Modul ini memberikan panduan praktikum analisis hemoglobin metode sahli dan bilirubin urine dalam 3 kalimat. Modul ini menjelaskan tujuan, bahan, dan langkah-langkah analisis hemoglobin metode sahli serta bilirubin urine untuk mendeteksi gangguan metabolisme. Mahasiswa diajak melaksanakan praktikum secara mandiri di bawah bimbingan instruktur untuk meningkatkan keterampilan.
1) The document discusses iron status tests including serum iron, total iron binding capacity, and ferritin.
2) It describes the principles, reagents, and normal ranges for serum iron and total iron binding capacity tests performed using a manual method.
3) Details are provided on the preparation of deionized water, hydrochloric acid, iron standards, and chromogens used in the tests.
1. The document discusses trombopiesis and megakariopoiesis, the production of platelets from megakaryocytes in the bone marrow.
2. Key steps include megakaryocyte maturation through endomitosis and proplatelet formation, which release platelet fragments into circulation.
3. Platelets are the smallest blood cells and function in hemostasis and thrombosis through adhesion, secretion of granule contents, and aggregation.
Sel prokariotik memiliki ciri-ciri utama tidak memiliki membran inti dan sistem endomembran, tetapi memiliki struktur seperti mesosom dan ribosom. Sel prokariotik contohnya bakteri dan alga, yang mengandung komponen dasar seperti dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, dan RNA.
Dokumen tersebut membahas tentang patologi klinik yang mencakup pemeriksaan hematologi, imunologi, mikrobiologi, dan jenis-jenis spesimen untuk diagnosis penyakit infeksi. Pemeriksaan hematologi meliputi hitung darah lengkap, sedangkan imunologi membahas respon imun dan tes laboratorium. Diagnosis infeksi bakteri dilakukan dengan mikroskopis langsung, kultur, dan tes serologi terhadap berbagai jenis sp
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai uji untuk lipid, termasuk uji kelarutan, pembentukan emulsi, keasaman, penyabunan, kolesterol, fosfat, dan Salkowski. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan prinsip dan prosedur beberapa uji untuk mengidentifikasi jenis lipid dalam suatu sampel.
Modul ini memberikan panduan praktikum analisis hemoglobin metode sahli dan bilirubin urine dalam 3 kalimat. Modul ini menjelaskan tujuan, bahan, dan langkah-langkah analisis hemoglobin metode sahli serta bilirubin urine untuk mendeteksi gangguan metabolisme. Mahasiswa diajak melaksanakan praktikum secara mandiri di bawah bimbingan instruktur untuk meningkatkan keterampilan.
1) The document discusses iron status tests including serum iron, total iron binding capacity, and ferritin.
2) It describes the principles, reagents, and normal ranges for serum iron and total iron binding capacity tests performed using a manual method.
3) Details are provided on the preparation of deionized water, hydrochloric acid, iron standards, and chromogens used in the tests.
1. The document discusses trombopiesis and megakariopoiesis, the production of platelets from megakaryocytes in the bone marrow.
2. Key steps include megakaryocyte maturation through endomitosis and proplatelet formation, which release platelet fragments into circulation.
3. Platelets are the smallest blood cells and function in hemostasis and thrombosis through adhesion, secretion of granule contents, and aggregation.
Sel prokariotik memiliki ciri-ciri utama tidak memiliki membran inti dan sistem endomembran, tetapi memiliki struktur seperti mesosom dan ribosom. Sel prokariotik contohnya bakteri dan alga, yang mengandung komponen dasar seperti dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, dan RNA.
Dokumen tersebut membahas tentang patologi klinik yang mencakup pemeriksaan hematologi, imunologi, mikrobiologi, dan jenis-jenis spesimen untuk diagnosis penyakit infeksi. Pemeriksaan hematologi meliputi hitung darah lengkap, sedangkan imunologi membahas respon imun dan tes laboratorium. Diagnosis infeksi bakteri dilakukan dengan mikroskopis langsung, kultur, dan tes serologi terhadap berbagai jenis sp
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai uji untuk lipid, termasuk uji kelarutan, pembentukan emulsi, keasaman, penyabunan, kolesterol, fosfat, dan Salkowski. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan prinsip dan prosedur beberapa uji untuk mengidentifikasi jenis lipid dalam suatu sampel.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang hormon, termasuk definisi hormon, ciri-ciri hormon, fungsi hormon, faktor yang mempengaruhinya, letak kelenjar endokrin utama di tubuh, dan mekanisme kerja hormon melalui interaksi dengan reseptor.
