Teknologi yang digunakan untuk memantau kehamilan dengan komplikasi meliputi perhitungan gerakan janin, tes non stres (CTG), chorionic villus sampling (CVS), amniosintesis, ultrasonografi (USG), dan non invasive prenatal testing (NIPT). Teknologi-teknologi tersebut digunakan untuk mendeteksi gangguan perkembangan janin dan mengetahui kesejahteraan janin secara non invasif.
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Modul ini membahas tentang masalah etik moral dan dilema dalam praktik kebidanan, informed choice, dan informed consent. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian dan prinsip-prinsip informed choice dan informed consent beserta tujuan, bentuk, dan unsur yang harus dipenuhi agar persetujuan tindakan medis dapat dianggap sah. Modul ini juga menjelaskan berbagai contoh dilema etik yang sering dihadapi bidan dalam praktiknya.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Dokumen tersebut merangkum kasus asuhan kebidanan pada Ny. M yang berusia 21 tahun dan sedang hamil 34 minggu. Ia mengeluhkan rasa pegel dan keringat yang bertambah. Bidan memberikan edukasi tentang cara mengatasi keluhan dan persiapan persalinan, seperti memakai pakaian longgar, banyak minum, mandi air hangat, dan mengganjal bagian yang sakit. Ny. M memahami kondisinya dan sudah mempersiapkan diri untuk pers
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut membahas tentang bounding attachment antara ibu dan bayi baru lahir, yang meliputi kontak kulit langsung, pemberian ASI eksklusif, dan rawat gabung untuk membentuk ikatan emosional yang membuat bayi merasa aman dan terlindung.
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomipjj_kemenkes
Modul ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan seperti kondisi psikologis ibu hamil, adat istiadat, fasilitas kesehatan, ekonomi, dan asuransi kesehatan seperti Jamkesmas dan Jampersal. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan kehamilan yang normal secara fisiologis.
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi pada ibu dengan risiko tinggi akibat jarak kehamilan kurang dari dua tahun di Puskesmas Bangkalan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan kehamilan termasuk teknik auto & Alloanamnesis, penentuan usia kehamilan, pemeriksaan fisik kehamilan, Leopold, penilaian DJJ, interpretasi berat janin, diagnosis kehamilan, dan pemeriksaan penunjang. Juga membahas tentang rumus perkiraan tanggal persalinan, NST, dan interpretasi hasil NST.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
Perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas meliputi involusi uterus, perubahan sistem pencernaan, perkemihan, kardiovaskuler, dan muskuloskeletal. Proses involusi uterus melibatkan iskemia miometrium, atrofi jaringan, dan autolisis untuk mengembalikan ukuran dan posisi uterus seperti semula. Perubahan sistem lainnya meliputi konstipasi, peningkatan kapasitas ginjal, dan penyesuaian otot dan kulit perut.
Dokumen tersebut merangkum kasus asuhan kebidanan pada Ny. M yang berusia 21 tahun dan sedang hamil 34 minggu. Ia mengeluhkan rasa pegel dan keringat yang bertambah. Bidan memberikan edukasi tentang cara mengatasi keluhan dan persiapan persalinan, seperti memakai pakaian longgar, banyak minum, mandi air hangat, dan mengganjal bagian yang sakit. Ny. M memahami kondisinya dan sudah mempersiapkan diri untuk pers
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Dokumen tersebut membahas tentang bounding attachment antara ibu dan bayi baru lahir, yang meliputi kontak kulit langsung, pemberian ASI eksklusif, dan rawat gabung untuk membentuk ikatan emosional yang membuat bayi merasa aman dan terlindung.
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomipjj_kemenkes
Modul ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan seperti kondisi psikologis ibu hamil, adat istiadat, fasilitas kesehatan, ekonomi, dan asuransi kesehatan seperti Jamkesmas dan Jampersal. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan kehamilan yang normal secara fisiologis.
