KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...NURLIAFAUZI
Modul ini membahas tentang pengelolaan program sekolah yang berdampak positif pada murid dengan melibatkan murid secara aktif dan menumbuhkan kepemimpinan serta student agency pada murid. Guru perlu menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid dan menggunakan pendekatan BAGJA dalam merencanakan program sekolah.
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PAD...NURLIAFAUZI
Modul ini membahas tentang pengelolaan program sekolah yang berdampak positif pada murid dengan melibatkan murid secara aktif dan menumbuhkan kepemimpinan serta student agency pada murid. Guru perlu menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid dan menggunakan pendekatan BAGJA dalam merencanakan program sekolah.
Visi seorang guru penggerak harus mencerminkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan profil pelajar Pancasila melalui pendekatan inkuiri apresiatif dan model pembelajaran BAGJA untuk mengembangkan potensi murid.
Modul ini membahas tentang pentingnya mengembangkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran dan pengelolaan program sekolah. Guru diharapkan dapat memberikan suara, pilihan, dan kepemilikan kepada murid serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Modul ini juga menekankan perlunya melibatkan komunitas dalam mendukung pengembangan kepemimpinan murid.
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak.pdfDediSulaiman9
Modul ini membahas tentang pentingnya visi bagi guru untuk murid-muridnya. Peserta didik diminta untuk menggambarkan murid impian dan visi sekolah impian. Konsep inkuiri apresiatif diperkenalkan sebagai pendekatan manajemen perubahan yang berfokus pada kekuatan potensi diri. Peserta didik kemudian menyusun rencana perubahan BAGJA berdasarkan inkuiri apresiatif dan merefleksikan pembelajaran tentang pentingnya visi
MODUL 1.3 KONEKSI ANTAR MATERI VISI GURU PENGGERAK REFLEKSI PEMAHAMAN ANTAR M...SGunawan2
1. Modul ini membahas koneksi antara filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, peran guru penggerak, dan visi guru penggerak dalam mencapai tujuan pendidikan untuk membimbing peserta didik mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas keterkaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila melalui paradigma inkuiri apresiatif.
2. Paradigma inkuiri apresiatif fokus pada kekuatan setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi.
3. Guru penggerak harus memahami filosofi
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pak Ceta adalah guru SMK yang akan mengajarkan materi transaksi online secara berdiferensiasi. Ia akan mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dengan bertanya tentang perasaan dan minat belajar murid, serta meminta murid membuat rangkuman informasi yang didapat. Pak Ceta akan menerapkan discovery learning dan strategi berupa sesi Google Meet dan WA kelas. Penilaian formatif akan dilakukan.
More Related Content
Similar to 1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3.pdf
Visi seorang guru penggerak harus mencerminkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan profil pelajar Pancasila melalui pendekatan inkuiri apresiatif dan model pembelajaran BAGJA untuk mengembangkan potensi murid.
Modul ini membahas tentang pentingnya mengembangkan kepemimpinan murid dalam pembelajaran dan pengelolaan program sekolah. Guru diharapkan dapat memberikan suara, pilihan, dan kepemilikan kepada murid serta menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid. Modul ini juga menekankan perlunya melibatkan komunitas dalam mendukung pengembangan kepemimpinan murid.
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.3 Visi Guru Penggerak.pdfDediSulaiman9
Modul ini membahas tentang pentingnya visi bagi guru untuk murid-muridnya. Peserta didik diminta untuk menggambarkan murid impian dan visi sekolah impian. Konsep inkuiri apresiatif diperkenalkan sebagai pendekatan manajemen perubahan yang berfokus pada kekuatan potensi diri. Peserta didik kemudian menyusun rencana perubahan BAGJA berdasarkan inkuiri apresiatif dan merefleksikan pembelajaran tentang pentingnya visi
MODUL 1.3 KONEKSI ANTAR MATERI VISI GURU PENGGERAK REFLEKSI PEMAHAMAN ANTAR M...SGunawan2
1. Modul ini membahas koneksi antara filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, peran guru penggerak, dan visi guru penggerak dalam mencapai tujuan pendidikan untuk membimbing peserta didik mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas keterkaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila melalui paradigma inkuiri apresiatif.
