SlideShare a Scribd company logo
Pengkajian Fetal
Romauli Devinarti. P, SST
NST (Non Stress Test)
NST adalah cara pemeriksaan
janin dengan menggunakan
kardiotokografi, pada umur
kehamilan ≥ 32 minggu.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan
maksud melihat hubungan
perubahan denyut jantung dengan
gerakan janin. Pemeriksaan ini
dapat dilakukan baik pada saat
kehamilan maupun persalinan.
Fungsi
 Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai
gambaran djj dalam hubungannya dengan gerakan /
aktivitas janin.
 Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon
stimulus secara normal dan apakah bayi menerima
cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia
kandungan minimal 26-28 minggu, atau kapanpun
sesuai dengan kondisi bayi.
 Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin
(djj) dalam hubungannya dengan gerakan atau
aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif
dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung
janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan
bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut
jantung janin.
Patofisiologi
Aktifitas dinamika jantung dipengaruhi oleh
sistem saraf autonom yaitu simpatis dan
parasimpatis. Bunyi jantung dasar dan
variabilitas dari jantung janin normal terjadi bila
oksigenasi jantung normal. Bila cadangan
plasenta untuk nutrisi (oksigen) cukup, maka
stres intrinsik (gerakan janin) akan
menghasilkan akselerasi bunyi jantung janin,
dan stres ekstrinsik (kontraksi rahim) tidak akan
mengakibatkan deselerasi.
Cara Melakukan
Persiapan tes tanpa kontraksi :
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan
dan tidak boleh diberikan sedativa.
Prosedur pelaksanaan :
 Pasien ditidurkan secara santai semi fowler 45 derajat miring ke
kiri
 Tekanan darah diukur setiap 10 menit
 Dipasang kardio dan tokodinamometer
 Frekuensi jantung janin dicatat
 Selama 10 menit pertama supaya dicatat data dasar bunyi
 Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit
 Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan selama
30 menit tidak reaktif, pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan
dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian (sebaiknya
pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah 2 jam sarapan)
 Pemeriksaan NST ulangan dilakukan berdasarkan pertimbangan
hasil NST secara individual
Indikasi
Semua pasien yang ada kaitannya
dengan insufisiensi plasenta
Komplikasi
Hipertensi ortostatik
Cara Membaca
Pembacaan hasil :
Reaktif, bila :
 Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit
 Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit
 Gerakan janin terutama gerakan multipel dan berjumlah
5 gerakan atau lebih dalam 20 menit
 Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pola
”omega” pada NST yang reaktif berarti janin dalam
keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu
kemudian
 Pada pasien diabetes melitus tipe IDDM pemeriksaan
NST diulang tiap hari, tipe yang lain diulang setiap
minggu
Tidak reaktif, bila :
 Denyut jantung basal 120-160 kali per menit
 Variabilitas kurang dari 6 denyut /menit
 Gerak janin tidak ada atau kurang dari 5
gerakan dalam 20 menit
 Tidak ada akselerasi denyut jantung janin
meskipun diberikan rangsangan dari luar
Sinusoidal, bila :
 Ada osilasi yang persisten pada denyut jantung
asal
 Tidak ada gerakan janin
 Tidak terjadi akselerasi, janin dalam keadaan
