Implikasi Adanya Paket Undang Undang Keuangan Negara >Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara >>Salah satu implikasi penetapan UU Nomor 17 Tahun 2003 adalah mulai diterapkannya anggaran berbasis kinerja (performance-based budgeting). Pendekatan ini diterapkan secara bertahap mulai tahun anggaran 2005. Penganggaran bebasis kinerja merupakan sistem perencanaan, penganggaran, dan evaluasi yang dilakukan dengan mempertimbangkan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tugas yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah. Salah satu aspek yang diukur dalam penilaian kinerja keuanganpemerintah adalah aspek keuangan berupa Anggaran Berbasis Kinerja (ABK). >Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara >>·diatur prinsip-prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan kas, perencanaan penerimaan dan pengeluaran, pengelolaan utang piutang dan investasi serta barang milik negara/daerah yang selama ini belum mendapat perhatian yang memadai. ·Untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara, laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah perlu disampaikan secara tepat waktu dan disusun mengikuti standar akuntansi pemerintahan. Karena, Pada saat ini laporan keuangan pemerintah dirasakan masih kurang transparan dan akuntabel karena belum sepenuhnya disusun mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang sejalan dengan standar akuntansi sektor publik yang diterima secara internasional. Pada saat ini laporan keuangan pemerintah dirasakan masih kurang transparan dan akuntabel karena belum sepenuhnya disusun mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang sejalan dengan standar akuntansi sektor publik yang diterima secara internasional. >Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. >>yaitu, adanya wewenang BPK untuk memeriksa atas pengelolaan dan tanggung jawab mengenai keuangan negara, selain itu BPK memiliki kebebasan dan kemandirian dalam ketiga tahap pemeriksaan, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan. Kebebasan dalam tahap perencanaan mencakup kebebasan dalam menentukan obyek yang akan diperiksa, kecuali pemeriksaan yang obyeknya telah diatur tersendiridalam undang-undang, atau pemeriksaan berdasarkan permintaan khusus dari lembaga perwakilan, serta BPK dapat menerbitkan surat keputusan penetapan batas waktu pertanggungjawaban bendahara atas kekurangan kas/barang yang terjadi, setelah mengetahui adakekurangan kas/barang dalam persediaan yang merugikan keuangan negara/daerah.
Tugas Ekonomi Shafira Dyah Pratiwi XI Mipa 5 Ranti Pusriani APBN dan APBD SMA...Shafira Dyah
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara.
Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD.
Tugas Ekonomi, Rahayu Puspita Sari,XI MIPA 5,Ibu Ranti,APBN &APBD dalam Pemba...Rahayu Puspita Sari
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
Rumah tangga negara memiliki berbagai macam penerimaan dan pengeluaran negara yang pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa APBN dan APBD. APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan negara dan jenis-jenis pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah adalah suatu daftar yang memuat perincian sumber-sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. APBD sama saja dengan APBN, namun dalam skala atau lingkup yang lebih kecil.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
asas asas umum dan prinsip pengelolaan keuangan negara
1. ASAS DAN PRINSIPASAS DAN PRINSIP
PENGELOLAANPENGELOLAAN
KEUANGANKEUANGAN
NEGARANEGARA
2. Terwujudnya Good
Governance dalam
Penyelenggaraan
Negara
Pengelolaan Keuangan
Negara diselenggarakan
secara :
• Profesional
• Terbuka
• Bertanggung jawab
Sesuai
Pasal 23C
UUD 1945
Asas-Asas Umum
Pengelolaan Keuangan
Negara
Asas-asas yang telah
lama dikenal :
Tahunan
Universalitas
Kesatuan
Spesialitas
Asas-asas Baru (best
practises) :
Akuntabilitas
berorientasi hasil
Profesionalitas
Proporsionalitas
Keterbukaan dalam
PKN
Pemeriksaan
keuangan oleh BP yg
bebas & mandiri
3. ASAS-ASAS UMUM
PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Asas-asas baru sebagai pencerminan best practices dalam
pengelolaan keuangan negara :
• Akuntabilitas berorientasi pada hasil
• Profesionalitas
• Proporsionalitas
• Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara
• Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas
dan mandiri
Penjelasan UU 17/2003
Catatan :
Asas-asas yang telah lama dikenal, yaitu:
a.Asas tahunan
b.Asas universalitas
c.Asas kesatuan
d.Asas spesialitas
4. Tujuan penetapan asas-asasTujuan penetapan asas-asas
pengelolaan keuangan negarapengelolaan keuangan negara
• Mendukung terwujudnya penyelenggaraan good
governance dalam penyelenggaraan negara.
