SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Kolaborasi Penanganan
Kasus-kasus Patologi
&Komplikasi Maternal
Neonatal
dan Sistem Rujukan
Dita Eka Mardiani, M.Keb
● Mahasiswa Mampu menjelaskan, menganalisis,
mengidentifikasi,dan menjabarkan Kolaborasi penanganan
kasus-kasus patologi dan komplikasi maternal neonatal
Capaian Pembelajaran
Topics
01
Asuhan Kolaborasi
02
Sistem Rujukan
Asuhan Kolaborasi ???
01
Praktik interdisiplin atau
kolaborasi interprofesional
merupakan kerjasama kemitraan
dalam tim kesehatan yang
melibatkan profesi kesehatan
dan pasien, melalui koordinasi
dan kolaborasi untuk
pengambilan keputusan
bersama seputar masalah-
masalah kesehatan.
01. Asuhan Kolaborasi
Asuhan kebidanan kolaborasi
merupakan pemberian asuhan
kebidanan yang menerapkan kerja
sama bidan dengan tenaga profesi
kesehatan dari latar belakang
profesi, baik yang sama maupun
yang berbeda untuk memberikan
kualitas pelayanan yang terbaik.
Setiap tenaga profesi dapat bekerja
sama dan memberi pelayanan yang
keunikannya dihasilkan dari
kombinasi pandangan dan keahlian
yang diberikan oleh setiap tenaga
profesi tersebut (Sirait, 2016).
01. Asuhan Kolaborasi
UU No 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan
Pelayanan kebidanan merupakan
pelayanan yang diberikan oleh bidan
sesuai kewenangan yang diberikan
dengan maksud meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka
tercapainya keluarga yg berkualitas,
bahagia, dan sejahtera.
Dalam melaksanakan profesinya bidan
memiliki peran sebagai berikut :
• Pelaksana---tugas: mandiri,
kolaborasi, rujukan
• Pengelola
• Pendidik
• Peneliti
Kepmenkes No. 320 Th 2020
Standar Profesi Bidan
Pelayanan Kebidanan adalah
suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan
bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan secara
mandiri, kolaborasi, dan/atau
rujukan
Standar Profesi Bidan
Kepmenkes 320 Th. 2020
● Melakukan kolaborasi dengan profesi terkait masalah
yang dihadapi pada bayi baru lahir (neonatus), bayi,
balita dan anak prasekolah, remaja, masa sebelum
hamil, masa kehamilan, masa persalinan, masa pasca
keguguran, masa nifas, masa antara, masa
klimakterium, pelayanan Keluarga Berencana,
kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan.
● Melakukan kolaborasi secara efektif dengan
komunitas, organisasi, dan sektor-sektor lain.
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan yaitu menerapkan manajemen
kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga, mencakup
1. Mengkaji masalah yang berkaitan dengan
komplikasi dan kondisi
kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi
2. Menentukan diagnosis, prognosis, dan
prioritas kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi
3. Merencanakan tindakan sesuai dengan
prioritas kegawatdaruratan dan
hasil kolaborasi serta berkerjasama dengan
klien.
Perkusi dapat secara langsung ataupun tidak
langsung.
4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan
dengan melibatkan klien. Mengevaluasi hasil tindakan yang
telah diberikan.
5.Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.
6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien.
7. Membuat pencatatan dan pelaporan.
MODEL ASUHAN KOLABORASI
Klien
Dokter
Bidan
Tenaga
Kesehatan
Lain
Algoritma ANC Ibu
Hamil dengan
Komplikasi
Identifikasi Evaluasi
Perencanaan dan
Implementasi
Algoritma INC Ibu
Bersalin dengan
Komplikasi
INC dengan
komplikasi
Penanganan
awal
Stabilisasi
Pra Rujukan
Rujukan ke
Faskes lain Evaluasi
Algoritma PNC Ibu
Nifas dengan
Komplikasi
PNC dengan
komplikasi
Penanganan
awal
Stabilisasi
Pra Rujukan
Rujukan ke
Faskes lain Evaluasi
Interprofessional Collaboration Practice enchance the achievment of
CEmONC Program (Sulistyaningsih, 2021)
Sistem Rujukan
02
Definisi

