SlideShare a Scribd company logo
NIDZOM AL-UQUBAT
Amir Hamzah
ILF #5 : AL Kautsar, 14 Februari 2015
SISTEM
PERADILAN
DALAM ISLAM
SISTEM PERADILAN
ISLAM
● Sistem peradilan Islam adalah SUB-Sistem
dari Sistem ISLAM sebagai Ajaran yang
lengkap pengatur kehidupan manusia
● Sistem peradilan Islam HANYA akan dapat
berjalan dalam sistem ISLAM yang utuh, jika
tidak maka HIKMAH KEADILAN tidak akan
tampak nyata
SISTEM PERADILAN DALAM
ISLAM
Sistem peradilan Islam dibagi menjadi tiga
subsistem penting:
● Struktur dan birokrasi peradilan dalam Islam: meliputi macam-
macam qâdhi, tugas dan kewenangan, pengangkatan, dan mekanisme
birokrasi lainnya).
● Ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pembuktian (ahkâm al-
bayyinah); mencakup pembahasan mengenai materi yang absah dan yang
tidak absah dijadikan sebagai bukti hukum, syarat-syarat serta mekanisme
pembuktian untuk kasus-kasus pidana dan perdata, dan lain-lain.
● Sistem persanksian: Yakni sistem yang menjelaskan macam-macam
sanksi yang akan dijatuhkan kepada para pelanggar hukum, beserta syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan lainnya.
KepalaNegara:
Muhammad saw
Mu’awinTafwidh:
1. Abu Bakaras- Shiddiq
2. Umar bin al- Khaththab
Mu’awinTanfidz:
1. Hudzayfahal- Yaman
2. Zaydbin Haritsah
MajelisUmmat:
1. Abu Bakaras- Shiddiq
2. Umar bin al- Khathathab
3. Utsmanbin ‘Affan
4. Ali binAbi Thalib
5. Hamzah‘ Abd Muthallib
6. Bilalbin Rabbah
7. Abu Dzarral Ghifari
8. Sa’adbin Mu’adz
9. Sa’adbin ‘ Ubadah
10. Usaydbin Hudhayr
11. Al- Miqdadal- Aswad
12. Hudzayfahal- Yaman
13. Mu’adzbin Jabal
Wali:
1. ‘ Uthabbin Usyad
(Wali Makkah)
2. ‘ Utsmanbin Abial- ’Ash
(Wali Thaif)
3. ‘Ila ’ bin al- Hadhrami
(Wali Bahrain)
4. ‘ Amr bin al- ’Ash
(Wali Oman)
5. Abu Sufyanbin Harb
(Wali Najran)
6. Badzanbin Sasan
(Wali Yaman& Shun’a)
7. ‘ Amr bin Sa’idal- ’Ash
(Wali Wadial- Qura)
8. Yazidbin Abi Sufyan
(Wali Tayma’)
9. Tsumamahbin ‘Atsal
(Wali Yamamah)
10. Farwahbin Musayk
( Wali Murad, Zabid, Madhij)
Jaysy( Tentara):
315– 30.000 personil
Qadhi Khushumat:
1. ‘Ali binAbi Thalib
2. Mu’adzbin Jabal
Syurthah( Polisi)
Qaysbin Sa’id
( Kepala Kepolisian)
QadhiHisbah:
Muhammad saw
( Kasusdi Pasar)
Qadhi Madhalim:
Muhammad saw
Urusan Perumahan:
Muhammad binMaslamah
UrusanKesehatan:
1. Abi Ramtsah
2. Eafidah( Anshar)
Urusan Pendidikan:
DitanganiRasul& para Sahabat
‘ Amil:
Jumlah mereka mencapai
30-an oranglebih
( lihatal- Kattani,
at- Taratibal Idariyyah, juzI,
Hal 241– 245)
Dll.
MashalihDawiah:
Biro AdministrasiUmum
Amiral- Jihad:
Muhammad saw
Qadhi al Qudhat:
.
Muhammad saw
Diolah ulang dari:Diolah ulang dari:
(Hizbut Tahrir,(Hizbut Tahrir, Ajhizatu ad-Ajhizatu ad-
Daulah al-KhilâfahDaulah al-Khilâfah))
1. HAKEKAT KEPUTUSAN PENGADILAN
ISLAM
●Menetapkan hukum syariah oleh
Khalifah atau petugas yang ditunjuk
khalifah (Qodhi), untuk suatu
perbuatan warga negara yang
melanggar syariah
SKEMA SYARIAH PERADILAN ISLAM
ASY-Syari’
KAUM MUSLIMIN,
(& WARGA NEG
NON MUSLIM)
BAIATNASH
Kholifah
WAKALAH
PARA QODHI
AKAD BAIAT :
AKU ANGKAT ANDA UNTUK MENGHUKUMI KAMI DENGAN
HUKUM SYARIAH
2. MACAM-MACAM QODHI (HAKIM)
1)QODHI KHUSUMAT
2)QODHI AL-MUHTASHIB
3)QODHI MADLALIM
1. QADHI KHUSUMAT
● ‫اليمن‬ ‫إلى‬ ‫معاذا‬ ‫يبعث‬ ‫أن‬ ‫أراد‬ ‫لما‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫أن‬
‫ال‬ ‫بكتاب‬ ‫أقضي‬ ‫قال‬ ‫قضاء‬ ‫لك‬ ‫عرض‬ ‫إذا‬ ‫تقضي‬ ‫كيف‬ ‫قال‬
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫فبسنة‬ ‫قال‬ ‫ال‬ ‫كتاب‬ ‫في‬ ‫تجد‬ ‫لم‬ ‫فإن‬ ‫قال‬
‫ال‬ ‫كتاب‬ ‫في‬ ‫ول‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫سنة‬ ‫في‬ ‫تجد‬ ‫لم‬ ‫فإن‬ ‫قال‬
‫آلو‬ ‫ول‬ ‫رأيي‬ ‫أجتهد‬ ‫قال‬
‫صدره‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫فضرب‬
‫الل‬ ‫رسول‬ ‫يرضي‬ ‫لما‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫رسول‬ ‫وفق‬ ‫الذي‬ ‫ل‬ ‫الحمد‬ ‫وقال‬
“Dari Muadz ibn Jabal ra bahwa Nabi Saw ketika mengutusnya ke Yaman, 
Nabi bertanya: 
“Bagaimana kamu jika dihadapkan permasalahan hukum? 
Ia berkata: “Saya berhukum dengan kitab Allah”. 
Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam kitab Allah”, 
ia berkata: “Saya berhukum dengan sunnah Rasulullah Saw” 
Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam sunnah Rasul Saw”? 
ia berkata: “Saya akan berijtihad dan tidak berlebih”
Maka Rasul Saw memukul ke dada Muadz dan berkata: 
“Segala puji bagi Allah yang telah sepakat dengan utusannya 
(Muadz) dengan apa yang diridhai Rasulullah Saw” 
(HR Thabrani)
PERADILAN KHUSUMAT
●Mengadili Sengketa antara dua pihak
●Proses peradilan karena ada tuntutan
●Harus diselesaikan dalam suatu
mahkamah peradilan : menghadirkan
dua belah pihak
2. QODHI AL MUHTASHIB (1)
● ‫بلل‬ ‫اصابعه‬ ‫فنالت‬ ‫فيها‬ ‫يده‬ ‫فأدخل‬ ‫طعام‬ ‫صبرة‬ ‫على‬ ‫مر‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫ان‬
،‫الق‬ ‫رسول‬ ‫يا‬ ‫السماء‬ ‫اصابته‬ :‫قال‬ ‫الطعام؟‬ ‫صاحب‬ ‫يا‬ ‫هذا‬ ‫ما‬ :‫فقال‬
‫منا‬ ‫فليس‬ ‫غش‬ ‫من‬ ‫؟‬  ‫الناس‬ ‫يراه‬ ‫كي‬ ‫الطعام‬ ‫فوق‬ ‫جعلته‬ ‫افل‬  :‫قال‬
● Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah berjalan melewati tumpukan
makanan. Beliau kemudian memasukkan tangannya dan mendapati
sebagiannya masih basah. Beliau lalu bersabda, “Apa ini, wahai pemilik
makanan?” Pemilik makanan itu berkata, “Itu terkena air hujan, ya
Rasulullah.”
Lalu Beliau bersabda, “Lalu mengapa tidak engkau letakkan di atas
supaya orang-orang bisa melihatnya.
Siapa saja yang menipu maka ia tidak termasuk dari golongan kami.”
(HR. Muslim)
QODHI AL MUHTASHIB (2)
● PENGADILAN HISBAH : mengadili Kejahatan yang
membahayakan HAK-HAK JAMAAH, seperti penjual
makanan yang dikunsumsi umum yang curang
● Pengadilan Hisbah TIDAK PERLU ADA PENGADUAN
● Pengadilan Hisbah dilakukan ditempat terjadinya
Penyimpangan
3. QODHI MADZALIM
●‫ظلمتها‬ ‫بمظلمة‬ ‫أحد‬ ‫يطلبني‬ ‫ول‬ ‫ال‬ ‫ألقى‬ ‫أن‬ ‫لرجو‬ ‫وإني‬ ‫ا‬
‫مال‬ ‫ول‬ ‫دم‬ ‫في‬ ‫إياه‬
● Aku tidak berharap akan berjumpa dengan
(menghadap kepada) Allah SWT, sementara ada
orang yang menuntutku karena suatu kezaliman yang
telah aku perbuat kepadanya,
baik dalam masalah yang berkaitan dengan darah
ataupun harta
(HR Ahmad dari jalan Anas)
QODHI MADZALIM
● Mengadili Kebijakan Penguasa (Khalifah,
Muawin, Wali, Amil)
● Kebijakan yang diadili adalah yang
menyimpang dari syariah
● Tidak perlu ada pengaduan dan tuntutan
● Tidak perlu majlis peradilan dan kehadiran
penguasa dalam mahkamah peradilan
● Hakim harus seorang mujtahid
SYARAT-SYARAT QODHI
● 1. Muslim
2. Merdeka
3. Baligh
4. Berakal
5. Sehat
6. Adil
7. Faqih Hukum
8. Paham Fakta
9. Laki-laki (Qadhi Madzalim – Qadhi Qudhat)
10. Mujtahid (Qadhi Madzalim – Qadhi Qudhat)
3. FUNGSI SISTEM SANGSI
● 1. Sebagai Upaya Pencegahan (Zawajir)
Sistem sanksi dalam Islam dijatuhkan di dunia bagi si pendosa.
Hal ini akan mengakibatkan gugurnya siksa di akhirat. Itulah
alasan mengapa sanksi dalam Islam berfungsi sebagai pencegah
(zawajir) karena sanksi akan mencegah orang-orang untuk
melakukan tindakan dosa dan kriminal.
●
2. Sebagai Penebus Dosa (Jawabir)
Sistem sanksi dalam Islam pun berfungsi sebagai penebus.
Dikatakan sebagai penebus karena sanksi yang dijatuhkan akan
menggugurkan sanksinya di akhirat kelak. Atas dasar itu,
seseorang yang telah mendapat sanksi syariat di dunia, maka
gugurlah sanksinya di akhirat.
JENIS-JENIS SANGSI
Sanksi dibagi menjadi empat:
(1)(1) hudûd;
(2)(2) jinâyât;
(3)(3) ta‘zîr; dan
(4)(4) mukhâlafât.
(5)Kadang-kadang, istilah hudûd, jinâyât, ta‘zîr dan
mukhâlafât juga dikonotasikan untuk tindak
pelanggarannya sendiri
HUDÛD
● Hudûd adalah sanksi atas kemaksiatan yang macam
kasus dan sanksinya telah ditetapkan oleh syariah.
Dalam kasus hudûd tidak diterima adanya
pengampunan atau abolisi. Sebab, hudûd adalah hak
Allah Swt. Jika kasus hudûd telah disampaikan di
majelis pengadilan, kasus itu tidak bisa dibatalkan
karena adanya pengampunan atau kompromi.
● Hudûd dibagi menjadi enam: (1) zina dan liwâth
(homoseksual dan lesbian); (2) al-qadzaf (menuduh
zina orang lain); (3) minum khamr; (4) pencurian; (5)
murtad; (6) hirâbah atau bughât.
ZINA
● Zina muhson : dilakukan oleh orang yang sudah menikah, hukumannya :
Rajam (dilempari batu sampai mati)
● Zina Ghoiru Muhson : Dilakukan oleh orang yang belum pernah menikah,
hukumannya dicambuk 100 kali (AN Anur 2)
MENCURI DAN MERAMPOK
● Hukuman mencuri yang telah melebihi nisob adalah Potong
tangan (QS Al Maidah 38)
● Menurut imam syafii (nisob mencuri adalah ¼ dinar)
● Merampok dan membunuh (dibunuh dan disalib: QS AL Maidah
33)
MENGEMBALIKAN BARANG CURIAN
TIDAK MENGGUGURKAN HUKUM SYARI’
● Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dan Zaid bin Khalid
radhiyallahu ‘anhu bahwa pernah seorang Badui mendatangi Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, maka dia berkata :
● “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saya meminta kepada engkau
dengan nama Allah Azza wa Jalla, pihak lain yang berperkara yang lebih
pandai darinya dia berkata: Benar, putuskanlah perkara di antara kami
dengan kitab Allah dan izinkanlah saya untuk berkata, maka Rasulullah
menjawab, “Katakanlah” dia berkata, “Sesungguhnya anak laki-laki kami
menjdi pekerja orang itu dan dia telah menzinai istrinya. Sesungguhnya saya
telah diberi kabar bahwa anak saya dihukum rajam, maka saya menebusnya
dengan 100 ekor kambing dan seorang budak wanita. Maka saya bertanya
kepada ahli ilmu, mereka mengatakan kepada saya bahwa anak saya
dihukum cambuk 100 kali dan diasingkan selama 1 tahun dan wanita itu
dihukum rajam. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh saya memutuskan
perkara di antara kalian berdua dengan kitab Allah Azza wa Jalla, bahwa
budak perempuan dan kambing dikembalikan kepada engkau, anakmu
dicambuk 100 kali dan diasingkan selama 1 tahun, dan pergilah ke wanita itu
wahai Unahs! Jika dia mengaku maka rajamlah ia”.
10 NEGARA PEMINUM KHAMR
HUKUMAN PEMINUM KHAMR
● Hukuman bagi peminum Khamr adalah Cambuk 40
kali
JINÂYÂT
