SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
L G B T
Andi Irmawaty
C106210107
L G B T
LGBT Akronim :
Lesbian
Gay
Biseksual
Transgender
• Istilah LGBT sangat banyak digunakan untuk
penunjukkan diri.
• Istilah ini juga diterapkan oleh mayoritas
komunitas dan media yang berbasis identitas
seksualitas dan gender di Amerika Serikat dan
beberapa negara berbahasa Inggris lainnya.
• ≠ semua kelompok  setuju dgn akronim ini.
• Beberapa orang menyatakan  pergerakan
transgender & transeksual itu ≠ sama dgn
pergerakan kaum "LGBT".
• Gagasan  bagian dari keyakinan
"separatisme lesbian & gay”  yang meyakini
bahwa kelompok lesbian & gay harus dipisah
satu sama lain.
• Akronim LGBT  digunakan di Amerika Serikat
 sekitar tahun 1988.
• Baru pada tahun 1990-an istilah ini banyak
digunakan
Seksualitas Normal
• Normal  diartikan SEHAT atau TIDAK
PATOLOGIS dalam fungsi keseluruhan.
• SEKSUALITAS  perilaku keseluruhan
seseorang yg menunjukkan  ia ♂ atau ♀.
Seksualitas Normal
• PERILAKU SEKSUAL YANG NORMAL :
Dapat menyesuaikan diri, bukan saja dengan
tuntutan masyarakat, tetapi juga dengan kebutuhan
diri sendiri dalam hal mencapai kebahagian dan
pertumbuhan.
Dapat mencapai perwujudan diri sendiri dalam
meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
kepribadiannya menjadi lebih baik.
Batasan :
• Ejakulasi dini
• Vaginismus nonorganik
• Dispareunia nonorganik
• Dorongan seksual yang berlebihan
• Disfungsi seksual lainnya, bukan
disebabkan oleh gangguan atau
penyakit organik
• Disfungsi seksual YTT, bukan disebabkan
oleh gangguan atau penyakit organik.
d. Gangguan psikologis dan perilaku yang
berhubungan dengan perkembangan dan
orientasi seksual yang terdiri atas :
1. Gangguan maturitas seksual
2. Orientasi seksual ego distonik
3. Gangguan hubungan seksual
4. Gangguan perkembangan psikoseksual
lainnya
5. Gangguam perkembangan psikoseksual YTT
Kelima gangguan ini berlaku untuk :
 Heteroseksualitas
 Homoseksualitas
 Biseksualitas
 Lainnya termasuk puberitas
Homoseksualitas
Sinonimnya :
Lesbian : asal kata Lesbos, nama pulau
tempat tinggal Sappho (pujangga perempuan
yang terkenal karena cinta sejenis)
• Kelompok homoseksual dan biseksual 
dalam PPDGJ III  tidak berdiri sendiri
sebagai suatu kelainan.
• Di Indonesia  tidak masuk dalam gangguan
jiwa lagi  sejak tahun 1983.
• Dalam PPDGJ II  Homoseksualitas sudah
dikeluargan sebagai gangguan jiwa.
• Dalam PPDGJ III  mereka dalam bentuk
yang berbeda-beda, bersama dengan
kelompok heteroseks dan biseks.
• WHO  mulai menghapus kelompok ini
sebagai gangguan  dalam ICD, sejak 1992.
Egodistonik
• Seseorang menunjukkan perilaku seksual
yang terarah kepada orang-orang dengan seks
yang sama, ia merasa risih dan mencari
pengobatan.
• Hal ini disebabkan oleh gangguan psikologis
dan perilaku, dan ia mencari pengobatan
untuk mengubahnya.
Egosintonik  ia tidak terganggu dengan
keadaan di atas.
• Bila berobat ± 30%  dapat ditolong dan menjadi
heteroseksual tetap.
• Makin kuat motivasinya, maka > baik prognosisnya.
• Bila mungkin  dilakukan psikoanalisa/ psikoterapi yg
berorientasi pd psikoanalisis secara individu / kelompok.
• Terapi perilaku  dessensitisasi (desensitization,
aversive atau negative conditioning kemudian
re-conditioning).
• ≠ boleh diberi terapi hormon / Electroconvulsi.
