Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kurikulum 2013, termasuk pengertian, pendekatan, fungsi, KKM, dan teknik penilaian.
2) Berbagai contoh format penilaian untuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan dijelaskan secara rinci.
3) Aspek-aspek seperti waktu penilaian, pernyataan hasil belajar, dan promosi siswa juga dib
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
GAME ON! Integrating Games and Simulations in the Classroom Brian Housand
Brian Housand, Ph.D.
brianhousand.com
@brianhousand
GAME ON! Integrating Games and Simulations in the Classroom
It is estimated that by the time that today’s youth enters adulthood that they will have played an average of 10,000 hours of video games. By playing games, research suggests that they have developed abilities related to creativity, collaboration, and critical thinking. Come explore the history of games and simulations in the classroom and investigate ways that current games and simulations in digital and non-digital formats can be meaningfully and purposefully integrated into your learning environment.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
1. konsep penilaian ma
1. PenilaianPenilaian Kurikulum 2013Kurikulum 2013
(Permendikbud No 104 Th 2014)(Permendikbud No 104 Th 2014)
Kerjasama PENMA Kemenag Kab Nganjuk
Dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA Surabaya
BIMTEK KURIKULUM 2013
2. Biodata
Nama : M. AMIN
TTL : Lamongan, 1979
Alamat : Taman Pondok Legi III, Z 34 Waru Sidoarjo
Hp. 0856.4618.5556, email:maminhasan@yahoo.co.id
Pendidikan : S1 IAIN SUNAN AMPEL, S2 UNESA
Pekerjaan : Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sunan Ampel Surabaya
Pengalaman :
1) Trainer Program Kemitraan Pendidikan Indonesia Australia
Kemenag RI
2) Trainer Program Usaid Prioritas Kemendikbud RI
3) Penyusun Program Aplikasi Rapor Kanwil Kemenag Jawa Timur
3. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat
menjelaskan konsep penilaian kurikulum 2013:
1.Pengertian penilaian
2.Pendekatan penilaian
3.Fungsi penilaian
4.KKM
5.Penilaian otentik
6.Teknik penilaian
4. Penilaian Hasil BelajarPenilaian Hasil Belajar
Proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap
spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana
dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran
7. Penilaian OtentikPenilaian Otentik
Bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran
dalam melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya.
9. Ketuntasan Belajar/KKMKetuntasan Belajar/KKM
Merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan meliputi:
1.Ketuntasan penguasaan substansi dan
2.Ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar
(Pada setiap semester dan setiap tahun pelajaran)
13. Puzzle Game
• Masing-masing kelompok mendapat amplop
brisi potongan puzzle
• Puzzle berupa potongan teknik-tiknik
penilaian pada tiga aspek penilaian; Sikap,
Pengetahuan, dan Keterampilan
• Peserta bertugas memasangkan setiap
teknik sesuai dengan tiga aspek penilaian di
atas!
16. Contoh fContoh format pengamatan sikapormat pengamatan sikap
dalam laboratorium IPAdalam laboratorium IPA
Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan
oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung di sekolah atau
bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.
17. Contoh format penilaian diriContoh format penilaian diri
Nama : ----------------------------
Nama-nama anggota kelompok : ----------------------------
Kegiatan kelompok : ----------------------------
1. (___) Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk
didiskusikan
2. (___) Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan
sesuatu
3. (___) Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
4. (___) Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya
5. (___) Selama kerja kelompok, saya….
o ---- mendengarkan orang lain
o ---- mengajukan pertanyaan
o ---- mengorganisasi ide-ide saya
o ---- mengorganisasi kelompok
o ---- mengacaukan kegiatan
o ---- melamun
KETERANGAN:
4 : selalu 2 : kadang-kadang
3 : sering 1 : tidak pernah
KETERANGAN:
4 : selalu 2 : kadang-kadang
3 : sering 1 : tidak pernah
19. Contoh format jurnal guruContoh format jurnal guru
Hari,Hari,
tanggaltanggal
NamaNama KejadianKejadian KeterangKeterang
anan
Kelas : .........................
Semester : .........................
23. Contoh format instrumenContoh format instrumen
penilaian praktik menyembelih qurbanpenilaian praktik menyembelih qurban
Keterangan: diisi dengan tanda cek (√).
Kategori penilaian:
4 = sangat baik;
3 = baik;
2 = cukup; dan
1 = kurang.
Keterangan: diisi dengan tanda cek (√).
Kategori penilaian:
4 = sangat baik;
3 = baik;
2 = cukup; dan
1 = kurang.
