SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB),
Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah
(SRPMM), Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK)
Kelompok 1:
 Adam Dwi Rahmato
 Ade Suhendar Sutisna
 Adlina Utami Bratasurya
 Ahmad Rifa’i
 Ahmad Sobah
 Andika Setiawan
 Angga Maesa Danu
 Debora Eluissa Manurung
 Eristian Gunadi
 Januari Yanto
SMTS 06 B
Teknik Gempa
Dalam perencanaan konstruksi bangunan saat ini perencana dituntut
untuk merencanakan bangunan yang daktail, yaitu bangunan yang
dapat menahan respon inelastik yang diakibatkan oleh beban gempa
yaitu dikenal dengan sistem rangka pemikul momen.
Wilayah Indonesia memiliki 6 wilayah gempa, dimana wilayah gempa 1
adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah dan wilayah gempa 6
dengan kegempaan paling tinggi. Pembagian wilayah gempa ini,
didasarkan atas percepatan puncak batuan dasar akibat pengaruh
gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun. (SNI-1726-2002)
Kelompok 1 SMTS 06 B
Wilayah Gempa di Indonesia
Kelompok 1 SMTS 06 B
Menurut Moestopo (2012) prinsip dari perencanaan bangunan tahan gempa adalah
untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur dan kehilangan korban jiwa, dengan
tiga kriteria standar sebagai berikut :
1. Pada saat gempa kecil tidak diijinkan terjadi kerusakan sama sekali.
2. Pada saat gempa sedang diijinkan terjadi kerusakan ringan tanpa kerusakan
struktural
3. Pada saat gempa besar diijinkan terjadi kerusakan struktural tanpa keruntuhan.
Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu struktur
tahan gempa yaitu dalam menghadapi gempa besar, kinerja struktur tahan gempa
diupayakan dapat menyerap energi gempa secara efektif melalui terbentuknya sendi
plastis pada bagian tertentu, dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kekuatan, kekakuan, daktilitas, disipasi energi yang dapat dipenuhi oleh struktur .
2. Disipasi energi melalui plastifikasi komponen struktur tertentu, tanpa
menyebabkan keruntuhan struktural yang terpenuhi dengan konsep perencanaan
Capacity Design
Kelompok 1 SMTS 06 B
Menurut SNI 03-1729-2002 komponen struktur untuk bangunan tahan
gempa harus direncanakan memenuhi:
∅𝑹 𝒏 ≥ 𝑹 𝒖…………………..…..(1)
Dimana :
Ø = faktor reduksi beban
Rn = kuat nominal penampang
Ru = gaya terfaktor
Sitem rangka pemikul momen adalah sistem rangka ruang dalam mana
komponen-komponen struktur dan join-joinnya menahan gaya-gaya
yang bekerja melakui aksi lentur, geser dan aksial. Di Indonesia ada 3
(tiga) macam sistem struktur yang digunakan yaitu: Sistem Rangka
Pemikul Momen Biasa (SRPMB), Sistem Rangka Pemikul Momen
Menengah (SRPMM), Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
Kelompok 1 SMTS 06 B
Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa merupakan sistem yang
memiliki deformasi inelastik dan tingkat daktalitas yang paling kecil
tapi memiliki kekuatan yang besar, oleh karena itu desain SRPMB
dapat mengabaikan persyaratan “Strong Column Weak Beam” yang
dipakai untuk mendesain struktur yang mengandalkan daktalitas yang
tinggi. Sistem ini masih jarang digunakan untuk wilayah gempa yang
besar namum efektif untuk wilayah gempa yang kecil.
Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk
pada zona 1 dan 2 yaitu wilayah dengan tingkat kegempaan rendah.
Faktor Reduksi Gempa (R) = 3,5.
SRPMB
( Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa )
Kelompok 1 SMTS 06 B
Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah adalah suatu metode perencanaan
struktur sistem rangka pemikul momen yang menitik beratkan kewaspadaannya
terhadap kegagalan struktur akibat keruntuhan geser. Pada SNI 03-2847-2002
(Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), SRPMM
dijelaskan secara tersendiri pada pasal 23.10. Pada pasal tersebut, dijelaskan tata
cara perhitungan beban geser batas berikut pemasangan tulangan gesernya.
Kemampuan penampang dalam mengantisipasi perbalikan momen juga disyaratkan
pada peraturan tersebut.
Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk pada zona 3
dan 4 yaitu wilayah dengan tingkat kegempaan sedang.
Faktor Reduksi Gempa (R) = 5,5.
(Lihat : SNI 03 – 2847 – 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan
