SlideShare a Scribd company logo
2. Perlindungan Konsumen
dalam Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen.
“
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen:
“Perlindungan konsumen adalah segala upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen. Adanya
kepastian hukum menunjukkan adanya hak-hak
dan kewajiban-kewajiban masing-masing pihak,
baik konsumen maupun produsen/pelaku usaha”.
Selain UU Perlindungan Konsumen, ada juga UU yang
lainnya:
▹ Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1961 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang No 1 Tahun 1961 Tentang
Barang menjadi Undang-undang.
▹ Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1966 Tentang
Hygiene.
▹ Undang-Undang Nomor 2 tahun 1981 Tentang
Metrologi Legal.
▹ Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang
Lingkungan Hidup.
▹ Undang-Undang Nomor 5 tahun 1984 Tentang
Perindustrian.
3
▹ Undang-Undang Nomor I Tahun 1987 tentang Kamar Dagang
dan Industri.
▹ Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
▹ Undang-Undang Nomor 15 tahun 1985 Tentang
Ketenagalistrikan, yang diubah dengan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2002.
▹ Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
▹ Undang-Undang No 7 Tahun 1994 tentang Agreement
Establishing The World Trade Organization — WTO
(Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia)
▹ Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil.
▹ Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan.
4
▹ Undang-Undang No 12 tahun 1997 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Hak Cipta UU Nomor 7 Tahun 1987.
▹ Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1997 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten.
▹ Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1989 Tentang Merek.
▹ Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
▹ Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran..
▹ Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenaga-
kerjaan.
▹ Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan
Atas UU No 7 tahun 1992 tentang Perbankan.
▹ Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
5
LAHIRNYA LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN DI
INDONESIA
Kepentingan perlindungan terhadap
hak-hak konsumen lahirnya
organisasi non pemerintah (non
governmental organization) di
bidang perlindungan konsumen
seperti Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI) pada
Mei 1973.
Pada Februari 1988, berdiri Lembaga
Pembinaan dan Perlindungan Konsumen
(LP2K) di Semarang dan bergabung
sebagai anggota Consumers
International (CI) tahun 1990.
6
Hal yang diatur dalam UU Perlindungan Konsumen adalah:
Asas dan tujuan perlindungan konsumen;
Hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha
Ketentuan-ketentuan tentang larangan bagi pelaku usaha
Ketentuan-ketentuan tentang tanggung jawab pelaku
usaha
Ketentuan tentang pencantuman klausul baku;
Pembinaan dan pengawasan dalam perlindungan
konsumen;
Penyidikan dengan sistem Pejabat Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) secara khusus di bidang perlindungan konsumen;
Ketentuan sanksi administratif dan sanksi pidana.
Institusi dalam lapangan perlindungan hukum
konsumen, yakni:
1. Ketentuan tentang
pembentukan Badan
Perlindungan Konsumen
Nasional sebagai institusi yang
berfungsi memberikan saran dan
pertimbangan kepada
pemerintah
2. Ketentuan tentang pengakuan
atas eksistensi lembaga-
lembaga swadaya masyarakat
(Non Government
Organizations/NGO) yang
berperan aktif dalam
perlindungan konsumen;
3. Ketentuan tentang sengketa di
luar pengadilan (Alternative
Dispute Resolution/ADR);
8
4. Ketentuan tentang
pembentukan Badan
Penyelesaian Sengketa
Konsumen di luar pengadilan
yang dibentuk pemerintah
kabupaten/kota;
5. Ketentuan tentang lembaga
fiat executie, di mana putusan
majelis Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen harus
dimintakan penetapan
eksekusinya kepada pengadilan
negeri;
6. Ketentuan tentang class
action (gugatan perwakilan), dan
legal standing (hak gugat
organisasi).
Asas Perlindungan Konsumen
1. Asas kemanfaatan,
termasuk di dalamnya
asas keamanan dan
keselamatan konsumen.
2. Asas keadilan,
termasuk di
dalamnya asas
keseimbangan.
3. Asas kepastian
hukum.
9
TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
1. Meningkatkan kesadaran,
kemampuan, dan kemandirian
konsumen untuk melindungi
diri.
10
2. Mengangkat harkat dan
martabat konsumen dengan
cara menghindarkannya dari
ekses negatif pemakaian
barang dan/atau jasa.
3. Meningkatkan pemberdayaan
konsumen dalam memilih,
menentukan, dan menuntut hak-
haknya sebagai
konsumen;menciptakan sistem
11
4. Perlindungan konsumen yang
mengandung unsur kepastian
hukum dan keterbukaan informasi
serta akses untuk mendapatkan
informasi.
5. Menumbuhkan kesadaran
pelaku usaha mengenai
pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap
yang jujur dan bertanggung jawab
dalam berusaha.
6. meningkatkan kualitas barang
dan/atau jasa yang menjamin
kelangsungan usaha produksi
barang dan/atau jasa, kesehatan,
kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan.
▸ Lahirnya undang-undang Nomor 8 Tahun 1999, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No 42 tentang
perlindungan konsumen, merupakan perkembangan yang
sangat berarti dalam perkembangan hukum perlindungan
konsumen di Indonesia.
12 C. Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang
Perlindungan Konsumen
▸ Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada
umumnya dan khususnya di bidang perindustrian dan
perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi
barang dan jasa yang dapat di konsumsi.
▸ Kemajuan teknologi telekomunikasi dan informasi telah
memperluas ruang gerak arus transaksi barang atau jasa
melewati batas batas wilayah suatu negara, sehingga
barang atau jasa yang di tawarkan bervariasi, baik produk
luar negeri maupun dalam negeri.
D. RUANG LINGKUP PERLINDUNGAN KONSUMEN
▸ Pengertian perlindungan konsumen termaktub dalam
Pasal 1 ayat 1 Undang–Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, yang menegaskan
‘segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberikan perlindungan kepada konsumen”.
13
▸ Kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada
konsumen itu antara lain adalah dengan meningkatkan
harkat dan martabat konsumen dan menumbuh
kembangkan sikap perilaku usaha yang jujur dan
bertanggung jawab.
Tujuan yang ingin dicapai perlindungan konsumen
umumnya dibagi dalam tiga bagian utama
Menciptakan sistem
perlindungan
konsumen yang
memuat unsur–unsur
kepastian hukum,
keterbukaan informasi
dan akses untuk
mendapatkan
informasi itu (Pasal 3
huruf d).
Memberdayakan
konsumen dalam
memilih,
menentukan
barang dan/jasa
kebutuhannya, dan
menuntut hak-
haknya (Pasal 3
huruf c).
Menumbuhkan
kesadaran pelaku
usaha mengenal
pentingnya
perlindungan
konsumen sehingga
tumbuh sikap jujur
dan bertanggung
jawab (Pasal 3 huruf
e).
14
Tiga pengertian konsumen yang ingin mendapat
perlindungan:
Konsumen dalam arti
umum, yaitu pemakai,
pengguna dan/atau
pemanfaat barang dan
/ atau jasa untuk
tujuan tertentu;
15
Konsumen antara, yaitu
pemakai, pengguna dan/atau
jasa pemanfaat barang
dan/atau jasa untuk
diproduksi (produsen)
menjadi barang jasa lain atau
untuk memperdagangkan
(distributor), dengan tujuan
komersial sama dengan
pelaku usaha.
Konsumen akhir, yaitu
pemakai pengguna
dan/atau pemanfaat barang
dan/atau jasa konsumen
untuk memenuhi kebutuhan
diri sendiri/keluarga atau
rumah tanganya, dan tidak
untuk diperdagangkan
kembali.
KONSUMEN
Pengertian konsumen dalam
perundang-undangan Belanda
menegaskannya sebagai “een
ntuurlijk person die niet in de
uitoefening van zijin beroep ofbedriif”
(orang alami yang bertindak tidak
dalam profesi atau usahanya).
PELAKU USAHA
Pelaku usaha adalah istilah
yang digunakan pembuat
undang-undang pada
umumnya lebih dikenal
dengan istilah pengusaha.
16
INVESTOR, pelaku
usaha penyedia dana
untuk membiayai
berbagai kepentingan,
seperti perbankan,
pem biayaan,
tengkulak, penyedia
dana lainnya dan
sebagainya.
17
PRODUSEN, pelaku
usaha yang membuat,
memproduksi barang
dan/atau jasa dari
barang–barang dan
atau jasa–jasa lain
(bahan baku, bahan
tambahan/penolong,
dan bahan–bahan
lainnya).
DISTRIBUTOR,
pelaku usaha yang
mendistribusikan
atau
memperdagangkan
barang dan/jasa
tersebut kepada
masyarakat.
UU Perlindungan Konsumen
Tidak menegaskan pengertian tentang istilah produk tetapi
barang dan /atau jasa.
Amerika Serikat
Consumer product“ . . which is normally used for personal, family
household purposes” yang pada umumnya digunakan untuk
memenuhi kepentingan pribadi, keluarga, atau rumah tangganya
18
Australia
“ . . . normally acquired for personal, family or household
purposes” umumnya digunakan untuk kebutuhan pribadi,
keluarga, atau rumah tangganya.
Klausula Baku/ Standard Contract
Klausul baku atau umumnya dikenal orang
sebagai perjanjian dengan syarat–syarat
baku.
Standard contract, termuat dalam Pasal 1
angka 10 Undang-Undang Perlindungan
Konsumen (UUPK) adalah “setiap aturan
atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah
dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu
secara sepihak oleh pelaku usaha yang
dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau
perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi
oleh konsumen
19
GUGATAN KELOMPOK /CLASS ACTION
▸ Pasal 46 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen menjelaskan
“undang–undang ini mengakui gugatan kelompok atau class
action ”harus dijalankan oleh konsumen yang benar–benar
dirugikan dan dapat dibuktikan secara hukum, di antaranya
adanya bukti transaksi”.
20
▸ Gugatan kelompok lain selain dalam UU Perlindungan
Konsumen, ada juga di dalam Undang-Undang Nomor 23
tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal
31 ayat (1) yang menjelaskan: ”masyarakat berhak
mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan dan/atau
melaporkan ke penegak hukum mengenai berbagai
masalah lingkungan hidup yang merugikan peri kehidupan
masyarakat”.
21 Para pihak yang dapat
dilihat dalam sengketa
konsumen umumnya
adalah kalangan konsumen,
pelaku usaha dan/atau
pemerintah (khususnya
yang bergerak dalam
penyediaan barang/jasa
kebutuhan masyarakat).
Berbagai hasil penelitian,
di dalam dan luar negeri
sampai pada kesimpulan
bahwa ”umumnya
konsumen itu segan
berperkara, apalagi biaya
yang harus dikeluarkan
lebih besar dari
kemungkinan hasil yang
akan diperoleh.
▸ Pelaku usaha dapat digugat melalui BPSK atau badan
peradilan di tempat kedudukan konsumen, apabila ia
menolak atau tidak menanggapi tuntutan ganti rugi yang
diajukan kepadanya.
22
▸ Beban pembuktian atas kesalahan atau tidaknya
dalam kasus pidana atau dalam kasus ganti rugi
(Pasal 28) diletakkan pada pundak pelaku usaha
(pembuktian terbalik).
23
THANKS…..!

