SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Slump Test pada Beton
Oleh : Angga Nugraha, ST
Alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB
Email : angganugraha.sil47@gmail.com
Website : angganugraha.com
Hai Salam Semangat !.
Kali ini saya akan membahas mengenai cara slump test pada beton. Apa itu slump
test? dan untuk apa kegunaannya?. Slump test adalah tes yang dilakukan untuk
mengetahui nilai kekentalan adukan beton menggunakan alat test yang dinamakan
kerucut Abram. Kegunaan tes ini adalah sebagai salah satu cara untuk mengetahui
kualitas dari suatu beton dan juga untuk mengetahui apakah adukan beton tersebut
memiliki workability yang baik atau tidak, yang artinya adukan tersebut apakah terlalu
encer (kelebihan air), terlalu kental (kekurangan air), atau sudah pas takarannya
(cukup air) sehingga dapat dengan mudah dikerjakan di dalam pembuatan suatu
pekerjaan konstruksi.
Lalu apa pengaruhnya apabila suatu adukan beton terlalu encer atau terlalu
kental?. Adapun pengaruhnya adalah terhadap kualitas atau mutu beton, apabila suatu
beton terlalu encer akan menyebabkan beton tersebut lama mengeringnya dan juga
mutu kekuatannya sangat rendah. Kemudian apabila terlalu kental, maka beton
tersebut tidak homogen (tidak rata pencampuran adukannya), sehingga saat adukan
beton dituangkan akan memiliki banyak rongga atau pori, dan ini sangat berbahaya
terutama pada pekerjaan beton bertulang yang akan menyebabkan besi tulangan
bersentuhan langsung dengan udara yang dapat menimbulkan korosi sehingga kualitas
beton tersebut menjadi rendah.
Pengujian slump ini dilakukan pada setiap mobil truck mixer yang datang, 1 truck
mixer = 1 sampel uji slump. Hal ini perlu dilakukan pada setiap truck mixer yang
datang dikarenakan kualitas mutu beton dari setiap mobil tidak bisa dianggap sama /
disamaratakan meski berasal dari tempat pembuatan (concrete batching plant) yang
sama. Mungkin untuk memahaminya, disini saya akan mengilustrasikannya dengan
sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, seperti contoh KOPI, saat
secangkir kopi yang disajikan dan dipesan di kedai kopi dengan jenis kopi yang sama
dan pembuatnya sama, pasti rasanya tidak akan sama persis atau 100% sama satu
dengan yang lainnya, mungkin saja ada yang sedikit kurang manis, kurang air, terlalu
pahit dan lainnya. Hal itu sama saja dengan beton, antara satu mobil truck yang datang
dengan mobil truck lainnya, tidak akan 100% sama kondisi dan kualitas betonnya,
sehingga perlu dilakukan pengujian pada setiap truck mixer yang datang.
Pengujian slump adukan beton ini mengacu pada SNI 1972-2008 dan SNI 03-
2458-1991. Adapun peralatan yang digunakan untuk slump test adalah :
Gambar 1. Kerucut Abram
Sumber gambar : SNI 1972-2008
Gambar 2. Peralatan Slump Test
Sumber gambar : http://www.mandirijayareadymix.com/wp-content/uploads/2017/10/alat-uji-slump.jpg
Keterangan pada gambar 2 :
1. Kerucut Abram (untuk detail ukurannya dapat dilihat pada gambar 1)
2. Batang Penusuk / rojokan (ukuran panjang 60 cm dan diameter 16 mm)
3. Alas (bisa terbuat dari kayu/plat besi sebagai landasan dasar untuk kerucut Abram)
4. Meteran (Atau juga bisa menggunakan mistar / penggaris biasa)
5. Sekop kecil
6. Gerobak dorong (sebagai wadah untuk mengambil sampel beton dari truck mixer)
Adapun cara pengujiannya adalah sebagai berikut :
I. Letakkan kerucut Abram diatas Alas, dan ijak pegangan paling bawah dari
kerucut Abram, agar posisi kerucut Abram tegak lurus dan tidak ada celah antara
bagian bawah kerucut dengan Alas, sehingga air semen tidak mengalir keluar
kerucut saat penuangan beton.
II. Tahap Penuangan Beton
1. Masukkan adukan beton kedalam kerucut Abram setinggi 1/3 kerucut,
kemudian tusuk-tusuk adukan beton dengan rojokan/batang penusuk secara