• Dapat diberi obat AD SSRI atau tranquilaizer.
Prognosis BAIK, bila :
1. Pada permulaan pengobatan ia sudah
menyatakan keinginan untuk mengubah
perilakunya ; makin kuat keinginan,
makin baik.
2. Ayahnya dihormati dan dikagumi.
3. Pengobatan dimulai sebelum usia 35 tahun.
4. Ada riwayat dengan percobaan hubungan sex
heteroseksual.
5. Adanya mimpi dengan keinginan atau aktivitas
heteroseksual.
• Kelompok homoseks telah ada sejak zaman
dahulu  ada dalam semua peradaban serta
suku bangsa.
• Didalam masyarakat, kaum homoseksual
mempunyai tempat-tempat sendiri  tempat
pertemuan, klub, panti pijat, tempat mandi,
organisasi.
• Mereka mencari pasangan hidup maupun
pasangan seksual  di tempat pertemuannya
 mencari dengan cruising (berkelana
mencari pasangan, bisa terjadi di Pertokoan,
WC umum, dll.
• Terdapat juga prostitusi homoseksual.
PENYESUAIAN DIRI SEKSUAL YANG SEHAT
• Memperoleh pengalaman seksual tanpa rasa
takut dan salah, jatuh cinta pada waktu yang
cocok dan menikah dengan partner yang
dipilihnya serta mempertahankan rasa cintakasih
dan daya tarik seksual terhadap partnernya.
• Partnernya itu tidak mempunyai gangguan atau
kesukaran yang serius, sehingga dapat
mengganggu, merusak atau meniadakan suatu
hubungan bahagia.
Identitas Seksual (Sexual Identity)
• Identitas seksual : kesadaran individu akan kelaki-
lakian atau kewanitan tubuhnya.
• Hal ini tergantung pada ciri-ciri seksual
biologisnya (kromosom, genitalia interna dan
externa, komposisi hormon, serta ciri seks
sekunder).
• Dalam perkembangan normal  mulai sejak
individu berumur 3 atau 4 tahun, sudah tidak
ragu lagi tentang jenis seks tubuhnya.
Identitas Gender (Gender Identity)
• Identitas gender dibentuk oleh ciri-ciri fisik
yang diperoleh dari seks biologis dan yang
berinteraksi dengan suatu sistem rangsangan
yang rumit, termasuk pemberian hadiah dan
hukuman berkenaan dengan hal seks serta
sebutan dan petunjuk orangtua mengenai
jenis kelamin.
Identitas Gender (Gender Identity)
• Faktor kebudayaan dapat menimbulkan
konflik mengenai identitas gender
Maskulin, Feminin.
• Misalnya : minat seorang anak laki-laki pada
kesenian atau pakaian  di cap feminin.
Seorang gadis yang suka olahraga, di cap
maskulin.
TEORI PSIKOSEKSUAL
• Menurut teori Libido Freud  instink seksual
dalam perkembangannya dari masa kanak-kanak
sampai dewasa melalui beberapa fase.
• Tiap fase didominasi oleh sebuah organ somatis.
• Bila pada suatu fase tertentu tuntutan tidak
terpenuhi secara wajar, maka akan terjadi FIXASI
atau pemberhentian pada fase itu.
TeoRi PeRKeMbAngAn
Psikoseksual
SigMuNd FReUd
0 – 1 Oral Stage
2 – 3 Anal Stage
3 – 4 Phalic stage
4 – 5 Oedipal Stage
6 – 11 Latency Stage
11 – 14 Puberty Stage
FREUD
 Freud  mengembangkan TEORI NALURI (instink).
 Libido sebagai NALURI daya yang melambangkan
naluri seksual.
 Libido berkembang sejak masa bayi sampai dewasa.
 Pemilihan objek cinta sangat tergantung pada sifat
dasar dan mutu hubungan dengan objek-objek pada
masa bayi dan kanak.
FREUD
LGBT , ada gangguan pada fase :
FASE ORAL
 Fase pertama yang menunjukkan, bayi mendapatkan
kepuasa melalui mulutnya,
 Rasa lapar mendorongnya mengenal dunia luar
melalui mulut.
 Menelan sesuatu, berarti  memberi kepuasan.
 Memuntahkan mengakibatkan ketegangan.
