SlideShare a Scribd company logo
TEKANAN SEDERHANA
PADA KOMPONEN MESIN
IR. J.VICTORTUAPETEL, ST, MT, PHD, IPM,ASEAN Eng
PRODITEKNIK MESIN – INSTITUTTEKNOLOGI INDONESIA
PENGANTAR
Dalam praktik rekayasa, bagian-bagian mesin dikenai berbagai gaya
yang mungkin disebabkan oleh salah satu atau lebih hal berikut:
1. Energi yang ditransmisikan,
2. Berat mesin,
3.Tahanan gesek,
4. Inersia bagian bolak balik / reciprocating,
5. Perubahan suhu, dan
6. Kurangnya keseimbangan bagian yang bergerak.
PEMBEBANAN
Definisi: gaya eksternal yang bekerja pada bagian mesin.
Empat jenis beban:
1. Beban mati atau tetap. Suatu beban dikatakan sebagai beban mati atau beban
tetap, bila tidak berubah besar atau arahnya.
2. Beban hidup atau variabel. Sebuah beban dikatakan sebagai beban hidup atau
variabel, bila berubah terus menerus.
3. Beban kejut. Suatu beban dikatakan sebagai beban yang diberikan secara tiba-tiba
atau beban kejut, ketika beban tersebut diterapkan atau dihilangkan secara tiba-
tiba.
4. Beban impact. Sebuah beban dikatakan sebagai beban impak, ketika diterapkan
dengan beberapa kecepatan awal. Catatan: Bagian mesin lebih mudah menahan
beban mati daripada beban hidup dan beban hidup lebih mudah daripada beban
kejut.
TEGANGAN
• Gaya atau beban eksternal = gaya internal (sama dan
berlawanan)
• Gaya internal per satuan luas dikenal sebagai tegangan satuan
atau hanya tegangan. Ini dilambangkan dengan huruf Yunani
sigma (σ).
REGANGAN
Ketika suatu sistem gaya atau beban bekerja pada suatu benda, ia
mengalami beberapa deformasi. Deformasi per satuan panjang ini
dikenal sebagai regangan satuan atau hanya regangan.
TEGANGAN DAN REGANGANTARIK
Ketika sebuah benda dikenai dua tarikan aksial yang
sama besar dan berlawanan P (juga disebut beban
tarik) seperti yang ditunjukkan pada Gambar (a),
maka tegangan yang diinduksi pada setiap bagian
dikenal sebagai tegangan tarik seperti yang
ditunjukkan pada Gambar (b). Akibat beban tarik,
akan terjadi penurunan luas penampang dan
pertambahan panjang badan. Perbandingan
pertambahan panjang dengan panjang semula dikenal
sebagai regangan tarik.
TEGANGAN DAN REGANGAN KOMPRESIF
Ketika sebuah benda dikenai dua tekanan aksial yang sama dan berlawanan P (juga
disebut beban tekan) seperti yang ditunjukkan pada Gambar (a), maka tegangan
yang diinduksi pada setiap bagian benda dikenal sebagai tegangan tekan seperti
yang ditunjukkan pada Gambar (b).
Karena beban tekan, akan terjadi peningkatan luas penampang dan penurunan
panjang tubuh. Rasio penurunan panjang dengan panjang aslinya dikenal sebagai
regangan tekan.
YOUNG'S MODULUS OR MODULUS OF ELASTICITY
Hukum Hooke* menyatakan bahwa ketika suatu benda dibebani
dalam batas elastis, tegangan berbanding lurus dengan regangan,
yaitu
di mana E adalah konstanta proporsionalitas yang dikenal sebagai modulus
Young atau modulus elastisitas..
Values of E for the commonly used engineering materials
Contoh 1. Sebuah rantai koil derek yang dibutuhkan untuk membawa beban
maksimum 50 kN, Hitunglah diameter dari link stock, jika tegangan tarik yang
diijinkan pada material link tidak melebihi 75 MPa.
Contoh 2. Sebuah link besi cor, seperti yang ditunjukkan pada
gambar.. Diperlukan untuk meneruskan beban tarik tetap sebesar 45
kN. Hitunglah tegangan tarik yang diinduksi pada A-A dan B-B.
Satuan: mm
Contoh 3:
Sebuah mesin tekan hidrolik memberikan beban total 3,5 MN. Beban ini dipikul oleh dua
batang baja, menopang kepala bagian atas press. Jika tegangan ijin adalah 85 MPa dan E =
210 kN/mm,
Tentukan : 1. diameter batang, dan 2. perpanjangan masing-masing batang sepanjang 2,5
m.
Contoh 4:
Batang piston mesin uap berdiameter 50 mm dan panjang 600 mm. Diameter
piston adalah 400 mm dan tekanan uap maksimum 0,9 N/mm2. Hitunglah
kompresi batang piston jika modulusYoung untuk bahan batang piston adalah
210 kN/mm2.
Tegangan dan Regangan Geser
Ketika suatu benda dikenai dua gaya yang sama besar dan berlawanan arah yang bekerja secara tangensial pada
penampang penahan, akibatnya benda cenderung menggeser penampang tersebut, maka tegangan yang
ditimbulkan disebut tegangan geser.
Regangan yang sesuai dikenal sebagai regangan geser dan diukur dengan deformasi sudut yang
menyertai tegangan geser.Tegangan geser dan regangan geser masing-masing dilambangkan dengan