More Related Content

What's hot

Biofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
Biofarmasetika Materi Sediaan InhalasiBiofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
Biofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
Nesha Mutiara
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Surya Amal
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
Robby Candra Purnama
 
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakitManajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Putri Shyafira El-Maryam
 
Ruang lingkup Hukum Perlindungan Konsumen
Ruang lingkup Hukum Perlindungan KonsumenRuang lingkup Hukum Perlindungan Konsumen
Ruang lingkup Hukum Perlindungan Konsumen
Kathleen Pontoh
 
Permenkes 3 2017 perubahan penggolongan psikotropika
Permenkes 3 2017 perubahan penggolongan psikotropikaPermenkes 3 2017 perubahan penggolongan psikotropika
Permenkes 3 2017 perubahan penggolongan psikotropika
Ulfah Hanum
 
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empeduKelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
ssp1997
 
kasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukumkasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukum
DELA ASFARINA
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
dionteguhpratomo
 
Profil obat cardiovaskular CCB, nitrat, Beta blocker
Profil obat cardiovaskular CCB, nitrat, Beta blockerProfil obat cardiovaskular CCB, nitrat, Beta blocker
Profil obat cardiovaskular CCB, nitrat, Beta blocker
Farid Zulkarnain Nur Syah
 
histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)
fikri asyura
 
Bab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem sarafBab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem saraf
Aan Khoirudin
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negaraNuelnuel11
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
nisha althaf
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
Iko Matussuniah
 