merata sebanyak 25x sampai ke bagian lapisan dasar kerucut.
2. Masukkan adukan beton kedua sampai setinggi 2/3 kerucut, kemudian tusuk-
tusuk kembali sebanyak 25x sampai ke bagian atas permukaan lapisan pertama
asukan beton.
3. Masukkan adukan beton ketiga sampai penuh, kemudian tusuk-tusuk kembali
sebanyak 25x sampai ke bagian atas permukaan lapisan kedua.
4. Ratakan permukaan bagian atas lapisan beton ketiga menggunakan rojokan /
batang penusuk dengan cara menggelindingkannya. Lalu bersihkan juga
kotoran-kotoran beton yang berserakan disekeliling bagian luar kerucut
Abram.
5. Angkat kerucut Abram secara tegak lurus dan hati-hati, diusahakan
pengangkatan kerucut tidak terlalu lama atau cepat. Kurang lebih harus 5±2
detik.
6. Balikkan kerucut Abram disamping adukan beton tersebut, kemudian ukur
ketinggian penurunan adukan beton yang terjadi, dengan cara menyimpan
rojokan secara horizontal diatas permukaan atas kerucut Abram, kemudian
ukur ketinggian dari batang rojokan tersebut sampai ke permukaan bagian
pusat/tengah adukan beton tersebut.
Gambar 3. Ilustrasi Tahap Penuangan Beton pada Uji Slump dari Langkah 1-6
Sumber gambar : http://www.mandirijayareadymix.com/wp-content/uploads/2017/10/alat-uji-slump.jpg
Adapun beberapa jenis hasil penurunan adukan beton saat pengujian slump /
keruntuhan beton pada uji slump adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Jenis-Jenis Keruntuhan Adukan Beton pada Uji Slump
Sumber gambar : https://lauwtjunnji.weebly.com/pengukuran-slump.html
Pada gambar 4 diatas, ada 3 jenis keruntuhan adukan beton pada saat uji slump,
pada gambar tersebut yang benar-benar mewakili dan dapat diukur untuk uji slump
adalah keruntuhan slump pada gambar 4a. Sedangkan apabila keruntuhan terjadi
seperti gambar 4b, maka pengujian harus dilakukan ulang, jika sampai 3x pengujian
ulang masih tetap sama bentuk keruntuhannya, maka beton yang dibawa oleh mobil
truck mixer tersebut tidak memenuhi kualitas beton yang baik, dan dapat ditolak atau
tidak bisa dilakukan pengecoran menggunakan beton tersebut. Lalu apabila
keruntuhan terjadi seperti gambar 4c, maka beton tersebut dikatakan terlalu encer dan
juga kualitas beton tersebut tidak memenuhi standar yang baik, sehingga beton
tersebut juga dapat ditolak untuk dapat digunakan.
Untuk pengujian slump, keseluruhan dari tahap penuangan sampai pengangkatan
kerucut Abram seperti terlihat pada gambar 3, adalah ± 2.5 menit. Lalu berdasarkan
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971, nilai-nilai slump yang disarankan
untuk setiap jenis pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut :
Gambar 5. Nilai Slump yang Disarankan untuk Berbagai Jenis Pekerjaan sesuai PBI 1971
Sumber gambar : PBI 1971
Bila dilihat pada gambar 5, maksud pekerjaan dinding minimum 5 cm dan
maksimum 12.5 cm, artinya slump yang disarankan untuk pengecoran beton pada
dinding harus memilki rentang slump 5-12.5 cm. Misal pernah kita lihat sebuah
persyaratan pekerjaan konstruksi yang menyatakan bahwa beton untuk pekerjaan A
(Dinding Beton) adalah 12 cm, untuk pekerjaan B (Pondasi) = 10 cm, nah nilai ini
tidak kaku harus pas 12 cm atau 10 cm. tetapi ada nilai toleransi nya yang umumnya
adalah bernilai ±2 cm. Sehingga untuk pekerjaan A (Dinding Beton) menjadi slump
12±2 cm, pekerjaan B (Pondasi) 10±2 cm.
Sehingga saat pengukuran di lapangan, misal akan melakukan pengecoran
pekerjaan B (pondasi), mobil truck mixer beton datang, lalu sebelum dituangkan di
lapangan perlu dilakukan uji slump terlebih dahulu, saat pengujian slump ternyata
nilai slump untuk adukan beton pada truck mixer tersebut bernilai 11 cm, maka
berdasarkan persyaratan 10±2 cm, beton tersebut sudah memenuhi nilai standar
kualitas beton slump yang disyaratkan. Sehingga beton tersebut dapat dituangkan atau
dilakukan pengecoran di lapangan.

