SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
Download to read offline
Bab 4: Dioda
DIODA IDEAL: Karakteristik arus – tegangan
Keadaan “Reverse Biased” Keadaan “Forward Biased”
Arus mengalir hanya dalam satu arah
Penggunaan Dioda
 Dalam menggunakan dioda, diperlukan rangkaian
untuk membatasi arus pada dioda pd saat “forward-
biased”
Aplikasi sederhana dari dioda: Penyearah (Rectifier)
 Rangkaian terdiri dari sebuah dioda dan sebuah resistor
 Menggunakan sifat karakteristik i-v dioda ideal yg non-
linier
 Input vI berbentuk sinusoidal
 Selama setengah gelombang positif dari sinyal masukan, dioda dalam
keadaan forward biased
 Selama setengah gelombang negatif dari sinyal masukan, dioda tidak
terhubung (reverse biased).
Bentuk gelombang keluaran.
Kurva Karakteristik Transfer
 Dari mode operasi
vD=0
vO=vI
iD=0
vO=0
Tegangan Dioda
8
Tegangan Resistor
Tegangan Dioda
forward
reverse
Tegangan sumber
Latihan
 Sebuah rangkaian untuk mengisi sebuah batere 12 V.
 Jika vs adalah sebuah gelombang sinusoida yang
mempunyai amplitudo 24 V, carilah bagian dari setiap
perioda dimana dioda terkonduksi.
 Hitung juga harga puncak arus dioda dan harga
maksimum tegangan balik yang muncul pada terminal
dioda
Latihan
 Dioda terkonduksi ketika vs melebihi 12 V
 Sudut konduksi = 2ϴ, dimana:
24 cos ϴ = 12 → cos ϴ = 0.5
 Jadi ϴ = 60° dan 2ϴ = 120° maka konduksi terjadi selama
sepertiga perioda
 Harga puncak arus dioda:
 Harga tegangan balik yang muncul pada terminal dioda terjadi
pada saat vs mencapai harga puncak negatif dan sama dengan
24 +12 = 36 V
A
12
,
0
100
12
24
=
−
=
d
I
Gerbang logik dioda
Gerbang OR Gerbang AND
 Asumsikan dioda adalah dioda ideal, carilah harga I dan V pada titik
B dari rangkaian ini.
 Persoalan utama dari rangkaian ini, kita tidak mengetahui apakah
dioda D1 atau D2 dalam kondisi forward atau reverse biased?
Latihan
 Lihat rangkaian pertama, asumsikan bahwa D1 dan D2
dalam keadaan forward-biased.
Latihan
Dalam keadaan forward biased, VB = 0 dan V =
0, maka arus melalui D2:
2
10 0
1 mA
10
D
I
k
−
= =
Ω
Persamaan simpul pada B:
( )
0 10
1
5
I mA
k
− −
+ =
Ω
Jadi I = 1 mA dan V = 0V, asumsi ternyata benar.
 Lihat rangkaian kedua, asumsikan bahwa D1 dan D2
dalam keadaan forward-biased.
Latihan
Dalam keadaan forward biased, VB = 0 dan V =
0, maka arus melalui D2:
2
10 0
2 mA
5
D
I
k
−
= =
Ω
Persamaan simpul pada B:
( )
0 10
2
10
I mA
k
− −
+ =
Ω
Jadi I = -1 mA dan V = 0V, asumsi ternyata salah.
 Karena asumsikan bahwa D1 dan D2 dalam keadaan forward-
biased salah dan dari hasil perhitungan I = -1mA maka asumsi
dibuat D1 “off” dan D2 “on”
Latihan
Arus melalui D2:
Dan tegangan di simpul pada B:
VB = −10 + 10kΩ X 1,33 mA= +3,3 V
( )
2
10 10
1,33 mA
15
D
I
k
− −
= =
Ω
Latihan
 Tentukan arus dan tegangan rangkaian-rangkaian berikut
Latihan
 Tentukan arus dan tegangan rangkaian-rangkaian berikut
5 0
2
2.5
0
I mA
k
V
−
= =
=
0, 5
I V
= =
Dioda: Forward-biased Dioda: Reverse-biased
Latihan
 Tentukan arus dan tegangan rangkaian-rangkaian berikut
Dioda: Reverse-biased
0
5
I
V V
=
=
0 ( 5)
2
2.5
0
I mA
k
V
− −
= =
=
Dioda: Forward-biased
Latihan
 Tentukan arus dan tegangan rangkaian-rangkaian berikut
3 0
3
1
3
I mA
k
V V
−
= =
=
5 1
4
1
1
I mA
k
V V
−
= =
=
Latihan 4.5
 Berikut ini rangkaian
voltmeter ac memanfaatkan
moving coil dengan arus
rata-rata maksimum 1mA.
Resistansi moving coil 50Ω.
Tentukan resistansi R agar
volt meter membaca nilai
maksimum saat tegangan
input 20Vpp
Latihan 4.5
 Berikut ini rangkaian
voltmeter ac memanfaatkan
moving coil dengan arus
rata-rata maksimum 1mA.
Resistansi moving coil 50Ω.
Tentukan resistansi R agar
volt meter membaca nilai
maksimum saat tegangan
input 20Vpp
10
10
50
1
50
10
50 3133.09...
I
R
mA
R
R k
π
π
π
=
+
=
+
= − = Ω
Dioda Riil
 Karakteristik terminal dari
dioda
 Kurva karakteristik terbagi
dalam tiga daerah:
 daerah forward-bias,
ditentukan oleh v > 0
 daerah reverse-bias,
ditentukan oleh v < 0
 daerah breakdown,
ditentukan oleh v < -VZK
≈ 10nA
≈ 0.7V
≈ -30V → -300V
Karakteristik I-V Dioda
Persamaan Arus Tegangan
 Forward Bias
(Persamaan Shockley)
 Pendekatan
 v tegangan dioda
 i arus dioda
 IS arus saturasi
 VT tegangan termal
 k konstanta Boltzman
 1.38 x 10-23 joule/kelvin
 T temperatur mutlak (Kelvin)
 q muatan elektron
 1.6 x 10-19 coulomb
( )
1
/
−
= T
V
v
S e
I
i
q
kT
VT =
T
D V
v
S
D e
I
i /
≅
1
/ >>
T
V
v
S
D
T
D
I
i
V
v ln
=
 IS disebut juga arus skala yang berbanding lurus
dengan luas permukaan ‘junction’ dari sebuah dioda.
Arus ini merupakan fungsi dari suhu.
 IS berlipat dua setiap kenaikan suhu 5°C.
 Pada suhu kamar, harga VT adalah 25,3 mV.
Persamaan Arus Tegangan
Sifat Fungsi Temperatur
 Tegangan vs arus maju