SK Menteri Kesehatan RI
No. 001 tahun 2012 
Sistem rujukan adalah suatu
sistem penyelenggaraan
pelayanan
kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan
wewenang dan
tanggungjawab
atas kasus penyakit atau
masalah kesehatan yang
diselenggarakan secara
timbal balik, baik vertical
maupun horizontal
 Sistem rujukan upaya keselamatan
adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan
tanggung jawab secara timbal-balik atas
masalah yang timbul baik secara vertikal
(komunikasi antara unit yang sederajat)
maupun horizontal (komunikasi inti yang
lebih tinggi dengan unit yang lebih
rendah) ke fasilitas pelayanan yang
lebih kompeten, terjangkau, rasional dan
tidak dibatasi oleh wilayah administrasi
(Syafrudin,2019)
Konsep Rujukan – 3B
3B
Berjenjang dari lini primer/gate
keeper ke sekunder dan tertier
Berbasis indikasi medis
Berbasis regionalisasi
kewilayahan,
SKEMA SISTEM RUJUKAN
PRINSIP
RECOGNITION REFERRAL RESPONSIVENESS
STABILIZATION
Persiapan Rujukan
Persiapan
Bidan
Alat
Kendaraan
Surat
Obat
Keluarga
Uang
Darah
Responsiveness
Response time
Pengawasan keadaan
umum
Pengawasan persalinan
dengan partograph
Koordinasi dengan
nakes lain
Tindakan
Contoh Kasus Rujukan
● Ny.K 36 thn G4P2A1 hamil 40 minggu,preskep. TD 160/110
mmHg. Protein urine +3. KU :sadar. Os di rujuk tdk di infus.
● Ny.M 24 th dirujuk bidan dengan PPH dini melahirkan di bidan
dengan gamelli,plasenta lahir lengkap, perdarahan ± 2000 ml,
kontraksi jelek. Lab.di RSUD : Hb 5 gr/dl, lekosit , protein urine
+2, GDS 219. pasien dirujuk hanya dengan infus RL. KU :
Somnolen, TD 150/90 mmHg , nadi 110 x/mnt
● Ny.R 32 th G2P1A0 datang dengan rujukan bidan dengan kala II
lama dengan infus terpasang dan telah dipimpin mengedan.
Pasien di PMB sudah 15 jam. TFU 37 cm, Ø lengkap,kk(-), kepala
H2. TD 180/110mmHg. Protein urine +2,leuko:25.850
Kendala Sistem Rujukan
 Penerima pertama pasien bukan
tenaga medis terlatih. Dokter dan
Bidan sebagai tenaga terlatih
justru berada di lini belakang
 Prosedur penerimaan rujukan yang
lambat karena birokrasi pelaporan
 Belum selalu tersedia Unit Tranfusi
Darah (UTD) dan Bank Darah
Rumah Sakit belum berfungsi
sebagai tempat antara
penyimpanan darah
 Keterbatasan pelayanan
pemeriksaan penunjang karena
keterbatasan SDM, sarana dan
prasarana
 Petunjuk pelaksanaan sistem
rujukan yang tidak baku

 Umpan balik rujukan dari rumah
sakit sering diabaikan karena
tindakan yang dilakukan di
tingkat RS Kabupaten/Kota
dianggap telah menyelesaikan
masalah.
 Belum terdapat persepsi yang
sama tentang prosedur tindakan
diantara petugas pelaksana
pelayanan
 Keterbatasan pengetahuan
masyarakat tentang
kegawatdaruratan maternal &
neonatal
 Keterbatasan kemampuan ibu
dalam mengambil
keputusanKonsekuensi finansial
sebagai dampak proses rujukan
Wilayah Cakupan Rujukan RS
Perlu disepakati dengan Perda
Tidak terbatas pada struktur organisasi dan
administrasiHarus mempertimbangkan fungsi dan geografis
Menjamin Sistem Rujukan yang Efektif dan
Efisien
Pemanfaatan IT
Dalam Sistem
Rujukan
SIJARI EMAS
SIRESIK
SICETAR
References
● WHO, IBI, Bina Upaya Kesehatan, PB FOGI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. 2013. Kementrian Kesehatan
Indonesia
● Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol. 6, No. 1, Maret 2017:
10 - 13 ISSN 1410 - 5675 SOSIALISASI MODEL PRAKTIK KOLABORASI
INTERPROFESIONAL PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
● Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
Hk.02.03/II/1911/2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas
Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned). Direktur
Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Task
Buat makalah terkait sistem
rujukan di wilayah masing-
masing
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.
Thanks

