Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Silabus
Dosen : Dr, Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan PBA (Program Beasiswa Al-Hidayah) STAI Al-Hidayah Bogor Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Sabtu, 17 September 2016 (Pertemuan I Semester VII)
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Silabus
Dosen : Dr, Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan PBA (Program Beasiswa Al-Hidayah) STAI Al-Hidayah Bogor Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Sabtu, 17 September 2016 (Pertemuan I Semester VII)
Penilaian Sikap dan Keterampilan Kewarganegaraan-FIX.pdfRojiMobil
Pengembangan instrumen hasil belajar, khususnya penilaian sikap, merupakan bagian
integral dari proses evaluasi pendidikan yang bertujuan untuk mengukur sikap, nilai, atau
keyakinan seseorang terhadap suatu hal. Proses pengembangan instrumen penilaian sikap
melibatkan langkah-langkah yang cermat dan sistematis guna memastikan validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan. Pertama-tama, dalam mengembangkan instrumen
penilaian sikap, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang apa yang
dimaksud dengan sikap. Sikap dapat mencakup aspek-aspek seperti nilai, keyakinan, preferensi,
atau perilaku tertentu terhadap suatu objek atau situasi. Oleh karena itu, definisi yang jelas dan
komprehensif tentang sikap yang akan diukur merupakan langkah awal yang krusial dalam
pengembangan instrumen.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat:
1.menentukan teknik penilaian sikap;
2.menulis jurnal penilaian sikap;
3.menentukan teknik penilaian pengetahuan;
4.menyusun instrumen penilaian pengetahuan;
5.menentukan teknik penilaian keterampilan; dan
6.menyusun instrumen penilaian keterampilan.
3. CAKUPAN MATERI
Materi sesi ini mencakup:
1. Pengertian Penilaian
2. Prosedur Penilaian
3. Teknik Penilaian Sikap
4. Teknik Penilaian Pengetahuan
5. Teknik Penilaian Keterampilan
4. SKENARIO PELATIHAN
Untuk mencapai tujuan-tujuan sesi ini, peserta akan:
1. Membaca materi pelatihan dan sumber-sumber yang
relevan;
2. Melaporkan pengertian, langkah-langkah, dan contoh
penilaian dengan berbagai macam teknik dan
instrumen untuk sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
3. Menyimak konfirmasi;
4. Bertanya jawab.
5. TUGAS 1 (20 menit)
Kelas dibagi menjadi 3 kelompok (SIKAP,
PENGETAHUAN, dan KETERAMPILAN). Tiap kelompok
beranggotakan 2-3 orang. Anggota masing-masing
kelompok berbagi tugas membaca materi pelatihan dan
mengisi LK terkait pengertian, cakupan, teknik,
instrumen, prosedur penilaian, dan contoh
penilaian yang sesuai. Siapkan paparan dalam 1
lembar kertas plano untuk menyajikan hasil kerja
kelompok. Sajikan hasil kerja kelompok Anda untuk
memperoleh umpan balik dalam model window shopping.
LK 4.1 Penilaian Sikap.docx
LK 4.2 Penilaian Pengetahuan.docx
LK 4.3 Penilaian Keterampilan.docx
6. TUGAS 2 (3 x 5 menit)
Pahami 2 aspek penilaian lain dalam acara window
shopping. Pada 5 menit pertama, kelompok SIKAP
menjadi penjaga paparan dan 2 kelompok lainya
melakukan shopping. Padan 5 menit kedua, yang menjadi
penjaga paparan adalah kelompok PENGETAHUAN dan
kelompok lainnya melakukan shopping. Terakhir
kelompok KETERAMPILAN yang menjadi penjaga
paparan. Tugas pengunjung yg melakukan shopping
adalah membaca dengan cepat dan bertanya apabila ada
yg belum jelas. Tugas penjaga paparan, memberi
penjelasan yang mudah dipahami.
8. Penilaian sikap adalah kegiatan untuk
mengetahui kecenderungan perilaku spiritual
dan sosial siswa dalam kehidupan sehari-hari di
dalam dan di luar kelas sebagai hasil pendidikan.
Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui
capaian/perkembangan sikap siswa dan
memfasilitasi tumbuhnya perilaku siswa sesuai
butir-butir nilai sikap dalam KD dari KI-1 dan KI-
2.
Pengertian Penilaian Sikap
Penilaian Hasil Belajar
9. Prosedur Penilaian Sikap
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik selama
pembelajaran;
b. mencatat perilaku peserta didik dengan
menggunakan lembar observasi/pengamatan;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.
11. Teknik Bentuk Instrumen
Observasi Lembar Observasi, Jurnal
Penilaian Diri Daftar Cek, Skala Likert
Penilaian Antarteman Daftar Cek, Skala Likert
Bentuk Instrumen Penilaian Sikap
Penilaian Hasil Belajar
12. • Catatan pada jurnal tentang sikap spritual, sikap sosial dan
juga nilai karakter utama atau sub nilai sesuai nilai nilai yang
dikembangkan pada penguatan pendidikan karakter yang
diamanatkan Perpres no 87 tahun 2017.
14. Penilaian pengetahuan adalah penilaian yang
dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa
yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual,
maupun prosedural serta kecakapan berpikir
tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik
penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi yang
akan dinilai. Penilaian dimulai dengan
perencanaan yang dilakukan pada saat
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
Pengertian Pengetahuan
Penilaian Hasil Belajar
15. Teknik Bentuk Instrumen Tujuan
Tes
Tertulis
Benar-Salah,
Menjodohkan, Pilihan
Ganda, Isian/
Melengkapi, Uraian
Mengetahui penguasaan pengetahuan
siswa untuk perbaikan proses
pembelajaran dan/atau pengambilan
nilai
Tes Lisan Tanya jawab Mengecek pemahaman siswa untuk
perbaikan proses pembelajaran
Penugasan Tugas yang dilakukan
secara individu maupun
kelompok
Memfasilitasi penguasaan pengetahuan
(bila diberikan selama proses
pembelajaran) atau mengetahui
penguasaan pengetahuan (bila diberikan
pada akhir pembelajaran)
Teknik dan Bentuk Instrumen
Pengetahuan
Penilaian Hasil Belajar
16. Prosedur Penilaian Pengetahuan
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui
tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan deskripsi.
18. Penilaian keterampilan adalah penilaian yang
dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menerapkan pengetahuan untuk
melakukan tugas tertentu di dalam berbagai
macam konteks sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi. Penilaian keterampilan
dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara
lain penilaian praktik, penilaian produk, dan
penilaian projek, portofolio, dan teknik lain.
Teknik penilaian keterampilan yang digunakan
dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4.
Pengertian Keterampilan
Penilaian Hasil Belajar
20. Prosedur Penilaian Keterampilan
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan deskripsi.