Metode kolorimetri untuk mengukur kadar hemoglobin darah meliputi metode hematin asam, hematin alkali, cyanmethemoglobin, oksihemoglobin, dan SLS-hemoglobin. Metode-metode tersebut berbeda dalam prinsip reaksi pembentukan derivat hemoglobin yang berwarna untuk diukur absorbsinya.
Teks tersebut memberikan informasi tentang pemeriksaan hemoglobin fetus (Hb F) dengan 3 metode utama, yaitu:
1) Metode Betke yang mengukur Hb F berdasarkan resistensinya terhadap alkali, 2) Metode Jonxis dan Visser yang mengukur Hb F dengan menambahkan ammonium hidroksida, 3) Metode acid elution test untuk mengukur distribusi Hb F di dalam sel darah merah. Teks tersebut juga menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan Hb
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mutu dalam layanan laboratorium klinik. Mutu hasil pemeriksaan dan layanan yang memenuhi standar dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan dokter, serta mendukung kelancaran bisnis laboratorium. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai ukuran mutu seperti akurasi, presisi, sensitivitas, dan spesifisitas; serta penggunaan kontrol kualitas dan aturan Westgard untuk memantau kualitas
Hematopoiesis adalah proses produksi dan perkembangan sel darah dari sel induk (stem cell) hingga beredar di aliran darah. Proses ini terjadi terutama di sumsum tulang dan dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan seperti eritropoietin. Eritropoiesis merupakan proses pembentukan eritrosit yang melibatkan pembelahan dan pematangan sel. Eritropoietin mempercepat produksi eritrosit pada semua tahapan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang hormon, termasuk definisi hormon, ciri-ciri hormon, fungsi hormon, faktor yang mempengaruhinya, letak kelenjar endokrin utama di tubuh, dan mekanisme kerja hormon melalui interaksi dengan reseptor.
Metode kolorimetri untuk mengukur kadar hemoglobin darah meliputi metode hematin asam, hematin alkali, cyanmethemoglobin, oksihemoglobin, dan SLS-hemoglobin. Metode-metode tersebut berbeda dalam prinsip reaksi pembentukan derivat hemoglobin yang berwarna untuk diukur absorbsinya.
Teks tersebut memberikan informasi tentang pemeriksaan hemoglobin fetus (Hb F) dengan 3 metode utama, yaitu:
1) Metode Betke yang mengukur Hb F berdasarkan resistensinya terhadap alkali, 2) Metode Jonxis dan Visser yang mengukur Hb F dengan menambahkan ammonium hidroksida, 3) Metode acid elution test untuk mengukur distribusi Hb F di dalam sel darah merah. Teks tersebut juga menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan Hb
Dokumen tersebut membahas tentang pewarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri digunakan untuk memperjelas morfologi dan struktur sel bakteri serta membantu identifikasi bakteri. Terdapat beberapa teknik pewarnaan seperti pewarnaan Gram, tahan asam, spora, dan kapsul yang melibatkan penggunaan zat warna kimia tertentu. Faktor seperti fiksasi, peluntur warna, dan intensifikasi pewarnaan mempengaru
Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mutu dalam layanan laboratorium klinik. Mutu hasil pemeriksaan dan layanan yang memenuhi standar dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan dokter, serta mendukung kelancaran bisnis laboratorium. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai ukuran mutu seperti akurasi, presisi, sensitivitas, dan spesifisitas; serta penggunaan kontrol kualitas dan aturan Westgard untuk memantau kualitas
Hematopoiesis adalah proses produksi dan perkembangan sel darah dari sel induk (stem cell) hingga beredar di aliran darah. Proses ini terjadi terutama di sumsum tulang dan dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan seperti eritropoietin. Eritropoiesis merupakan proses pembentukan eritrosit yang melibatkan pembelahan dan pematangan sel. Eritropoietin mempercepat produksi eritrosit pada semua tahapan.
Dokumen tersebut membahas tentang hematopoiesis, yaitu proses pembentukan sel darah yang teratur dan berkelanjutan melalui pembaharuan sel, proliferasi, diferensiasi, dan maturasi sel. Dibahas pula fase-fase hematopoiesis mulai dari fase mesoblastik, fase hepatosplenolimfoid, hingga fase myeloid. Juga dibahas mengenai eritropoiesis dan trombopoiesis sebagai contoh proses diferensiasi sel darah
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
1. Dokumen ini membahas tentang sel-sel darah dan sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi, termasuk jenis dan fungsi sel darah merah, produksi dan pematangan sel darah, anemia dan polisitemia, serta peran leukosit dan sistem imun dalam melawan infeksi.