T
V
V
S e
I
I /
1
1
=
T
V
V
S e
I
I /
2
2
=
( ) T
V
V
V
e
I
I /
1
2 1
2 −
=
1
2
1
2 ln
I
I
V
V
V T
=
−
1
2
1
2 log
3
,
2
I
I
V
V
V T
=
−
Persamaan diatas menunjukkan bahwa untuk perubahan arus 10 kali,
penurunan tegangan pada dioda akan berubah sebesar 2,3nVT yang kira-kira
sama dengan 60 mV.
Untuk arus dioda yang tetap, penurunan
tegangan pada dioda menurun kira-kira 2
mV untuk setiap kenaikan suhu 1°C.
Latihan
 Bila VO=1,5V pada 20oC
berapa V untuk 40oC
dan 0oC
40
3
/
40
20
3
/
5
,
1
20
3
/
20
dan
T
V
O
V
T
V
T
V
O
V
e
I
I
e
I
e
I
I S
S
S =
=
=
q
kT
V A
TA =
A
B
TA
B
TB
T
T
V
q
kT
V =
=
q
k
T
V
A
TA
=
40
40
20
3
/
3
/
5
,
1
T
O
T V
V
V
= V
V
V
V
T
T
O 602
,
1
293
313
5
,
1
5
,
1
20
40
40 =
×
=
=
V
V
V
V
T
T
O 398
,
1
293
273
5
,
1
5
,
1
20
0
0 =
×
=
=
 Pada gambar terlihat, pada
daerah forward bias, arus
sangat kecil untuk tegangan
lebih kecil dari 0,5 V. Harga ini
disebut tegangan cut-in.
 Agar dioda benar-benar
terhubung, penurunan
tegangan pada dioda antara
0,6 V – 0,8 V. Umumnya
penurunan tegangan pada
dioda kira-kira 0,7 V.
Daerah reverse bias
 Jika v negatif dan harganya beberapa kali lebih besar dari
VT (25 mV), arus dioda menjadi:
i ≈ -IS
 Pada kenyataannya besarnya arus pada daerah reverse
bias jauh lebih besar dari arus jenuh.
 Jika sebuah dioda mempunyai arus jenuh pada orde
antara 10-15 A ↔ 10-14 A, arus balik pada orde 1 nA. Arus
inipun meningkat dengan meningkatnya tegangan balik.
 Sebagian besar dari arus balik ini karena efek kebocoran.
Arus kebocoran berbanding lurus dengan luas junction.
 Arus menjadi dua kali pada setiap kenaikan suhu 10°C.
Latihan
 Bila V=1V pada 20oC berapa
V untuk 40oC dan 0oC
Latihan
 Bila V=1V pada 20oC berapa
V untuk 40oC dan 0oC
6
1
10
1
D s
s
i I
I A
M
−
≈
= =
20 40 ,2 10
4 4 , 4
s s s
per
I I I A V V
µ
° → ° × °
→ ⇒
= =
20 0 ,2 10
1
0.25 , 0.25
4
s s s
per
I I I A V V
µ
° → ° × °
→ ⇒
= =
Daerah breakdown
 Dioda memasuki daerah
breakdown, jika besaran
tegangan balik melebihi
tegangan ambang dari sebuah
dioda, yang disebut tegangan
breakdown, VZK.
 Pada daerah breakdown, arus
balik meningkat secara cepat
dengan perubahan tegangan
yang sangat kecil.
 Tegangan breakdown tidak merusak dioda, jika daya disipasi
dibatasi pada level aman oleh rangkaian luar.
 Hubungan arus – tegangan pada daerah breakdown hampir
merupakan garis vertikal. Karakteristik ini dapat dipakai dalam
pengatur tegangan.
Analisis dan Pemodelan Dioda
 Untuk rangkaian berikut
bagaimana cara mencari
arus ID?
Model Eksponensial (Matematis)
 Paling akurat
 Persamaan implisit
 2 unknown, 2 persamaan
 Lakukan iterasi numerik
T
D V
V
S
D e
I
I /
=
R
V
V
I D
DD
D
−
=
Catatan Model Eksponensial
 Persamaan arus yang dimiliki
 Alternatif untuk iterasi
 Alternatif 1
 Alternatif 2
Alternatif 2 ini cenderung tidak konvergen karena
menggunakan fungsi eksponensial
T
D V
V
S
D e
I
I /
=
R
V
V
I D
DD
D
−
=
R
V
V
I D
DD
D
−
=
S
D
T
D
I
I
V
V ln
=
T
D V
V
S
D e
I
I /
= D
DD
D RI
V
V −
=
Model Eksponensial
 VDD = 5V
 R = 1kΩ
 IS = 10-15A
 VT = 25mV
Iterasi VD (V) ID (mA)
1 2,5 (tebak) 0,0025
2 0,713683 0,004286
3 0,727161 0,004273
4 0,727082 0,004273
R
V
V
I D
DD
D
−
=
S
D
T
D
I
I
V
V ln
=
Model Grafis
 Gunakan kurva untuk kedua peramaan arus dioda dan cari titik
temunya
R
V
V
I D
DD
D
−
=
T
D V
V
S
D e
I
I /
=
Model Tegangan Drop
 Model menggunakan
penyederhanaan
tegangan tetap saat
konduksi
Model Tegangan Drop
 Karakterisik IV dan model rangkaian
 Untuk rangkaian pada contoh, jika diselesaikan
dengan menggunakan model penurunan tegangan
tetap, akan diperoleh:
0,7
0,7
5 0,7
4,3 mA
1
D
DD
D
D
V V
V
I
R
I
=
−
=
−
= =
Contoh
Contoh
 Model dioda ideal
 Untuk aplikasi yang melibatkan tegangan jauh lebih
besar dari penurunan tegangan dioda (0,6 – 0,8 V),
dapat digunakan model dioda ideal. Untuk contoh
yang sama akan diperoleh:
0
0
5 mA
D
DD
D
V V
V
I
R
=
−
= =
Latihan
 Bila tiap dioda pada
rangkaian mempunyai
tegangan drop 0,7V saat
arus 1mA, tentukan R yang
memberikan tegangan
output 2,4V
Latihan 4.11
 Tegangan output 2,4V,
tegangan dioda 0,8V
 Arus dioda
 Resistansi
( ) T
V
V
V
e
I
I /
1
2
1
2 −
=
( )
mA
e
I 6
,
54
1 025
,
0
/
7
,
0
8
,
0
2 =
×
= −
Ω
=
=
−
= 139
546
,
0
6
,
7
4
,
2
10
2
I
R
Model Sinyal Kecil
 Fungsi arus-tegangan dioda
adalah eksponensial.
 Bila tegangan dioda
mempunyai nilai DC tertentu
dan ac yang kecil, maka
perubahan arus dapat
didekati dengan fungsi linier
T
D V
v
S
D e
I
i /
=
Penurunan Model Kecil
d
D
D v
V
v +
=
dengan
( ) T
d
T
D
T
d
D V
v
V
V
S
V
v
V
S
D e
e
I
e
I
i /
/
/
=
= +
T
d V
v
D
D e
I
i /
=
...
!
2
!
1
1
2
+
+
+
=
x
x
ex
x
ex
+
≈1 1
1
utk <<
<<
− x
T
d
nV
v
V
v
e T
d
+
≈1
/
T
d
T V
v
V <<
<<
−
utk
d
T
D
D
d
T
D
D v
V
I
I
v
V
I
i +
=








