Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Koneksi antar materi 3.3 irwan.pdf
1. KONEKSI ANTAR MATERI
Modul 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM YANG
BERDAMPAK PADA MURID
Irwan Ridwan
CGP Rekognisi Angkatan 6
SMKN Manonjaya
Tasikmalaya
2. Bagaimana
perasaan Anda
setelah
mempelajari
modul ini?
Program yang berdampak positif pada murid merupakan salah
satu bahasan yang dipelajari pada modul 3.3 pada diklat calon
guru penggerak Rekognisi Angkatan 6. Mempelajari modul ini
memberi kesan tersendiri pada diri saya, dari modul ini
semakin membuka hati saya, bahwa program yang di jalankan
sekolah seyogyanya memperhatikan suara-suara murid. Pada
dasarnya murid memiliki potensi yang dapat kita gali dengan
menampung ide dan gagasan yang keluar dari suara mereka,
walaupun suara itu berupa gagasan yang mungkin dianggap
remeh tetapi dibalik hal tersebut dapat menjadikan kekuatan
yang mengubah sesuatu menjadi lebih baik. Sebelum
mempelajari modul 3.3 ini tidak terpikir oleh saya untuk
mengakomodasi suara murid dalam Menyusun program-
program sekolah, maka setelah mempelajari modul ini saya
akan berusaha mendengar suara anak untuk dipilih dan
dipublikasika untuk menjadi program kepemilikannya.
3. Apa intisari
yang Anda
dapatkan
dari modul
ini?
Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk
perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat).
Lantas, pengajaran yang bagaimanakah dapat memerdekakan manusia? Melalui filosofi dan
metafora “menumbuhkan padi”, Ki Hajar Dewantara mengingatkan kita bahwa dalam mewujudkan
pembelajaran yang berpusat pada murid, kita harus secara sadar dan terencana membangun
ekosistem yang mendukung pembelajaran murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai
dengan kodratnya. Dan inilah sejatinya pendidikan yang memerdekakan manusia. Menjadikan
murid sebagai subyek pembelajaran bukan sebagai obyek pembelajaran, karena sejatinya murid
memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil bagian atau peranan dalam proses belajar
mereka sendiri.
Murid dapat kita tumbuhkan untuk menjadi pemimpin dalam proses pembelajarannya, dan guru
memiliki peran mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap
sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya serta mengurangi kontrolnya terhadap mereka.
Dengan peran tersebut maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Menurut
Bandura bahwa ada empat sifat inti dari human agency yaitu intens,visi,aksi dan refleksi.
Pada dasarnya kepemimpinan murid merupakan kemampuan murid dalam mengungkapkan
gagasan-gagasan yang mengarahkan proses pembelajarannya sendiri, mengkomunikasikan
gagasan dan membuat pilihan-pilihan dalam proses pembelajaran. Pada saat murid saat menjadi
pemimpin/student agen, sebenarnya mereka memiliki suara(voice), pilihan (choice) dan
kepemilikan (ownership)dalam proses pembeajarannya sendiri. Kepemimpinan murid dapat
tercapai jika pendidik dapat mendorong munculnya tiga aspek tersebut.Pendidik hanya
menfasilitasi dengan mencipatakan lingkungan yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid.
Dengan tumbuhnya kepemimpinan murid maka visi Indonesia untuk menciptakan profil
Pancasila pada diri murid pun akan tercapai.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan lingkungan yang
menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dan peran keterlibatan komunitas dalam
menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
4. Apa keterkaitan yang
dapat Anda lihat
antara Modul ini
dengan modul-modul
sebelumnya?
Keterkaitan modul yang dipelajari pada diklat Guru Penggerak tergambarkan pada filosofi Ki Hajar
Dewantara. Pendidikan merupakan upaya mengelola segala kekuatan dan potensi yang ada melalui
tuntunan, sehingga murid bisa bertumbuh dengan bahagia menjadi manusia seutuhnya sesuai kodrat, baik
sebagai individu maupun anggota masyarakat. Pada bagian ini terlihat adanya keterkaitan antar modul
dalam proses pembelajaran pada guru penggerak.