Gedung, Pasal 23.10)
SRPMM
( Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah )
Kelompok 1 SMTS 06 B
Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus adalah komponen struktur yang mampu memikul gaya akibat
beban gempa dan direncanakan untuk memikul lentur.omponen struktur tersebut juga harus
memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
a. Gaya aksial tekan terfaktor pada komponen struktur tidak boleh melebihi 0.1.Ag.fc’.
b. Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari empat kali tinggi efektifnya.
c. Perbandingan antara lebar dan tinggi tidak boleh kurang dari 0,3.
d. Lebarnya tidak boleh kurang dari 250 mm dan lebih dari lebar komponen struktur pendukung
(diukur pada bidang tegak lurus terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lantur) ditambah
jarak pada tiap sisi komponen struktur pendukung yang tidak melebihi tiga perempat tinggi
komponen struktur lentur.
Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk pada zona 5 dan 6 yaitu wilayah
dengan tingkat kegempaan tinggi.
Faktor Reduksi Gempa (R) = 8,5.
(Sumber : SNI 03 – 2847 – 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung)
SRPMK
( Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus )
Kelompok 1 SMTS 06 B
• Perbedaan dari ketiga sistem struktur diatas ada pada
kemampuannya dalam mengalami deformasi inelastis dan tingkat
daktilitas. Menurut SNI 03-1729-2002 pada SRPMK dan SRPMM dari
hasil pengujian kualifikasi menunjukan rotasi inelastis sekurang-
kurangnya 0,3 dan 0,2 radian pada semua sambungan balok ke kolom
yang di desain untuk memikul beban gempa, sedangkan pada SRPMB
diharapkan mengalami rotasi inelastis sekurang-kurangnya 0,1 radian.
• Selain faktor deformasi inelastis dari ketiga sistem rangka pemikul
momen ini juga dapat dibedakan dari perilaku kinerja struktur
gedung dalam mengalami daktilitas yang berbeda-beda. Pada
SRPMK tingkat daktilitasnya adalah daktail penuh, sedangkan pada
SRPMM dan SPRMB tingkat daktilitasnya adalah daktail parsial.
Kelompok 1 SMTS 06 B
Persyaratan Sistem Rangka Pemikul Momen
Biasa (SRPMB)
Struktur Rangka Penahan Momen Biasa (SRPMB) sesuai SNI 03-1729-
2002.
Kombinasi pembebanan yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
Dimana D adalah beban mati, L adalah beban hidup, dan E adalah
beban gempa.
Persyaratan SRPMB
( Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa )
Kelompok 1 SMTS 06 B
Komponen-komponen struktur direncanakan sesuai desain kapasitas
(load and resistance factor design) dimana pengaruh aksi terfaktor (Ru)
tidak boleh melebihi kapasitas penampang yang diperoleh dengan
mengalikan kuat nominal komponen (Rn) dengan faktor reduksi ()
sesuai persamaan:
Kecukupan kapasitas komponen balok diperiksa terhadap persamaan
interaksi lentur dan geser sesuai pasal 8.9.3 SNI 03-1729-2002:
Kelompok 1 SMTS 06 B
Dimana Mu dan Vu adalah momen dan gaya lintang ultimit, Mn dan Vn
adalah momen dan gaya lintang nominal penampang dan  adalah faktor
reduksi. Selanjutnya, komponen kolom diperiksa terhadap persamaan
interaksi lentur dan gaya aksial sesuai pasal 7.4.3.3 SNI 03-1729-2002:
Dimana Nu dan Nn adalah gaya aksial terfaktor dan kuat nominal
penampang terhadap gaya aksial, Mux dan Muy adalah momen lentur
terfaktor terhadap sumbu-x dan -y, Mnx dan Mny adalah kuat nominal
lentur penampang terhadap sumbu-x dan -y, sedangkan b adalah faktor
reduksi kuat lentur diambil 0.90.
Kelompok 1 SMTS 06 B
Kuat geser rencana balok, kolom dan konstruksi pelat dua arah yang
memikul beban gempa tidak boleh kurang daripada:
1. Jumlah gaya lintang yang timbul akibat termobilitasnya kuat lentur
nominal komponen struktur pada setiap ujung bentang bersihnya
dan gaya lintang akibat beban gravitasi terfaktor.
2. Gaya Lintang maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban
rencana termasuk pengaruh beban gempa (E) dimana nilai E
diambil sebesar dua kali nilai yang ditentukan dalam peraturan
perencanaan tahan gempa.
Kelompok 1 SMTS 06 B
Persyaratan SRPMM
( Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah )
Kelompok 1 SMTS 06 B
Gaya Lintang Untuk SRPMM
( Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah )
Menurut SNI 03-1729-2002 SRPMK didesain mampu mengalami