+
=
1
1
d
D
D i
I
i +
=
d
d
d
r
v
i =
D
T
d
I
V
r =
dimana
T
D V
v
S
D e
I
i /
=
Model Ekivalen Sinyal Kecil
 Dari penurunan untuk sinyal
lengkap dengan ac kecil
 Sinyal lengkap baik tegangan
maupun arus tampak
sebagai superposisi sinyal DC
dan ac
d
D
D v
V
v +
=
d
D
D i
I
i +
=
T
d V
v
D
D e
I
i /
=
d
d
d
r
v
i =
D
D I
i
D
D
D
T
d
v
i
I
V
r
=






∂
∂
=
=
1
dimana
Contoh 4.5
 Rangkaian berikut
mendapat tegangan V+ DC
10V ditambah ripple ac
sinusoid 1Vp 60Hz.
Resistansi yang digunakan
10kΩ dan dioda
mempunyai tegangan 0,7V
saat arus 1mA.
 Tentukan tegangan ripple
pada dioda.
1V
10V
V+
t
Contoh 4.5
 Analisis DC (ac=0)
 Anggap VD=0,7V, maka
arus DC
 Arus medekati 1mA, asumsi
dapat dianggap benar
 Karakteristik sinyal kecil
 Analisis ac (DC=0)
 dioda digantikan rangkaian
ekivalen resistor
 Tegangan ripple dioda
mA
k
ID 93
,
0
10
7
,
0
10
=
−
=
Ω
=
=
= 9
,
26
93
,
0
25
m
m
I
V
r
D
T
d
mV
v
k
R
r
r
V
v
peak
d
d
d
s
peak
d
68
,
2
1
9
,
26
9
,
26
1
)
(
)
(
=
+
=
+
=
 Pengatur tegangan adalah sebuah rangkaian yang
tujuannya adalah menyediakan tegangan dc yang
konstan pada terminal keluarannya,walaupun:
1. Adanya perubahan arus yang diambil dari terminal
keluaran pengatur tegangan.
2. Adanya perubahan catu daya dc pada rangkaian pengatur
tegangan.
Penggunaan dioda untuk mengatur tegangan
Contoh 4.6
 Rangkaian berikut mendapat
input tegangan 10V
 dengan ripple 10% (=1V)
 Hitung perubahan tegangan
output vO tanpa dan dengan
beban
Contoh 4.6
1. Analisis sinyal DC 2. Mencari model
rangkaian ac
V
VD 7
,
0
=
V
V
V D
O 1
,
2
3
3 ×
=
=
mA
I
k
I
R
V
V
I
D
D
O
S
D
9
,
7
1
1
,
2
10
=
−
=
−
=
Ω
=
=
=
2
,
3
9
,
7
25
d
d
D
T
d
r
m
m
r
I
V
r
Ω
=
×
=
=
=
6
,
9
2
,
3
3
3
r
r
r
r
I
V
r
d
D
T
d
Contoh 4.6
3. Analisis hanya ac
 Tegangan ripple output
merupakan hasil rangkaian
pembagi resistor dan
resistansi dioda
9,6
2 19
9,6 1
O pp
v mV
k
∆
= =
+
10 1
I
v V
= ±
2,1
O
V V
=
2,1 9,5
O
v mV
= ±
19 9,5
o O pp p
V v mV mV
=
∆ = =
9,5
o p
V mV
=
4. Analisis tegangan output
keseluruhan
(superposisi)
O
r
v V
r R
∆ =
∆
+
Contoh 4.6
 Dengan beban 1kΩ, arus
mengalir pada beban
 Arus berkurang pada
dioda
 Penurunan tegangan pada
dioda
mA
k
R
V
I O
L 1
,
2
1
1
,
2
=
=
= L
D I
i =
∆
mV
v
m
v
rI
v
O
O
L
O
20
1
,
2
6
,
9
−
=
∆
×
−
=
∆
−
=
∆
Latihan 4.14
 Diinginkan VO=3V saat
IL=0, dan vO berubah 20mV
per 1mA arus beban
 Tentukan resistansi R , arus
saturasi IS tiap dioda hasil
desain.
 Gunakan model
eksponensial untuk
menentukan perubahan vO
aktual desain yang
diperoleh.
Latihan 4.14
 Dari rangkaian tanpa
beban
 Perilaku sinyal kecil
0
=
L
I V
VO 3
=
R
R
V
V
I O
S
D
3
15−
=
−
=
Ω
=
= k
m
R 4
,
2
5
12
V
V
V O
D 75
,
0
4
3
4
=
=
=
d
d
d
o i
r
v
v 4
4 =
=
Ω
=
×
=
= 5
1
4
20
4 m
m
i
v
r
d
o
d
D
T
d
I
V
r =
d
T
D
r
V
I =
mA
m
ID 5
5
25
=
=
Latihan 4.14
 Perilaku Arus-tegangan Dioda
T
D V
v
S
D e
I
i /
=
T
D
D V
v
I
S e
I /
ln −
=
025
,
0
/
75
,
0
10
5
ln 3
−
⋅ −
= e
IS
A
IS
16
10
68
,
4 −
×
=
Latihan 4.14
 Dari persamaan
tegangan resistor
 Dari persamaan arus
dioda
 Iterasi
( )
k
v
i
k
m
ki
v
R
i
i
V
v
O
D
D
O
L
D
DD
O
4
,
2
6
,
12
4
,
2
1
4
,
2
15
−
=
×
−
−
=
+
−
=