hurufYunani tau (τ) dan phi (φ). Secara matematis,
Bila double shear:
Double shearing of a riveted joint
Shear Modulus or Modulus of Rigidity
Tegangan geser sebanding dengan regangan geser:
Values of C for the commonly used materials.
Contoh 5:
Hitung gaya yang diperlukan untuk punch suatu circular blank berdiameter 60 mm pada 2 pelat
setebal 5 mm.Tegangan geser ijin pelat adalah 350 N/mm.
Contoh 6:
GayaTarik sebesar 80 kN ditransmisikan dari batang X ke batangY melalui sebuah pin seperti ditunjukkan
pada gambar.
Jika tegangan tarik maksimum yang diizinkan pada batang adalah 100 N/mm2 dan tegangan geser yang
diizinkan pada pin adalah 80 N/mm2 , tentukan diameter batang dan pin.
Bearing Stress
Tegangan pada bantalan (tegangan pada permukaan kontak antara paku keling dan pelat),
Tekanan bantalan rata-rata untuk jurnal yang didukung dalam
bantalan diberikan oleh
LATIHAN SOAL
1. Batang penghubung mesin uap bolak-balik dikenai beban maksimum 65 kN.Temukan diameter batang
penghubung pada bagian tertipisnya, jika tegangan tarik yang diizinkan adalah 35 N/mm2.
2. Tegangan maksimum pada sambungan bawah dari pengatur Porter adalah 580 N dan tegangan
maksimum pada sambungan adalah 30 N/mm2. Jika tautannya adalah penampang lingkaran, tentukan
diameternya.
3. Gaya tarik sebesar 90 kN ditransmisikan dari batang X ke batangY melalui sebuah pin seperti
ditunjukkan pada gambar.
Jika tegangan tarik maksimum yang diizinkan pada batang adalah 120 N/mm2 dan tegangan geser yang
diizinkan pada pin adalah 90 N/mm2, tentukan diameter batang dan pin.
90 kN
90 kN
TORSIONAL AND BENDING STRESSES IN MACHINE PARTS
• Ketika bagian mesin dikenai aksi dari dua kopel yang sama besar dan berlawanan yang bekerja pada
bidang paralel (atau torsi atau momen puntir), maka bagian mesin tersebut dikatakan mengalami torsi.
Tegangan yang ditimbulkan oleh puntir dikenal sebagai tegangan geser puntir. Ini adalah nol pada sumbu
centroidal dan maksimum di permukaan luar.
• Perhatikan poros tetap pada satu ujung dan mengalami torsi (T) di ujung lainnya seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Akibat torsi ini, setiap penampang poros mengalami tegangan geser puntir.
Tegangan geser puntir adalah nol pada sumbu pusat dan maksimum pada permukaan luar. Tegangan
geser torsional maksimum pada permukaan luar poros dapat diperoleh dari persamaan berikut:
Torsional shear stress
Shafts in Series and Parallel
• Ketika dua poros dengan diameter berbeda dihubungkan bersama untuk membentuk
satu poros, itu kemudian dikenal sebagai poros komposit.
• Jika torsi penggerak diterapkan di satu ujung dan torsi penahan di ujung lainnya, maka
poros dikatakan terhubung secara seri seperti yang ditunjukkan pada Gambar (a).
• Dalam kasus seperti itu, setiap poros mentransmisikan torsi yang sama dan total sudut
puntir sama dengan jumlah sudut puntiran kedua poros.
Secara matematis, total sudut puntir,
Ketika torsi penggerak (T) diterapkan di persimpangan dua poros, dan torsi penahan T1 dan T2 di ujung poros lainnya,
maka poros dikatakan terhubung secara paralel, seperti yang ditunjukkan pada Gambar ( b). Dalam kasus seperti itu, sudut
puntir sama untuk kedua poros, yaitu:
Bending Stress in Straight Beams
Dalam praktek keteknikan, bagian-bagian mesin dari komponen struktur dapat dikenai beban statis atau dinamis yang
menyebabkan tegangan lentur pada bagian selain jenis tegangan lain seperti tegangan tarik, tekan dan geser.
Perhatikan balok lurus yang mengalami momen lentur M seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah.
Asumsi berikut biasanya dibuat saat menurunkan rumus lentur.
1. Bahan balok adalah homogen sempurna (yaitu dari bahan yang sama di seluruh) dan isotropik (yaitu sifat elastis yang
sama ke segala arah).
2. Bahan balok mematuhi hukum Hooke.
3. Bagian melintang (yaitu BC atau GH) yang datar sebelum ditekuk, tetap datar
setelah membungkuk juga.
4. Setiap lapisan balok bebas untuk mengembang atau mengerut, secara independen, dari lapisan, di atas atau di
bawahnya.
5. ModulusYoung (E) adalah sama dalam tarik dan tekan.
6. Beban diterapkan pada bidang lentur.
Bending stress in straight beams.
Persamaan lentur diberikan oleh:
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf

More Related Content

Similar to 2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf

Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
Analisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangAnalisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidang
Deviana Ambar
 
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
tekpal14
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikkaatteell
 
Makalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkmMakalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkm
Awal Djanuary Saragi
 
Diktat elmes 1
Diktat elmes 1Diktat elmes 1
Diktat elmes 1
Varindo Megatek
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
umammuhammad27
 
Tugas ii (dasar perencanaan poros)
Tugas ii (dasar perencanaan poros)Tugas ii (dasar perencanaan poros)
Tugas ii (dasar perencanaan poros)
Rinaldi Sihombing
 
Praktikum material teknik_untag
Praktikum material teknik_untagPraktikum material teknik_untag
Praktikum material teknik_untag
wennma
 
Definisi torsi
Definisi torsiDefinisi torsi
Definisi torsi
Rudi Repelita
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngFransiska Puteri
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
 
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestLaporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
RichoOdys
 
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANMEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
Hettyk Sari
 
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
TotohHanafiah1
 
Bab vijb
Bab vijbBab vijb
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdfFISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
muhammad azhar hadi
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
Satriyo Panuju
 

Similar to 2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf (20)

Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Analisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangAnalisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidang
 
03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 
Makalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkmMakalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkm
 
Diktat elmes 1
Diktat elmes 1Diktat elmes 1
Diktat elmes 1
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
 
Tugas ii (dasar perencanaan poros)
Tugas ii (dasar perencanaan poros)Tugas ii (dasar perencanaan poros)
Tugas ii (dasar perencanaan poros)
 
Praktikum material teknik_untag
Praktikum material teknik_untagPraktikum material teknik_untag
Praktikum material teknik_untag
 
Definisi torsi
Definisi torsiDefinisi torsi
Definisi torsi
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestLaporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
 
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANMEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
 
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
1. Pengantar Konstruksi Mesin.pdf
 
Bab vijb
Bab vijbBab vijb
Bab vijb
 
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdfFISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
FISIKA-elastisitas dan hukum Hooke.pdf
 
Pegas
PegasPegas
Pegas
 
Pegas
PegasPegas
Pegas
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 

Recently uploaded

Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
puskesmaswarsa50
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 

Recently uploaded (15)

Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada PuskesmasContoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
Contoh Presentasi Akreditasi pada Puskesmas
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 

