SlideShare a Scribd company logo
Oleh :
KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI
DOSEN STEI HAMFARA JOGJA
SEPTEMBER 2017
PENYIMPANGAN - PENYIMPANGAN
HUKUM SYIRKAH
POKOK BAHASAN
(1) Penyimpangan Hukum Syirkah
(2) Penyimpangan 1 : Tidak adanya syarik
badan pada akad pembentukan syirkah
(3) Penyimpangan 2 : Tidak adanya ijab dan
kabul pada akad pembentukan syirkah
(4) Penyimpangan 3 : Tidak adanya
ketentuan nisbah bagi hasil (profit sharing)
(5) Penyimpangan 4 : Tidak adanya
ketentuan nisbah bagi rugi (loss sharing)
POKOK BAHASAN
(6) Penyimpangan 5 : Bagi hasil dengan
prinsip revenue sharing (yang benar : profit
sharing).
(7) Penyimpangan 6 : Bagi hasil dalam
jumlah nominal tertentu
(8) Penyimpangan 7 : bagi hasil berupa
persentase dari modal.
 (9) Penyimpangan 8 : barang dijadikan
modal syirkah.
1. Penyimpangan
Hukum Syirkah
Penyimpangan Hukum Syirkah
Penyimpangan hukum Syirkah adalah
ketidaksesuaian dengan akad dan
hukum syirkah.
Syariah Islam telah menjelaskan
hukum-hukum tentang syirkah, misal
tentang akad syirkah, bagi hasil
syirkah, bagi rugi syirkah, dll
Maka setiap penyimpangan terhadap
hukum-hukum tersebut adalah hal
yang tertolak (mardud), yang dapat
terkategori batal atau fasad.
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Sabda Rasulullah SAW :
‫من‬‫عمل‬‫عمال‬‫ليس‬‫عليه‬‫أمرنا‬‫فهو‬‫رد‬
 “Barangsiapa yang melakukan suatu
perbuatan yang tidak sesuai dengan
perintah kami (syariah) maka perbuatan
itu tertolak.” (HR Muslim).
 Sabda Rasulullah SAW :
‫كل‬‫شرط‬‫ليس‬‫في‬‫كتاب‬‫هللا‬‫فهو‬‫باطل‬
 “Setiap syarat yang bertentangan
dengan Kitabullah, maka dia adalah
batil.” (HR Bukhari).
Penyimpangan Hukum Syirkah
Penyimpangan hukum Syirkah
terkategori batal : jika melanggar
rukun-rukun syirkah, yaitu
menyangkut : (1) ‘aaqidaani (dua
pihak yag berakad), (2) objek akad,
dan (3) shighat ijab dan kabul.
Penyimpangan hukum Syirkah
terkategori fasad : jika tidak
melanggar rukun-rukun syirkah,
misalnya melanggar ketentuan bagi
hasil syirkah.
2. Penyimpangan 1 :
Tidak adanya syarik
badan pada akad
pembentukan syirkah
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : akad pembentukan koperasi
syariah yang mengikuti metode pembentukan
koperasi konvensional.
 Yang terjadi hanyalah pengumpulan modal dari
satu pihak saja (pemilik modal / shahibul
maal), yang kemudian bersepakat untuk
mendirikan koperasi syariah.
 Setelah koperasi berdiri, barulah dibentuk
pengurus koperasi yang mengelola koperasi.
 Titik kritis : pada saat mereka bersepakat
membentuk koperasi syariah, tidak ada pihak
yang berkedudukan sebagai pengelola modal
(syariik badan / mudharib / aamil).
3. Penyimpangan 2 :
Tidak adanya ijab dan
kabul pada akad
pembentukan syirkah
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : akad pembentukan syirkah
musahamah (PT).
 Yang terjadi hanyalah pengumpulan modal dari
satu pihak saja (pemilik modal / shahibul
maal), yang kemudian bersepakat untuk
mendirikan sebuah PT (perseroan terbatas).
 Setelah PT berdiri, barulah dibentuk Dewan
Direksi yang mengelola PT.
 Titik kritis : Pada saat mereka bersepakat
membentuk PT, tidak ada ijab dan kabul antara
para pemodal dan dengan pihak yang
berkedudukan sebagai pengelola modal
(syariik badan / mudharib / aamil).
4. Penyimpangan 3 :
Tidak adanya
ketentuan nisbah bagi
hasil (profit sharing)
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : koperasi 212 Mart.
 Yang terjadi hanyalah penggabungan modal
milik para peserta kepada Koperasi 212 Mart