 Ibunya dikenal sebagai sumber makanan dan
kenikmatan erotik menyusui ASI.
 Ibu menjadi objek cinta pertama.
FASE FALIK
 Dilaui dengan pergolakan pencarian objek cinta.
 Dalam fase ini  diletakkan dasar untuk pola
pemilihan objek di hari kemudian.
 Complex Oedipus menunjukkan adanya hubungan
cinta hangat yang dibentuk dalam fase ini.
 Seorang anak pria merasa tertarik pada ibunya
 Memandang ayahnya sebagai saingan.
 Tapi ia juga mulai merasakan juga bahwa minat
seksualnya tidak boleh diteruskan atau penisnya
akan diambil.
 Perasaan kehilangan ini bertalian dgn alat kelamin
pria oleh Freud Komplex Kastrasi.
FASE FALIK
 Seorang anak wanita  dalam fase ini  menemukan
bahwa clitoris yang dipunyainya lebih inferior daripada
rekan imbangannya penis anak pria.
 Kekurangan (kehilangan) penis sangat dirasakannya.
 Ia terluka dan menjadi iri hati terhadap kaum pria 
iri penis (penis envy).
 Ibunya pada awalnya menjadi objek cinta ternyata
juga tidak memiliki penis  ia bertambah kecewa.
 Ia menyalahkan ibunya yang melahirkan dia ke dunia ini.
 Ia berbalik ke Ayahnya dgn harapan akan mendapatkan
penis atau seorang bayi sebagai penggantinya  Komplex
Elektra.
1. Castrasion sex  Deviasi sexual
2. Identifikasi terfiksasi  Bisexual
3. Relation Object  Tidak ada hubungan sex
heteroseksual.
FIXASI pada fase Falik- Laten
Menurut Freud  anak dapat melakukan kegiatan erotik
sejak lahir.
Fase oral :
 Kegiatan erotik sekitar mulut dan bibir  dengan manifestasi
mengisap, menggigit dan mengunyah.
 Berlangsung mulai lahir-tahun kedua.
Fase Anal :
 Kegiatan erotik pada daerah anus
 Berlangsung dari umur 2 sampai 4 tahun.
Fase Falik :
• Mulai umur 3 tahun sampai 5 tahun.
• Kegiatan erotik secara Fisiologis maupun
Psikologik  dikaitkan dgn perasaan  bertalian
dgn pengeluaran air seni.
• Kegagalan dalam mendapatkan keunggulan
daerah genital pada usia lebih lanjut 
disebabkan oleh ketergantungan pada salah satu
fase tadi  FIXASI.
Pada Fase Laten :
• Mulai umur 5 thn  perkembangan seksual
terhenti  hingga anak mencapai masa pubertas
(± 11 tahun)
• Waktu pubertas  alat kelamin mulai tumbuh
dan berkembang.
• Dorongan seksual mulai muncul lagi.
• Anak puber mulai dgn persiapan terakhir untuk
peran seksual dewasa.
• Hambatan pada fase phalik, karena tidak adanya identifikasi
terhadap ibu sehingga yang terbentuk adalah identifikasi seksual
yang maskulin, dan keengganan terhadaplaki-laki.
• Tidak adanya identifikasi terhadap ibu dikarenakan figur ibu
dihayati sebagai figur yang lemah karena ibu yang selalu
menjadi korban kekerasan ayah dan pengkhianatan ayah,
sehingga tidak mau mengidentifikasi ibu karena menjadi feminin
berarti menjadi lemah & “tersakiti” seperti yang dialami oleh ibu.
• Keengganan terhadap laki-laki terjadi karena adanya proses
learning terhadap ayah yang kasar dan berkuasa sehingga
mereka menyamaratakan semua laki-laki seperti ayah,
akibatnya mereka belajar untuk takut terhadap laki-laki.
H I V/ AIDS
 Dampak dari perilaku homoseksualitas ???
 Tidak bisa dipungkiri  kaum homoseksual
yang melakukan hubungan seks sejenis 
kelompok yg paling rentan teriveksi virus
HIV/AIDS.
 Bahkan ketika p↓ penyebaran virus ini
terjadi pada mereka yg melakukan hub.
seks sejenis  justru menunjukan p↑.
L G B T - irma (1).ppt
L G B T - irma (1).ppt

