Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan konsumen dan tanggung jawab hukum. Ia menjelaskan pengertian konsumen dan perlindungan konsumen, dasar hukum perlindungan konsumen di Indonesia, jenis-jenis konsumen, asas dan tujuan perlindungan konsumen, serta lembaga dan pengadilan yang terkait dengan perlindungan konsumen.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk pengertian, dasar hukum, asas, hak-hak, dan kewajiban konsumen menurut undang-undang perlindungan konsumen. Perlindungan konsumen bertujuan untuk melindungi hak-hak konsumen dalam bertransaksi barang dan jasa.
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...megiirianti083
Modul ini membahas tentang perlindungan konsumen dan tanggung jawab hukum. Ia menjelaskan pengertian konsumen dan perlindungan konsumen, dasar hukum perlindungan konsumen di Indonesia, hak dan kewajiban konsumen, serta lembaga perlindungan konsumen seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Modul ini bertujuan untuk memahami aspek-aspek hukum terkait perlindungan konsumen.
Undang-undang perlindungan konsumen bertujuan melindungi konsumen dalam bertransaksi dengan penyedia barang dan jasa. Dokumen tersebut menjelaskan definisi konsumen menurut undang-undang dan hak serta kewajiban konsumen beserta prinsip-prinsip perlindungan konsumen seperti keadilan, keseimbangan, dan keamanan.
Original file name: _PERLINDUNGAN KONSUMEN2.ppt
Field of Study : Accounting, Management
Subject : Hukum Bisnis II
Author : Nurti Widayati, SH., MH.
Filetype : ppt
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk pengertian, dasar hukum, asas, hak-hak, dan kewajiban konsumen menurut undang-undang perlindungan konsumen. Perlindungan konsumen bertujuan untuk melindungi hak-hak konsumen dalam bertransaksi barang dan jasa.
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab...megiirianti083
Modul ini membahas tentang perlindungan konsumen dan tanggung jawab hukum. Ia menjelaskan pengertian konsumen dan perlindungan konsumen, dasar hukum perlindungan konsumen di Indonesia, hak dan kewajiban konsumen, serta lembaga perlindungan konsumen seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Modul ini bertujuan untuk memahami aspek-aspek hukum terkait perlindungan konsumen.
Undang-undang perlindungan konsumen bertujuan melindungi konsumen dalam bertransaksi dengan penyedia barang dan jasa. Dokumen tersebut menjelaskan definisi konsumen menurut undang-undang dan hak serta kewajiban konsumen beserta prinsip-prinsip perlindungan konsumen seperti keadilan, keseimbangan, dan keamanan.
Original file name: _PERLINDUNGAN KONSUMEN2.ppt
Field of Study : Accounting, Management
Subject : Hukum Bisnis II
Author : Nurti Widayati, SH., MH.
Filetype : ppt
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan konsumen di Indonesia. Perlindungan konsumen memberikan jaminan hukum untuk melindungi hak-hak konsumen sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian konsumen dan perlindungan konsumen serta dasar hukum yang mengatur perlindungan konsumen di Indonesia.
Makalah ini membahas perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk hak dan tanggung jawab konsumen serta dasar hukum perlindungan konsumen. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen merupakan payung hukum utama yang melindungi konsumen.
Berdasarkan kenyataan yang tidak dibantahkan bahwa bisnis merasuki seluruh kehidupan semua manusia, maka dari perspektif etis, bisnis diharapkan dan dituntut untuk menawarkan sesuatu yang berguna bagi manusia dan tidak sekedar menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi memperoleh keuntungan. Kondisi konsumen yang banyak dirugikan memerlukan peningkatan upaya untuk melindunginya, sehingga hak-haknya dapat ditegakkan. Namun di sisi lain, perlindungan tersebut harus juga melindungi eksistensi produsen yang sangat esensial dalam perekonomian negara. Oleh karena itu, diperlukan perundang-undangan yang dapat melindungi kedua belah pihak.
Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian untuk memberikan perlindungan hukum kepada konsumen. Pengertian konsumen sendiri adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Hak konsumen yang diabaikan oleh pelaku usaha perlu dicermati secara seksama. Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam produk barang/pelayanan jasa yang dipasarkan kepada konsumen di tanah air, baik melalui promosi, iklan, maupun penawaran barang secara langsung. Jika tidak berhati-hati dalam memilih produk barang/jasa yang diinginkan, konsumen hanya akan menjadi objek eksploitas dari pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab. Tanpa disadari, konsumen menerima begitu saja barang/jasa yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, masalah perlindungan konsumen perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum bagi konsumen di Indonesia. Secara garis besar dokumen menjelaskan alasan utama mengapa konsumen perlu dilindungi, definisi konsumen dan pelaku usaha, hak-hak konsumen yang dilindungi oleh undang-undang, serta tujuan dari perlindungan konsumen.
Dokumen tersebut membahas hak dan kewajiban konsumen serta pelaku usaha berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999. Hak konsumen meliputi hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan; hak memilih barang sesuai nilai tukar dan kondisi; serta hak mendapat kompensasi bila barang tidak sesuai. Pelaku usaha mempunyai hak menerima pembayaran dan perlindungan hukum,
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan konsumen di Indonesia. Perlindungan konsumen adalah upaya untuk memberikan jaminan hukum bagi konsumen. Dokumen tersebut juga menjelaskan larangan dan tanggung jawab produsen serta konsumen, serta contoh kasus penarikan produk obat anti nyamuk karena mengandung zat berbahaya.
AN NISA RIZKI YULIANTI
UNIVERSITAS MERCU BUANA (mercu buana university) 2019 JAKARTA, INDONESIA
Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu)
HUKUM BISNIS dan LINGKUNGAN
Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan konsumen di Indonesia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan hak dan perlindungan konsumen serta meningkatkan tanggung jawab pelaku usaha. Undang-undang ini menetapkan larangan-larangan tertentu bagi pelaku usaha seperti memproduksi atau memperdagangkan barang dan jasa yang tidak sesuai standar, memberikan informasi yang tidak benar kepada konsumen, serta melakukan promosi atau iklan yang menyesat
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk Undang-Undang terkait seperti UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen dan ketentuan pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi pidana penjara dan denda. Dokumen ini juga menjelaskan hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup hukum perlindungan konsumen di Indonesia, mulai dari pengertian dasar seperti konsumen, pelaku usaha, barang dan jasa, hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha menurut UU Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999, serta sejarah perkembangan gerakan perlindungan konsumen di Indonesia dan dunia.
Makalah perlindungan konsumen atau jasaWarnet Raha
Makalah ini membahas perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk hak dan tanggung jawab konsumen serta dasar hukum perlindungan konsumen. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen merupakan payung hukum utama yang melindungi konsumen.
Dokumen ini membahas tentang perlindungan konsumen di Indonesia. Ia menjelaskan latar belakang masalah perlindungan konsumen, rumusan masalah yang terkait dengan rendahnya tingkat kesadaran dan pendidikan konsumen, serta metode pembahasan yang menggunakan studi pustaka. Dokumen ini juga mendefinisikan konsumen dan menjelaskan dasar hukum, tujuan, serta bentuk perlindungan yang diberikan kepada konsumen di Indonesia.
2. perlindungan konsumen dalam uu no.8 tahun 1999Gindha Wayka
Dokumen tersebut membahas perlindungan konsumen dalam undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di Indonesia. Undang-undang ini mengatur tentang hak dan perlindungan konsumen, serta tanggung jawab pelaku usaha. Selain itu, dibahas pula mengenai lembaga-lembaga perlindungan konsumen yang hadir sebelum dan sesudah diberlakukannya undang-undang tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan konsumen di Indonesia. Perlindungan konsumen memberikan jaminan hukum untuk melindungi hak-hak konsumen sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian konsumen dan perlindungan konsumen serta dasar hukum yang mengatur perlindungan konsumen di Indonesia.
Makalah ini membahas perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk hak dan tanggung jawab konsumen serta dasar hukum perlindungan konsumen. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen merupakan payung hukum utama yang melindungi konsumen.