yang sudah berdiri.
 Dalam berbagai ketentuan atau peraturan ttg
koperasi 212 Mart yang disebarkan kpd publik,
TIDAK DITEMUKAN ketentuan bagi hasil,
misalnya 50% dari laba untuk pemilik modal
dan 50% dari laba untuk pengelola modal.
 Tidak adanya ketentuan nisbah bagi hasil ini
menjadikan koperasi 212 Mart bertatus fasad.
5. Penyimpangan 4 :
Tidak adanya
ketentuan nisbah bagi
rugi (loss sharing)
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : koperasi 212 Mart.
 Yang terjadi hanyalah penggabungan modal
milik para peserta kepada Koperasi 212 Mart
yang sudah berdiri.
 Dalam berbagai ketentuan atau peraturan ttg
koperasi 212 Mart yang disebarkan kpd
publik, TIDAK DITEMUKAN ketentuan bagi
rugi (loss sharing), misalnya 50% dari
kerugian ditanggung pemilik modal dan 50%
dari kerugian ditanggung pengelola modal.
 Tidak adanya ketentuan nisbah bagi rugi ini
menjadikan koperasi 212 Mart bertatus fasad.
6. Penyimpangan 5 :
Bagi hasil dengan
prinsip revenue
sharing (yang benar :
profit sharing).
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : musyarakah pengelola kios di Mall
dengan para pedagang.
 Cara bagi hasilnya : nilai transaksi belanja
langsung dibagi dalam jangka waktu tertentu
(misal 3 hari) tanpa dikurangi beaya produksi
antara dua pihak, yaitu pengelola kios di Mall
dan para pedagang.
 Bagi hasil dengan cara REVENUE SHARING
tidak sesuai syariah, karena 2 alasan :
 (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah
bhw yang dibagi adalah profit (Arab = al ribhu).
 (2) revenue sharing mengandung unsur gharar
(belum pasti untung, bisa rugi bisa untung).
7. Penyimpangan 6 :
Bagi hasil dalam
jumlah nominal
tertentu
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : misal pengelola modal
menjanjikan kepada pemodal bagi hasil
sebesar Rp 1 juta rupiah per bulan.
 Cara bagi hasil seperti ini tidak sesuai
syariah, karena 2 alasan :
 (1) bertentangan dengan cara bagi hasil
syirkah, yaitu ketentuan bagi hasil
seharusnya berupa nisbah (persentase) dari
laba.
 (2) bagi hasil dengan menyebut jumlah
nominal mengandung unsur gharar (bisa rugi
bisa untung, sehingga jumlah laba tidak
dapat dipastikan).
8. Penyimpangan 7 :
bagi hasil berupa
persentase dari
modal.
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : misal pengelola modal menjanjikan
kepada pemodal bagi hasil sebesar 5% dari
modal.
 Cara bagi hasil seperti ini tidak sesuai syariah,
karena 2 alasan :
 (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah,
yaitu ketentuan bagi hasil seharusnya berupa
nisbah (persentase) dari laba, bukan dari modal.
 (2) bagi hasil dengan persentase dari modal
adalah mirip dengan riba, maka hukumnya
dihukumi sama dengan riba. Kaidah fiqih ; maa
qaaraba al sya’i u’thiya hukmuhu (apa yang
mendekati sesuatu, dihukumi sama dengan
sesuatu itu).
9. Penyimpangan 8 :
barang dijadikan
modal syirkah.
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : misal pengelola modal
berkontribusi tenaga, sedang pihak pemodal
berkontribusi tempat (kios dll) dan peralatan
(kursi, meja, alat masak dll).
 Cara seperti ini tidak sesuai syariah, karena
bertentangan dengan ketentuan modal dalam
syirkah, yaitu seharusnya modal itu berupa
uang tunai, bukan berupa barang.
 Solusinya, barang sebagai modal syrkah itu
dihitung nilainya dalam rupiah, misal kios
dan peralatan dihitung senilai 10 juta.
 Nilai 10 juta ini dianggap sebagai modal yang
disetor pihak pemodal.
TERIMA KASIH
WASSALAM