deformasi inelastik yang cukup besar akibat gempa rencana,
melalui kelelehan balok pada rangka dan kelelehan pada ujung
kolom dasar. Pada sistem ini kolom didesain lebih kuat dari pada
balok yang kita kenal dengan “strong colum weak beam” yang
mencapai strain-hardening.
Menurut Moestopo (2012) untuk mencapai kinerja struktur yang
baik dalam menghadapi gempa besar, maka harus dipenuhi
persyaratan dalam hal:
Kelompok 1 SMTS 06 B
Persyaratan SRPMK
( Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus )
1. Spesifikasi bahan harus menjamin:
a. Terjadinya deformasi leleh berupa regangan plastis bahan
yang cukup besar tanpa mengalami fraktur
b. Adanya kuat lebih bahan yang signifikan melalui
kemampuan strain-hardening
2. Tidak terjadi kegagalan pada sambungan las. Stabilitas
penampang, elemen, dan struktur: Dalam memikul beban
siklik akibat gempa, sebuah penampang harus mampu
berdeformasi secara plastik secara stabil untuk menghasilkan
jumlah penyerapan energi yang besar. Hal ini harus dijamin
oleh kekompakan pelat-pelat penampang terhadap bahaya
tekuk akibat bekerjanya gaya tekan yang berulang-ulang
(Moestopo, 2007).
Kelompok 1 SMTS 06 B
3. Daktilitas
• Moestopo (2012) juga mengatakan selain daktilitas bahan baja yang harus dijamin spesifikasinya, perlu
juga dijamin tercapainya:
a. Daktilitas penampang: Momen-kurvatur ideal mencapai Mp tanpa terjadi tekuk pada penampang
b. Daktilitas elemen: momen defleksi/ rotasi ideal mencapai Mp tanpa terjadi tekuk torsi lateral.
c. Daktilitas struktur : struktur mampu mencapai kekuatan batas tanpa terjadi ketidakstabilan
struktur.
Untuk dijamin tercapainya ketiga persyaratan diatas maka komponen elemen lentur harus mencapai
momen plastis sebelum terjadi keruntuhan. Rumusnya dapat dilihat pada persamaan berikut:
𝑴 𝒏=𝑴 𝒑 ................(2) ; 𝑴 𝒏𝒙=𝒁 𝒙 𝑭 𝒚.............(3) ; 𝑴 𝒏𝒚=𝒁 𝒚 𝑭 𝒚.............(4)
dimana :
Mn = kuat lentur nominal
Mp = momen plastis
Zx = modulus plastis penampang arah-x
Zy = modulus plastis penampang arah-y
Fy = tegangan leleh baja
4. Detailing diperlukan untuk memastikan bahwa pada saat gempa besar, struktur akan berprilaku
daktail seperti yang direncanakan. Pada umumnya detailing akan menambah biaya struktur cukup
signifikan untuk struktur yang didesain memiliki daktilitas tinggi. Detailing yang akan di rencanakan
berupa :
a. Sambungan yaitu sambungan di desain kuat sehingga mencegah terjadinya leleh atau fraktur
b. Pengaku penampang yaitu memberikan pengaku untuk mencegah terjadinya tekuk pada pelat
sayap atau badan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar Pengaku pada Penampang untuk Menghindari Tekuk Lokal
c. Pengaku elemen yaitu memberikan pengaku berupa menambah balok pada daerah bentang
panjang untuk mencegah tekuk torsi lateral.
Kelompok 1 SMTS 06 B
Sambungan Balok Kolom
• Menurut Moestopo (2012) ada beberapa parameter dalam desain sambungan SRPMK:
a. Lokasi Sendi Plastis
b. Momen maksimum yang mungkin terjadi di lokasi sendi plastis, yang ditentukan oleh: kekuatan bahan,
strain hardening, kekangan setempat, perkuatan, atau kondisi sambungan lainya.
c. Parameter mekanisme leleh pada pelat sayap kolom.
d. Konfigurasi baut, yang akan ikut mekanisme kelelehan kekuatan batas sambungan terhadap sobek pelat,
dan tekuk pada pelat.
Harus dilakukan pengecekan desain sambungan terhadap berbagai kondisi batas yang harus dihadapi oleh
sambungan (pelat penyambung dan baut) antara lain:
a. Leleh pada sayap kolom
b. Tekuk pelat badan kolom
c. Leleh pelat ujung balok
d. Sobek pelat
e. Tekuk dan leleh zone panel kolom
Kelompok 1 SMTS 06 B
Sambungan Balok Kolom
Kemampuan sambungan sebagai alat sambung elemen pemikul beban
gempa harus dibuktikan melalui salah satu metoda berikut:
1. Uji kualifikasi terhadap benda uji yang mempresentasikan
sambungan yang didesain:
Melakukan uji siklik sesuai dengan ketentuan Apendix S.
Menggunakan hasil uji dari laporan penelitian yang telah dilakukan.
2. Menggunakan ketentuan dalam: ANSI/AISC 358 – 10: “Prequalified
Connection for Special and Intermediate Steel Moment Frames for
Seismic Applications”
Kelompok 1 SMTS 06 B
QUESTION:
Restu Asegaf:
• Kriteria khusus SRPMK detailnya seperti apa, dan batasannya berapa
dan dari peraturan apa?