Berdasarkan kenyataan yang tidak dibantahkan bahwa bisnis merasuki seluruh kehidupan semua manusia, maka dari perspektif etis, bisnis diharapkan dan dituntut untuk menawarkan sesuatu yang berguna bagi manusia dan tidak sekedar menawarkan sesuatu yang merugikan hanya demi memperoleh keuntungan. Kondisi konsumen yang banyak dirugikan memerlukan peningkatan upaya untuk melindunginya, sehingga hak-haknya dapat ditegakkan. Namun di sisi lain, perlindungan tersebut harus juga melindungi eksistensi produsen yang sangat esensial dalam perekonomian negara. Oleh karena itu, diperlukan perundang-undangan yang dapat melindungi kedua belah pihak.
Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian untuk memberikan perlindungan hukum kepada konsumen. Pengertian konsumen sendiri adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Hak konsumen yang diabaikan oleh pelaku usaha perlu dicermati secara seksama. Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam produk barang/pelayanan jasa yang dipasarkan kepada konsumen di tanah air, baik melalui promosi, iklan, maupun penawaran barang secara langsung. Jika tidak berhati-hati dalam memilih produk barang/jasa yang diinginkan, konsumen hanya akan menjadi objek eksploitas dari pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab. Tanpa disadari, konsumen menerima begitu saja barang/jasa yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, masalah perlindungan konsumen perlu diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum bagi konsumen di Indonesia. Secara garis besar dokumen menjelaskan alasan utama mengapa konsumen perlu dilindungi, definisi konsumen dan pelaku usaha, hak-hak konsumen yang dilindungi oleh undang-undang, serta tujuan dari perlindungan konsumen.
Dokumen tersebut membahas hak dan kewajiban konsumen serta pelaku usaha berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999. Hak konsumen meliputi hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan; hak memilih barang sesuai nilai tukar dan kondisi; serta hak mendapat kompensasi bila barang tidak sesuai. Pelaku usaha mempunyai hak menerima pembayaran dan perlindungan hukum,
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan konsumen di Indonesia. Perlindungan konsumen adalah upaya untuk memberikan jaminan hukum bagi konsumen. Dokumen tersebut juga menjelaskan larangan dan tanggung jawab produsen serta konsumen, serta contoh kasus penarikan produk obat anti nyamuk karena mengandung zat berbahaya.
AN NISA RIZKI YULIANTI
UNIVERSITAS MERCU BUANA (mercu buana university) 2019 JAKARTA, INDONESIA
Prof. Dr. Hapzi Ali,CMA (Dosen Pengampu)
HUKUM BISNIS dan LINGKUNGAN
Undang-undang ini mengatur tentang perlindungan konsumen di Indonesia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan hak dan perlindungan konsumen serta meningkatkan tanggung jawab pelaku usaha. Undang-undang ini menetapkan larangan-larangan tertentu bagi pelaku usaha seperti memproduksi atau memperdagangkan barang dan jasa yang tidak sesuai standar, memberikan informasi yang tidak benar kepada konsumen, serta melakukan promosi atau iklan yang menyesat
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk Undang-Undang terkait seperti UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen dan ketentuan pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi pidana penjara dan denda. Dokumen ini juga menjelaskan hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup hukum perlindungan konsumen di Indonesia, mulai dari pengertian dasar seperti konsumen, pelaku usaha, barang dan jasa, hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha menurut UU Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999, serta sejarah perkembangan gerakan perlindungan konsumen di Indonesia dan dunia.
Makalah perlindungan konsumen atau jasaWarnet Raha
Makalah ini membahas perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk hak dan tanggung jawab konsumen serta dasar hukum perlindungan konsumen. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen merupakan payung hukum utama yang melindungi konsumen.
Dokumen ini membahas tentang perlindungan konsumen di Indonesia. Ia menjelaskan latar belakang masalah perlindungan konsumen, rumusan masalah yang terkait dengan rendahnya tingkat kesadaran dan pendidikan konsumen, serta metode pembahasan yang menggunakan studi pustaka. Dokumen ini juga mendefinisikan konsumen dan menjelaskan dasar hukum, tujuan, serta bentuk perlindungan yang diberikan kepada konsumen di Indonesia.
