Flow cytometry adalah metode untuk mengukur sifat seluler dengan mengalirkan sel melalui laser. Terdiri dari sistem fluida, optik, dan elektronik. Digunakan untuk menganalisis ekspresi permukaan sel, mengklasifikasi jenis sel, dan memisahkan subpopulasi sel dengan aplikasi di bidang biomedis dan biologi.
Dokumen tersebut membahas tentang toleransi imunologik dan autoimunitas. Toleransi imunologik adalah ketika sistem kekebalan tubuh tidak bereaksi terhadap antigen diri sendiri, sementara autoimunitas terjadi ketika sistem kekebalan malah menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Dokumen ini menjelaskan berbagai mekanisme toleransi limfosit T dan B baik secara sentral maupun perifer, seperti anergi, delesi, dan regulasi oleh sel T
Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menghitung jumlah sel darah putih dengan cara yang tepat. Metode yang digunakan adalah pengenceran darah dengan larutan Turk sebanyak 20 kali dilanjutkan dengan penghitungan sel darah putih di bawah mikroskop. Hasilnya menunjukkan bahwa dua mahasiswa memiliki jumlah sel darah putih normal sedangkan dua lainnya di atas normal, mungkin karena k
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang apoptosis dan nekrosis. Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram secara genetik, penting untuk perkembangan organisme dan mencabut sel-sel yang tidak dibutuhkan, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang tidak terkendali akibat kerusakan atau cedera. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme dan morfologi masing-masing proses kematian sel tersebut.
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
1. Sistem komplemen adalah kumpulan protein plasma yang berperan melengkapi sistem pertahanan tubuh dengan mengikat, mengaktifkan, dan membentuk kompleks pada permukaan patogen untuk difagositosis atau dilisisi.
2. Terdiri dari 9 komponen utama (C1-C9) yang dapat diaktifkan lewat jalur klasik, alternatif, atau lektin untuk memicu respons inflamasi dan membentuk kompleks serangan membran.
3. Berperan dalam op
Dokumen tersebut membahas tentang toleransi imunologik dan autoimunitas. Toleransi imunologik adalah ketika sistem kekebalan tubuh tidak bereaksi terhadap antigen diri sendiri, sementara autoimunitas terjadi ketika sistem kekebalan malah menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Dokumen ini menjelaskan berbagai mekanisme toleransi limfosit T dan B baik secara sentral maupun perifer, seperti anergi, delesi, dan regulasi oleh sel T
Praktikum ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam menghitung jumlah sel darah putih dengan cara yang tepat. Metode yang digunakan adalah pengenceran darah dengan larutan Turk sebanyak 20 kali dilanjutkan dengan penghitungan sel darah putih di bawah mikroskop. Hasilnya menunjukkan bahwa dua mahasiswa memiliki jumlah sel darah putih normal sedangkan dua lainnya di atas normal, mungkin karena k
Dokumen tersebut membahas tentang leukosit dan prosedur hitung jenis leukosit. Terdapat 6 jenis utama leukosit yaitu basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit. Prosedur hitung jenis leukosit meliputi pengambilan contoh darah, pemeriksaan di bawah mikroskop, dan pengelompokkan 100 sel leukosit berdasarkan jenisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang apoptosis dan nekrosis. Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram secara genetik, penting untuk perkembangan organisme dan mencabut sel-sel yang tidak dibutuhkan, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang tidak terkendali akibat kerusakan atau cedera. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme dan morfologi masing-masing proses kematian sel tersebut.
Imunitas terhadap parasit kompleks dan bervariasi bergantung pada jenis parasitnya. Imunitas bawaan melibatkan fagositosis namun parasit dapat resisten. Imunitas dapatan melibatkan respons Th1 dan Th2 serta antibodi tetapi seringkali tidak mampu mengeliminasi parasit secara utuh sehingga menyebabkan infeksi kronis.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas darah dan elektrolit darah disebut blood gas analyzer. Alat ini mengukur parameter seperti pH, PO2, PCO2, kalisium, natrium, dan lainnya. Faktor yang mempengaruhinya antara lain gelembung udara, antikoagulan, dan metabolisme sampel darah. Prinsip kerjanya dengan membandingkan gas sampel darah dengan gas standar menggunakan sistem pemencaran inframerah.
1. Sistem komplemen adalah kumpulan protein plasma yang berperan melengkapi sistem pertahanan tubuh dengan mengikat, mengaktifkan, dan membentuk kompleks pada permukaan patogen untuk difagositosis atau dilisisi.