More Related Content

What's hot

06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
fissilmikaffah1
 
Hukum Seputar Nafkah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum Seputar Nafkah (KH. Shiddiq Al-Jawi)Hukum Seputar Nafkah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum Seputar Nafkah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
MaulanaFirdaus19
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
fissilmikaffah1
 
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
fissilmikaffah1
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
fissilmikaffah1
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
fissilmikaffah1
 
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
fissilmikaffah1
 
Ilf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAM
Ilf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAMIlf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAM
Ilf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAM
AMIR HAMZAH
 
Fiqih Riba
Fiqih RibaFiqih Riba
Fiqih Riba
Muhammad Jamhuri
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
fissilmikaffah1
 
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat UangFiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
MaulanaFirdaus19
 
11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH
fissilmikaffah1
 
Hukum Samsarah (Makelar) Dalam Islam
Hukum Samsarah (Makelar) Dalam IslamHukum Samsarah (Makelar) Dalam Islam
Hukum Samsarah (Makelar) Dalam Islam
Suryono .
 
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
BudiPrasetyo203326
 
FIQH MUAMALAH - IJARAH
FIQH MUAMALAH -  IJARAHFIQH MUAMALAH -  IJARAH
FIQH MUAMALAH - IJARAH
Rendra Fahrurrozie
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
fissilmikaffah1
 
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
fissilmikaffah1
 
02.2 AKIBAT HARTA HARAM
02.2 AKIBAT HARTA HARAM02.2 AKIBAT HARTA HARAM
02.2 AKIBAT HARTA HARAM
fissilmikaffah1
 
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
Erwin Wahyu
 
06 hukum riba 2015
06 hukum riba 201506 hukum riba 2015
06 hukum riba 2015
Encep Bahauddin
 

What's hot (20)

06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 
Hukum Seputar Nafkah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum Seputar Nafkah (KH. Shiddiq Al-Jawi)Hukum Seputar Nafkah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
Hukum Seputar Nafkah (KH. Shiddiq Al-Jawi)
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
 
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
Ilf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAM
Ilf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAMIlf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAM
Ilf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAM
 
Fiqih Riba
Fiqih RibaFiqih Riba
Fiqih Riba
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
 
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat UangFiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
Fiqih Zakat Fitrah Dan Zakat Uang
 
11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH
 
Hukum Samsarah (Makelar) Dalam Islam
Hukum Samsarah (Makelar) Dalam IslamHukum Samsarah (Makelar) Dalam Islam
Hukum Samsarah (Makelar) Dalam Islam
 
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
04-HUKUM KANZUL MAL DAN IDDIKHAR.pdf
 
FIQH MUAMALAH - IJARAH
FIQH MUAMALAH -  IJARAHFIQH MUAMALAH -  IJARAH
FIQH MUAMALAH - IJARAH
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
 
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
 
02.2 AKIBAT HARTA HARAM
02.2 AKIBAT HARTA HARAM02.2 AKIBAT HARTA HARAM
02.2 AKIBAT HARTA HARAM
 
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
 
06 hukum riba 2015
06 hukum riba 201506 hukum riba 2015
06 hukum riba 2015
 

Similar to 10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH

Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAnalisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
An Nisbah
 
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisMengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Setiono Winardi
 
Basic training allisya
Basic training allisyaBasic training allisya
Basic training allisya
Alam Rojo
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Wahilman Syahmi
 
Resume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxResume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptx
MayaAyuLestari1
 
Akuntansi Musyarakah
Akuntansi MusyarakahAkuntansi Musyarakah
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.pptHUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
RirisSitinjak2
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnyaMacam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Wahid Alimudin
 
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahProfit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
RullyMarlanEliezerSi
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
AHMADLUTFIALIP202101
 
Persekutuan.pdf
Persekutuan.pdfPersekutuan.pdf
Persekutuan.pdf
Rito Doank
 
Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9
Taqiya Hanifanti
 
MACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
MACAM-MACAM SYIRKAH.pptMACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
MACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
RiskiDestianto
 
Accounting Syaria
Accounting SyariaAccounting Syaria
Accounting Syaria
riskaherliyani
 
6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiahbranzbear
 

Similar to 10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH (20)

Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAnalisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
 
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisMengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
 
Basic training allisya
Basic training allisyaBasic training allisya
Basic training allisya
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
 
Resume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxResume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptx
 
Bank
BankBank
Bank
 
Akuntansi Musyarakah
Akuntansi MusyarakahAkuntansi Musyarakah
Akuntansi Musyarakah
 
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.pptHUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
 
Persekutuan Komanditer
Persekutuan KomanditerPersekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnyaMacam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
 
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahProfit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
 
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
 
Persekutuan.pdf
Persekutuan.pdfPersekutuan.pdf
Persekutuan.pdf
 
Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9
 
Syariah
SyariahSyariah
Syariah
 
MACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
MACAM-MACAM SYIRKAH.pptMACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
MACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
 
