SlideShare a Scribd company logo
Diode Zener
• Pada dasarnya diode zener adalah diode
biasa yang mempunyai tegangan zener
(breakdown) yang kecil.
• Dirancang untuk digunakan sebagai
regulator tegangan.
• Selalu dioperasikan pada daerah reverse
pada tegangan dadalnya atau tegangan
zenernya (VZ).
Regulator Shunt
VOUT = VZ
VS − VZ
IZ =
R
Jika VS > VZ maka zener akan dadal sehingga tegangan VOUT akan
dipertahankan oleh zener sebesar tegangan dadalnya atau VZ.
Dengan demikian maka VOUT akan konstan sebesar VZ. Dengan
kata lain, tegangan VOUT akan diregulasi sebesar VZ, walaupun
tegangan VS naik.
Perhatikan bahwa zener beroperasi didaerah reverse-nya.
Kondisi Berbeban
Pada kondisi berbeban, arus sumber (IS) akan terbagi dua
menjadi IZ dan IL.

IS = IZ + IL
VS − VZ
IS =
RS
VZ
IL =
RL
Supaya terjadi regulasi maka : IZ harus > 0.
Ini hanya akan terjadi jika : IS > IL.
atau : VS > (VZ + IL.R)

IZ = IS − IL
Tegangan Thevenin

Tegangan Thevenin adalah tegangan pada beban R L jika zener
dilepas dari rangkaian. Besarnya tegangan Thevenin ini ialah :

VTH

RL
=
.VS
RL + RS

Selama VTH < VZ maka IZ = 0 sehingga tidak akan terjadi regulasi
tegangan.
Regulasi tegangan baru akan terjadi jika VTH > VZ sehingga IZ > 0.
Dropout Point
Jika VS turun atau IL naik maka IZ bisa menjadi nol sehingga zener
menjadi tidak dadal dan VOUT menjadi turun atau tidak ter-regulasi.

I S ( MIN ) =

VS ( MIN ) − VZ

RS ( MAX ) =

RS ( MAX )
VS ( MIN ) − VZ
I S ( MIN )

IZ = IS − IL
I Z ( MIN ) = I S ( MIN ) − I L ( MAX )

Titik kritis terjadi jika : IL(MAX) = IS(MIN)
Maka hubungan RS(MAX) dengan
VS(MIN) adalah :

RS ( MAX ) =

VS ( MIN ) − VZ
I L ( MAX )
Disipasi Daya
Jika pada suatu komponen ada tegangan jatuh sebesar V dan ada
arus mengalir sebesar I maka pada komponen tersebut akan ada
daya hilang sebesar P = V.I

Daya yang diserap zener :

PZ = VZ.IZ

Daya yang diserap tahanan RS :

PRS = IS.(VS – VZ)

Daya yang diserap beban RL :

PRL = IL.VOUT

Karena VOUT = VZ maka

PRL = IL.VZ
Daya yang diserap ini akan diubah menjadi panas.
Panas yang berlebihan dapat merusak komponen
yang bersangkutan.
Oleh karena itu perlu dijaga agar daya yang diserap
suatu komponen tidak melampaui batas daya yang
aman atau yang diperkenankan.
Nilai aman ini dapat diperoleh dari data sheet
komponen yang bersangkutan.
Untuk dioda zener, disipasi daya yang tersedia
adalah 250mW, 400mW, 1W, 5W, 10W, 25W 50W
dan seterusnya.
Untuk tahanan, disipasi daya yang tersedia adalah
125mW, 250mW, 500mW, 1W, 2W, 3W, 5W, 10W
sampai ribuan Watt.
Contoh-1
Hitunglah tegangan VS minimum
agar VOUT tetap 6V.
Hitung daya pada zener jika VS
dinaikkan menjadi 24V.
Penyelesaian :
IL = VOUT/RL = 6V/1k = 6mA.
Pada VS minimum, IZ = 0
sehingga IS = IL = 6mA.
VS(MIN) = VZ + IL.RS = 6V + 6mA.1k
= 12V.
Jika VS = 24V maka
IS = (24V – 6V)/1k = 18mA.
IZ = IS – IL = 12mA
PZ = IZ.VZ = 12mA.6V = 72mW.
Hubungan Seri Dioda Zener
Guna mendapatkan tegangan yang lebih besar maka beberapa
buah zener dapat dihubungkan seri, sehingga :
VTOT = VZ1 + VZ2 + . . . . + VZn
Selain pertambahan tegangan, kemampuan daya total juga
bertambah menjadi :
PTOT = PZ1 + PZ2 + . . . .+ PZn
Contoh-2
Hitunglah VOUT dan daya
hilang pada Z1 dan Z2.
Penyelesaian :
Jika IZ > 0 maka
VOUT = VZ1 + VZ2 = 15V
IL = VOUT / RL = 15mA
IS = (VS – VOUT)/RS = 30mA
IZ = IS – IL = 15mA
Daya pada Z1 : PZ1 = IZ.VZ1 = 90mW
Daya pada Z2 : PZ2 = IZ.VZ2 = 135mW
Riak pada beban
I S ( MAX ) =
I S ( MIN ) =