Farmakologi i
Farmakologi iFarmakologi i
Farmakologi i
Cahyadi Putra
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
Nesha Mutiara
 

What's hot (20)

Biofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
Biofarmasetika Materi Sediaan InhalasiBiofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
Biofarmasetika Materi Sediaan Inhalasi
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
SALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTASALEP, KRIM, DAN PASTA
SALEP, KRIM, DAN PASTA
 
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakitManajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
 
Lembaga pembiayaan
Lembaga pembiayaanLembaga pembiayaan
Lembaga pembiayaan
 
Ruang lingkup Hukum Perlindungan Konsumen
Ruang lingkup Hukum Perlindungan KonsumenRuang lingkup Hukum Perlindungan Konsumen
Ruang lingkup Hukum Perlindungan Konsumen
 
Teori Hukum
Teori HukumTeori Hukum
Teori Hukum
 
Permenkes 3 2017 perubahan penggolongan psikotropika
Permenkes 3 2017 perubahan penggolongan psikotropikaPermenkes 3 2017 perubahan penggolongan psikotropika
Permenkes 3 2017 perubahan penggolongan psikotropika
 
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empeduKelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
Kelenjar saliva, pangkreas, hepar dan kandung empedu
 
kasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukumkasus konsultasi hukum
kasus konsultasi hukum
 
Sistem traktus urinarius
Sistem traktus urinariusSistem traktus urinarius
Sistem traktus urinarius
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
Profil obat cardiovaskular CCB, nitrat, Beta blocker
Profil obat cardiovaskular CCB, nitrat, Beta blockerProfil obat cardiovaskular CCB, nitrat, Beta blocker
Profil obat cardiovaskular CCB, nitrat, Beta blocker
 
histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)histologi mata (modul organ sensoris)
histologi mata (modul organ sensoris)
 
Bab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem sarafBab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem saraf
 
3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara3 sumber hukum tata negara
3 sumber hukum tata negara
 
Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
 
Farmakologi i
Farmakologi iFarmakologi i
Farmakologi i
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 

Similar to 2. perlindungan konsumen dalam uu no.8 tahun 1999

1. perkembangan perlindungan konsumen
1. perkembangan perlindungan konsumen1. perkembangan perlindungan konsumen
1. perkembangan perlindungan konsumen
Gindha Wayka
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
febrysaragih
 
Perlindungan Konsumen
Perlindungan KonsumenPerlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen
DediFPrasetya
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...
megiirianti083
 
Kelompok 3 Hukum Etika Bisnis_20 AK 2-Perlindungan Konsumen.pdf
Kelompok 3 Hukum Etika Bisnis_20 AK 2-Perlindungan Konsumen.pdfKelompok 3 Hukum Etika Bisnis_20 AK 2-Perlindungan Konsumen.pdf
Kelompok 3 Hukum Etika Bisnis_20 AK 2-Perlindungan Konsumen.pdf
dikandut30
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
febrysaragih
 
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasaMakalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Septian Muna Barakati
 
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasaMakalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasaWarnet Raha
 
bab ii revisian perlindungan konsumen
bab ii revisian perlindungan konsumenbab ii revisian perlindungan konsumen
bab ii revisian perlindungan konsumenUndip
 
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Lailachrnns
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...
megiirianti083
 
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...Alen Pepa
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
adeayularassati
 
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...
AS_Ramadhandy
 
kepsel hukum perdata.ppt
kepsel hukum perdata.pptkepsel hukum perdata.ppt
kepsel hukum perdata.ppt
HendraRaditia
 
9, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
9, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20199, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
9, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
riskiariyani2976
 
9, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab H...
9, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab H...9, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab H...
9, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab H...
lenianggr
 
Ethics of consumer protection
Ethics of consumer protectionEthics of consumer protection
Ethics of consumer protection
petraaja
 
3. Pembiayaan Konsumen.pptx
3. Pembiayaan Konsumen.pptx3. Pembiayaan Konsumen.pptx
3. Pembiayaan Konsumen.pptx
donihasmanto
 

Similar to 2. perlindungan konsumen dalam uu no.8 tahun 1999 (20)

1. perkembangan perlindungan konsumen
1. perkembangan perlindungan konsumen1. perkembangan perlindungan konsumen
1. perkembangan perlindungan konsumen
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
 
Perlindungan Konsumen
Perlindungan KonsumenPerlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...
 