● Jinâyât adalah penyerangan terhadap
manusia. Jinâyât dibagi dua: (1) penyerangan
terhadap jiwa (pembunuhan); (2) penyerangan
terhadap organ tubuh.
● Kasus jinâyât terhadap jiwa (pembunuhan),
sanksinya ada tiga macam: qishash, diyat,
atau kafarah. Pembunuhan sendiri diklasifikasi
menjadi empat jenis; (1) pembunuhan
sengaja; (2) mirip disengaja; (3) tidak sengaja;
(4) karena ketidaksengajaan.
HUKUMAN JINAYAT (1)
● Pada kasus pembunuhan sengaja, pihak wali korban
boleh memilih antara qishash atau memaafkan 
dengan mengambil diyat, atau menyedekahkan 
diyatnya. Jika pelaku pembunuhan mendapatkan
pemaafan, ia wajib membayar diyat sebanyak 100
ekor onta dan 40 ekor di antaranya telah bunting.
● Sanksi pembunuhan mirip sengaja (syibh al-’amad)
adalah diyat 100 ekor unta, dan 40 ekor di antaranya
bunting.
HUKUMAN JINAYAT (2)
● Adapun pembunuhan tidak sengaja (khatha’) diklasifikasi menjadi
dua macam: (1) Seseorang melakukan suatu perbuatan yang tidak
ditujukan untuk membunuh seseorang, namun tanpa sengaja
ternyata mengakibatkan terbunuhnya seseorang. Misalnya, ada
orang memanah burung, namun terkena manusia hingga mati. (2)
Seseorang yang membunuh orang yang dikiranya kafir harbi di dâr 
al-kufr, tetapi ternyata orang yang dibunuhnya itu telah masuk
Islam. Pada jenis pembunuhan pertama, sanksinya adalah
membayar diyat 100 ekor unta dan membayar kafarah dengan cara
membebaskan budak. Jika tidak memiliki budak, pelaku harus
berpuasa selama 2 bulan berturut-turut. Dalam kasus kedua,
sanksinya adalah membayar kafarah saja, dan tidak wajib diyat.
● Sanksi untuk pembunuhan karena ketidaksengajaan
adalah diyat 100 ekor onta dan membebaskan budak. Jika tidak
ada budak, wajib berpuasa selama 2 bulan berturut-turut.
HUKUMAN JINAYAT (3)
● Adapun jinâyat terhadap organ tubuh, baik terhadap organ tubuh maupun
tulang, sanksinya adalah diyat. Tidak ada qishash untuk penyerangan
terhadap organ tubuh maupun tulang secara mutlak, kecuali pada kasus
penyerangan terhadap gigi, dan kasus jarh (pelukaan di badan). Hanya saja,
kasus penyerangan gigi atau jarh bisa saja dikenai diyat. Lalu kapan pada
kasus penyerangan terhadap gigi dikenai qishash dan kapan dikenai diyat
saja? Menurut fukaha, jika penyerangannya secara sengaja, dikenai
hukuman qishash; sedangkan jika tidak sengaja, dikenai diyat yang besarnya
telah ditetapkan di dalam as-Sunnah. Jika orang yang dilukai tidak
meminta qishash, pelaku penyerangan hanya wajib membayar diyat. Dalam
kasus penyerangan pada kepala (asy-syijaj), sanksinya hanyalah diyat, dan
tidak ada qishash.
● Kadar diyat atas penyerangan badan dan kepala ada yang telah ditetapkan
di dalam as-Sunnah, ada pula yang belum ditetapkan. Jika telah ditetapkan
dalam as-Sunnah, diyatnya sesuai dengan apa yang disebut; misalnya pada
kasus jaifah dan pelukaan terhadap kelamin anak perempuan yang masih 
kecil. Adapun kasus penyerangan terhadap badan yang kadar diyat-nya tidak
disebutkan oleh as-Sunnah, maka sanksinya adalah hukumah yang adil.
●
TA‘ZÎR
● Ta‘zîr adalah sanksi atas kemaksiatan yang di
dalamnya tidak had dan kafarah. Pada dasarnya,
sanksi ta‘zîr ditetapkan berdasarkan pendapat
seorang qâdhi dengan mempertimbangkan kasus,
pelaku, politik, dan sebagainya.
● Macam-macm ta‘zîr : (1) pelanggaran terhadap
kehormatan; (2) penyerangan terhadap nama baik; (3)
tindak yang bisa merusak akal; (4) penyerangan
terhadap harta milik orang lain; (4) ganggungan
terhadap keamanan atau privacy; (5) mengancam
keamanan Negara; (6) kasus-kasus yang berkenaan
dengan agama; (7) kasus-kasus ta‘zîr lainnya.
MUKHÂLAFÂT
● Dalam buku Nidzomul ‘Uqubat (Dr.
Abdurrahman al-Maliki) dipisahkan kasus
mukhâlafât dari ta‘zîr. Pemisahan ini tentunya
berbeda dengan sebagian besar fukaha yang
memasukkan mukhâlafah dalam bab ta‘zîr.
Menurut beliau, fakta mukhâlafât berbeda
dengan ta’zir. Oleh karena itu, mukhâlafât
berdiri sendiri dan terpisah dari ta‘zîr. Menurut
beliau, mukhâlafât adalah tidak menaati
ketetapan yang dikeluarkan oleh Negara, baik
yang berwujud larangan maupun perintah.
SIAPA YANG HARUS MENEGAKKAN
HUDUD?
● Bolehkah Jamaah Dakwah Menegakkan
Hudud?
● Bolehkah negara Yang Bukan Negara
Khilafah Menegakkan Hudud?
● Sesungguhnya perintah itu adalah
kepada KHOLIFAH KAUM MUSLIMIN
yang menerima baiat dari kaum
muslimin
BOLEHKAH NATION STATE
MELAKUKANNYA?
DIYAT SATINAH DAN PEMERASAN SAUDI?
“APAKAH DENGAN ALLAH, AYAT-AYAT-NYA DAN
RASUL-NYA KALIANBEROLOK-OLOK?” “TIDAK
USAH KALIAN MINTA MAAF, KARENA KALIAN
TELAH KAFIR SESUDAH BERIMAN”. (QS : AT TAUBAH
[9] : 65-66).
● http://faithfreedom.getforum.org/islam-vs-kristen-soal-hukum-rajam-
t2174.html
KESIMPULAN
● Keindahan Keadilan dalam Peradilan ISLAM
adalah :
1. Kesempurnaan Sistem Hukum Yang Adil
● 2. Aparat Penegak Hukum Yang Amanah
● 3. Obyek Hukum (Masyarakat beriman yang
sadar Hukum syara’)
SUMBER :
● http://tresnamustikasari09.blogspot.com/2013/02/sis
● http://rizkymuhammadf.blogspot.com/2012/03/nidzo

