Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan pedagogis. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
hakikat IPA yang berhubungan dengan kegiatan tersebut adalah IPA sebagai proses yang artinya pembelajaran IPA tidak hanya berfokus pada hasil belajar saja tetapi memberi perhatian lebih juga terhadap proses-proses kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Senada dengan penjelasan diatas, pasal 2 Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik, interaktif dan ispriratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, kontekstual dan kolaboratif. Pasal diatas menjelaskan bahwa, pembelajaran di kelas harus menekankan pada keaktifan, inovatif, berpikir kritis dan student center, serta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga, siswa termotivasi dalam proses pembelajaran dan dapat mendorong siswa untuk selalu mengembangkan cakrawala ilmu pengetahuan mereka dan menerapkanya dalam kehidupan, sehingga mereka menjadi manusia yang kreatif. Proses pembelajaran IPA diperlukan suatu pembaharuan yang merujuk terhadap pendekatan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan berpikir kritis. Sesuai yang disarankan dalam undang-undang dan kurikulum 2013, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan guru pada proses pembelajaran IPA adalah ”Pendekatan Keterampilan Proses”.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan format pengembangan intrumen penilaian keterampilan proses sains SD yang masih menjadi problematika untuk menentukan pengembangan instrumen. Di samping itu, artikel ini ditulis untuk mengetahui karakteristik dan beberpa prosedur pelaksanaan penilaian proses sains SD dengan memberikan format pengembangan instrumen penialaian proses sains yang meliputi penyusunan rencana penelitian, penyusunan kisi-kisi, pembuatan soal sampai pada penganalisian butir soal. Konsep dasar penilaian yang perlu ditekankan adalah keefektivan instrumen penilaian, yang terdiri dari tiga unsur utama yakni valid (validity), reliabel (reliability), dan praktis (practicality). Berdasarkan tujuan dan perbedaan waktu pelaksanaanya, terdapat tiga jenis bentuk penilaian proses sains pada siswa Sekolah Dasar: Penilaian Diagnostik, Penilaian formatif dan Penilaian sumatif. Tes akan dianalisis secara kualitatif baik dari segi materi, konstruksi maupun bahasa. Analisis secara kuantitatif dengan pendekatan teori tes klasik yakni dengan Iteman dan analisis secara kuantitatif menggunakan pendekatan teori tes modern yakni program Bigstep.
Implementasi Kurikulum K13 Dengan Pendekatan Saintifik Pada Pelajaran Pai Di ...SubmissionResearchpa
Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi subjek dan objek dari kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran itu mampu memberikan kebutuhan peserta didik aktif dan pendekatan itu juga dapat menarik peserta didik pasif supaya berubah menjadi aktif di pembelajaran. Pendekatan saintifik ialah pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan tahapan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subyek penelitiannya adalah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, dan Guru Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri I Beji. Tehnik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk tehnik analisis dan interpretasi data yang digunakan ini sesuai dengan konsep Mules and Hubermen yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Kesimpulan yang dapat diambil adalah implementasi K13 dengan pendekatan saintifik pada pelajaran PAI kelas VII di SMP Negeri I Beji yaitu memerlukan beberapa tahap yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas agar proses belajar dapat dikatakan berbasis ilmiah dan sesuai dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari. Tahapan tersebut adalah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Sedangkan untuk Hambatan dalam melaksakan pendekatan saintifik di SMPN 1 Beji pada pelajaran Pendidikan Agama Islam, yakni peserta didik masih malu untuk maju ke depan kelas dan Fasilitas pendukung yang masih terbatas. by Mukhamad Auliya Rahman and Istikomah 2020. Implementasi Kurikulum K13 Dengan Pendekatan Saintifik Pada Pelajaran Pai Di Smp Negeri I Beji. International Journal on Integrated Education. 3, 9 (Sep. 2020), 65-69. DOI:https://doi.org/10.31149/ijie.v3i9.590. https://journals.researchparks.org/index.php/IJIE/article/view/590/564 https://journals.researchparks.org/index.php/IJIE/article/view/590
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
