SlideShare a Scribd company logo
MENGATASI KESULITAN EKONOMI
DENGAN MENGHINDARI SISTEM RIBA
DALAM BISNIS
Disampaikan oleh : SETIONO WINARDI, SH.,MBA
Tujuan
1. Menghapuskan sistem Riba dan menggantinya dengan Syari’ah,
secara perlahan namun pasti tanpa menimbulkan gejolak dan
pertentangan di tengah masyarakat dan pandangan pemerintah.
2. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan sistem Syari’ah
sehingga dapat dirasakan kepada seluruh masyarakat.
3. Memberikan pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dalam
melaksanakan ekonomi Syari’ah melalui perubahan manajemen
dari sistem Riba ke sistem Syari’ah.
4. Mengganti pendapatan pemerintah Daerah dan Pusat dari sumber
bisnis yang dibiayai dengan sistem Riba, menjadi bisnis yang
dibiayai dengan sistem Syari’ah
5. Menjadikan sistem Syari’ah sebagai tulang punggung
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Daerah/Desa dan
Pemerintah Pusat.
Manfaat ..................................01
1. Mengatasi kesulitan ekonomi di dalam kehidupan sehari-hari yang
berasal dari Riba, dengan merubah menjadi sistem Syari’ah
2. Mengatasi masalah hukum yang timbul dari sistem Riba yang
terjadi di dalam kehidupan masyarakat;
3. Memenangkan sengketa hukum dalam melawan sistem Riba,
sehingga sistem Syari’ah dapat diterima oleh berbagai pihak yang
bersengketa
4. Melakukan negosiasi dengan pihak yang menggunakan Riba,
sehingga sistem Syari’ah dapat diterima dan diterapkan di dalam
kehidupan masyarakat.
5. Menciptakan sarana Syari’ah dan memaksimalkan ketersediaan
sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama
kekayaan desa yang dapat memenuhi permintaan pasar;
02
6. Menyediakan sumber daya manusia yang mampu mengelola
badan usaha Syari’ah sebagai aset penggerak perekonomian
masyarakat;
7. Menciptakan unit-unit usaha yang merupakan kegiatan
ekonomi berdasarkan Syari’ah
8. Mengembangkan sumber daya manusia un-skill yang berasal
dari masyarakat untuk dapat dikelola secara parsial dan
kurang terakomodasi berdasarekan Syari’ah;
9. Mendorong terciptanya peranan BUMD/BUMDesa dalam
menjalankan usaha di desa dengan sistem Syari’ah.
Topic
1. Organisasi bisnis yang dapat menunjang kegiatan
perekonomian
2. Business community yang dapat menunjang kegiatan
perekonomian
3. Membangun kemitraan dengan Business Community dan
mengelola hubungan kerja sama berdasarkan prinsip
Syari’ah
4. Analisa potensi pasar yang memiliki peluang pertumbuhan
berkesinambungan dengan model Syari’ah
5. Membangun model keuangan (develop financial modeling)
untuk bisnis yang dijalankan oleh BUMD, BUMDesa dan
UMKM berdasarkan prinsip Syari’ah.
6. Manajemen supply chain pada bisnis yang dijalankan
Pengertian Riba
Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman
saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah
pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam. Riba secara
bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain,
secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar.
Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan
tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Ada
beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, tetapi secara
umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba
adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli
maupun pinjam-meminjam secara batil atau bertentangan
dengan prinsip muamalat dalam Islam.
Siapa saja yang melarang
Riba
Riba bukan cuma persoalan masyarakat Islam,
tetapi berbagai kalangan di luar Islam pun
memandang serius persoalan riba. Kajian
terhadap masalah riba dapat dirunut mundur
hingga lebih dari 2.000 tahun silam. Masalah
riba telah menjadi bahasan kalangan Yahudi,
Yunani, demikian juga Romawi. Kalangan
Kristen dari masa ke masa juga mempunyai
pandangan tersendiri mengenai riba.
Praktek Bisnis terkait Riba
1. Investasi VS Membungakan
Uang
2. Hutang Uang VS Hutang Barang
3. Bunga VS Bagi Hasil
Bunga Bagi Hasil
Penentuan bunga dibuat pada
waktu akad dengan asumsi harus
selalu untung
Penentuan besarnya rasio/nisbah
bagi hasil dibuat pada waktu akad
dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi
Besarnya persentase berdasarkan
pada jumlah uang (modal) yang
dipinjamkan
Besarnya rasio bagi hasil
berdasarkan pada jumlah
keuntungan yang diperoleh
Pembayaran bunga tetap seperti
yang dijanjikan tanpa pertimbangan
apakah proyek yang dijalankan oleh
pihak nasabah untung atau rugi
Tergantung pada keuntungan
proyek yang dijalankan. Bila usaha
merugi, kerugian akan ditanggung
bersama oleh kedua belah pihak
Jumlah pembayaran bunga tidak
meningkat sekalipun jumlah
keuntungan berlipat atau keadaan
ekonomi sedang “booming”
Jumlah pembagian laba meningkat
sesuai dengan peningkatan jumlah
pendapatan
Eksistensi bunga diragukan (kalau
tidak dikecam) oleh beberapa
kalangan
Tidak ada yang meragukan
keabsahan bagi hasil
Bentuk Badan Usaha
1. Perseroan Terbatas (PT)
2. Commanditer Venotschap (CV)
3. Firma
4. Koperasi
5. Yayasan
Dasar Hukum Badan Usaha
1. Perseroan Terbatas (PT) : Undang-undang Nomer 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
2. Commanditer Venotschaap (CV) dan Firma : Kitab
Undang-undang Hukum Perdata, dan Kitab Undang-
undang Hukum Dagang Republik Indonesia;
3. Koperasi : Undang-undang Nomer 17 tahun 2012
tentang Undang-undang Koperasi;
4. Yayasan : Undang-undang Nomer 28 tahun 2004
tentang Undang-undang Yayasan
Komunitas Usaha
1. Kamar Dagang Indonesia (KADIN)
2. Asosiasi Pengusaha (Manufacture, Garmen, Otomotif,
Telekomunikasi, Industi Baja, Pertambangan Minyak