Klien berkonsultasi dengan bidan mengenai pilihan alat kontrasepsi yang tepat untuk dirinya. Bidan menjelaskan berbagai jenis alat kontrasepsi seperti suntik, pil, implan, kondom dan IUD beserta keuntungan dan kerugiannya. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, klien memutuskan untuk menggunakan IUD karena cocok untuk jangka panjang. Klien kemudian meminta saran mengenai waktu pemasangan
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
Dokumen ini membahas tentang asuhan kebidanan pada perempuan dan anak dengan kondisi rentan dan kebutuhan khusus pada permasalahan sosial. Dokumen ini menjelaskan berbagai kelompok rentan seperti anak, perempuan rentan, penyandang cacat, kelompok minoritas, dan kondisi objektif kelompok rentan. Dokumen ini juga membahas berbagai kebutuhan khusus pada permasalahan sosial seperti kehamilan dalam penjara,
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi pada ibu dengan risiko tinggi akibat jarak kehamilan kurang dari dua tahun di Puskesmas Bangkalan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan kehamilan termasuk teknik auto & Alloanamnesis, penentuan usia kehamilan, pemeriksaan fisik kehamilan, Leopold, penilaian DJJ, interpretasi berat janin, diagnosis kehamilan, dan pemeriksaan penunjang. Juga membahas tentang rumus perkiraan tanggal persalinan, NST, dan interpretasi hasil NST.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai metode pemantauan kesehatan janin dalam rahim, termasuk ultrasonografi, amnioskopi, analisis cairan ketuban, dan tes-tes seperti Non Stress Test dan Oxytocin Challenge Test untuk menilai kematangan janin dan mendeteksi potensi asfiksia. Metode-metode ini digunakan untuk menentukan apakah perlu dilakukan induksi persalinan jika terdapat risiko bagi janin.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu bersalin menurut 7 langkah Varney. Tujuannya adalah untuk memberikan asuhan kebidanan yang mandiri pada kasus normal serta konsultasi dan kolaborasi pada kasus komplikasi. Dibahas pula tentang pengertian, etiologi, fisiologi keempat kala persalinan, delapan belas penapisan, serta faktor yang mempengaruhi persalinan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium, dan penunjang seperti USG dan CTG untuk menilai kondisi ibu hamil dan janin. Pemeriksaan fisik meliputi antropometri dan kepala hingga kaki, sedangkan laboratorium meliputi tes darah dan urine untuk mendeteksi hormon kehamilan. USG dan CTG berguna untuk memantau pertumbuhan janin.
Dokumen tersebut membahas mengenai pemantauan kesehatan janin dalam rahim melalui beberapa metode seperti ultrasonografi, tes non-stres, analisis cairan ketuban, dan profil biofisik guna mengetahui tingkat kematangan dan kemungkinan asfiksia janin. Hasil pemeriksaan tersebut digunakan untuk pertimbangan mengenai induksi persalinan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Cardiotocography (CTG) adalah alat untuk memantau denyut jantung janin, kontraksi rahim, dan gerakan janin secara bersamaan guna mengetahui kesejahteraan janin di dalam rahim. CTG digunakan untuk mendeteksi gangguan yang berkaitan dengan hipoksia janin, seperti perlambatan denyut jantung, agar dapat segera ditindaklanjuti. Makalah ini membah
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan janin pada masa prenatal, mulai dari minggu ke-3 hingga minggu ke-32.
2. Pada minggu ke-3, panjang janin mencapai 7,62 cm dan beratnya kira-kira 1 ons. Organ tubuh seperti lengan dan jari sudah terbentuk.
3. Dokumen ini memberikan informasi mengenai perkembangan fisik janin secara rinci pada setiap minggu kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan lewat bulan (serotinus), yang didefinisikan sebagai kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu. Dibahas pula mengenai insiden, etiologi, resiko, diagnosis, penatalaksanaan, dan pencegahan kehamilan lewat bulan."