2. Paradigma inkuiri apresiatif fokus pada kekuatan setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi.
3. Guru penggerak harus memahami filosofi
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman melalui identifikasi kebutuhan belajar siswa dan mendiferensiasikan konten, proses, serta produk pembelajaran. Guru perlu membuat keputusan masuk akal berdasarkan tujuan pembelajaran, merespon kebutuhan siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
Pak Ceta adalah guru SMK yang akan mengajarkan materi transaksi online secara berdiferensiasi. Ia akan mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dengan bertanya tentang perasaan dan minat belajar murid, serta meminta murid membuat rangkuman informasi yang didapat. Pak Ceta akan menerapkan discovery learning dan strategi berupa sesi Google Meet dan WA kelas. Penilaian formatif akan dilakukan.
1.2.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.2.pdfBASUKI ERYANTO
Dokumen ini membahas tentang koneksi antara modul 1.1 dan 1.2 khususnya mengenai berpikir cepat dan lambat. Momennya adalah ketika instruktur menjelaskan tentang sistem berpikir cepat yang hanya mengatur emosi sedangkan sistem berpikir lambat digunakan untuk berpikir secara logis dan memecahkan masalah. Kaitannya adalah bagaimana mengambil keputusan secara cepat dan tepat dengan melibatkan
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.pdfBASUKI ERYANTO
1. Pendidik hanya berperan sebagai penuntun untuk membantu murid menemukan potensi dan kekuatan mereka sendiri sesuai dengan kodrat alam dan zaman, bukan sebagai penentu keberhasilan murid.
2. Pembelajaran di kelas harus berorientasi pada murid dan memberi mereka kebebasan untuk belajar, bukan memaksa kehendak guru pada murid.
3. Peran guru adalah mendekati murid dengan tulus ikhlas tanpa menghar
Proposal skripsi ini membahas tentang implementasi desain responsif pada pengembangan antarmuka website Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sragen. Website sekolah tersebut belum menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar perangkat pengguna. Penelitian ini bertujuan mengembangkan website sekolah tersebut menggunakan metode Responsive Web Design agar dapat menyesuaikan dengan layar pengguna. Hasil yang diharapkan adalah website dapat menampilkan konten yang k
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. 1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3
Peran Pendidik
Dalam Mewujudkan
Filosofi Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara
Dan Profil Pelajar
Pancasila pada Murid
Dengan Paradigma
Inkuiri Apresiatif (IA)
Basuki Eryanto
Pendidikan Guru Penggerak
Angkatan - 8
2. Peran Pendidik
Dalam
Mewujudkan
Filosofi Pendidikan
Ki Hadjar
Dewantara
Dan Profil Pelajar
Pancasila pada
Murid Dengan
Paradigma Inkuiri
Apresiatif (IA)
Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Profil Pelajar Pancasila
Inkuiri Apresiatif (IA)
Prakarsa Perubahan - BAGJA
VISI
Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani
Karakter dan Kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik,
yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila
Strategi perubahan kolaboratif yang berbasis psikologi positif dan
pendidikan positif serta pendekatan berbasis kekuatan
BAGJA - Model manajemen perubahan yang penerapkannya melalui
tahapan dalam IA (Buat Pertanyaan (Define), Ambil Pelajaran (Discover),
Gali Mimpi (Dream), Jabarkan Rencana (Design), Atur Eksekusi (Deliver). )
Mewujudkan lulusan yang mampu menciptakan peluang
dan kesempatan bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain
yang berlandaskan akhlaq dan budi perkeri agar dapat
selamat dan bahagia baik sebagai individu maupun
anggota masyarakat.