2. Terdiri dari 9 komponen utama (C1-C9) yang dapat diaktifkan lewat jalur klasik, alternatif, atau lektin untuk memicu respons inflamasi dan membentuk kompleks serangan membran.
3. Berperan dalam op
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Sistem imun terdiri dari sistem imun spesifik dan non-spesifik. Sistem imun non-spesifik meliputi pertahanan fisik, humoral, biokimia, dan seluler yang bertindak sebagai pertahanan awal tanpa memerlukan kontak langsung dengan antigen. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta organ limfoid yang memberikan respon yang spesifik terhadap antigen tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis leukosit beserta penjelasan mengenai hitungan dan penyebab peningkatan atau penurunan jumlah masing-masing jenis leukosit."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur penentuan golongan darah ABO, yang meliputi tujuan pemeriksaan, metode forward dan reverse, pembuatan suspensi sel darah, dan interpretasi hasil reaksi untuk menentukan golongan darah pasien.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Mata kuliah ini membahas mekanisme hemostasis yang meliputi proses kontraksi pembuluh darah, aktivitas trombosit, dan pembekuan darah. Komponen-komponen pentingnya adalah pembuluh darah, trombosit, kaskade faktor koagulasi, inhibitor koagulasi, dan fibrinolisis. Hemostasis melibatkan interaksi kompleks antara komponen-komponen tersebut untuk membentuk sumbat darah sementara dan sumbat darah permanen guna menghentikan perdar
Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang mengaktifkan reaksi proteolisis pada permukaan mikroba untuk membunuh patogen, sedangkan sitokin adalah polipeptida yang mengatur respon imun dan inflamasi. Kedua sistem ini saling berinteraksi untuk menghasilkan respon kekebalan yang efektif terhadap patogen.
Dokumen tersebut membahas tentang hemostasis dan mekanisme pengendalian darah. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga hal utama: 1) Hemostasis mempertahankan aliran darah yang cair dengan mencegah perdarahan berlebihan melalui pembentukan sumbat darah, 2) Sistem hemostasis melibatkan trombosit, faktor koagulasi, pembuluh darah, dan inhibitor, 3) Kelainan hemostasis dapat menyebabkan perdarahan atau t
Dokumen tersebut membahas enam jenis sel darah putih (leukosit), yaitu basofil, eosinofil, neutrofil stabil, neutrofil segmentasi, limfosit, dan monosit. Setiap jenis memiliki ciri khas berbeda pada ukuran, warna, dan bentuk inti sel maupun granula sitoplasmanya. Sel-sel tersebut berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh, seperti respon alergi, pembersihan parasit, dan peradangan.
This document summarizes flow cytometry, a technique used to count and examine microscopic particles suspended in fluid. It describes key components of modern flow cytometers including lasers, detectors, and computer systems that can analyze thousands of particles per second. The document outlines the principles of how each cell passes through a laser, scatters and emits light, which is detected and analyzed by software. Common applications like cell sorting, fluorescence detection using labeled antibodies, and measurable parameters are discussed. Terminology related to instrumentation, optical systems, data analysis and compensation are also introduced.
Tes darah lengkap merupakan pemeriksaan penting untuk mendiagnosis dan memantau penyakit. Pemeriksaan ini meliputi hitung sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, hematokrit, dan indeks eritrosit yang memberikan informasi mengenai kondisi sel darah dan produksi sumsum tulang. Hasil tes darah lengkap dapat membantu diagnosis penyakit seperti anemia dan infeksi.
Laboratorium patologi anatomi adalah laboratorium klinik khusus yang melakukan pemeriksaan spesimen jaringan dan sel untuk mendukung diagnosis penyakit. Laboratorium ini dibantu oleh tenaga analis kesehatan yang memiliki kompetensi khusus dalam mempersiapkan dan memeriksa spesimen.
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan jumlah trombosit dalam darah dengan metode manual menggunakan pipet Thoma dan kamar hitung, serta metode otomatis menggunakan alat Cell-dyn Ruby. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kelainan jumlah trombosit seperti trombositopenia dan trombositosis, serta cara membaca hasil print out dari Cell-dyn Ruby.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prinsip-prinsip dan metode pemeriksaan parameter hematologi seperti hemoglobin, hitung jumlah sel darah, laju endap darah, dan hematokrit menggunakan berbagai alat dan reagen. Dokumen ini juga menjelaskan rujukan nilai normal hasil pemeriksaan parameter hematologi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang urinalisis atau analisis urine untuk tujuan diagnosis penyakit. Urinalisis meliputi pemeriksaan fisik, kimiawi, dan mikroskopik urine untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan seperti infeksi saluran kemih, diabetes, dan kehamilan. Pemeriksaan urine merupakan uji penyaring yang bermanfaat untuk skrining awal berbagai penyakit.
