SlideShare a Scribd company logo
Flow Cytometry
Pengertian
• Metode pengukuran (metri) jumlah dan sifat-sifat berbagai komponen
selular (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah
sempit yang ditembus oleh seberkas sinar laser.
• Setiap sel yang melewati berkas sinar laser menimbulkan sinyal
elektronik yang dicatat oleh instrumen sebagai karakteristik sel
bersangkutan
• instrumen ini dapat meneliti ekspresi permukaan sel dan molekul
sellular, menggolongkan dan mendeskripsikan tipe sel yang berbeda
dalam populasi sel yang heterogen, menaksirkan kemurnian
subpopulasi yang terisolasi, dan menganalisis ukuran dan jumlah sel.
Komponen Penyususn
Sistem
Fluida
Sistem
Optik
Sistem
Elektronik
Sistem Fluida
• Sistem fluida mengarahkan sel melalui cahaya (laser) untuk dianalisis,
terdiri dari sheath fluid dancentral channel. Tenaga
hidrodinamik mengakibatkan sel satu per satu melewati central
channel. Fluida merupakan bagian yang paling sensitif pada flow
cytometer.
Sistem Optik
• Sistem optik terdiri atas laser sebagai sumber cahaya dan
mengeksitasi (fluorokrom) sel dalam aliran sampel, serta filter optik
untuk mengarahkan sinyal cahaya yang dihasilkan ke detektor yang
sesuai.
• Alasan penggunaan laser, karena kemampuannya untuk difokuskan
menjadi berkas cahaya elliptis. Ini terkait dengan komponen-
komponen fluida terkait. Laser memancarkan cahaya koheren dan
merupakan berkas sangat pararel. Hal ini memungkinkan dasar
pengukuran yang berbasis pada gangguan berkas (beam disturbance)
dapat dilakukan (forward scatter, side scatter).
Sistem Elektronik
• Sistem elektronik berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan
mengubahnya ke bentuk sinyal digital. Data yang dihasilkan oleh flow
cytometer dapat diplot dalam satu dimensi, untuk menghasilkan
histogram atau dalam dua dimensi plot titik, atau bahkan dalam tiga
dimensi. Plot sering dibuat pada skala logaritmik, karena emisi
pewarna fluoresen yang berbeda
Sumber: www.mpi-bremen.de
Kegunaan
Flow cytometry dengan cell sorting (fluorescence activated cell sorter, FACS)
memiliki aplikasi dalam sejumlah bidang, termasuk biologi molekuler,
patologi, imunologi, biologi tanaman, dan biologi kelautan. Beberapa di
antaranya, meliputi:
• Analisis dan pemisahan subpopulasi limfosit dengan menggunakan
antibodi monoklonal terhadap antigen permukaan yang diberi label
dengan zat warna fluorokrom.
• Pemisahan limfosit yang memproduksi berbagai kelas imunoglobulin
dengan menggunakan antibodimonoklonal terhadap kelas dan subkelas Ig
spesifik dan tipe L-chain.
• Memisahkan sel hidup dari sel mati.
Prinsip Dasar Analisis
• Setiap sel yang melewati berkas sinar laser akan menyebabkan sinar laser
terpencar (scattered) ke dua arah, yaitu forward scatter (FSC) yang pararel
dengan arah sinar danside scatter (SSC) yang arahnya tegak lurus pada arah
sinar laser.
• Besarnya FSC berbanding lurus dengan atau menggambarkan volume atau
ukuran sel; Sel yang mati (walaupun penampakan mikroskopis sebaliknya),
terlihat lebih kecil dibanding sel hidup.
• Adapun SSC ditentukan oleh morfologi dan emisi sinar fluoresen yang
dipancarkan oleh fluorokrom yang digunakan untuk mewarnai sel.