More Related Content

What's hot

Hadharah dan madaniyah
Hadharah dan madaniyahHadharah dan madaniyah
Hadharah dan madaniyahAhmad Harmoko
 
Problematika umat
Problematika umatProblematika umat
Problematika umat
Isalzone Faisal
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
fissilmikaffah1
 
Materi khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahMateri khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahel-hafiy
 
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_HududRingkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Sistem sanksi dalam islam
Sistem sanksi dalam islamSistem sanksi dalam islam
Sistem sanksi dalam islamFenti 000
 
Materi ibc Hukum ketenagakerjaan islam - UST Dwi Condro Triono Ph.D
Materi ibc Hukum ketenagakerjaan islam - UST Dwi Condro Triono Ph.DMateri ibc Hukum ketenagakerjaan islam - UST Dwi Condro Triono Ph.D
Materi ibc Hukum ketenagakerjaan islam - UST Dwi Condro Triono Ph.D
Invespro agen property investasi di jogja
 
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Nurlinda Ummu Ridho
 
Keterikatan terhadap hukum syara'
Keterikatan terhadap hukum syara'Keterikatan terhadap hukum syara'
Keterikatan terhadap hukum syara'
Nur Rohim
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Erwin Wahyu
 
Politik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islamPolitik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islamel-hafiy
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatMabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
Erwin Wahyu
 
Q i s h a s h
Q i s h a s hQ i s h a s h
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islam
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islamSistem sanksi (Uqubat) dalam islam
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islamFenti Fempirina
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
tsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.DMateri ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
rendra visual
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
fissilmikaffah1
 
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
fissilmikaffah1
 
Problematika Umat
Problematika UmatProblematika Umat
Problematika Umat
Fatimah Syarifuddin
 

What's hot (20)

Hadharah dan madaniyah
Hadharah dan madaniyahHadharah dan madaniyah
Hadharah dan madaniyah
 
Problematika umat
Problematika umatProblematika umat
Problematika umat
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 
Materi khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwahMateri khilafah dan dakwah
Materi khilafah dan dakwah
 
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_HududRingkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
 
Sistem sanksi dalam islam
Sistem sanksi dalam islamSistem sanksi dalam islam
Sistem sanksi dalam islam
 
Materi ibc Hukum ketenagakerjaan islam - UST Dwi Condro Triono Ph.D
Materi ibc Hukum ketenagakerjaan islam - UST Dwi Condro Triono Ph.DMateri ibc Hukum ketenagakerjaan islam - UST Dwi Condro Triono Ph.D
Materi ibc Hukum ketenagakerjaan islam - UST Dwi Condro Triono Ph.D
 
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
Qimatul Amal (nIlai suatu perbuatan)
 
Keterikatan terhadap hukum syara'
Keterikatan terhadap hukum syara'Keterikatan terhadap hukum syara'
Keterikatan terhadap hukum syara'
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
Politik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islamPolitik pemerintahan islam
Politik pemerintahan islam
 
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
Dakwah Khilafah (Materi Dauroh)
 
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika UmatMabda Islam - Solusi Problematika Umat
Mabda Islam - Solusi Problematika Umat
 
Q i s h a s h
Q i s h a s hQ i s h a s h
Q i s h a s h
 
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islam
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islamSistem sanksi (Uqubat) dalam islam
Sistem sanksi (Uqubat) dalam islam
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
 
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.DMateri ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
 
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
 
Problematika Umat
Problematika UmatProblematika Umat
Problematika Umat
 

Similar to Ilf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAM

03 hukum syariat
03 hukum syariat03 hukum syariat
03 hukum syariat
dodorokanda
 
Istimewanya sistem perundangan islam
Istimewanya sistem perundangan islamIstimewanya sistem perundangan islam
Istimewanya sistem perundangan islamKhosenulhan Ab Rahman
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
RINIRISDAYANTI0125
 
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayaSyariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
mohd zaidi
 
Jarimah Hudud.doc.docx
Jarimah Hudud.doc.docxJarimah Hudud.doc.docx
Jarimah Hudud.doc.docx
sodre muhamad
 
1. FIQH AWLAWIYYAT DAN MAQASID SYRAK
1. FIQH AWLAWIYYAT DAN MAQASID SYRAK1. FIQH AWLAWIYYAT DAN MAQASID SYRAK
1. FIQH AWLAWIYYAT DAN MAQASID SYRAK
Amiruddin Ahmad
 
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanAndi Mutmainnah Salam
 
Syariah islam
Syariah islamSyariah islam
Syariah islamel-hafiy
 
Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7
Amiruddin Ahmad
 
Nota mudah memahami hukum hudud
Nota mudah memahami hukum hududNota mudah memahami hukum hudud
Nota mudah memahami hukum hududkatsumaru
 
Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8
Amiruddin Ahmad
 
M3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&TariqahM3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&Tariqahcucur
 
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDFBUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
Anas Wibowo
 
Bisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptxBisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptx
ssusercb2457
 
Metafisika 3.b
Metafisika 3.bMetafisika 3.b
Metafisika 3.b
Syafrizal
 
Hukum islam bab 5 buku mentoring islam saja
Hukum islam   bab 5 buku mentoring islam sajaHukum islam   bab 5 buku mentoring islam saja
Hukum islam bab 5 buku mentoring islam sajaFlamencoRizky
 
Kemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam meresponKemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam merespondiktum2015
 
Rejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadunRejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadun
FARHAHAQIL
 

Similar to Ilf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAM (20)

03 hukum syariat
03 hukum syariat03 hukum syariat
03 hukum syariat
 
Istimewanya sistem perundangan islam
Istimewanya sistem perundangan islamIstimewanya sistem perundangan islam
Istimewanya sistem perundangan islam
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
 
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayaSyariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
 
Jarimah Hudud.doc.docx
Jarimah Hudud.doc.docxJarimah Hudud.doc.docx
Jarimah Hudud.doc.docx
 
1. FIQH AWLAWIYYAT DAN MAQASID SYRAK
1. FIQH AWLAWIYYAT DAN MAQASID SYRAK1. FIQH AWLAWIYYAT DAN MAQASID SYRAK
1. FIQH AWLAWIYYAT DAN MAQASID SYRAK
 
Islam hadari
Islam hadariIslam hadari
Islam hadari
 
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zamanKarakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
Karakteristik hukum islam dalam menghadapi perkembagan zaman
 
Syariah islam
Syariah islamSyariah islam
Syariah islam
 
Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7Rukun al fahmu pt 7
Rukun al fahmu pt 7
 
Nota mudah memahami hukum hudud
Nota mudah memahami hukum hududNota mudah memahami hukum hudud
Nota mudah memahami hukum hudud
 
Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8
 
Dim uin fad
Dim uin fadDim uin fad
Dim uin fad
 
M3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&TariqahM3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&Tariqah
 
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDFBUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
BUKLET Kewajiban Syariah Islam PDF
 
Bisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptxBisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptx
 
Metafisika 3.b
Metafisika 3.bMetafisika 3.b
Metafisika 3.b
 
Hukum islam bab 5 buku mentoring islam saja
Hukum islam   bab 5 buku mentoring islam sajaHukum islam   bab 5 buku mentoring islam saja
Hukum islam bab 5 buku mentoring islam saja
 
Kemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam meresponKemampuan hukum islam dalam merespon
Kemampuan hukum islam dalam merespon
 
Rejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadunRejam itu tidak bertamadun
Rejam itu tidak bertamadun
 

More from AMIR HAMZAH

STADIUM MANAG-SS-25 May 2023.pptx
STADIUM MANAG-SS-25 May 2023.pptxSTADIUM MANAG-SS-25 May 2023.pptx
STADIUM MANAG-SS-25 May 2023.pptx
AMIR HAMZAH
 
PROBLEMATIKA UMMAT-FINAL.pptx
PROBLEMATIKA UMMAT-FINAL.pptxPROBLEMATIKA UMMAT-FINAL.pptx
PROBLEMATIKA UMMAT-FINAL.pptx
AMIR HAMZAH
 
STADIUM GENERAL _AKPRIND_8_Okt_2022.pptx
STADIUM GENERAL _AKPRIND_8_Okt_2022.pptxSTADIUM GENERAL _AKPRIND_8_Okt_2022.pptx
STADIUM GENERAL _AKPRIND_8_Okt_2022.pptx
AMIR HAMZAH
 