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan antenatal care (ANC) pada seorang ibu hamil usia 36 minggu bernama Ny. S di BPS Arifin Surabaya. Asuhan tersebut meliputi pengkajian, diagnosis, identifikasi masalah dan kebutuhan, perencanaan intervensi, implementasi, serta evaluasi berdasarkan model asuhan kebidanan Varney. Hasil evaluasi menunjukkan ibu dan janin dalam keadaan sehat.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang terdiri dari beberapa kala. Kala pertama dimulai dari pembukaan serviks hingga 10 cm dan terbagi atas fase laten dan aktif. Anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu diperlukan untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan janin serta menentukan tindakan selanjutnya.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai mekanisme persalinan normal yang meliputi definisi-definisi terkait persalinan, penyebab mulainya persalinan, fase-fase dalam kala satu persalinan, anamnesis dan pemeriksaan fisik ibu bersalin. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan tahapan persalinan normal mulai dari pembukaan serviks hingga keluarnya janin dan plasenta serta pentingnya melakukan anam
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. A. Gerakan janin
• Perhitungan gerakan janin sejauh ini merupakan teknik paling mudah diantara berbagai
teknik pengkajian janin, dan teknik ini dapat diterapkan pada sejumlah kelompok besar
wanita. Jumlah total gerakan yang dilakukan janin dapat cukup beragam. Hal yang paling
penting adalah bahwa penurunan gerakan yang mencolok dari pola lazim janin
merupakan masalah dan berhentinya gerakan janin berkaiatan erat dengan kematian
janin yang menjelang.
• Gerakan janin dipengaruhi banyak hal, termasuk kapan dalam sehari gerakan muncul,
usia kandungan, kadar glukosa, stimulus suara, status perilaku janin, kebiasaan merokok
ibu dan penggunaan obat-obatan tertentu, serta hipoksia dan asidemia.
• Aktivitas janin pasif tanpa rangsangan sudah dimulai sejak minggu ke 7 dan menjadi lebih
canggih dan terkoordinasi pada akhir kehamilan. Antara minggu ke 20 sampai ke 30,
gerakan tubuh umum menjadi lebih teratur dan janin mulai memperlihatkan siklus
istirahat-aktivitas. Pada trimester ke 3, pematangan gerakan janin terus berlanjut sampai
sekitar 36 minggu, pada saat ini, 80 persen janin normal sudah dapat diketahui keadaan
perilakunya.
3. Metode perhitungan gerakan janin, menghitung
sampai 10:
1. Jadwalkan satu sesi perhitungan per hari.
2. Jadwalkan sesi pada waktu yang sama setiap hari
3. Catat berapa lama biasanya dibutuhkan utuk merasakan 10 kali
gerakan.
4. Setidaknya harus terdapat 10 kali gerakan dalam 10 jam.
5. Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, jika dibutuhkan
waktu lebih lama untuk mencapai 10 kali gerakan, atau jika tidak
terasa dalam 10 jam, hubungi tenaga kesehatan.
4. • Perhitungan gerakan janin harus dimulai pada usia kandungan 34
hingga 36 minggu bagi wanita yang berisiko rendah mengalami
insufisiensi uteroplasenta. Bagi mereka yang faktor resikonya sudah
diketahui, usia kandungan 28 minggu merupakan waktu yang tepat
untuk memulai perhitungan gerakan janin yang normal.
5. Catatan perhitungan gerakan janin:
Minggu ke _____
Jumlah jam yang dibutuhkan untuk merasakan gerakan 10 kali gerakan
janin
Hari Mulai
jam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S
S
R
K
J
S
M
6. B. Tes Non Stres (CTG)
• Pengertian:
Cara pemeriksaan janin dengan menggunakan kardiotokografi, pada umur
kehamilan ≥ 32 minggu. Pemeriksaan ini dilakukan dengan maksud melihat
hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan janin.
• Fungsi:
1. Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran DJJ dalam
hubungannya dengan gerakan/aktivitas janin.
2. Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal
dan apakah bayi menerima cukup oksigen.
3. Yang dinilai adalah gambaran denyut jantung janin (DJJ) dalam
hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Sebaliknya, bila janin
kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi
denyut jantung janin.
7. • Cara melakukan:
1. Persiapan tes tanpa kontraksi:
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan pagi hari 2 jam setelah sarapan dan
tidak boleh diberikan sedatif.