Sistem imun terdiri dari sistem imun spesifik dan non-spesifik. Sistem imun non-spesifik meliputi pertahanan fisik, humoral, biokimia, dan seluler yang bertindak sebagai pertahanan awal tanpa memerlukan kontak langsung dengan antigen. Sistem imun spesifik melibatkan sel B dan T serta organ limfoid yang memberikan respon yang spesifik terhadap antigen tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis leukosit beserta penjelasan mengenai hitungan dan penyebab peningkatan atau penurunan jumlah masing-masing jenis leukosit."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur penentuan golongan darah ABO, yang meliputi tujuan pemeriksaan, metode forward dan reverse, pembuatan suspensi sel darah, dan interpretasi hasil reaksi untuk menentukan golongan darah pasien.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Mata kuliah ini membahas mekanisme hemostasis yang meliputi proses kontraksi pembuluh darah, aktivitas trombosit, dan pembekuan darah. Komponen-komponen pentingnya adalah pembuluh darah, trombosit, kaskade faktor koagulasi, inhibitor koagulasi, dan fibrinolisis. Hemostasis melibatkan interaksi kompleks antara komponen-komponen tersebut untuk membentuk sumbat darah sementara dan sumbat darah permanen guna menghentikan perdar
Komplemen dan sitokin merupakan mediator penting dalam sistem kekebalan tubuh. Komplemen terdiri dari protein-protein yang mengaktifkan reaksi proteolisis pada permukaan mikroba untuk membunuh patogen, sedangkan sitokin adalah polipeptida yang mengatur respon imun dan inflamasi. Kedua sistem ini saling berinteraksi untuk menghasilkan respon kekebalan yang efektif terhadap patogen.
Dokumen tersebut membahas tentang hemostasis dan mekanisme pengendalian darah. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga hal utama: 1) Hemostasis mempertahankan aliran darah yang cair dengan mencegah perdarahan berlebihan melalui pembentukan sumbat darah, 2) Sistem hemostasis melibatkan trombosit, faktor koagulasi, pembuluh darah, dan inhibitor, 3) Kelainan hemostasis dapat menyebabkan perdarahan atau t
Dokumen tersebut membahas enam jenis sel darah putih (leukosit), yaitu basofil, eosinofil, neutrofil stabil, neutrofil segmentasi, limfosit, dan monosit. Setiap jenis memiliki ciri khas berbeda pada ukuran, warna, dan bentuk inti sel maupun granula sitoplasmanya. Sel-sel tersebut berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh, seperti respon alergi, pembersihan parasit, dan peradangan.
This document summarizes flow cytometry, a technique used to count and examine microscopic particles suspended in fluid. It describes key components of modern flow cytometers including lasers, detectors, and computer systems that can analyze thousands of particles per second. The document outlines the principles of how each cell passes through a laser, scatters and emits light, which is detected and analyzed by software. Common applications like cell sorting, fluorescence detection using labeled antibodies, and measurable parameters are discussed. Terminology related to instrumentation, optical systems, data analysis and compensation are also introduced.
This document provides an overview of flow cytometry, including its history, components, principles, and applications. Flow cytometry involves passing cells in suspension through a laser beam to measure physical properties like size and granularity, as well as cell markers detected by fluorescent antibodies. This allows identification of cell types, lineages, and abnormalities. The document discusses sample preparation, common specimens analyzed, immunophenotyping using multiple fluorochromes, and applications like DNA content analysis, erythrocyte analysis, and reticulocyte counting.
Flow cytometry allows for the quantitative and qualitative analysis of cell properties as cells flow in a fluid stream through a laser. Cells are labeled with fluorescent markers and pass through the laser one by one. Light scattering and fluorescence emission are converted to digital signals which provide information on cell size, granularity, and marker expression. Data is displayed as histograms, dot plots, or density plots to identify cell populations and phenotypes.