More Related Content

What's hot

Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Operator Warnet Vast Raha
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
Joni Iswanto
 
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Andhika Pratama
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
fitri fitriani
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
milanurmilayanti
 

What's hot (20)

Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidananLegislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
Legislasi,registrasi,lisensi praktek kebidanan
 
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
Percakapan konseling antar bidan dengan pasien tentang kb (alat kontrasepsi)
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Ruang lingkup asuhan kebidanan
Ruang lingkup asuhan kebidananRuang lingkup asuhan kebidanan
Ruang lingkup asuhan kebidanan
 
Standard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidanStandard kompetensi bidan
Standard kompetensi bidan
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
Asuhan Kebidanan
Asuhan KebidananAsuhan Kebidanan
Asuhan Kebidanan
 
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
Kesehatan Reproduksi PPT (Materi PMR)
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
 Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Konsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,pptKonsep tumbuh kembang,ppt
Konsep tumbuh kembang,ppt
 
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinyaAlat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
Standar praktik kebidanan
Standar praktik kebidananStandar praktik kebidanan
Standar praktik kebidanan
 
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan KotaPelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeriPerkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
Perkembangan Pelayanan dan Pendidikan Bidan di luar negeri dan di dalam negeri
 

Similar to 3. Kolaborasi Penanganan Kasus-kasus Patologi &Komplikasi Maternal Neonatal Fix.pptx

Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Uwes Chaeruman
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Agus Candra
 
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
HandryTatuu
 
Standar Praktik Keperawatan.pptx
Standar Praktik Keperawatan.pptxStandar Praktik Keperawatan.pptx
Standar Praktik Keperawatan.pptx
RahmanNers1
 

Similar to 3. Kolaborasi Penanganan Kasus-kasus Patologi &Komplikasi Maternal Neonatal Fix.pptx (20)

kolaborasi-penanganan-kasus-kasus-patologi-ampkomplikasi-maternal-neonatal-fi...
kolaborasi-penanganan-kasus-kasus-patologi-ampkomplikasi-maternal-neonatal-fi...kolaborasi-penanganan-kasus-kasus-patologi-ampkomplikasi-maternal-neonatal-fi...
kolaborasi-penanganan-kasus-kasus-patologi-ampkomplikasi-maternal-neonatal-fi...
 
Kesehatan maternal dan perinatal 1
Kesehatan maternal dan perinatal 1Kesehatan maternal dan perinatal 1
Kesehatan maternal dan perinatal 1
 
Keb kom i_
Keb kom i_Keb kom i_
Keb kom i_
 
11122959.ppt
11122959.ppt11122959.ppt
11122959.ppt
 
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesional
 
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATANMATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
MATERI KULIAH STANDARD PRAKTEK KEPERAWATAN
 
Standar praktikkeperawatan ppni
Standar praktikkeperawatan ppniStandar praktikkeperawatan ppni
Standar praktikkeperawatan ppni
 
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kbMonitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
Monitoring & evaluasi dalam pelayanan kb
 
Standarkeperawatan
StandarkeperawatanStandarkeperawatan
Standarkeperawatan
 
peran-dan-fungsi-perawat -.ppt
peran-dan-fungsi-perawat -.pptperan-dan-fungsi-perawat -.ppt
peran-dan-fungsi-perawat -.ppt
 
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
6. TUGAS PELAKSANAAN KEPERAWATAN.pdf
 
Materi pembinaan Jejaring Rujukan.pptx
Materi pembinaan Jejaring Rujukan.pptxMateri pembinaan Jejaring Rujukan.pptx
Materi pembinaan Jejaring Rujukan.pptx
 