More Related Content

Similar to L G B T - irma (1).ppt

Similar to L G B T - irma (1).ppt (20)

NALURI DIRI
NALURI DIRINALURI DIRI
NALURI DIRI
 
Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebas
 
Makalah seks tikda normal
Makalah seks tikda normalMakalah seks tikda normal
Makalah seks tikda normal
 
Makalah seks tikda normal
Makalah seks tikda normalMakalah seks tikda normal
Makalah seks tikda normal
 
Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)
Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)
Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)
 
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
 
Makalah seks tikda normal
Makalah seks tikda normalMakalah seks tikda normal
Makalah seks tikda normal
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_okAspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
Aspek seksualitas dalam_keperawatan_ok
 
Dunia Remaja
Dunia RemajaDunia Remaja
Dunia Remaja
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KESEHATAN REMAJA.pptx
KESEHATAN REMAJA.pptxKESEHATAN REMAJA.pptx
KESEHATAN REMAJA.pptx
 
Askep remaja new
Askep remaja newAskep remaja new
Askep remaja new
 
Tahap perkemb freud
Tahap perkemb freudTahap perkemb freud
Tahap perkemb freud
 
Tahap perkemb freud
Tahap perkemb freudTahap perkemb freud
Tahap perkemb freud
 
Makalah Pedofilia
Makalah PedofiliaMakalah Pedofilia
Makalah Pedofilia
 
K26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptx
K26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptxK26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptx
K26 MASALAH KESEHATAN PADA REMAJA.pptx
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remaja
 
Perkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individuPerkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individu
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 

