SlideShare a Scribd company logo
Halaman II - 1
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
2.1. LETAK LOKASI STUDI DAN AKSESIBILITAS
2.1.1. Letak Geografi
Kabupaten Kepulauan Meranti terletak di antara garis lintang –
bujur 0° 42' 30" - 1° 28' 0" LU, dan 102° 12' 0" - 103°10' 0" BT.
Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Kepulauan Meranti
memiliki batas-batas :
Utara : Selat Malaka dan Kabupaten Bengkalis
Selatan : Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan
Barat : Kabupaten Bengkalis
Timur : Kabupaten Karimun dan Provinsi Kepulauan Riau
BAB II
DESKRIPSIUMUM
Halaman II - 2
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
2.1.2. Letak Administrasi Wilayah
Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu
kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia, dengan ibu kotanya
Selat panjang. Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki luas
wilayah 3.714 Km2. Gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan
Meranti terdiri dari PulauTebing Tinggi, PulauPadang, Pulau
Merbau, Pulau Ransang, Pulau Topang, Pulau Manggung,
Pulau Panjang, Pulau Jadi, Pulau Setahun, Pulau Tiga, Pulau
Baru, Pulau Paning, Pulau Dedap, Pulau Berembang, Pulau
Burung. Adapun nama Meranti diambil dari nama gabungan
"Pulau Merbau, Pulau Rangsang dan Pulau Tebing tinggi".
Kabupaten Kepulauan Meranti pada terbagi ke dalam 9
(sembilan) wilayah kecamatan. Kecamatan yang memiliki
wilayah terluas adalah Kecamatan Tebing Tinggi Timur
dengan luas wilayah 768,0 Km2 (20,7%) dan Kecamatan yang
memiliki luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Tebing
Tinggi seluas 81,0 Km2 (2,2%). Ke-9 kecamatan dan luas
masing-masing wilayahnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan Di Kab. Kepulauan Meranti
Halaman II - 3
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
No. Kecamatan
Wilayah
%
Km2 Ha
1 Tebing Tinggi Barat 587.33 58,733.00 15.8
2 Tebing Tinggi 81.00 8,100.00 2.2
3 Tebing Tinggi Timur 768.00 76,800.00 20.7
4 Rangsang 411.12 41,112.00 11.1
5 RangsangPesisir 371.14 37,114.00 10.0
6 RangsangBarat 128.20 12,820.00 3.5
7 Merbau 436.00 43,600.00 11.7
8 PulauMerbau 380.40 38,040.00 10.2
9 Tasik Putri Puyu 551.00 5,100.00 14.8
Jumlah 3,714.19 321,419.00 100.0
Sumber: Data BPS (2016)
Jarak terjauh antara ibukota kecamatan dengan ibukota
Kabupaten Kepulauan Meranti adalah ibukota Kecamatan
Rangsang yaitu Desa Tanjung Samak dengan jarak lurus 45,5
km. Dan jarak terdekat selain Kecamatan Tebing Tinggi
adalah ibukota Kecamatan Tebing Tinggi Barat, yaitu Desa
Alai dengan jarak lurus 9,5 km.
2.1.3. Pencapaian Lokasi
Untuk sampai di lokasi studi Desa Lukit Kecamatan Merbau dari
Kota Kabupaten Selat Panjang dapat ditempuh dengan :
1. Melalui jalur laut dengan menyewa perahu motor
(pompong), dengan lama waktu tempuh  3 – 4 jam, atau
dengan speed boat dapat ditempuh dalam waktu  1 jam 30
menit .
Halaman II - 4
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
2. Melalui jalur darat dapat ditempuh dengan menggunakan
kendaraan roda dua dengan dua kali penyebrangan yaitu di
Semukut danPelantai, langsungke Desa Lukit dengan waktu
tempuh 2 jam.
Dari Ibu Kota Provinsi Pekanbaru lokasi studi dapat ditempuh
dengan dua cara yaitu:
1. Melaui jalur darat, memakai kendaraan roda empat atau
angkutan reguler travel menuju Tanjung Buton, lama waktu
tempuh tiga jam, dari Tanjung Buton langsung ke Desa Lukit
dengan perahu motor pompong dengan waktu tempuh 30 –
45 menit.
2. Melalui jalur laut, memakai kapal cepat menuju Tanjung
Buton dengan waktu tempuh 4 jam, selanjutnya
menyeberang ke Desa Lukit denganperahu motor pompong
dengan waktu tempuh 30 – 40 menit.
2.2. KONDISI FISIK
2.2.1. Iklim
Kabupaten Kepulauan Meranti dipengaruhi oleh iklim tropis
dengantemperatur udara rata-rata berkisar 260 - 33,4⁰ C dengan
curah hujan rata-rata berkisar 1.400-2.100 mm/tahun. Jumlah
hari hujan rata-rata 90 hari, musim hujan berlangsung biasanya
pada bulan Oktober sampai bulan Mei, musim panas/kemarau
pada umumnya jatuh pada bulan Juli sampai dengan bulan
September, atas dasar data tersebut menurut Koppen daerah
ini termasuk pada iklim Aw.
Halaman II - 5
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
2.2.2. Topografi
Bentuk wilayah Kabupaten Meranti secara umum didominais
oleh bentuk wilayah datar dengan kemiringan lahan antara 0% -
3%. . Bentuk wilayah datar dijumpai disebagian besar wilayah
sepanjang garis pantai atau sepanjang daerah aliran sungai atau
pada daerah dengan fisiografi dataran alluvial sungai berupa
tanggul sungai dan rawa dengan kemiringan lahan < 2 %. Pada
daerah dengan kemiringan lahan dibawah 2% sangat berpotensi
untuk pengembangan tanaman pangan, terutama padi dan
palawija. Pengembanganlahan pada daerah dengan kemiringan
lahan dibawah 2% kemungkinan erosi yang terjadi sangatrendah
sekali. Namun pada daerah rawa yang tergenang permanen
perlu adanya masukan teknologi relatif tinggi, yaitu pembuatan
kanal atau saluran-saluran drainase.
Pada daerah dengan kemiringan lahan 3% - 15% adalah kawasan
yang potensial untuk pengembangan pertanian pangan dan
perkebunan dengan masukan teknologi rendah sampai sedang
seperti pembuatan teras gulud atau teras bangku. Sedangkan
daerah dengan kemiringan lahan 15% - 30% peruntukannya
terbatas hanya untuk perkebunan dengan masukan teknologi
untuk konservasi tanah.
2.2.3. Geologi dan Tanah
Secara umum wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti
merupakan kelompok dari formasi vulkanik yang membeku dan
Halaman II - 6
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
membentuk gelombang dan tonjolan pada permukaan bumi
yang disebut pulau. Berdasarkan peta geologi dari Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung, Kepulauan
Meranti umumnya berumur kuarter, tersusun dari alluvial muda
(batuan sedimen endapan muda), yang terdiri dari lempung,
kerikil-kerikilan, sisa-sisa tumbuhan, rawa gambut dan terumbu
koral. Sebaran disepanjang pesisir pantai dan melebar ke arah
daratan sebagian berupa daerah rawa. Jenis tanah didominasi
oleh tanah organosol dan gley humus yang sebagian besar
mengandung gambut. Ke arah pantai secara keseluruhan
dipengaruhi oleh pasang surut laut menjadikan vegetasi
disepanjang pinggir pantai/selat adalah hutan bakau. Pada
musim hujan sering terjadi genangan karena aliran drainase
yang dangkal.
2.2.4. Hidrologi
Fungsi sungai di Kabupaten Kepulauan Meranti selain sebagai
jalur transportasi, juga berfungsi sebagai sumber air baku untuk
menunjang kehidupan sehari-hari. Kabupaten Kepulauan
Meranti memiliki beberapa sungai, baik besar maupun kecil,
sebanyak 13 buah sungai diantaranya terdapat di Kecamatan
Merbau, Kecamatan Rangsang, Kecamatan Tebing Tinggi dan
Kecamatan Tebing Tinggi Barat. Sungai - sungai tersebut adalah
Sungai Suir, Sungai Suir Kanan, Sungai Jabi, Sungai Pinang
Rapat, Sungai Simpang Kiri, Sungai Mengkopot, Sungai Batang
Hari, Sungai Sokop, Sungai Bokor, Sungai Perumbi, Sungai
Penyagun, Sungai Centai, Sungai Merbau, Sungai Guba, Sungai
Selat Akar, Sungai Tohor, Sungai Dedap, Sungai Penekat, Sungai
Juling, Sungai Suak Nipah, Sungai Gelora/Pasar Baru, Sungai
Halaman II - 7
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Borot, Sungai Melibur, Sungai Lukit, Sungai Mengkuang, Sungai
Mengkikit, dan Sungai Alah Air, Sungai Banglas, Sungai Pelimau,
dan Sungai Dorak (Meranti dalam Angka 2016). Selain itu
terdapat sungai yang terdapat tasik (danau) diantaranya Tasik
Air Putih Kecamaatan Rangsang, Tasik Nambus Kecamatan
Tebing Tinggi Barat, Tasik Penyagun Kecamatan Rangsang,
Tasik Ular Kecamaatan Rangsang, Tasik Meskil Kecamatan
Rangsang, Tasik Penekat Kecamaatan Rangsang, Tasik Tanjung
Padang Kecamatan Merbau, dan Tasik Putri Puyu berada di
Kecamatan Tasik Putri Puyu. Selain berasal dari sungai, sumber
air di Kabupaten Kepuluan Meranti juga berasal dari air tanah.
Kualitas air tanah di daerah wilayah pesisir bersifat asam atau
payau dengan salinitas tinggi, sehingga untuk kebutuhan air
sehari- hari, sebagian besar penduduk memanfaatkan air hujan.
Kualitas air di perairan pesisir pada umumnya dipengaruhi oleh
aktivitas masyarakat disepanjang sungai yang bermuara ke
perairan tersebut, kegiatan wilayah pesisir itu sendiri, dan
kegiatan laut lepas yang berbatasan dengan perairan pesisir
dimaksud. Sungai-sungai ini banyak dilayari oleh kapal-kapal dan
kegiatan penduduk seperti perkebunan, perikanan, perkayuan,
dan lain- lain. Keadaan drainase wilayah sebagian besar dicirikan
