SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
PETA PELUANG INVESTASI
PROYEK STRATEGIS
YANG SIAP DITAWARKAN
DALAM RANGKA MENDUKUNG IBU KOTA NUSANTARA
INDUSTRI
HILIRISASI
BAUKSIT
Focus Group Discussion (FGD)
Aspek Legal, Teknis, dan Pasar
B. URGENSI DAN PROSPEK PROYEK
Perpres No 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-
2034
Hilirisasi sumberdaya alam melalui pembangunan smelter
difokuskan pada 5 (lima) hasil tambang salah satunya
tambang bauksit.
Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2015 tentang RIPIN
2015-2035
Salah satu program dari kebijakan ini adalah fasilitasi
pembangunan smelter pengolahan bauksit menjadi alumina.
Perda Provinsi KalBar No 1 Tahun 2017 tentang RPIP
Provinsi KalBar 2017-2037
Salah satu strategi pembangunan industri Kalimantan Barat
adalah menumbuh-kembangkan industri pengolahan
sumberdaya unggulan yaitu bauksit.
UU No 3/2020 tentang Pertambangan Minerba
Larangan ekspor bijih bauksit yang memberikan dampak
kepada 98 IUP di Indonesia.
Saat ini kebutuhan produk akhir aluminium mencapai 1 juta
ton. Kebutuhan tersebut baru terpenuhi sekitar 250 rb ton,
kekurangannya 750 ribu ton yang masih impor.
3,2 M ton 31,4 jt ton 3 jt ton 200 rb ton 1 jt ton
Sumber Produksi Produksi
Alumina SGA
Produksi
Aluminium Ingot
Kebutuhan
Aluminium Ingot
10 jt ton
(7
perusahaan
smelter)
500 rb ton
(PT. BAI)
GAP
Planned
A. JUSTIFIKASI DAN KRITERIA PEMILIHAN
PROYEK Larangan ekspor bauksit menyebabkan over suplai
dr perusahaan pemegang IUP OP (produksi 31,4 jt
ton, serapan industri 7-9 jt ton, over suplai 25 jt
ton).
Missing link produk antara (SGA, Ingot, Slab, Rod,
Billet)
C. URGENSI DAN PROSPEK
PROYEK
KBLI 24202 (24202A2)
HS Code 760110
(Alluminium, not alloyed, unwrought)
PROFIL PROYEK
INDUSTRI HILIRISASI BAUKSIT
ANALISIS ASPEK PASAR
ISU PENGEMBANGAN PROYEK
• Saat ini, 4 smelter eksisting: total kapasitas input bauksit
sebesar 8.000.000 – 11.000.000 Ton dan kapasitas
produksi alumina sebesar 3.000.000 ton SGA dan
300.000 ton CGA
• Terdapat 7 smelter dalam proses Pembangunan: dengan
potensi input bauksit sebesar 25.000.000 – 30.000.000
Ton Bauksit
• Apabila ke 7 smelter beroperasi dan ditambah industri
eksisting maka akan menghasilkan 13.000.000 Ton SGA
• Apabila salah satu atau lebih dari ke 7 smelter tidak
beroperasi maka akan ada potensi pembangunan
refinery bauksit menjadi SGA yang dapat ditawarkan
ke investor baru agar over suplai bijih bauksit terserap
• Dari 13.000.000 Ton Potensi SGA yang baru
diserap oleh Industri eksisting adalah 3.000.000 Ton
SGA, sehingga SGA yang belum terserap
10.000.000.000 Ton SGA sehingga terdapat
potensi pembangunan smelter aluminium (ingot)
sampai 5.000.000 Ton
ANALISIS ASPEK PASAR
POTENSI PASAR YANG DITAWARKAN
ALTERNATIF 1 : HILIRISASI TAHAP REFINERY SGA
PRODUKSI BAUKSIT EKSISTING : 31.400.000 Ton/tahun
PENYERAPAN OLEH INDUSTRI DOMESTIK (PT ICA, PT WHW, DAN PT BAI)
:7.000.000 – 9.000.000 Ton/tahun
OVER SUPLAI DARI PELARANGAN EKSPOR : 25.800.000 Ton/Tahun (Rata-Rata)
Terdapat 7 Perusahaan (apabila beroperasi) akan menghasilkan alumina dengan kapasitas
produksi 10 Juta Ton SGA yang mana akan menyerap bauksit sekitar 30.000.000 Ton.
Akan ada potensi untuk ditawarkan kepada investor apabila salah satu dari 7 Perusahaan
tidak dapat memproduksi 1.000.000 Ton SGA
Suplai raw material untuk refinery SGA : Perusahaan pemegang IUP OP di Kalimantan Barat
Potensi Produk
Yang Akan Ditawarkan
Posisi Produk Pada Pohon Industri Hilirisasi Bauksit
POTENSI OFFTAKER
SGA
1. NEGARA TUJUAN EKSPOR :
Japan, Korea, China, Taiwan, Thailand, Malaysia,
Saudi Arabia, Vietnam, New Zealand, Hongkong
2. MARKET TRADER
ALTERNATIF 2 : HILIRISASI PADA TAHAP SMELTER ALUMINIUM (ingot, slab, billet dan rod)
Potensi Produk
Yang Akan Ditawarkan
Posisi Produk Pada Pohon Industri Hilirisasi Bauksit Tahun 2018 2019 2020 2021 2022
Volume
(Ton)
71.231 53.183 37.650 86.069 68.528
Rata-rata
(Ton)
63.332 ton/tahun
Data
Impor
Ingot
HS Code
760110
Tahun 2018 2019 2020 2021 2022
Volume
(Ton) 57.286 59.986 54.017 57.881 79.611
Rata-rata
(Ton)
61.756 ton/tahun
Data Impor
Rod, Billet,
Slab
HS Code
760410
KEBUTUHAN ALUMINIUM : 1.000.000 Ton/tahun
PRODUKSI EKSISTING (PT INALUM ) : 250.000 Ton/tahun
GAP KEBUTUHAN DENGAN PRODUKSI EKSISTING : 750.000 Ton/Tahun
POTENSI UNTUK MENYERAP SGA UNTUK GLOBAL MARKET
Potensi Produksi Ingot
PT KAI 500.000 Ton (tahap 1)
EKSPANSI PT INALUM 200.000 Ton/Tahun
ANALISIS ASPEK PASAR
POTENSI PASAR YANG DITAWARKAN
Serapan SGA
PT KAI 1.000.000 Ton
PT INALUM 800.000 Ton
Kebutuhan Aluminium sudah terpenuhi Apabila PT KAI dan PT INALUM suplai
untuk kebutuhan dalam negeri
POTENSI OFFTAKER
ALUMINIUM INGOT
1. NEGARA TUJUAN EKSPOR
China, Vietnam, India, USA,Australia, dan Eropa
2. MARKET TRADER
TINJAUAN ASPEK LEGAL/HUKUM DAN
ADMINISTRATIF
Peraturan Presiden No
18 Tahun 2020 tentang
RPJMN 2020-2034
RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL
Hilirisasi sumberdaya alam melalui
pembangunan smelter akan difokuskan
pada 5 (lima) hasil tambang salah
satunya tambang bauksit yaitu 5 (lima)
smelter
MENDUKUNG
KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN NASIONAL
Peraturan Pemerintah
No 14 Tahun 2015
tentang RIPIN 2015-
2035
Salah satu program dari kebijakan ini
adalah fasilitasi pembangunan smelter
pengolahan bauksit menjadi alumina MENDUKUNG
KEBIJAKAN PERTAMBANGAN MINERBA
Undang-Undang No 3
Tahun 2020 tentang
Perubahan atas
Undang-Undang No 4
Tahun 2009 tentang
Pertambangan Minerba
• Pemegang IUP atau IUPK wajib
meningkatkan nilai tambah Mineral
melalui pengolahan dan pemurnian di
dalam negeri melalui pembangunan
dan pengoperasian smelter
• Berdasarkan kebijakan ini, ekspor
mineral mentah masih diizinkan paling
lambat 10 Juni 2023, setelahnya
dilarang oleh Pemerintah.
MENDUKUNG
Perda No 1 Tahun
2021 tentang
Perubahan Perda No 2
Tahun 2019 tentang
RPJP Kalimantan Barat
Salah-satu visi pembangunan daerah yang
diwujudkan dengan percepatan proses
hilirisasi dengan memperkuat sinergi antara
sektor pertanian dalam arti luas dan sektor
pertambangan dengan sektor pengolahan
MENDUKUNG
Perda No 1 Tahun
2017 tentang Rencana
Pembangunan Industri
Provinsi Kalimantan
Barat
MENDUKUNG
• Salah satu strategi pembangunan industri
Kalimantan Barat adalah menumbuh-
kembangkan industri pengolahan
sumberdaya unggulan salah satunya
industri bauksit
• Pada industri bauksit jenis industri yang
diprioritaskan adalah industri smelter/
alumina, aluminium scrap, ingot, rod,
sheet, flat bar, tube, round bar, square bar
dan industri alumunium peleburan
menjadi bahan baku Rumah Tangga
serta industri aluminium sebagai bahan
baku otomotif.
• KI Ketapang diperuntukkan untuk industri
berbasis komoditas bauksit. MENDUKUNG
Kawasan Industri Matan Hilir Selatan dan
Kendawangan merupakan kawasan industri
unggulan di sektor pertambangan,
perkebunan, dan industri
Perda Provinsi
Kalimantan Barat No
10 Tahun 2014 tentang
RTRW Provinsi
Kalimantan Barat Tahun
2014-2034
MENDUKUNG
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN DAERAH
KEBIJAKAN TATA RUANG DAERAH
LEGALITAS LOKASI PROYEK
Perusahaan : PT Ketapang Bangun Sarana
IUKI : 2019-3016-1843-6304-383
Tanggal Terbit : 26 Agustus 2020
Izin Usaha Kawasan
Industri Ketapang
MEMENUHI
PERSYARATAN CNC
TINJAUAN ASPEK LEGAL/HUKUM DAN
ADMINISTRATIF
Insentif dari pemerintah yang diberikan kepada bidang usaha industri pembuatan alumunium ingot atau slab (KBLI 24020)
1. TAX HOLIDAY
Berdasarkan PMK No. 130/PMK.010/2020 dan Peraturan BKPM No.
7/2020
ü Diberikan untuk penanaman modal baru dan perluasan
ü Nilai investasi paling sedikit Rp. 100 miliar
ü Diberikan kepada bidang usaha yang masuk ke dalam 18
kelompok industri pionir
ü Jika tidak termasuk, WP dapat mengajukan fasilitas Tax Holiday
dengan pemenuhan kriteria kuantitatif industri pionir dengan
skor ≥ 80
2. TAX ALLOWANCE
Berdasarkan PP NOMOR 78 TAHUN 2019 tax allowance diberikan
kepada
Diberikan kepada sektor :
ü Pertanian
ü Kehutanan
ü Perikanan
ü ESDM
ü Perhubungan
ü Lingkungan
ü Pariwisata
ü Industri
BENTUK FASILITAS PAJAK
PENGHASILAN
Tax Allowance (TA)
PENERIMA FASILITAS PAJAK
PENGHASILAN
Tax Allowance (TA)
PROFILLOKASI
KI Ketapang berada di Desa Pagar Mentimun, Kecamatan Matan Hilir
Selatan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat
Industri Aluminium
Industri CPO Lanjutan dan Makanan
Industri Semen dan Bahan Bangunan
Industri Tekstil
Industri Pengolahan Kayu
Undang-Undang No 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba, KI
Ketapang industri berbasis komoditas bauksit
KI KETAPANG
Badan Pengelola Kawasan : PT Ketapang Bangun Sarana
(PMA)
Anchor Industry : PT Borneo Alumindo Prima
Luas Lahan : 2.150 Ha
Kegiatan Utama :
Status Kawasan : Clean and Clear (memiliki IUKI)
Di dalam Perda No 10 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Kalimantan Barat 2014-2034, Kecamatan Hilir
Selatan dan Kendawangan (KI Ketapang) merupakan kawasan
peruntukan industri
Di dalam Perda No 3 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2035, Kecamatan Matan
Hilir Selatan dan Kendawangan merupakan kawasan peruntukan
industri besar
KESESUAIAN LOKASI DENGAN KEBIJAKAN
Kedekatan dengan sumber bahan
baku bauksit dan bahan baku SGA
Jumlah IUP dan Smelter
(eksisting):
84 IUP dan 2 smelter
Lokasi Green Field (lahan yang
belum ditambang) :
Terdapat 22 titik potensi green field
Ketersediaan KI dan KPI :
Terdapat 2 KI (sudah memiliki IUKI)
dan 7 KPI
Ketersedian Energi Listrik
Produksi listrik PLN Tahun 2021 :
190.786.492 KWh (sumber : BPS
Kalbar)
Tidak tersedia energi terbarukan
Infrastruktur Pendukung :
Jetty Kawasan Industri milik PT BAP
di KI Ketapang (Kontruksi) yang
direncanakan akan dikembangkan
untuk kepentingan kawasan
POTENSI
KALIMANTANBARAT/
KIKETAPANG
PROFILLOKASI
Kawasan Industri Tahap II
dan Tahap III ± 600 Ha +
375 Ha
Smelter Alumina dan
Pelabuhan