More Related Content

What's hot

Laporan prancangan struktur
Laporan prancangan strukturLaporan prancangan struktur
Laporan prancangan strukturKomang Satriawan
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajatanchul
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) NitaMewaKameliaSiman
 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaAndhika Fajar
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMOSES HADUN
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokLeticia Freidac
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaRafi Perdana Setyo
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 

What's hot (20)

Laporan prancangan struktur
Laporan prancangan strukturLaporan prancangan struktur
Laporan prancangan struktur
 
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
150509326 tabel-baja-profil-wf-pdf
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Preliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisiPreliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisi
 
Perencanaan balok
Perencanaan balokPerencanaan balok
Perencanaan balok
 
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatanMetode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
Metode pelaksanaan-konstruksi-jembatan
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
Balok lentur dan geser baja
Balok lentur dan geser  bajaBalok lentur dan geser  baja
Balok lentur dan geser baja
 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
 
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda105567761 tabel-baja-gunung-garuda
105567761 tabel-baja-gunung-garuda
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
 
Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 

Similar to Sistem rangka pemikul momen

Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2cahyaagrounds
 
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKMakalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKLoeky Palakka
 
sistemrangkabresingkonsentrik-150714093858-lva1-app6891.pdf
sistemrangkabresingkonsentrik-150714093858-lva1-app6891.pdfsistemrangkabresingkonsentrik-150714093858-lva1-app6891.pdf
sistemrangkabresingkonsentrik-150714093858-lva1-app6891.pdfEwRiscaSqueershe
 
344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdfDoby Yuniardi
 
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfJuanCharlosWanggai
 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonTeguhSipil1
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)Irfan Yusuf
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREdi Supriyanto
 
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...Briando1992
 
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptxrevisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptxdarmadi ir,mm
 