More Related Content

What's hot

Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014WSKT
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatanfianardi
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiHarry Calbara
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *speaklouder77
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanJaka Jaka
 
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...Ellan Syahnoorizal Siregar
 
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Angga Nugraha
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Ganisa Elsina Salamena
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalMira Pemayun
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of workZinet Yeha
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonMira Pemayun
 

What's hot (20)

Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
Mekanika tanah jilid 1 * braja m das *
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
Sni 2835-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstr...
 
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
Uji permeabilitas di lapangan dengan menggunakan sumur uji.
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
 
9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turap
 

Similar to Cara Slump Test pada Beton

laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton Intan Kusuma
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfNizarTarmidzi
 
Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concreteIndah Samad
 
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptxPPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptxSahrul20097
 
372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.ppt372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.pptSyamsul7511
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiIndah Samad
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustakampkbetonkel6ptb11
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustakampkbetonkel6ptb11
 
Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7Mara
 
Jurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisiJurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisizulki zul
 
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangReski Aprilia
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Mufid Rahmadi
 
Bengkel beton
Bengkel betonBengkel beton
Bengkel betonYoshua .
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANMOSES HADUN
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoJamauddin Akkuan
 

Similar to Cara Slump Test pada Beton (20)

Tes slump
Tes slumpTes slump
Tes slump
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
semen
semensemen
semen
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
 
Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concrete
 
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptxPPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
PPT KELOMPOK 15 LAB STRUKTUR YO FIX222.pptx
 
372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.ppt372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.ppt
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggi
 
2. BETON.pptx
2. BETON.pptx2. BETON.pptx
2. BETON.pptx
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka
 
Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7Unit 2 concrete material 2.7
Unit 2 concrete material 2.7
 
4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm4962 9459-1-sm
4962 9459-1-sm
 
Jurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisiJurnal beton komposisi
Jurnal beton komposisi
 
Pelat Beton Bertulang
Pelat Beton BertulangPelat Beton Bertulang
Pelat Beton Bertulang
 
Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2Makalah bahan bangunan part.2
Makalah bahan bangunan part.2
 
Bengkel beton
Bengkel betonBengkel beton
Bengkel beton
 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
 
Mt
MtMt
Mt
 
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_betoMakalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
Makalah metode pelaksanaan_jembatan_beto
 

More from Angga Nugraha

Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...Angga Nugraha
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Angga Nugraha
 
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangMotif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangAngga Nugraha
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Angga Nugraha
 
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaPengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaAngga Nugraha
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanAngga Nugraha
 
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di  google mapsMembuat barcode untuk alamat rumah di  google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di google mapsAngga Nugraha
 
Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Angga Nugraha
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Angga Nugraha
 

More from Angga Nugraha (10)

Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi   angga nug...
Materi perhitungan kebutuhan pasir urug pada pekerjaan konstruksi angga nug...
 
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
Pengendalian proyek dengan metode nilai hasil (earned value method)
 
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi PanjangMotif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
Motif dan Pola Paving True Pave atau Persegi Panjang
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
 
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannyaPengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
Pengetesan prime coat dan tack coat beserta contoh perhitungannya
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
 
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di  google mapsMembuat barcode untuk alamat rumah di  google maps
Membuat barcode untuk alamat rumah di google maps
 
Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan Perencanaan cut and fill lahan
Perencanaan cut and fill lahan
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
Quality Control (Pengetesan Suhu Hotmix Pekerjaan Jalan)
 