This document provides an introduction to flow cytometry. It defines flow cytometry as the measurement of physical and chemical characteristics of cells as they flow in a fluid stream through a beam of light. It describes the key components of a flow cytometer including fluidics to deliver cells to the laser, optics to excite and collect light, and electronics to amplify and process signals. It explains the different types of signals detected including light scatter and fluorescence, and how these can be used to characterize cells. The document provides guidance on choosing fluorochromes and considerations for multi-color panels such as spectral overlap. It outlines some common applications of flow cytometry and contact details.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur hitung jenis lekosit secara manual dan otomatis. Secara manual melibatkan pembuatan hapusan darah, pewarnaan, dan perhitungan secara visual di bawah mikroskop. Secara otomatis menggunakan berbagai metode seperti impedansi, scatter cahaya, dan fluoresensi untuk menghitung dan membedakan jenis lekosit dengan lebih cepat dan akurat. Kedua metode memiliki kelebi
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan fungsi sel, mulai dari ukuran sel yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya dan elektron, struktur sel prokariotik dan eukariotik beserta organel-organelnya, fungsi membran plasma, serta gerakan sitoplasma di dalam sel.
[Ringkasan]
Berdasarkan dokumen tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
Sel merupakan unit dasar penyusun tubuh makhluk hidup yang memiliki berbagai organel dan komponen kimiawi untuk melakukan aktivitas kehidupan. Nukleus berperan sebagai pusat pengontrol sel, sedangkan ribosom dan retikulum endoplasma berperan dalam sintesis protein.
Teks tersebut membahas tentang biologi sel, meliputi pengertian sel, fungsi sel, tipe sel, materi penyusun sel, dan teknik mempelajari sel. Secara khusus membahas tentang organel-organel utama penyusun sel seperti membran plasma, sitoplasma, asam nukleat, nukleus, retikulum endoplasma, dan ribosom.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan alat otomatis Sysmex XE-2100 untuk pemeriksaan darah lengkap (CBC). Alat ini menggunakan teknologi kombinasi impedansi listrik dan aliran sitometri untuk menghitung parameter darah seperti eritrosit, leukosit, trombosit, hemoglobin, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, komponen utama, dan interferensi sampel yang dapat mempengaruhi
Organel-organel yang terdapat pada gambar tersebut adalah:
1. Membran sel
2. Nukleus
3. Mitokondria
4. Retikulum endoplasma
5. Badan Golgi
6. Lisosom
7. Kloroplas (pada sel tumbuhan)
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
3. • Metode pengukuran (metri) jumlah dan sifat-sifat berbagai komponen
selular (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah
sempit yang ditembus oleh seberkas sinar laser.
• Setiap sel yang melewati berkas sinar laser menimbulkan sinyal
elektronik yang dicatat oleh instrumen sebagai karakteristik sel
bersangkutan
• instrumen ini dapat meneliti ekspresi permukaan sel dan molekul
sellular, menggolongkan dan mendeskripsikan tipe sel yang berbeda
dalam populasi sel yang heterogen, menaksirkan kemurnian
subpopulasi yang terisolasi, dan menganalisis ukuran dan jumlah sel.
5. Sistem Fluida
• Sistem fluida mengarahkan sel melalui cahaya (laser) untuk dianalisis,
terdiri dari sheath fluid dancentral channel. Tenaga
hidrodinamik mengakibatkan sel satu per satu melewati central
channel. Fluida merupakan bagian yang paling sensitif pada flow
cytometer.
6. Sistem Optik
• Sistem optik terdiri atas laser sebagai sumber cahaya dan
mengeksitasi (fluorokrom) sel dalam aliran sampel, serta filter optik
untuk mengarahkan sinyal cahaya yang dihasilkan ke detektor yang
sesuai.
• Alasan penggunaan laser, karena kemampuannya untuk difokuskan
menjadi berkas cahaya elliptis. Ini terkait dengan komponen-
komponen fluida terkait. Laser memancarkan cahaya koheren dan
merupakan berkas sangat pararel. Hal ini memungkinkan dasar
pengukuran yang berbasis pada gangguan berkas (beam disturbance)
dapat dilakukan (forward scatter, side scatter).
7. Sistem Elektronik
• Sistem elektronik berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan
mengubahnya ke bentuk sinyal digital. Data yang dihasilkan oleh flow
cytometer dapat diplot dalam satu dimensi, untuk menghasilkan
histogram atau dalam dua dimensi plot titik, atau bahkan dalam tiga
dimensi. Plot sering dibuat pada skala logaritmik, karena emisi
pewarna fluoresen yang berbeda
9. Kegunaan
Flow cytometry dengan cell sorting (fluorescence activated cell sorter, FACS)
memiliki aplikasi dalam sejumlah bidang, termasuk biologi molekuler,
patologi, imunologi, biologi tanaman, dan biologi kelautan. Beberapa di
antaranya, meliputi:
• Analisis dan pemisahan subpopulasi limfosit dengan menggunakan
antibodi monoklonal terhadap antigen permukaan yang diberi label
dengan zat warna fluorokrom.