hakikat IPA yang berhubungan dengan kegiatan tersebut adalah IPA sebagai proses yang artinya pembelajaran IPA tidak hanya berfokus pada hasil belajar saja tetapi memberi perhatian lebih juga terhadap proses-proses kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Senada dengan penjelasan diatas, pasal 2 Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik, interaktif dan ispriratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, kontekstual dan kolaboratif. Pasal diatas menjelaskan bahwa, pembelajaran di kelas harus menekankan pada keaktifan, inovatif, berpikir kritis dan student center, serta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga, siswa termotivasi dalam proses pembelajaran dan dapat mendorong siswa untuk selalu mengembangkan cakrawala ilmu pengetahuan mereka dan menerapkanya dalam kehidupan, sehingga mereka menjadi manusia yang kreatif. Proses pembelajaran IPA diperlukan suatu pembaharuan yang merujuk terhadap pendekatan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan berpikir kritis. Sesuai yang disarankan dalam undang-undang dan kurikulum 2013, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan guru pada proses pembelajaran IPA adalah ”Pendekatan Keterampilan Proses”.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan format pengembangan intrumen penilaian keterampilan proses sains SD yang masih menjadi problematika untuk menentukan pengembangan instrumen. Di samping itu, artikel ini ditulis untuk mengetahui karakteristik dan beberpa prosedur pelaksanaan penilaian proses sains SD dengan memberikan format pengembangan instrumen penialaian proses sains yang meliputi penyusunan rencana penelitian, penyusunan kisi-kisi, pembuatan soal sampai pada penganalisian butir soal. Konsep dasar penilaian yang perlu ditekankan adalah keefektivan instrumen penilaian, yang terdiri dari tiga unsur utama yakni valid (validity), reliabel (reliability), dan praktis (practicality). Berdasarkan tujuan dan perbedaan waktu pelaksanaanya, terdapat tiga jenis bentuk penilaian proses sains pada siswa Sekolah Dasar: Penilaian Diagnostik, Penilaian formatif dan Penilaian sumatif. Tes akan dianalisis secara kualitatif baik dari segi materi, konstruksi maupun bahasa. Analisis secara kuantitatif dengan pendekatan teori tes klasik yakni dengan Iteman dan analisis secara kuantitatif menggunakan pendekatan teori tes modern yakni program Bigstep.
Implementasi Kurikulum K13 Dengan Pendekatan Saintifik Pada Pelajaran Pai Di ...SubmissionResearchpa
Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi subjek dan objek dari kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran itu mampu memberikan kebutuhan peserta didik aktif dan pendekatan itu juga dapat menarik peserta didik pasif supaya berubah menjadi aktif di pembelajaran. Pendekatan saintifik ialah pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan tahapan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subyek penelitiannya adalah Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, dan Guru Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri I Beji. Tehnik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk tehnik analisis dan interpretasi data yang digunakan ini sesuai dengan konsep Mules and Hubermen yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Kesimpulan yang dapat diambil adalah implementasi K13 dengan pendekatan saintifik pada pelajaran PAI kelas VII di SMP Negeri I Beji yaitu memerlukan beberapa tahap yang dilakukan guru dan siswa di dalam kelas agar proses belajar dapat dikatakan berbasis ilmiah dan sesuai dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari. Tahapan tersebut adalah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Sedangkan untuk Hambatan dalam melaksakan pendekatan saintifik di SMPN 1 Beji pada pelajaran Pendidikan Agama Islam, yakni peserta didik masih malu untuk maju ke depan kelas dan Fasilitas pendukung yang masih terbatas. by Mukhamad Auliya Rahman and Istikomah 2020. Implementasi Kurikulum K13 Dengan Pendekatan Saintifik Pada Pelajaran Pai Di Smp Negeri I Beji. International Journal on Integrated Education. 3, 9 (Sep. 2020), 65-69. DOI:https://doi.org/10.31149/ijie.v3i9.590. https://journals.researchparks.org/index.php/IJIE/article/view/590/564 https://journals.researchparks.org/index.php/IJIE/article/view/590
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
4. bab iii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m ts negeri samarinda
1. 61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Merupakan metode penelitian yang ditujukan untuk
meneliti kondisi objek yang alamiah atau metode penelitian naturalistik
(Natural Setting)1
. Artinya, segala sesuatu yang bersifat apa adanya, keadaan
dan kondisinya tidak dimanipulasi.2
Peneliti dalam penelitian ini dijadikan
sebagai instrumen utama dan memiliki tanggung jawab untuk
mendeskripsikan berbagai fenomena di lapangan, serta menautkan dengan
teori-teori yang berkaitan. Penelitian kualitatif diupayakan untuk memberi
gambaran mengenai stimulus dan kejadian faktual yang sistematis terkait
faktor-faktor, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena untuk melakukan
dasar-dasarnya.3
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada indeks dan pengukuran
empiris. 4
Sehingga metode ini sangat relevan dengan tujuan serta arah
penelitian, yakni mengetahui dan memahami situasi lokasi penelitian dan
mengungkap kondisi alamiah, sistem pembelajaran tahfidz dalam lembaga
Madrasah. Penekanan kuat pada deskripsi menyeluruh dalam
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Cet. XXI; Bandung: Alfabeta, 2015), h. 14.
