Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungan kerjanya untuk merancang sistem kerja yang sesuai dengan karakteristik manusia. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang artinya pekerjaan dan hukum alam. Tujuan ergonomi adalah merancang sistem kerja yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien. Empat pilar utama ergonomi adalah antropometri, fisiologi kerja
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di Program Studi Teknik Industri xmembahas topik Lingkungan Kerja Bagian 2 tentang Kebisingan (Noise), Temperatur (Heat & Cold Stress), dan Getaran
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di Program Studi Teknik Industri xmembahas topik Lingkungan Kerja Bagian 2 tentang Kebisingan (Noise), Temperatur (Heat & Cold Stress), dan Getaran
Ergonomi adl suatu aturan dan norma dalam
sistem kerja di Indonesia memakai istilah
Ergonomi di Skandinavia memakai istilah
“Bioteknologi”di Amerika menggunakan
istilah “ Human Engineering atau
“Human factors Engineering”
Arbeitswissenschaft (il peng ttg kerja ) Jerman
Sebagai penerapan dari il peng biologi manusia dalam
hubungannya dengan ilmu teknik engineering untuk
mencapai penyesuaian bersama secara optimum an -
tara manusia dengan pekerjaannya.
Keuntungan dari Ergonomi ini diukur dari istilah efisi
ensi dan kesejahteraan manusia .
Disiplin ilmu yg utama terlibat dlm ergonomi adl
Antropometri, fisiologi & engineering.
Topik ketujuh Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi. tentang Ergonomi - Pendahuluan. Berisikan konsep dasar, definisi, aplikasi dan contoh secara umum, serta bagaimana mengidentifikasi masalah terkait ergonomi secara sepintas
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan Efektif, Aman, Sehat, Nyaman, dan Efisien (EASNE).
Human-centered design
Fit the job to the man
People are different
There is no best way, there is always a better way
Ergonomics is economics
2. Pengertian Ergonomi ???
Istilah ergonomi pertama kali dipakai oleh Profesor Murrel
sebagai judul bukunya pada tahun 1949 di Inggris.
Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
ergon (kerja) dan nomos (hukum alam/aturan).
Di beberapa negara, ergonomi dikenal dengan beberapa
nama seperti “Arbeitwissechaft” di Jerman, “Biotechnology”
di negara-negara Skandinavia, dan “Human Engineering”
atau “Human Factor Engineering” di negara Amerika
Serikat.
2
3. 3
Ergonomi
ergonomi adalah cabang ilmu yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi-informasi mengenai
sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja, sehingga orang dapat hidup
dan bekerja pada sistem ini dengan baik, yaitu mencapai
tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan
efektif, aman, dan nyaman (Sutalaksana dkk., 1979).
Pengertian ini kemudian diterjemahkan dalam slogan
“Fitting the task to the man” atau “Fitting the job to
the workers”.
4. 4
Ergonomi
International Ergonomics Association (IEA):
bahwa ergonomi adalah disiplin ilmu berkenaan dengan pemahaman
terhadap interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dari
suatu sistem. Ergonomi adalah juga profesi yang menerapkan teori,
prinsip-prinsip, data, dan metode untuk merancang dalam rangka
untuk mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan kinerja sistem
secara keseluruhan.
Bhattacharya Mc Glothlin juga turut menyumbangkan definisi, yaitu
bahwa ergonomi merupakan penerapan informasi mengenai sifat-sifat,
kapasitas dan keterbatasan manusia untuk merancang tugas manusia,
mesin, sistem mesin, ruang tempat tinggal, dan lingkungan sehingga
orang dapat tinggal, bekerja dan bermain secara aman, nyaman dan
efisien.
5. 5
Ergonomi
The National Research Council :
ergonomi adalah penerapan secara ilmiah prinsip-prinsip,
metode, dan data yang ditarik dari berbagai disiplin untuk
mengembangkan sistem engineering, dimana manusia
memegang peran yang sangat bermakna.
6. 6
Ergonomi
Sanders dan Mc Cormick (1993) mendefinisikan ergonomi
melalui pendekatan yang lebih komprehensif , yaitu:
Fokus utama ergonomi adalah mempertimbangkan manusia
dalam perancangan benda, prosedur kerja, dan lingkungan kerja.
Tujuan ilmu ergonomi yaitu meningkatkan efektivitas hasil
hubungan sistem manusia dan mesin dengan mempertahankan
unsur kenyamanan dan kesehatan kerja sebaik mungkin.