• Sinyal-sinyal itu dikonversikan menjadi angka digital dan diperlihatkan pada
suatu histogram yang dapat dianalisis untuk memperoleh informasi
tentang karakteristik sel bersangkutan.
Sumber: www.umassmed.edu
Hasil Pengamatan
Gambar: Analysis of a marine sample of photosynthetic picoplankton by flow cytometry showing three different
populations (Prochlorococcus, Synechococcus, and picoeukaryotes)
Perkembangan Alat
• Pada 1934, Moldavan pertama kali memperkenalkan alat hitung sel
darah otomatik dengan metode flow through
• Kemudian, pada 1950 dikomersialkan alat dengan metode impedansi,
tetapi masih menggunakan pengenceran bahan di luar alat
• Sepuluh tahun kemudian, pengenceran tidak dilakukan di luar alat,
tapi secara otomatis.
• Pada 1953, Crossland and Taylor memperkenalkan teknik
penghitungan sel darah, di mana sel dialirkan dalam saluran tunggal,
menggunakan bahan cair sebagai laminar sheat flow, dan sel
diperiksa dengan metode pendar cahaya.
• Pada 1965, diperkenalkan pengukuran sel dengan pendar cahaya yang
ditangkap oleh detektor di lebih dari satu sudut dan menggunakan
sinar dengan intensitas kuat, yaitu sinar laser. Sinar ini oleh sel itu
dapat dipantulkan, dibias, bahkan tembus ke dalam sel, sehingga
dapat mendeteksi intrasel.
• Metode flow cytometry terus berkembang dengan perkembangan
elektrik komputer dan reagen, termasuk digunakannya monoklonal
antibodi. Sampai saat ini, pengukuran dengan metode flow
cytometry menggunakan label fluoresensi, selain mengukur jumlah,
ukuran sel, juga dapat mendeteksi petanda dinding sel, granula
intraselular, struktur intra sitoplasmik, dan inti sel.
Metode Analisis
gating
• Data yang dihasilkan oleh cytometers aliran dapat diplot dalam
satu dimensi , untuk menghasilkan histogram , atau dalam dua-
dimensi plot titik atau bahkan dalam tiga dimensi.
• Daerah di plot ini dapat dipisahkan secara berurutan, berdasarkan
intensitas fluoresensi, dengan menciptakan serangkaian ekstraksi
subset, disebut gating/gerbang
• Plot sering dibuat pada skala logaritmik. Karena emisi pewarna
fluorescent yang berbeda dan tumpang tindih pada spektrum
Analisis Komputasi
• Identifikasi membantu sistem berpotensi secara otomatis
menemukan populasi langka dan tersembunyi pada sampel yang
dimasukan
Contoh Analisis
Analisis DNA (Analisa status ploidi tanaman)
Analisa ploidi tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan flow
cytometry. Sampel dapat berupa jaringan daun tanaman yang
kemudian dilisiskan dalam larutan buffer pelisis dan DAPI (4’,6-
diamidino-2-phenylindole). Selanjutnya larutan difiltrasi untuk
memisahkan debris. Filtrat kemudian dideteksi kandungan DNA-nya
dengan flow cytometry. Ploidi dari tanaman ditentukan dengan
mengamati peak atau puncak yang ditunjukkan pada layar monitor.
Uji Fungsi Neutrofil
• Uji fungsi neutrofil merupakan parameter penting dalam menganalisis
respon imun seluler nonspesifik.
• Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara uji fagositosis partikel
bakteri dan uji aktivitas phagocyte respiratory burst menggunakan
metode flow cytometry. Prinsip uji fagositosis adalah menganalisis
jumlah neutrofil yang mengandung bakteri berlabel yang dibubuhkan.