×
=
×
=
=
−
−
16
10
16
/
4
10
68
,
4
ln
10
1
10
68
,
4
D
O
v
V
v
S
D
i
v
e
e
I
i O
T
O
Iterasi VO(V) ID(mA)
1 3 4
2 2,9772 4,009
3 2,9775 4,009
Dioda Zener
 Digunakan sebagai referensi
tegangan pada tegangan
breakdown
 simbol
 Kurva iv tegangan mundur
Daerah Kerja Zener
 Hubungan arus-tegangan
mendekati perubahan linier
dibawah batas –VZK dan –IZK
 Pada daerah tersebut
 Batas pemakaian adalah
daya
 Pemakaian pilih di antara
batas di atas
I
r
V Z ∆
=
∆
VI
P =
max
Pemodelan Zener
 Dari daerah kerja
dilakukan ekstra polasi
linier untuk menentukan
VZ0 dan titik kerja Q di
antara kedua batas
 Hubungan tegangan arus
di daerah ini
Z
Z
Z
Z I
r
V
V +
= 0
Rangkaian Pengganti
 Untuk daerah kerja, zener
dapat dimodelkan dalam
rangkaian berikut
 Kurva arus tegangan
0,7
0
-VZ0
Slope 1/rz
v
i
Contoh 4.7 Regulator Zener
Zener 6V8, VZ=6,8V pada
IZ=5mA, rz=20Ω, dan
IZK=0,2mA. Catu tegangan
V+=10V, ripple 1V
Hitung:
(a) VO
(b) ∆VO/∆V+ regulasi jala-jala
(c) ∆VO untuk beban 1mA
dan ∆VO/∆IL
(d) ∆VO untuk RL=2kΩ
(e) VO untuk RL=0,5kΩ
(f) RL minimum agar fungsi
zener tetap diperoleh
Latihan 4.7
 Tanpa beban
z
Z
Z
r
R
V
V
I
I
+
−
=
=
+
0
mA
I
k
k
I
Z
Z
35
,
6
02
,
0
5
,
0
7
,
6
10
=
+
−
=
z
Z
Z
O r
I
V
V +
= 0
V
V
V
O
O
83
,
6
02
,
0
35
,
6
7
,
6
=
⋅
+
=
z
z
O
r
R
r
V
V
+
∆
=
∆ +
V
mV
V
V
r
R
r
V
V
z
z
O
/
5
,
38
/
0385
,
0
20
500
20
=
=
+
=
+
=
∆
∆
+
Latihan 4.7
 Beban 1mA
 Beban 2kΩ
Z
z
O I
r
V ∆
=
∆
20 ( 1) 20
O
V mV
∆ = ⋅ − =−
mA
mV
I
V
L
O
/
20
1
20
−
=
−
=
∆
∆
mA
I
I
k
R
V
I
Z
L
L
O
L
4
,
3
2
/
8
,
6
/
=
−
=
=
=
mV
VO 68
)
4
,
3
(
20 −
=
−
⋅
=
∆
Perhitungan lebih akurat dengan analisis rangkaian (b) ∆VO=-70mV
Latihan 4.7
 Beban 0,5kΩ
Arus menunjukkan dioda tidak
berada di area fungsi zener lagi,
gunakan rangkaian pembagi
tegangan R dan RL saja
mA
I
k
R
V
I
L
L
O
L
6
,
13
5
,
0
/
8
,
6
/
=
=
=
Latihan 4.7
 Beban 0,5kΩ
Hasil perhitungan menunjuk-kan
dioda tidak dalam keadaan
breakdown
V
V
R
R
R
V
V
O
L
L
O
5
5
,
0
5
,
0
5
,
0
10 =
+
=
+
= +
Latihan 4.7
 Beban RL minimum
Dioda berfungsi sebagai zener apabila IZ≥IZK
sehingga batas minimum RL diperoleh saat IZ
= IZK = 0,2mA dan VZ ≈ IZK = 6,7V
 Arus minimum diperoleh saat tegangan catu
minimum yaitu V+ = 10-1 = 9V sehingga
resistansi minimum diperoleh
Ω
=
−
−
=
−
−
=
−
≈
= +
k
R
I
R
V
V
V
I
I
V
I
V
R
L
ZK
ZK
ZK
ZK
ZK
L
Z
L
5
,
1
2
,
0
5
,
0
7
,
6
9
7
,
6
min
Efek suhu
 Ketergantungan tegangan zener pada suhu ditentukan dengan koefisien
suhu atau TC atau temco yang dinyatakan dengan mV/°C.
 Harga TC tergantung dari:
– Tegangan zener
– Arus operasi
 VZ < 5 V → TC yang negatif,
 VZ > 5 V → TC yang positif.
 TC dari sebuah dioda zener yang mempunyai VZ = 5 V dapat dibuat 0
dengan mengoperasikan dioda pada arus tertentu.
 Untuk mendapatkan tegangan rujukan yang mempunyai TC rendah adalah
dengan menghubungkan dioda zener yang mempunyai TC positif kira-kira
2 mV/°C secara seri dengan dioda yang bekerja di daerah forward. Dioda
yang bekerja di daerah forward mempunyai penurunan tegangan ≈ 0,7 V
dan mempunyai TC -2 mV/°C. Hubungan ini mempunyai tegangan (VZ+ 0,7)
dengan TC = 0
Rangkaian Penyearah
 Rangkaian penyearah merupakan bagian dari rangkaian catu
daya DC
 Diagram blok rangkaian catu DC sbb.:
Penyearah Setengah Gelombang
 Rangkaian,
karakteristik transfer,
dan bentuk
gelombang
menggunakan model
tegangan drop
t
S
D
S
O
D
S
O
V
v
V
v
v
V
v
v
≥
−
=
<
=
saat
saat
0
S
V
PIV =
Penyearah Gelombang Penuh
 Dengan Trafo CT
2 S D
PIV V V
= −
0
s D O
D s O
v v v
v v v
− + =
= +
vs maks: Vs
vO maks: Vs-VD
Penyearah Gelombang Penuh
 Dengan rangkaian
jembatan
2
S D D
S D
PIV V V V
V V
= − +
= −
3 2
2
D O D
Omaks s D
v v v
v V V
= +
= −
Lihat loop D3, R, D2
Penyearah dengan Filter Kapasitor
 Tanpa beban
Penyearah dengan Filter Kapasitor
 Dengan beban
Saat dioda konduksi
Dioda konduksi dengan selang
sangat pendek dan arus besar.
Seberapa besarnya?
R
v
i O
L =
L
I
L
C
D i
dt
dv
C
i
i
i +
=
+
=
Penyearah dengan Filter Kapasitor
Asumsi dioda ideal
 Dioda ON dan
kapasitor charge pada
selang ∆t dekat
puncak sinusoid.
 Lewat puncak dioda
OFF dan kapasitor
discharge.
Tegangan Output dan Ripple
 Tegangan output saat
kapasitor discharge
 Tegangan output hingga
turun sebesar Vr (ripple)
 Tegangan terendah
(ingat ∆T <<T)
 Bila CR>>T fungsi ex didekati
dengan sebagai fungsi liner
1+x
 Tegangan ripple menjadi
atau
CR
t
P
O e
V
v /
−
=
CR
T
P
r
P e
V
V
V /
−
≅
−
CR
T
e CR
T
−
≅
−
1
/
CR
T
V
V p
r =
fCR
V
V
p
r =
Tegangan dan Arus Beban DC dan Ripple
 Tegangan output DC adalah
nilai rata-rata tegangan
output
 Untuk ripple rendah
sehingga
 Penurunan tegangan saat
interval dioda ON
 Mengingat ω∆t sangat kecil
maka
maka
2
r
P
O
V
V
V −
=
P
O V
V ≅
p L
r
V I
V
fCR fC
= =
( ) r
P
p V
V
t
V −
=
∆
ω
cos
( ) ( )
2
1
cos
2
t
t
∆
−
≅
∆
ω
ω
p
r
V
V
t 2
≅
∆
ω
Arus Dioda dan Ripple
 Muatan dicatu ke beban
oleh kapasitor
 Arus dari kapasitor
 Muatan yang dilepas
kapasitor
 Dapat diturunkan arus rata-
rata dioda
 Arus hanya diberikan dalam
selang ∆t sehingga arus
maksimum
t
i
Q Cav
plied ∆
=
sup
Cav Dav L
i i I
= −
r
lost CV
Q =
1 2 p
Dav L
r
V
i I
V
π
 
= +
 
 
 
max 1 2 2 p
D L
r
V
i I
V
π
 
= +
 
 
 
Persamaan Perancangan
 Untuk merancang
penyearah:
 tegangan output travo (VP)
 kapasitor
 Dioda
r
L
fV
i
C =
O
P V
V ≅








+
=
r
p
L
D
V
V
i
i 2
2
1
max π
P
V
PIV =
 Penyearah gelombang penuh dapat diubah menjadi
penyearah puncak dengan menambahkan kapasitor
paralel dengan beban
 Dalam hal ini frekuensi sinyal ripple akan dua kali
frekuensi sinyal masukan
Penyearah gelombang penuh
 Tegangan ripple puncak-ke-puncak, dapat diperoleh dengan
cara yang sama, tetapi perioda pengosongan T diganti dengan
T/2, sehingga:
 Dan arus rata-rata dan arus maksimum dioda:
 Jadi untuk Vp, f, R dan Vr yang sama, diperlukan kapasitor yang
berukuran setengah dari kapasitor pada penyearah setengah
gelombang.
2
p
r
V
V
fCR
=
( )
( )
max
1 /2
1 2 /2
Dav L p r
D L p r
i I V V
i I V V
π
π
= +
= +
Penyearah Presisi Setengah Gelombang - Superdioda
Rangkaian Pembatas
 Karakteristik transver tegangan dan bentuk kurva tegangan
output
Rangkaian Pembatas
 Secara riil mengingat
karakteristik i-v dioda
yang soft, maka
rangkaian pembatas
juga akan mempunyai
karakteristik soft
Rangkaian-rangkaian Pembatas
Latihan 4.26
 Untuk dioda ideal carilah
tegangan output dan
gambar kurva
karakteristik transfernya
93
Clamped Capacitor
C
I
O v
v
v +
=
Clamped Capacitor Berbeban
Pengganda Tegangan

More Related Content

What's hot

4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorkukuhruyuk15
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistorbaehaqi alanawa
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralelSimon Patabang
 