Pendekatan utama yang digunakan keilmuan ergonomi adalah
aplikasi sistematik dari data karakteristik manusia (kemampuan
dan keterbatasan) terhadap desain dan prosedur.
8. Ergonomi
Inti dari ergonomi adalah suatu prinsip human center
design, yang berarti pekerjaan harus disesuaikan dengan
kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki oleh manusia.
Ini berarti dalam merancang suatu pekerjaan perlu
diperhatikan faktor-faktor yang menjadi kelebihan dan
keterbatasan manusia sebagai pelaku kerja. Maka, sebagai
suatu prinsip human center design, ergonomi harus
mampu menjembatani hubungan antara manusia (pekerja)
dengan semua komponen yang berhubungan dengan
pekerjaannya (peralatan kerja) di lingkungan kerjanya
seperti Gb. 1.1.
9. Tujuan Ergonomi
Secara garis besar, ergonomi ditujukan bagi perancangan suatu
sistem kerja yang memenuhi kriteria EASNE :
Efektif, yang berarti bahwa tujuan kegiatan kerja dapat tercapai.
Aman, yang berarti bahwa keselamatan pekerja terjamin.
Sehat, yang berarti bahwa kesehatan pekerja selama bekerja
terjamin.
Nyaman, yang berarti bahwa kenyamanan pekerja dapat
terjamin.
Efisien, yang berarti bahwa pekerjaan dapat dilakukan secara
efisien (tujuan kerja tercapai dengan usaha kerja yang optimal
atau tidak berlebihan).
10. Tujuan Ergonomi
Sanders dan McCormick (1993), tujuan ergonomi dibagi menjadi
dua bagian besar, yaitu:
Bagi pengusaha pemberi kerja (perusahaan)
Bagi perusahaan, penerapan ergonomi dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi para pekerjanya, sehingga dapat
mengurangi pengeluaran perusahaan dalam biaya
penanggulangan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Bagi pekerja
Bagi pekerja sendiri, penerapan ergonomi dapat menjamin
keoptimalan kesehatan dan keselamatan kerjanya, memudahkan
penggunaan peralatan kerja, meningkatkan kenyamanan dalam
bekerja, dan meningkatkan kepuasan kerja.
11. Tujuan Ergonomi
Untuk mencapai tujuan tersebut, para ergonomist menerapkan ergonomi
dalam tiga langkah berikut, yaitu untuk menciptakan kondisi kerja yang
(Kroemer dkk., 1994):
Tolerable (dapat ditoleransi)
Dalam tahap ini, pada kondisi kerja diketahui tidak ada efek yang
dapat membahayakan hidup dan kesehatan manusia.
Acceptable (dapat diterima)
Pada tahap ini, semua orang yang terlibat dalam kondisi ini setuju
secara sukarela untuk bekerja (berdasar pengetahuan ilmiah saat itu
serta pada keadaan sosial, teknologi dan organisasi yang berlaku).
Optimal
Pada tahap ini, kondisi kerja sudah disesuaikan dengan ciri-ciri
manusia, kemampuan, dan keinginan fisik, mental, dan sosial yang
dapat tercapai bagi sebagian besar orang.
12. Pilar Ergonomi
Bidang kajian ergonomi dapat dikelompokkan sebagai berikut (Sutalaksana et al.,
1979; Oborne, 1987; Galer, 1989; Sanders dan McCormick, 1993):
Antropometri, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari ukuran dan
bentuk tubuh manusia.
Fisiologi kerja, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari reaksi tubuh
selama bekerja, khususnya mengenai energi yang dikeluarkan.
Biomekanika kerja, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari gaya, momen,
kecepatan, kekuatan dan keterbatasan tubuh ketika bekerja.
Psikologi kerja, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari masalah-masalah
kejiwaan yang dijumpai pada tempat kerja, yang menyangkut dengan faktor-
faktor diri atau sifat-sifat manusia.
Penginderaan, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari kelemahan dan
kelebihan masing-masing indera dalam menghadapi sistem kerja yang akan
dibuat.
Lingkungan fisik kerja, yaitu keilmuan ergonomi yang mempelajari
hubungan manusia dengan faktor-faktor lingkungan fisik di tempat kerjanya,
serta batasan masing-masing faktor tersebut agar menunjang proses kerjanya.