More Related Content

What's hot

Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologitristyanto
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Rolly Scavengers
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Risa Wahyuningsih
 
Tutor 1
Tutor 1Tutor 1
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
PatriciaGitaNaully
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
Ratna Kristiani
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
SisTi NurRahmah
 
Kuliah sistem imun+alergi
Kuliah sistem imun+alergiKuliah sistem imun+alergi
Kuliah sistem imun+alergi
Ariyanto Harsono
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
fikri asyura
 
Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)
Novita D. Bintari
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Irawati Nurani
 
hemostasis dan komponen
hemostasis dan komponenhemostasis dan komponen
hemostasis dan komponen
Rolly Scavengers
 
komplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologikomplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologi
afifahirbah
 
Presentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttPresentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttDiana Arwati
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Arini Utami
 
Hemostasis uii
Hemostasis uiiHemostasis uii
Hemostasis uii
Muhammad Nugroho
 
Sel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukositSel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukosit
dery laskar/ kahadari
 

What's hot (20)

Pemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologiPemeriksan laboratorium imunologi
Pemeriksan laboratorium imunologi
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
Sel darah merah
Sel darah merahSel darah merah
Sel darah merah
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
 
Tutor 1
Tutor 1Tutor 1
Tutor 1
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Th5
Th5Th5
Th5
 
Immunoblotting
ImmunoblottingImmunoblotting
Immunoblotting
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
Kuliah sistem imun+alergi
Kuliah sistem imun+alergiKuliah sistem imun+alergi
Kuliah sistem imun+alergi
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)Px gol.darah (4)
Px gol.darah (4)
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
hemostasis dan komponen
hemostasis dan komponenhemostasis dan komponen
hemostasis dan komponen
 
komplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologikomplemen dan sitokin imunoserologi
komplemen dan sitokin imunoserologi
 
Presentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttPresentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub aptt
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Hemostasis uii
Hemostasis uiiHemostasis uii
Hemostasis uii
 
Sel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukositSel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukosit
 

Viewers also liked

Flow cytometry: Principles and Applications
Flow cytometry: Principles and ApplicationsFlow cytometry: Principles and Applications
Flow cytometry: Principles and Applications
Juhi Arora
 
flow cytometry presentation
flow cytometry  presentationflow cytometry  presentation
flow cytometry presentation
Jamile Saberzade
 
Tutor hema meiti baru [compatibility mode]
Tutor hema meiti baru [compatibility mode]Tutor hema meiti baru [compatibility mode]
Tutor hema meiti baru [compatibility mode]andreei
 
Flow cytometry
Flow cytometryFlow cytometry
Flow cytometry
bilal musharaf
 
Flow cytometry
Flow cytometryFlow cytometry
Flow cytometry
tashagarwal
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
 
Introduction to Flow Cytometry
Introduction to Flow CytometryIntroduction to Flow Cytometry
Introduction to Flow Cytometry
Robert (Rob) Salomon
 
Flow Cytometry - basics, principles and applications
Flow Cytometry - basics, principles and applicationsFlow Cytometry - basics, principles and applications
Flow Cytometry - basics, principles and applications
Ankit Raiyani
 

Viewers also liked (8)

Flow cytometry: Principles and Applications
Flow cytometry: Principles and ApplicationsFlow cytometry: Principles and Applications
Flow cytometry: Principles and Applications
 
flow cytometry presentation
flow cytometry  presentationflow cytometry  presentation
flow cytometry presentation
 
Tutor hema meiti baru [compatibility mode]
Tutor hema meiti baru [compatibility mode]Tutor hema meiti baru [compatibility mode]
Tutor hema meiti baru [compatibility mode]
 
Flow cytometry
Flow cytometryFlow cytometry
Flow cytometry
 
Flow cytometry
Flow cytometryFlow cytometry
Flow cytometry
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Introduction to Flow Cytometry
Introduction to Flow CytometryIntroduction to Flow Cytometry
Introduction to Flow Cytometry
 
Flow Cytometry - basics, principles and applications
Flow Cytometry - basics, principles and applicationsFlow Cytometry - basics, principles and applications
Flow Cytometry - basics, principles and applications
 

Similar to Flow cytometry

12
1212
Sel
SelSel
Sel
BEM ITS
 
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxPPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
ppdbsmahangtuah21
 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
Nardi25
 
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxPPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
WELLYANAPREISA
 
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx.pdf
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx.pdfPPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx.pdf
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx.pdf
LulukMalik
 
Analisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan pptAnalisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan ppt
cindyaraa
 
Tour of the cell terjemahan
Tour of the cell terjemahanTour of the cell terjemahan
Tour of the cell terjemahan
Putri Larasantang
 
kel-07-spektrometrimolekular.ppt
kel-07-spektrometrimolekular.pptkel-07-spektrometrimolekular.ppt
kel-07-spektrometrimolekular.ppt
BellaMuliawatyIsmail
 
Biocell
BiocellBiocell
Tutor hematologi
Tutor hematologiTutor hematologi
Tutor hematologi
andreei
 
Bab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.pptBab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.ppt
anismustathiatun
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
dewisetiyana52
 
bab SEL.ppt
bab SEL.pptbab SEL.ppt
bab SEL.ppt
Alfan66
 
Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)
Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)
Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)
Nursidiq 92
 