2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf

  • 1. TEKANAN SEDERHANA PADA KOMPONEN MESIN IR. J.VICTORTUAPETEL, ST, MT, PHD, IPM,ASEAN Eng PRODITEKNIK MESIN – INSTITUTTEKNOLOGI INDONESIA
  • 2. PENGANTAR Dalam praktik rekayasa, bagian-bagian mesin dikenai berbagai gaya yang mungkin disebabkan oleh salah satu atau lebih hal berikut: 1. Energi yang ditransmisikan, 2. Berat mesin, 3.Tahanan gesek, 4. Inersia bagian bolak balik / reciprocating, 5. Perubahan suhu, dan 6. Kurangnya keseimbangan bagian yang bergerak.
  • 3. PEMBEBANAN Definisi: gaya eksternal yang bekerja pada bagian mesin. Empat jenis beban: 1. Beban mati atau tetap. Suatu beban dikatakan sebagai beban mati atau beban tetap, bila tidak berubah besar atau arahnya. 2. Beban hidup atau variabel. Sebuah beban dikatakan sebagai beban hidup atau variabel, bila berubah terus menerus. 3. Beban kejut. Suatu beban dikatakan sebagai beban yang diberikan secara tiba-tiba atau beban kejut, ketika beban tersebut diterapkan atau dihilangkan secara tiba- tiba. 4. Beban impact. Sebuah beban dikatakan sebagai beban impak, ketika diterapkan dengan beberapa kecepatan awal. Catatan: Bagian mesin lebih mudah menahan beban mati daripada beban hidup dan beban hidup lebih mudah daripada beban kejut.
  • 4. TEGANGAN • Gaya atau beban eksternal = gaya internal (sama dan berlawanan) • Gaya internal per satuan luas dikenal sebagai tegangan satuan atau hanya tegangan. Ini dilambangkan dengan huruf Yunani sigma (σ).
  • 5. REGANGAN Ketika suatu sistem gaya atau beban bekerja pada suatu benda, ia mengalami beberapa deformasi. Deformasi per satuan panjang ini dikenal sebagai regangan satuan atau hanya regangan.
  • 6. TEGANGAN DAN REGANGANTARIK Ketika sebuah benda dikenai dua tarikan aksial yang sama besar dan berlawanan P (juga disebut beban tarik) seperti yang ditunjukkan pada Gambar (a), maka tegangan yang diinduksi pada setiap bagian dikenal sebagai tegangan tarik seperti yang ditunjukkan pada Gambar (b). Akibat beban tarik, akan terjadi penurunan luas penampang dan pertambahan panjang badan. Perbandingan pertambahan panjang dengan panjang semula dikenal sebagai regangan tarik.
  • 7. TEGANGAN DAN REGANGAN KOMPRESIF Ketika sebuah benda dikenai dua tekanan aksial yang sama dan berlawanan P (juga disebut beban tekan) seperti yang ditunjukkan pada Gambar (a), maka tegangan yang diinduksi pada setiap bagian benda dikenal sebagai tegangan tekan seperti yang ditunjukkan pada Gambar (b). Karena beban tekan, akan terjadi peningkatan luas penampang dan penurunan panjang tubuh. Rasio penurunan panjang dengan panjang aslinya dikenal sebagai regangan tekan.
  • 8. YOUNG'S MODULUS OR MODULUS OF ELASTICITY Hukum Hooke* menyatakan bahwa ketika suatu benda dibebani dalam batas elastis, tegangan berbanding lurus dengan regangan, yaitu di mana E adalah konstanta proporsionalitas yang dikenal sebagai modulus Young atau modulus elastisitas..
  • 9. Values of E for the commonly used engineering materials
  • 10. Contoh 1. Sebuah rantai koil derek yang dibutuhkan untuk membawa beban maksimum 50 kN, Hitunglah diameter dari link stock, jika tegangan tarik yang diijinkan pada material link tidak melebihi 75 MPa.
  • 11. Contoh 2. Sebuah link besi cor, seperti yang ditunjukkan pada gambar.. Diperlukan untuk meneruskan beban tarik tetap sebesar 45 kN. Hitunglah tegangan tarik yang diinduksi pada A-A dan B-B. Satuan: mm
  • 12.
  • 13. Contoh 3: Sebuah mesin tekan hidrolik memberikan beban total 3,5 MN. Beban ini dipikul oleh dua batang baja, menopang kepala bagian atas press. Jika tegangan ijin adalah 85 MPa dan E = 210 kN/mm, Tentukan : 1. diameter batang, dan 2. perpanjangan masing-masing batang sepanjang 2,5 m.
  • 14.