• Pemisahan limfosit yang memproduksi berbagai kelas imunoglobulin
dengan menggunakan antibodimonoklonal terhadap kelas dan subkelas Ig
spesifik dan tipe L-chain.
• Memisahkan sel hidup dari sel mati.
10. Prinsip Dasar Analisis
• Setiap sel yang melewati berkas sinar laser akan menyebabkan sinar laser
terpencar (scattered) ke dua arah, yaitu forward scatter (FSC) yang pararel
dengan arah sinar danside scatter (SSC) yang arahnya tegak lurus pada arah
sinar laser.
• Besarnya FSC berbanding lurus dengan atau menggambarkan volume atau
ukuran sel; Sel yang mati (walaupun penampakan mikroskopis sebaliknya),
terlihat lebih kecil dibanding sel hidup.
• Adapun SSC ditentukan oleh morfologi dan emisi sinar fluoresen yang
dipancarkan oleh fluorokrom yang digunakan untuk mewarnai sel.
• Sinyal-sinyal itu dikonversikan menjadi angka digital dan diperlihatkan pada
suatu histogram yang dapat dianalisis untuk memperoleh informasi
tentang karakteristik sel bersangkutan.
13. Hasil Pengamatan
Gambar: Analysis of a marine sample of photosynthetic picoplankton by flow cytometry showing three different
populations (Prochlorococcus, Synechococcus, and picoeukaryotes)
14. Perkembangan Alat
• Pada 1934, Moldavan pertama kali memperkenalkan alat hitung sel
darah otomatik dengan metode flow through
• Kemudian, pada 1950 dikomersialkan alat dengan metode impedansi,
tetapi masih menggunakan pengenceran bahan di luar alat
• Sepuluh tahun kemudian, pengenceran tidak dilakukan di luar alat,
tapi secara otomatis.
• Pada 1953, Crossland and Taylor memperkenalkan teknik
penghitungan sel darah, di mana sel dialirkan dalam saluran tunggal,
menggunakan bahan cair sebagai laminar sheat flow, dan sel
diperiksa dengan metode pendar cahaya.
15. • Pada 1965, diperkenalkan pengukuran sel dengan pendar cahaya yang
ditangkap oleh detektor di lebih dari satu sudut dan menggunakan
sinar dengan intensitas kuat, yaitu sinar laser. Sinar ini oleh sel itu
dapat dipantulkan, dibias, bahkan tembus ke dalam sel, sehingga
dapat mendeteksi intrasel.
• Metode flow cytometry terus berkembang dengan perkembangan
elektrik komputer dan reagen, termasuk digunakannya monoklonal
antibodi. Sampai saat ini, pengukuran dengan metode flow
cytometry menggunakan label fluoresensi, selain mengukur jumlah,
ukuran sel, juga dapat mendeteksi petanda dinding sel, granula
intraselular, struktur intra sitoplasmik, dan inti sel.
17. gating
• Data yang dihasilkan oleh cytometers aliran dapat diplot dalam
satu dimensi , untuk menghasilkan histogram , atau dalam dua-
dimensi plot titik atau bahkan dalam tiga dimensi.
• Daerah di plot ini dapat dipisahkan secara berurutan, berdasarkan
intensitas fluoresensi, dengan menciptakan serangkaian ekstraksi
subset, disebut gating/gerbang
• Plot sering dibuat pada skala logaritmik. Karena emisi pewarna
fluorescent yang berbeda dan tumpang tindih pada spektrum
18. Analisis Komputasi
• Identifikasi membantu sistem berpotensi secara otomatis
menemukan populasi langka dan tersembunyi pada sampel yang
dimasukan
20. Analisis DNA (Analisa status ploidi tanaman)
Analisa ploidi tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan flow
cytometry. Sampel dapat berupa jaringan daun tanaman yang
kemudian dilisiskan dalam larutan buffer pelisis dan DAPI (4’,6-
diamidino-2-phenylindole). Selanjutnya larutan difiltrasi untuk
memisahkan debris. Filtrat kemudian dideteksi kandungan DNA-nya
dengan flow cytometry. Ploidi dari tanaman ditentukan dengan
mengamati peak atau puncak yang ditunjukkan pada layar monitor.
21. Uji Fungsi Neutrofil
• Uji fungsi neutrofil merupakan parameter penting dalam menganalisis
respon imun seluler nonspesifik.
• Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara uji fagositosis partikel
bakteri dan uji aktivitas phagocyte respiratory burst menggunakan
metode flow cytometry. Prinsip uji fagositosis adalah menganalisis
jumlah neutrofil yang mengandung bakteri berlabel yang dibubuhkan.