2
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2013), h. 1.
3
Lihat Lexy j. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rremaja
Rosdakarya, 2007), h. 8.
4
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet. I; Jakarta: PT Rinneka Cipta,
1997), h. 35.
2. 62
menggambarkan rincian segala sesuatu yang terjadi pada suatu kegiatan atau
situasi tertentu. Beberapa hal yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan,
informasi, konsep-konsep dan keterangan berbentuk uraian dalam
mengungkapkan masalah yang diteliti.
Alasan peneliti menggunakan metode kualitatif adalah untuk
menggambarkan sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an yang diaplikasikan di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, dengan sesunguhnya berdasarkan
data empiris dan data-data pendukung lainnya, metode kualitatif juga sangat
pantas digunakan dalam menarasikan dan mendeskripsikan sebuah penelitian,
dan didalam penlitian ini peneliti mendeskripsikan juga dengan sedikit angka-
angka, data proposisi dan triangulasi, guna memperjelas hasil penelitian.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan merupakan sebuah usaha dalam aktivitas penelitian yang
bertujuan untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti. 5
Pendekatan merupakan salah satu sudut pandang yang digunakan untuk
melihat dan mengamati fenomena yang muncul lalu menjadi tolak ukur dalam
memecahkan masalah. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
pedagogis, yakni bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil terapan
pelaksaan pembelajaran tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda .
Peneliti menggunakan pendekatan pedagogis dalam penelitian ini
guna mempererat dan menjiwai apa yang sedang peneliti dalami, dalam hal
ini untuk melihat langsung dan berintraksi dengan ahlul Qur’an, melihat para
5
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, (Cet.
I; Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 306.
3. 63
penghafal Qur’an dan melihat langsung fenomena dan pendidikan yang
harmonis dalam menggambarkan hasil pelaksanaan pembelajaran tahfidzul
Qur’an di MTs Negeri Samarinda .
Adapun cara kerja dari pendekatan ini menekankan pada kompetensi
Pedagogik, merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu
dikuasai guru. Kompetensi pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik
merupakan kompetensi khas, yang membedakan guru dengan profesi lainnya
dan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta
didiknya. Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya
belajar secara terus menerus dan sistematis.
Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Samarinda yaitu kampus satu
dan kampus dua, kampus satu MTs Negeri Samarinda beralamatkan Jalan:
harmonika nomor 100. Sedangkan Kampus dua terletak di jalan: Angklung
nomor 21 waktu Penelitian, Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 Januari
satu bulan sebelum covid-19 atau masa pandemi virus corona, sampai dengan
6 Mei 2020.
Mengapa peneliti memilih lokasi penelitian pada Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda ? Alasannya ialah dalam pengamatan peneliti
dan berdasarkan data yang valid, bahwa MTs Negeri Samarinda hanya satu-
satunya MTs Negeri Se-kota Samarinda dan memiliki Program khusus
pembelajaran tahfidzul Qur’an, yang tidak dimiliki oleh madrasah-madrasah
atau sekolah-sekolah setingkat SLTP dan bahkan perkembangan sayap
4. 64
perjuangan madrasah ini sudah memiliki kelas khusus tahfidzul Qur’an, yaitu
dikampus 2 beralamatkan jalan Angklung nomor 21 kota Samarinda , adapun
cikal bakal keberadaan kampus 2 atau kelas tahfidz ini berdasarkan
wawancara dengan Mugni yang merupakan mantan kepala MTs Al-Kautsar
dan juga salah satu guru MTs Negeri Samarinda mengatakan bahwa latar
belakang adanya kampus 2 sekarang ini, dulu gedung tersebut milik MTs Al-
kautsar namun karena ada sebab dan lain hal MTs tersebut diserahkan ke
kanwil kemenag, lalu gedung MTs Al-kautsar itu diserahkan kepada MTs
Negeri Samarinda sampai saat sekarang ini.
Secara akademik mengapa harus diistilahkan dengan kampus 1 dan 2,
adalah untuk menghilangkan asumsi-asumsi siswa atau masyarakat bahwa
kampus 2 itu adalah bagian dari MTs Negeri Samarinda dan untuk
menghilangkan skat bahwa tidak ada diskriminasi atau perbedaan dalam
pendidikan, nama kampus 1 dan kampus 2 sebelumnya adalah kelas reguler
dan kelas tahfidz, istilah ini sudah lama digunakan bahkan sering bahas dalam
rapat-rapat penting kepala madrasah dan guru-guru sehingga disepakati istilah
yang digunakan dalam peneyebutan kampus 1 adalah kelas reguler sedangkan
kampus 2 adalah kelas tahfidz.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi bertujuan untuk memahami konteks data dalam
keseluruhan situasi, sehingga memperoleh pandangan secara holistik atau
menyeluruh. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
5. 65
dengan cara mengamati aktivitas atau kegiatan yang berlangsung. Dalam
observasi, dapat dilakukan secara partisipatif dan nonpartisipatif.