Kata mengelola disini terlihat merupakan keterkaitan dari pengelolaan sumber daya dengan proses
pengambilan keputusan yang telah dipelajari pada modul 3.1. Dalam mengelola sumber daya seorang
pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang tepat.
Kata kekuatan dan potensi merupakan pengejawantahan dari modul 3.2, dimana seorang pemimpin
pembelajaran seyogyanya menggunakan pikiran positif dalam mengembangkan potensi dan kekuatan
yang ada.
Kata Melalui Tuntunan merupakan wujud keterkaitan pengelolaan sumber daya dengan materi coaching
untuk supervise akademik, dimana seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menyelesaikan masalah
dengan menggali potensi murid melalui tuntunan dari guru. Dan ini dibahas pada modul 2.3
Sedangkan kata Murid disini diartikan sebagai sosok anak-anak yang menjadi tujuan pengembangan
proses Pendidikan dan hal ini dipelajari dalam modul filosofi Ki Hajar Dewantara, yaitu pada modul 1.1
Kata bertumbuh merupakan wujud dari adanya visi yang akan dituju, hal ini merupakan wujud keterkaitan
dengan modul visi guru penggerak pada modul 1.3
Bahagia merupakan wujud emosi manusia. Seseoarang yang belajar dengan hati Bahagia maka akan dapat
mengambil makna positif dari pembelajaranya. Dan hal ini dapat dipelajari dalam modul pembelajaran
social emosional pada modul 2.2
Kata manusia dalam pernyataan diatas diartikan sosok guru yang memiliki nilai dan peran yang penting
dalam proses pembelajaran. Nilai dan peran guru memiliki pengaruh yang besar dalam proses pengelolaan
sumber daya sekolah. Dengan nilai dan perannya sosok guru dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber
daya sekolah, dan ni terangkai dalam modul 1.2
Sesuai dengan kodratnya menunjukkan bahwa setiap anak memiliki keunikan dan ini terjabarkan pada
modul 2.1 pembelajaran berdeferensiasi.
Sedangkan kata anggota masyarakat merupakan pengimplementasian dari program-program yang
berdampak positif kepada murid. Disini dapat diartikan bagaimana sekolah dapat menyiapkan program
yang dapat mengantar peserta didik, yang telah dijaarkan dalam modul 3.3
5. Setelah melihat
keterkaitan antara modul
ini dengan modul-modul
lainnya jelaskanlah
perspektif Anda tentang
program yang
berdampak positif pada
murid. Bagaimana
seharusnya program-
program atau kegiatan
sekolah harus
direncanakan,
dilaksanakan, dan
dievaluasi agar program-
program tersebut dapat
berdampak positif pada
murid?
Dari rangkaian di atas terlihat sekali keterkaitan antar modul. Mempelajari
modul – modul yang ada pada diklat CGP akan memberikan arah
terwujudnya visi Pendidikan Indonesia sesuai dengan yang diamanatkan Ki
Hajar Dewantara yang tersurat dalam filosofinya.Dan kita dapat mengambil
sebuah kesimpulan bahwa penyusunan program yang akan dijalankan oleh
sekolah perlu mempertimbangkannya dengan matang agar dapat
memberikan dampak yang positif bagi peserta didik. Dari sini terlihat peran
guru sangat besar untuk mengembangkan diri untuk meningkatkan kualitas
murid melalui program tersebut.
Dengan perannya guru Menyusun program dengan mempertimbangkan
suara murid direncanakan melalui tahapan BAGJA, dilaksanakann dengan
melibatkan peserta didik secara langsung dan setelahnya dievaluasi melalui
9 langkah tahapan pengujian dan pengambilan keputusan. Berdasarkan
langkah program yang direncanakan sekolah akan memberikan dampak yang
positif pada peserta didik.
Dari hal tersebut saya sebagai guru penggerak mengimplementasikan suara murid
untuk Menyusun suatu program yang nantinya saya harapkan kedepannya akan
memberikan dampak positif kepada murid.