Accounting Syaria
Accounting SyariaAccounting Syaria
Accounting Syaria
 
6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah
 

More from fissilmikaffah1

01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
fissilmikaffah1
 
01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
fissilmikaffah1
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
fissilmikaffah1
 
01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah
fissilmikaffah1
 
15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH
fissilmikaffah1
 
14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH
fissilmikaffah1
 
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
fissilmikaffah1
 
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
fissilmikaffah1
 
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
fissilmikaffah1
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
fissilmikaffah1
 
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
fissilmikaffah1
 
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
fissilmikaffah1
 
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
fissilmikaffah1
 
04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD
fissilmikaffah1
 

More from fissilmikaffah1 (14)

01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
 
01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah
 
15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH
 
14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH
 
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
 
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
 
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
 
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
 
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
 
04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 

10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH

  • 1. Oleh : KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI DOSEN STEI HAMFARA JOGJA SEPTEMBER 2017 PENYIMPANGAN - PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH
  • 2. POKOK BAHASAN (1) Penyimpangan Hukum Syirkah (2) Penyimpangan 1 : Tidak adanya syarik badan pada akad pembentukan syirkah (3) Penyimpangan 2 : Tidak adanya ijab dan kabul pada akad pembentukan syirkah (4) Penyimpangan 3 : Tidak adanya ketentuan nisbah bagi hasil (profit sharing) (5) Penyimpangan 4 : Tidak adanya ketentuan nisbah bagi rugi (loss sharing)
  • 3. POKOK BAHASAN (6) Penyimpangan 5 : Bagi hasil dengan prinsip revenue sharing (yang benar : profit sharing). (7) Penyimpangan 6 : Bagi hasil dalam jumlah nominal tertentu (8) Penyimpangan 7 : bagi hasil berupa persentase dari modal.  (9) Penyimpangan 8 : barang dijadikan modal syirkah.
  • 5. Penyimpangan Hukum Syirkah Penyimpangan hukum Syirkah adalah ketidaksesuaian dengan akad dan hukum syirkah. Syariah Islam telah menjelaskan hukum-hukum tentang syirkah, misal tentang akad syirkah, bagi hasil syirkah, bagi rugi syirkah, dll Maka setiap penyimpangan terhadap hukum-hukum tersebut adalah hal yang tertolak (mardud), yang dapat terkategori batal atau fasad.
  • 6. Penyimpangan Hukum Syirkah  Sabda Rasulullah SAW : ‫من‬‫عمل‬‫عمال‬‫ليس‬‫عليه‬‫أمرنا‬‫فهو‬‫رد‬  “Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan perintah kami (syariah) maka perbuatan itu tertolak.” (HR Muslim).  Sabda Rasulullah SAW : ‫كل‬‫شرط‬‫ليس‬‫في‬‫كتاب‬‫هللا‬‫فهو‬‫باطل‬  “Setiap syarat yang bertentangan dengan Kitabullah, maka dia adalah batil.” (HR Bukhari).
  • 7. Penyimpangan Hukum Syirkah Penyimpangan hukum Syirkah terkategori batal : jika melanggar rukun-rukun syirkah, yaitu menyangkut : (1) ‘aaqidaani (dua pihak yag berakad), (2) objek akad, dan (3) shighat ijab dan kabul. Penyimpangan hukum Syirkah terkategori fasad : jika tidak melanggar rukun-rukun syirkah, misalnya melanggar ketentuan bagi hasil syirkah.
  • 8. 2. Penyimpangan 1 : Tidak adanya syarik badan pada akad pembentukan syirkah
  • 9. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : akad pembentukan koperasi syariah yang mengikuti metode pembentukan koperasi konvensional.  Yang terjadi hanyalah pengumpulan modal dari satu pihak saja (pemilik modal / shahibul maal), yang kemudian bersepakat untuk mendirikan koperasi syariah.  Setelah koperasi berdiri, barulah dibentuk pengurus koperasi yang mengelola koperasi.  Titik kritis : pada saat mereka bersepakat membentuk koperasi syariah, tidak ada pihak yang berkedudukan sebagai pengelola modal (syariik badan / mudharib / aamil).