Observasi partisipatif, peneliti ikut serta dalam penelitian yang
berlangsung. Sedangkan dalam observasi nonpartisipatif, peneliti hanya
ikut berperan mengamati kegiatan dan tidak ikut serta dalam
kegiatannya.6
Observasi dilakukan untuk mengamati dan melakukan pencatatan
secara praktis, yang berkaitan dengan rumusan masalah peneliti yaitu
sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Samarinda. Observasi ditujukan sebagai pengamatan dan pencatatan
yang tersistematis terhadap gejala yang diteliti.
Peneliti menggunakan teknik observasi nonpartisipan, yakni
peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan. Metode ini digunakan untuk
meneliti dan mengamati pembelajaran tahfidzul Qur’an di MTs Negeri
Samarinda. Mengamati serta mencatat situasi yang ada seperti keadaan
ruang belajar, Musholla, letak geografis serta sarana prasarana yang
dimiliki lembaga untuk memperkuat data hasil wawancara dan
dokumentasi.
2. Interview/wawancara
Peneliti di dalam penelitian ini melaksanakan pengumpulan data
dengan teknik wawancara. Teknik ini dapat digunakan ketika peneliti
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 220.
6. 66
diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
Wawancara dilakukan dengan merencanakan strukturnya terlebih dahulu
untuk menggali dan mengetahui informasi terkait penelitian ini.
Metode ini adalah metode penggalian informasi data dengan
melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang terkait dan relevan bagi
penelitian ini sesuai tema yang diteliti oleh peneliti. Berkaitan dengan itu
maka subyek yang diwawancarai guna mendapatkan informasi data
untuk penelitian ini diantaranya adalah siswa yang bersekolah di
madrasah tersebut, kemudian ustadz-ustadz atau guru tahfidz yang
mengajar di MTs Negeri Samarinda baik mengajar di kelas reguler
ataupun di kelas tahfidz.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi yang peneliti
laksanakan merupakan pelengkap dari metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian semakin
kredibel dengan dokumentasi. Dokumentasi tersebut berupa keadaan
guru dan siswa, saran dan prasarana, maupun dokumen yang berbentuk
tulisan seperti peraturan, visi dan misi, struktur organisasi, struktur
kurikulum, serta dokumen yang berbentuk gambar seperti foto, kegiatan
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang ada hubungan
dengan sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Samarinda. Dokumen-dokumen ini sangat membantu dalam
pengembangan penelitian.
7. 67
Dokumentasi juga merupakan metode penggalian informasi dan
data yang relevan sehingga dapat membantu dalam penulisan penelitian
ini dengan cara mencari serta mengumpulkan data tertulis berupa, buku
mutabaah hafalan, transkrip nilai atau raport tahfidzul Qur’an dan jenis
lain yang sekiranya dapat membantu penelitian ini.
D. Data dan Sumber Data
Peneliti menganalisis bahwa sumber data adalah hal yang paling
penting dalam penelitian. Merupakan komponen utama yang menjadi
sumber informasi dan hal yang akurat untuk mengungkap permasalahan,
sehingga peneliti dapat menggambarkan hasil dari suatu penelitian.
Sumber data ialah dari para informan, yakni kepala madrasah, koordinator
ketahfidzan, beberapa guru tahfidz , siswa dan wali siswa yang ada di MTs
Negeri Samarinda .
Dalam memperoleh data yang diperlukan, maka data dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung
melalui proses wawancara terhadap informan yang mengetahui
bagaimana Sistem Pembelajaran tahfidzul Qur’an di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda .
2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
oleh sumber seperti dokumen-dokumen dan literatur yang diberikan
tentang bagaimana sistem pembelajaran tahfidzul di MTs Negeri
Samarinda.
8. 68
Peneliti menggali informasi dari berbagai data dengan cara
wawancara kepada beberapa informan yang dianggap berpengaruh
dalam kinerja kegiatan tahfidz setelah peneliti mendapatkan izin dari
Madrasah untuk melakukan penelitian di MTs Negeri Samarinda .