oleh adanya tanah gambut yang tersebar di semua pulau besar.
Hampir seluruh wilayah pesisir kadang- kadang terjadi
genangan. Keberadaan gambut yang mendominasi lahan
Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan kantong-kantong
penyimpanan air yang sangat besar.
2.3. KONDISI SOSIAL EKONOMI
2.3.1. Kependudukan
Halaman II - 8
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Penduduk Kabupaten Kepulauan Meranti berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Meranti pada
tahun 2015 tercatat sebanyak 181.095 jiwa yang terdiri 93.017
jiwa laki-laki dan 88.078 jiwa perempuan. Kecamatan dengan
jumlah penduduk terbanyak adalah kecamatan Tebing Tinggi
yaitu 55.870 jiwa dan kecamatan paling sedikit penduduknya
adalah kecamatan Tebing Tinggi Timur yaitu 11.661 jiwa.
Komposisi penduduk per kecamatan tahun 2015 dan
perkembangan penduduk dari tahun 2010 – 2015 selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini:
Tabel 2.2. Sebaran Penduduk Kab.Kepulauan Meranti Tahun 2015
No.
Kecamatan Laki-laki
(jiwa)
Perempuan
(jiwa)
Jumlah
Jiwa %
1. Tebing Tinggi Barat 8.346 7.366 15.712 8.7
2. Tebing Tinggi 28.270 27.600 55.870 30.9
Halaman II - 9
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
3. Tebing Tinggi Timur 6.172 5.489 11.661 6.4
4. Rangsang 9.784 8.625 18.409 10.2
5. Rangsang Pesisir 8.605 8.270 16.875 9.3
6. Rangsang Barat 8.732 8.621 17.353 9.6
7. Merbau 7.441 6.650 14.091 7.8
8 Pulau Merbau 7.509 7.380 14.889 8.2
9 Tasik Putri Puyu 8.158 8.077 16.235 9.0
Jumlah 93.017 88.078 181.095 100.0
Sumber: Data BPS, 2016
Tabel 2.3. Perkembangan Penduduk Kab. Kepulauan Meranti Tahun 2010 –
2015
Kecamatan
JumlahPenduduk (Jiwa)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tebing Tinggi Barat 15260 15392 15498 15527 15602 15712
Tebing Tinggi 54412 54524 55386 55432 55504 55870
Tebing Tinggi Timur 11335 11441 11478 11507 11581 11661
Rangsang 26327 26486 17932 18144 18281 18409
RangsangPesisir *) 16588 16624 16765 16875
RangsangBarat 24926 25126 16923 17063 17243 17353
Merbau 29530 29669 13767 13814 13997 14091
PulauMerbau 14500 14569 14596 14671 14791 14889
Tasik Putri Puyu *) 15996 16057 16130 16235
Jumlah 176290 177207 178164 178839 179894 181095
Sumber: Data BPS Kab. Kepulauan Meranti (2016) *)= kecamatanbelum dibentuk
Komposisi penduduk berdasarkan umur dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu umur 0-14 tahun disebut usia muda (usia
belum produktif), umur 15-64 tahun di sebut usia dewasa (usia
produktif), dan umur 65 tahun keatas di sebut usia tua (usia
tidak produktif). Berdasarkan kriteria tersebut maka penduduk
Halaman II - 10
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Kabupaten Kepulauan Meranti sebagian besar yaitu sebanyak
120.241 jiwa (66,4%) merupakan usia produktif. Komposisi
penduduk berdasarkan usia di Kabupaten Kepulauan Meranti
dapat dilihat pada tabel di bawahini:
Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur
(tahun)
Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa)
Jumlah
Jiwa %
0-4 8.662 8.261 16.923 9.4
5-9 9.102 8.608 17.710 9.8
10-14 9.478 8.810 18.288 10.1
15-19 8.885 8.373 17.258 9.5
20-39 29.116 27.195 56.311 31.1
40-59 20.915 19.916 40.831 22.6
> 60 6.859 6.735 13.594 7.5
Jumlah 93.017 87.898 180.915 100.0
Sumber: Data BPS Kab.Kepulauan Meranti (2016)
2.3.2. Tenaga Kerja
Menurut UU No 13 tahun 2004 tentang ketenagakerjaan adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan /atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhansendiri maupun untuk masyrakat. Bagian dari tenaga
kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi disebut angkatan
kerja.
Berdasarkan data BPS (2016) jumlah angkatan kerja di
Kepulauan Meranti tahun 2015 adalah 88.950 jiwa. Dari jumlah
tersebut 9,37% adalah pengangguran terbuka. Selain itu, jumlah
bukan angkatan kerja adalah 29.843 jiwa dengan rincian 7.015
jiwa masih sekolah, 18.363 jiwa mengurus rumah tangga dan
Halaman II - 11
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
4.465 lainnya. Menurut Dinas Sosial, tenaga kerja Kabupaten
Kepulauan Meranti pada tahun 2015 terdapat 2.838 orang yang
bekerja pada148 perusahaan. Untuk mengetahui komposisi
angkatan kerja berdasarkan kegiatannya dapat dilihat pada
table di bawah ini:
Tabel 2.5. Komposisi Angkatan Kerja Berdasarkan Kegiatannya
Kegiatan Utama Laki-Laki Perempuan Jumlah
AngkatanKerja 55566 33384 88950
1. Bekerja 50775 39842 90617
2. Pengangguran 4791 3542 8333
Bukan AngkatanKerja 10313 29109 39422
1. Sekolah 5993 7372 13365
2. MengurusRumahTangga 891 19946 20837
3. Lainnya 3426 1791 5217
Jumlah 65879 62493 128372
Tingkat Partisipasi AngkatanKerja (TPAK) 84.35% 53.42% 69.29 %
Tingkat PengangguranTerbuka(TPT) 15.65% 46.58% 30.71%
Sumber: Data BPS (2016)
2.3.3. Pendapatan dan Belanja Daerah
Sebagai kabupaten termuda di Provinsi Riau pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami fluktuatif di
mana berdasarkan data BPS pada tahun 2014 realisasi
penerimaan keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti hingga
Desember 2014 berjumlah Rp 1.518,95 Milyar. Realisasi
pengeluaran keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti pada
tahun 2014 sebesar 1.245,42 Milyar.
Pendapatan daerah berasal dari: 1) sisa lebih anggaran tahun
lalu sebesar 22,4%, 2) PAD sebesar 4,1%, 3) Dana
bagiperimbangan 65,3% dan 4) penerimaan lain-lain sebesar
Halaman II - 12
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
8,1%. Pengeluaran daerah terdiri dari 1)belanja langsung sebesar
37,4% dan 2) belanja tidak langsung sebesar 62,6%. Jika realisasi
pendapatan disbanding realisasi belanja maka Kabupaten
Kepulauan Meranti pada tahun anggaran 22014/2015 mengalami
surplus anggaran sebesar Rp. 273,527,068,094.00 atau 18,0%.
Untuk leih jelasnya mengenai jenis dan jumlah penerimaan dan
pengeluaran daerah Kabupaten Kepulauan Meranti selanjutnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.6. Penerimaan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2014
No. Jenis Penerimaan Realisasi (Rp)
A PENERIMAAN DAERAH
1 Sisa Lebih Anggaran Tahun Lalu 340,812,283,495.00
2 Pendapatan Asli Daerah 62,850,644,834.00
Halaman II - 13
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
a. Pajak Daerah 6,740,577,489.00
b. Retribusi Daerah 6,145,697,329.00
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 7,957,160,326.00
d. Penerimaan Lain-lain 42,007,209,690.00
3 Bagi Dana Perimbangan 991,894,140,940.00
a. Bagi Hasil Pajak 75,722,679,061.00
b. Bagi Hasil Bukan Pajak 542,957,499,879.00
c. Dana AlokasiUmum 371,269,172,000.00
d. Dana AlokasiKhusus 1,944,790,000.00
B PENERIMAAN LAIN-LAIN 123,393,193,291.00
JumlahTotal 1,518,950,262,560.00
Sumber: Data BPS (2016)
Tabel 2.7. Realisasi Pengeluaran Keuangan Kab. Kepulauan Meranti (2014)
No. Jenis Pengeluaran Realisasi (Rp)
A BELANJA TIDAK LANGSUNG 465,998,944,487.00
1 Belanja Pegawai 301,242,584,948.00
Halaman II - 14
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
2 Belanja Hibah 55,187,500,000.00
3 Belanja Bantuan Sosial 6,852,600,000.00
4 Belanja Bantuan Keuangan 102,716,259,539.00
B BELANJA LANGSUNG 779,424,249,979.00
1 Belanja Pegawai 17,281,194,271.00
2 Belanja Barang dan Jasa 373,009,053,769.00
3 Belanja Modal 289,134,001,939.00
JumlahTotal 1,245,423,194,466.00
Sumber: Data BPS (2016)
2.3.4. Struktur Ekonomi
Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
diperoleh dari perhitunganPDRB atasdasar harga konstan yaitu
dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahunke-n terhadap
nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai
pada tahun ke n-1, dikalikan dengan 100 persen. Laju
pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat
pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu
sebelumnya.
Bersarkan hasil perhitungan PDRB tahun 2015, angka PDRB atas
dasar harga berlaku mencapai 15,12 triliun rupiah dengan
konstribusi dari kategori A (Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan) masih menjadi penyumbang terbesar dengan
sumbangan sebesar 34,6%. Untuk kategori A (pertanian,
kehutanan dan perikanan) pada tahun anggaran 2014
menyumbang sebesar Rp. 4.758.333,8 juta dan pada tahun
anggaran 2015 meningkat menjadi Rp. 5.240.132,7 juta.
Halaman II - 15
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Kontribusi lainnya berasal dari kategori B yaitu sektor
pertambangan dan penggalian, pada tahun 2014 menyumbang
sebesar Rp. 4.550.065,4 juta, tetapi pada tahun 2015 mengalami
penurunan yang cukup signifikan menjadi sebesar Rp