Kawasan Industri Awal
Tahap I ± 150 Ha dari
400 Ha
53%
47%
Bangunan Area Hijau
TAHAPAN PENGEMBANGAN DAN
KESIAPAN LOKASI
PEMBANGUNAN TERSUS 2023 - 2025 80%
Kontruksi Timeline Progress
POWER PLANT (PT KBS) 2023 - 2025 10%
JALAN 2023 – 2025 30%
WATER PLAN 2023 – 2024 5%
LAND CLEARING 85%
LIVING QUARTER 2023 – 2024 90%
2023 - 2025
ANALISISASPEKTEKNIS`
KI Ketapang dibangun dengan mengintegrasikan
infrastruktur industri dengan infrastruktur penunjang
KESESUAIAN LOKASI
• Berdasarkan peraturan kebijakan tata ruang penempatan industri smelter aluminium di KI Ketapang
sudah sesuai
• Berdasarkan masterplan Kawasan Industri Ketapang penempatan industri aluminium sudah sesuai yaitu
menempati ZONA ALUMINIUM. Dengan core industri eksisting adalah PT Borneo Alumindo Prima
RANCANGAN LOKA
Berdasarkan hasil survei lapangan, (Agustus 2023)
lahan untuk zona aluminium sudah siap bangun untuk
industri baru.
KESIAPAN LAHAN
ANALISISASPEKTEKNIS
1
4
3
2
Pelabuhan Logistik PT.
BAP
Pelabuhan Penumpang
Sukabangun
Bandara Rahadi Oesman
Pelabuhan Logistik
Kendawangan
AKSESIBIL
ITAS
1
2
Dapat diakses dari 2 kota
penghubung utama, yaitu
dari Bandara Supadio,
Pontianak dan Bandara
Udara Iskandar, Pangkalan
Bun.
3
4
Transportasi Umum Darat
5
Terdapat Bus damri yang
melayani rute menuju Kota
Ketapang yaitu rute :
Ketapang-Tayap
Ketapang – Sungai Melayu
Ketapang-Pontianak
INFRASTRUKTUR DASAR
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
1
Direncakan 2 (dua) pusat sumber tenaga berupa Gardu Induk
yaitu Gardu Induk- 1 ; 2 x 60 MW dan Gardu Induk-2 : 2 x 60
MW.
Pasokan dari gardu induk akan diperoleh dari rencana
pembangunan PLTU di areal PT BAP dan pelabuhan atau
jaringan PLN 150 KV.
JARINGAN TELEKOMUNIKASI
2
Direncanakan satu STO (sentral telepon otomatis) dengan
kapasitas 12.000 SST. Distribusi ke setiap RK (rumah kabel)
menggunakan kabel 1.000 pair.
JARINGAN AIR BERSIH
3
Sumber air baku adalah air permukaan yang berasal dari
Sungai Tengar yang ditampung dalam danau buatan dengan
kapasitas 300.000 m3 untuk 10 bulan produksi air bersih.
Untuk penyediaan air bersih tahap 1 akan digunakan oleh
pengembangan kawasan industri tahap I seluas ± 150 ha
adalah sebesar 165 liter/detik.
JARINGAN DRAINASE
4
Jaringan saluran drainase didesain mengikuti jaringan jalan
yang ada.
JARINGAN LIMBAH
5
Pengembangan jaringan air limbah diarahkan dengan
menggunakan sistem off site (terpusat) yang ramah
lingkungan. Sedangkan Untuk kawasan perumahan diarahkan
adanya penggunaan bio septic tank
ANALISISASPEKTEKNIS
ALTERNATIF 1 : REFINERY SGA
BAUKSIT : 3.000 KT/A
LIME : 17 KT /A
CAUSTIC SODA :
190 KT/A
COAL FOR GAS : 190 KT/A
KWH/A
COAL FOR ELECTRICITY :
3 X 108 KWH/A
BAHAN BAKU TEKNOLOGI DAN PROSES
PRODUKSI
Tiga proses utama :
1. Digestion
2. Precipitation
3. Calcination
ANALISISASPEKTEKNIS
ALTERNATIF 2 : SMELTER ALUMINIUM (ingot, slab, billet dan rod)
BAHAN BAKU TEKNOLOGI DAN PROSES
PRODUKSI
Smelter grade
alumina:
1.000 KT/A
Petroleum
Coke: 250 KT/A
Cryolite: 16 KT/A
Coal Pitch: 40
KT/A
Steam Coal: 6.160 KT/A
Produk
Produk Alumunium Ingot & Billet: 500 KT/A
No. Activities
I II III
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1
Land clearing & Levelling
completion
2 Detail engineering completion
3 Anode plant full operation
4
First Coal-fired Power Plant
(2x150 MW using circulating
fluidized boiler) connected
5
Last Coal-fired Power Plant
(2x380 MW using supercritical
boiler) connected
6 Full pot capacity in operation
ANALISISASPEKTEKNIS
JADWAL INDIKATIF
ISUDANTANTANGAN
NO ISU ASPEK LEGAL ISU ASPEK PASAR ISU ASPEK TEKNIS
1
Pada lokasi potensial yaitu KI Ketapang ada
tumpang tindih (overlap) dimana lahan eksisting
KI Ketapang dengan luasan 2.150 Ha telah
diterbitkan 6 WIUP pencadangan dan 1 IUP
Eksplorasi pada lokasi yang sama untuk
komoditas pasir kuarsa.
Untuk smelter alumina dan aluminium investasi
yang besar, missal :
PT Bintan Alumina Indonesia = USD 831,5 Juta
PT KAI = USD 1,399 mn
RPIP Kalbar mengarahkan industri bauksit / aluminium
berada di KI Ketapang, namun progres pembangunan
infrastruktur kawasan belum signifikan
2
Kebijakan dan insentif untuk perusahaan yang
sedang atau akan melakukan kegiatan industri di
bidang pengolahan dan pemurnian bahan mineral
dan tambang
Butuh biaya yang besar untuk membangun
pembangkit listrik (PLTU)
Tidak tersedianya energi terbarukan di Kalbar sehingga
harus menggunakan PLTU yang dinilai tidak ramah
lingkungan
3
Kesulitan mendapatkan Financing dari perbankan
untuk refinery dengan sumber energi berbasis
coal
Untuk proses klasinasi, digestion, evaporation
Dibutuhkan steam dan coal gas dari PLTU
4
Refinery maupun smelter satu paket dengan
pembangkit listrik (PLTU)
Prioritas hilirisasi bauksit berdasarkan road map dan
adanya missing link pada produk antara
5
Skema bisnis untuk kepastian supply bahan baku
dan offtaker
Data real kebutuhan aluminium di Indonesia dan Global
TERIMA KASIH
INDUSTRI HILIRISASI
BAUKSIT