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...Rani Hendrikus
 
Sni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempaSni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempamuhammad iqbal
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril imoses hadun
 

Similar to Sistem rangka pemikul momen (20)

Struktur Atap gedung
Struktur Atap gedungStruktur Atap gedung
Struktur Atap gedung
 
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
Bahan kuliah-stuktur-gd-bertingkat-2
 
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKMakalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
 
sistemrangkabresingkonsentrik-150714093858-lva1-app6891.pdf
sistemrangkabresingkonsentrik-150714093858-lva1-app6891.pdfsistemrangkabresingkonsentrik-150714093858-lva1-app6891.pdf
sistemrangkabresingkonsentrik-150714093858-lva1-app6891.pdf
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
 
344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf344296720 sni-gempa-2002-pdf
344296720 sni-gempa-2002-pdf
 
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdfBahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
Bahan Tugas Gempa 2021 (3).pdf
 
Ipi146549
Ipi146549Ipi146549
Ipi146549
 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
 
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
2003 07 sni 03-1726-2003 (perencanan kethanan gempa untuk bangunan gedung)
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
 
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
1. analisis variasi konfigurasi struktur portal tiga dimensi terhadap beban g...
 
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptxrevisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
revisi-ppt-gempa-bab-5.pptx
 
Fema302a 5.4
Fema302a 5.4Fema302a 5.4
Fema302a 5.4
 
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
Studi Kasus Pola Benturan Bangunan Berdakan Pada Sistem Satu Deraja Kekebasan...
 
Sni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempaSni 03-1726-2003-gempa
Sni 03-1726-2003-gempa
 
Tugas pengujian material
Tugas pengujian materialTugas pengujian material
Tugas pengujian material
 
Seismic
SeismicSeismic
Seismic
 
Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3Laporan box 2 x 3
Laporan box 2 x 3
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
 

More from Debora Elluisa Manurung

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Debora Elluisa Manurung
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda Debora Elluisa Manurung
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Debora Elluisa Manurung
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...Debora Elluisa Manurung
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Debora Elluisa Manurung
 
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA Debora Elluisa Manurung
 
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Debora Elluisa Manurung
 

More from Debora Elluisa Manurung (20)

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
 
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi NasionalTugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
 
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan NasionalTugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Tugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II DemokrasiTugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II Demokrasi
 