bahaya. Bila paru-paru janin matur, janin
dilahirkan. Gambaran ini didapatkan pada
keadaan isoimunisasi-RH
Hasil pemeriksaan NST disebut abnormal
(baik reaktif ataupun non reaktif) apabila
ditemukan :
a.Bradikardi
b.Deselerasi 40 atau lebih di bawah (baseline),
atau djj mencapai 90 dpm, yang lamanya 60 detik
atau lebih. Pada pemeriksaan ini sebaiknya
dilakukan terminasi kehamilan bila janin sudah
viable atau pemeriksaan ulang setiap 12-24 jam
bila janin belum viable
Amniocentesis
Amniosintesis adalah tes
untuk mengetahui kelainan
genetik pada bayi dengan
memeriksa cairan ketuban
atau cairan amnion. Di dalam
cairan amnion terdapat sel
fetal (kebanyakan kulit janin)
yang dapat dilakukan analisis
kromosom, analisis biokimia
dan biologi. Ultrasonografi
digunanakan untuk
memastikan posisi kandungan,
plasenta, dan janin serta
jumlah cairan amnion yang
mencukupi.
Manfaat pemeriksaan amniosintesis
Mengetahui kelainan bawaan (Syndrome
down,dll)
Mengetahui jenis kelamin bayi.
Mengetahui tingkat kematangan paru
janin.
Mengetahui ada tidaknya infeksi cairan
amnion.
Tes ini diutamakan untuk wanita hamil yang
berisiko tinggi, yaitu :
Wanita yang mempunyai riwayat keluarga
dengan kelainan genetik.
Wanita berusia di atas 35 tahun.
Wanita yang memiliki hasil tes yang abnormal
terhadap sindrom down pada trimester pertama
kehamilan.
Wanita dengan kelainan pada pemeriksaan
USG
Wanita dengan sensitisasi Rh.
Risiko Amniosintesis
 Kebocoran atau infeksi terhadap air
ketuban
 Jarum menyentuh bayi
 Kelahiran prematur
 Keguguran
Pemeriksaan
 Ibu berbaring telentang
 Perut ibu dibersihkan
 Dokter menggunakan ultrasonografi untuk melihat bayi,
dan untuk mencari area yang aman dalam air ketuban.
Ultrasonografi adalah gambar dari bayi Anda yang
ditangkap dengan menggunakan gelombang suara.
 Kemudian jarum dimasukkan ke dalam uterus untuk
mengambil cairan amnion.
 Dokter mengambil sejumlah kecil cairan kemudian
mengeluarkan jarum. Jarum berada di dalam selama
kurang dari 1 menit
 Sebuah layar diletakkan di sebelah perut ibu selama 15-30
menit untuk memantau detak jantung bayi .
 Hasil pemeriksaan bisa didapatkan dalam waktu sekitar 2
minggu
Amniosentesis Dini
 Pemeriksaan dilakukan antara usia
gestasi 11 sampai 14 minggu.
 Cairan yang diambil lebih sedikit 1 mL per
setiap minggu gestasi.
 Risiko keguguran dan komplikasi lebih
tinggi.
Amniosentesis trimester kedua
 Untuk diagnostik genetik biasanya dilakukan pada
usia gestasi 15-20 minggu.
 Tindakan dipandu dengan bantuan USG realtime
 Jarum spinal no. 20 sampai 22 dimasukkan ke dalam
kantong amnion, sambil menghindari plasenta, tali
pusat dan janin.
 Cairan yang diambil sebanyak 20 mL
 Jarum dikeluarkan dan diamati apakah ada
perdarahan pada bekas tusukan jarum
 Risiko yg dpt terjadi : Trauma janin/maternal,
Infeksi , Abortus/persalinan prematur
Kesimpulannya,
amniocentesis pada umumnya aman
dan dapat dipercaya, tetapi tetap tidak
bebas sama sekali dari faktor risiko.
Penting sekali untuk digunakan dengan
selektif dan tetap dijelaskan kepada
pasangan pasien yang
menginginkannya.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
rismaaap
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV PersalinanIndah Widi
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Dokter Tekno
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
martaagustinasirait
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Al-Ikhlas14
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
eka f
 
Pemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinPemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinChiyapuri
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptAze Palupi
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
Hendrik Sutopo
 
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSIASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
Ratna Imas Indriyani (Ratna Fadhilah Al-mumtazah)
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
Amalia Senja
 
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
pjj_kemenkes
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
MarlenTanamal
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Dokter Tekno
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
Chiyapuri
 

What's hot (20)

228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
228753432 deteksi-dini-komplikasi-pada-masa-nifas-dan-penanganannya
 
Kala IV Persalinan
Kala IV PersalinanKala IV Persalinan
Kala IV Persalinan
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Pemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinPemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janin
 
Bayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal pptBayi baru lahir normal ppt
Bayi baru lahir normal ppt
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSIASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
ASKEB PATOLOGIS NIFAS DENGAN HIPERTENSI
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
 
Penatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia UteriPenatalaksanaan Atonia Uteri
Penatalaksanaan Atonia Uteri
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 

Viewers also liked

Pengkajian intra natal
Pengkajian intra natalPengkajian intra natal
Pengkajian intra natalTined Martin
 
(12)kunjungan awal
(12)kunjungan awal(12)kunjungan awal
(12)kunjungan awalAyoe Disniz
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urineFriska Silalahi
 
Lscs and Vbac
Lscs and VbacLscs and Vbac
Lscs and Vbac
Kishore Rajan
 
Asuhan kebidanan kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan Asuhan kebidanan kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan
Fadila Sri
 
Hepatitis acute
Hepatitis acute Hepatitis acute
Hepatitis acute
Jitendra Ingole
 
Post lscs pregnancy
Post lscs pregnancyPost lscs pregnancy
Post lscs pregnancy
Nilam Dixit
 
Lower segment ceasarean section(lscs)
Lower segment ceasarean section(lscs)Lower segment ceasarean section(lscs)
Lower segment ceasarean section(lscs)
AJAZ KHAN
 
LOWER SEGMENT CAESERIAN SECTION (LSCS)
LOWER SEGMENT CAESERIAN SECTION (LSCS)LOWER SEGMENT CAESERIAN SECTION (LSCS)
LOWER SEGMENT CAESERIAN SECTION (LSCS)
Muhammad Nasrullah
 
Foetal Monitoring
Foetal MonitoringFoetal Monitoring
Foetal MonitoringMohd Hanafi
 
8. cesarean section
8. cesarean section8. cesarean section
8. cesarean sectionHishgeeubuns
 
Intrapartum fetal monitering
Intrapartum fetal moniteringIntrapartum fetal monitering
Intrapartum fetal moniteringdrmcbansal
 
Pembangunan mampan task 2 (Bandar Anda)
Pembangunan mampan task 2 (Bandar Anda)Pembangunan mampan task 2 (Bandar Anda)
Pembangunan mampan task 2 (Bandar Anda)
Eya Radzali
 

Viewers also liked (16)

Pengkajian intra natal
Pengkajian intra natalPengkajian intra natal
Pengkajian intra natal
 
Sap makro 2 urine
Sap makro 2 urineSap makro 2 urine
Sap makro 2 urine
 
(12)kunjungan awal
(12)kunjungan awal(12)kunjungan awal
(12)kunjungan awal
 
Pemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urinePemeriksaan hb dan protein urine
Pemeriksaan hb dan protein urine
 
Lscs and Vbac
Lscs and VbacLscs and Vbac
Lscs and Vbac
 
Asuhan kebidanan kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan Asuhan kebidanan kehamilan
Asuhan kebidanan kehamilan
 
Hepatitis acute
Hepatitis acute Hepatitis acute
Hepatitis acute
 
Post lscs pregnancy
Post lscs pregnancyPost lscs pregnancy
Post lscs pregnancy
 
Lower segment ceasarean section(lscs)
Lower segment ceasarean section(lscs)Lower segment ceasarean section(lscs)
Lower segment ceasarean section(lscs)
 
LOWER SEGMENT CAESERIAN SECTION (LSCS)
LOWER SEGMENT CAESERIAN SECTION (LSCS)LOWER SEGMENT CAESERIAN SECTION (LSCS)
LOWER SEGMENT CAESERIAN SECTION (LSCS)
 
Foetal Monitoring
Foetal MonitoringFoetal Monitoring
Foetal Monitoring
 
8. cesarean section
8. cesarean section8. cesarean section
8. cesarean section
 
Caesarean section
Caesarean sectionCaesarean section
Caesarean section
 
Caesarean section
Caesarean sectionCaesarean section
Caesarean section
 
Intrapartum fetal monitering
Intrapartum fetal moniteringIntrapartum fetal monitering
Intrapartum fetal monitering
 
Pembangunan mampan task 2 (Bandar Anda)
Pembangunan mampan task 2 (Bandar Anda)Pembangunan mampan task 2 (Bandar Anda)
Pembangunan mampan task 2 (Bandar Anda)
 