Pengabdian Masyarakat SDN TERUMAN BANTUL 5 MARET 2022
Pengabdian Masyarakat SDN TERUMAN  BANTUL 5 MARET 2022Pengabdian Masyarakat SDN TERUMAN  BANTUL 5 MARET 2022
Pengabdian Masyarakat SDN TERUMAN BANTUL 5 MARET 2022
AMIR HAMZAH
 
Itny 2022 peran_pemuda_bangun_peradaban
Itny 2022 peran_pemuda_bangun_peradabanItny 2022 peran_pemuda_bangun_peradaban
Itny 2022 peran_pemuda_bangun_peradaban
AMIR HAMZAH
 
Motivasi-Majlis Ta'lim Al Isti'dad
Motivasi-Majlis Ta'lim Al Isti'dadMotivasi-Majlis Ta'lim Al Isti'dad
Motivasi-Majlis Ta'lim Al Isti'dad
AMIR HAMZAH
 
Pengabdian Masyarakat MLATI 21 Oktober 2021
Pengabdian Masyarakat MLATI 21 Oktober 2021Pengabdian Masyarakat MLATI 21 Oktober 2021
Pengabdian Masyarakat MLATI 21 Oktober 2021
AMIR HAMZAH
 
Dakwah ideologis final
Dakwah ideologis finalDakwah ideologis final
Dakwah ideologis final
AMIR HAMZAH
 
Khotaman_Alquran_AKPRIND_2020
Khotaman_Alquran_AKPRIND_2020Khotaman_Alquran_AKPRIND_2020
Khotaman_Alquran_AKPRIND_2020
AMIR HAMZAH
 
Iot ri4-s5 0
Iot ri4-s5 0Iot ri4-s5 0
Iot ri4-s5 0
AMIR HAMZAH
 
Pendidikan sikap dan akhlaq remaja saat ini
Pendidikan sikap dan akhlaq remaja saat iniPendidikan sikap dan akhlaq remaja saat ini
Pendidikan sikap dan akhlaq remaja saat ini
AMIR HAMZAH
 
FGD Revolosi Industri 4.0dan Tantangan Kader Ummat
FGD Revolosi Industri 4.0dan Tantangan Kader UmmatFGD Revolosi Industri 4.0dan Tantangan Kader Ummat
FGD Revolosi Industri 4.0dan Tantangan Kader Ummat
AMIR HAMZAH
 
Menjadi Muslim Yang Berkontribusi dalam peradaban
Menjadi  Muslim Yang Berkontribusi dalam peradabanMenjadi  Muslim Yang Berkontribusi dalam peradaban
Menjadi Muslim Yang Berkontribusi dalam peradaban
AMIR HAMZAH
 
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan
AMIR HAMZAH
 
Peran Intelektual dalam Membangun Perdaban
Peran Intelektual dalam Membangun PerdabanPeran Intelektual dalam Membangun Perdaban
Peran Intelektual dalam Membangun Perdaban
AMIR HAMZAH
 
Rdk ja 1440_opening
Rdk ja 1440_openingRdk ja 1440_opening
Rdk ja 1440_opening
AMIR HAMZAH
 
Peran ormas dalam penegakan sariah
Peran ormas dalam penegakan sariahPeran ormas dalam penegakan sariah
Peran ormas dalam penegakan sariah
AMIR HAMZAH
 
Kajianminggupagibkldk 31 maret_2019
Kajianminggupagibkldk 31 maret_2019Kajianminggupagibkldk 31 maret_2019
Kajianminggupagibkldk 31 maret_2019
AMIR HAMZAH
 
Pengajian kresen 26_jan_2019
Pengajian  kresen 26_jan_2019Pengajian  kresen 26_jan_2019
Pengajian kresen 26_jan_2019
AMIR HAMZAH
 
Kajian jumat pagi_alkautsar
Kajian jumat pagi_alkautsarKajian jumat pagi_alkautsar
Kajian jumat pagi_alkautsar
AMIR HAMZAH
 

More from AMIR HAMZAH (20)

STADIUM MANAG-SS-25 May 2023.pptx
STADIUM MANAG-SS-25 May 2023.pptxSTADIUM MANAG-SS-25 May 2023.pptx
STADIUM MANAG-SS-25 May 2023.pptx
 
PROBLEMATIKA UMMAT-FINAL.pptx
PROBLEMATIKA UMMAT-FINAL.pptxPROBLEMATIKA UMMAT-FINAL.pptx
PROBLEMATIKA UMMAT-FINAL.pptx
 
STADIUM GENERAL _AKPRIND_8_Okt_2022.pptx
STADIUM GENERAL _AKPRIND_8_Okt_2022.pptxSTADIUM GENERAL _AKPRIND_8_Okt_2022.pptx
STADIUM GENERAL _AKPRIND_8_Okt_2022.pptx
 
Pengabdian Masyarakat SDN TERUMAN BANTUL 5 MARET 2022
Pengabdian Masyarakat SDN TERUMAN  BANTUL 5 MARET 2022Pengabdian Masyarakat SDN TERUMAN  BANTUL 5 MARET 2022
Pengabdian Masyarakat SDN TERUMAN BANTUL 5 MARET 2022
 
Itny 2022 peran_pemuda_bangun_peradaban
Itny 2022 peran_pemuda_bangun_peradabanItny 2022 peran_pemuda_bangun_peradaban
Itny 2022 peran_pemuda_bangun_peradaban
 
Motivasi-Majlis Ta'lim Al Isti'dad
Motivasi-Majlis Ta'lim Al Isti'dadMotivasi-Majlis Ta'lim Al Isti'dad
Motivasi-Majlis Ta'lim Al Isti'dad
 
Pengabdian Masyarakat MLATI 21 Oktober 2021
Pengabdian Masyarakat MLATI 21 Oktober 2021Pengabdian Masyarakat MLATI 21 Oktober 2021
Pengabdian Masyarakat MLATI 21 Oktober 2021
 
Dakwah ideologis final
Dakwah ideologis finalDakwah ideologis final
Dakwah ideologis final
 
Khotaman_Alquran_AKPRIND_2020
Khotaman_Alquran_AKPRIND_2020Khotaman_Alquran_AKPRIND_2020
Khotaman_Alquran_AKPRIND_2020
 
Iot ri4-s5 0
Iot ri4-s5 0Iot ri4-s5 0
Iot ri4-s5 0
 
Pendidikan sikap dan akhlaq remaja saat ini
Pendidikan sikap dan akhlaq remaja saat iniPendidikan sikap dan akhlaq remaja saat ini
Pendidikan sikap dan akhlaq remaja saat ini
 
FGD Revolosi Industri 4.0dan Tantangan Kader Ummat
FGD Revolosi Industri 4.0dan Tantangan Kader UmmatFGD Revolosi Industri 4.0dan Tantangan Kader Ummat
FGD Revolosi Industri 4.0dan Tantangan Kader Ummat
 
Menjadi Muslim Yang Berkontribusi dalam peradaban
Menjadi  Muslim Yang Berkontribusi dalam peradabanMenjadi  Muslim Yang Berkontribusi dalam peradaban
Menjadi Muslim Yang Berkontribusi dalam peradaban
 
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan
Mt albarokah 25_a_gt_2019_hidayah_kesesatan
 
Peran Intelektual dalam Membangun Perdaban
Peran Intelektual dalam Membangun PerdabanPeran Intelektual dalam Membangun Perdaban
Peran Intelektual dalam Membangun Perdaban
 
