2. Pengertian
LGBT atau kepanjangannya yaitu lesbian, gay, biseksual,
dan trans gender. Istilah ini digunakan sudah sejak tahun
90-an untuk menyatakan komunitas gay atau kelompok
kelompok tertentu seperti pada akronim yang disebutkan
Penelitian lebih banyak dilakukan oleh para psikiater dan
mengartikan bahwa homoseksual maupun heteroseksual
merupakan penyakit mental dan kelainan mental
3. Definisi LGBT
Lesbian : merupakan gangguan seksual yang menyimpang dimana
wanita tertarik pada wanita lainnya.
Gay: merupakan perilaku menyimpang seksual dimana laki laki
tertarik dengan sesama laki laki. Gay juga disebut dengan
homoseksual.
Biseksual: merupakan perilaku menyimpang dimana seseorang
menyukai dua gender sekaligus baik wanita maupun pria.
Transgender: merupakan perubahan alat kelamin dikarenakan
seseorang merasa alat kelaminnya tidak menunjukkan jati dirinya
yang sebenarnya yang merupakan kebalikan dari apa yang dia miliki.
Kondisi ini memicu seorang wanita yang memiliki sifat tomboy dan
merasa seperti laki laki akan merubah jenis kelaminnya menjadi laki
laki dan juga sebaliknya dengan cara operasi kelamin.
4. Faktor penyebab LGBT
Genetik
Franz Kallman melakukan penelitian nya terkait homoseksual dan menemukan komponen genetik
yang kuat. Pria homoseksual cenderung aakan memiliki saudara homoseksual dari gen ibunya.
Hormon
Sebuah penelitian menyatakan pria dengan homoseksual memiliki tingkat hormon androgen lebih
rendah dari pada heteroseksual. Pendapat peneliti lain juga menyatakan stres saat kehamilan dapat
menyebabkan pembentukan gen homoseksual.
Ketidaknyamanan peran gender
Laki laki gay memiliki sifat feminim dan lesbian bersifat lebih maskulin. Hal ini disebut juga cross
gender yang memang tidak dapat dihubungkan sebab akibatnya. Laki laki feminin akan lebih
menyukai sosok yang lebih kuat dan maskulin seperti pria. Dan wanita maskulin menyukai sosok yang
lebih girly seperti wanita. Hal ini juga bisa muncul karena ketidaknyamanan atau diejek oleh teman
teman sebaya karena bentuk tubuh yang maskulin, kuat, atau lainnya sehingga anak perempuan
yang tidak nyaman akan menjadi tomboy.
Interaksi kelompok teman sebaya
Ketertarikan seksual yang lebih cepat pada usia anak memungkinkan sebagai pemicu juga. Anak
pada usia 12 tahun masih bermain dengan sesamanya dan belum berani kontak dengan lawan jenis.
Ketika perasaan erotis itu muncul, maka akan berfokus pada teman teman lelakinya juga.
Sosial
Penyimpangan perilaku ini juga tidak terlepas dari peranan sosial atau masyarakat disekitarnya
termasuk orang orang terdekat. Misalnya apabila anak laki laki dibiasakan bermain boneka dari kecil
akan membentuk jiwa yang feminin dan sebaliknya. Selain itu gaya hidup perkotaan dan cara bicara
orang orang disekitarnya memacu orang untuk perkembang ke arah yang menyimpang karena rasa
ingin tahu dan tuntutan sosial.
5.
6. Akibat buruk dari LGBT
Haus akan pengakuan
Hubungan yang tidak direstui oleh pemerintah dan agama
Cenderung gonta-ganti pasangan
Beresiko menyebabkan penyakit seksual
Biasanya menjadi atheis
Gila akan kebutuhan materi
Beberapa dijauhi oleh keluarga
Teman-temannya itu-itu saja
Beberapa lahan pekerjaan kurang menerima orang-orang semacam ini
Rentan stres
7. Reynhard Sinaga, seorang pria asal Indonesia, dihukum seumur hidup oleh
Pengadilan Manchester, Inggris dalam 159 kasus perkosaan dan serangan
seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu dua setengah
tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.
8. Para kaum homoseksual juga sering mengalami pelecehan namun sulit untuk
mendokumentasikannya karena korban menolak untuk memberikan pernyataan karena
seksualitas mereka, dan ketakutan akan ketidakpercayaan masyarakat sebab cap
negatif yang telah mereka terima. Sehingga dapat dikatakan tidak ada perlindungan
bagi homoseksual, bahkan hukum pun tidak melindungi mereka dari diskriminasi atau
pelecehan yang mereka dapatkan.
Hal ini terbukti dari data aruspelangi.org yang menunjukkan bahwa pada tahun 2013
setidaknya 83.2% waria di Indonesia pernah mengalami kekerasan psikis, 61.3% waria
tersebut juga mengalami kekerasan fisik. 38.7% dari mereka pernah mengalami
kekerasan ekonomi, 62.2% pernah mengalami kekerasan seksual, dan 56.3% dari
mereka juga pernah mengalami kekerasan budaya yang meliputi penggusuran atau
pengusiran secara paksa.
9. Fakta tidak sedikit dari
pelaku homoseksual
menyembunyikan
identitas mereka demi
mencegah steorotip
negatif masyarakat
para pelaku
homoseksual bersandar
pada komunitas yang
memiliki tujuan untuk
melegalkan
homoseksual
hal ini membuat
komunitas tersebut
semakin kuat dan
kampanye akan
legalisasi homoseksual
semakin meningkat
Implikasi/akibat sampai sekarang adalah
1. kaum homoseksual telah diakui haknya untuk mengadakan
pernikahan dan diakui keberadaanya di negara-negara seperti
Jerman, Vietnam, Perancis, Belanda, Belgia, Spanyol dan 15 negara
lainnya
2. Hingga saat ini tercatat 22 negara dari 204 negara yang diakui oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah melegalkan homoseksual.
3. Laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dikutip dari Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional 2012 terdapat 1.095.970 LSL baik yang
tampak maupun tidak. Itu hanya untuk gay saja belum lagi yang
lesbi, biseksual maupun transgender.
10. Beberapa aturan hukum positif di
Indonesia
UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tidak mengenal
terminologi "kawin sejenis".
UU No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan
tidak mengenal homoseksual
UU No. 4 Tahun 2008 tentang Pornografi memasukkan istilah
"persenggamaan menyimpang" sebagai salah satu unsur
pornografi
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2007 tentang adopsi,
secara tegas menetapkan bahwa orang tua yang mengadopsi
tidak boleh berupa pasangan homoseksual
11. Solusi terapy bagi kaum LGBT
1. berupa pendampingan dengan menggali penyebab awal
sehingga pelaku tersebut memilih homoseksual, sehingga
ketika mengetahui penyebab maka psikolog nantinya
memberikan dukungan demi mengubah pola piker pelaku
homoseksual untuk kembali menjadi heteroseksual.
2. Sigmund Freud, pendiri aliran psikoanalis yang amat
legendaris di bidang ilmu psikologi, pada tahun 1935
menyatakan homoseksualitas bukan lah penyakit
danhomoseksual yang telah disembuhkan melalui
konsultasi identitas seksual dengan dokter
3. adanya kepastian hukum bagi para pelaku homoseksual
yang tertangkap tangan melakukan hubungan sesama
jenis dengan solusi untuk memberikan kesempatan untuk
melakukan terapi orientasi seksual