Similar to 12. pengkajian fetal -

ashen kebidan.pptx
ashen kebidan.pptxashen kebidan.pptx
ashen kebidan.pptx
DianSiregar10
 
asuhan kebidan.pptx
asuhan kebidan.pptxasuhan kebidan.pptx
asuhan kebidan.pptx
DianSiregar10
 
pemeriksaan prenatal.pptx
pemeriksaan prenatal.pptxpemeriksaan prenatal.pptx
pemeriksaan prenatal.pptx
EstherFebri
 
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptxPENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
DianSiregar10
 
13. p emantauan kesehatan janin
13. p emantauan kesehatan janin13. p emantauan kesehatan janin
13. p emantauan kesehatan janin
fikri asyura
 
Pemantauan Kesehatan Janin
Pemantauan Kesehatan JaninPemantauan Kesehatan Janin
Pemantauan Kesehatan Janin
UFDK
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
Dokter Tekno
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
FebiRatnasari2
 
Asfiksia
AsfiksiaAsfiksia
Asfiksia
Fuadrizalfauzi
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptx
farizrafiz
 
12685487
1268548712685487
12685487
agus war
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
Dokter Tekno
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortusafisya
 

Similar to 12. pengkajian fetal - (20)

ashen kebidan.pptx
ashen kebidan.pptxashen kebidan.pptx
ashen kebidan.pptx
 
asuhan kebidan.pptx
asuhan kebidan.pptxasuhan kebidan.pptx
asuhan kebidan.pptx
 
pemeriksaan prenatal.pptx
pemeriksaan prenatal.pptxpemeriksaan prenatal.pptx
pemeriksaan prenatal.pptx
 
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptxPENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN  KOMPLIKASI.pptx
PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN KOMPLIKASI.pptx
 
13. p emantauan kesehatan janin
13. p emantauan kesehatan janin13. p emantauan kesehatan janin
13. p emantauan kesehatan janin
 
Pemantauan Kesehatan Janin
Pemantauan Kesehatan JaninPemantauan Kesehatan Janin
Pemantauan Kesehatan Janin
 
Tugas 10 t
Tugas 10 tTugas 10 t
Tugas 10 t
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA Asuhan  intra natal AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan intra natal AKPER PEMKAB MUNA
 
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
Obsgin ''mekanisme persalinan normal''
 
Obsgin
ObsginObsgin
Obsgin
 
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
Obsgin AKPER PEMKAB MUNA
 
Obsgin
ObsginObsgin
Obsgin
 
penyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptxpenyakit pada masa kehamilan.pptx
penyakit pada masa kehamilan.pptx
 
Asfiksia
AsfiksiaAsfiksia
Asfiksia
 
PPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptxPPT_ASFIKSIA.pptx
PPT_ASFIKSIA.pptx
 
12685487
1268548712685487
12685487
 
Gawat janin
Gawat janinGawat janin
Gawat janin
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 

More from Devi Narti

Ddst II
Ddst IIDdst II
Ddst II
Devi Narti
 
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
Devi Narti
 
15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian 15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian
Devi Narti
 
14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--
Devi Narti
 
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
Devi Narti
 
10. kebutuhan psikologi bumil -
10. kebutuhan psikologi bumil -10. kebutuhan psikologi bumil -
10. kebutuhan psikologi bumil -
Devi Narti
 
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
Devi Narti
 
9. senam hamil
9. senam hamil 9. senam hamil
9. senam hamil
Devi Narti
 
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
Devi Narti
 
7. perubahan psikologi bumil -
7. perubahan psikologi bumil -7. perubahan psikologi bumil -
7. perubahan psikologi bumil -
Devi Narti
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
Devi Narti
 
5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--
Devi Narti
 
4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -
Devi Narti
 
3.konsepsi -
3.konsepsi -3.konsepsi -
3.konsepsi -
Devi Narti
 
2. panggul dan siklus hormonal -
2. panggul dan siklus hormonal -2. panggul dan siklus hormonal -
2. panggul dan siklus hormonal -
Devi Narti
 
2. anatomi reproduksi -
2. anatomi reproduksi -2. anatomi reproduksi -
2. anatomi reproduksi -
Devi Narti
 