Rdk ja 1440_opening
Rdk ja 1440_openingRdk ja 1440_opening
Rdk ja 1440_opening
 
Peran ormas dalam penegakan sariah
Peran ormas dalam penegakan sariahPeran ormas dalam penegakan sariah
Peran ormas dalam penegakan sariah
 
Kajianminggupagibkldk 31 maret_2019
Kajianminggupagibkldk 31 maret_2019Kajianminggupagibkldk 31 maret_2019
Kajianminggupagibkldk 31 maret_2019
 
Pengajian kresen 26_jan_2019
Pengajian  kresen 26_jan_2019Pengajian  kresen 26_jan_2019
Pengajian kresen 26_jan_2019
 
Kajian jumat pagi_alkautsar
Kajian jumat pagi_alkautsarKajian jumat pagi_alkautsar
Kajian jumat pagi_alkautsar
 

Ilf 5-akprind-SISTEM PERADILAN iSLAM

  • 1. NIDZOM AL-UQUBAT Amir Hamzah ILF #5 : AL Kautsar, 14 Februari 2015 SISTEM PERADILAN DALAM ISLAM
  • 2. SISTEM PERADILAN ISLAM ● Sistem peradilan Islam adalah SUB-Sistem dari Sistem ISLAM sebagai Ajaran yang lengkap pengatur kehidupan manusia ● Sistem peradilan Islam HANYA akan dapat berjalan dalam sistem ISLAM yang utuh, jika tidak maka HIKMAH KEADILAN tidak akan tampak nyata
  • 3. SISTEM PERADILAN DALAM ISLAM Sistem peradilan Islam dibagi menjadi tiga subsistem penting: ● Struktur dan birokrasi peradilan dalam Islam: meliputi macam- macam qâdhi, tugas dan kewenangan, pengangkatan, dan mekanisme birokrasi lainnya). ● Ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pembuktian (ahkâm al- bayyinah); mencakup pembahasan mengenai materi yang absah dan yang tidak absah dijadikan sebagai bukti hukum, syarat-syarat serta mekanisme pembuktian untuk kasus-kasus pidana dan perdata, dan lain-lain. ● Sistem persanksian: Yakni sistem yang menjelaskan macam-macam sanksi yang akan dijatuhkan kepada para pelanggar hukum, beserta syarat- syarat dan ketentuan-ketentuan lainnya.
  • 4. KepalaNegara: Muhammad saw Mu’awinTafwidh: 1. Abu Bakaras- Shiddiq 2. Umar bin al- Khaththab Mu’awinTanfidz: 1. Hudzayfahal- Yaman 2. Zaydbin Haritsah MajelisUmmat: 1. Abu Bakaras- Shiddiq 2. Umar bin al- Khathathab 3. Utsmanbin ‘Affan 4. Ali binAbi Thalib 5. Hamzah‘ Abd Muthallib 6. Bilalbin Rabbah 7. Abu Dzarral Ghifari 8. Sa’adbin Mu’adz 9. Sa’adbin ‘ Ubadah 10. Usaydbin Hudhayr 11. Al- Miqdadal- Aswad 12. Hudzayfahal- Yaman 13. Mu’adzbin Jabal Wali: 1. ‘ Uthabbin Usyad (Wali Makkah) 2. ‘ Utsmanbin Abial- ’Ash (Wali Thaif) 3. ‘Ila ’ bin al- Hadhrami (Wali Bahrain) 4. ‘ Amr bin al- ’Ash (Wali Oman) 5. Abu Sufyanbin Harb (Wali Najran) 6. Badzanbin Sasan (Wali Yaman& Shun’a) 7. ‘ Amr bin Sa’idal- ’Ash (Wali Wadial- Qura) 8. Yazidbin Abi Sufyan (Wali Tayma’) 9. Tsumamahbin ‘Atsal (Wali Yamamah) 10. Farwahbin Musayk ( Wali Murad, Zabid, Madhij) Jaysy( Tentara): 315– 30.000 personil Qadhi Khushumat: 1. ‘Ali binAbi Thalib 2. Mu’adzbin Jabal Syurthah( Polisi) Qaysbin Sa’id ( Kepala Kepolisian) QadhiHisbah: Muhammad saw ( Kasusdi Pasar) Qadhi Madhalim: Muhammad saw Urusan Perumahan: Muhammad binMaslamah UrusanKesehatan: 1. Abi Ramtsah 2. Eafidah( Anshar) Urusan Pendidikan: DitanganiRasul& para Sahabat ‘ Amil: Jumlah mereka mencapai 30-an oranglebih ( lihatal- Kattani, at- Taratibal Idariyyah, juzI, Hal 241– 245) Dll. MashalihDawiah: Biro AdministrasiUmum Amiral- Jihad: Muhammad saw Qadhi al Qudhat: . Muhammad saw Diolah ulang dari:Diolah ulang dari: (Hizbut Tahrir,(Hizbut Tahrir, Ajhizatu ad-Ajhizatu ad- Daulah al-KhilâfahDaulah al-Khilâfah))
  • 5. 1. HAKEKAT KEPUTUSAN PENGADILAN ISLAM ●Menetapkan hukum syariah oleh Khalifah atau petugas yang ditunjuk khalifah (Qodhi), untuk suatu perbuatan warga negara yang melanggar syariah
  • 6. SKEMA SYARIAH PERADILAN ISLAM ASY-Syari’ KAUM MUSLIMIN, (& WARGA NEG NON MUSLIM) BAIATNASH Kholifah WAKALAH PARA QODHI AKAD BAIAT : AKU ANGKAT ANDA UNTUK MENGHUKUMI KAMI DENGAN HUKUM SYARIAH
  • 7. 2. MACAM-MACAM QODHI (HAKIM) 1)QODHI KHUSUMAT 2)QODHI AL-MUHTASHIB 3)QODHI MADLALIM
  • 8. 1. QADHI KHUSUMAT ● ‫اليمن‬ ‫إلى‬ ‫معاذا‬ ‫يبعث‬ ‫أن‬ ‫أراد‬ ‫لما‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫أن‬ ‫ال‬ ‫بكتاب‬ ‫أقضي‬ ‫قال‬ ‫قضاء‬ ‫لك‬ ‫عرض‬ ‫إذا‬ ‫تقضي‬ ‫كيف‬ ‫قال‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫فبسنة‬ ‫قال‬ ‫ال‬ ‫كتاب‬ ‫في‬ ‫تجد‬ ‫لم‬ ‫فإن‬ ‫قال‬ ‫ال‬ ‫كتاب‬ ‫في‬ ‫ول‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫سنة‬ ‫في‬ ‫تجد‬ ‫لم‬ ‫فإن‬ ‫قال‬ ‫آلو‬ ‫ول‬ ‫رأيي‬ ‫أجتهد‬ ‫قال‬ ‫صدره‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫فضرب‬ ‫الل‬ ‫رسول‬ ‫يرضي‬ ‫لما‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫رسول‬ ‫وفق‬ ‫الذي‬ ‫ل‬ ‫الحمد‬ ‫وقال‬ “Dari Muadz ibn Jabal ra bahwa Nabi Saw ketika mengutusnya ke Yaman,  Nabi bertanya:  “Bagaimana kamu jika dihadapkan permasalahan hukum?  Ia berkata: “Saya berhukum dengan kitab Allah”.  Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam kitab Allah”,  ia berkata: “Saya berhukum dengan sunnah Rasulullah Saw”  Nabi berkata: “Jika tidak terdapat dalam sunnah Rasul Saw”?  ia berkata: “Saya akan berijtihad dan tidak berlebih” Maka Rasul Saw memukul ke dada Muadz dan berkata:  “Segala puji bagi Allah yang telah sepakat dengan utusannya  (Muadz) dengan apa yang diridhai Rasulullah Saw”  (HR Thabrani)
  • 9. PERADILAN KHUSUMAT ●Mengadili Sengketa antara dua pihak ●Proses peradilan karena ada tuntutan ●Harus diselesaikan dalam suatu mahkamah peradilan : menghadirkan dua belah pihak