Kelompok 3 Hukum Etika Bisnis_20 AK 2-Perlindungan Konsumen.pdf
Kelompok 3 Hukum Etika Bisnis_20 AK 2-Perlindungan Konsumen.pdfKelompok 3 Hukum Etika Bisnis_20 AK 2-Perlindungan Konsumen.pdf
Kelompok 3 Hukum Etika Bisnis_20 AK 2-Perlindungan Konsumen.pdf
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TANGGUNGJAWA...
 
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasaMakalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
 
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasaMakalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
 
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasaMakalah perlindungan konsumen atau jasa
Makalah perlindungan konsumen atau jasa
 
bab ii revisian perlindungan konsumen
bab ii revisian perlindungan konsumenbab ii revisian perlindungan konsumen
bab ii revisian perlindungan konsumen
 
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
Hbl, laila choirun nisa, hapzi ali, tugas artikel perlindungan konsumen , mer...
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungj...
 
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
061 puryanto 5205220017 badan penyelesaian sengketa konsumen (bpsk) sebagai a...
 
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
Hbl, ade ayu larassati, hapzi ali,perlindungan konsumen dan tanggungjawab huk...
 
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...
 
kepsel hukum perdata.ppt
kepsel hukum perdata.pptkepsel hukum perdata.ppt
kepsel hukum perdata.ppt
 
9, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
9, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20199, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
9, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
9, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab H...
9, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab H...9, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab H...
9, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab H...
 
Ethics of consumer protection
Ethics of consumer protectionEthics of consumer protection
Ethics of consumer protection
 
3. Pembiayaan Konsumen.pptx
3. Pembiayaan Konsumen.pptx3. Pembiayaan Konsumen.pptx
3. Pembiayaan Konsumen.pptx
 

More from Gindha Wayka

14. omnibus law
14. omnibus law14. omnibus law
14. omnibus law
Gindha Wayka
 
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
Gindha Wayka
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan
Gindha Wayka
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja
Gindha Wayka
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out
Gindha Wayka
 
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
Gindha Wayka
 
8. upah
8. upah8. upah
8. upah
Gindha Wayka
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
Gindha Wayka
 
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
Gindha Wayka
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
Gindha Wayka
 
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
Gindha Wayka
 
2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan
Gindha Wayka
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
Gindha Wayka
 
3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan
Gindha Wayka
 
15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik
Gindha Wayka
 
14. waralaba
14. waralaba14. waralaba
14. waralaba
Gindha Wayka
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
Gindha Wayka
 
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
Gindha Wayka
 
11. rahasia dagang
11. rahasia dagang11. rahasia dagang
11. rahasia dagang
Gindha Wayka
 
10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan
Gindha Wayka
 

More from Gindha Wayka (20)

14. omnibus law
14. omnibus law14. omnibus law
14. omnibus law
 
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out
 
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
 
8. upah
8. upah8. upah
8. upah
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
 
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
 
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
 
2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
 
3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan3. sejarah ketenagakerjaan
3. sejarah ketenagakerjaan
 
15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik
 
14. waralaba
14. waralaba14. waralaba
14. waralaba
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
 
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
 
11. rahasia dagang
11. rahasia dagang11. rahasia dagang
11. rahasia dagang
 
10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan
 

Recently uploaded

ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdfPPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
SyifaNurlitaTavadjio
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 

Recently uploaded (13)

ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdfPPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
PPT Kel 1 HUKUM ANTAR TATA HUKUM smt.pdf
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 