– Menjadi acuan dalam reformasi manajemen
keuangan negara
• Menjamin terselenggaranya prinsip-prinsip
pemerintahan daerah sesuai bab IV UUD 1945.
– Memperkokoh landasan pelaksanaan desentralisasi
dan otonomi daerah
5. Asas TahunanAsas Tahunan
• Asas tahunan membatasi masa
berlakunya anggaran untuk suatu
tahun tertentu.
• Pasal 11 (1) UU 17/2003 :
• APBN merupakan wujud pengelolaan
keuangan negara yang ditetapkan tiap
tahun dgn UU
• Pasal 4 UU 17/2003 :
• Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun,
mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
6. Asas UniversalitasAsas Universalitas
Asas universalitas mengharuskan agar setiap transaksi keuanganAsas universalitas mengharuskan agar setiap transaksi keuangan
ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran.ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran.
Pasal 14 UU 1/2004 :Pasal 14 UU 1/2004 :
(2) Menteri/pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaan
anggaran untuk kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya
berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Presiden.
(3) Di dalam dokumen pelaksanaan anggaran, sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), diuraikan sasaran yang hendak dicapai, fungsi,
program dan rincian kegiatan, anggaran yang disediakan untuk
mencapai sasaran tersebut, dan rencana penarikan dana tiap-tiap
satuan kerja, serta pendapatan yang diperkirakan.
(4) Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilampirkan rencana kerja dan anggaran Badan
Layanan Umum dalam lingkungan kementerian negara yang
bersangkutan.
7. Asas KesatuanAsas Kesatuan
• Asas kesatuan menghendakiAsas kesatuan menghendaki
agar semua Pendapatan danagar semua Pendapatan dan
Belanja Negara/DaerahBelanja Negara/Daerah
disajikan dalam satu dokumendisajikan dalam satu dokumen
anggaran.anggaran.
8. Asas Spesialitas
• Asas spesialitas mewajibkanAsas spesialitas mewajibkan
agar kredit anggaran yangagar kredit anggaran yang
disediakan terinci secaradisediakan terinci secara
jelas peruntukannyajelas peruntukannya..
9. Asas Akuntabilitas BerorientasiAsas Akuntabilitas Berorientasi
pada Hasilpada Hasil
• Pasal 14 UU 17/2003 :
– (1) Dalam rangka penyusunan rancangan APBN,
menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna
anggaran/pengguna barang menyusun rencana kerja
dan anggaran kementrian negara/lembaga tahun
berikutnya.
– (2) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) disusun berdasarkan
prestasi kerja yang akan dicapai.
– (3) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) disertai dengan prakiraan
belanja untuk tahun berikutnya setelah tahun
anggaran yang sedang disusun.
• Anggaran Anggaran Berbasis Kinerja
10. Maksud dan tujuan penganggaranMaksud dan tujuan penganggaran
berbasis kinerja :berbasis kinerja :
Mengutamakan upaya pencapaian hasilMengutamakan upaya pencapaian hasil
kerjakerja (ouput)(ouput) dan dampakdan dampak (outcome)(outcome)
atas alokasi belanjaatas alokasi belanja (input)(input) yangyang
ditetapkan;ditetapkan;
Disusun berdasarkan sasaran tertentuDisusun berdasarkan sasaran tertentu
yang hendak dicapai dalam satu tahunyang hendak dicapai dalam satu tahun
anggaran;anggaran;
Program dan kegiatan disusunProgram dan kegiatan disusun
berdasarkan renstra/tupoksi Kementerianberdasarkan renstra/tupoksi Kementerian
Negara/Lembaga.Negara/Lembaga.