8. Prosedur pelaksanaan:
1. Pasien ditidurkan secara sanatai semi fowler 45 ̊ miring ke kiri.
2. Tekanan darah diukur setiap 10 menit.
3. Dipasang kardio dan tokodinamometer.
4. Frekuensi jantung janin dicatat.
5. Selama 10 menit pertama supaya dicatat data dasar bunyi.
6. Pemantauan tidak boleh kurang dari 30 menit.
7. Bila pasien dalam keadaan puasa dan hasil pemantauan selama
8. 30 menit tidak reaktif, pasien diberi larutan 100 gram gula oral dan
dilakukan pemeriksaan ulang 2 jam kemudian (sebaiknya pemeriksaan
dilakukan di pagi hari setelah 2 jam sarapan).
10. Interpretasi Kriteria
Reaktif ( Kategori I) • Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit
• Variabilitas denyut jantung 6 atau lebih per menit
• Gerakan janin terutama gerakan multiple dan berjumlah 5 gerakan atau lebih dalam
20 menit.
• Reaksi denyut jantung terutama akselerasi pada “omega” pada NST yang reaktif
berarti janin dalam keadaan sehat, pemeriksaan diulang 1 minggu kemudian.
Non reaktif ( Kategori II) • Denyut jantung basal antara 120-160 kali per menit
• Variabilitas denyut jantung kurang dari 6 atau lebih per menit
• Gerakan janin tidak ada atau kurang dari 5 gerakan dalam 20 menit.
• Tidak ada akselerasi denyut jantung janin meskipun diberikan rangsangan dari luar
antara hasil yang reaktif dan tidak reaktif ini ada bentuk antar yaitu kurang reaktif.
Meragukan Grafik DJJ tidak dapat diintrepetasi karena grafik EFM tidak muncul atau terlihat grafik
yang bukan DJJ dasar (umumnya terjadi pada janin yang sangat aktif).
12. • NST reaktif dianggap indikator yang sangat baik untuk mengetahui
kesejahteraan janin pada trimester ke tiga karena janin pasti menerima
suplai oksigen yang adekuat dan nutrient lain melalui plasenta dan secara
neurologis tidak mengalami depresi agar terjadi akselerasi DJJ yang
dikaitkan erat dengan gerakan janin. Reaktivitas DJJ merupakan tahap
perkembangan janin yang sangat penting, yang biasanya terjadi pada usia
kandungan antara 28 dan 32 minggu.
• Biasanya janin mempunyai pola DJJ yang memiliki akselerasi dan deselerasi
multiple beragam, yang membuat interprestasi kesejahteraan janin
menjadi sangat sulit. Deselerasi mulitiple yang beragam ini secara umum
diyakini menunjukkan kompresi tali pusat yang intermitten, dan tampaknya
sering terjadi ketika pergerakan janin dalam kondisi oligohidramnion. Jika
variabel deselarasi ringan, singkat (kurang dari 30 detik), dan tidak
berulang, maka deselerasi ini tidak dikaitkan dengan hasil akhir kehamilan
yang buruk. Jika ternyata frekuensi deselarasi lebih dari 3 kali dalam 20
menit atau durasi lebih dari 1 menit, maka terjadi peningkatan resiko
persalinan seksaria atau kematian janin.
13. C. Chorionic Villus Sampling(CVS)
• Pada trimester awal kehamilan, pengambilan sampel vilus
• korionik (chorionic villus sampling) digunakan untuk mengidentifikasi
penyakit genetik yang mempengaruhi janin.
• Teknik:
Dengan menggunakan bimbingan ultrasound untuk memasukkan
kateter ke dalam plasenta, baik melalui serviks (transcervikal), melalui
vagina (transvaginal) atau melaui jarum yang disuntikkan ke dalam
perut (transabdominal). Kateter digunakan untuk mendapatkan sebuah
biopsy (contoh) dari sebuah villi, jaringan yang meliputi embrio yang
merupakan awal plasenta. Villi ini cocok secara genetis dengan jaringan
bayi itu sendiri.