dan Gas, Perbankan, Keuangan dan Asuransi dan lain-
lain).
3. Asosiasi Pekerja (Manufacture, Garmen, Otomotif,
Industri Baja, Telekomonikasi, Pertambangan Minyak
dan Gas, Perbankan, Keuangan dan Asuransi, dan lain-
lain).
4. Asosiasi UMKM (Koperasi, Industri Rumah Tangga,
Restoran, Kaki Lima, Asongan, dan lain-lain).
5. Asosiasi Surveyor (Sucofindo, AISI, UAV dan lain-lain)
Lembaga Yang Berpengaruh
di Komunitas Usaha
1. Kamar Dagang Indonesia (KADIN)
2. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
3. Badan Pengawasan Obat dan Makanan,
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
4. Lembaga Survey dan Analisa Independent
(Sucofindo dan lainnya).
5. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)
6. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI)
Membangun Mitra Syariah..1
OVERVIEW
Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami
oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi
koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara
kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari sistem kapitalisme,
sistem Ekonomi Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal
terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan
kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam
merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki
dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral syariah
islam.
2
Busines
Seller
Buyer
Association
Community
Government
Body
Prinsip Pembiayaan Syariah
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip
penyertaan modal
3. Jual beli dengan memperoleh keuntungan
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan
prinsip sewa murni
5. Pembiayaan atas barang yang disewa
Syariah VS Konvensional
Konsep Syariah:
1. Produk yang dijual harus halal - sesuatu yang haram menurut
syariat maka tidak boleh diperdagangkan. Misalnya seperti babi,
darah, bangkai, minuman keras atau khamr, perjudian, penjualan
manusia, dan juga pelacuran.
2. Bebas dari unsur riba - segala sesuatu yang diterima sebagai
“tambahan keuntungan” tanpa dapat dibenarkan oleh salah satu
pihak juga tidak dapat dibenarkan. Hal seperti ini disebut sebagai
riba al-fadl dan contohnya adalah seperti riba yang didapatkan
dari bunga bank.
3. Akad dari transaksi bebas dari Gharar dan Masyir – Gharar adalah
segala sesuatu yang menimbulkan unsur tidak pasti dalam
transaksi atau sesuatu yang disembunyikan dalam transaksi,
sedangkan maysir adalah segala sesuatu yang bersifat untung-
untungan sehingga mengandung unsur perjudian di dalamnya.
4. Ada ijab qobul antara Penjual dengan
Pembeli - Ijab qabul, akad bisnis, atau akad
jual beli dalam bisnis syariah adalah serah
terima yang jelas yang dilakukan oleh
penjual dan pembeli.
5. Perdagangan harus dilakukan secara Adil -
baik penjual ataupun pembeli akan terbebas
dari ke-dzolim-an atau sikap aniaya dan
sewenang-wenang yang dapat merugikan
salah satu pihak.
Potensi Pasar Pembiayaan
1. Debitur yang dikuasai oleh Bank Perkreditan Rakyat
(BPR)
2. Dibetur yang dikuasai oleh Bank Pemerintah (Plat
Merah)
3. Debitur yang dikuasai oleh Bank Swasta
4. Debitur yang dikuasai oleh Bank Syariah
5. Debitur yang dikuasai oleh Koperasi Simpan Pinjam
(KSP)
6. Debitur yang dikuasai oleh Koperasi Serba Usaha
(KSU)
Payung Hukum Syariah
1. Al-Quran dan Al-Hadits
2. Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
a. Adanya Kesepakatan kehendak
b. Kecakapan berbuat hukum
c. Obyek tertentu
d. Sebab yang halal
3. Undang-undang, Peraturan Pemerintah
4. Peraturan OJK untuk Investasi atau Transaksi
Keuangan Syariah dan Bank Indonesia (Bank
Sentral)
Isu Riba yang menjerat
Masyarakat
1. .................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
2. .................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
3. .................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
4. .................................................................................................
.................................................................................................
.................................................................................................
Mengatasi Riba yang
menjerat Masyarakat
1. ..................................................................................................
..................................................................................................
..............................................................................................
2. ..................................................................................................
..................................................................................................
.............................................................................................
3. ..................................................................................................
..................................................................................................
............................................................................................
4. ..................................................................................................
..................................................................................................
..................................................................................................
...............................................................................................
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis

Basic training allisya
Basic training allisyaBasic training allisya
Basic training allisya
Alam Rojo
 
12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx
arif218281
 
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literaturDigital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
aalmutawali
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
Khoiruz Zahra
 
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Herna Ferari
 
Kelompok 13 Kode Etik Profesi
Kelompok 13 Kode Etik ProfesiKelompok 13 Kode Etik Profesi
Kelompok 13 Kode Etik Profesi
23WASILATULANISAH
 
Mengenal Pasar Modal Syariah 2016
Mengenal Pasar Modal Syariah 2016Mengenal Pasar Modal Syariah 2016
Mengenal Pasar Modal Syariah 2016
Puguh Nugroho
 
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan Sukuk
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan SukukPenelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan Sukuk
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan Sukuk
Melzatia
 
Ekonomi Syariah tanpa Perbankan (1).pptx
Ekonomi Syariah tanpa Perbankan (1).pptxEkonomi Syariah tanpa Perbankan (1).pptx
Ekonomi Syariah tanpa Perbankan (1).pptx
AgusSetiawan520778
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Marhamah Saleh
 
PASAR_MODAL_SYARIAH.ppt
PASAR_MODAL_SYARIAH.pptPASAR_MODAL_SYARIAH.ppt
PASAR_MODAL_SYARIAH.ppt
AbdulMuttalib31
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Marhamah Saleh
 