11. Asas AkuntabilitasAsas Akuntabilitas
• Asas Akuntabilitas adalah asas yangAsas Akuntabilitas adalah asas yang
menentukan bahwa setiap kegiatan danmenentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggarahasil akhir dari kegiatan penyelenggara
negara harus dapatnegara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepadadipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagaimasyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negarapemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturansesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlakuperundang-undangan yang berlaku
12. Asas ProfesionalitasAsas Profesionalitas
• adalah asas yangadalah asas yang
mengutamakan keahlianmengutamakan keahlian
yang berlandaskan kodeyang berlandaskan kode
etik dan ketentuanetik dan ketentuan
peraturan perundang-peraturan perundang-
undangan yang berlakuundangan yang berlaku
13. Asas ProporsionalitasAsas Proporsionalitas
• Adalah asas yangAdalah asas yang
mengutamakanmengutamakan
keseimbangan antara hakkeseimbangan antara hak
dan kewajibandan kewajiban
penyelenggara negarapenyelenggara negara
14. Asas KeterbukaanAsas Keterbukaan
• adalah asas yang membuka diriadalah asas yang membuka diri
terhadap hak masyarakat untukterhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar,memperoleh informasi yang benar,
jujur dan tidak diskriminatifjujur dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negaratentang penyelenggaraan negara
dengan tetap memperhatikandengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasiperlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan dan rahasiapribadi, golongan dan rahasia
negaranegara
15. Asas Pemeriksaan Keuangan oleh BadanAsas Pemeriksaan Keuangan oleh Badan
Pemeriksa yang Bebas dan MandiriPemeriksa yang Bebas dan Mandiri
1. BPK memiliki kebebasan dan kemandirian
dalam ketiga tahap pemeriksaan, yakni
1. perencanaan,
2. pelaksanaan, dan
3. pelaporan hasil pemeriksaan.
2. Kebebasan dalam tahap perencanaan
mencakup kebebasan dalam menentukan
obyek yang akan diperiksa, kecuali
pemeriksaan yang obyeknya telah diatur
tersendiri dalam UU, atau pemeriksa
berdasarkan permintaan khusus dari
lembaga perwakilan.
16. 3. Kebebasan dalam penyelenggaraan kegiatan
pemeriksaan antara lain meliputi kebebasan dalam
penentuan waktu pelaksanaan dan metode pemeriksaan,
termasuk metode pemeriksaan yang bersifat investigatif.
4. Selain itu, kemandirian BPK dalam pemeriksaan
keuangan negara mencakup ketersediaan SDM,
anggaran, dan sarana pendukung lainnya yang memadai.
5. BPK diberi kewenangan untuk mendapatkan data,
dokumen, dan keterangan dari pihak yang diperiksa,
kesempatan untuk memeriksa secara fisik setiap aset
yang berada dalam pengurusan pejabat instansi yang
diperiksa, termasuk melakukan penyegelan untuk
mengamankan uang, barang, dan/atau dokumen
pengelolaan keuangan negara pada saat pemeriksaan
berlangsung.
17. PRINSIP DASAR PENGELOLAANPRINSIP DASAR PENGELOLAAN KEUANGANKEUANGAN
NEGARANEGARA
Keuangan negara dikelola secara tertib, taat padaKeuangan negara dikelola secara tertib, taat pada
peraturan per-UU-an, efisien, ekonomis, efektif,peraturan per-UU-an, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengantransparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawabanAPBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan denganpelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan dengan
undang-undang.undang-undang.
APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan,APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
Semua penerimaan yang menjadi hak danSemua penerimaan yang menjadi hak dan
pengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalampengeluaran yang menjadi kewajiban negara dalam
tahun anggaran yang bersangkutan harustahun anggaran yang bersangkutan harus
dimasukkan dalam APBN.dimasukkan dalam APBN.
Surplus penerimaan negara dapat digunakan untukSurplus penerimaan negara dapat digunakan untuk
pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.
Penggunaan surplus penerimaan negara untukPenggunaan surplus penerimaan negara untuk
membentuk dana cadangan atau penyertaan padamembentuk dana cadangan atau penyertaan pada
perusahaan negara harus memperoleh persetujuanperusahaan negara harus memperoleh persetujuan
DPR.DPR.
18. FUNGSI APBNFUNGSI APBN
• Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negaraFungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara
menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanjamenjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja
pada tahun yang bersangkutan.pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaranFungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran
negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakannegara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan
kegiatan pada tahun yang bersangkutan.kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negaraFungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara
menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatanmenjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuanpenyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.yang telah ditetapkan.
• Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negaraFungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran negara
harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran danharus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi danpemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
efektifitas perekonomian.efektifitas perekonomian.
• Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakanFungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan
anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dananggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.kepatutan.
• Fungsi stabilitasasi mengandung arti bahwa anggaranFungsi stabilitasasi mengandung arti bahwa anggaran
pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakanpemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian.keseimbangan fundamental perekonomian.
•