3.367.127,9 juta.
Jika dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, Kabupaten
Kepulauan Meranti memiliki pertumbuhan ekonomi sebersar
2,68% dimana angka ini menurun jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya sebesar 4,44%. Berikut ini tabel PDRB Kab.
KepulauanMeranti tahun2014 dan 2015 (angka sementara) atas
dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.
Tabel 2.8. PDRB Kab. Kepulauan Meranti Tahun 2014 dan 2015
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Lapangan Usaha Tahun 2014* 2015**
A. Pertanian, Kehutanan,dan Perikanan 4,758,333.80 5,240,132.70
Halaman II - 16
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
B. Pertambangan danPenggalian 4,550,065.40 3,367,127.90
C. Industri Pengolahan 3,223,620.60 3,609,286.00
D. Pengadaan Listrik dan Gas 2,863.30 4,157.10
E. PengadaanAir, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 480.40 630.00
F. Konstruksi 616,540.70 655,354.00
G. Perdagangan Besardaneceran,Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 1,119,637.10 1,315,668.00
H. Transportasidan Pergudangan 308,994.20 347,920.00
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 39,352.60 43,941.70
J. Informasi dan Komunikasi 71,893.80 81,786.10
K. Jasakeuangan dan Asuransi 43,313.30 45,451.40
L. Real Estate 53,774.20 62,264.70
M,N JasaPerusahaan 392.60 453.90
O Administrasi Pemerintahan,Pertahanan,dan
Jaminan Sosial Wajib 263,846.60 286,946.80
P Jasa Pendidikan 27,424.40 32,351.60
Q JasaKesehatan dan Kegiatan Sosial 8,508.80 10,714.90
R,S,T,U JasaLainnya 37,782.00 39,805.50
ProdukDomestik Regional Bruto 15,126,823.80 15,143,992.30
Sumber: Data BPS, 2016 tanda*=angka sementara, **=sangatsementara
Tabel 2.9. PDRB Kab. Kepulauan Meranti Tahun 2014 dan 2015
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha
Lapangan Usaha Tahun 2014* 2015**
Halaman II - 17
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
A. Pertanian, Kehutanan,dan Perikanan 4,103,283.70 4,150,317.20
B. Pertambangan danPenggalian 1,796,255.00 1,672,463.20
C. Industri Pengolahan 2,952,207.80 3,196,539.10
D. Pengadaan ListrikdanGas 3,116.30 3,348.90
E. PengadaanAir, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang 581.10 595.80
F. Konstruksi 409,783.20 4,275,364.00
G. Perdagangan Besar dan eceran, Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor 803,819.00 866,886.80
H. Transportasidan Pergudangan 2,526,321.00 266,653.60
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 23,027.50 23,971.10
J. Informasi dan Komunikasi 67,641.40 72,489.40
K. Jasa keuangan dan Asuransi 33,032.10 32,684.50
L. Real Estate 46,271.00 50,764.20
M,N JasaPerusahaan 332.20 367.20
O Administrasi Pemerintahan,Pertahanan,
dan Jaminan Sosial Wajib 239,477.40 253,096.20
P Jasa Pendidikan 20,976.20 21,827.10
Q JasaKesehatan dan Kegiatan Sosial 6,506.40 7,419.50
R,S,T,U JasaLainnya 29,936.00 30,595.50
ProdukDomestik Regional Bruto 13,062,567.30 14,925,383.30
Sumber: Data BPS, 2016 tanda*=angka sementara, **=sangatsementara
2.3.5. Potensi Ekonomi
Seperti telah dibahas di atas bahwa sumbangan terbesar untuk
PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti hingga saat ini berasal dari
Halaman II - 18
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
sektor pertanian,kehutanandanperikanan, hal ini menunjukkan
bahwa sektor ini menjadi andalan bagi Kabupaten Kepulauan
Meranti. Adapun data produksi sektor pertanian unggulan
diantaranya adalah:
1. Pertanian
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan Kabupaten
Kepulauan Meranti, luas panen tanaman padi dan palawi jadi
Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2015 diantaranya
luas panen padi non hibrida 3.162 Ha, Jagung 367 Ha, Ubi
kayu 216 Ha, Ubi jalar 17 Ha dan Kedelai 51,5 Ha. Sedangkan
produksi padi dan palawija selama2015 diantaranyapadi non
hibrida 12.496 ton, jagung 25 ton, 8 ubi kayu 4.575,2 ton, ubi
jalar 1498,8 ton.
2. Perkebunan
Perkebunan mempunyai kedudukan yang penting di dalam
pengembangan pertanian baik di tingkat nasional maupun
regional. Tanaman perkebunan yang merupakan tanaman
perdagangan yang cukup potensial di daerah ini adalah
kelapa sawit dan karet. Data luas dan produksi tanaman
perkebunan tahun 2015 yang dikumpulkan dari Dinas
Perkebunan menunjukkan luas areal tanaman perkebunan
karet 20.394 ha, pinang 394 ha, kelapa 31.453 ha, dan sagu
38.614 ha. Dengan produksi karet 7.636 ton, pinang 160 ton,
kelapa 27.384 ton, dan sagu 200.062 ton. Untuk kelapa
sawit, sampai survei ini dilakukan belum ada data resmi,
akan tetapi fakta di lapangan komoditas kelapa sawit sudah
merupakan komoditas yang diminati masyarakat.
Halaman II - 19
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
3. Perikanan
Berdasarka data Dinas Perikanan yang diinput BPS
Kabupaten Kepulauan Meranti selama tahun 2015 terdapat
areal budidaya tambak seluas 13,286 Ha. Jumlah Rumah
Tangga Perikanan (RTP) pada tahun 2014 sebanyak 2588
rumahtanggadan pada tahun2015 meningkat menjadi 3.707
rumah tangga. Total produksi ikan pada tahun 2014
sebanyak 3806,46 ton dan pada tahun 2015 mengalami
peningkatan yang signifikan menjadi 12.798,22 ton. Produksi
ikan perairan umum per kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Meranti selengkapnya dapat dilihat pada tebel di bawah ini:
Tabel 2.10. Produksi ikan dan Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP)
Tahun 2014 dan 2015
Kecamatan
Tahun 2014 Tahun 2015
Produksi
(ton)
RTP
Produksi
(ton)
RTP
Tebing Tinggi Barat 244.53 97 30.60 232
Tebing Tinggi 357.17 143 13.47 296
Tebing Tinggi Timur 471.47 48 970.03 79
Halaman II - 20
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Rangsang - 722 53.26 207
RangsangPesisir 1207.2 517 2731.00 1521
RangsangBarat 354.5 180 8471.00 377
Merbau 378.22 390 118.18 243
PulauMerbau 218.44 228 170.68 467
Tasik Putri Puyu 574.93 263 240.00 285
Jumlah 3806.46 2588 12798.22 3707
Sumber: Data BPS (2016)
4. Peternakan
Tujuan pembangunan subsektor peternakan selain untuk
meningkatkan populasi dan produksi daging dala upaya
perbaikan gizi masyarakat juga bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan peternak. Berdasarkan data BPS
(2015)di Kabupaten KepulauanMeranti populai ternakbesar
dan kecil terdapat 4.478 ekor sapi, 32 ekor karbau 12.719
ekor kambing, untuk populasi jenis unggas terdapat 87.763
ekor ayam buras 270.014 ayam pedaging dan 3.692 ekor itik.
5. Industri, Pertambangan dan Energi
Perkembangan sektor industri, pertambangan dan energi
selama tiga tahun taerakhir periode tahun 2013 – 2015 tidak
menunjukan perkembangan yang signifikan. Namun
demikian juka dilihat dari jumlah tenaga kerja yang terserap
pada tahun 2015 terjadi kenaikan menjadi sebanyak 5.178
orang, atau meningkat sebanyak 1.633 orang dari jumlah
tenaga kerja yang terserap pada tahun 2014. Di bawah ini
diagram yang menunjukan jumlah perusahaan di Kabupaten
Kepulauan Meranti tahun 2014 dan 2015 da jumlah nilai
investasi tahun 2015 tiap kecamatan:
Halaman II - 21
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Gambar 2.1 Jumlah Perusahaan Industri Di Kab. Kepulauan Meranti Tahun
2014-1015
Tabel 2.11. Nilai Investasi Industri Di Kab. Kepulauan Meranti Tahun
2015
No. Kecamatan
Nilai Investasi
Rupiah %
1 Tebing Tinggi Barat 13.219.350.000 39.2
2 Tebing Tinggi 2.609.900.000 7.7
3 Tebing Tinggi Timur 6.990.835.000 20.7
4 Rangsang 3.240.144.000 9.6
5 RangsangPesisir 1.125.900.000 3.3
6 RangsangBarat 460.350.000 1.4
Halaman II - 22
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
7 Merbau 2.063.025.000 6.1
8 Pulau Merbau 739.550.000 2.2
9 Tasik Putri Puyu 3.251.490.000 9.6
Jumlah 33.700.544.000 100.0
Sumber: Data BPS (2016)
2.4. TRANSPORTASI
2.4.1 Prasarana dan Sarana Transfortasi Darat
Transfortasimemegang peranan penting dalam pengembangan
setiap wilayah di segala bidang, karena setiap program
pembangunan tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan
prasarana jalan yang memadai. Sektor prasarana transfortasi
darat ini merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi
dalam rangka mempercepat terbukanya seluruh penjuru
wilayah KabupatenKepilauan Merantiuntukmenerima program
pembangunan. Agar aksesibilitas yang selama ini menjadi
kendala pengembangan dapat segera dieliminasi, maka
pengembangansistem transportasidalampenyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti 2011 – 2031
direncanakan dengan mengembangkan sistem transportasi
antar moda untuk merangkai dan meningkatkan aksesbilitas