Sel darah terdiri daripada sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Sel darah merah mengangkut oksigen dan karbon dioksida, sel darah putih bertindak balas terhadap infeksi, dan platelet membantu proses pembekuan darah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses hematopoiesis khususnya sintesis leukosit. Ia menjelaskan tentang jenis-jenis leukosit beserta tahapan pembentukannya di sumsum tulang mulai dari sel induk hingga menjadi sel dewasa.
2. Dibahas pula tentang granulopoiesis yang membentuk granulosit dan monopoiesis yang membentuk monosit, melalui beberapa tahapan seperti mieloblas, promielosit, hingga
Proses gametogenesis adalah pembentukan sel generatif atau gamet melalui mitosis dan meiosis. Pada pria, spermatogenesis melibatkan pembentukan spermatozoa dari spermatogonia melalui mitosis dan dua divisi meiosis. Pada wanita, oogenesis melibatkan pembentukan ovum dari oogonium melalui satu divisi meiosis tak sempurna. Terdapat perbedaan antara kedua proses tersebut, seperti jumlah gamet yang dihasilkan dan ting
Tiga kelainan darah utama adalah anemia, leukemia, dan HIV/AIDS. Anemia merupakan kekurangan hemoglobin dalam darah yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Leukemia adalah pertumbuhan sel darah putih yang tidak normal. HIV/AIDS merupakan infeksi virus yang menyerang sel T dan mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Buku ini membahas tentang hematologi dengan fokus pada pembentukan sel darah dan jenis-jenis sel darah seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit. Proses pembentukan sel darah (hematopoiesis) dimulai dari sel induk hematopoietik dan berlangsung di hati, limpa, dan sumsum tulang. Buku ini berisi informasi mendetail tentang hematopoiesis, eritrosit, dan bab-bab lainnya.
Hematopoiesis adalah proses pembentukan sel darah yang terjadi di sumsum tulang, hati, dan limpa. Organ-organ tersebut menghasilkan eritrosit, leukosit, dan trombosit secara terus-menerus untuk menggantikan sel-sel darah yang telah mati.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. - Pembentukan dan pematangan sel darah
- Stroma sumsum tulang :
Dewasa : tulang iga, sternum & vertebra
Anak-anak : tulang panjang
- Berasal dari pembelahan stem sel
3. Ada 3 Periode:
1. Periode Mesoblastik
2. Periode Hepatik
3. Periode Meduller atau myeloid
4. Periode mesoblastik
Hematopoesis dibentuk di yolk sac slm bulan
pertama dari embriogenesis
Erythroblast primitif
- Memiliki inti
- Uk. Besar (megaloblast)MCV 400 fl/sel
Didapatkan juga sel makrofag dan
megakariosit.
Hematopoesis di yolk sac berhenti pada
embrio berumur 9 minggu.
5. Periode hepatik
Slm masa fetus sebagian besar
hematopoesis terjadi di hati
Dimulai pada mg ke 7-24
Eritroblast definitif ukuran sel < primitif
eritroblast
Diffrensiasi sel tgt pada eritropoetin
Hematopoesis hati: eritroid definitif,
megakariosit & multipel mieloid
6. Periode hepatik
Lekosit di sirkulasi pd minggu ke 11
Granulopoesis di parenkim hati pd mg ke 7
Segera stl bln ke tiga aktifitas lien
erythropoiesis, granulopoiesis and
lymphopoiesis
Aktifitas hematopoesis dimulai di dalam
nodus limfe dan thymus
Aktifitas limpa menurun scr gradual (bln ke 5)
7. Fase myeloid (Medullary)
Pd bln ke-5 sel mesenkim mulai
berdiferensiasi menjadi sel darah dlm
berbagai tipe
Produksi meduler dimulai dg osifikasi dan
perkembangan sumsum di dalam bone’s
core
Sumsum awal muncul di dalam klavikula
aktivitas hemopoesis
8. Fase myeloid(Medullary)
Osifikasi tlg rangka (skeleton) diikuti
perkembangan sumsum scr aktif
Pd bln ke-6 sumsum tulang tempat utama
hematopoesis (HP)
Produk sel darah dlm berbagai tingkatan
Hematopoesis di proksimal tulang panjang
dan tulang rangka aksial
tengkorak,vertebra,costae,sternum & pelvis
14. Eritropoiesis
Proses pembuatan sel darah merah
Dimulai pada tingkat multipoten stem sel
BFU-E CFU-E Proenormoblast
NormoblastRetikulositEritrosit
Satu pronormoblast 12-16 eritrosit dlm 5-
10 hari
Dimodulasi oleh sitokin(IL-3), GM-CSF &
erythropoitin
Proliferasi & diffrensiasi CFU-E dan BFU-E
dipengaruhi oleh erythropoitin
15. Intra meduler Ekstra meduler :
hati, limpa
• Hormon yang berpengaruh Eritopoetin (EPO)
• Dihasilkan di ginjal
17. Megakariopoiesis
PlateletElemen terkecil dari darah (3-4 µm)
Waktu paruh = 4 hari
Derivat Megakariosit sel berukuran besar
dgn inti multi lobus
Satu megakariosit 1000 platelet
Megakariosit derivat dari CFU-Megadi
sumsum tulang
Maturasi & produksi Trombopoeitin &
sitokin (IL 6 dan 11)
19. • Granul mgdg enzim :
• mieloperoksidase
• ADPH-oksidase
• Hidup dalam darah 8 jam
• Di jaringan
• Granul besar
• Nukleus bilobus
• Respon thd
• parasit
• alergi
• Granul besar
• Me : hipersensitivitasReseptor Ig E
20.