  • 10. 2. QODHI AL MUHTASHIB (1) ● ‫بلل‬ ‫اصابعه‬ ‫فنالت‬ ‫فيها‬ ‫يده‬ ‫فأدخل‬ ‫طعام‬ ‫صبرة‬ ‫على‬ ‫مر‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫ال‬ ‫صلى‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫ان‬ ،‫الق‬ ‫رسول‬ ‫يا‬ ‫السماء‬ ‫اصابته‬ :‫قال‬ ‫الطعام؟‬ ‫صاحب‬ ‫يا‬ ‫هذا‬ ‫ما‬ :‫فقال‬ ‫منا‬ ‫فليس‬ ‫غش‬ ‫من‬ ‫؟‬ ‫الناس‬ ‫يراه‬ ‫كي‬ ‫الطعام‬ ‫فوق‬ ‫جعلته‬ ‫افل‬ :‫قال‬ ● Sesungguhnya Rasulullah saw. pernah berjalan melewati tumpukan makanan. Beliau kemudian memasukkan tangannya dan mendapati sebagiannya masih basah. Beliau lalu bersabda, “Apa ini, wahai pemilik makanan?” Pemilik makanan itu berkata, “Itu terkena air hujan, ya Rasulullah.” Lalu Beliau bersabda, “Lalu mengapa tidak engkau letakkan di atas supaya orang-orang bisa melihatnya. Siapa saja yang menipu maka ia tidak termasuk dari golongan kami.” (HR. Muslim)
  • 11. QODHI AL MUHTASHIB (2) ● PENGADILAN HISBAH : mengadili Kejahatan yang membahayakan HAK-HAK JAMAAH, seperti penjual makanan yang dikunsumsi umum yang curang ● Pengadilan Hisbah TIDAK PERLU ADA PENGADUAN ● Pengadilan Hisbah dilakukan ditempat terjadinya Penyimpangan
  • 12. 3. QODHI MADZALIM ●‫ظلمتها‬ ‫بمظلمة‬ ‫أحد‬ ‫يطلبني‬ ‫ول‬ ‫ال‬ ‫ألقى‬ ‫أن‬ ‫لرجو‬ ‫وإني‬ ‫ا‬ ‫مال‬ ‫ول‬ ‫دم‬ ‫في‬ ‫إياه‬ ● Aku tidak berharap akan berjumpa dengan (menghadap kepada) Allah SWT, sementara ada orang yang menuntutku karena suatu kezaliman yang telah aku perbuat kepadanya, baik dalam masalah yang berkaitan dengan darah ataupun harta (HR Ahmad dari jalan Anas)
  • 13. QODHI MADZALIM ● Mengadili Kebijakan Penguasa (Khalifah, Muawin, Wali, Amil) ● Kebijakan yang diadili adalah yang menyimpang dari syariah ● Tidak perlu ada pengaduan dan tuntutan ● Tidak perlu majlis peradilan dan kehadiran penguasa dalam mahkamah peradilan ● Hakim harus seorang mujtahid
  • 14. SYARAT-SYARAT QODHI ● 1. Muslim 2. Merdeka 3. Baligh 4. Berakal 5. Sehat 6. Adil 7. Faqih Hukum 8. Paham Fakta 9. Laki-laki (Qadhi Madzalim – Qadhi Qudhat) 10. Mujtahid (Qadhi Madzalim – Qadhi Qudhat)
  • 15. 3. FUNGSI SISTEM SANGSI ● 1. Sebagai Upaya Pencegahan (Zawajir) Sistem sanksi dalam Islam dijatuhkan di dunia bagi si pendosa. Hal ini akan mengakibatkan gugurnya siksa di akhirat. Itulah alasan mengapa sanksi dalam Islam berfungsi sebagai pencegah (zawajir) karena sanksi akan mencegah orang-orang untuk melakukan tindakan dosa dan kriminal. ● 2. Sebagai Penebus Dosa (Jawabir) Sistem sanksi dalam Islam pun berfungsi sebagai penebus. Dikatakan sebagai penebus karena sanksi yang dijatuhkan akan menggugurkan sanksinya di akhirat kelak. Atas dasar itu, seseorang yang telah mendapat sanksi syariat di dunia, maka gugurlah sanksinya di akhirat.
  • 16. JENIS-JENIS SANGSI Sanksi dibagi menjadi empat: (1)(1) hudûd; (2)(2) jinâyât; (3)(3) ta‘zîr; dan (4)(4) mukhâlafât. (5)Kadang-kadang, istilah hudûd, jinâyât, ta‘zîr dan mukhâlafât juga dikonotasikan untuk tindak pelanggarannya sendiri
  • 17. HUDÛD ● Hudûd adalah sanksi atas kemaksiatan yang macam kasus dan sanksinya telah ditetapkan oleh syariah. Dalam kasus hudûd tidak diterima adanya pengampunan atau abolisi. Sebab, hudûd adalah hak Allah Swt. Jika kasus hudûd telah disampaikan di majelis pengadilan, kasus itu tidak bisa dibatalkan karena adanya pengampunan atau kompromi. ● Hudûd dibagi menjadi enam: (1) zina dan liwâth (homoseksual dan lesbian); (2) al-qadzaf (menuduh zina orang lain); (3) minum khamr; (4) pencurian; (5) murtad; (6) hirâbah atau bughât.
  • 18. ZINA ● Zina muhson : dilakukan oleh orang yang sudah menikah, hukumannya : Rajam (dilempari batu sampai mati) ● Zina Ghoiru Muhson : Dilakukan oleh orang yang belum pernah menikah, hukumannya dicambuk 100 kali (AN Anur 2)
  • 19. MENCURI DAN MERAMPOK ● Hukuman mencuri yang telah melebihi nisob adalah Potong tangan (QS Al Maidah 38) ● Menurut imam syafii (nisob mencuri adalah ¼ dinar) ● Merampok dan membunuh (dibunuh dan disalib: QS AL Maidah 33)
  • 20. MENGEMBALIKAN BARANG CURIAN TIDAK MENGGUGURKAN HUKUM SYARI’ ● Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dan Zaid bin Khalid radhiyallahu ‘anhu bahwa pernah seorang Badui mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka dia berkata : ● “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saya meminta kepada engkau dengan nama Allah Azza wa Jalla, pihak lain yang berperkara yang lebih pandai darinya dia berkata: Benar, putuskanlah perkara di antara kami dengan kitab Allah dan izinkanlah saya untuk berkata, maka Rasulullah menjawab, “Katakanlah” dia berkata, “Sesungguhnya anak laki-laki kami menjdi pekerja orang itu dan dia telah menzinai istrinya. Sesungguhnya saya telah diberi kabar bahwa anak saya dihukum rajam, maka saya menebusnya dengan 100 ekor kambing dan seorang budak wanita. Maka saya bertanya kepada ahli ilmu, mereka mengatakan kepada saya bahwa anak saya dihukum cambuk 100 kali dan diasingkan selama 1 tahun dan wanita itu dihukum rajam. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh saya memutuskan perkara di antara kalian berdua dengan kitab Allah Azza wa Jalla, bahwa budak perempuan dan kambing dikembalikan kepada engkau, anakmu dicambuk 100 kali dan diasingkan selama 1 tahun, dan pergilah ke wanita itu wahai Unahs! Jika dia mengaku maka rajamlah ia”.