E. Uji Keabsahan Data
Peneliti dalam menguji kebasahan data, triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka
sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji
kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan sebagai
sumber data.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data. Dalam
penelitian kualitatif, teknik triangulasi dimanfaatkan sebagai pengecekan
keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil wawancara peneliti
dengan informan kunci lainnya dan kemudian peneliti mengkonfirmasikan
dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil
pengamatan peneliti di lapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data
terjamin.7
Triangulasi pada penelitian ini, peneliti gunakan sebagai
7
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif Dan
kualitatif), (Jakarta: GP. Press, 2009), h. 230
9. 69
pemeriksaan melalui sumber lainnya. Dalam pelaksanaannya peneliti
melakukan pengecekan data yang berasal dari hasil wawancara dengan
kepala madrasah, waka kesiswaan, waka kurikulum, koordinator tahfidz
guru-guru tahfidz lebih jauh lagi, hasil wawancara tersebut kemudian
peneliti telaah lagi dengan hasil pengamatan yang peneliti lakukan selama
masa penelitian.
Triangulasi dengan tiga sumber data
Wawancara Observasi
Dokumen
F. Teknik Analisis Data
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Data yang telah diperoleh melalui serangkaian proses observasi,
wawancara dan dokumentasi dijelaskan dan dianalisis melalui pemaknaan
dan interpretasi. Analisis data ialah proses pencatatan, penyusunan,
pengolahan, dan penafsiran, serta mengaitkan makna data yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti.
10. 70
Analisis deskriptif ditujukan untuk menemukan dan
mendeskripsikan mengenai bagaimana sistem pembelajaran tahfidzul
Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda .
Sebagaimana dikutip oleh Sugiyono, aktivitas analisis data menurut
Miles dan Huberman dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus-
menerus hingga tuntas dan datanya telah lengkap.
Proses pengolahan data dilakukan melalui tiga tahapan, yakni
reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi data (conclusion drawing atau verification)
adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut:
a) Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data digunakan untuk menemukan gambaran jelas dari
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Reduksi data artinya
merangkum dengan memfokuskan pada hal-hal penting, memilah hal-hal
pokok, mencari tema dan polanya, serta menyingkirkan yang tidak perlu.
Sehingga peneliti lebih mudah mengumpulkan data lanjutan yang
diperlukan.
Pereduksian data-data dalam penelitian ini berupa hasil
wawancara, dokumentasi, dan dokumen-dokumen madrasah serta
catatan penting lainnya. Selanjutnya disajikan dalam bentuk naratif
sehingga menjadi kesimpulan dari hasil temuan peneliti terhadap sistem
pembelajaran tahfidz ul Qur’an di MTs Negeri Samarinda .
b) Penyajian Data (Data Display)
11. 71
Penyajian data dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya.8
Namun sebagaimana menurut Miles dan Huberman yang
dikutip Sugiono menyebutkan bahwa hal yang paling sering digunakan
dalam penelitian kualitatif untuk menyajikan data ialah melalui teks
naratif9
. Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk
deskriptif naratif dan matriks atau tabel.
c) Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing)
Peneliti Selanjutnya menarik sebuah kesimpulan dari hasil
temuan yang peneliti peroleh, sebagaimana menurut Miles dan
Huberman yang dikutip Sugiono dalam langkah analisi data kualitatif
ialah penarikan kesimpulan dan verifikasi. 10
Kesimpulan awal yang
diambil bersifat sementara dan terus mengalami perubahan, jika tidak
ditemukan bukti-bukti kuat yang dapat mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Namun apabila bukti-bukti tersebut valid
dan konsisten pada saat penelitian kembali di lapangan, maka
kesimpulan tersebut ialah kesimpulan yang dapat dipercaya atau
kredibel.11
Analisis data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini
menggunakan analisis data kualitatif, sedangkan metode yang digunakan
untuk menganalisis data kualitatif ini ialah dengan cara berpikir deduktif
8
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...,h.341.
9
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...,h,342.
10
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan..., h.345.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...,h.345.
12. 72
artinya, cara berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang
bersifat umum ke khusus.
Sehingga kesimpulan yang diperoleh sepanjang proses penelitian
yang berlangsung di MTs Negeri Samarinda diawali dari peneliti
melakukan penelitian, hingga saat pengumpulan data selalu diverifikasi
secara langsung. Sehingga diperoleh satu kesimpulan yang sifatnya
menyeluruh. Maka dengan demikian, dari permasalahan yang
dirumuskan sejak awal dalam penelitian ini diharapkan dapat
terjawabkan melalui kesimpulan dalam penelitian ini.
Gambar. II
Teori Miles dan Huberman