Karakteristik Dioda
Karakteristik DiodaKarakteristik Dioda
Karakteristik DiodaAdy Purnomo
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik lindkw
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrikSimon Patabang
 
Bab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satuBab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satuRumah Belajar
 

What's hot (20)

Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Ppt transistor
Ppt transistorPpt transistor
Ppt transistor
 
Rangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintuRangkaian dua pintu
Rangkaian dua pintu
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
8. Rangkaian Pra-Tegangan Transistor
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel4 rangkaian ac paralel
4 rangkaian ac paralel
 
8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan8 pengukuran tahanan
8 pengukuran tahanan
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
Karakteristik Dioda
Karakteristik DiodaKarakteristik Dioda
Karakteristik Dioda
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik3. hubungan rangkaian listrik
3. hubungan rangkaian listrik
 
Bab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satuBab 6 rangkaian orde satu
Bab 6 rangkaian orde satu
 

Similar to 03. bab 4

Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik diodajumranjum
 
Presentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarPresentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarKevin Maulana
 
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhsLession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhsMarina Natsir
 
Dioda rectifier
Dioda rectifierDioda rectifier
Dioda rectifiernuricho22
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Dana Mezzi
 
dioda-semikonduktor.pptx
dioda-semikonduktor.pptxdioda-semikonduktor.pptx
dioda-semikonduktor.pptxTooGaming1
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCedofredikaa
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
Tugas elektronika membaca dioda
Tugas elektronika membaca diodaTugas elektronika membaca dioda
Tugas elektronika membaca diodaSyahrul Munir
 
Precentation 5 nina.pptx 2
Precentation 5 nina.pptx 2Precentation 5 nina.pptx 2
Precentation 5 nina.pptx 2Marina Natsir
 

Similar to 03. bab 4 (20)

Pertemuan 31
Pertemuan 31Pertemuan 31
Pertemuan 31
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
06rangkaiandioda
06rangkaiandioda06rangkaiandioda
06rangkaiandioda
 
Presentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarPresentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasar
 
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhsLession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
Lession 4-aplikasi-rangkaian-diodarevvv-for-mhs
 
Dioda rectifier
Dioda rectifierDioda rectifier
Dioda rectifier
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
 
Dioda penyearah
Dioda penyearahDioda penyearah
Dioda penyearah
 
dioda-semikonduktor.pptx
dioda-semikonduktor.pptxdioda-semikonduktor.pptx
dioda-semikonduktor.pptx
 
Teknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DCTeknik tegangan tinggi DC
Teknik tegangan tinggi DC
 
dioda zener
dioda zenerdioda zener
dioda zener
 
Praktek elda 1
Praktek elda 1Praktek elda 1
Praktek elda 1
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
Resistordankapasitor 130331100431-phpapp02
 
Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktor
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Tugas elektronika membaca dioda
Tugas elektronika membaca diodaTugas elektronika membaca dioda
Tugas elektronika membaca dioda
 
Precentation 5 nina.pptx 2
Precentation 5 nina.pptx 2Precentation 5 nina.pptx 2
Precentation 5 nina.pptx 2
 