1. konsep dasar kehamilan -
1. konsep dasar kehamilan -1. konsep dasar kehamilan -
1. konsep dasar kehamilan -
Devi Narti
 

More from Devi Narti (17)

Ddst II
Ddst IIDdst II
Ddst II
 
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
16 mengembangkan perencanaan yg komprehensif -
 
15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian 15. melakukan pendokumentasian
15. melakukan pendokumentasian
 
14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--
 
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
 
10. kebutuhan psikologi bumil -
10. kebutuhan psikologi bumil -10. kebutuhan psikologi bumil -
10. kebutuhan psikologi bumil -
 
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
 
9. senam hamil
9. senam hamil 9. senam hamil
9. senam hamil
 
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
8. faktor faktor mempenguruhi kehamilan--
 
7. perubahan psikologi bumil -
7. perubahan psikologi bumil -7. perubahan psikologi bumil -
7. perubahan psikologi bumil -
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
 
5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--
 
4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -
 
3.konsepsi -
3.konsepsi -3.konsepsi -
3.konsepsi -
 
2. panggul dan siklus hormonal -
2. panggul dan siklus hormonal -2. panggul dan siklus hormonal -
2. panggul dan siklus hormonal -
 
2. anatomi reproduksi -
2. anatomi reproduksi -2. anatomi reproduksi -
2. anatomi reproduksi -
 
1. konsep dasar kehamilan -
1. konsep dasar kehamilan -1. konsep dasar kehamilan -
1. konsep dasar kehamilan -
 