More Related Content

Similar to Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar

10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdfAhmad Taufik
 
BISNIS TAMBANG NIKEL.pptx
BISNIS TAMBANG NIKEL.pptxBISNIS TAMBANG NIKEL.pptx
BISNIS TAMBANG NIKEL.pptxAnggaWirandono
 
Dermaga 1-4-5 ka-andal_bab_2_a
Dermaga   1-4-5 ka-andal_bab_2_aDermaga   1-4-5 ka-andal_bab_2_a
Dermaga 1-4-5 ka-andal_bab_2_aMessy Cool
 
Menuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada GulaMenuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada GulaHappy Tjahyono
 
Road Map 2016-2045 Final
Road Map 2016-2045 FinalRoad Map 2016-2045 Final
Road Map 2016-2045 FinalHappy Tjahyono
 
Arah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
Arah Politik Kebijakan Pembangunan SmelterArah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
Arah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter01112015
 
3. Profile Industri Baja 2014 (2).pdf
3. Profile Industri Baja 2014 (2).pdf3. Profile Industri Baja 2014 (2).pdf
3. Profile Industri Baja 2014 (2).pdfadaadehermawan
 
3. Profile Industri Baja 2014 (1).pdf
3. Profile Industri Baja 2014 (1).pdf3. Profile Industri Baja 2014 (1).pdf
3. Profile Industri Baja 2014 (1).pdfdikdik39
 
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdfwulanmunir1
 
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...TV Desa
 
Informasi Komoditi Besi-Baja-Fixed.pptx
Informasi Komoditi Besi-Baja-Fixed.pptxInformasi Komoditi Besi-Baja-Fixed.pptx
Informasi Komoditi Besi-Baja-Fixed.pptxMinistry
 
Proposal bisnis coal mining
Proposal bisnis coal miningProposal bisnis coal mining
Proposal bisnis coal miningRIDWAN IWAN
 
KITB_2020.pdf
KITB_2020.pdfKITB_2020.pdf
KITB_2020.pdfjimtua
 
RPIDA Kabupaten Bangka Barat versi FGD Kemenperin
RPIDA Kabupaten Bangka Barat versi FGD KemenperinRPIDA Kabupaten Bangka Barat versi FGD Kemenperin
RPIDA Kabupaten Bangka Barat versi FGD KemenperinFarahdita Rahmah
 