Cara Slump Test pada Beton

  • 1. Slump Test pada Beton Oleh : Angga Nugraha, ST Alumni Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB Email : angganugraha.sil47@gmail.com Website : angganugraha.com Hai Salam Semangat !. Kali ini saya akan membahas mengenai cara slump test pada beton. Apa itu slump test? dan untuk apa kegunaannya?. Slump test adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui nilai kekentalan adukan beton menggunakan alat test yang dinamakan kerucut Abram. Kegunaan tes ini adalah sebagai salah satu cara untuk mengetahui kualitas dari suatu beton dan juga untuk mengetahui apakah adukan beton tersebut memiliki workability yang baik atau tidak, yang artinya adukan tersebut apakah terlalu encer (kelebihan air), terlalu kental (kekurangan air), atau sudah pas takarannya (cukup air) sehingga dapat dengan mudah dikerjakan di dalam pembuatan suatu pekerjaan konstruksi. Lalu apa pengaruhnya apabila suatu adukan beton terlalu encer atau terlalu kental?. Adapun pengaruhnya adalah terhadap kualitas atau mutu beton, apabila suatu beton terlalu encer akan menyebabkan beton tersebut lama mengeringnya dan juga mutu kekuatannya sangat rendah. Kemudian apabila terlalu kental, maka beton tersebut tidak homogen (tidak rata pencampuran adukannya), sehingga saat adukan beton dituangkan akan memiliki banyak rongga atau pori, dan ini sangat berbahaya terutama pada pekerjaan beton bertulang yang akan menyebabkan besi tulangan bersentuhan langsung dengan udara yang dapat menimbulkan korosi sehingga kualitas beton tersebut menjadi rendah. Pengujian slump ini dilakukan pada setiap mobil truck mixer yang datang, 1 truck mixer = 1 sampel uji slump. Hal ini perlu dilakukan pada setiap truck mixer yang datang dikarenakan kualitas mutu beton dari setiap mobil tidak bisa dianggap sama / disamaratakan meski berasal dari tempat pembuatan (concrete batching plant) yang sama. Mungkin untuk memahaminya, disini saya akan mengilustrasikannya dengan sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, seperti contoh KOPI, saat secangkir kopi yang disajikan dan dipesan di kedai kopi dengan jenis kopi yang sama dan pembuatnya sama, pasti rasanya tidak akan sama persis atau 100% sama satu dengan yang lainnya, mungkin saja ada yang sedikit kurang manis, kurang air, terlalu pahit dan lainnya. Hal itu sama saja dengan beton, antara satu mobil truck yang datang dengan mobil truck lainnya, tidak akan 100% sama kondisi dan kualitas betonnya, sehingga perlu dilakukan pengujian pada setiap truck mixer yang datang. Pengujian slump adukan beton ini mengacu pada SNI 1972-2008 dan SNI 03- 2458-1991. Adapun peralatan yang digunakan untuk slump test adalah :
  • 2. Gambar 1. Kerucut Abram Sumber gambar : SNI 1972-2008 Gambar 2. Peralatan Slump Test Sumber gambar : http://www.mandirijayareadymix.com/wp-content/uploads/2017/10/alat-uji-slump.jpg Keterangan pada gambar 2 : 1. Kerucut Abram (untuk detail ukurannya dapat dilihat pada gambar 1) 2. Batang Penusuk / rojokan (ukuran panjang 60 cm dan diameter 16 mm) 3. Alas (bisa terbuat dari kayu/plat besi sebagai landasan dasar untuk kerucut Abram) 4. Meteran (Atau juga bisa menggunakan mistar / penggaris biasa) 5. Sekop kecil 6. Gerobak dorong (sebagai wadah untuk mengambil sampel beton dari truck mixer)