3 Penyearah
3 Penyearah3 Penyearah
3 Penyearah
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

03. bab 4

  • 2. DIODA IDEAL: Karakteristik arus – tegangan Keadaan “Reverse Biased” Keadaan “Forward Biased” Arus mengalir hanya dalam satu arah
  • 3. Penggunaan Dioda  Dalam menggunakan dioda, diperlukan rangkaian untuk membatasi arus pada dioda pd saat “forward- biased”
  • 4. Aplikasi sederhana dari dioda: Penyearah (Rectifier)  Rangkaian terdiri dari sebuah dioda dan sebuah resistor  Menggunakan sifat karakteristik i-v dioda ideal yg non- linier  Input vI berbentuk sinusoidal
  • 5.  Selama setengah gelombang positif dari sinyal masukan, dioda dalam keadaan forward biased  Selama setengah gelombang negatif dari sinyal masukan, dioda tidak terhubung (reverse biased).
  • 7. Kurva Karakteristik Transfer  Dari mode operasi vD=0 vO=vI iD=0 vO=0
  • 8. Tegangan Dioda 8 Tegangan Resistor Tegangan Dioda forward reverse Tegangan sumber
  • 9. Latihan  Sebuah rangkaian untuk mengisi sebuah batere 12 V.  Jika vs adalah sebuah gelombang sinusoida yang mempunyai amplitudo 24 V, carilah bagian dari setiap perioda dimana dioda terkonduksi.  Hitung juga harga puncak arus dioda dan harga maksimum tegangan balik yang muncul pada terminal dioda
  • 10. Latihan  Dioda terkonduksi ketika vs melebihi 12 V  Sudut konduksi = 2ϴ, dimana: 24 cos ϴ = 12 → cos ϴ = 0.5  Jadi ϴ = 60° dan 2ϴ = 120° maka konduksi terjadi selama sepertiga perioda  Harga puncak arus dioda:  Harga tegangan balik yang muncul pada terminal dioda terjadi pada saat vs mencapai harga puncak negatif dan sama dengan 24 +12 = 36 V A 12 , 0 100 12 24 = − = d I
  • 11. Gerbang logik dioda Gerbang OR Gerbang AND
  • 12.  Asumsikan dioda adalah dioda ideal, carilah harga I dan V pada titik B dari rangkaian ini.  Persoalan utama dari rangkaian ini, kita tidak mengetahui apakah dioda D1 atau D2 dalam kondisi forward atau reverse biased? Latihan
  • 13.  Lihat rangkaian pertama, asumsikan bahwa D1 dan D2 dalam keadaan forward-biased. Latihan Dalam keadaan forward biased, VB = 0 dan V = 0, maka arus melalui D2: 2 10 0 1 mA 10 D I k − = = Ω Persamaan simpul pada B: ( ) 0 10 1 5 I mA k − − + = Ω Jadi I = 1 mA dan V = 0V, asumsi ternyata benar.
  • 14.  Lihat rangkaian kedua, asumsikan bahwa D1 dan D2 dalam keadaan forward-biased. Latihan Dalam keadaan forward biased, VB = 0 dan V = 0, maka arus melalui D2: 2 10 0 2 mA 5 D I k − = = Ω Persamaan simpul pada B: ( ) 0 10 2 10 I mA k − − + = Ω Jadi I = -1 mA dan V = 0V, asumsi ternyata salah.
  • 15.  Karena asumsikan bahwa D1 dan D2 dalam keadaan forward- biased salah dan dari hasil perhitungan I = -1mA maka asumsi dibuat D1 “off” dan D2 “on” Latihan Arus melalui D2: Dan tegangan di simpul pada B: VB = −10 + 10kΩ X 1,33 mA= +3,3 V ( ) 2 10 10 1,33 mA 15 D I k − − = = Ω
  • 16. Latihan  Tentukan arus dan tegangan rangkaian-rangkaian berikut
  • 17. Latihan  Tentukan arus dan tegangan rangkaian-rangkaian berikut 5 0 2 2.5 0 I mA k V − = = = 0, 5 I V = = Dioda: Forward-biased Dioda: Reverse-biased
  • 18. Latihan  Tentukan arus dan tegangan rangkaian-rangkaian berikut Dioda: Reverse-biased 0 5 I V V = = 0 ( 5) 2 2.5 0 I mA k V − − = = = Dioda: Forward-biased
  • 19. Latihan  Tentukan arus dan tegangan rangkaian-rangkaian berikut 3 0 3 1 3 I mA k V V − = = = 5 1 4 1 1 I mA k V V − = = =
  • 20. Latihan 4.5  Berikut ini rangkaian voltmeter ac memanfaatkan moving coil dengan arus rata-rata maksimum 1mA. Resistansi moving coil 50Ω. Tentukan resistansi R agar volt meter membaca nilai maksimum saat tegangan input 20Vpp
  • 21. Latihan 4.5  Berikut ini rangkaian voltmeter ac memanfaatkan moving coil dengan arus rata-rata maksimum 1mA. Resistansi moving coil 50Ω. Tentukan resistansi R agar volt meter membaca nilai maksimum saat tegangan input 20Vpp 10 10 50 1 50 10 50 3133.09... I R mA R R k π π π = + = + = − = Ω
  • 22. Dioda Riil  Karakteristik terminal dari dioda  Kurva karakteristik terbagi dalam tiga daerah:  daerah forward-bias, ditentukan oleh v > 0  daerah reverse-bias, ditentukan oleh v < 0  daerah breakdown, ditentukan oleh v < -VZK ≈ 10nA ≈ 0.7V ≈ -30V → -300V
  • 24. Persamaan Arus Tegangan  Forward Bias (Persamaan Shockley)  Pendekatan  v tegangan dioda  i arus dioda  IS arus saturasi  VT tegangan termal  k konstanta Boltzman  1.38 x 10-23 joule/kelvin  T temperatur mutlak (Kelvin)  q muatan elektron  1.6 x 10-19 coulomb ( ) 1 / − = T V v S e I i q kT VT = T D V v S D e I i / ≅ 1 / >> T V v S D T D I i V v ln =
  • 25.  IS disebut juga arus skala yang berbanding lurus dengan luas permukaan ‘junction’ dari sebuah dioda. Arus ini merupakan fungsi dari suhu.  IS berlipat dua setiap kenaikan suhu 5°C.  Pada suhu kamar, harga VT adalah 25,3 mV. Persamaan Arus Tegangan
  • 26. Sifat Fungsi Temperatur  Tegangan vs arus maju T V V S e I I / 1 1 = T V V S e I I / 2 2 = ( ) T V V V e I I / 1 2 1 2 − = 1 2 1 2 ln I I V V V T = − 1 2 1 2 log 3 , 2 I I V V V T = − Persamaan diatas menunjukkan bahwa untuk perubahan arus 10 kali, penurunan tegangan pada dioda akan berubah sebesar 2,3nVT yang kira-kira sama dengan 60 mV. Untuk arus dioda yang tetap, penurunan tegangan pada dioda menurun kira-kira 2 mV untuk setiap kenaikan suhu 1°C.
  • 27. Latihan  Bila VO=1,5V pada 20oC berapa V untuk 40oC dan 0oC 40 3 / 40 20 3 / 5 , 1 20 3 / 20 dan T V O V T V T V O V e I I e I e I I S S S = = = q kT V A TA = A B TA B TB T T V q kT V = = q k T V A TA = 40 40 20 3 / 3 / 5 , 1 T O T V V V = V V V V T T O 602 , 1 293 313 5 , 1 5 , 1 20 40 40 = × = = V V V V T T O 398 , 1 293 273 5 , 1 5 , 1 20 0 0 = × = =
  • 28.  Pada gambar terlihat, pada daerah forward bias, arus sangat kecil untuk tegangan lebih kecil dari 0,5 V. Harga ini disebut tegangan cut-in.  Agar dioda benar-benar terhubung, penurunan tegangan pada dioda antara 0,6 V – 0,8 V. Umumnya penurunan tegangan pada dioda kira-kira 0,7 V.
  • 29. Daerah reverse bias  Jika v negatif dan harganya beberapa kali lebih besar dari VT (25 mV), arus dioda menjadi: i ≈ -IS  Pada kenyataannya besarnya arus pada daerah reverse bias jauh lebih besar dari arus jenuh.  Jika sebuah dioda mempunyai arus jenuh pada orde antara 10-15 A ↔ 10-14 A, arus balik pada orde 1 nA. Arus inipun meningkat dengan meningkatnya tegangan balik.  Sebagian besar dari arus balik ini karena efek kebocoran. Arus kebocoran berbanding lurus dengan luas junction.  Arus menjadi dua kali pada setiap kenaikan suhu 10°C.