wilayah daratan dan kepulauan. Panjang jalan kabupaten di
Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2015 baru terbangun
jalan sepanjang 47.067 Km yang terdiri dari permukaan jalan
yang diaspal 13.284 Km (28 %), kerikil 18.008 Km (38,26 %), beton
11.975 (25,44 %) Km dan Hotmix 3.800 Km (8 %).
Tabel 2.12. Jenis Dan Panjang Jalan Di Kabupaten Kepulauan Meranti
Hingga Tahun 2015
Halaman II - 23
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Jenis
Konstruksi
Jalan Negara (km) Jalan Provinsi (km) Jalan Kabupaten (km)
2014 2015 2014 2015 2014 2015
Aspal - - - 13,284 - -
Perkerasan - - - 18,008 - -
Beton - - - 11,975 - -
Hotmix - - - 3,800 - -
Jumlah - - - 47.067 - -
Sumber: Data BPS (2016)
2.4.2 Transportasi Laut
Gebang masuk dan ke luar utama dari dan ke Kabupaten
Kepulauan Meranti baik domestic maupun internasional adalah
pelabuhan Tanjung Harapan di Selat panjang, di mana data
keberangkatan maupu kedatangan penumpang sudah tersedia.
Adapun untuk pelabuhan lainnya data penumpang transfortasi
laut ini belum ada data.
Tabel berikut menunjukkan banyaknya penumpang baik
domestic maupuninternasional yang masuk atau ke luar melalui
Pelabuhan Tanjung Harapan dan Pelabuhan Rangsang:
Tabel 2.13. Jumlah Pengguna Transportasi Laut di Kab. Kepulauan
Meranti Tahun 2014
No. Kecamatan
Masuk (orang) Keluar (orang)
Domestik Internasional Domestik Internasional
1 Tebing Tinggi Barat
2 Tebing Tinggi 149.011 2.554 144.996 2.777
3 Tebing Tinggi Timur
4 Rangsang 27.498 19.159
5 RangsangPesisir
6 RangsangBarat
7 Merbau
8 PulauMerbau
Halaman II - 24
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
9 Tasik Putri Puyu
Jumlah 176.509 2.554 164.155 2.777
Sumber: Data BPS (2016)
2.5. KECAMATAN MERBAU
2.5.1. Letak Administrasi
Secara administratif lokasi studi berada di wilayah Desa Lukit,
Kecamatan Merbau terletak di Pulau Padang, di mana Pulau
Padang ini pada saat survey dilakukan terdiri dari dua
kecamatan yaitu Kecamatan Merbau dan Kecamatan Tasik Putri
Puyu. Batas wilayah Kecamatan Merbau adalah :
Sebelah Utara Kec. Tasik Putri Puyu
Sebelah Selatan Kecamatan Tebing Tinggi Barat
Sebelah Barat Kabupaten Siak dan
Sebelah Timur Kecamatan Pulau Merbau.
Kecamatan Merbau dilihat dari posisi gaografisnya merupakan
lokasi yang sangat strategis di mana kecamatan yang terletak di
Pulau Padang ini dikelilingi oleh selat di semua sisi yang
merupakan jalur pelayaran yang cukup dinamis. Pelabuhan
penyeberangan (ro-ro) yang direncanakan terletak di desa Lukit
ini akan berpasangan dengan Pelabuhan Tanjung Buton.
Kecamatan Merbau merupakankawasan penghasil minyak bumi
dan gas alam di Kabupaten Kepulauan Meranti. Di kawasan ini
sudah berdiri PT. Kundur Petroleum S.A. yang beroperasi di
daerah Kurau Desa Lukit yang mampu memproduksi minyak
mentah 8.500barel/hari, merupakananak perusahaanasing dari
Halaman II - 25
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Amerika Serikat. Setelah beberapa kali pemindahan kepemilikan
maka terakhir PT. Kundur Petroleum S.A. dimiliki Energi Mega
Persada (EMP) dengan saham 60,49% yang merupakan
perusahaan terafiliasi dengan Bakrie Group. Kundur Petroleum
S.A. merupakan operator dari Block Malacca Strait PSC. Dengan
adanya hal tersebut, maka potensi-potensi lain yang ada di
Kecamatan Merbau dengan sendirinya akan ikut berkembang
dan perlu didukung perkembangannya.
Berdasarkan kondisi potensi dan perkembangan ekonomi
masyarakat di daerah Kecamatan Merbau tersebut, maka
pemerintah sebagai motor penggerak masyarakat perlu
bergerak cepat mengiringi hal tersebut. Pemerintah harus
mampu mengakomodir dan berakselerasi cepat dalam
pemenuhankebutuhanmasalmasyarakat, sehingga masyarakat
dapat merasakan manfaat atas apa yang menjadi kendala dalam
kehidupan dan usaha mereka.
Kecamatan Merbau merupakan kecamatan yang memiliki luas
wilayah terbesar keempat dari sembilan kecamatan yang ada di
Kabupaten Kepulauan Meranti. Kecamatan yang beribu kota
Kelurahan Teluk Belitung ini memiliki luas mencapai 436 km2.
Kecamatan Merbau memiliki 10 desa/kelurahan, yang terdiri dari
9 desa dan satu kelurahan yaitu Kelurahan Teluk Belitung. Desa
Lukit merupakan desa yang paling luas yaitu seluas 218 km2 atau
sebesar 50% dari luas Kecamatan Merbau. Sedangkan desa
dengan luas terkecil adalah Desa Meranti Bunting seluas 9 km2
atau 2% dari luas Kecamatan Merbau. Diagram berikut
menunjukkan luas masing-masing desa di Kecamatan Merbau.
Halaman II - 26
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Lukit, 218
Meranti Bunting,
9
TanjungKulim,4
Pelantai,29.5
Mekar Sari,29
Teluk Belitung, 52
Bagan Melibur,
41.91
MayangSari,21
Sungai Anak
Kamal,19.5
Sungai Tengah,
13
Dalam Km2
Gambar 2.2. Luas Desa Di Kecamatan Merbau (Km2)
Sumber : Kecamatan Merbau Dalam Angka (2017)
2.5.2. Topografi
Kecamatan Merbau merupakan daerah dataran rendah yang
berada pada ketinggian antara 0 – 10 m dari permukaan laut
(dpl), bentuk wilayah datar, kemiringan lahan antara 0 – 5 %.
Dengan kondisi tipografi datar dan merupakan dataran rendah
yang dipengaruhi pasang surut laut, maka drainase tanah di
Kecamatan Merbau tergolong tergolong jelek, sehingga mudah
tergenangpada musim penghujan. Berdasarkan letak geografis,
hampir semua desa/kelurahan di Kecamatan Merbau berada di
pesisir/tepi pantai, kecuali untuk Desa Sungai Anak Kamal, hal
tersebut dikarenakan daerah pesisir merupakan tanggul laut
dimana tanahnya merupakan endapan mineral sehingga
Halaman II - 27
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
drainase tanahnya lebih baik dari pada bagian tengah yang
tanahnya berjenis tanah organik (gambut).
2.5.3. Kependudukan
Jumlah penduduk Kecamatan Merbau berdasarkan data BPS
Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2015 berjumlah
14.091 jiwa yang terdiri dari 7.441 jiwa laki-laki dan 6.650 jiwa
perempuan. Jumlah tersebut pada tahun 2017 meningkat
menjadi 14.174 jiwa yang terdiri dari 7.378 jiwa laki-laki dan 6.796
jiwa perempuan, artinya bertambah 83 jiwa (0,58%). Jika
dibandingkan dengan luas wilayah yang ada Desa Lukit menjadi
desa dengan kepadatan penduduk terendah yaitu 9 jiwa/km2.
Adapun kepadatan rata untuk Kecamatan Merbau sebanyak 32
jiwa/km2. Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran dan kepadatan
penduduk di Kecamatan Merbau dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Kecamatan Merbau Tahun 2016
Desa
Laki-laki
(jiwa)
Permpuan
(jiwa)
Jumlah
Jiwa %
Lukit 972 905 1877 15.8
Meranti Bunting 317 302 619 5.2
Tanjung Kulim 348 329 677 5.7
Pelantai 468 436 904 7.6
Mekar Sari 680 625 1305 11.0
Teluk Belitung 2.521 2251 2502 21.0
Bagan Melibur 976 911 1887 15.9
Mayang Sari 409 387 796 6.7
Sungai Anak Kamal 390 367 757 6.4
Sungai Tengah 297 283 580 4.9
Jumlah 7.378 6.796 14.174 100.0
Sumber: Data BPS KecamatanMerbau(2017)
Halaman II - 28
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Tabel 2.15. Kepadatan Penduduk Di Kec. Merbau Tahun 2016
Desa
Luas Wilayah
(km2)
Jumlah Jiwa
Kepadatan
jiwa/km2
Lukit 218 1877 9
Meranti Bunting 9 619 69
Tanjung Kulim 4 677 169
Pelantai 29.5 904 31
Mekar Sari 29 1305 45
Teluk Belitung 52 4772 92
Bagan Melibur 41.91 1887 45
Mayang Sari 21 796 38
Sungai Anak Kamal 19.5 757 39
Sungai Tengah 13 580 45
Jumlah 436,91 14.174 32
Sumber: Analisis Data BPS Kec Merbau (2017)
2.5.4. Produksi Perkebunan
Sumber perekonomian unggulan yang menjadi andalan
penduduk di Kecamatan Merbau berasal dari sub sektor
perkebunan. Komditas tanaman yang dibudidayakan terdiri dari
karet, kelapa, sagu dan pinang. Berdasarkan data Kecamatan
Merbau Dalam Angka (2017) pada tahun 2016 luas areal
perkebunan mencapai 8.474 Ha, terdiri dari kebun karet 2.710
Ha, kelapa 536 Ha, sagu 5.221 Ha dan pinang 11 Ha. Untuk lebih
jelasnya data mengenai luas dan produksi perkebunan dapat
dilihat pada grafik berikut:
Halaman II - 29
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017
Gambar 2.3 Luas Dan Produksi Perkebunan Di Kec.
Merbau 2016
(Sumber Data: Kec. Merbau Dalam Angka, 2017)
Tabel 2.16. Luas Areal Kebun Tiap Desa Di Kec. Merbau
Desa Karet Kelapa Sagu Pinang
Lukit 430 10 1223 2.5
Meranti Bunting 130 24 102 1.0
Tanjung Kulim 252 9 50 1.5
Pelantai 477 87 85 1.0
Mekar Sari 150 151 20 1.0
Teluk Belitung 238 13 2821 2.0
Bagan Melibur 866 242 920 2.0
Mayang Sari 60 - - -
Sungai Anak Kamal 50 - - -
Sungai Tengah 57 - - -
Jumlah 2710 536 5221 11.0
Sumber KecamatanMerbau Dalam Angka (2017)
Halaman II - 30
PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA
DinasPerhubungan
Kabupaten Kepulauan Meranti
Tahun 2017