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
 
MPHD Prov Sul Sel 130922.pptx
MPHD Prov Sul Sel 130922.pptxMPHD Prov Sul Sel 130922.pptx
MPHD Prov Sul Sel 130922.pptx
 
DEWI,DWI,LUCY.pptx
DEWI,DWI,LUCY.pptxDEWI,DWI,LUCY.pptx
DEWI,DWI,LUCY.pptx
 
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptxANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
 
RESIDENSI. PPT.pptx
RESIDENSI. PPT.pptxRESIDENSI. PPT.pptx
RESIDENSI. PPT.pptx
 
PPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptxPPT Tesis.pptx
PPT Tesis.pptx
 
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PETUGAS DALAM PENGELOLAAN LIMBAH ...
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN  MOTIVASI PETUGAS DALAM PENGELOLAAN LIMBAH ...UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN  MOTIVASI PETUGAS DALAM PENGELOLAAN LIMBAH ...
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PETUGAS DALAM PENGELOLAAN LIMBAH ...
 
Standar Praktik Keperawatan.pptx
Standar Praktik Keperawatan.pptxStandar Praktik Keperawatan.pptx
Standar Praktik Keperawatan.pptx
 

Recently uploaded

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 

3. Kolaborasi Penanganan Kasus-kasus Patologi &Komplikasi Maternal Neonatal Fix.pptx

  • 1. Kolaborasi Penanganan Kasus-kasus Patologi &Komplikasi Maternal Neonatal dan Sistem Rujukan Dita Eka Mardiani, M.Keb
  • 2. ● Mahasiswa Mampu menjelaskan, menganalisis, mengidentifikasi,dan menjabarkan Kolaborasi penanganan kasus-kasus patologi dan komplikasi maternal neonatal Capaian Pembelajaran
  • 5. Praktik interdisiplin atau kolaborasi interprofesional merupakan kerjasama kemitraan dalam tim kesehatan yang melibatkan profesi kesehatan dan pasien, melalui koordinasi dan kolaborasi untuk pengambilan keputusan bersama seputar masalah- masalah kesehatan. 01. Asuhan Kolaborasi Asuhan kebidanan kolaborasi merupakan pemberian asuhan kebidanan yang menerapkan kerja sama bidan dengan tenaga profesi kesehatan dari latar belakang profesi, baik yang sama maupun yang berbeda untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Setiap tenaga profesi dapat bekerja sama dan memberi pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari kombinasi pandangan dan keahlian yang diberikan oleh setiap tenaga profesi tersebut (Sirait, 2016).
  • 6. 01. Asuhan Kolaborasi UU No 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan yang diberikan oleh bidan sesuai kewenangan yang diberikan dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga yg berkualitas, bahagia, dan sejahtera. Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai berikut : • Pelaksana---tugas: mandiri, kolaborasi, rujukan • Pengelola • Pendidik • Peneliti Kepmenkes No. 320 Th 2020 Standar Profesi Bidan Pelayanan Kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan
  • 7. Standar Profesi Bidan Kepmenkes 320 Th. 2020 ● Melakukan kolaborasi dengan profesi terkait masalah yang dihadapi pada bayi baru lahir (neonatus), bayi, balita dan anak prasekolah, remaja, masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan, masa pasca keguguran, masa nifas, masa antara, masa klimakterium, pelayanan Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan. ● Melakukan kolaborasi secara efektif dengan komunitas, organisasi, dan sektor-sektor lain.
  • 8. Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan yaitu menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga, mencakup 1. Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi 2. Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi 3. Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatdaruratan dan hasil kolaborasi serta berkerjasama dengan klien.
  • 9. Perkusi dapat secara langsung ataupun tidak langsung. 4. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan. 5.Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan. 6. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien. 7. Membuat pencatatan dan pelaporan.