Recently uploaded

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 

12. pengkajian fetal -

  • 2. NST (Non Stress Test) NST adalah cara pemeriksaan janin dengan menggunakan kardiotokografi, pada umur kehamilan ≥ 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan dengan maksud melihat hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan janin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik pada saat kehamilan maupun persalinan.
  • 3. Fungsi  Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran djj dalam hubungannya dengan gerakan / aktivitas janin.  Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan apakah bayi menerima cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia kandungan minimal 26-28 minggu, atau kapanpun sesuai dengan kondisi bayi.  Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (djj) dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin.
  • 4. Patofisiologi Aktifitas dinamika jantung dipengaruhi oleh sistem saraf autonom yaitu simpatis dan parasimpatis. Bunyi jantung dasar dan variabilitas dari jantung janin normal terjadi bila oksigenasi jantung normal. Bila cadangan plasenta untuk nutrisi (oksigen) cukup, maka stres intrinsik (gerakan janin) akan menghasilkan akselerasi bunyi jantung janin, dan stres ekstrinsik (kontraksi rahim) tidak akan mengakibatkan deselerasi.
  • 5. Cara Melakukan Persiapan tes tanpa kontraksi : Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan dan tidak boleh diberikan sedativa. Prosedur pelaksanaan :  Pasien ditidurkan secara santai semi fowler 45 derajat miring ke kiri  Tekanan darah diukur setiap 10 menit  Dipasang kardio dan tokodinamometer  Frekuensi jantung janin dicatat  Selama 10 menit pertama supaya dicatat data dasar bunyi  Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit  Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan selama 30 menit tidak reaktif, pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian (sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari setelah 2 jam sarapan)  Pemeriksaan NST ulangan dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil NST secara individual
  • 6. Indikasi Semua pasien yang ada kaitannya dengan insufisiensi plasenta Komplikasi Hipertensi ortostatik
  • 7. Cara Membaca Pembacaan hasil : Reaktif, bila :  Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit  Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit  Gerakan janin terutama gerakan multipel dan berjumlah 5 gerakan atau lebih dalam 20 menit  Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pola ”omega” pada NST yang reaktif berarti janin dalam keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu kemudian  Pada pasien diabetes melitus tipe IDDM pemeriksaan NST diulang tiap hari, tipe yang lain diulang setiap minggu
  • 8. Tidak reaktif, bila :  Denyut jantung basal 120-160 kali per menit  Variabilitas kurang dari 6 denyut /menit  Gerak janin tidak ada atau kurang dari 5 gerakan dalam 20 menit  Tidak ada akselerasi denyut jantung janin meskipun diberikan rangsangan dari luar
  • 9. Sinusoidal, bila :  Ada osilasi yang persisten pada denyut jantung asal  Tidak ada gerakan janin  Tidak terjadi akselerasi, janin dalam keadaan bahaya. Bila paru-paru janin matur, janin dilahirkan. Gambaran ini didapatkan pada keadaan isoimunisasi-RH
  • 10. Hasil pemeriksaan NST disebut abnormal (baik reaktif ataupun non reaktif) apabila ditemukan : a.Bradikardi b.Deselerasi 40 atau lebih di bawah (baseline), atau djj mencapai 90 dpm, yang lamanya 60 detik atau lebih. Pada pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan terminasi kehamilan bila janin sudah viable atau pemeriksaan ulang setiap 12-24 jam bila janin belum viable
  • 11. Amniocentesis Amniosintesis adalah tes untuk mengetahui kelainan genetik pada bayi dengan memeriksa cairan ketuban atau cairan amnion. Di dalam cairan amnion terdapat sel fetal (kebanyakan kulit janin) yang dapat dilakukan analisis kromosom, analisis biokimia dan biologi. Ultrasonografi digunanakan untuk memastikan posisi kandungan, plasenta, dan janin serta jumlah cairan amnion yang mencukupi.
  • 12. Manfaat pemeriksaan amniosintesis Mengetahui kelainan bawaan (Syndrome down,dll) Mengetahui jenis kelamin bayi. Mengetahui tingkat kematangan paru janin. Mengetahui ada tidaknya infeksi cairan amnion.
  • 13. Tes ini diutamakan untuk wanita hamil yang berisiko tinggi, yaitu : Wanita yang mempunyai riwayat keluarga dengan kelainan genetik. Wanita berusia di atas 35 tahun. Wanita yang memiliki hasil tes yang abnormal terhadap sindrom down pada trimester pertama kehamilan. Wanita dengan kelainan pada pemeriksaan USG Wanita dengan sensitisasi Rh.
  • 14. Risiko Amniosintesis  Kebocoran atau infeksi terhadap air ketuban  Jarum menyentuh bayi  Kelahiran prematur  Keguguran
  • 15. Pemeriksaan  Ibu berbaring telentang  Perut ibu dibersihkan  Dokter menggunakan ultrasonografi untuk melihat bayi, dan untuk mencari area yang aman dalam air ketuban. Ultrasonografi adalah gambar dari bayi Anda yang ditangkap dengan menggunakan gelombang suara.  Kemudian jarum dimasukkan ke dalam uterus untuk mengambil cairan amnion.  Dokter mengambil sejumlah kecil cairan kemudian mengeluarkan jarum. Jarum berada di dalam selama kurang dari 1 menit  Sebuah layar diletakkan di sebelah perut ibu selama 15-30 menit untuk memantau detak jantung bayi .  Hasil pemeriksaan bisa didapatkan dalam waktu sekitar 2 minggu
  • 16. Amniosentesis Dini  Pemeriksaan dilakukan antara usia gestasi 11 sampai 14 minggu.  Cairan yang diambil lebih sedikit 1 mL per setiap minggu gestasi.  Risiko keguguran dan komplikasi lebih tinggi.
  • 17. Amniosentesis trimester kedua  Untuk diagnostik genetik biasanya dilakukan pada usia gestasi 15-20 minggu.  Tindakan dipandu dengan bantuan USG realtime  Jarum spinal no. 20 sampai 22 dimasukkan ke dalam kantong amnion, sambil menghindari plasenta, tali pusat dan janin.  Cairan yang diambil sebanyak 20 mL  Jarum dikeluarkan dan diamati apakah ada perdarahan pada bekas tusukan jarum  Risiko yg dpt terjadi : Trauma janin/maternal, Infeksi , Abortus/persalinan prematur
  • 18. Kesimpulannya, amniocentesis pada umumnya aman dan dapat dipercaya, tetapi tetap tidak bebas sama sekali dari faktor risiko. Penting sekali untuk digunakan dengan selektif dan tetap dijelaskan kepada pasangan pasien yang menginginkannya.
  • 19.