Nama Peserta Didik
Aspek yang
Dinilai
Cara Membaca
Basmala dan
sholawat
Cara
menghadapkan
hewan qurban
ke arah qiblat
Cara
mengulingkan
hewan qurban
Cara memotong
pangkal leher
hewan qurban
Cara memotong
urat kiri dan
kanan hewan
qurban
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Ulfah
Siti Hamidah
Ahmad Ulin
Fauzi Ahmad
……………………
24. Contoh format rubrik untuk menilai projekContoh format rubrik untuk menilai projek
Aspek Kriteria dan Skor
1 2 3 4
Persiapan Jika memuat
tujuan, topik, dan
alasan
Jika memuat tujuan,
topik, alasan, dan
tempat penelitian
Jika memuat
tujuan, topik,
alasan, tempat
penelitian, dan
responden
Jika memuat tujuan,
topik, alasan, tempat
penelitian, responden,
dan daftar pertanyaan
Pelaksanaa
n
Jika data diperoleh
tidak lengkap,
tidak terstruktur,
dan tidak sesuai
tujuan
Jika data diperoleh
kurang lengkap,
kurang terstruktur,
dan kurang sesuai
tujuan
Jika data diperoleh
lengkap, kurang
terstruktur, dan
kurang sesuai
tujuan
Jika data diperoleh
lengkap, terstruktur,
dan sesuai tujuan
Pelaporan
Tertulis
Jika pembahasan
data tidak sesuai
tujuan penelitian
dan membuat
simpulan tapi tidak
relevan dan tidak
ada saran
Jika pembahasan
data kurang sesuai
tujuan penelitian,
membuat simpulan
dan saran tapi tidak
relevan
Jika pembahasan
data kurang sesuai
tujuan penelitian,
membuat simpulan
dan saran tapi
kurang relevan
Jika pembahasan data
sesuai tujuan penelitian
dan membuat simpulan
dan saran yang relevan
25. Contoh Penilaian ProdukContoh Penilaian Produk
Nama Aspek Skor
Perencanaan
bahan
Proses
pembuatan
Hasil produk 1 2 3 4
Kartini
Kartono
Sulastri
Sulastro
Keterangan: diisi dengan tanda
cek (√). Kategori penilaian:
4 = sangat baik;
3 = baik;
2 = cukup; dan
1 = kurang.
Keterangan: diisi dengan tanda
cek (√). Kategori penilaian:
4 = sangat baik;
3 = baik;
2 = cukup; dan
1 = kurang.
Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis
produk yang dibuat
Skor diberikan tergantung dari ketepatan
dan kelengkapan jawaban yang diberikan.
Semakin lengkap dan tepat jawaban,
semakin tinggi perolehan skor.
Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis
produk yang dibuat
Skor diberikan tergantung dari ketepatan
dan kelengkapan jawaban yang diberikan.
Semakin lengkap dan tepat jawaban,
semakin tinggi perolehan skor.
28. Waktu PenilaianWaktu Penilaian
NoNo PenilaianPenilaian WaktuWaktu
1 Ulangan Harian Setiap akhir pembelajaran suatu KD
atau beberapa bagian KD
2 Ujian Tengah Semester Pada minggu 7 suatu semester
3 Ujian Akhir Semester Pada akhir suatu semester
4 Ujian Sekolah Pada akhir tahun belajar Satuan
Pendidikan
5 Penilaian Proses Dilaksanakan selama proses
pembelajaran sepanjang tahun
ajaran
6 Penilaian Diri Dilaksanakan pada akhir setiap
semester
30. Pernyataan PenilaianPernyataan Penilaian
• Kompetensi sikap dinyatakan dalam deskripsi kualitas berdasarkan
modus.
• Kompetensi pengetahuan pada berbagai tingkat pengetahuan
dinyatakan dalam predikat berdasarkan skor rerata.
• Kompetensi keterampilan dinyatakan dalam deskripsi kemahiran
berdasarkan rerata dari capaian optimum.
• Penguasaan tingkat kompetensi (SMP/MTs, SMA/SMK/MA) dinyatakan
dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang
dipersyaratkan pada tingkat tertentu.
• Khusus untuk SD/MI Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan dinyatakan dalam bentuk deskripsi.
31. Promosi SiswaPromosi Siswa
• SD/MI menggunakan prinsip kenaikan kelas otomatis; danSD/MI menggunakan prinsip kenaikan kelas otomatis; dan
• SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan prinsip kenaikanSMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK menggunakan prinsip kenaikan
kelas berdasarkan kriteria. Ditetapkan berdasarkan ketuntasankelas berdasarkan kriteria. Ditetapkan berdasarkan ketuntasan
kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap.kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap.
• Peserta didik SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dinyatakan tidakPeserta didik SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK dinyatakan tidak
naik kelas apabila hasil belajar dari paling sedikit 3 (tiga)naik kelas apabila hasil belajar dari paling sedikit 3 (tiga)
mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan,mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan,
dan/atau sikap belum tuntas/belum baik.dan/atau sikap belum tuntas/belum baik.