  • 10. 3. Penyimpangan 2 : Tidak adanya ijab dan kabul pada akad pembentukan syirkah
  • 11. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : akad pembentukan syirkah musahamah (PT).  Yang terjadi hanyalah pengumpulan modal dari satu pihak saja (pemilik modal / shahibul maal), yang kemudian bersepakat untuk mendirikan sebuah PT (perseroan terbatas).  Setelah PT berdiri, barulah dibentuk Dewan Direksi yang mengelola PT.  Titik kritis : Pada saat mereka bersepakat membentuk PT, tidak ada ijab dan kabul antara para pemodal dan dengan pihak yang berkedudukan sebagai pengelola modal (syariik badan / mudharib / aamil).
  • 12. 4. Penyimpangan 3 : Tidak adanya ketentuan nisbah bagi hasil (profit sharing)
  • 13. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : koperasi 212 Mart.  Yang terjadi hanyalah penggabungan modal milik para peserta kepada Koperasi 212 Mart yang sudah berdiri.  Dalam berbagai ketentuan atau peraturan ttg koperasi 212 Mart yang disebarkan kpd publik, TIDAK DITEMUKAN ketentuan bagi hasil, misalnya 50% dari laba untuk pemilik modal dan 50% dari laba untuk pengelola modal.  Tidak adanya ketentuan nisbah bagi hasil ini menjadikan koperasi 212 Mart bertatus fasad.
  • 14. 5. Penyimpangan 4 : Tidak adanya ketentuan nisbah bagi rugi (loss sharing)
  • 15. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : koperasi 212 Mart.  Yang terjadi hanyalah penggabungan modal milik para peserta kepada Koperasi 212 Mart yang sudah berdiri.  Dalam berbagai ketentuan atau peraturan ttg koperasi 212 Mart yang disebarkan kpd publik, TIDAK DITEMUKAN ketentuan bagi rugi (loss sharing), misalnya 50% dari kerugian ditanggung pemilik modal dan 50% dari kerugian ditanggung pengelola modal.  Tidak adanya ketentuan nisbah bagi rugi ini menjadikan koperasi 212 Mart bertatus fasad.
  • 16. 6. Penyimpangan 5 : Bagi hasil dengan prinsip revenue sharing (yang benar : profit sharing).
  • 17. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : musyarakah pengelola kios di Mall dengan para pedagang.  Cara bagi hasilnya : nilai transaksi belanja langsung dibagi dalam jangka waktu tertentu (misal 3 hari) tanpa dikurangi beaya produksi antara dua pihak, yaitu pengelola kios di Mall dan para pedagang.  Bagi hasil dengan cara REVENUE SHARING tidak sesuai syariah, karena 2 alasan :  (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah bhw yang dibagi adalah profit (Arab = al ribhu).  (2) revenue sharing mengandung unsur gharar (belum pasti untung, bisa rugi bisa untung).
  • 18. 7. Penyimpangan 6 : Bagi hasil dalam jumlah nominal tertentu
  • 19. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : misal pengelola modal menjanjikan kepada pemodal bagi hasil sebesar Rp 1 juta rupiah per bulan.  Cara bagi hasil seperti ini tidak sesuai syariah, karena 2 alasan :  (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah, yaitu ketentuan bagi hasil seharusnya berupa nisbah (persentase) dari laba.  (2) bagi hasil dengan menyebut jumlah nominal mengandung unsur gharar (bisa rugi bisa untung, sehingga jumlah laba tidak dapat dipastikan).
  • 20. 8. Penyimpangan 7 : bagi hasil berupa persentase dari modal.
  • 21. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : misal pengelola modal menjanjikan kepada pemodal bagi hasil sebesar 5% dari modal.  Cara bagi hasil seperti ini tidak sesuai syariah, karena 2 alasan :  (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah, yaitu ketentuan bagi hasil seharusnya berupa nisbah (persentase) dari laba, bukan dari modal.  (2) bagi hasil dengan persentase dari modal adalah mirip dengan riba, maka hukumnya dihukumi sama dengan riba. Kaidah fiqih ; maa qaaraba al sya’i u’thiya hukmuhu (apa yang mendekati sesuatu, dihukumi sama dengan sesuatu itu).
  • 22. 9. Penyimpangan 8 : barang dijadikan modal syirkah.
  • 23. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : misal pengelola modal berkontribusi tenaga, sedang pihak pemodal berkontribusi tempat (kios dll) dan peralatan (kursi, meja, alat masak dll).  Cara seperti ini tidak sesuai syariah, karena bertentangan dengan ketentuan modal dalam syirkah, yaitu seharusnya modal itu berupa uang tunai, bukan berupa barang.  Solusinya, barang sebagai modal syrkah itu dihitung nilainya dalam rupiah, misal kios dan peralatan dihitung senilai 10 juta.  Nilai 10 juta ini dianggap sebagai modal yang disetor pihak pemodal.