Akuntansi perbankan-syariah
Akuntansi perbankan-syariahAkuntansi perbankan-syariah
Akuntansi perbankan-syariah
Muhammad Love Kian
 
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptxHijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
nabilajohan
 
Etika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islamEtika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islam
Nurmalia Andriani
 
Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan dan Perbankan SyariahLembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Dwi Wahyu
 
Lembaga Bukan bank
Lembaga Bukan bankLembaga Bukan bank
Lembaga Bukan bank
Arimbi Priadipa
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
Anugerah7
 

Similar to Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis (20)

Basic training allisya
Basic training allisyaBasic training allisya
Basic training allisya
 
12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx12 BISNIS SYARIAH.pptx
12 BISNIS SYARIAH.pptx
 
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literaturDigital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
 
Kelompok 13 Kode Etik Profesi
Kelompok 13 Kode Etik ProfesiKelompok 13 Kode Etik Profesi
Kelompok 13 Kode Etik Profesi
 
Mengenal Pasar Modal Syariah 2016
Mengenal Pasar Modal Syariah 2016Mengenal Pasar Modal Syariah 2016
Mengenal Pasar Modal Syariah 2016
 
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan Sukuk
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan SukukPenelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan Sukuk
Penelaahan atas Ketentuan OJK Tentang Penerbitan Sukuk
 
Moralitas dalam ekonomi
Moralitas dalam ekonomiMoralitas dalam ekonomi
Moralitas dalam ekonomi
 
Ekonomi Syariah tanpa Perbankan (1).pptx
Ekonomi Syariah tanpa Perbankan (1).pptxEkonomi Syariah tanpa Perbankan (1).pptx
Ekonomi Syariah tanpa Perbankan (1).pptx
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
 
PASAR_MODAL_SYARIAH.ppt
PASAR_MODAL_SYARIAH.pptPASAR_MODAL_SYARIAH.ppt
PASAR_MODAL_SYARIAH.ppt
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 12
 
Akuntansi perbankan-syariah
Akuntansi perbankan-syariahAkuntansi perbankan-syariah
Akuntansi perbankan-syariah
 
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptxHijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi (1).pptx
 
Etika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islamEtika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islam
 
Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan dan Perbankan SyariahLembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
Lembaga Keuangan dan Perbankan Syariah
 
Lembaga Bukan bank
Lembaga Bukan bankLembaga Bukan bank
Lembaga Bukan bank
 
Bank syariah
Bank syariahBank syariah
Bank syariah
 
BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 

Recently uploaded

PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptxEkonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
tryasaslianakmuna
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
mayamonfori
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
MASNIKA1
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
inekesarupy62
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
Sanzayadwiabimanyu
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
phbawaslujambi
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxFch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
MASNIKA1
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
12Halimatussadiah
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
ssuser437b77
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
unikbetslotbankmaybank
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
MuhammadRijalulamin
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
forlifeyouu
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
unikbetslotbankmaybank
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 

Recently uploaded (19)

PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptxEkonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxFch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 

Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis

  • 1. MENGATASI KESULITAN EKONOMI DENGAN MENGHINDARI SISTEM RIBA DALAM BISNIS Disampaikan oleh : SETIONO WINARDI, SH.,MBA
  • 2. Tujuan 1. Menghapuskan sistem Riba dan menggantinya dengan Syari’ah, secara perlahan namun pasti tanpa menimbulkan gejolak dan pertentangan di tengah masyarakat dan pandangan pemerintah. 2. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan sistem Syari’ah sehingga dapat dirasakan kepada seluruh masyarakat. 3. Memberikan pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dalam melaksanakan ekonomi Syari’ah melalui perubahan manajemen dari sistem Riba ke sistem Syari’ah. 4. Mengganti pendapatan pemerintah Daerah dan Pusat dari sumber bisnis yang dibiayai dengan sistem Riba, menjadi bisnis yang dibiayai dengan sistem Syari’ah 5. Menjadikan sistem Syari’ah sebagai tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Daerah/Desa dan Pemerintah Pusat.
  • 3. Manfaat ..................................01 1. Mengatasi kesulitan ekonomi di dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari Riba, dengan merubah menjadi sistem Syari’ah 2. Mengatasi masalah hukum yang timbul dari sistem Riba yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat; 3. Memenangkan sengketa hukum dalam melawan sistem Riba, sehingga sistem Syari’ah dapat diterima oleh berbagai pihak yang bersengketa 4. Melakukan negosiasi dengan pihak yang menggunakan Riba, sehingga sistem Syari’ah dapat diterima dan diterapkan di dalam kehidupan masyarakat. 5. Menciptakan sarana Syari’ah dan memaksimalkan ketersediaan sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal terutama kekayaan desa yang dapat memenuhi permintaan pasar;
  • 4. 02 6. Menyediakan sumber daya manusia yang mampu mengelola badan usaha Syari’ah sebagai aset penggerak perekonomian masyarakat; 7. Menciptakan unit-unit usaha yang merupakan kegiatan ekonomi berdasarkan Syari’ah 8. Mengembangkan sumber daya manusia un-skill yang berasal dari masyarakat untuk dapat dikelola secara parsial dan kurang terakomodasi berdasarekan Syari’ah; 9. Mendorong terciptanya peranan BUMD/BUMDesa dalam menjalankan usaha di desa dengan sistem Syari’ah.
  • 5. Topic 1. Organisasi bisnis yang dapat menunjang kegiatan perekonomian 2. Business community yang dapat menunjang kegiatan perekonomian 3. Membangun kemitraan dengan Business Community dan mengelola hubungan kerja sama berdasarkan prinsip Syari’ah 4. Analisa potensi pasar yang memiliki peluang pertumbuhan berkesinambungan dengan model Syari’ah 5. Membangun model keuangan (develop financial modeling) untuk bisnis yang dijalankan oleh BUMD, BUMDesa dan UMKM berdasarkan prinsip Syari’ah. 6. Manajemen supply chain pada bisnis yang dijalankan
  • 6. Pengertian Riba Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam. Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar. Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, tetapi secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.
  • 7. Siapa saja yang melarang Riba Riba bukan cuma persoalan masyarakat Islam, tetapi berbagai kalangan di luar Islam pun memandang serius persoalan riba. Kajian terhadap masalah riba dapat dirunut mundur hingga lebih dari 2.000 tahun silam. Masalah riba telah menjadi bahasan kalangan Yahudi, Yunani, demikian juga Romawi. Kalangan Kristen dari masa ke masa juga mempunyai pandangan tersendiri mengenai riba.
  • 8. Praktek Bisnis terkait Riba 1. Investasi VS Membungakan Uang 2. Hutang Uang VS Hutang Barang 3. Bunga VS Bagi Hasil
  • 9. Bunga Bagi Hasil Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi Tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang “booming” Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh beberapa kalangan Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil
  • 10. Bentuk Badan Usaha 1. Perseroan Terbatas (PT) 2. Commanditer Venotschap (CV) 3. Firma 4. Koperasi 5. Yayasan
  • 11. Dasar Hukum Badan Usaha 1. Perseroan Terbatas (PT) : Undang-undang Nomer 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 2. Commanditer Venotschaap (CV) dan Firma : Kitab Undang-undang Hukum Perdata, dan Kitab Undang- undang Hukum Dagang Republik Indonesia; 3. Koperasi : Undang-undang Nomer 17 tahun 2012 tentang Undang-undang Koperasi; 4. Yayasan : Undang-undang Nomer 28 tahun 2004 tentang Undang-undang Yayasan
  • 12. Komunitas Usaha 1. Kamar Dagang Indonesia (KADIN) 2. Asosiasi Pengusaha (Manufacture, Garmen, Otomotif, Telekomunikasi, Industi Baja, Pertambangan Minyak dan Gas, Perbankan, Keuangan dan Asuransi dan lain- lain). 3. Asosiasi Pekerja (Manufacture, Garmen, Otomotif, Industri Baja, Telekomonikasi, Pertambangan Minyak dan Gas, Perbankan, Keuangan dan Asuransi, dan lain- lain). 4. Asosiasi UMKM (Koperasi, Industri Rumah Tangga, Restoran, Kaki Lima, Asongan, dan lain-lain). 5. Asosiasi Surveyor (Sucofindo, AISI, UAV dan lain-lain)