Bab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.pptBab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.ppt
VictorHose1
 

Similar to Flow cytometry (20)

12
1212
12
 
12
1212
12
 
Mikroskop
MikroskopMikroskop
Mikroskop
 
Sel
SelSel
Sel
 
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxPPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
 
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptxPPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
 
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx.pdf
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx.pdfPPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx.pdf
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx.pdf
 
Sel
SelSel
Sel
 
Analisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan pptAnalisis dalam jaringan ppt
Analisis dalam jaringan ppt
 
Tour of the cell terjemahan
Tour of the cell terjemahanTour of the cell terjemahan
Tour of the cell terjemahan
 
kel-07-spektrometrimolekular.ppt
kel-07-spektrometrimolekular.pptkel-07-spektrometrimolekular.ppt
kel-07-spektrometrimolekular.ppt
 
Biocell
BiocellBiocell
Biocell
 
Biocell
BiocellBiocell
Biocell
 
Tutor hematologi
Tutor hematologiTutor hematologi
Tutor hematologi
 
Bab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.pptBab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.ppt
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
bab SEL.ppt
bab SEL.pptbab SEL.ppt
bab SEL.ppt
 
Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)
Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)
Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)
 
Bab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.pptBab1_SEL.ppt
Bab1_SEL.ppt
 

Recently uploaded

Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Flow cytometry

  • 3. • Metode pengukuran (metri) jumlah dan sifat-sifat berbagai komponen selular (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (flow) melalui celah sempit yang ditembus oleh seberkas sinar laser. • Setiap sel yang melewati berkas sinar laser menimbulkan sinyal elektronik yang dicatat oleh instrumen sebagai karakteristik sel bersangkutan • instrumen ini dapat meneliti ekspresi permukaan sel dan molekul sellular, menggolongkan dan mendeskripsikan tipe sel yang berbeda dalam populasi sel yang heterogen, menaksirkan kemurnian subpopulasi yang terisolasi, dan menganalisis ukuran dan jumlah sel.
  • 5. Sistem Fluida • Sistem fluida mengarahkan sel melalui cahaya (laser) untuk dianalisis, terdiri dari sheath fluid dancentral channel. Tenaga hidrodinamik mengakibatkan sel satu per satu melewati central channel. Fluida merupakan bagian yang paling sensitif pada flow cytometer.
  • 6. Sistem Optik • Sistem optik terdiri atas laser sebagai sumber cahaya dan mengeksitasi (fluorokrom) sel dalam aliran sampel, serta filter optik untuk mengarahkan sinyal cahaya yang dihasilkan ke detektor yang sesuai. • Alasan penggunaan laser, karena kemampuannya untuk difokuskan menjadi berkas cahaya elliptis. Ini terkait dengan komponen- komponen fluida terkait. Laser memancarkan cahaya koheren dan merupakan berkas sangat pararel. Hal ini memungkinkan dasar pengukuran yang berbasis pada gangguan berkas (beam disturbance) dapat dilakukan (forward scatter, side scatter).
  • 7. Sistem Elektronik • Sistem elektronik berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan mengubahnya ke bentuk sinyal digital. Data yang dihasilkan oleh flow cytometer dapat diplot dalam satu dimensi, untuk menghasilkan histogram atau dalam dua dimensi plot titik, atau bahkan dalam tiga dimensi. Plot sering dibuat pada skala logaritmik, karena emisi pewarna fluoresen yang berbeda
  • 9. Kegunaan Flow cytometry dengan cell sorting (fluorescence activated cell sorter, FACS) memiliki aplikasi dalam sejumlah bidang, termasuk biologi molekuler, patologi, imunologi, biologi tanaman, dan biologi kelautan. Beberapa di antaranya, meliputi: • Analisis dan pemisahan subpopulasi limfosit dengan menggunakan antibodi monoklonal terhadap antigen permukaan yang diberi label dengan zat warna fluorokrom. • Pemisahan limfosit yang memproduksi berbagai kelas imunoglobulin dengan menggunakan antibodimonoklonal terhadap kelas dan subkelas Ig spesifik dan tipe L-chain. • Memisahkan sel hidup dari sel mati.