  • 30. Latihan  Bila V=1V pada 20oC berapa V untuk 40oC dan 0oC
  • 31. Latihan  Bila V=1V pada 20oC berapa V untuk 40oC dan 0oC 6 1 10 1 D s s i I I A M − ≈ = = 20 40 ,2 10 4 4 , 4 s s s per I I I A V V µ ° → ° × ° → ⇒ = = 20 0 ,2 10 1 0.25 , 0.25 4 s s s per I I I A V V µ ° → ° × ° → ⇒ = =
  • 32. Daerah breakdown  Dioda memasuki daerah breakdown, jika besaran tegangan balik melebihi tegangan ambang dari sebuah dioda, yang disebut tegangan breakdown, VZK.  Pada daerah breakdown, arus balik meningkat secara cepat dengan perubahan tegangan yang sangat kecil.  Tegangan breakdown tidak merusak dioda, jika daya disipasi dibatasi pada level aman oleh rangkaian luar.  Hubungan arus – tegangan pada daerah breakdown hampir merupakan garis vertikal. Karakteristik ini dapat dipakai dalam pengatur tegangan.
  • 33. Analisis dan Pemodelan Dioda  Untuk rangkaian berikut bagaimana cara mencari arus ID?
  • 34. Model Eksponensial (Matematis)  Paling akurat  Persamaan implisit  2 unknown, 2 persamaan  Lakukan iterasi numerik T D V V S D e I I / = R V V I D DD D − =
  • 35. Catatan Model Eksponensial  Persamaan arus yang dimiliki  Alternatif untuk iterasi  Alternatif 1  Alternatif 2 Alternatif 2 ini cenderung tidak konvergen karena menggunakan fungsi eksponensial T D V V S D e I I / = R V V I D DD D − = R V V I D DD D − = S D T D I I V V ln = T D V V S D e I I / = D DD D RI V V − =
  • 36. Model Eksponensial  VDD = 5V  R = 1kΩ  IS = 10-15A  VT = 25mV Iterasi VD (V) ID (mA) 1 2,5 (tebak) 0,0025 2 0,713683 0,004286 3 0,727161 0,004273 4 0,727082 0,004273 R V V I D DD D − = S D T D I I V V ln =
  • 37. Model Grafis  Gunakan kurva untuk kedua peramaan arus dioda dan cari titik temunya R V V I D DD D − = T D V V S D e I I / =
  • 38. Model Tegangan Drop  Model menggunakan penyederhanaan tegangan tetap saat konduksi
  • 39. Model Tegangan Drop  Karakterisik IV dan model rangkaian
  • 40.  Untuk rangkaian pada contoh, jika diselesaikan dengan menggunakan model penurunan tegangan tetap, akan diperoleh: 0,7 0,7 5 0,7 4,3 mA 1 D DD D D V V V I R I = − = − = = Contoh
  • 41. Contoh  Model dioda ideal  Untuk aplikasi yang melibatkan tegangan jauh lebih besar dari penurunan tegangan dioda (0,6 – 0,8 V), dapat digunakan model dioda ideal. Untuk contoh yang sama akan diperoleh: 0 0 5 mA D DD D V V V I R = − = =
  • 42. Latihan  Bila tiap dioda pada rangkaian mempunyai tegangan drop 0,7V saat arus 1mA, tentukan R yang memberikan tegangan output 2,4V
  • 43. Latihan 4.11  Tegangan output 2,4V, tegangan dioda 0,8V  Arus dioda  Resistansi ( ) T V V V e I I / 1 2 1 2 − = ( ) mA e I 6 , 54 1 025 , 0 / 7 , 0 8 , 0 2 = × = − Ω = = − = 139 546 , 0 6 , 7 4 , 2 10 2 I R
  • 44. Model Sinyal Kecil  Fungsi arus-tegangan dioda adalah eksponensial.  Bila tegangan dioda mempunyai nilai DC tertentu dan ac yang kecil, maka perubahan arus dapat didekati dengan fungsi linier T D V v S D e I i / =
  • 45. Penurunan Model Kecil d D D v V v + = dengan ( ) T d T D T d D V v V V S V v V S D e e I e I i / / / = = + T d V v D D e I i / = ... ! 2 ! 1 1 2 + + + = x x ex x ex + ≈1 1 1 utk << << − x T d nV v V v e T d + ≈1 / T d T V v V << << − utk d T D D d T D D v V I I v V I i + =         + = 1 1 d D D i I i + = d d d r v i = D T d I V r = dimana T D V v S D e I i / =
  • 46. Model Ekivalen Sinyal Kecil  Dari penurunan untuk sinyal lengkap dengan ac kecil  Sinyal lengkap baik tegangan maupun arus tampak sebagai superposisi sinyal DC dan ac d D D v V v + = d D D i I i + = T d V v D D e I i / = d d d r v i = D D I i D D D T d v i I V r =       ∂ ∂ = = 1 dimana
  • 47. Contoh 4.5  Rangkaian berikut mendapat tegangan V+ DC 10V ditambah ripple ac sinusoid 1Vp 60Hz. Resistansi yang digunakan 10kΩ dan dioda mempunyai tegangan 0,7V saat arus 1mA.  Tentukan tegangan ripple pada dioda. 1V 10V V+ t
  • 48. Contoh 4.5  Analisis DC (ac=0)  Anggap VD=0,7V, maka arus DC  Arus medekati 1mA, asumsi dapat dianggap benar  Karakteristik sinyal kecil  Analisis ac (DC=0)  dioda digantikan rangkaian ekivalen resistor  Tegangan ripple dioda mA k ID 93 , 0 10 7 , 0 10 = − = Ω = = = 9 , 26 93 , 0 25 m m I V r D T d mV v k R r r V v peak d d d s peak d 68 , 2 1 9 , 26 9 , 26 1 ) ( ) ( = + = + =
  • 49.  Pengatur tegangan adalah sebuah rangkaian yang tujuannya adalah menyediakan tegangan dc yang konstan pada terminal keluarannya,walaupun: 1. Adanya perubahan arus yang diambil dari terminal keluaran pengatur tegangan. 2. Adanya perubahan catu daya dc pada rangkaian pengatur tegangan. Penggunaan dioda untuk mengatur tegangan
  • 50. Contoh 4.6  Rangkaian berikut mendapat input tegangan 10V  dengan ripple 10% (=1V)  Hitung perubahan tegangan output vO tanpa dan dengan beban
  • 51. Contoh 4.6 1. Analisis sinyal DC 2. Mencari model rangkaian ac V VD 7 , 0 = V V V D O 1 , 2 3 3 × = = mA I k I R V V I D D O S D 9 , 7 1 1 , 2 10 = − = − = Ω = = = 2 , 3 9 , 7 25 d d D T d r m m r I V r Ω = × = = = 6 , 9 2 , 3 3 3 r r r r I V r d D T d
  • 52. Contoh 4.6 3. Analisis hanya ac  Tegangan ripple output merupakan hasil rangkaian pembagi resistor dan resistansi dioda 9,6 2 19 9,6 1 O pp v mV k ∆ = = + 10 1 I v V = ± 2,1 O V V = 2,1 9,5 O v mV = ± 19 9,5 o O pp p V v mV mV = ∆ = = 9,5 o p V mV = 4. Analisis tegangan output keseluruhan (superposisi) O r v V r R ∆ = ∆ +
  • 53. Contoh 4.6  Dengan beban 1kΩ, arus mengalir pada beban  Arus berkurang pada dioda  Penurunan tegangan pada dioda mA k R V I O L 1 , 2 1 1 , 2 = = = L D I i = ∆ mV v m v rI v O O L O 20 1 , 2 6 , 9 − = ∆ × − = ∆ − = ∆
  • 54. Latihan 4.14  Diinginkan VO=3V saat IL=0, dan vO berubah 20mV per 1mA arus beban  Tentukan resistansi R , arus saturasi IS tiap dioda hasil desain.  Gunakan model eksponensial untuk menentukan perubahan vO aktual desain yang diperoleh.
  • 55. Latihan 4.14  Dari rangkaian tanpa beban  Perilaku sinyal kecil 0 = L I V VO 3 = R R V V I O S D 3 15− = − = Ω = = k m R 4 , 2 5 12 V V V O D 75 , 0 4 3 4 = = = d d d o i r v v 4 4 = = Ω = × = = 5 1 4 20 4 m m i v r d o d D T d I V r = d T D r V I = mA m ID 5 5 25 = =
  • 56. Latihan 4.14  Perilaku Arus-tegangan Dioda T D V v S D e I i / = T D D V v I S e I / ln − = 025 , 0 / 75 , 0 10 5 ln 3 − ⋅ − = e IS A IS 16 10 68 , 4 − × =
  • 57. Latihan 4.14  Dari persamaan tegangan resistor  Dari persamaan arus dioda  Iterasi ( ) k v i k m ki v R i i V v O D D O L D DD O 4 , 2 6 , 12 4 , 2 1 4 , 2 15 − = × − − = + − =       × = × = = − − 16 10 16 / 4 10 68 , 4 ln 10 1 10 68 , 4 D O v V v S D i v e e I i O T O Iterasi VO(V) ID(mA) 1 3 4 2 2,9772 4,009 3 2,9775 4,009