VS ( MAX ) − VZ
RS
VS ( MIN ) − VZ
RS

I S ( MAX ) − I S ( MIN ) =

VS ( MAX ) − VS ( MIN )

∆VS ≅ ∆I S .RS
∆VZ ≅ ∆I Z .RZ
Jika IZ naik maka VZ akan naik.
RZ = ∆VZ / ∆IZ
Jika VS naik maka VOUT naik.
Kenaikan VOUT ditentukan oleh RZ.

∆VZ ∆I Z .RZ RZ
=
≅
∆VS ∆I S .RS RS

RS

More Related Content

What's hot

Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
noussevarenna
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Beny Nugraha
 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.Kevin Adit
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
Simon Patabang
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
Simon Patabang
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
sumiati25
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
Bambang Haryono
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
Muhammad Didik Wijaya
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
Ilham Kholfihim Marpaung
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Teorema Norton
Teorema NortonTeorema Norton
Teorema Norton
Afif Rakhman
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
vioai
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
faqihahkam
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
andhi_setyo
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
Aira Selamanya
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
Simon Patabang
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Rinanda S
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc
Emanuel Manek
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
Mulia Damanik
 

What's hot (20)

Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
Teorema Norton
Teorema NortonTeorema Norton
Teorema Norton
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
Karakteristik transistor
Karakteristik transistorKarakteristik transistor
Karakteristik transistor
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 

Similar to 5 Dioda Zener

Mg3 pengatur zener
Mg3 pengatur zenerMg3 pengatur zener
Mg3 pengatur zener
Renny Rakhmawati
 
dioda zener
dioda zenerdioda zener
dioda zener
Syawal Oyee
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Operator Warnet Vast Raha
 
Elektronika analog 1_ch2
Elektronika analog 1_ch2Elektronika analog 1_ch2
Elektronika analog 1_ch2
Ygrex Thebygdanns
 
rangkaian ac seri dan pararel
rangkaian ac seri dan pararelrangkaian ac seri dan pararel
rangkaian ac seri dan pararel
Simon Patabang
 
03. bab 4
03. bab 403. bab 4
03. bab 4
RivalHeriyan1
 
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
KasnilawazaidiAbdulk
 
Elektronika analog 1_ch2_penyetabil
Elektronika analog 1_ch2_penyetabilElektronika analog 1_ch2_penyetabil
Elektronika analog 1_ch2_penyetabilYgrex Thebygdanns
 
Laporan praktikum eldas 1
Laporan praktikum eldas 1Laporan praktikum eldas 1
Laporan praktikum eldas 1
RetnoWulan26
 
materi 7.ppt
materi 7.pptmateri 7.ppt
materi 7.ppt
zulpanjolfahmi
 
Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2
Eno Sastrodiharjo
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
Simon Patabang
 
HUKUM OHM
HUKUM OHMHUKUM OHM
HUKUM OHM
Md Emran Saidi
 
Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt
Rangkaian resistor, hukum ohm.pptRangkaian resistor, hukum ohm.ppt
Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt
DanuRachmanHakim1
 
materi Rangkaian arus bolak fisika SMA
materi Rangkaian arus bolak fisika SMAmateri Rangkaian arus bolak fisika SMA
materi Rangkaian arus bolak fisika SMA
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Prinsipkerja jfet1
Prinsipkerja jfet1Prinsipkerja jfet1
Prinsipkerja jfet1
Naila Adiba
 
PPT APLIKASI INTEGRAL.pptx
PPT APLIKASI INTEGRAL.pptxPPT APLIKASI INTEGRAL.pptx
PPT APLIKASI INTEGRAL.pptx
AuliaARahmatika
 

Similar to 5 Dioda Zener (18)

Mg3 pengatur zener
Mg3 pengatur zenerMg3 pengatur zener
Mg3 pengatur zener
 
dioda zener
dioda zenerdioda zener
dioda zener
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 
Elektronika analog 1_ch2
Elektronika analog 1_ch2Elektronika analog 1_ch2
Elektronika analog 1_ch2
 
rangkaian ac seri dan pararel
rangkaian ac seri dan pararelrangkaian ac seri dan pararel
rangkaian ac seri dan pararel
 