  • 13. Lembaga Yang Berpengaruh di Komunitas Usaha 1. Kamar Dagang Indonesia (KADIN) 2. Majelis Ulama Indonesia (MUI) 3. Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 4. Lembaga Survey dan Analisa Independent (Sucofindo dan lainnya). 5. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 6. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
  • 14. Membangun Mitra Syariah..1 OVERVIEW Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari sistem kapitalisme, sistem Ekonomi Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral syariah islam.
  • 16. Prinsip Pembiayaan Syariah 1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil 2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal 3. Jual beli dengan memperoleh keuntungan 4. Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni 5. Pembiayaan atas barang yang disewa
  • 17. Syariah VS Konvensional Konsep Syariah: 1. Produk yang dijual harus halal - sesuatu yang haram menurut syariat maka tidak boleh diperdagangkan. Misalnya seperti babi, darah, bangkai, minuman keras atau khamr, perjudian, penjualan manusia, dan juga pelacuran. 2. Bebas dari unsur riba - segala sesuatu yang diterima sebagai “tambahan keuntungan” tanpa dapat dibenarkan oleh salah satu pihak juga tidak dapat dibenarkan. Hal seperti ini disebut sebagai riba al-fadl dan contohnya adalah seperti riba yang didapatkan dari bunga bank. 3. Akad dari transaksi bebas dari Gharar dan Masyir – Gharar adalah segala sesuatu yang menimbulkan unsur tidak pasti dalam transaksi atau sesuatu yang disembunyikan dalam transaksi, sedangkan maysir adalah segala sesuatu yang bersifat untung- untungan sehingga mengandung unsur perjudian di dalamnya.
  • 18. 4. Ada ijab qobul antara Penjual dengan Pembeli - Ijab qabul, akad bisnis, atau akad jual beli dalam bisnis syariah adalah serah terima yang jelas yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. 5. Perdagangan harus dilakukan secara Adil - baik penjual ataupun pembeli akan terbebas dari ke-dzolim-an atau sikap aniaya dan sewenang-wenang yang dapat merugikan salah satu pihak.
  • 19. Potensi Pasar Pembiayaan 1. Debitur yang dikuasai oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 2. Dibetur yang dikuasai oleh Bank Pemerintah (Plat Merah) 3. Debitur yang dikuasai oleh Bank Swasta 4. Debitur yang dikuasai oleh Bank Syariah 5. Debitur yang dikuasai oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 6. Debitur yang dikuasai oleh Koperasi Serba Usaha (KSU)
  • 20. Payung Hukum Syariah 1. Al-Quran dan Al-Hadits 2. Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata a. Adanya Kesepakatan kehendak b. Kecakapan berbuat hukum c. Obyek tertentu d. Sebab yang halal 3. Undang-undang, Peraturan Pemerintah 4. Peraturan OJK untuk Investasi atau Transaksi Keuangan Syariah dan Bank Indonesia (Bank Sentral)
  • 21.
  • 22. Isu Riba yang menjerat Masyarakat 1. ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. 2. ................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. 3. ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. 4. ................................................................................................. ................................................................................................. .................................................................................................
  • 23. Mengatasi Riba yang menjerat Masyarakat 1. .................................................................................................. .................................................................................................. .............................................................................................. 2. .................................................................................................. .................................................................................................. ............................................................................................. 3. .................................................................................................. .................................................................................................. ............................................................................................ 4. .................................................................................................. .................................................................................................. .................................................................................................. ...............................................................................................