  • 22. HUKUMAN PEMINUM KHAMR ● Hukuman bagi peminum Khamr adalah Cambuk 40 kali
  • 23. JINÂYÂT ● Jinâyât adalah penyerangan terhadap manusia. Jinâyât dibagi dua: (1) penyerangan terhadap jiwa (pembunuhan); (2) penyerangan terhadap organ tubuh. ● Kasus jinâyât terhadap jiwa (pembunuhan), sanksinya ada tiga macam: qishash, diyat, atau kafarah. Pembunuhan sendiri diklasifikasi menjadi empat jenis; (1) pembunuhan sengaja; (2) mirip disengaja; (3) tidak sengaja; (4) karena ketidaksengajaan.
  • 24. HUKUMAN JINAYAT (1) ● Pada kasus pembunuhan sengaja, pihak wali korban boleh memilih antara qishash atau memaafkan  dengan mengambil diyat, atau menyedekahkan  diyatnya. Jika pelaku pembunuhan mendapatkan pemaafan, ia wajib membayar diyat sebanyak 100 ekor onta dan 40 ekor di antaranya telah bunting. ● Sanksi pembunuhan mirip sengaja (syibh al-’amad) adalah diyat 100 ekor unta, dan 40 ekor di antaranya bunting.
  • 25. HUKUMAN JINAYAT (2) ● Adapun pembunuhan tidak sengaja (khatha’) diklasifikasi menjadi dua macam: (1) Seseorang melakukan suatu perbuatan yang tidak ditujukan untuk membunuh seseorang, namun tanpa sengaja ternyata mengakibatkan terbunuhnya seseorang. Misalnya, ada orang memanah burung, namun terkena manusia hingga mati. (2) Seseorang yang membunuh orang yang dikiranya kafir harbi di dâr  al-kufr, tetapi ternyata orang yang dibunuhnya itu telah masuk Islam. Pada jenis pembunuhan pertama, sanksinya adalah membayar diyat 100 ekor unta dan membayar kafarah dengan cara membebaskan budak. Jika tidak memiliki budak, pelaku harus berpuasa selama 2 bulan berturut-turut. Dalam kasus kedua, sanksinya adalah membayar kafarah saja, dan tidak wajib diyat. ● Sanksi untuk pembunuhan karena ketidaksengajaan adalah diyat 100 ekor onta dan membebaskan budak. Jika tidak ada budak, wajib berpuasa selama 2 bulan berturut-turut.
  • 26. HUKUMAN JINAYAT (3) ● Adapun jinâyat terhadap organ tubuh, baik terhadap organ tubuh maupun tulang, sanksinya adalah diyat. Tidak ada qishash untuk penyerangan terhadap organ tubuh maupun tulang secara mutlak, kecuali pada kasus penyerangan terhadap gigi, dan kasus jarh (pelukaan di badan). Hanya saja, kasus penyerangan gigi atau jarh bisa saja dikenai diyat. Lalu kapan pada kasus penyerangan terhadap gigi dikenai qishash dan kapan dikenai diyat saja? Menurut fukaha, jika penyerangannya secara sengaja, dikenai hukuman qishash; sedangkan jika tidak sengaja, dikenai diyat yang besarnya telah ditetapkan di dalam as-Sunnah. Jika orang yang dilukai tidak meminta qishash, pelaku penyerangan hanya wajib membayar diyat. Dalam kasus penyerangan pada kepala (asy-syijaj), sanksinya hanyalah diyat, dan tidak ada qishash. ● Kadar diyat atas penyerangan badan dan kepala ada yang telah ditetapkan di dalam as-Sunnah, ada pula yang belum ditetapkan. Jika telah ditetapkan dalam as-Sunnah, diyatnya sesuai dengan apa yang disebut; misalnya pada kasus jaifah dan pelukaan terhadap kelamin anak perempuan yang masih  kecil. Adapun kasus penyerangan terhadap badan yang kadar diyat-nya tidak disebutkan oleh as-Sunnah, maka sanksinya adalah hukumah yang adil. ●
  • 27. TA‘ZÎR ● Ta‘zîr adalah sanksi atas kemaksiatan yang di dalamnya tidak had dan kafarah. Pada dasarnya, sanksi ta‘zîr ditetapkan berdasarkan pendapat seorang qâdhi dengan mempertimbangkan kasus, pelaku, politik, dan sebagainya. ● Macam-macm ta‘zîr : (1) pelanggaran terhadap kehormatan; (2) penyerangan terhadap nama baik; (3) tindak yang bisa merusak akal; (4) penyerangan terhadap harta milik orang lain; (4) ganggungan terhadap keamanan atau privacy; (5) mengancam keamanan Negara; (6) kasus-kasus yang berkenaan dengan agama; (7) kasus-kasus ta‘zîr lainnya.
  • 28. MUKHÂLAFÂT ● Dalam buku Nidzomul ‘Uqubat (Dr. Abdurrahman al-Maliki) dipisahkan kasus mukhâlafât dari ta‘zîr. Pemisahan ini tentunya berbeda dengan sebagian besar fukaha yang memasukkan mukhâlafah dalam bab ta‘zîr. Menurut beliau, fakta mukhâlafât berbeda dengan ta’zir. Oleh karena itu, mukhâlafât berdiri sendiri dan terpisah dari ta‘zîr. Menurut beliau, mukhâlafât adalah tidak menaati ketetapan yang dikeluarkan oleh Negara, baik yang berwujud larangan maupun perintah.
  • 29. SIAPA YANG HARUS MENEGAKKAN HUDUD? ● Bolehkah Jamaah Dakwah Menegakkan Hudud? ● Bolehkah negara Yang Bukan Negara Khilafah Menegakkan Hudud? ● Sesungguhnya perintah itu adalah kepada KHOLIFAH KAUM MUSLIMIN yang menerima baiat dari kaum muslimin
  • 31. DIYAT SATINAH DAN PEMERASAN SAUDI?
  • 32. “APAKAH DENGAN ALLAH, AYAT-AYAT-NYA DAN RASUL-NYA KALIANBEROLOK-OLOK?” “TIDAK USAH KALIAN MINTA MAAF, KARENA KALIAN TELAH KAFIR SESUDAH BERIMAN”. (QS : AT TAUBAH [9] : 65-66). ● http://faithfreedom.getforum.org/islam-vs-kristen-soal-hukum-rajam- t2174.html
  • 33. KESIMPULAN ● Keindahan Keadilan dalam Peradilan ISLAM adalah : 1. Kesempurnaan Sistem Hukum Yang Adil ● 2. Aparat Penegak Hukum Yang Amanah ● 3. Obyek Hukum (Masyarakat beriman yang sadar Hukum syara’)
  • 34. SUMBER : ● http://tresnamustikasari09.blogspot.com/2013/02/sis ● http://rizkymuhammadf.blogspot.com/2012/03/nidzo