2. perlindungan konsumen dalam uu no.8 tahun 1999Gindha Wayka
Dokumen tersebut membahas perlindungan konsumen dalam undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen di Indonesia. Undang-undang ini mengatur tentang hak dan perlindungan konsumen, serta tanggung jawab pelaku usaha. Selain itu, dibahas pula mengenai lembaga-lembaga perlindungan konsumen yang hadir sebelum dan sesudah diberlakukannya undang-undang tersebut.
Dokumen ini membahas pengertian konsumen menurut para ahli dan undang-undang serta perlindungan hukum bagi konsumen sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Pengertian konsumen menurut undang-undang adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain atau makhluk hidup lain. Sebelum undang-
Hbl,ahmad syauqi ramadhandy, hapzi ali, hukum perlindungan konsumen, universi...AS_Ramadhandy
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hukum perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk pengertian, dasar hukum, asas, tujuan, hak dan kewajiban konsumen, serta lembaga perlindungan konsumen seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan peraturan perundang-undangan terkait perlindungan konsumen di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas perlindungan hukum konsumen terkait kenaikan harga masker selama pandemi Covid-19 berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, konsep, asas-asas, dan hak-hak konsumen yang dilindungi undang-undang tersebut seperti hak atas informasi yang jelas dan keamanan.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum konsumen yang menderita kerugian dalam transaksi properti menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Dokumen ini menjelaskan hak-hak konsumen, tanggung jawab pelaku usaha, serta prosedur hukum yang dapat dilakukan konsumen apabila menderita kerugian.
3 be gg-salomo roy freddy-hapzi ali-ethic of consumer protection-universitas...salomoroyfreddy
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang etika perlindungan konsumen dan hak-hak konsumen berdasarkan undang-undang di Indonesia. Dibahas pula tentang pentingnya hubungan saling menguntungkan antara bisnis dan konsumen beserta dampaknya terhadap keberlangsungan bisnis.
2, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, ethics of consumer protection, u...Adi Novian Prihantoro
Dokumen tersebut membahas etika perlindungan konsumen di Indonesia, termasuk undang-undang dan kasusnya. Perlindungan konsumen diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang hak konsumen. Kasus penarikan produk obat HIT menunjukkan pentingnya koordinasi antar instansi.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan konsumen di Indonesia. Perlindungan konsumen diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 yang bertujuan untuk melindungi konsumen dan memberikan kepastian hukum. Dokumen ini juga menjelaskan hak dan tanggung jawab konsumen dan pelaku usaha serta upaya yang dilakukan lembaga perlindungan konsumen untuk membela konsumen.
Similar to Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab hukum, universitas mercu buana, 2018.pdf (20)
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...megiirianti083
1. Modul ini membahas tentang hukum perdagangan internasional dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
2. Terjadi perdagangan internasional karena keanekaragaman produksi, penghematan biaya, perbedaan selera, memperluas pasar, dan memperoleh manfaat spesialisasi.
3. Dampak perdagangan internasional terhadap Indonesia mencakup positif seperti pertumbuhan ekonomi, namun juga negatif seperti persaingan tidak sehat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan hukum antidumping dalam perdagangan internasional dan penerapannya di Indonesia.
2. Beberapa prinsip dasar GATT seperti asas nondiskriminasi dan anti proteksi juga dibahas.
3. Kritik terhadap penerapan hukum antidumping di Indonesia yang dinilai bertentangan dengan aturan WTO dan perlu pembenahan.
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...megiirianti083
Dokumen tersebut membahas tentang hak kekayaan intelektual (HAKI) yang mencakup hak cipta, paten, merek, rahasia dagang, dan pelanggaran hak merek serta paten. Dibahas pula definisi HAKI, jenis-jenis hak yang termasuk dalam HAKI, konsep dan bentuk dari kekayaan intelektual, serta undang-undang yang mengatur perlindungan HAKI di Indonesia.
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, universi...megiirianti083
Modul ini membahas hukum perbankan dan asuransi, termasuk pengertian, jenis transaksi perbankan, sumber hukum perbankan, asas-asas dan pihak-pihak dalam transaksi perbankan, serta prinsip-prinsip dasar dalam perbankan dan asuransi."