More Related Content

What's hot (10)

Bab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujakBab ii kondisi geografis desa penujak
Bab ii kondisi geografis desa penujak
 
payang
payangpayang
payang
 
Pulau wetar
Pulau wetarPulau wetar
Pulau wetar
 
Latar belakang kabupaten muna
Latar belakang kabupaten munaLatar belakang kabupaten muna
Latar belakang kabupaten muna
 
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
Bahan tayang pwp3 wt-ddrtp 2016
 
Bab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluanBab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluan
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Kondisi Desa Cikahuripan
Kondisi Desa CikahuripanKondisi Desa Cikahuripan
Kondisi Desa Cikahuripan
 
Explore
ExploreExplore
Explore
 
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
 

Similar to 4 bab 2 deskripsi umum ok.

Irigasi partisipatif deli serdang
Irigasi partisipatif deli serdangIrigasi partisipatif deli serdang
Irigasi partisipatif deli serdang
Mukhlis Abidi
 
Ips sumber daya alam
Ips sumber daya alamIps sumber daya alam
Ips sumber daya alam
agusantono
 
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
meizajolanda3
 
Laporan Hasil Survei
Laporan Hasil SurveiLaporan Hasil Survei
Laporan Hasil Survei
Yunita Ratih
 

Similar to 4 bab 2 deskripsi umum ok. (20)

Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02
 
Tugas das brantas fauziyah
Tugas das brantas fauziyahTugas das brantas fauziyah
Tugas das brantas fauziyah
 
PPT BAB I - II.pptx
PPT BAB I - II.pptxPPT BAB I - II.pptx
PPT BAB I - II.pptx
 
Presentase ded drainase_kota_makassar_20
Presentase ded drainase_kota_makassar_20Presentase ded drainase_kota_makassar_20
Presentase ded drainase_kota_makassar_20
 
Irigasi partisipatif deli serdang
Irigasi partisipatif deli serdangIrigasi partisipatif deli serdang
Irigasi partisipatif deli serdang
 
Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013Restorasi sungai jangkok 2013
Restorasi sungai jangkok 2013
 
Psda sumber daya air
Psda sumber daya airPsda sumber daya air
Psda sumber daya air
 
Bab 2 bismillah (6-31)
Bab 2 bismillah (6-31)Bab 2 bismillah (6-31)
Bab 2 bismillah (6-31)
 
36 sebatik
36 sebatik36 sebatik
36 sebatik
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Keberatan penebangan pohon
Keberatan penebangan pohon Keberatan penebangan pohon
Keberatan penebangan pohon
 
lap pendahuluan normalisasi sungai kenohan.pdf
lap pendahuluan normalisasi sungai kenohan.pdflap pendahuluan normalisasi sungai kenohan.pdf
lap pendahuluan normalisasi sungai kenohan.pdf
 
Ips sumber daya alam
Ips sumber daya alamIps sumber daya alam
Ips sumber daya alam
 
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptxPersiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
Persiapan Penetapan Sempadan dan Revitalisasi Danau Ranau1.pptx
 
Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1Bahan diskusi survey #1
Bahan diskusi survey #1
 
Bab 3 gambaran
Bab 3   gambaranBab 3   gambaran
Bab 3 gambaran
 
Ypb 25 agustus 2016
Ypb 25 agustus 2016Ypb 25 agustus 2016
Ypb 25 agustus 2016
 
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
1496b_ceramah_1_-_karakter_indonesia.pptx
 
Laporan Hasil Survei
Laporan Hasil SurveiLaporan Hasil Survei
Laporan Hasil Survei
 

More from drestajumena1 (16)

7 bab 5 analis pembangunan pelabuhan
7 bab 5 analis pembangunan pelabuhan7 bab 5 analis pembangunan pelabuhan
7 bab 5 analis pembangunan pelabuhan
 
Sda kp02-perencanaan-bangunan utama
Sda kp02-perencanaan-bangunan utamaSda kp02-perencanaan-bangunan utama
Sda kp02-perencanaan-bangunan utama
 
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasiSda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
 
Bab iv evaluasi
Bab iv evaluasiBab iv evaluasi
Bab iv evaluasi
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab vi sambungan
Bab vi sambunganBab vi sambungan
Bab vi sambungan
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iv halaman peta
Bab iv halaman petaBab iv halaman peta
Bab iv halaman peta
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
7 bab 5 organisasi personil
7 bab 5 organisasi personil7 bab 5 organisasi personil
7 bab 5 organisasi personil
 
6 bab 4 program kerja
6 bab 4 program kerja6 bab 4 program kerja
6 bab 4 program kerja
 
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
 
3 bab 1 pendahuluan ok
3 bab 1 pendahuluan ok3 bab 1 pendahuluan ok
3 bab 1 pendahuluan ok
 

Recently uploaded

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptxPERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
yacubsitorus92
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
Materi Pedoman Pelaksanaan Audit Mutu Internal
Materi Pedoman Pelaksanaan Audit Mutu InternalMateri Pedoman Pelaksanaan Audit Mutu Internal
Materi Pedoman Pelaksanaan Audit Mutu Internal
zulfikar425966
 
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
hanikawiwin50
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 

Recently uploaded (14)

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptxManajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
Manajemen dan Pelayanan di Rumah Optik.pptx
 
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptxPERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12).pptx
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
Materi Pedoman Pelaksanaan Audit Mutu Internal
Materi Pedoman Pelaksanaan Audit Mutu InternalMateri Pedoman Pelaksanaan Audit Mutu Internal
Materi Pedoman Pelaksanaan Audit Mutu Internal
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
Klinik/ Apotek Jual Obat Aborsi Hongkong 085657271886 / Obat Penggugur Kandun...
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdfSLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
SLIDE SHARE MANAJEMEN OPTIK KELOMPOK 9.pdf
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

4 bab 2 deskripsi umum ok.