21. Limpopoiesis
Limfosit B berperan dalam pembentukan
antibodi (imunitas humoral)
Diffrensiasi sel B di sumsum tulang
limfoid progenitor pro B sel
Dipengaruhi oleh sitokin & growth factor
Limfosit B masuk kedlm folikel organ
limfoid sekunder kontak antigen sel
plasma & pembentukan antibodi
22. Limfosit T dihasilkan dari stem sel di
sumsum tulang
Migrasi ke timusproliferasi dan
differensiasi sel matur ke sirkulasi
Terbagi dalam 2 kelas yaitu T helper (CD
4) & T supressor (CD 8)
24. Monositopoesis
Derivat dari mieloid progenitor sel.
Monosit lebih besar daripada sel darah
lainnya (15-20µm).
Monosit migrasi kejaringan makrofag
Masa hidup yang panjang ( 10 hari atau
lebih)
Menghasilkan sitokin (TNF α,IL 1 )
Fagositosis, Antigen Presenting Cell dan
menghancurkan tumor
29. Periode mesoblastik
Extraembryonic mesoderm dari yolk sac
Hanya sel darah merah (erythroblasts) berasal dari
yolk sac
Hematopoietic stem cells perkembangan dari
intraembryonic dekat aorta
Hematopoietic (HP) stem cells hati, fetus pd mgg
ke 5 gestasi
Slm masa fetus sebagian besar hemapoesis terjadi
di hati
Berlangsung sp 1-2 mgg stl lahir
Puncaknya terjadi pada bulan ketiga kehidupan
intrauterina
30.
31. A: platelet; B: promyelocyte; C: neutrophils; D: basophilic
erythroblasts; E: most likely a polychromatophilic erythroblast
Bone marrow smear
33. Stem cell
Lymphoblast
Prolymphocyte
Large & small
lymphocyte
34.
35.
36.
37.
38. CYTOKINES RESPONDING CELLS
Erythropoietin RBC
Thrombopoietin Meg
GM-CSF Eo, N, M, Meg, RBC
G-CSF N
M-CSF M
IL-1 T, stem
IL-2 T, B
IL-3 N, M, Eo, Meg, B, RBC, stem
IL-4 T, B
IL-5 B, Eo
IL-6 B, N, stem, Meg
IL-7 B, T
IL-9 T, Meg, B
IL-10 T
IL-11 Meg, B
IL-12 NK
stem cell factor stem, N, E, Meg, B
39. O2 ke ginjal
Transkripsi gen EPO
mRNA EPO
Produksi & sekresi hormon EPO
Jaringan Hematopoitik
Reseptor sel progenitor eritoid
Proliferasi dan differensiasi
40.
41.
42. Myeloblast - the earliest recognizable
cell of the granulocytic series:
Promyelocyte.
Myelocyte.
Metamyelocyte.
Band (Stab).
Segment (mature neutrophilic
granulocyte).
Granulopoiesis - all stages.
Eosinophil.
Basophil.
47. Hematopoietic Stem Cells
Semua sel darah
dibentuk
Asal dari stem cell
eritrosit, mieloid atau
megakariosit
http://daley.med.harvard.edu/assets/Willy/hematopoiesis.jpg