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perbankan dan asuransi, univ...megiirianti083
1. Hukum perbankan mengatur masalah-masalah yang berkaitan dengan lembaga perbankan dan kegiatan sehari-hari bank.
2. Terdapat dua jenis transaksi utama di bank, yaitu transaksi tunai dan transaksi usaha.
3. Sumber hukum perbankan terdiri atas sumber hukum formal dan materi.
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, anti moopoli dan persaingan bisnis tid...megiirianti083
Dokumen tersebut membahas tentang anti monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat. Ia menjelaskan pengertian anti monopoli dan persaingan tidak sehat, asas dan tujuan, serta kegiatan yang dilarang dalam monopoli seperti monopoli, monopsoni, penguasaan pasar, dan persekongkolan."
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...megiirianti083
Modul ini membahas tentang jenis-jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya serta peran kegiatan bisnis. Jenis lembaga pembiayaan meliputi sewa guna usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit, pembiayaan konsumen, modal ventura, dan perdagangan surat berharga. Manfaat lembaga pembiayaan antara lain memberikan ketenangan, sebagai investasi dan tabungan, serta membantu meminimalkan kerugian. Peran lembaga pembiaya
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, perlindugan konsumen dan tanggungjawab hukum, universitas mercu buana, 2018.pdf
1. Modul ke:
Fakultas
Program Studi
HUKUM BISNISHUKUM BISNIS
DAN LINGKUNGANDAN LINGKUNGAN
Dosen pengampu : Hapzi, Prof. Dr. MM
09Fakultas
Ekonomi&Bisnis
Akuntansi
Nama Mahasiswa : Megi Irianti Pariakan (43217010083)
PERLINDUNGN KONSUMEN DAN
TANGGUNGJAWAB HUKUM
2. PENGERTIANPENGERTIAN
• Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk diperdagangkan. Sedangkan
perlindungan konsumen adalah perangkat hukum yang diciptakan untuk
melindungi dan terpenuhinya hak konsumen. Dalam bukunya,Pengantar
Hukum Bisnis, Munir Fuady mengemukakan bahwa konsumen adalah
pengguna akhir (end user) dari suatu produk, yaitu setiap pemakai barang
dan/atau jasa yang terrsedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk
diperdagangkan.
• Menurut Mochtar Kusumaatmaja hukum perlindungan konsumen adalah
keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur dan
melindungi konsumen dalam hubungan dan masalahnya dengan para penyedia
barang dan/atau jasa konsumen. Sedangkan menurut UU No. 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen yang dimaksud dengan perlindungan
konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen. Dan yang dimaksud dengan
konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain, dan tidak untuk diperdagangkan.
3. DASAR HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMENDASAR HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Di Indonesia dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat
mengajukan perlindungan adalah:
• UUD 1945 pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), pasal 27, dan pasal 33.
• UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara RI
Tahun 1999 No. 42 Tambahan Lembaran Negara RI No. 3821).
• UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat.
• UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
• PP No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan Penyelenggaraan
Perlindungan Konsumen.
• Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001
tentang Penanganan Pengaduan Konsumen yang ditujukan kepada seluruh
dinas Indag Prop/Kab/Kota.
• Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No.
795/DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen.
4. JENIS-JENIS KONSUMENJENIS-JENIS KONSUMEN
Konsumen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
• Konsumen yang menggunakan barang/jasa untuk
keperluan komersial (intermediate consumer,
intermediate buyer, derived buyer, consumer of industrial
market).
• Konsumen yang menggunakan barang/jasa untuk
keperluan diri sendiri/keluarga/non komersial
(Ultimate consumer, Ultimate buyer, end user, final
consumer, consumer of the consumer market).
•
5. ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMENASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
• Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan
dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum.
• Asas Manfaat. Dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam
menyelenggarakan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-
besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan.
• Asas Keadilan. Dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat bisa diwujudkan secara
maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk
memberikan haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil.
• Asas Keseimbangan. Dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara
kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil dan
spiritual.
• Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen. Dimaksudkan untuk memberikan
jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan,
pemakaian, dan pemanfaatan barang atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan.
• Asas Kepastian Hukum. Dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen
menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan
konsumen, serta negara menjamin kepastian hukum.
6. • Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri.
• Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara
menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa.
• Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen.
• Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi.
• Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam
berusaha.
• Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, dan
keselamatan konsumen.
TUJUAN DARITUJUAN DARI PERLINDUNGAN KONSUMENKONSUMEN
7. Hukum, khususnya hukum ekonomi mempunyai tugas untuk
menciptakan keseimbangan antara kepentingan konsumen,
pengusaha, masyarakat, dan pemerintah. Undang-Undang No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK) secara tegas
menyebutkan bahwa pembangunan ekonomi nasional pada era
globalisasi harus mampu menghasilkan aneka barang dan jasa yang
memiliki kandungan teknologi yang dapat menjadi sarana penting
kesejahteraan rakyat, dan sekaligus mendapatkan kepastian atas
barang dan jasa yang diperoleh dari perdagangan tanpa
mengakibatkan kerugian konsumen. Selanjutnya, upaya menjaga
harkat dan martabat konsumen perlu didukung peningkatan
kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan, dan kemandirian
konsumen untuk melindungi dirinya serta menumbuhkembangkan
sikap pelaku usaha yang bertanggung jawab.
HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN
8. HUKUM TERTULIS YANG BERKAITAN DENGAN PERLINDUNGAN KONSUEMHUKUM TERTULIS YANG BERKAITAN DENGAN PERLINDUNGAN KONSUEM
Sejak zaman penjajahan Hindia Belanda sudah ada beberapa
peraturan yang berkaitan dengan perlindungan konsumen, misalnya
sebagai berikut:
a. Vuurwerk Ordonnantie (Ordonasi Petasan), S. 1932-143.
b. Sterkwerkannde Geneesmiddelen Orgonnantie (Ordonasi Obat
Keras), S. 1937-641.
c. Gevaarlijke Stoffen Ordonnantie (Ordonasi Bahan-Bahan
Berbahaya), S. 1949-377.
d. Tin Ordonnantie (Ordonasi Timah Putih), S. 1931-509.
e. Verpakkings Ordonnantie (Ordonasi Kemasan), S. 1935 No.
161.
9. LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMENLEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN
a. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
Tujuan berdirinya YLKI adalah untuk meningkatkan kesadaran kritis
konsumen tentang hak dan tanggung jawabnya sehingga dapat
melindungi dirinya sendiri dan lingkungannya.
b. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat
(LPKSM)
Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat yang
selanjutnya disebut LPKSM adalah Lembaga Non Pemerintah yang
terdaftar dan diakui oleh Pemerintah yang mempunyai kegiatan
menangani perlindungan konsumen.
10. SENGKETA DAN PERANAN PENGADILANSENGKETA DAN PERANAN PENGADILAN
• Mendapat ganti rugi atas kerugian yang diderita.
• Melindungi konsumen lain agar tidak mengalami kerugian yang
sama, karena dengan satu orang mengadu sesuai prosedur,
sejumlah orang lainnya akan dapat tertolong.
• Menunjukkan sikap kepada masyarakat pelaku usaha supaya lebih
memperhatikan kepentingan konsumen.
• Pengaduan dapat dijadikan tolok ukur dan titik tolak untuk perbaikan
mutu produk dan memperbaiki kekurangan lain yang ada.
• Dapat dijadikan informasi dari adanya kemungkinan produk tiruan.
11. Berdasarkan pasal 46 ayat (1) UUPK dinyatakan bahwa
setiap gugatan atas pelanggaran pelaku usaha dapat
dilakukan oleh:
• Seorang konsumen yang dirugikan atau ahli waris yang
bersangkutan.
• Sekelompok konsumen yang mempunyai kepentingan
yang sama.
• Lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat
yang memenuhi syarat.
• Pemerintah dan/atau instansi terkait apabila barang
dan/atau jasa yang dikonsumsi atau dimanfaatkan
mengakibatkan kerugian materi yang besar dan/atau
korban yang tidak sedikit.