  • 10. Prinsip Dasar Analisis • Setiap sel yang melewati berkas sinar laser akan menyebabkan sinar laser terpencar (scattered) ke dua arah, yaitu forward scatter (FSC) yang pararel dengan arah sinar danside scatter (SSC) yang arahnya tegak lurus pada arah sinar laser. • Besarnya FSC berbanding lurus dengan atau menggambarkan volume atau ukuran sel; Sel yang mati (walaupun penampakan mikroskopis sebaliknya), terlihat lebih kecil dibanding sel hidup. • Adapun SSC ditentukan oleh morfologi dan emisi sinar fluoresen yang dipancarkan oleh fluorokrom yang digunakan untuk mewarnai sel. • Sinyal-sinyal itu dikonversikan menjadi angka digital dan diperlihatkan pada suatu histogram yang dapat dianalisis untuk memperoleh informasi tentang karakteristik sel bersangkutan.
  • 11.
  • 13. Hasil Pengamatan Gambar: Analysis of a marine sample of photosynthetic picoplankton by flow cytometry showing three different populations (Prochlorococcus, Synechococcus, and picoeukaryotes)
  • 14. Perkembangan Alat • Pada 1934, Moldavan pertama kali memperkenalkan alat hitung sel darah otomatik dengan metode flow through • Kemudian, pada 1950 dikomersialkan alat dengan metode impedansi, tetapi masih menggunakan pengenceran bahan di luar alat • Sepuluh tahun kemudian, pengenceran tidak dilakukan di luar alat, tapi secara otomatis. • Pada 1953, Crossland and Taylor memperkenalkan teknik penghitungan sel darah, di mana sel dialirkan dalam saluran tunggal, menggunakan bahan cair sebagai laminar sheat flow, dan sel diperiksa dengan metode pendar cahaya.
  • 15. • Pada 1965, diperkenalkan pengukuran sel dengan pendar cahaya yang ditangkap oleh detektor di lebih dari satu sudut dan menggunakan sinar dengan intensitas kuat, yaitu sinar laser. Sinar ini oleh sel itu dapat dipantulkan, dibias, bahkan tembus ke dalam sel, sehingga dapat mendeteksi intrasel. • Metode flow cytometry terus berkembang dengan perkembangan elektrik komputer dan reagen, termasuk digunakannya monoklonal antibodi. Sampai saat ini, pengukuran dengan metode flow cytometry menggunakan label fluoresensi, selain mengukur jumlah, ukuran sel, juga dapat mendeteksi petanda dinding sel, granula intraselular, struktur intra sitoplasmik, dan inti sel.
  • 17. gating • Data yang dihasilkan oleh cytometers aliran dapat diplot dalam satu dimensi , untuk menghasilkan histogram , atau dalam dua- dimensi plot titik atau bahkan dalam tiga dimensi. • Daerah di plot ini dapat dipisahkan secara berurutan, berdasarkan intensitas fluoresensi, dengan menciptakan serangkaian ekstraksi subset, disebut gating/gerbang • Plot sering dibuat pada skala logaritmik. Karena emisi pewarna fluorescent yang berbeda dan tumpang tindih pada spektrum
  • 18. Analisis Komputasi • Identifikasi membantu sistem berpotensi secara otomatis menemukan populasi langka dan tersembunyi pada sampel yang dimasukan
  • 20. Analisis DNA (Analisa status ploidi tanaman) Analisa ploidi tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan flow cytometry. Sampel dapat berupa jaringan daun tanaman yang kemudian dilisiskan dalam larutan buffer pelisis dan DAPI (4’,6- diamidino-2-phenylindole). Selanjutnya larutan difiltrasi untuk memisahkan debris. Filtrat kemudian dideteksi kandungan DNA-nya dengan flow cytometry. Ploidi dari tanaman ditentukan dengan mengamati peak atau puncak yang ditunjukkan pada layar monitor.
  • 21. Uji Fungsi Neutrofil • Uji fungsi neutrofil merupakan parameter penting dalam menganalisis respon imun seluler nonspesifik. • Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara uji fagositosis partikel bakteri dan uji aktivitas phagocyte respiratory burst menggunakan metode flow cytometry. Prinsip uji fagositosis adalah menganalisis jumlah neutrofil yang mengandung bakteri berlabel yang dibubuhkan.