L G B T - irma (1).ppt

  • 1. L G B T Andi Irmawaty C106210107
  • 2. L G B T
  • 4. • Istilah LGBT sangat banyak digunakan untuk penunjukkan diri. • Istilah ini juga diterapkan oleh mayoritas komunitas dan media yang berbasis identitas seksualitas dan gender di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa Inggris lainnya.
  • 5. • ≠ semua kelompok  setuju dgn akronim ini. • Beberapa orang menyatakan  pergerakan transgender & transeksual itu ≠ sama dgn pergerakan kaum "LGBT". • Gagasan  bagian dari keyakinan "separatisme lesbian & gay”  yang meyakini bahwa kelompok lesbian & gay harus dipisah satu sama lain.
  • 6. • Akronim LGBT  digunakan di Amerika Serikat  sekitar tahun 1988. • Baru pada tahun 1990-an istilah ini banyak digunakan
  • 7. Seksualitas Normal • Normal  diartikan SEHAT atau TIDAK PATOLOGIS dalam fungsi keseluruhan. • SEKSUALITAS  perilaku keseluruhan seseorang yg menunjukkan  ia ♂ atau ♀.
  • 8. Seksualitas Normal • PERILAKU SEKSUAL YANG NORMAL : Dapat menyesuaikan diri, bukan saja dengan tuntutan masyarakat, tetapi juga dengan kebutuhan diri sendiri dalam hal mencapai kebahagian dan pertumbuhan. Dapat mencapai perwujudan diri sendiri dalam meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih baik.
  • 10. • Ejakulasi dini • Vaginismus nonorganik • Dispareunia nonorganik • Dorongan seksual yang berlebihan • Disfungsi seksual lainnya, bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik • Disfungsi seksual YTT, bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik.
  • 11.
  • 12.
  • 13. d. Gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual yang terdiri atas : 1. Gangguan maturitas seksual 2. Orientasi seksual ego distonik 3. Gangguan hubungan seksual 4. Gangguan perkembangan psikoseksual lainnya 5. Gangguam perkembangan psikoseksual YTT
  • 14. Kelima gangguan ini berlaku untuk :  Heteroseksualitas  Homoseksualitas  Biseksualitas  Lainnya termasuk puberitas
  • 15. Homoseksualitas Sinonimnya : Lesbian : asal kata Lesbos, nama pulau tempat tinggal Sappho (pujangga perempuan yang terkenal karena cinta sejenis)
  • 16. • Kelompok homoseksual dan biseksual  dalam PPDGJ III  tidak berdiri sendiri sebagai suatu kelainan. • Di Indonesia  tidak masuk dalam gangguan jiwa lagi  sejak tahun 1983. • Dalam PPDGJ II  Homoseksualitas sudah dikeluargan sebagai gangguan jiwa.
  • 17. • Dalam PPDGJ III  mereka dalam bentuk yang berbeda-beda, bersama dengan kelompok heteroseks dan biseks. • WHO  mulai menghapus kelompok ini sebagai gangguan  dalam ICD, sejak 1992.
  • 18. Egodistonik • Seseorang menunjukkan perilaku seksual yang terarah kepada orang-orang dengan seks yang sama, ia merasa risih dan mencari pengobatan. • Hal ini disebabkan oleh gangguan psikologis dan perilaku, dan ia mencari pengobatan untuk mengubahnya. Egosintonik  ia tidak terganggu dengan keadaan di atas.
  • 19. • Bila berobat ± 30%  dapat ditolong dan menjadi heteroseksual tetap. • Makin kuat motivasinya, maka > baik prognosisnya. • Bila mungkin  dilakukan psikoanalisa/ psikoterapi yg berorientasi pd psikoanalisis secara individu / kelompok. • Terapi perilaku  dessensitisasi (desensitization, aversive atau negative conditioning kemudian re-conditioning). • ≠ boleh diberi terapi hormon / Electroconvulsi. • Dapat diberi obat AD SSRI atau tranquilaizer.
  • 20. Prognosis BAIK, bila : 1. Pada permulaan pengobatan ia sudah menyatakan keinginan untuk mengubah perilakunya ; makin kuat keinginan, makin baik. 2. Ayahnya dihormati dan dikagumi. 3. Pengobatan dimulai sebelum usia 35 tahun. 4. Ada riwayat dengan percobaan hubungan sex heteroseksual. 5. Adanya mimpi dengan keinginan atau aktivitas heteroseksual.
  • 21. • Kelompok homoseks telah ada sejak zaman dahulu  ada dalam semua peradaban serta suku bangsa. • Didalam masyarakat, kaum homoseksual mempunyai tempat-tempat sendiri  tempat pertemuan, klub, panti pijat, tempat mandi, organisasi.
  • 22. • Mereka mencari pasangan hidup maupun pasangan seksual  di tempat pertemuannya  mencari dengan cruising (berkelana mencari pasangan, bisa terjadi di Pertokoan, WC umum, dll. • Terdapat juga prostitusi homoseksual.
  • 23. PENYESUAIAN DIRI SEKSUAL YANG SEHAT • Memperoleh pengalaman seksual tanpa rasa takut dan salah, jatuh cinta pada waktu yang cocok dan menikah dengan partner yang dipilihnya serta mempertahankan rasa cintakasih dan daya tarik seksual terhadap partnernya. • Partnernya itu tidak mempunyai gangguan atau kesukaran yang serius, sehingga dapat mengganggu, merusak atau meniadakan suatu hubungan bahagia.
  • 24. Identitas Seksual (Sexual Identity) • Identitas seksual : kesadaran individu akan kelaki- lakian atau kewanitan tubuhnya. • Hal ini tergantung pada ciri-ciri seksual biologisnya (kromosom, genitalia interna dan externa, komposisi hormon, serta ciri seks sekunder). • Dalam perkembangan normal  mulai sejak individu berumur 3 atau 4 tahun, sudah tidak ragu lagi tentang jenis seks tubuhnya.