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)S. Pandu Hartadita
 
Skenario pengembangan pelabuhan kek marunda
Skenario pengembangan pelabuhan kek marundaSkenario pengembangan pelabuhan kek marunda
Skenario pengembangan pelabuhan kek marundaFitri Indra Wardhono
 

Similar to Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar (20)

10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
10.Bahan Paparan TA_FGD_060923_Manufaktur_Oleokimia.pdf
 
BISNIS TAMBANG NIKEL.pptx
BISNIS TAMBANG NIKEL.pptxBISNIS TAMBANG NIKEL.pptx
BISNIS TAMBANG NIKEL.pptx
 
Dermaga 1-4-5 ka-andal_bab_2_a
Dermaga   1-4-5 ka-andal_bab_2_aDermaga   1-4-5 ka-andal_bab_2_a
Dermaga 1-4-5 ka-andal_bab_2_a
 
Menuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada GulaMenuju Swasembada Gula
Menuju Swasembada Gula
 
Road Map 2016-2045 Final
Road Map 2016-2045 FinalRoad Map 2016-2045 Final
Road Map 2016-2045 Final
 
Arah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
Arah Politik Kebijakan Pembangunan SmelterArah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
Arah Politik Kebijakan Pembangunan Smelter
 
3. Profile Industri Baja 2014 (2).pdf
3. Profile Industri Baja 2014 (2).pdf3. Profile Industri Baja 2014 (2).pdf
3. Profile Industri Baja 2014 (2).pdf
 
3. Profile Industri Baja 2014 (1).pdf
3. Profile Industri Baja 2014 (1).pdf3. Profile Industri Baja 2014 (1).pdf
3. Profile Industri Baja 2014 (1).pdf
 
Iptek pada pertambangan
Iptek pada pertambanganIptek pada pertambangan
Iptek pada pertambangan
 
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
 
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...Ki batang  warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
Ki batang warsito undip | Webinar Prospek Ekonomi Pembangunan Kawasan Indust...
 
Informasi Komoditi Besi-Baja-Fixed.pptx
Informasi Komoditi Besi-Baja-Fixed.pptxInformasi Komoditi Besi-Baja-Fixed.pptx
Informasi Komoditi Besi-Baja-Fixed.pptx
 
Penyusunan ZR KEK Bintan
Penyusunan ZR KEK BintanPenyusunan ZR KEK Bintan
Penyusunan ZR KEK Bintan
 
1. paparan ditjen minerba
1. paparan ditjen minerba1. paparan ditjen minerba
1. paparan ditjen minerba
 
Proposal bisnis coal mining
Proposal bisnis coal miningProposal bisnis coal mining
Proposal bisnis coal mining
 
Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014
Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014
Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014
 
KITB_2020.pdf
KITB_2020.pdfKITB_2020.pdf
KITB_2020.pdf
 
RPIDA Kabupaten Bangka Barat versi FGD Kemenperin
RPIDA Kabupaten Bangka Barat versi FGD KemenperinRPIDA Kabupaten Bangka Barat versi FGD Kemenperin
RPIDA Kabupaten Bangka Barat versi FGD Kemenperin
 
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
Pengembangan Kawasan Strategis Provinsi Jambi (Ujung Jabung)
 
Skenario pengembangan pelabuhan kek marunda
Skenario pengembangan pelabuhan kek marundaSkenario pengembangan pelabuhan kek marunda
Skenario pengembangan pelabuhan kek marunda
 

Recently uploaded

PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 

Recently uploaded (20)

PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 

Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar

  • 1. PETA PELUANG INVESTASI PROYEK STRATEGIS YANG SIAP DITAWARKAN DALAM RANGKA MENDUKUNG IBU KOTA NUSANTARA INDUSTRI HILIRISASI BAUKSIT Focus Group Discussion (FGD) Aspek Legal, Teknis, dan Pasar
  • 2. B. URGENSI DAN PROSPEK PROYEK Perpres No 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020- 2034 Hilirisasi sumberdaya alam melalui pembangunan smelter difokuskan pada 5 (lima) hasil tambang salah satunya tambang bauksit. Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2015 tentang RIPIN 2015-2035 Salah satu program dari kebijakan ini adalah fasilitasi pembangunan smelter pengolahan bauksit menjadi alumina. Perda Provinsi KalBar No 1 Tahun 2017 tentang RPIP Provinsi KalBar 2017-2037 Salah satu strategi pembangunan industri Kalimantan Barat adalah menumbuh-kembangkan industri pengolahan sumberdaya unggulan yaitu bauksit. UU No 3/2020 tentang Pertambangan Minerba Larangan ekspor bijih bauksit yang memberikan dampak kepada 98 IUP di Indonesia. Saat ini kebutuhan produk akhir aluminium mencapai 1 juta ton. Kebutuhan tersebut baru terpenuhi sekitar 250 rb ton, kekurangannya 750 ribu ton yang masih impor. 3,2 M ton 31,4 jt ton 3 jt ton 200 rb ton 1 jt ton Sumber Produksi Produksi Alumina SGA Produksi Aluminium Ingot Kebutuhan Aluminium Ingot 10 jt ton (7 perusahaan smelter) 500 rb ton (PT. BAI) GAP Planned A. JUSTIFIKASI DAN KRITERIA PEMILIHAN PROYEK Larangan ekspor bauksit menyebabkan over suplai dr perusahaan pemegang IUP OP (produksi 31,4 jt ton, serapan industri 7-9 jt ton, over suplai 25 jt ton). Missing link produk antara (SGA, Ingot, Slab, Rod, Billet) C. URGENSI DAN PROSPEK PROYEK KBLI 24202 (24202A2) HS Code 760110 (Alluminium, not alloyed, unwrought) PROFIL PROYEK INDUSTRI HILIRISASI BAUKSIT
  • 3. ANALISIS ASPEK PASAR ISU PENGEMBANGAN PROYEK • Saat ini, 4 smelter eksisting: total kapasitas input bauksit sebesar 8.000.000 – 11.000.000 Ton dan kapasitas produksi alumina sebesar 3.000.000 ton SGA dan 300.000 ton CGA • Terdapat 7 smelter dalam proses Pembangunan: dengan potensi input bauksit sebesar 25.000.000 – 30.000.000 Ton Bauksit • Apabila ke 7 smelter beroperasi dan ditambah industri eksisting maka akan menghasilkan 13.000.000 Ton SGA • Apabila salah satu atau lebih dari ke 7 smelter tidak beroperasi maka akan ada potensi pembangunan refinery bauksit menjadi SGA yang dapat ditawarkan ke investor baru agar over suplai bijih bauksit terserap • Dari 13.000.000 Ton Potensi SGA yang baru diserap oleh Industri eksisting adalah 3.000.000 Ton SGA, sehingga SGA yang belum terserap 10.000.000.000 Ton SGA sehingga terdapat potensi pembangunan smelter aluminium (ingot) sampai 5.000.000 Ton
  • 4. ANALISIS ASPEK PASAR POTENSI PASAR YANG DITAWARKAN ALTERNATIF 1 : HILIRISASI TAHAP REFINERY SGA PRODUKSI BAUKSIT EKSISTING : 31.400.000 Ton/tahun PENYERAPAN OLEH INDUSTRI DOMESTIK (PT ICA, PT WHW, DAN PT BAI) :7.000.000 – 9.000.000 Ton/tahun OVER SUPLAI DARI PELARANGAN EKSPOR : 25.800.000 Ton/Tahun (Rata-Rata) Terdapat 7 Perusahaan (apabila beroperasi) akan menghasilkan alumina dengan kapasitas produksi 10 Juta Ton SGA yang mana akan menyerap bauksit sekitar 30.000.000 Ton. Akan ada potensi untuk ditawarkan kepada investor apabila salah satu dari 7 Perusahaan tidak dapat memproduksi 1.000.000 Ton SGA Suplai raw material untuk refinery SGA : Perusahaan pemegang IUP OP di Kalimantan Barat Potensi Produk Yang Akan Ditawarkan Posisi Produk Pada Pohon Industri Hilirisasi Bauksit POTENSI OFFTAKER SGA 1. NEGARA TUJUAN EKSPOR : Japan, Korea, China, Taiwan, Thailand, Malaysia, Saudi Arabia, Vietnam, New Zealand, Hongkong 2. MARKET TRADER
  • 5. ALTERNATIF 2 : HILIRISASI PADA TAHAP SMELTER ALUMINIUM (ingot, slab, billet dan rod) Potensi Produk Yang Akan Ditawarkan Posisi Produk Pada Pohon Industri Hilirisasi Bauksit Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 Volume (Ton) 71.231 53.183 37.650 86.069 68.528 Rata-rata (Ton) 63.332 ton/tahun Data Impor Ingot HS Code 760110 Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 Volume (Ton) 57.286 59.986 54.017 57.881 79.611 Rata-rata (Ton) 61.756 ton/tahun Data Impor Rod, Billet, Slab HS Code 760410 KEBUTUHAN ALUMINIUM : 1.000.000 Ton/tahun PRODUKSI EKSISTING (PT INALUM ) : 250.000 Ton/tahun GAP KEBUTUHAN DENGAN PRODUKSI EKSISTING : 750.000 Ton/Tahun POTENSI UNTUK MENYERAP SGA UNTUK GLOBAL MARKET Potensi Produksi Ingot PT KAI 500.000 Ton (tahap 1) EKSPANSI PT INALUM 200.000 Ton/Tahun ANALISIS ASPEK PASAR POTENSI PASAR YANG DITAWARKAN Serapan SGA PT KAI 1.000.000 Ton PT INALUM 800.000 Ton Kebutuhan Aluminium sudah terpenuhi Apabila PT KAI dan PT INALUM suplai untuk kebutuhan dalam negeri POTENSI OFFTAKER ALUMINIUM INGOT 1. NEGARA TUJUAN EKSPOR China, Vietnam, India, USA,Australia, dan Eropa 2. MARKET TRADER