2. perlindungan konsumen dalam uu no.8 tahun 1999

  • 1. 2. Perlindungan Konsumen dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
  • 2. “ Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen: “Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Adanya kepastian hukum menunjukkan adanya hak-hak dan kewajiban-kewajiban masing-masing pihak, baik konsumen maupun produsen/pelaku usaha”.
  • 3. Selain UU Perlindungan Konsumen, ada juga UU yang lainnya: ▹ Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1961 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 Tahun 1961 Tentang Barang menjadi Undang-undang. ▹ Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene. ▹ Undang-Undang Nomor 2 tahun 1981 Tentang Metrologi Legal. ▹ Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Lingkungan Hidup. ▹ Undang-Undang Nomor 5 tahun 1984 Tentang Perindustrian. 3
  • 4. ▹ Undang-Undang Nomor I Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri. ▹ Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. ▹ Undang-Undang Nomor 15 tahun 1985 Tentang Ketenagalistrikan, yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002. ▹ Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan ▹ Undang-Undang No 7 Tahun 1994 tentang Agreement Establishing The World Trade Organization — WTO (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) ▹ Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil. ▹ Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan. 4
  • 5. ▹ Undang-Undang No 12 tahun 1997 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Hak Cipta UU Nomor 7 Tahun 1987. ▹ Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1997 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten. ▹ Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1989 Tentang Merek. ▹ Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. ▹ Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran.. ▹ Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenaga- kerjaan. ▹ Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU No 7 tahun 1992 tentang Perbankan. ▹ Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 5
  • 6. LAHIRNYA LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA Kepentingan perlindungan terhadap hak-hak konsumen lahirnya organisasi non pemerintah (non governmental organization) di bidang perlindungan konsumen seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada Mei 1973. Pada Februari 1988, berdiri Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) di Semarang dan bergabung sebagai anggota Consumers International (CI) tahun 1990. 6
  • 7. Hal yang diatur dalam UU Perlindungan Konsumen adalah: Asas dan tujuan perlindungan konsumen; Hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha Ketentuan-ketentuan tentang larangan bagi pelaku usaha Ketentuan-ketentuan tentang tanggung jawab pelaku usaha Ketentuan tentang pencantuman klausul baku; Pembinaan dan pengawasan dalam perlindungan konsumen; Penyidikan dengan sistem Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS) secara khusus di bidang perlindungan konsumen; Ketentuan sanksi administratif dan sanksi pidana.
  • 8. Institusi dalam lapangan perlindungan hukum konsumen, yakni: 1. Ketentuan tentang pembentukan Badan Perlindungan Konsumen Nasional sebagai institusi yang berfungsi memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah 2. Ketentuan tentang pengakuan atas eksistensi lembaga- lembaga swadaya masyarakat (Non Government Organizations/NGO) yang berperan aktif dalam perlindungan konsumen; 3. Ketentuan tentang sengketa di luar pengadilan (Alternative Dispute Resolution/ADR); 8 4. Ketentuan tentang pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen di luar pengadilan yang dibentuk pemerintah kabupaten/kota; 5. Ketentuan tentang lembaga fiat executie, di mana putusan majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen harus dimintakan penetapan eksekusinya kepada pengadilan negeri; 6. Ketentuan tentang class action (gugatan perwakilan), dan legal standing (hak gugat organisasi).
  • 9. Asas Perlindungan Konsumen 1. Asas kemanfaatan, termasuk di dalamnya asas keamanan dan keselamatan konsumen. 2. Asas keadilan, termasuk di dalamnya asas keseimbangan. 3. Asas kepastian hukum. 9
  • 10. TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN 1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri. 10 2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa. 3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut hak- haknya sebagai konsumen;menciptakan sistem
  • 11. 11 4. Perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi. 5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha. 6. meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.