  • 3. Adapun cara pengujiannya adalah sebagai berikut : I. Letakkan kerucut Abram diatas Alas, dan ijak pegangan paling bawah dari kerucut Abram, agar posisi kerucut Abram tegak lurus dan tidak ada celah antara bagian bawah kerucut dengan Alas, sehingga air semen tidak mengalir keluar kerucut saat penuangan beton. II. Tahap Penuangan Beton 1. Masukkan adukan beton kedalam kerucut Abram setinggi 1/3 kerucut, kemudian tusuk-tusuk adukan beton dengan rojokan/batang penusuk secara merata sebanyak 25x sampai ke bagian lapisan dasar kerucut. 2. Masukkan adukan beton kedua sampai setinggi 2/3 kerucut, kemudian tusuk- tusuk kembali sebanyak 25x sampai ke bagian atas permukaan lapisan pertama asukan beton. 3. Masukkan adukan beton ketiga sampai penuh, kemudian tusuk-tusuk kembali sebanyak 25x sampai ke bagian atas permukaan lapisan kedua. 4. Ratakan permukaan bagian atas lapisan beton ketiga menggunakan rojokan / batang penusuk dengan cara menggelindingkannya. Lalu bersihkan juga kotoran-kotoran beton yang berserakan disekeliling bagian luar kerucut Abram. 5. Angkat kerucut Abram secara tegak lurus dan hati-hati, diusahakan pengangkatan kerucut tidak terlalu lama atau cepat. Kurang lebih harus 5±2 detik. 6. Balikkan kerucut Abram disamping adukan beton tersebut, kemudian ukur ketinggian penurunan adukan beton yang terjadi, dengan cara menyimpan rojokan secara horizontal diatas permukaan atas kerucut Abram, kemudian ukur ketinggian dari batang rojokan tersebut sampai ke permukaan bagian pusat/tengah adukan beton tersebut. Gambar 3. Ilustrasi Tahap Penuangan Beton pada Uji Slump dari Langkah 1-6 Sumber gambar : http://www.mandirijayareadymix.com/wp-content/uploads/2017/10/alat-uji-slump.jpg Adapun beberapa jenis hasil penurunan adukan beton saat pengujian slump / keruntuhan beton pada uji slump adalah sebagai berikut :
  • 4. Gambar 4. Jenis-Jenis Keruntuhan Adukan Beton pada Uji Slump Sumber gambar : https://lauwtjunnji.weebly.com/pengukuran-slump.html Pada gambar 4 diatas, ada 3 jenis keruntuhan adukan beton pada saat uji slump, pada gambar tersebut yang benar-benar mewakili dan dapat diukur untuk uji slump adalah keruntuhan slump pada gambar 4a. Sedangkan apabila keruntuhan terjadi seperti gambar 4b, maka pengujian harus dilakukan ulang, jika sampai 3x pengujian ulang masih tetap sama bentuk keruntuhannya, maka beton yang dibawa oleh mobil truck mixer tersebut tidak memenuhi kualitas beton yang baik, dan dapat ditolak atau tidak bisa dilakukan pengecoran menggunakan beton tersebut. Lalu apabila keruntuhan terjadi seperti gambar 4c, maka beton tersebut dikatakan terlalu encer dan juga kualitas beton tersebut tidak memenuhi standar yang baik, sehingga beton tersebut juga dapat ditolak untuk dapat digunakan. Untuk pengujian slump, keseluruhan dari tahap penuangan sampai pengangkatan kerucut Abram seperti terlihat pada gambar 3, adalah ± 2.5 menit. Lalu berdasarkan Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971, nilai-nilai slump yang disarankan untuk setiap jenis pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut : Gambar 5. Nilai Slump yang Disarankan untuk Berbagai Jenis Pekerjaan sesuai PBI 1971 Sumber gambar : PBI 1971
  • 5. Bila dilihat pada gambar 5, maksud pekerjaan dinding minimum 5 cm dan maksimum 12.5 cm, artinya slump yang disarankan untuk pengecoran beton pada dinding harus memilki rentang slump 5-12.5 cm. Misal pernah kita lihat sebuah persyaratan pekerjaan konstruksi yang menyatakan bahwa beton untuk pekerjaan A (Dinding Beton) adalah 12 cm, untuk pekerjaan B (Pondasi) = 10 cm, nah nilai ini tidak kaku harus pas 12 cm atau 10 cm. tetapi ada nilai toleransi nya yang umumnya adalah bernilai ±2 cm. Sehingga untuk pekerjaan A (Dinding Beton) menjadi slump 12±2 cm, pekerjaan B (Pondasi) 10±2 cm. Sehingga saat pengukuran di lapangan, misal akan melakukan pengecoran pekerjaan B (pondasi), mobil truck mixer beton datang, lalu sebelum dituangkan di lapangan perlu dilakukan uji slump terlebih dahulu, saat pengujian slump ternyata nilai slump untuk adukan beton pada truck mixer tersebut bernilai 11 cm, maka berdasarkan persyaratan 10±2 cm, beton tersebut sudah memenuhi nilai standar kualitas beton slump yang disyaratkan. Sehingga beton tersebut dapat dituangkan atau dilakukan pengecoran di lapangan.