  • 6. TINJAUAN ASPEK LEGAL/HUKUM DAN ADMINISTRATIF Peraturan Presiden No 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2034 RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL Hilirisasi sumberdaya alam melalui pembangunan smelter akan difokuskan pada 5 (lima) hasil tambang salah satunya tambang bauksit yaitu 5 (lima) smelter MENDUKUNG KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN NASIONAL Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2015 tentang RIPIN 2015- 2035 Salah satu program dari kebijakan ini adalah fasilitasi pembangunan smelter pengolahan bauksit menjadi alumina MENDUKUNG KEBIJAKAN PERTAMBANGAN MINERBA Undang-Undang No 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba • Pemegang IUP atau IUPK wajib meningkatkan nilai tambah Mineral melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri melalui pembangunan dan pengoperasian smelter • Berdasarkan kebijakan ini, ekspor mineral mentah masih diizinkan paling lambat 10 Juni 2023, setelahnya dilarang oleh Pemerintah. MENDUKUNG Perda No 1 Tahun 2021 tentang Perubahan Perda No 2 Tahun 2019 tentang RPJP Kalimantan Barat Salah-satu visi pembangunan daerah yang diwujudkan dengan percepatan proses hilirisasi dengan memperkuat sinergi antara sektor pertanian dalam arti luas dan sektor pertambangan dengan sektor pengolahan MENDUKUNG Perda No 1 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Kalimantan Barat MENDUKUNG • Salah satu strategi pembangunan industri Kalimantan Barat adalah menumbuh- kembangkan industri pengolahan sumberdaya unggulan salah satunya industri bauksit • Pada industri bauksit jenis industri yang diprioritaskan adalah industri smelter/ alumina, aluminium scrap, ingot, rod, sheet, flat bar, tube, round bar, square bar dan industri alumunium peleburan menjadi bahan baku Rumah Tangga serta industri aluminium sebagai bahan baku otomotif. • KI Ketapang diperuntukkan untuk industri berbasis komoditas bauksit. MENDUKUNG Kawasan Industri Matan Hilir Selatan dan Kendawangan merupakan kawasan industri unggulan di sektor pertambangan, perkebunan, dan industri Perda Provinsi Kalimantan Barat No 10 Tahun 2014 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014-2034 MENDUKUNG RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN DAERAH KEBIJAKAN TATA RUANG DAERAH LEGALITAS LOKASI PROYEK Perusahaan : PT Ketapang Bangun Sarana IUKI : 2019-3016-1843-6304-383 Tanggal Terbit : 26 Agustus 2020 Izin Usaha Kawasan Industri Ketapang MEMENUHI PERSYARATAN CNC
  • 7. TINJAUAN ASPEK LEGAL/HUKUM DAN ADMINISTRATIF Insentif dari pemerintah yang diberikan kepada bidang usaha industri pembuatan alumunium ingot atau slab (KBLI 24020) 1. TAX HOLIDAY Berdasarkan PMK No. 130/PMK.010/2020 dan Peraturan BKPM No. 7/2020 ü Diberikan untuk penanaman modal baru dan perluasan ü Nilai investasi paling sedikit Rp. 100 miliar ü Diberikan kepada bidang usaha yang masuk ke dalam 18 kelompok industri pionir ü Jika tidak termasuk, WP dapat mengajukan fasilitas Tax Holiday dengan pemenuhan kriteria kuantitatif industri pionir dengan skor ≥ 80 2. TAX ALLOWANCE Berdasarkan PP NOMOR 78 TAHUN 2019 tax allowance diberikan kepada Diberikan kepada sektor : ü Pertanian ü Kehutanan ü Perikanan ü ESDM ü Perhubungan ü Lingkungan ü Pariwisata ü Industri BENTUK FASILITAS PAJAK PENGHASILAN Tax Allowance (TA) PENERIMA FASILITAS PAJAK PENGHASILAN Tax Allowance (TA)
  • 8. PROFILLOKASI KI Ketapang berada di Desa Pagar Mentimun, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat Industri Aluminium Industri CPO Lanjutan dan Makanan Industri Semen dan Bahan Bangunan Industri Tekstil Industri Pengolahan Kayu Undang-Undang No 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang- Undang No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba, KI Ketapang industri berbasis komoditas bauksit KI KETAPANG Badan Pengelola Kawasan : PT Ketapang Bangun Sarana (PMA) Anchor Industry : PT Borneo Alumindo Prima Luas Lahan : 2.150 Ha Kegiatan Utama : Status Kawasan : Clean and Clear (memiliki IUKI) Di dalam Perda No 10 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Barat 2014-2034, Kecamatan Hilir Selatan dan Kendawangan (KI Ketapang) merupakan kawasan peruntukan industri Di dalam Perda No 3 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2035, Kecamatan Matan Hilir Selatan dan Kendawangan merupakan kawasan peruntukan industri besar KESESUAIAN LOKASI DENGAN KEBIJAKAN Kedekatan dengan sumber bahan baku bauksit dan bahan baku SGA Jumlah IUP dan Smelter (eksisting): 84 IUP dan 2 smelter Lokasi Green Field (lahan yang belum ditambang) : Terdapat 22 titik potensi green field Ketersediaan KI dan KPI : Terdapat 2 KI (sudah memiliki IUKI) dan 7 KPI Ketersedian Energi Listrik Produksi listrik PLN Tahun 2021 : 190.786.492 KWh (sumber : BPS Kalbar) Tidak tersedia energi terbarukan Infrastruktur Pendukung : Jetty Kawasan Industri milik PT BAP di KI Ketapang (Kontruksi) yang direncanakan akan dikembangkan untuk kepentingan kawasan POTENSI KALIMANTANBARAT/ KIKETAPANG