  • 1. Halaman II - 1 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 2.1. LETAK LOKASI STUDI DAN AKSESIBILITAS 2.1.1. Letak Geografi Kabupaten Kepulauan Meranti terletak di antara garis lintang – bujur 0° 42' 30" - 1° 28' 0" LU, dan 102° 12' 0" - 103°10' 0" BT. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki batas-batas : Utara : Selat Malaka dan Kabupaten Bengkalis Selatan : Kabupaten Siak dan Kabupaten Pelalawan Barat : Kabupaten Bengkalis Timur : Kabupaten Karimun dan Provinsi Kepulauan Riau BAB II DESKRIPSIUMUM
  • 2. Halaman II - 2 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 2.1.2. Letak Administrasi Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia, dengan ibu kotanya Selat panjang. Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki luas wilayah 3.714 Km2. Gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan Meranti terdiri dari PulauTebing Tinggi, PulauPadang, Pulau Merbau, Pulau Ransang, Pulau Topang, Pulau Manggung, Pulau Panjang, Pulau Jadi, Pulau Setahun, Pulau Tiga, Pulau Baru, Pulau Paning, Pulau Dedap, Pulau Berembang, Pulau Burung. Adapun nama Meranti diambil dari nama gabungan "Pulau Merbau, Pulau Rangsang dan Pulau Tebing tinggi". Kabupaten Kepulauan Meranti pada terbagi ke dalam 9 (sembilan) wilayah kecamatan. Kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan Tebing Tinggi Timur dengan luas wilayah 768,0 Km2 (20,7%) dan Kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Tebing Tinggi seluas 81,0 Km2 (2,2%). Ke-9 kecamatan dan luas masing-masing wilayahnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan Di Kab. Kepulauan Meranti
  • 3. Halaman II - 3 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 No. Kecamatan Wilayah % Km2 Ha 1 Tebing Tinggi Barat 587.33 58,733.00 15.8 2 Tebing Tinggi 81.00 8,100.00 2.2 3 Tebing Tinggi Timur 768.00 76,800.00 20.7 4 Rangsang 411.12 41,112.00 11.1 5 RangsangPesisir 371.14 37,114.00 10.0 6 RangsangBarat 128.20 12,820.00 3.5 7 Merbau 436.00 43,600.00 11.7 8 PulauMerbau 380.40 38,040.00 10.2 9 Tasik Putri Puyu 551.00 5,100.00 14.8 Jumlah 3,714.19 321,419.00 100.0 Sumber: Data BPS (2016) Jarak terjauh antara ibukota kecamatan dengan ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti adalah ibukota Kecamatan Rangsang yaitu Desa Tanjung Samak dengan jarak lurus 45,5 km. Dan jarak terdekat selain Kecamatan Tebing Tinggi adalah ibukota Kecamatan Tebing Tinggi Barat, yaitu Desa Alai dengan jarak lurus 9,5 km. 2.1.3. Pencapaian Lokasi Untuk sampai di lokasi studi Desa Lukit Kecamatan Merbau dari Kota Kabupaten Selat Panjang dapat ditempuh dengan : 1. Melalui jalur laut dengan menyewa perahu motor (pompong), dengan lama waktu tempuh  3 – 4 jam, atau dengan speed boat dapat ditempuh dalam waktu  1 jam 30 menit .
  • 4. Halaman II - 4 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 2. Melalui jalur darat dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dengan dua kali penyebrangan yaitu di Semukut danPelantai, langsungke Desa Lukit dengan waktu tempuh 2 jam. Dari Ibu Kota Provinsi Pekanbaru lokasi studi dapat ditempuh dengan dua cara yaitu: 1. Melaui jalur darat, memakai kendaraan roda empat atau angkutan reguler travel menuju Tanjung Buton, lama waktu tempuh tiga jam, dari Tanjung Buton langsung ke Desa Lukit dengan perahu motor pompong dengan waktu tempuh 30 – 45 menit. 2. Melalui jalur laut, memakai kapal cepat menuju Tanjung Buton dengan waktu tempuh 4 jam, selanjutnya menyeberang ke Desa Lukit denganperahu motor pompong dengan waktu tempuh 30 – 40 menit. 2.2. KONDISI FISIK 2.2.1. Iklim Kabupaten Kepulauan Meranti dipengaruhi oleh iklim tropis dengantemperatur udara rata-rata berkisar 260 - 33,4⁰ C dengan curah hujan rata-rata berkisar 1.400-2.100 mm/tahun. Jumlah hari hujan rata-rata 90 hari, musim hujan berlangsung biasanya pada bulan Oktober sampai bulan Mei, musim panas/kemarau pada umumnya jatuh pada bulan Juli sampai dengan bulan September, atas dasar data tersebut menurut Koppen daerah ini termasuk pada iklim Aw.
  • 5. Halaman II - 5 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 2.2.2. Topografi Bentuk wilayah Kabupaten Meranti secara umum didominais oleh bentuk wilayah datar dengan kemiringan lahan antara 0% - 3%. . Bentuk wilayah datar dijumpai disebagian besar wilayah sepanjang garis pantai atau sepanjang daerah aliran sungai atau pada daerah dengan fisiografi dataran alluvial sungai berupa tanggul sungai dan rawa dengan kemiringan lahan < 2 %. Pada daerah dengan kemiringan lahan dibawah 2% sangat berpotensi untuk pengembangan tanaman pangan, terutama padi dan palawija. Pengembanganlahan pada daerah dengan kemiringan lahan dibawah 2% kemungkinan erosi yang terjadi sangatrendah sekali. Namun pada daerah rawa yang tergenang permanen perlu adanya masukan teknologi relatif tinggi, yaitu pembuatan kanal atau saluran-saluran drainase. Pada daerah dengan kemiringan lahan 3% - 15% adalah kawasan yang potensial untuk pengembangan pertanian pangan dan perkebunan dengan masukan teknologi rendah sampai sedang seperti pembuatan teras gulud atau teras bangku. Sedangkan daerah dengan kemiringan lahan 15% - 30% peruntukannya terbatas hanya untuk perkebunan dengan masukan teknologi untuk konservasi tanah. 2.2.3. Geologi dan Tanah Secara umum wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan kelompok dari formasi vulkanik yang membeku dan
  • 6. Halaman II - 6 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 membentuk gelombang dan tonjolan pada permukaan bumi yang disebut pulau. Berdasarkan peta geologi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung, Kepulauan Meranti umumnya berumur kuarter, tersusun dari alluvial muda (batuan sedimen endapan muda), yang terdiri dari lempung, kerikil-kerikilan, sisa-sisa tumbuhan, rawa gambut dan terumbu koral. Sebaran disepanjang pesisir pantai dan melebar ke arah daratan sebagian berupa daerah rawa. Jenis tanah didominasi oleh tanah organosol dan gley humus yang sebagian besar mengandung gambut. Ke arah pantai secara keseluruhan dipengaruhi oleh pasang surut laut menjadikan vegetasi disepanjang pinggir pantai/selat adalah hutan bakau. Pada musim hujan sering terjadi genangan karena aliran drainase yang dangkal. 2.2.4. Hidrologi Fungsi sungai di Kabupaten Kepulauan Meranti selain sebagai jalur transportasi, juga berfungsi sebagai sumber air baku untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki beberapa sungai, baik besar maupun kecil, sebanyak 13 buah sungai diantaranya terdapat di Kecamatan Merbau, Kecamatan Rangsang, Kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Tebing Tinggi Barat. Sungai - sungai tersebut adalah Sungai Suir, Sungai Suir Kanan, Sungai Jabi, Sungai Pinang Rapat, Sungai Simpang Kiri, Sungai Mengkopot, Sungai Batang Hari, Sungai Sokop, Sungai Bokor, Sungai Perumbi, Sungai Penyagun, Sungai Centai, Sungai Merbau, Sungai Guba, Sungai Selat Akar, Sungai Tohor, Sungai Dedap, Sungai Penekat, Sungai Juling, Sungai Suak Nipah, Sungai Gelora/Pasar Baru, Sungai
  • 7. Halaman II - 7 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Borot, Sungai Melibur, Sungai Lukit, Sungai Mengkuang, Sungai Mengkikit, dan Sungai Alah Air, Sungai Banglas, Sungai Pelimau, dan Sungai Dorak (Meranti dalam Angka 2016). Selain itu terdapat sungai yang terdapat tasik (danau) diantaranya Tasik Air Putih Kecamaatan Rangsang, Tasik Nambus Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Tasik Penyagun Kecamatan Rangsang, Tasik Ular Kecamaatan Rangsang, Tasik Meskil Kecamatan Rangsang, Tasik Penekat Kecamaatan Rangsang, Tasik Tanjung Padang Kecamatan Merbau, dan Tasik Putri Puyu berada di Kecamatan Tasik Putri Puyu. Selain berasal dari sungai, sumber air di Kabupaten Kepuluan Meranti juga berasal dari air tanah. Kualitas air tanah di daerah wilayah pesisir bersifat asam atau payau dengan salinitas tinggi, sehingga untuk kebutuhan air sehari- hari, sebagian besar penduduk memanfaatkan air hujan. Kualitas air di perairan pesisir pada umumnya dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat disepanjang sungai yang bermuara ke perairan tersebut, kegiatan wilayah pesisir itu sendiri, dan kegiatan laut lepas yang berbatasan dengan perairan pesisir dimaksud. Sungai-sungai ini banyak dilayari oleh kapal-kapal dan kegiatan penduduk seperti perkebunan, perikanan, perkayuan, dan lain- lain. Keadaan drainase wilayah sebagian besar dicirikan oleh adanya tanah gambut yang tersebar di semua pulau besar. Hampir seluruh wilayah pesisir kadang- kadang terjadi genangan. Keberadaan gambut yang mendominasi lahan Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan kantong-kantong penyimpanan air yang sangat besar. 2.3. KONDISI SOSIAL EKONOMI 2.3.1. Kependudukan
  • 8. Halaman II - 8 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Penduduk Kabupaten Kepulauan Meranti berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2015 tercatat sebanyak 181.095 jiwa yang terdiri 93.017 jiwa laki-laki dan 88.078 jiwa perempuan. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah kecamatan Tebing Tinggi yaitu 55.870 jiwa dan kecamatan paling sedikit penduduknya adalah kecamatan Tebing Tinggi Timur yaitu 11.661 jiwa. Komposisi penduduk per kecamatan tahun 2015 dan perkembangan penduduk dari tahun 2010 – 2015 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini: Tabel 2.2. Sebaran Penduduk Kab.Kepulauan Meranti Tahun 2015 No. Kecamatan Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Jumlah Jiwa % 1. Tebing Tinggi Barat 8.346 7.366 15.712 8.7 2. Tebing Tinggi 28.270 27.600 55.870 30.9
  • 9. Halaman II - 9 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 3. Tebing Tinggi Timur 6.172 5.489 11.661 6.4 4. Rangsang 9.784 8.625 18.409 10.2 5. Rangsang Pesisir 8.605 8.270 16.875 9.3 6. Rangsang Barat 8.732 8.621 17.353 9.6 7. Merbau 7.441 6.650 14.091 7.8 8 Pulau Merbau 7.509 7.380 14.889 8.2 9 Tasik Putri Puyu 8.158 8.077 16.235 9.0 Jumlah 93.017 88.078 181.095 100.0 Sumber: Data BPS, 2016 Tabel 2.3. Perkembangan Penduduk Kab. Kepulauan Meranti Tahun 2010 – 2015 Kecamatan JumlahPenduduk (Jiwa) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tebing Tinggi Barat 15260 15392 15498 15527 15602 15712 Tebing Tinggi 54412 54524 55386 55432 55504 55870 Tebing Tinggi Timur 11335 11441 11478 11507 11581 11661 Rangsang 26327 26486 17932 18144 18281 18409 RangsangPesisir *) 16588 16624 16765 16875 RangsangBarat 24926 25126 16923 17063 17243 17353 Merbau 29530 29669 13767 13814 13997 14091 PulauMerbau 14500 14569 14596 14671 14791 14889 Tasik Putri Puyu *) 15996 16057 16130 16235 Jumlah 176290 177207 178164 178839 179894 181095 Sumber: Data BPS Kab. Kepulauan Meranti (2016) *)= kecamatanbelum dibentuk Komposisi penduduk berdasarkan umur dikelompokkan menjadi tiga, yaitu umur 0-14 tahun disebut usia muda (usia belum produktif), umur 15-64 tahun di sebut usia dewasa (usia produktif), dan umur 65 tahun keatas di sebut usia tua (usia tidak produktif). Berdasarkan kriteria tersebut maka penduduk