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
 
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
 
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Sistem rangka pemikul momen

  • 1. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB), Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Kelompok 1:  Adam Dwi Rahmato  Ade Suhendar Sutisna  Adlina Utami Bratasurya  Ahmad Rifa’i  Ahmad Sobah  Andika Setiawan  Angga Maesa Danu  Debora Eluissa Manurung  Eristian Gunadi  Januari Yanto SMTS 06 B
  • 2. Teknik Gempa Dalam perencanaan konstruksi bangunan saat ini perencana dituntut untuk merencanakan bangunan yang daktail, yaitu bangunan yang dapat menahan respon inelastik yang diakibatkan oleh beban gempa yaitu dikenal dengan sistem rangka pemikul momen. Wilayah Indonesia memiliki 6 wilayah gempa, dimana wilayah gempa 1 adalah wilayah dengan kegempaan paling rendah dan wilayah gempa 6 dengan kegempaan paling tinggi. Pembagian wilayah gempa ini, didasarkan atas percepatan puncak batuan dasar akibat pengaruh gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun. (SNI-1726-2002) Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 3. Wilayah Gempa di Indonesia Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 4. Menurut Moestopo (2012) prinsip dari perencanaan bangunan tahan gempa adalah untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur dan kehilangan korban jiwa, dengan tiga kriteria standar sebagai berikut : 1. Pada saat gempa kecil tidak diijinkan terjadi kerusakan sama sekali. 2. Pada saat gempa sedang diijinkan terjadi kerusakan ringan tanpa kerusakan struktural 3. Pada saat gempa besar diijinkan terjadi kerusakan struktural tanpa keruntuhan. Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu struktur tahan gempa yaitu dalam menghadapi gempa besar, kinerja struktur tahan gempa diupayakan dapat menyerap energi gempa secara efektif melalui terbentuknya sendi plastis pada bagian tertentu, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kekuatan, kekakuan, daktilitas, disipasi energi yang dapat dipenuhi oleh struktur . 2. Disipasi energi melalui plastifikasi komponen struktur tertentu, tanpa menyebabkan keruntuhan struktural yang terpenuhi dengan konsep perencanaan Capacity Design Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 5. Menurut SNI 03-1729-2002 komponen struktur untuk bangunan tahan gempa harus direncanakan memenuhi: ∅𝑹 𝒏 ≥ 𝑹 𝒖…………………..…..(1) Dimana : Ø = faktor reduksi beban Rn = kuat nominal penampang Ru = gaya terfaktor Sitem rangka pemikul momen adalah sistem rangka ruang dalam mana komponen-komponen struktur dan join-joinnya menahan gaya-gaya yang bekerja melakui aksi lentur, geser dan aksial. Di Indonesia ada 3 (tiga) macam sistem struktur yang digunakan yaitu: Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB), Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM), Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 6. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa merupakan sistem yang memiliki deformasi inelastik dan tingkat daktalitas yang paling kecil tapi memiliki kekuatan yang besar, oleh karena itu desain SRPMB dapat mengabaikan persyaratan “Strong Column Weak Beam” yang dipakai untuk mendesain struktur yang mengandalkan daktalitas yang tinggi. Sistem ini masih jarang digunakan untuk wilayah gempa yang besar namum efektif untuk wilayah gempa yang kecil. Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk pada zona 1 dan 2 yaitu wilayah dengan tingkat kegempaan rendah. Faktor Reduksi Gempa (R) = 3,5. SRPMB ( Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa ) Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 7. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah adalah suatu metode perencanaan struktur sistem rangka pemikul momen yang menitik beratkan kewaspadaannya terhadap kegagalan struktur akibat keruntuhan geser. Pada SNI 03-2847-2002 (Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung), SRPMM dijelaskan secara tersendiri pada pasal 23.10. Pada pasal tersebut, dijelaskan tata cara perhitungan beban geser batas berikut pemasangan tulangan gesernya. Kemampuan penampang dalam mengantisipasi perbalikan momen juga disyaratkan pada peraturan tersebut. Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk pada zona 3 dan 4 yaitu wilayah dengan tingkat kegempaan sedang. Faktor Reduksi Gempa (R) = 5,5. (Lihat : SNI 03 – 2847 – 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Pasal 23.10) SRPMM ( Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah ) Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 8. Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus adalah komponen struktur yang mampu memikul gaya akibat beban gempa dan direncanakan untuk memikul lentur.omponen struktur tersebut juga harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini : a. Gaya aksial tekan terfaktor pada komponen struktur tidak boleh melebihi 0.1.Ag.fc’. b. Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari empat kali tinggi efektifnya. c. Perbandingan antara lebar dan tinggi tidak boleh kurang dari 0,3. d. Lebarnya tidak boleh kurang dari 250 mm dan lebih dari lebar komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak lurus terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lantur) ditambah jarak pada tiap sisi komponen struktur pendukung yang tidak melebihi tiga perempat tinggi komponen struktur lentur. Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk pada zona 5 dan 6 yaitu wilayah dengan tingkat kegempaan tinggi. Faktor Reduksi Gempa (R) = 8,5. (Sumber : SNI 03 – 2847 – 2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung) SRPMK ( Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus ) Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 9. • Perbedaan dari ketiga sistem struktur diatas ada pada kemampuannya dalam mengalami deformasi inelastis dan tingkat daktilitas. Menurut SNI 03-1729-2002 pada SRPMK dan SRPMM dari hasil pengujian kualifikasi menunjukan rotasi inelastis sekurang- kurangnya 0,3 dan 0,2 radian pada semua sambungan balok ke kolom yang di desain untuk memikul beban gempa, sedangkan pada SRPMB diharapkan mengalami rotasi inelastis sekurang-kurangnya 0,1 radian. • Selain faktor deformasi inelastis dari ketiga sistem rangka pemikul momen ini juga dapat dibedakan dari perilaku kinerja struktur gedung dalam mengalami daktilitas yang berbeda-beda. Pada SRPMK tingkat daktilitasnya adalah daktail penuh, sedangkan pada SRPMM dan SPRMB tingkat daktilitasnya adalah daktail parsial. Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 10. Persyaratan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) Struktur Rangka Penahan Momen Biasa (SRPMB) sesuai SNI 03-1729- 2002. Kombinasi pembebanan yang dipergunakan adalah sebagai berikut: Dimana D adalah beban mati, L adalah beban hidup, dan E adalah beban gempa. Persyaratan SRPMB ( Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa ) Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 11. Komponen-komponen struktur direncanakan sesuai desain kapasitas (load and resistance factor design) dimana pengaruh aksi terfaktor (Ru) tidak boleh melebihi kapasitas penampang yang diperoleh dengan mengalikan kuat nominal komponen (Rn) dengan faktor reduksi () sesuai persamaan: Kecukupan kapasitas komponen balok diperiksa terhadap persamaan interaksi lentur dan geser sesuai pasal 8.9.3 SNI 03-1729-2002: Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 12. Dimana Mu dan Vu adalah momen dan gaya lintang ultimit, Mn dan Vn adalah momen dan gaya lintang nominal penampang dan  adalah faktor reduksi. Selanjutnya, komponen kolom diperiksa terhadap persamaan interaksi lentur dan gaya aksial sesuai pasal 7.4.3.3 SNI 03-1729-2002: Dimana Nu dan Nn adalah gaya aksial terfaktor dan kuat nominal penampang terhadap gaya aksial, Mux dan Muy adalah momen lentur terfaktor terhadap sumbu-x dan -y, Mnx dan Mny adalah kuat nominal lentur penampang terhadap sumbu-x dan -y, sedangkan b adalah faktor reduksi kuat lentur diambil 0.90. Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 13. Kuat geser rencana balok, kolom dan konstruksi pelat dua arah yang memikul beban gempa tidak boleh kurang daripada: 1. Jumlah gaya lintang yang timbul akibat termobilitasnya kuat lentur nominal komponen struktur pada setiap ujung bentang bersihnya dan gaya lintang akibat beban gravitasi terfaktor. 2. Gaya Lintang maksimum yang diperoleh dari kombinasi beban rencana termasuk pengaruh beban gempa (E) dimana nilai E diambil sebesar dua kali nilai yang ditentukan dalam peraturan perencanaan tahan gempa. Kelompok 1 SMTS 06 B Persyaratan SRPMM ( Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah )
  • 14. Kelompok 1 SMTS 06 B Gaya Lintang Untuk SRPMM ( Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah )
  • 15. Menurut SNI 03-1729-2002 SRPMK didesain mampu mengalami deformasi inelastik yang cukup besar akibat gempa rencana, melalui kelelehan balok pada rangka dan kelelehan pada ujung kolom dasar. Pada sistem ini kolom didesain lebih kuat dari pada balok yang kita kenal dengan “strong colum weak beam” yang mencapai strain-hardening. Menurut Moestopo (2012) untuk mencapai kinerja struktur yang baik dalam menghadapi gempa besar, maka harus dipenuhi persyaratan dalam hal: Kelompok 1 SMTS 06 B Persyaratan SRPMK ( Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus )
  • 16. 1. Spesifikasi bahan harus menjamin: a. Terjadinya deformasi leleh berupa regangan plastis bahan yang cukup besar tanpa mengalami fraktur b. Adanya kuat lebih bahan yang signifikan melalui kemampuan strain-hardening 2. Tidak terjadi kegagalan pada sambungan las. Stabilitas penampang, elemen, dan struktur: Dalam memikul beban siklik akibat gempa, sebuah penampang harus mampu berdeformasi secara plastik secara stabil untuk menghasilkan jumlah penyerapan energi yang besar. Hal ini harus dijamin oleh kekompakan pelat-pelat penampang terhadap bahaya tekuk akibat bekerjanya gaya tekan yang berulang-ulang (Moestopo, 2007). Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 17. 3. Daktilitas • Moestopo (2012) juga mengatakan selain daktilitas bahan baja yang harus dijamin spesifikasinya, perlu juga dijamin tercapainya: a. Daktilitas penampang: Momen-kurvatur ideal mencapai Mp tanpa terjadi tekuk pada penampang b. Daktilitas elemen: momen defleksi/ rotasi ideal mencapai Mp tanpa terjadi tekuk torsi lateral. c. Daktilitas struktur : struktur mampu mencapai kekuatan batas tanpa terjadi ketidakstabilan struktur. Untuk dijamin tercapainya ketiga persyaratan diatas maka komponen elemen lentur harus mencapai momen plastis sebelum terjadi keruntuhan. Rumusnya dapat dilihat pada persamaan berikut: 𝑴 𝒏=𝑴 𝒑 ................(2) ; 𝑴 𝒏𝒙=𝒁 𝒙 𝑭 𝒚.............(3) ; 𝑴 𝒏𝒚=𝒁 𝒚 𝑭 𝒚.............(4) dimana : Mn = kuat lentur nominal Mp = momen plastis Zx = modulus plastis penampang arah-x Zy = modulus plastis penampang arah-y Fy = tegangan leleh baja
  • 18. 4. Detailing diperlukan untuk memastikan bahwa pada saat gempa besar, struktur akan berprilaku daktail seperti yang direncanakan. Pada umumnya detailing akan menambah biaya struktur cukup signifikan untuk struktur yang didesain memiliki daktilitas tinggi. Detailing yang akan di rencanakan berupa : a. Sambungan yaitu sambungan di desain kuat sehingga mencegah terjadinya leleh atau fraktur b. Pengaku penampang yaitu memberikan pengaku untuk mencegah terjadinya tekuk pada pelat sayap atau badan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar Pengaku pada Penampang untuk Menghindari Tekuk Lokal c. Pengaku elemen yaitu memberikan pengaku berupa menambah balok pada daerah bentang panjang untuk mencegah tekuk torsi lateral. Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 19. Sambungan Balok Kolom • Menurut Moestopo (2012) ada beberapa parameter dalam desain sambungan SRPMK: a. Lokasi Sendi Plastis b. Momen maksimum yang mungkin terjadi di lokasi sendi plastis, yang ditentukan oleh: kekuatan bahan, strain hardening, kekangan setempat, perkuatan, atau kondisi sambungan lainya. c. Parameter mekanisme leleh pada pelat sayap kolom. d. Konfigurasi baut, yang akan ikut mekanisme kelelehan kekuatan batas sambungan terhadap sobek pelat, dan tekuk pada pelat. Harus dilakukan pengecekan desain sambungan terhadap berbagai kondisi batas yang harus dihadapi oleh sambungan (pelat penyambung dan baut) antara lain: a. Leleh pada sayap kolom b. Tekuk pelat badan kolom c. Leleh pelat ujung balok d. Sobek pelat e. Tekuk dan leleh zone panel kolom Kelompok 1 SMTS 06 B Sambungan Balok Kolom
  • 20. Kemampuan sambungan sebagai alat sambung elemen pemikul beban gempa harus dibuktikan melalui salah satu metoda berikut: 1. Uji kualifikasi terhadap benda uji yang mempresentasikan sambungan yang didesain: Melakukan uji siklik sesuai dengan ketentuan Apendix S. Menggunakan hasil uji dari laporan penelitian yang telah dilakukan. 2. Menggunakan ketentuan dalam: ANSI/AISC 358 – 10: “Prequalified Connection for Special and Intermediate Steel Moment Frames for Seismic Applications” Kelompok 1 SMTS 06 B
  • 21. QUESTION: Restu Asegaf: • Kriteria khusus SRPMK detailnya seperti apa, dan batasannya berapa dan dari peraturan apa?

Editor's Notes

  1. daktilitas adalah kemampuan suatu struktur bangunan gedung untuk mengalami simpangan pasca-elastik yang besar secara berulang kali dan siklik akibat beban gempa di atas yang menyebabkan terjadinya pelelehan pertama, sambil mempertahankan kekuatan dan kekakuan yang cukup, sehingga struktur bangunan gedung tersebut tetap berdiri, walaupun sudah berada dalam kondisi di ambang keruntuhan.