  • 9. PROFILLOKASI Kawasan Industri Tahap II dan Tahap III ± 600 Ha + 375 Ha Smelter Alumina dan Pelabuhan Kawasan Industri Awal Tahap I ± 150 Ha dari 400 Ha 53% 47% Bangunan Area Hijau TAHAPAN PENGEMBANGAN DAN KESIAPAN LOKASI PEMBANGUNAN TERSUS 2023 - 2025 80% Kontruksi Timeline Progress POWER PLANT (PT KBS) 2023 - 2025 10% JALAN 2023 – 2025 30% WATER PLAN 2023 – 2024 5% LAND CLEARING 85% LIVING QUARTER 2023 – 2024 90% 2023 - 2025
  • 10. ANALISISASPEKTEKNIS` KI Ketapang dibangun dengan mengintegrasikan infrastruktur industri dengan infrastruktur penunjang KESESUAIAN LOKASI • Berdasarkan peraturan kebijakan tata ruang penempatan industri smelter aluminium di KI Ketapang sudah sesuai • Berdasarkan masterplan Kawasan Industri Ketapang penempatan industri aluminium sudah sesuai yaitu menempati ZONA ALUMINIUM. Dengan core industri eksisting adalah PT Borneo Alumindo Prima RANCANGAN LOKA Berdasarkan hasil survei lapangan, (Agustus 2023) lahan untuk zona aluminium sudah siap bangun untuk industri baru. KESIAPAN LAHAN
  • 11. ANALISISASPEKTEKNIS 1 4 3 2 Pelabuhan Logistik PT. BAP Pelabuhan Penumpang Sukabangun Bandara Rahadi Oesman Pelabuhan Logistik Kendawangan AKSESIBIL ITAS 1 2 Dapat diakses dari 2 kota penghubung utama, yaitu dari Bandara Supadio, Pontianak dan Bandara Udara Iskandar, Pangkalan Bun. 3 4 Transportasi Umum Darat 5 Terdapat Bus damri yang melayani rute menuju Kota Ketapang yaitu rute : Ketapang-Tayap Ketapang – Sungai Melayu Ketapang-Pontianak INFRASTRUKTUR DASAR JARINGAN TRANSMISI LISTRIK 1 Direncakan 2 (dua) pusat sumber tenaga berupa Gardu Induk yaitu Gardu Induk- 1 ; 2 x 60 MW dan Gardu Induk-2 : 2 x 60 MW. Pasokan dari gardu induk akan diperoleh dari rencana pembangunan PLTU di areal PT BAP dan pelabuhan atau jaringan PLN 150 KV. JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 Direncanakan satu STO (sentral telepon otomatis) dengan kapasitas 12.000 SST. Distribusi ke setiap RK (rumah kabel) menggunakan kabel 1.000 pair. JARINGAN AIR BERSIH 3 Sumber air baku adalah air permukaan yang berasal dari Sungai Tengar yang ditampung dalam danau buatan dengan kapasitas 300.000 m3 untuk 10 bulan produksi air bersih. Untuk penyediaan air bersih tahap 1 akan digunakan oleh pengembangan kawasan industri tahap I seluas ± 150 ha adalah sebesar 165 liter/detik. JARINGAN DRAINASE 4 Jaringan saluran drainase didesain mengikuti jaringan jalan yang ada. JARINGAN LIMBAH 5 Pengembangan jaringan air limbah diarahkan dengan menggunakan sistem off site (terpusat) yang ramah lingkungan. Sedangkan Untuk kawasan perumahan diarahkan adanya penggunaan bio septic tank
  • 12. ANALISISASPEKTEKNIS ALTERNATIF 1 : REFINERY SGA BAUKSIT : 3.000 KT/A LIME : 17 KT /A CAUSTIC SODA : 190 KT/A COAL FOR GAS : 190 KT/A KWH/A COAL FOR ELECTRICITY : 3 X 108 KWH/A BAHAN BAKU TEKNOLOGI DAN PROSES PRODUKSI Tiga proses utama : 1. Digestion 2. Precipitation 3. Calcination
  • 13. ANALISISASPEKTEKNIS ALTERNATIF 2 : SMELTER ALUMINIUM (ingot, slab, billet dan rod) BAHAN BAKU TEKNOLOGI DAN PROSES PRODUKSI Smelter grade alumina: 1.000 KT/A Petroleum Coke: 250 KT/A Cryolite: 16 KT/A Coal Pitch: 40 KT/A Steam Coal: 6.160 KT/A Produk Produk Alumunium Ingot & Billet: 500 KT/A
  • 14. No. Activities I II III Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 1 Land clearing & Levelling completion 2 Detail engineering completion 3 Anode plant full operation 4 First Coal-fired Power Plant (2x150 MW using circulating fluidized boiler) connected 5 Last Coal-fired Power Plant (2x380 MW using supercritical boiler) connected 6 Full pot capacity in operation ANALISISASPEKTEKNIS JADWAL INDIKATIF
  • 15. ISUDANTANTANGAN NO ISU ASPEK LEGAL ISU ASPEK PASAR ISU ASPEK TEKNIS 1 Pada lokasi potensial yaitu KI Ketapang ada tumpang tindih (overlap) dimana lahan eksisting KI Ketapang dengan luasan 2.150 Ha telah diterbitkan 6 WIUP pencadangan dan 1 IUP Eksplorasi pada lokasi yang sama untuk komoditas pasir kuarsa. Untuk smelter alumina dan aluminium investasi yang besar, missal : PT Bintan Alumina Indonesia = USD 831,5 Juta PT KAI = USD 1,399 mn RPIP Kalbar mengarahkan industri bauksit / aluminium berada di KI Ketapang, namun progres pembangunan infrastruktur kawasan belum signifikan 2 Kebijakan dan insentif untuk perusahaan yang sedang atau akan melakukan kegiatan industri di bidang pengolahan dan pemurnian bahan mineral dan tambang Butuh biaya yang besar untuk membangun pembangkit listrik (PLTU) Tidak tersedianya energi terbarukan di Kalbar sehingga harus menggunakan PLTU yang dinilai tidak ramah lingkungan 3 Kesulitan mendapatkan Financing dari perbankan untuk refinery dengan sumber energi berbasis coal Untuk proses klasinasi, digestion, evaporation Dibutuhkan steam dan coal gas dari PLTU 4 Refinery maupun smelter satu paket dengan pembangkit listrik (PLTU) Prioritas hilirisasi bauksit berdasarkan road map dan adanya missing link pada produk antara 5 Skema bisnis untuk kepastian supply bahan baku dan offtaker Data real kebutuhan aluminium di Indonesia dan Global