  • 58. Dioda Zener  Digunakan sebagai referensi tegangan pada tegangan breakdown  simbol  Kurva iv tegangan mundur
  • 59. Daerah Kerja Zener  Hubungan arus-tegangan mendekati perubahan linier dibawah batas –VZK dan –IZK  Pada daerah tersebut  Batas pemakaian adalah daya  Pemakaian pilih di antara batas di atas I r V Z ∆ = ∆ VI P = max
  • 60. Pemodelan Zener  Dari daerah kerja dilakukan ekstra polasi linier untuk menentukan VZ0 dan titik kerja Q di antara kedua batas  Hubungan tegangan arus di daerah ini Z Z Z Z I r V V + = 0
  • 61. Rangkaian Pengganti  Untuk daerah kerja, zener dapat dimodelkan dalam rangkaian berikut  Kurva arus tegangan 0,7 0 -VZ0 Slope 1/rz v i
  • 62. Contoh 4.7 Regulator Zener Zener 6V8, VZ=6,8V pada IZ=5mA, rz=20Ω, dan IZK=0,2mA. Catu tegangan V+=10V, ripple 1V Hitung: (a) VO (b) ∆VO/∆V+ regulasi jala-jala (c) ∆VO untuk beban 1mA dan ∆VO/∆IL (d) ∆VO untuk RL=2kΩ (e) VO untuk RL=0,5kΩ (f) RL minimum agar fungsi zener tetap diperoleh
  • 63. Latihan 4.7  Tanpa beban z Z Z r R V V I I + − = = + 0 mA I k k I Z Z 35 , 6 02 , 0 5 , 0 7 , 6 10 = + − = z Z Z O r I V V + = 0 V V V O O 83 , 6 02 , 0 35 , 6 7 , 6 = ⋅ + = z z O r R r V V + ∆ = ∆ + V mV V V r R r V V z z O / 5 , 38 / 0385 , 0 20 500 20 = = + = + = ∆ ∆ +
  • 64. Latihan 4.7  Beban 1mA  Beban 2kΩ Z z O I r V ∆ = ∆ 20 ( 1) 20 O V mV ∆ = ⋅ − =− mA mV I V L O / 20 1 20 − = − = ∆ ∆ mA I I k R V I Z L L O L 4 , 3 2 / 8 , 6 / = − = = = mV VO 68 ) 4 , 3 ( 20 − = − ⋅ = ∆ Perhitungan lebih akurat dengan analisis rangkaian (b) ∆VO=-70mV
  • 65. Latihan 4.7  Beban 0,5kΩ Arus menunjukkan dioda tidak berada di area fungsi zener lagi, gunakan rangkaian pembagi tegangan R dan RL saja mA I k R V I L L O L 6 , 13 5 , 0 / 8 , 6 / = = =
  • 66. Latihan 4.7  Beban 0,5kΩ Hasil perhitungan menunjuk-kan dioda tidak dalam keadaan breakdown V V R R R V V O L L O 5 5 , 0 5 , 0 5 , 0 10 = + = + = +
  • 67. Latihan 4.7  Beban RL minimum Dioda berfungsi sebagai zener apabila IZ≥IZK sehingga batas minimum RL diperoleh saat IZ = IZK = 0,2mA dan VZ ≈ IZK = 6,7V  Arus minimum diperoleh saat tegangan catu minimum yaitu V+ = 10-1 = 9V sehingga resistansi minimum diperoleh Ω = − − = − − = − ≈ = + k R I R V V V I I V I V R L ZK ZK ZK ZK ZK L Z L 5 , 1 2 , 0 5 , 0 7 , 6 9 7 , 6 min
  • 68. Efek suhu  Ketergantungan tegangan zener pada suhu ditentukan dengan koefisien suhu atau TC atau temco yang dinyatakan dengan mV/°C.  Harga TC tergantung dari: – Tegangan zener – Arus operasi  VZ < 5 V → TC yang negatif,  VZ > 5 V → TC yang positif.  TC dari sebuah dioda zener yang mempunyai VZ = 5 V dapat dibuat 0 dengan mengoperasikan dioda pada arus tertentu.  Untuk mendapatkan tegangan rujukan yang mempunyai TC rendah adalah dengan menghubungkan dioda zener yang mempunyai TC positif kira-kira 2 mV/°C secara seri dengan dioda yang bekerja di daerah forward. Dioda yang bekerja di daerah forward mempunyai penurunan tegangan ≈ 0,7 V dan mempunyai TC -2 mV/°C. Hubungan ini mempunyai tegangan (VZ+ 0,7) dengan TC = 0
  • 69. Rangkaian Penyearah  Rangkaian penyearah merupakan bagian dari rangkaian catu daya DC  Diagram blok rangkaian catu DC sbb.:
  • 70. Penyearah Setengah Gelombang  Rangkaian, karakteristik transfer, dan bentuk gelombang menggunakan model tegangan drop t S D S O D S O V v V v v V v v ≥ − = < = saat saat 0 S V PIV =
  • 71. Penyearah Gelombang Penuh  Dengan Trafo CT 2 S D PIV V V = − 0 s D O D s O v v v v v v − + = = + vs maks: Vs vO maks: Vs-VD
  • 72. Penyearah Gelombang Penuh  Dengan rangkaian jembatan 2 S D D S D PIV V V V V V = − + = − 3 2 2 D O D Omaks s D v v v v V V = + = − Lihat loop D3, R, D2
  • 73. Penyearah dengan Filter Kapasitor  Tanpa beban
  • 74. Penyearah dengan Filter Kapasitor  Dengan beban Saat dioda konduksi Dioda konduksi dengan selang sangat pendek dan arus besar. Seberapa besarnya? R v i O L = L I L C D i dt dv C i i i + = + =
  • 75. Penyearah dengan Filter Kapasitor Asumsi dioda ideal  Dioda ON dan kapasitor charge pada selang ∆t dekat puncak sinusoid.  Lewat puncak dioda OFF dan kapasitor discharge.
  • 76. Tegangan Output dan Ripple  Tegangan output saat kapasitor discharge  Tegangan output hingga turun sebesar Vr (ripple)  Tegangan terendah (ingat ∆T <<T)  Bila CR>>T fungsi ex didekati dengan sebagai fungsi liner 1+x  Tegangan ripple menjadi atau CR t P O e V v / − = CR T P r P e V V V / − ≅ − CR T e CR T − ≅ − 1 / CR T V V p r = fCR V V p r =
  • 77. Tegangan dan Arus Beban DC dan Ripple  Tegangan output DC adalah nilai rata-rata tegangan output  Untuk ripple rendah sehingga  Penurunan tegangan saat interval dioda ON  Mengingat ω∆t sangat kecil maka maka 2 r P O V V V − = P O V V ≅ p L r V I V fCR fC = = ( ) r P p V V t V − = ∆ ω cos ( ) ( ) 2 1 cos 2 t t ∆ − ≅ ∆ ω ω p r V V t 2 ≅ ∆ ω
  • 78. Arus Dioda dan Ripple  Muatan dicatu ke beban oleh kapasitor  Arus dari kapasitor  Muatan yang dilepas kapasitor  Dapat diturunkan arus rata- rata dioda  Arus hanya diberikan dalam selang ∆t sehingga arus maksimum t i Q Cav plied ∆ = sup Cav Dav L i i I = − r lost CV Q = 1 2 p Dav L r V i I V π   = +       max 1 2 2 p D L r V i I V π   = +      
  • 79. Persamaan Perancangan  Untuk merancang penyearah:  tegangan output travo (VP)  kapasitor  Dioda r L fV i C = O P V V ≅         + = r p L D V V i i 2 2 1 max π P V PIV =
  • 80.  Penyearah gelombang penuh dapat diubah menjadi penyearah puncak dengan menambahkan kapasitor paralel dengan beban  Dalam hal ini frekuensi sinyal ripple akan dua kali frekuensi sinyal masukan Penyearah gelombang penuh
  • 81.  Tegangan ripple puncak-ke-puncak, dapat diperoleh dengan cara yang sama, tetapi perioda pengosongan T diganti dengan T/2, sehingga:  Dan arus rata-rata dan arus maksimum dioda:  Jadi untuk Vp, f, R dan Vr yang sama, diperlukan kapasitor yang berukuran setengah dari kapasitor pada penyearah setengah gelombang. 2 p r V V fCR = ( ) ( ) max 1 /2 1 2 /2 Dav L p r D L p r i I V V i I V V π π = + = +
  • 82. Penyearah Presisi Setengah Gelombang - Superdioda
  • 83. Rangkaian Pembatas  Karakteristik transver tegangan dan bentuk kurva tegangan output
  • 84. Rangkaian Pembatas  Secara riil mengingat karakteristik i-v dioda yang soft, maka rangkaian pembatas juga akan mempunyai karakteristik soft
  • 86. Latihan 4.26  Untuk dioda ideal carilah tegangan output dan gambar kurva karakteristik transfernya 93