15. • Efek Samping
Sedikit kejang-kejang/kram timbul sedikit perdarahan setelah prosedur
adalah normal. Bila perdarahan berlanjut harus dilakukan penanganan.
• Keuntungan:
CVS mempunyai lebih banyak keuntungan daripada amniosintesis, antaralain
dapat dilakukan lebih awal (pada 3 bulan pertama) dan hasilnya bisa
didapatkan lebih cepat (5 sampai 7 hari untuk hasil preliminary).
• Kerugian:
Resiko keguguran lebih besar pada CVS dibanding amniosintesis pada
trimester kedua. Setelah memperbaiki angka aborsi spontan pada akhir
trimester pertama, peningkatan risiko keguguran berkisar hingga kurang
lebih 0,8 persen. Oligohidramnion, ruptur selaput amnion, dan hematoma
subkorionik semuanya telah dilaporkan sebagai sekuela CVS.
16. D. Amniosintesis
• Amniosintesis biasanya dilakukan setelah usia gestasi 15 minggu
karena amniosintesis yang dilakukan di awal kehamilan memiliki
angka aborsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan chorionoc villus
sampling yang juga dilakukan di awal kehamilan. Prosedur ini
dilakukan dengan insersi transabdominal jarum yang tipis ke dalam
ruang cairan amniotic di bawah panduan ultrasound yang kontinu,
yang dilanjutkan dengan aspirasi 15 ml cairan amnniotik. Dengan
adanya cairan ini, analisis sitogenik molekuler (DNA) dan biokimia
dapat dilakukan. Amniosit sering diperiksa. Amniosit terdiri dari atas
sel yang menyeluruh dari beberapa sisi janin, termasuk kulit, paru-
paru dan saluran ginjal.
18. E. ULTRASONOGRAPHY (USG)
• Ada dua jenis ultrasound scan: transabdominal yang dapat
mengamati melalui perut dan transvaginal yang mengamati secara
langsung ke dalam vagina. Akan tetapi, abdominal ultrasound adalah
yang umum dipakai dan biasanya digunakan pada trimester kedua
kehamilan.
20. • Teknik USG:
• Pasien dibaringkan dengan bagian atas lebih tinggi dan perut dibuka.
Transducer place, yaitu jelly akan dioleskan pada perut dankemudian
pemeriksaan dimulai.
• Gambaran ultrasound dihasilkan bila gelombang suara frekuensi
tinggi dilewatkan di atas perut dengan menggunakan suautu alat yang
dipegang dengan tangan yang disebut dengan transducer.
Gelombang-gelombang itu membentuk struktur padat pada bayi,
mengirimkan kembali sebuah gambar bergerak dari makhluk kecil di
dalam.
21. USG
• Keuntungan:
Peningkatan dalam pengkajian usia kandungan dan identifikasi kelainan
janin. Ultrasonografi juga merupakan media yang sangat baik untuk
mengkaji perkembangan janin, dan bila ada permasalahan dalam
perkembangan janin, ultrasonografi dapat dengan akurat
mengidentifikasi kematian janin, cairan ketuban, lokasi plasenta, posisi
janin, dan jumlah janin jika terdapat penyimpangan dari nilai normal.
• Kerugian:
Perkiraan kesejahteraan janin yang diberikan tidak tepat dan adanya
hasil positif palsu. Selain itu USG dapat membuat sangat bergantung
pada teknologi serta meningkatkan biaya pelayanan kesehatan.
22. USG 4 DIMENSI
• Dapat melihat kecacatan janin
• Dapat menilai anatomi permukaan tubuh janin
• Dapat menentukan jenis kelamin dengan mudah
• Biaya pemeriksaan mahal
23. F. NON INVASIVE PRENATAL TESTING (NIPT)
• Melalui pemeriksaan darah ibu pada usia kehamilan Trimester 1
• Untuk menentukan dan memetakan adanya kelainan kromosom
• Pemeriksaan tidak invasive
• Biaya pemeriksaan mahal