  • 12. ▸ Lahirnya undang-undang Nomor 8 Tahun 1999, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No 42 tentang perlindungan konsumen, merupakan perkembangan yang sangat berarti dalam perkembangan hukum perlindungan konsumen di Indonesia. 12 C. Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Perlindungan Konsumen ▸ Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang dan jasa yang dapat di konsumsi. ▸ Kemajuan teknologi telekomunikasi dan informasi telah memperluas ruang gerak arus transaksi barang atau jasa melewati batas batas wilayah suatu negara, sehingga barang atau jasa yang di tawarkan bervariasi, baik produk luar negeri maupun dalam negeri.
  • 13. D. RUANG LINGKUP PERLINDUNGAN KONSUMEN ▸ Pengertian perlindungan konsumen termaktub dalam Pasal 1 ayat 1 Undang–Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yang menegaskan ‘segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen”. 13 ▸ Kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen itu antara lain adalah dengan meningkatkan harkat dan martabat konsumen dan menumbuh kembangkan sikap perilaku usaha yang jujur dan bertanggung jawab.
  • 14. Tujuan yang ingin dicapai perlindungan konsumen umumnya dibagi dalam tiga bagian utama Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang memuat unsur–unsur kepastian hukum, keterbukaan informasi dan akses untuk mendapatkan informasi itu (Pasal 3 huruf d). Memberdayakan konsumen dalam memilih, menentukan barang dan/jasa kebutuhannya, dan menuntut hak- haknya (Pasal 3 huruf c). Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenal pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap jujur dan bertanggung jawab (Pasal 3 huruf e). 14
  • 15. Tiga pengertian konsumen yang ingin mendapat perlindungan: Konsumen dalam arti umum, yaitu pemakai, pengguna dan/atau pemanfaat barang dan / atau jasa untuk tujuan tertentu; 15 Konsumen antara, yaitu pemakai, pengguna dan/atau jasa pemanfaat barang dan/atau jasa untuk diproduksi (produsen) menjadi barang jasa lain atau untuk memperdagangkan (distributor), dengan tujuan komersial sama dengan pelaku usaha. Konsumen akhir, yaitu pemakai pengguna dan/atau pemanfaat barang dan/atau jasa konsumen untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri/keluarga atau rumah tanganya, dan tidak untuk diperdagangkan kembali.
  • 16. KONSUMEN Pengertian konsumen dalam perundang-undangan Belanda menegaskannya sebagai “een ntuurlijk person die niet in de uitoefening van zijin beroep ofbedriif” (orang alami yang bertindak tidak dalam profesi atau usahanya). PELAKU USAHA Pelaku usaha adalah istilah yang digunakan pembuat undang-undang pada umumnya lebih dikenal dengan istilah pengusaha. 16
  • 17. INVESTOR, pelaku usaha penyedia dana untuk membiayai berbagai kepentingan, seperti perbankan, pem biayaan, tengkulak, penyedia dana lainnya dan sebagainya. 17 PRODUSEN, pelaku usaha yang membuat, memproduksi barang dan/atau jasa dari barang–barang dan atau jasa–jasa lain (bahan baku, bahan tambahan/penolong, dan bahan–bahan lainnya). DISTRIBUTOR, pelaku usaha yang mendistribusikan atau memperdagangkan barang dan/jasa tersebut kepada masyarakat.
  • 18. UU Perlindungan Konsumen Tidak menegaskan pengertian tentang istilah produk tetapi barang dan /atau jasa. Amerika Serikat Consumer product“ . . which is normally used for personal, family household purposes” yang pada umumnya digunakan untuk memenuhi kepentingan pribadi, keluarga, atau rumah tangganya 18 Australia “ . . . normally acquired for personal, family or household purposes” umumnya digunakan untuk kebutuhan pribadi, keluarga, atau rumah tangganya.
  • 19. Klausula Baku/ Standard Contract Klausul baku atau umumnya dikenal orang sebagai perjanjian dengan syarat–syarat baku. Standard contract, termuat dalam Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) adalah “setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen 19
  • 20. GUGATAN KELOMPOK /CLASS ACTION ▸ Pasal 46 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen menjelaskan “undang–undang ini mengakui gugatan kelompok atau class action ”harus dijalankan oleh konsumen yang benar–benar dirugikan dan dapat dibuktikan secara hukum, di antaranya adanya bukti transaksi”. 20 ▸ Gugatan kelompok lain selain dalam UU Perlindungan Konsumen, ada juga di dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 31 ayat (1) yang menjelaskan: ”masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan ke pengadilan dan/atau melaporkan ke penegak hukum mengenai berbagai masalah lingkungan hidup yang merugikan peri kehidupan masyarakat”.
  • 21. 21 Para pihak yang dapat dilihat dalam sengketa konsumen umumnya adalah kalangan konsumen, pelaku usaha dan/atau pemerintah (khususnya yang bergerak dalam penyediaan barang/jasa kebutuhan masyarakat). Berbagai hasil penelitian, di dalam dan luar negeri sampai pada kesimpulan bahwa ”umumnya konsumen itu segan berperkara, apalagi biaya yang harus dikeluarkan lebih besar dari kemungkinan hasil yang akan diperoleh.
  • 22. ▸ Pelaku usaha dapat digugat melalui BPSK atau badan peradilan di tempat kedudukan konsumen, apabila ia menolak atau tidak menanggapi tuntutan ganti rugi yang diajukan kepadanya. 22 ▸ Beban pembuktian atas kesalahan atau tidaknya dalam kasus pidana atau dalam kasus ganti rugi (Pasal 28) diletakkan pada pundak pelaku usaha (pembuktian terbalik).