Dokumen tersebut membahas tentang kode etik profesi insinyur di Indonesia. Ia menjelaskan tentang gelar akademis dan profesi bagi insinyur, sertifikat keprofesionalan sebagai Insinyur Profesional, kode etik profesi teknik seperti IEEE, dan kode etik insinyur Indonesia yang terdiri atas Catur Karsa Dharma dan Tujuh Tuntutan Sikap.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993).
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu bagian
dari system manajemen secara keseluruhan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Berikut adalah deskripsi beserta gambaran mengenai cara-cara mengolah limbah cair rumah sakit.
Disertai dengan :
1 .Teknik-teknik yang umum digunakan
2. Karakteristik Limbah Rumah Sakit
3. Standar Baku Mutu Limbah Rumah Sakit
Untuk Konsultasi dan Pemasangan IPAL Bagi Rumah Sakit. Silahkan Langsung kontak ke :
Mr Anggi Nurbana
0878 7373 3767 / 0852 8832 5902 / 0857 1147 2834
anggi.kkei@gmail.com
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien (Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993).
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yaitu bagian
dari system manajemen secara keseluruhan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Berikut adalah deskripsi beserta gambaran mengenai cara-cara mengolah limbah cair rumah sakit.
Disertai dengan :
1 .Teknik-teknik yang umum digunakan
2. Karakteristik Limbah Rumah Sakit
3. Standar Baku Mutu Limbah Rumah Sakit
Untuk Konsultasi dan Pemasangan IPAL Bagi Rumah Sakit. Silahkan Langsung kontak ke :
Mr Anggi Nurbana
0878 7373 3767 / 0852 8832 5902 / 0857 1147 2834
anggi.kkei@gmail.com
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Materi pertemuan 3 membahas mengenai kode etik profesional IT, selamat membaca dan memahami materi yang di bagikan melalui media ini, anda dapat mendownload secara gratis slide ini dengan melakuka sign up terlebih dahulu di slide share
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
4. GELAR AKADEMIS & GELAR PROFESI
Gelar Akademis
• Gelar yang diperoleh
setelah menamatkan
pendidikan akademis.
• Menunjukkan tingkat
kemampuan akademis dan
penelitian
• Sarjana Teknik (ST)
• Sarjana Teknik Terapan
• Magister Teknik
• Doktor Teknik
Gelar Profesi
• Sebutan bagi penyandang
gelar akademis yang
mempraktekkan hasil
pendidikan akademisnya
sebagai profesi sehari-hari.
• Diperoleh setelah memenuhi
beberapa persyaratan
kemampuan dan pengalaman
profesional yang ditambahkan
atas pendidikan akademisnya.
• Pengacara/notaris/apoteker/d
okter/akuntan
6. Gelar Profesi Sarjana Teknik
Insinyur
Disingkat : Ir.
Dicantumkan di depan nama
penyandangnya
7. Sertifikat Keprofesionalan:
Insinyur Profesional
• Mempunyai dasar pengetahuan kesarjanaan untuk
profesi keinsinyuran.
• Telah mengumpulkan pengalaman dan kemampuan
profesi keinsinyuran yang cukup untuk memenuhi
suatu persyaratan bakuan kompetensi yang ditetapkan
PII
• Mandiri dalam mengemban tanggung jawab
profesinya.
• Melaksanakan tugas-tugas keinsinyuran sebagai
profesinya sehari-hari.
• Memelihara kemutakhiran kemampuan profesionalnya.
9. Jenjang IP
• Insinyur Profesional Muda (IP): mampu
melaksanakan tugas keprofesionalan
keinsinyuran secara mandiri untuk kegiatan
keinsinyuran yang umum/baku atau di bawah
bimbingan IPM/IPU untuk kegiatan
keinsinyuran yang lebih canggih dimana
diperlukan kreativitas atau inovasi
10. Jenjang IP
• Insinyur Profesional Madya (IPM): mampu
melaksanakan tugas profesional keinsinyuran
secara mandiri.
• Insinyur Profesional Utama (IPU): mampu
melaksanakan tugas eksekutif profesional
keinsinyuran yang sangat menjurus (spesial),
yang sangat mendalam (mumpuni), ddan
memimpin sejumlah IPM / IP multi disiplin
11. Kode Etik Profesi
• Tata cara atau aturan yang menjadi standar
kegiatan anggota suatu profesi.