03. bab 4
03. bab 403. bab 4
03. bab 4
 
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
02hukumohm-231543345110704000538-phpapp01.ppt
 
Elektronika analog 1_ch2_penyetabil
Elektronika analog 1_ch2_penyetabilElektronika analog 1_ch2_penyetabil
Elektronika analog 1_ch2_penyetabil
 
Laporan praktikum eldas 1
Laporan praktikum eldas 1Laporan praktikum eldas 1
Laporan praktikum eldas 1
 
materi 7.ppt
materi 7.pptmateri 7.ppt
materi 7.ppt
 
Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
HUKUM OHM
HUKUM OHMHUKUM OHM
HUKUM OHM
 
Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt
Rangkaian resistor, hukum ohm.pptRangkaian resistor, hukum ohm.ppt
Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt
 
materi Rangkaian arus bolak fisika SMA
materi Rangkaian arus bolak fisika SMAmateri Rangkaian arus bolak fisika SMA
materi Rangkaian arus bolak fisika SMA
 
Prinsipkerja jfet1
Prinsipkerja jfet1Prinsipkerja jfet1
Prinsipkerja jfet1
 
PPT APLIKASI INTEGRAL.pptx
PPT APLIKASI INTEGRAL.pptxPPT APLIKASI INTEGRAL.pptx
PPT APLIKASI INTEGRAL.pptx
 

More from baehaqi alanawa

Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem PengapianPemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
baehaqi alanawa
 
New text documentsad
New text documentsadNew text documentsad
New text documentsad
baehaqi alanawa
 
9 Penguat Emiter Sekutu
9 Penguat Emiter Sekutu9 Penguat Emiter Sekutu
9 Penguat Emiter Sekutu
baehaqi alanawa
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
baehaqi alanawa
 
6 Pengganda Tegangan Limiter
6 Pengganda Tegangan Limiter6 Pengganda Tegangan Limiter
6 Pengganda Tegangan Limiter
baehaqi alanawa
 
4 Rangkaian Dioda
4 Rangkaian Dioda4 Rangkaian Dioda
4 Rangkaian Dioda
baehaqi alanawa
 
3 Penyearah
3 Penyearah3 Penyearah
3 Penyearah
baehaqi alanawa
 
10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colector10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colector
baehaqi alanawa
 
2 teori semikonduktor
2 teori semikonduktor2 teori semikonduktor
2 teori semikonduktor
baehaqi alanawa
 
1 Arus dan Tegangan
1 Arus dan Tegangan1 Arus dan Tegangan
1 Arus dan Tegangan
baehaqi alanawa
 

More from baehaqi alanawa (11)

Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem PengapianPemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
Pemeriksaan dan Pengujian Sistem Pengapian
 
New text documentsad
New text documentsadNew text documentsad
New text documentsad
 
9 Penguat Emiter Sekutu
9 Penguat Emiter Sekutu9 Penguat Emiter Sekutu
9 Penguat Emiter Sekutu
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
 
7. Transistor Bipolar
7. Transistor Bipolar7. Transistor Bipolar
7. Transistor Bipolar
 
6 Pengganda Tegangan Limiter
6 Pengganda Tegangan Limiter6 Pengganda Tegangan Limiter
6 Pengganda Tegangan Limiter
 
4 Rangkaian Dioda
4 Rangkaian Dioda4 Rangkaian Dioda
4 Rangkaian Dioda
 
3 Penyearah
3 Penyearah3 Penyearah
3 Penyearah
 
10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colector10. Penguat Common Colector
10. Penguat Common Colector
 
2 teori semikonduktor
2 teori semikonduktor2 teori semikonduktor
2 teori semikonduktor
 
