Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berdiferensiasi, yaitu praktik pembelajaran yang menyesuaikan kurikulum, strategi mengajar, dan penilaian dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran berdiferensiasi memperhatikan perbedaan individu siswa dalam hal minat, kemampuan, gaya belajar, dan lainnya. Guru perlu memetakan kebutuhan belajar siswa dan menerapkan strategi seperti diferensiasi konten, proses
Pembelajaran adalah suatu proses yang merumuskan dan menentukan tujuan pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan pembelajaran umum tercapai.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...SriWahyuni909323
Â
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah: Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia;Dimensi Berkebhinekaan Global; Dimensi Bergotong Royong;Dimensi Mandiri; Dimensi Bernalar Kritis; dan Dimensi Kreatif.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD dilakukan tanggal 22 Oktober 2022 di UPT SD Negeri Wlingi 02
'Pelajar Pancasila' diciptakan oleh Kak Eka Gustiwana dan dinyanyikan oleh Kak Kikan eks band Cokelat. Simak lirik lagu 'Pelajar Pancasila' yang sudah diunggah juga di akun YouTube Kemendikbud pada 11 Januari 2021
Pembelajaran adalah suatu proses yang merumuskan dan menentukan tujuan pembelajaran, strategi, teknik, dan media agar tujuan pembelajaran umum tercapai.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...SriWahyuni909323
Â
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah: Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia;Dimensi Berkebhinekaan Global; Dimensi Bergotong Royong;Dimensi Mandiri; Dimensi Bernalar Kritis; dan Dimensi Kreatif.
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahyuni,S Pd SD dilakukan tanggal 22 Oktober 2022 di UPT SD Negeri Wlingi 02
'Pelajar Pancasila' diciptakan oleh Kak Eka Gustiwana dan dinyanyikan oleh Kak Kikan eks band Cokelat. Simak lirik lagu 'Pelajar Pancasila' yang sudah diunggah juga di akun YouTube Kemendikbud pada 11 Januari 2021
Kondisi pembelajaran tradisional yang tidak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid menunjukkan kekurangan dalam memperhatikan kebutuhan individual dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini, seringkali terjadi bahwa satu pendekatan digunakan untuk semua murid tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat pemahaman, minat, atau gaya belajar mereka. Interaksi antara guru dan murid juga sering kali terbatas, dengan guru yang mendominasi dalam penyampaian materi tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi atau partisipasi aktif dari murid. Kurangnya dukungan tambahan untuk murid yang membutuhkan bantuan khusus, bersama dengan pemberian tugas dan penilaian yang seragam tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu, juga menjadi masalah utama dalam pendekatan ini. Oleh karena itu, diperlukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhitungkan perbedaan individu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan mendukung perkembangan masing-masing murid. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengadaptasi pendekatan pembelajaran, menyediakan bantuan tambahan, dan memberikan tugas serta penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan setiap murid, sehingga memungkinkan mereka untuk mencapai potensi belajar mereka secara optimal.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Oleh Siti Maesaroh
A. Pendahuluan
Penyelenggaraan pendidikan umum di Indonesia hingga kini cenderung bersifat
klasikal massal. Artinya, program pendidikan dilaksanakan untuk melayani sebanyak-
banyaknya jumlah siswa. Model pengajaran menggunakan strategi, metode, bahan ajar, dan
penilaian yang sama untuk seluruh siswa. Padahal setiap siswa ,memiiki karakteristik yang
berbeda.
Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa siswa masing-masing memiliki kodrat alam
yang maknanya siswa memiliki karakter, minat, bakat, daya pikir, gaya belajar, maupun
keunikan lainnya yang berbeda untuk setiap individu. Guru sebagai pendidik harus
memastikan bahwa Pembelajaran harus memastikan anak-anak tumbuh berdasarkan
kodratinya yang unik. Oleh karena itu guru harus merancang pembelajaran yang mampu
mengakomodir siswa yang beragam kemampuannya, minatnya serta kebutuhan belajarnya.
Praktik pembelajaran yang mampu mengakomodir perbedaan yang dimiliki oleh
peserta didik adalah pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan
suatu cara berpikir yang sangat penting tentang proses pembelajaran pada abad ke-
21,dimana pendidik memfasilitasi perbedaan-perbedaan individu (peserta didik) tersebut
dalam pembelajaran.
B. Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah praktik pembelajaran yang menyesuaikan
kurikulum, strategi mengajar, strategi penilaian, dan lingkungan kelas dengan kebutuhan
semua siswa. Pendidik memfasilitasi perbedaan-perbedaan individu (peserta didik) dalam
pembelajaran Berbagai macam perbedaan dimiliki oleh peserta didik di sekolah, di
antaranya: jenis kelamin, budaya, tingkat kognitif, kemampuan, inteligensi, gaya belajar,
bahasa, dan minat.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses siklus mencari tahu tentang siswa
dan merespons belajarnya berdaarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang
keberagaman siswanya, maka pembelajaran yang profesional, efesien, dan efektif akan
terwujud
2. Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in
Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan
belajar murid paling tidak berdasarkan 3 aspek. bahwa pembelajaran diferensiasi dimulai
dengan pemetaan kebutuhan belajar murid dilihat dari 3 aspek, yaitu minat, kesiapan belajar,
dan profil belajar
Sebagai guru, kita semua tentu tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang
lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang
mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu
keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan
kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).
Kebutuhan murid harus jadi dasar dalam menerapkan strategi diferensiasi. Strategi
diferensiasi yang dapat digunakan yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan
diferensiasi produk. Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten berkaitan
dengan kurikulum dan materi pembelajaran. Pada aspek ini, guru memodifikasi kurikulum
dan materi pembelajaran berdasarkan gaya belajar siswa dan kemapuan yang dimiliki.
Proses merupakan cara murid mendapatkan informasi, bagaimana ia belajar atau nagaimana
siswa berinteraksi dengan materi. Produk merupakan bukti apa yang sudah mereka pelajari
dan pahami. Produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi yang telah dikuasai
siswa dan memberikan materi berikutnya.
Pada pelaksanaan model berdiferensiasi ini diperlukan pemahaman akan teori
pembelajaran yang matang, kreatifitas guru dalam merancang aktivitas yang bisa
mengakomodasi keberagaman siswa di kelas. Strategi dalam pembelajaran diferensiasi
terdiri dari Pembelajaran merupakan konsep dan prinsip memberikan dorongan, penilaian
berkelanjutan terhadap kesiapan dan perkembangan belajar siswa, digunakannya
pengelompokan secara fleksibel, siswa secara aktif bereksplorasi di bawah bimbingan dan
arahan guru.
Untuk melihat alur pembelajaran berdiferensiasi dapat dilihat pada bagan alur
pembelajaran berdiferensiasi berikut ini:
3. Bagan Alur Pembelajaran Berdiferensiasi
C. Penutup
Pembelajaran diferensiasi dimulai dengan pemetaan kebutuhan belajar murid dilihat
dari 3 aspek, yaitu minat, kesiapan belajar, dan profil belajar. Kebutuhan murid harus jadi
dasar dalam menerapkan strategi diferensiasi. Strategi diferensiasi yang dapat digunakan
yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Pada pelaksanaan
model berdiferensiasi ini diperlukan pemahaman akan teori pembelajaran yang matang,
dan kreatifitas guru dalam merancang aktivitas yang bisa mengakomodasi keberagaman
siswa di kelas.