  • 11. Algoritma ANC Ibu Hamil dengan Komplikasi
  • 13. Algoritma INC Ibu Bersalin dengan Komplikasi INC dengan komplikasi Penanganan awal Stabilisasi Pra Rujukan Rujukan ke Faskes lain Evaluasi
  • 14. Algoritma PNC Ibu Nifas dengan Komplikasi PNC dengan komplikasi Penanganan awal Stabilisasi Pra Rujukan Rujukan ke Faskes lain Evaluasi
  • 15. Interprofessional Collaboration Practice enchance the achievment of CEmONC Program (Sulistyaningsih, 2021)
  • 16.
  • 18. Definisi  SK Menteri Kesehatan RI No. 001 tahun 2012  Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik vertical maupun horizontal  Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-balik atas masalah yang timbul baik secara vertikal (komunikasi antara unit yang sederajat) maupun horizontal (komunikasi inti yang lebih tinggi dengan unit yang lebih rendah) ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi (Syafrudin,2019)
  • 19. Konsep Rujukan – 3B 3B Berjenjang dari lini primer/gate keeper ke sekunder dan tertier Berbasis indikasi medis Berbasis regionalisasi kewilayahan,
  • 21.
  • 23.
  • 25. Responsiveness Response time Pengawasan keadaan umum Pengawasan persalinan dengan partograph Koordinasi dengan nakes lain Tindakan
  • 26. Contoh Kasus Rujukan ● Ny.K 36 thn G4P2A1 hamil 40 minggu,preskep. TD 160/110 mmHg. Protein urine +3. KU :sadar. Os di rujuk tdk di infus. ● Ny.M 24 th dirujuk bidan dengan PPH dini melahirkan di bidan dengan gamelli,plasenta lahir lengkap, perdarahan ± 2000 ml, kontraksi jelek. Lab.di RSUD : Hb 5 gr/dl, lekosit , protein urine +2, GDS 219. pasien dirujuk hanya dengan infus RL. KU : Somnolen, TD 150/90 mmHg , nadi 110 x/mnt ● Ny.R 32 th G2P1A0 datang dengan rujukan bidan dengan kala II lama dengan infus terpasang dan telah dipimpin mengedan. Pasien di PMB sudah 15 jam. TFU 37 cm, Ø lengkap,kk(-), kepala H2. TD 180/110mmHg. Protein urine +2,leuko:25.850
  • 27. Kendala Sistem Rujukan  Penerima pertama pasien bukan tenaga medis terlatih. Dokter dan Bidan sebagai tenaga terlatih justru berada di lini belakang  Prosedur penerimaan rujukan yang lambat karena birokrasi pelaporan  Belum selalu tersedia Unit Tranfusi Darah (UTD) dan Bank Darah Rumah Sakit belum berfungsi sebagai tempat antara penyimpanan darah  Keterbatasan pelayanan pemeriksaan penunjang karena keterbatasan SDM, sarana dan prasarana  Petunjuk pelaksanaan sistem rujukan yang tidak baku   Umpan balik rujukan dari rumah sakit sering diabaikan karena tindakan yang dilakukan di tingkat RS Kabupaten/Kota dianggap telah menyelesaikan masalah.  Belum terdapat persepsi yang sama tentang prosedur tindakan diantara petugas pelaksana pelayanan  Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang kegawatdaruratan maternal & neonatal  Keterbatasan kemampuan ibu dalam mengambil keputusanKonsekuensi finansial sebagai dampak proses rujukan
  • 28. Wilayah Cakupan Rujukan RS Perlu disepakati dengan Perda Tidak terbatas pada struktur organisasi dan administrasiHarus mempertimbangkan fungsi dan geografis Menjamin Sistem Rujukan yang Efektif dan Efisien
  • 29.
  • 30.
  • 32. References ● WHO, IBI, Bina Upaya Kesehatan, PB FOGI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan. 2013. Kementrian Kesehatan Indonesia ● Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat Vol. 6, No. 1, Maret 2017: 10 - 13 ISSN 1410 - 5675 SOSIALISASI MODEL PRAKTIK KOLABORASI INTERPROFESIONAL PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ● Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor Hk.02.03/II/1911/2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned). Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan
  • 33. Task Buat makalah terkait sistem rujukan di wilayah masing- masing
  • 34. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Thanks