• Menggambarkan nilai-nilai profesional untuk
memberikan pengabdian kepada masyarakat
yang diterjemahkan ke dalam standar perilaku
anggotanya.
12. Tujuan Umum Kode Etik Profesi
• Memberikan jasa sebaik-
baiknya kepada konsumen.
• Mencegah perbuatan yang
tidak profesional.
13. Tujuan Khusus Kode Etik Profesi
• Menjaga & memelihara kesejahteraan para
anggota.
• Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
• Meningkatkan mutu profesi.
• Meningkatkan mutu organisasi profesi.
• Meningkatkan layanan di atas keuntungan
pribadi.
• Mempunyai organisasi profesional yang kuat &
terjalin erat
• Menentukan baku standarnya sendiri.
14. Fungsi Kode Etik
• Memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi untuk mengetahui suatu hal yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan.
• Merupakan sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
• Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi.
16. Kode Etik Insinyur Indonesia
• Catur Karsa Dharma Insinyur Indonesia
• Prinsip Dasar
• Tujuh tuntutan sikal
17. Prinsip Dasar
• Mengutamakan keluhuran budi
• Menggunakan pengetahuan &
kemampuannya untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia
• Bekerja secara sungguh-sungguh untuk
kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas
& tanggung jawabnya
• Meningkatkan kompetensi dan martabat
berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran
18. Tujuh Tuntutan Sikap
Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan
keselamatan, kesehatan, & kesejahteraan
masyarakat.
Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai
dengan kompetensinya.
Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Insinyur Indonesia senantiasa menghindari
terjadinya pertentangan kepentingan tanggung
jawa tugasnya
19. Tujuh Tuntutan Sikap
Insinyur Indonesia senantiasa membangun
reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing-masing.
• Insinyur Indonesia senantiasa memegang
teguh kehormatan, integritas, dan martabat
profesi
• Insinyur Indonesia senantiasa
mengembangkan kemampuan profesionalnya.
20. Kode Etik IEEE
• Menerima tanggung jawab dalam pengambilan
keputusan keinsinyuran yang taat asas keamanan,
kesehatan, dan kesejahteraan publik dan segera
menyatakan secara terbuka faktor-faktor yang
dapat membahayakan publik atau lingkungan.
• Menghindari benturan kepentingan dan
membukanya kepada para pihak yang
terpengaruh ketika benturan kepentingan terjadi.
• Jujur dan realistis dalam bekerja.
21. Kode Etik IEEE
• Pekerja teknik harus menerima kritik yang diberikan
dan berusaha memperbaiki pekerjaannya berdasarkan
kritik tersebut. Sebaliknya, pekerja teknik juga harus
memberi kritik atas pekerjaan teknik lainnya yang
memiliki kelemahan.
• Memperlakukan semua orang dengan adil tanpa
membedakan SARA.
• Berupaya menghindari kecelakaan kerja pada orang
lain
• Membantu rekan sejawat dan rekan kerja dalam
mengembangkan profesi mereka dan dalam mematuhi
kode etik
22. Kode Etik IEEE
• Menolak sogokan dalam segala hal.
• Mengembangkan pemahaman teknologi
aplikasi yang sesuai dan kemungkinan
konsekuensinya.
• Menjaga dan mengembangkan kompetensi
teknis dan mengambil tugas teknologi yang
lain hanya bila memiliki kualifikasi melalui
pelatihan atau pengalaman.
24. Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik
• Konsultasi dalam bidang instalasi penyediaan
tenaga listrik.
• Pembangunan dan pemasangan instalasi
penyediaan tenaga listrik.
• Pemeriksaaan dan pengujian instalasi tenaga
listrik.
• Pengoperasian instalasi tenaga listrik
• Pemeliharaan instalasi tenaga listrik
25. Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik
• Penelitian & pengembangan
• Pendidikan & pelatihan
• Laboratorium pengujian peralatan &
pemanfaatan tenaga listrik.
• Sertifikat peralatan & pemanfaatan tenaga listrik.
• Sertifikat kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan
• Usaha jasa lain yang secara langsung berkaitan
dengan penyediaan tenaga listrik.