1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3
4. Profil Pelajar Pancasila
1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3
Tujuan Besar Merdeka Belajar adalah Profil Pelajar Pancasila.
Yaitu mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadiaan melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang
bernalar kritis; kreatif; mandiri; beriman; bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; bergotong royong;
dan berkebhinnekaan global.
Kurikulum Merdeka, Guru
Penggerak, Sekolah
Penggerak, muaranya adalah
menciptakan profil Pelajar
Pancasila
Koneksi Antar
Modul
5. Inkuiri Apresiatif (IA)
1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3
Upaya perubahan yang berpijak pada kekuatan dan hal positif yang pernah dialami
Inkuiri Apresiatif didahului dengan identifikasi-apresiasi dan menyelidiki kekuatan/potensi dan/atau aset. Sehingga harapan
dan apa yang dimiliki adalah fokus pada apresiasi kekuatan/potensi/aset dalam sistem yang mengandung semangat gotong
royong, kokreasi, dan masalah. Pengalaman emosi yang diperoleh adalah positif dan bahagia. Pengalaman yang negative
menjadi tidak ada.
Inkuiri Apresiatif adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif
menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di
masa lalu, masa kini maupun masa depan
Pendidik memiliki peran strategis dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Pendidik merupakan
seseorang yang selalu berinteraksi dengan murid. Oleh karenanya, posisi murid berada dalam
lingkaran pengaruh seorang guru. Guru dapat memberikan tindakan langsung dan nyata untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
Dengan kata lain, pengalaman negative dijadikan pengalaman positif ketika kita mampu berkolaborasi untuk
mencari jalan pemecahan atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
Lihatlah para pendaki gunung, mereka bersakit-sakit dan berlelah-Lelah, menderita. Tetapi nyatanya mereka
bahagia, dan ketagihan ingin mendaki gunung yang lain. Tetapi bayangkan jika mereka tidak bisa mengubah rasa
sakit, rasa Lelah, rasa dingin, lapar menjadi sebuah harapan dan kebahagiaan. Mereka akan kapok, gak mau
mendaki gunung lagi.
Koneksi Antar
Modul
6. Prakarsa Perubahan - BAGJA
1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3
Untuk menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif bisa dilakukan
dengan menggunakan tahapan BAGJA, sebuah singkatan dari
Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan
Rencana dan Atur eksekusi.
Guru Penggerak memiliki peran untuk mengembangkan diri dan orang lain, memimpin
pembelajaran, memimpin manajemen sekolah, dan memimpin pengembangan sekolah.
Dibutuhkan orang-orang yang bersedia untuk terus berinovasi dan terbuka terhadap
perubahan zaman.
Sehingga tercipta paradigma baru dalam pendidikan yaitu pendidikan yang menghamba pada
murid, pendidikan yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman pada anak, lingkungan
belajar yang aman dan nyaman serta pendidikan yang mampu mewujudkan keselamatan dan
kebahagian bagi murid.
Guru Penggerak harus menjadi pelopor terjadinya perubahan dengan prakarsa-prakarsa
perubahan yang dimulai dari dirinya sendiri, teman sejawat, sekolah, dan dunia pendidikan.
Untuk menyusun dan merencanakan prakarsa perubahan tersebut, dibutuhkan pendekatan
perubahan, antara lain pendekatan inkuiri apresiatif.
Koneksi Antar
Modul
7. V I S I
1.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 1.3
Prakarsa perubahan itu diwujudkan dalam pernyataan Visi, yang nantinya akan
menjadi sumber motivasi, untuk melihat kondisi saat ini dan apa yang diinginkan,
Panduan atau pedoman dalam menyusun strategi yang diperlukan.
V I S I Saya : Mewujudkan lulusan yang mampu menciptakan peluang dan
kesempatan bagi dirinya sendiri dan orang lain berdasarkan akhlaq
dan budi pekerti luhur untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan
baik sebagai individu maupun anggota masyarakat
Koneksi Antar
Modul