  • 10. Halaman II - 10 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Kabupaten Kepulauan Meranti sebagian besar yaitu sebanyak 120.241 jiwa (66,4%) merupakan usia produktif. Komposisi penduduk berdasarkan usia di Kabupaten Kepulauan Meranti dapat dilihat pada tabel di bawahini: Tabel 2.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kelompok Umur (tahun) Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Jumlah Jiwa % 0-4 8.662 8.261 16.923 9.4 5-9 9.102 8.608 17.710 9.8 10-14 9.478 8.810 18.288 10.1 15-19 8.885 8.373 17.258 9.5 20-39 29.116 27.195 56.311 31.1 40-59 20.915 19.916 40.831 22.6 > 60 6.859 6.735 13.594 7.5 Jumlah 93.017 87.898 180.915 100.0 Sumber: Data BPS Kab.Kepulauan Meranti (2016) 2.3.2. Tenaga Kerja Menurut UU No 13 tahun 2004 tentang ketenagakerjaan adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan /atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhansendiri maupun untuk masyrakat. Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi disebut angkatan kerja. Berdasarkan data BPS (2016) jumlah angkatan kerja di Kepulauan Meranti tahun 2015 adalah 88.950 jiwa. Dari jumlah tersebut 9,37% adalah pengangguran terbuka. Selain itu, jumlah bukan angkatan kerja adalah 29.843 jiwa dengan rincian 7.015 jiwa masih sekolah, 18.363 jiwa mengurus rumah tangga dan
  • 11. Halaman II - 11 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 4.465 lainnya. Menurut Dinas Sosial, tenaga kerja Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2015 terdapat 2.838 orang yang bekerja pada148 perusahaan. Untuk mengetahui komposisi angkatan kerja berdasarkan kegiatannya dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 2.5. Komposisi Angkatan Kerja Berdasarkan Kegiatannya Kegiatan Utama Laki-Laki Perempuan Jumlah AngkatanKerja 55566 33384 88950 1. Bekerja 50775 39842 90617 2. Pengangguran 4791 3542 8333 Bukan AngkatanKerja 10313 29109 39422 1. Sekolah 5993 7372 13365 2. MengurusRumahTangga 891 19946 20837 3. Lainnya 3426 1791 5217 Jumlah 65879 62493 128372 Tingkat Partisipasi AngkatanKerja (TPAK) 84.35% 53.42% 69.29 % Tingkat PengangguranTerbuka(TPT) 15.65% 46.58% 30.71% Sumber: Data BPS (2016) 2.3.3. Pendapatan dan Belanja Daerah Sebagai kabupaten termuda di Provinsi Riau pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami fluktuatif di mana berdasarkan data BPS pada tahun 2014 realisasi penerimaan keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti hingga Desember 2014 berjumlah Rp 1.518,95 Milyar. Realisasi pengeluaran keuangan Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2014 sebesar 1.245,42 Milyar. Pendapatan daerah berasal dari: 1) sisa lebih anggaran tahun lalu sebesar 22,4%, 2) PAD sebesar 4,1%, 3) Dana bagiperimbangan 65,3% dan 4) penerimaan lain-lain sebesar
  • 12. Halaman II - 12 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 8,1%. Pengeluaran daerah terdiri dari 1)belanja langsung sebesar 37,4% dan 2) belanja tidak langsung sebesar 62,6%. Jika realisasi pendapatan disbanding realisasi belanja maka Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun anggaran 22014/2015 mengalami surplus anggaran sebesar Rp. 273,527,068,094.00 atau 18,0%. Untuk leih jelasnya mengenai jenis dan jumlah penerimaan dan pengeluaran daerah Kabupaten Kepulauan Meranti selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.6. Penerimaan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2014 No. Jenis Penerimaan Realisasi (Rp) A PENERIMAAN DAERAH 1 Sisa Lebih Anggaran Tahun Lalu 340,812,283,495.00 2 Pendapatan Asli Daerah 62,850,644,834.00
  • 13. Halaman II - 13 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 a. Pajak Daerah 6,740,577,489.00 b. Retribusi Daerah 6,145,697,329.00 c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 7,957,160,326.00 d. Penerimaan Lain-lain 42,007,209,690.00 3 Bagi Dana Perimbangan 991,894,140,940.00 a. Bagi Hasil Pajak 75,722,679,061.00 b. Bagi Hasil Bukan Pajak 542,957,499,879.00 c. Dana AlokasiUmum 371,269,172,000.00 d. Dana AlokasiKhusus 1,944,790,000.00 B PENERIMAAN LAIN-LAIN 123,393,193,291.00 JumlahTotal 1,518,950,262,560.00 Sumber: Data BPS (2016) Tabel 2.7. Realisasi Pengeluaran Keuangan Kab. Kepulauan Meranti (2014) No. Jenis Pengeluaran Realisasi (Rp) A BELANJA TIDAK LANGSUNG 465,998,944,487.00 1 Belanja Pegawai 301,242,584,948.00
  • 14. Halaman II - 14 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 2 Belanja Hibah 55,187,500,000.00 3 Belanja Bantuan Sosial 6,852,600,000.00 4 Belanja Bantuan Keuangan 102,716,259,539.00 B BELANJA LANGSUNG 779,424,249,979.00 1 Belanja Pegawai 17,281,194,271.00 2 Belanja Barang dan Jasa 373,009,053,769.00 3 Belanja Modal 289,134,001,939.00 JumlahTotal 1,245,423,194,466.00 Sumber: Data BPS (2016) 2.3.4. Struktur Ekonomi Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) diperoleh dari perhitunganPDRB atasdasar harga konstan yaitu dengan cara mengurangi nilai PDRB pada tahunke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1, dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya. Bersarkan hasil perhitungan PDRB tahun 2015, angka PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 15,12 triliun rupiah dengan konstribusi dari kategori A (Pertanian, Kehutanan dan Perikanan) masih menjadi penyumbang terbesar dengan sumbangan sebesar 34,6%. Untuk kategori A (pertanian, kehutanan dan perikanan) pada tahun anggaran 2014 menyumbang sebesar Rp. 4.758.333,8 juta dan pada tahun anggaran 2015 meningkat menjadi Rp. 5.240.132,7 juta.
  • 15. Halaman II - 15 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Kontribusi lainnya berasal dari kategori B yaitu sektor pertambangan dan penggalian, pada tahun 2014 menyumbang sebesar Rp. 4.550.065,4 juta, tetapi pada tahun 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi sebesar Rp 3.367.127,9 juta. Jika dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki pertumbuhan ekonomi sebersar 2,68% dimana angka ini menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 4,44%. Berikut ini tabel PDRB Kab. KepulauanMeranti tahun2014 dan 2015 (angka sementara) atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Tabel 2.8. PDRB Kab. Kepulauan Meranti Tahun 2014 dan 2015 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Lapangan Usaha Tahun 2014* 2015** A. Pertanian, Kehutanan,dan Perikanan 4,758,333.80 5,240,132.70
  • 16. Halaman II - 16 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 B. Pertambangan danPenggalian 4,550,065.40 3,367,127.90 C. Industri Pengolahan 3,223,620.60 3,609,286.00 D. Pengadaan Listrik dan Gas 2,863.30 4,157.10 E. PengadaanAir, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 480.40 630.00 F. Konstruksi 616,540.70 655,354.00 G. Perdagangan Besardaneceran,Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,119,637.10 1,315,668.00 H. Transportasidan Pergudangan 308,994.20 347,920.00 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 39,352.60 43,941.70 J. Informasi dan Komunikasi 71,893.80 81,786.10 K. Jasakeuangan dan Asuransi 43,313.30 45,451.40 L. Real Estate 53,774.20 62,264.70 M,N JasaPerusahaan 392.60 453.90 O Administrasi Pemerintahan,Pertahanan,dan Jaminan Sosial Wajib 263,846.60 286,946.80 P Jasa Pendidikan 27,424.40 32,351.60 Q JasaKesehatan dan Kegiatan Sosial 8,508.80 10,714.90 R,S,T,U JasaLainnya 37,782.00 39,805.50 ProdukDomestik Regional Bruto 15,126,823.80 15,143,992.30 Sumber: Data BPS, 2016 tanda*=angka sementara, **=sangatsementara Tabel 2.9. PDRB Kab. Kepulauan Meranti Tahun 2014 dan 2015 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha Lapangan Usaha Tahun 2014* 2015**
  • 17. Halaman II - 17 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 A. Pertanian, Kehutanan,dan Perikanan 4,103,283.70 4,150,317.20 B. Pertambangan danPenggalian 1,796,255.00 1,672,463.20 C. Industri Pengolahan 2,952,207.80 3,196,539.10 D. Pengadaan ListrikdanGas 3,116.30 3,348.90 E. PengadaanAir, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 581.10 595.80 F. Konstruksi 409,783.20 4,275,364.00 G. Perdagangan Besar dan eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 803,819.00 866,886.80 H. Transportasidan Pergudangan 2,526,321.00 266,653.60 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 23,027.50 23,971.10 J. Informasi dan Komunikasi 67,641.40 72,489.40 K. Jasa keuangan dan Asuransi 33,032.10 32,684.50 L. Real Estate 46,271.00 50,764.20 M,N JasaPerusahaan 332.20 367.20 O Administrasi Pemerintahan,Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 239,477.40 253,096.20 P Jasa Pendidikan 20,976.20 21,827.10 Q JasaKesehatan dan Kegiatan Sosial 6,506.40 7,419.50 R,S,T,U JasaLainnya 29,936.00 30,595.50 ProdukDomestik Regional Bruto 13,062,567.30 14,925,383.30 Sumber: Data BPS, 2016 tanda*=angka sementara, **=sangatsementara 2.3.5. Potensi Ekonomi Seperti telah dibahas di atas bahwa sumbangan terbesar untuk PDRB Kabupaten Kepulauan Meranti hingga saat ini berasal dari
  • 18. Halaman II - 18 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 sektor pertanian,kehutanandanperikanan, hal ini menunjukkan bahwa sektor ini menjadi andalan bagi Kabupaten Kepulauan Meranti. Adapun data produksi sektor pertanian unggulan diantaranya adalah: 1. Pertanian Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kepulauan Meranti, luas panen tanaman padi dan palawi jadi Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2015 diantaranya luas panen padi non hibrida 3.162 Ha, Jagung 367 Ha, Ubi kayu 216 Ha, Ubi jalar 17 Ha dan Kedelai 51,5 Ha. Sedangkan produksi padi dan palawija selama2015 diantaranyapadi non hibrida 12.496 ton, jagung 25 ton, 8 ubi kayu 4.575,2 ton, ubi jalar 1498,8 ton. 2. Perkebunan Perkebunan mempunyai kedudukan yang penting di dalam pengembangan pertanian baik di tingkat nasional maupun regional. Tanaman perkebunan yang merupakan tanaman perdagangan yang cukup potensial di daerah ini adalah kelapa sawit dan karet. Data luas dan produksi tanaman perkebunan tahun 2015 yang dikumpulkan dari Dinas Perkebunan menunjukkan luas areal tanaman perkebunan karet 20.394 ha, pinang 394 ha, kelapa 31.453 ha, dan sagu 38.614 ha. Dengan produksi karet 7.636 ton, pinang 160 ton, kelapa 27.384 ton, dan sagu 200.062 ton. Untuk kelapa sawit, sampai survei ini dilakukan belum ada data resmi, akan tetapi fakta di lapangan komoditas kelapa sawit sudah merupakan komoditas yang diminati masyarakat.
  • 19. Halaman II - 19 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 3. Perikanan Berdasarka data Dinas Perikanan yang diinput BPS Kabupaten Kepulauan Meranti selama tahun 2015 terdapat areal budidaya tambak seluas 13,286 Ha. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) pada tahun 2014 sebanyak 2588 rumahtanggadan pada tahun2015 meningkat menjadi 3.707 rumah tangga. Total produksi ikan pada tahun 2014 sebanyak 3806,46 ton dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 12.798,22 ton. Produksi ikan perairan umum per kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti selengkapnya dapat dilihat pada tebel di bawah ini: Tabel 2.10. Produksi ikan dan Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Tahun 2014 dan 2015 Kecamatan Tahun 2014 Tahun 2015 Produksi (ton) RTP Produksi (ton) RTP Tebing Tinggi Barat 244.53 97 30.60 232 Tebing Tinggi 357.17 143 13.47 296 Tebing Tinggi Timur 471.47 48 970.03 79