  • 25. Identitas Gender (Gender Identity) • Identitas gender dibentuk oleh ciri-ciri fisik yang diperoleh dari seks biologis dan yang berinteraksi dengan suatu sistem rangsangan yang rumit, termasuk pemberian hadiah dan hukuman berkenaan dengan hal seks serta sebutan dan petunjuk orangtua mengenai jenis kelamin.
  • 26. Identitas Gender (Gender Identity) • Faktor kebudayaan dapat menimbulkan konflik mengenai identitas gender Maskulin, Feminin. • Misalnya : minat seorang anak laki-laki pada kesenian atau pakaian  di cap feminin. Seorang gadis yang suka olahraga, di cap maskulin.
  • 27. TEORI PSIKOSEKSUAL • Menurut teori Libido Freud  instink seksual dalam perkembangannya dari masa kanak-kanak sampai dewasa melalui beberapa fase. • Tiap fase didominasi oleh sebuah organ somatis. • Bila pada suatu fase tertentu tuntutan tidak terpenuhi secara wajar, maka akan terjadi FIXASI atau pemberhentian pada fase itu.
  • 28. TeoRi PeRKeMbAngAn Psikoseksual SigMuNd FReUd 0 – 1 Oral Stage 2 – 3 Anal Stage 3 – 4 Phalic stage 4 – 5 Oedipal Stage 6 – 11 Latency Stage 11 – 14 Puberty Stage
  • 29. FREUD  Freud  mengembangkan TEORI NALURI (instink).  Libido sebagai NALURI daya yang melambangkan naluri seksual.  Libido berkembang sejak masa bayi sampai dewasa.  Pemilihan objek cinta sangat tergantung pada sifat dasar dan mutu hubungan dengan objek-objek pada masa bayi dan kanak.
  • 30. FREUD LGBT , ada gangguan pada fase : FASE ORAL  Fase pertama yang menunjukkan, bayi mendapatkan kepuasa melalui mulutnya,  Rasa lapar mendorongnya mengenal dunia luar melalui mulut.  Menelan sesuatu, berarti  memberi kepuasan.  Memuntahkan mengakibatkan ketegangan.  Ibunya dikenal sebagai sumber makanan dan kenikmatan erotik menyusui ASI.  Ibu menjadi objek cinta pertama.
  • 31. FASE FALIK  Dilaui dengan pergolakan pencarian objek cinta.  Dalam fase ini  diletakkan dasar untuk pola pemilihan objek di hari kemudian.  Complex Oedipus menunjukkan adanya hubungan cinta hangat yang dibentuk dalam fase ini.  Seorang anak pria merasa tertarik pada ibunya  Memandang ayahnya sebagai saingan.  Tapi ia juga mulai merasakan juga bahwa minat seksualnya tidak boleh diteruskan atau penisnya akan diambil.  Perasaan kehilangan ini bertalian dgn alat kelamin pria oleh Freud Komplex Kastrasi.
  • 32. FASE FALIK  Seorang anak wanita  dalam fase ini  menemukan bahwa clitoris yang dipunyainya lebih inferior daripada rekan imbangannya penis anak pria.  Kekurangan (kehilangan) penis sangat dirasakannya.  Ia terluka dan menjadi iri hati terhadap kaum pria  iri penis (penis envy).  Ibunya pada awalnya menjadi objek cinta ternyata juga tidak memiliki penis  ia bertambah kecewa.  Ia menyalahkan ibunya yang melahirkan dia ke dunia ini.  Ia berbalik ke Ayahnya dgn harapan akan mendapatkan penis atau seorang bayi sebagai penggantinya  Komplex Elektra.
  • 33. 1. Castrasion sex  Deviasi sexual 2. Identifikasi terfiksasi  Bisexual 3. Relation Object  Tidak ada hubungan sex heteroseksual. FIXASI pada fase Falik- Laten
  • 34. Menurut Freud  anak dapat melakukan kegiatan erotik sejak lahir. Fase oral :  Kegiatan erotik sekitar mulut dan bibir  dengan manifestasi mengisap, menggigit dan mengunyah.  Berlangsung mulai lahir-tahun kedua. Fase Anal :  Kegiatan erotik pada daerah anus  Berlangsung dari umur 2 sampai 4 tahun.
  • 35. Fase Falik : • Mulai umur 3 tahun sampai 5 tahun. • Kegiatan erotik secara Fisiologis maupun Psikologik  dikaitkan dgn perasaan  bertalian dgn pengeluaran air seni. • Kegagalan dalam mendapatkan keunggulan daerah genital pada usia lebih lanjut  disebabkan oleh ketergantungan pada salah satu fase tadi  FIXASI.
  • 36. Pada Fase Laten : • Mulai umur 5 thn  perkembangan seksual terhenti  hingga anak mencapai masa pubertas (± 11 tahun) • Waktu pubertas  alat kelamin mulai tumbuh dan berkembang. • Dorongan seksual mulai muncul lagi. • Anak puber mulai dgn persiapan terakhir untuk peran seksual dewasa.
  • 37. • Hambatan pada fase phalik, karena tidak adanya identifikasi terhadap ibu sehingga yang terbentuk adalah identifikasi seksual yang maskulin, dan keengganan terhadaplaki-laki. • Tidak adanya identifikasi terhadap ibu dikarenakan figur ibu dihayati sebagai figur yang lemah karena ibu yang selalu menjadi korban kekerasan ayah dan pengkhianatan ayah, sehingga tidak mau mengidentifikasi ibu karena menjadi feminin berarti menjadi lemah & “tersakiti” seperti yang dialami oleh ibu. • Keengganan terhadap laki-laki terjadi karena adanya proses learning terhadap ayah yang kasar dan berkuasa sehingga mereka menyamaratakan semua laki-laki seperti ayah, akibatnya mereka belajar untuk takut terhadap laki-laki.
  • 38. H I V/ AIDS  Dampak dari perilaku homoseksualitas ???  Tidak bisa dipungkiri  kaum homoseksual yang melakukan hubungan seks sejenis  kelompok yg paling rentan teriveksi virus HIV/AIDS.  Bahkan ketika p↓ penyebaran virus ini terjadi pada mereka yg melakukan hub. seks sejenis  justru menunjukan p↑.