1 Arus dan Tegangan
1 Arus dan Tegangan1 Arus dan Tegangan
1 Arus dan Tegangan
 

5 Dioda Zener

  • 1. Diode Zener • Pada dasarnya diode zener adalah diode biasa yang mempunyai tegangan zener (breakdown) yang kecil. • Dirancang untuk digunakan sebagai regulator tegangan. • Selalu dioperasikan pada daerah reverse pada tegangan dadalnya atau tegangan zenernya (VZ).
  • 2.
  • 3. Regulator Shunt VOUT = VZ VS − VZ IZ = R Jika VS > VZ maka zener akan dadal sehingga tegangan VOUT akan dipertahankan oleh zener sebesar tegangan dadalnya atau VZ. Dengan demikian maka VOUT akan konstan sebesar VZ. Dengan kata lain, tegangan VOUT akan diregulasi sebesar VZ, walaupun tegangan VS naik. Perhatikan bahwa zener beroperasi didaerah reverse-nya.
  • 4. Kondisi Berbeban Pada kondisi berbeban, arus sumber (IS) akan terbagi dua menjadi IZ dan IL. IS = IZ + IL VS − VZ IS = RS VZ IL = RL Supaya terjadi regulasi maka : IZ harus > 0. Ini hanya akan terjadi jika : IS > IL. atau : VS > (VZ + IL.R) IZ = IS − IL
  • 5. Tegangan Thevenin Tegangan Thevenin adalah tegangan pada beban R L jika zener dilepas dari rangkaian. Besarnya tegangan Thevenin ini ialah : VTH RL = .VS RL + RS Selama VTH < VZ maka IZ = 0 sehingga tidak akan terjadi regulasi tegangan. Regulasi tegangan baru akan terjadi jika VTH > VZ sehingga IZ > 0.
  • 6. Dropout Point Jika VS turun atau IL naik maka IZ bisa menjadi nol sehingga zener menjadi tidak dadal dan VOUT menjadi turun atau tidak ter-regulasi. I S ( MIN ) = VS ( MIN ) − VZ RS ( MAX ) = RS ( MAX ) VS ( MIN ) − VZ I S ( MIN ) IZ = IS − IL I Z ( MIN ) = I S ( MIN ) − I L ( MAX ) Titik kritis terjadi jika : IL(MAX) = IS(MIN) Maka hubungan RS(MAX) dengan VS(MIN) adalah : RS ( MAX ) = VS ( MIN ) − VZ I L ( MAX )
  • 7. Disipasi Daya Jika pada suatu komponen ada tegangan jatuh sebesar V dan ada arus mengalir sebesar I maka pada komponen tersebut akan ada daya hilang sebesar P = V.I Daya yang diserap zener : PZ = VZ.IZ Daya yang diserap tahanan RS : PRS = IS.(VS – VZ) Daya yang diserap beban RL : PRL = IL.VOUT Karena VOUT = VZ maka PRL = IL.VZ
  • 8. Daya yang diserap ini akan diubah menjadi panas. Panas yang berlebihan dapat merusak komponen yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dijaga agar daya yang diserap suatu komponen tidak melampaui batas daya yang aman atau yang diperkenankan. Nilai aman ini dapat diperoleh dari data sheet komponen yang bersangkutan. Untuk dioda zener, disipasi daya yang tersedia adalah 250mW, 400mW, 1W, 5W, 10W, 25W 50W dan seterusnya. Untuk tahanan, disipasi daya yang tersedia adalah 125mW, 250mW, 500mW, 1W, 2W, 3W, 5W, 10W sampai ribuan Watt.
  • 9. Contoh-1 Hitunglah tegangan VS minimum agar VOUT tetap 6V. Hitung daya pada zener jika VS dinaikkan menjadi 24V. Penyelesaian : IL = VOUT/RL = 6V/1k = 6mA. Pada VS minimum, IZ = 0 sehingga IS = IL = 6mA. VS(MIN) = VZ + IL.RS = 6V + 6mA.1k = 12V. Jika VS = 24V maka IS = (24V – 6V)/1k = 18mA. IZ = IS – IL = 12mA PZ = IZ.VZ = 12mA.6V = 72mW.
  • 10. Hubungan Seri Dioda Zener Guna mendapatkan tegangan yang lebih besar maka beberapa buah zener dapat dihubungkan seri, sehingga : VTOT = VZ1 + VZ2 + . . . . + VZn Selain pertambahan tegangan, kemampuan daya total juga bertambah menjadi : PTOT = PZ1 + PZ2 + . . . .+ PZn
  • 11. Contoh-2 Hitunglah VOUT dan daya hilang pada Z1 dan Z2. Penyelesaian : Jika IZ > 0 maka VOUT = VZ1 + VZ2 = 15V IL = VOUT / RL = 15mA IS = (VS – VOUT)/RS = 30mA IZ = IS – IL = 15mA Daya pada Z1 : PZ1 = IZ.VZ1 = 90mW Daya pada Z2 : PZ2 = IZ.VZ2 = 135mW
  • 12. Riak pada beban I S ( MAX ) = I S ( MIN ) = VS ( MAX ) − VZ RS VS ( MIN ) − VZ RS I S ( MAX ) − I S ( MIN ) = VS ( MAX ) − VS ( MIN ) ∆VS ≅ ∆I S .RS ∆VZ ≅ ∆I Z .RZ Jika IZ naik maka VZ akan naik. RZ = ∆VZ / ∆IZ Jika VS naik maka VOUT naik. Kenaikan VOUT ditentukan oleh RZ. ∆VZ ∆I Z .RZ RZ = ≅ ∆VS ∆I S .RS RS RS