  • 20. Halaman II - 20 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Rangsang - 722 53.26 207 RangsangPesisir 1207.2 517 2731.00 1521 RangsangBarat 354.5 180 8471.00 377 Merbau 378.22 390 118.18 243 PulauMerbau 218.44 228 170.68 467 Tasik Putri Puyu 574.93 263 240.00 285 Jumlah 3806.46 2588 12798.22 3707 Sumber: Data BPS (2016) 4. Peternakan Tujuan pembangunan subsektor peternakan selain untuk meningkatkan populasi dan produksi daging dala upaya perbaikan gizi masyarakat juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan peternak. Berdasarkan data BPS (2015)di Kabupaten KepulauanMeranti populai ternakbesar dan kecil terdapat 4.478 ekor sapi, 32 ekor karbau 12.719 ekor kambing, untuk populasi jenis unggas terdapat 87.763 ekor ayam buras 270.014 ayam pedaging dan 3.692 ekor itik. 5. Industri, Pertambangan dan Energi Perkembangan sektor industri, pertambangan dan energi selama tiga tahun taerakhir periode tahun 2013 – 2015 tidak menunjukan perkembangan yang signifikan. Namun demikian juka dilihat dari jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun 2015 terjadi kenaikan menjadi sebanyak 5.178 orang, atau meningkat sebanyak 1.633 orang dari jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun 2014. Di bawah ini diagram yang menunjukan jumlah perusahaan di Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2014 dan 2015 da jumlah nilai investasi tahun 2015 tiap kecamatan:
  • 21. Halaman II - 21 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Gambar 2.1 Jumlah Perusahaan Industri Di Kab. Kepulauan Meranti Tahun 2014-1015 Tabel 2.11. Nilai Investasi Industri Di Kab. Kepulauan Meranti Tahun 2015 No. Kecamatan Nilai Investasi Rupiah % 1 Tebing Tinggi Barat 13.219.350.000 39.2 2 Tebing Tinggi 2.609.900.000 7.7 3 Tebing Tinggi Timur 6.990.835.000 20.7 4 Rangsang 3.240.144.000 9.6 5 RangsangPesisir 1.125.900.000 3.3 6 RangsangBarat 460.350.000 1.4
  • 22. Halaman II - 22 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 7 Merbau 2.063.025.000 6.1 8 Pulau Merbau 739.550.000 2.2 9 Tasik Putri Puyu 3.251.490.000 9.6 Jumlah 33.700.544.000 100.0 Sumber: Data BPS (2016) 2.4. TRANSPORTASI 2.4.1 Prasarana dan Sarana Transfortasi Darat Transfortasimemegang peranan penting dalam pengembangan setiap wilayah di segala bidang, karena setiap program pembangunan tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan prasarana jalan yang memadai. Sektor prasarana transfortasi darat ini merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi dalam rangka mempercepat terbukanya seluruh penjuru wilayah KabupatenKepilauan Merantiuntukmenerima program pembangunan. Agar aksesibilitas yang selama ini menjadi kendala pengembangan dapat segera dieliminasi, maka pengembangansistem transportasidalampenyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti 2011 – 2031 direncanakan dengan mengembangkan sistem transportasi antar moda untuk merangkai dan meningkatkan aksesbilitas wilayah daratan dan kepulauan. Panjang jalan kabupaten di Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2015 baru terbangun jalan sepanjang 47.067 Km yang terdiri dari permukaan jalan yang diaspal 13.284 Km (28 %), kerikil 18.008 Km (38,26 %), beton 11.975 (25,44 %) Km dan Hotmix 3.800 Km (8 %). Tabel 2.12. Jenis Dan Panjang Jalan Di Kabupaten Kepulauan Meranti Hingga Tahun 2015
  • 23. Halaman II - 23 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Jenis Konstruksi Jalan Negara (km) Jalan Provinsi (km) Jalan Kabupaten (km) 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Aspal - - - 13,284 - - Perkerasan - - - 18,008 - - Beton - - - 11,975 - - Hotmix - - - 3,800 - - Jumlah - - - 47.067 - - Sumber: Data BPS (2016) 2.4.2 Transportasi Laut Gebang masuk dan ke luar utama dari dan ke Kabupaten Kepulauan Meranti baik domestic maupun internasional adalah pelabuhan Tanjung Harapan di Selat panjang, di mana data keberangkatan maupu kedatangan penumpang sudah tersedia. Adapun untuk pelabuhan lainnya data penumpang transfortasi laut ini belum ada data. Tabel berikut menunjukkan banyaknya penumpang baik domestic maupuninternasional yang masuk atau ke luar melalui Pelabuhan Tanjung Harapan dan Pelabuhan Rangsang: Tabel 2.13. Jumlah Pengguna Transportasi Laut di Kab. Kepulauan Meranti Tahun 2014 No. Kecamatan Masuk (orang) Keluar (orang) Domestik Internasional Domestik Internasional 1 Tebing Tinggi Barat 2 Tebing Tinggi 149.011 2.554 144.996 2.777 3 Tebing Tinggi Timur 4 Rangsang 27.498 19.159 5 RangsangPesisir 6 RangsangBarat 7 Merbau 8 PulauMerbau
  • 24. Halaman II - 24 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 9 Tasik Putri Puyu Jumlah 176.509 2.554 164.155 2.777 Sumber: Data BPS (2016) 2.5. KECAMATAN MERBAU 2.5.1. Letak Administrasi Secara administratif lokasi studi berada di wilayah Desa Lukit, Kecamatan Merbau terletak di Pulau Padang, di mana Pulau Padang ini pada saat survey dilakukan terdiri dari dua kecamatan yaitu Kecamatan Merbau dan Kecamatan Tasik Putri Puyu. Batas wilayah Kecamatan Merbau adalah : Sebelah Utara Kec. Tasik Putri Puyu Sebelah Selatan Kecamatan Tebing Tinggi Barat Sebelah Barat Kabupaten Siak dan Sebelah Timur Kecamatan Pulau Merbau. Kecamatan Merbau dilihat dari posisi gaografisnya merupakan lokasi yang sangat strategis di mana kecamatan yang terletak di Pulau Padang ini dikelilingi oleh selat di semua sisi yang merupakan jalur pelayaran yang cukup dinamis. Pelabuhan penyeberangan (ro-ro) yang direncanakan terletak di desa Lukit ini akan berpasangan dengan Pelabuhan Tanjung Buton. Kecamatan Merbau merupakankawasan penghasil minyak bumi dan gas alam di Kabupaten Kepulauan Meranti. Di kawasan ini sudah berdiri PT. Kundur Petroleum S.A. yang beroperasi di daerah Kurau Desa Lukit yang mampu memproduksi minyak mentah 8.500barel/hari, merupakananak perusahaanasing dari
  • 25. Halaman II - 25 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Amerika Serikat. Setelah beberapa kali pemindahan kepemilikan maka terakhir PT. Kundur Petroleum S.A. dimiliki Energi Mega Persada (EMP) dengan saham 60,49% yang merupakan perusahaan terafiliasi dengan Bakrie Group. Kundur Petroleum S.A. merupakan operator dari Block Malacca Strait PSC. Dengan adanya hal tersebut, maka potensi-potensi lain yang ada di Kecamatan Merbau dengan sendirinya akan ikut berkembang dan perlu didukung perkembangannya. Berdasarkan kondisi potensi dan perkembangan ekonomi masyarakat di daerah Kecamatan Merbau tersebut, maka pemerintah sebagai motor penggerak masyarakat perlu bergerak cepat mengiringi hal tersebut. Pemerintah harus mampu mengakomodir dan berakselerasi cepat dalam pemenuhankebutuhanmasalmasyarakat, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat atas apa yang menjadi kendala dalam kehidupan dan usaha mereka. Kecamatan Merbau merupakan kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar keempat dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti. Kecamatan yang beribu kota Kelurahan Teluk Belitung ini memiliki luas mencapai 436 km2. Kecamatan Merbau memiliki 10 desa/kelurahan, yang terdiri dari 9 desa dan satu kelurahan yaitu Kelurahan Teluk Belitung. Desa Lukit merupakan desa yang paling luas yaitu seluas 218 km2 atau sebesar 50% dari luas Kecamatan Merbau. Sedangkan desa dengan luas terkecil adalah Desa Meranti Bunting seluas 9 km2 atau 2% dari luas Kecamatan Merbau. Diagram berikut menunjukkan luas masing-masing desa di Kecamatan Merbau.
  • 26. Halaman II - 26 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Lukit, 218 Meranti Bunting, 9 TanjungKulim,4 Pelantai,29.5 Mekar Sari,29 Teluk Belitung, 52 Bagan Melibur, 41.91 MayangSari,21 Sungai Anak Kamal,19.5 Sungai Tengah, 13 Dalam Km2 Gambar 2.2. Luas Desa Di Kecamatan Merbau (Km2) Sumber : Kecamatan Merbau Dalam Angka (2017) 2.5.2. Topografi Kecamatan Merbau merupakan daerah dataran rendah yang berada pada ketinggian antara 0 – 10 m dari permukaan laut (dpl), bentuk wilayah datar, kemiringan lahan antara 0 – 5 %. Dengan kondisi tipografi datar dan merupakan dataran rendah yang dipengaruhi pasang surut laut, maka drainase tanah di Kecamatan Merbau tergolong tergolong jelek, sehingga mudah tergenangpada musim penghujan. Berdasarkan letak geografis, hampir semua desa/kelurahan di Kecamatan Merbau berada di pesisir/tepi pantai, kecuali untuk Desa Sungai Anak Kamal, hal tersebut dikarenakan daerah pesisir merupakan tanggul laut dimana tanahnya merupakan endapan mineral sehingga
  • 27. Halaman II - 27 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 drainase tanahnya lebih baik dari pada bagian tengah yang tanahnya berjenis tanah organik (gambut). 2.5.3. Kependudukan Jumlah penduduk Kecamatan Merbau berdasarkan data BPS Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2015 berjumlah 14.091 jiwa yang terdiri dari 7.441 jiwa laki-laki dan 6.650 jiwa perempuan. Jumlah tersebut pada tahun 2017 meningkat menjadi 14.174 jiwa yang terdiri dari 7.378 jiwa laki-laki dan 6.796 jiwa perempuan, artinya bertambah 83 jiwa (0,58%). Jika dibandingkan dengan luas wilayah yang ada Desa Lukit menjadi desa dengan kepadatan penduduk terendah yaitu 9 jiwa/km2. Adapun kepadatan rata untuk Kecamatan Merbau sebanyak 32 jiwa/km2. Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran dan kepadatan penduduk di Kecamatan Merbau dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Kecamatan Merbau Tahun 2016 Desa Laki-laki (jiwa) Permpuan (jiwa) Jumlah Jiwa % Lukit 972 905 1877 15.8 Meranti Bunting 317 302 619 5.2 Tanjung Kulim 348 329 677 5.7 Pelantai 468 436 904 7.6 Mekar Sari 680 625 1305 11.0 Teluk Belitung 2.521 2251 2502 21.0 Bagan Melibur 976 911 1887 15.9 Mayang Sari 409 387 796 6.7 Sungai Anak Kamal 390 367 757 6.4 Sungai Tengah 297 283 580 4.9 Jumlah 7.378 6.796 14.174 100.0 Sumber: Data BPS KecamatanMerbau(2017)
  • 28. Halaman II - 28 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Tabel 2.15. Kepadatan Penduduk Di Kec. Merbau Tahun 2016 Desa Luas Wilayah (km2) Jumlah Jiwa Kepadatan jiwa/km2 Lukit 218 1877 9 Meranti Bunting 9 619 69 Tanjung Kulim 4 677 169 Pelantai 29.5 904 31 Mekar Sari 29 1305 45 Teluk Belitung 52 4772 92 Bagan Melibur 41.91 1887 45 Mayang Sari 21 796 38 Sungai Anak Kamal 19.5 757 39 Sungai Tengah 13 580 45 Jumlah 436,91 14.174 32 Sumber: Analisis Data BPS Kec Merbau (2017) 2.5.4. Produksi Perkebunan Sumber perekonomian unggulan yang menjadi andalan penduduk di Kecamatan Merbau berasal dari sub sektor perkebunan. Komditas tanaman yang dibudidayakan terdiri dari karet, kelapa, sagu dan pinang. Berdasarkan data Kecamatan Merbau Dalam Angka (2017) pada tahun 2016 luas areal perkebunan mencapai 8.474 Ha, terdiri dari kebun karet 2.710 Ha, kelapa 536 Ha, sagu 5.221 Ha dan pinang 11 Ha. Untuk lebih jelasnya data mengenai luas dan produksi perkebunan dapat dilihat pada grafik berikut:
  • 29. Halaman II - 29 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017 Gambar 2.3 Luas Dan Produksi Perkebunan Di Kec. Merbau 2016 (Sumber Data: Kec. Merbau Dalam Angka, 2017) Tabel 2.16. Luas Areal Kebun Tiap Desa Di Kec. Merbau Desa Karet Kelapa Sagu Pinang Lukit 430 10 1223 2.5 Meranti Bunting 130 24 102 1.0 Tanjung Kulim 252 9 50 1.5 Pelantai 477 87 85 1.0 Mekar Sari 150 151 20 1.0 Teluk Belitung 238 13 2821 2.0 Bagan Melibur 866 242 920 2.0 Mayang Sari 60 - - - Sungai Anak Kamal 50 - - - Sungai Tengah 57 - - - Jumlah 2710 536 5221 11.0 Sumber KecamatanMerbau Dalam Angka (2017)
  • 30. Halaman II - 30 PT. CONKARDA DAYA DINAMIKA DinasPerhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2017