13. Pilar utama Ergonomi
Dari beberapa bidang yang dikaji dalam ergonomi,
terdapat empat pilar utama yang menyusun ergonomi,
yaitu :
- Antropometri
- Fisiologi kerja,
- Biomekanika kerja,
- Psikologi kerja.
Maka, penerapan ergonomi di berbagai sistem kerja
selalu berpegangan pada empat pilar utama ini.
15. 15
Areas of involvement for industrial
ergonomic
1. Physical ergonomic
2. Information ergonomic
3. Design of work space and work method
4. Product design
5. Macroergonomics: job performance, motivation job
& worker
16. History of Ergonomics
Ergonomics is not a new concept.
When humans first began to use
tools to accomplish tasks they
couldn't do with their bare
hands, they were practicing
ergonomics.
When they refined those tools to
function better, they were
practicing ergonomics.
16
17. Berbagai jenis desain cangkul di Indonesia yang
sangat dipengaruhi oleh kondisi alam.
Perkembangan jaman dari custom made (sesuai
pesanan) menjadi mass production
SNI 02 1177 1989 Cangkul
History of Ergonomics
17
19. Bernardino Ramazinni (1633-1714) documenting the
association between occupations and musculoskeletal
injuries in the 1713 in his publication, "De Morbis Artificum
(Diseases of Workers)."
Ia mengamati postur tubuh pada saat bekerja sebagai
bagian dari masalah kesehatan.
History of Ergonomics
19
20. Pada awal tahun 1900:
kegiatan produksi pada industri masih sebagian besar
tergantung pada power/motion manusia dan konsep-
konsep ergonomi sedang dikembangkan untuk
memperbaiki produktivitas pekerja.
History of Ergonomics
20
21. Frederick W. Taylor was a
pioneer of this approach and
evaluated jobs to determine the
"One Best Way" they could be
performed.
History of Ergonomics
At Bethlehem Steel, Taylor dramatically
increased worker production and wages in a
shoveling task by matching the shovel with
the type of material that was being moved
(ashes, coal or ore).
21
22. By applying this approach, the
number of motions in bricklaying
was reduced from
18 to 4.5 allowing bricklayers to increase their pace of laying
bricks from 120 to 350 bricks per hour.
History of Ergonomics
Frank and Lillian Gilbreth made jobs more
efficient and less fatiguing through time motion
analysis and standardizing tools, materials and
the job process.
22
23. Bad time for the mankind, Good start for Ergonomics
History of Ergonomics
23
24. World War II » » Win the Battle to Win the War
Prompted greater interest in human-machine
interaction as the efficiency of sophisticated military
equipment (i.e., airplanes) could be compromised
by bad or confusing design.
Design concepts of fitting the machine to the size of
the soldier and logical/understandable control
buttons evolved.
History of Ergonomics
Bad time for the mankind, Good start for Ergonomics
24
25. In his original description, Jastrzebowski was careful to
point out that he intended "work" to have a very broad
meaning:
This Science of Work, understood as Work in the
comprehensive and integral sense, not merely its part
that is physical labor or toil, but
physical, aesthetic, rational, and moral work, that is
Labor, Entertainment, Reasoning, and Dedication … --
Wojciech Jastrzebowski, 1857
• The word Ergonomics was coined in
1857, Prof. Wojciech Jastrzebowski
first derived it from the Greek words
ergon (work) & nomos (principle or law).
History of Ergonomics
25
26. The name ergonomics officially proposed at a 1949 meeting
of the British Admiralty, by Prof. Hugh Murrell.
The name 'Ergonomics' officially accepted in 1950.
The Ergonomic Society was formed in 1952 with people
from psychology, biology, physiology, and design in UK.
The Human Factors Society was formed in 1957 in US. Now
evolve as Human Factor and Ergonomics Society (HFES).
History of Ergonomics
26
27. History of Ergonomics…
In Europe started with industrial application
Focus on well being of workers and manufacturing
productivity
Ergonomics
In US developed from military problems (Korean
War – around 1950s)
Enhance the system performance
Human Factors Engineering
27
29. It doesn’t have to be hard
For almost every aspect of ergonomics we can address the issues on two levels:
(1) as a subject for sophisticated science and
(2) as a matter of common sense.
29
30. It doesn’t have to be expensive
The expense of applying ergonomics can fall within a wide range.
- Some things are expensive, although they usually pay for
themselves in the long run.
- But many changes can be made with little or no cost.
30