  • 15. Contoh 4: Batang piston mesin uap berdiameter 50 mm dan panjang 600 mm. Diameter piston adalah 400 mm dan tekanan uap maksimum 0,9 N/mm2. Hitunglah kompresi batang piston jika modulusYoung untuk bahan batang piston adalah 210 kN/mm2.
  • 16. Tegangan dan Regangan Geser Ketika suatu benda dikenai dua gaya yang sama besar dan berlawanan arah yang bekerja secara tangensial pada penampang penahan, akibatnya benda cenderung menggeser penampang tersebut, maka tegangan yang ditimbulkan disebut tegangan geser. Regangan yang sesuai dikenal sebagai regangan geser dan diukur dengan deformasi sudut yang menyertai tegangan geser.Tegangan geser dan regangan geser masing-masing dilambangkan dengan hurufYunani tau (τ) dan phi (φ). Secara matematis,
  • 17. Bila double shear: Double shearing of a riveted joint
  • 18. Shear Modulus or Modulus of Rigidity Tegangan geser sebanding dengan regangan geser: Values of C for the commonly used materials.
  • 19. Contoh 5: Hitung gaya yang diperlukan untuk punch suatu circular blank berdiameter 60 mm pada 2 pelat setebal 5 mm.Tegangan geser ijin pelat adalah 350 N/mm.
  • 20. Contoh 6: GayaTarik sebesar 80 kN ditransmisikan dari batang X ke batangY melalui sebuah pin seperti ditunjukkan pada gambar. Jika tegangan tarik maksimum yang diizinkan pada batang adalah 100 N/mm2 dan tegangan geser yang diizinkan pada pin adalah 80 N/mm2 , tentukan diameter batang dan pin.
  • 21. Bearing Stress Tegangan pada bantalan (tegangan pada permukaan kontak antara paku keling dan pelat),
  • 22. Tekanan bantalan rata-rata untuk jurnal yang didukung dalam bantalan diberikan oleh
  • 23.
  • 24. LATIHAN SOAL 1. Batang penghubung mesin uap bolak-balik dikenai beban maksimum 65 kN.Temukan diameter batang penghubung pada bagian tertipisnya, jika tegangan tarik yang diizinkan adalah 35 N/mm2. 2. Tegangan maksimum pada sambungan bawah dari pengatur Porter adalah 580 N dan tegangan maksimum pada sambungan adalah 30 N/mm2. Jika tautannya adalah penampang lingkaran, tentukan diameternya. 3. Gaya tarik sebesar 90 kN ditransmisikan dari batang X ke batangY melalui sebuah pin seperti ditunjukkan pada gambar. Jika tegangan tarik maksimum yang diizinkan pada batang adalah 120 N/mm2 dan tegangan geser yang diizinkan pada pin adalah 90 N/mm2, tentukan diameter batang dan pin. 90 kN 90 kN
  • 25. TORSIONAL AND BENDING STRESSES IN MACHINE PARTS • Ketika bagian mesin dikenai aksi dari dua kopel yang sama besar dan berlawanan yang bekerja pada bidang paralel (atau torsi atau momen puntir), maka bagian mesin tersebut dikatakan mengalami torsi. Tegangan yang ditimbulkan oleh puntir dikenal sebagai tegangan geser puntir. Ini adalah nol pada sumbu centroidal dan maksimum di permukaan luar. • Perhatikan poros tetap pada satu ujung dan mengalami torsi (T) di ujung lainnya seperti yang ditunjukkan pada gambar. Akibat torsi ini, setiap penampang poros mengalami tegangan geser puntir. Tegangan geser puntir adalah nol pada sumbu pusat dan maksimum pada permukaan luar. Tegangan geser torsional maksimum pada permukaan luar poros dapat diperoleh dari persamaan berikut: Torsional shear stress
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Shafts in Series and Parallel • Ketika dua poros dengan diameter berbeda dihubungkan bersama untuk membentuk satu poros, itu kemudian dikenal sebagai poros komposit. • Jika torsi penggerak diterapkan di satu ujung dan torsi penahan di ujung lainnya, maka poros dikatakan terhubung secara seri seperti yang ditunjukkan pada Gambar (a). • Dalam kasus seperti itu, setiap poros mentransmisikan torsi yang sama dan total sudut puntir sama dengan jumlah sudut puntiran kedua poros. Secara matematis, total sudut puntir,
  • 31. Ketika torsi penggerak (T) diterapkan di persimpangan dua poros, dan torsi penahan T1 dan T2 di ujung poros lainnya, maka poros dikatakan terhubung secara paralel, seperti yang ditunjukkan pada Gambar ( b). Dalam kasus seperti itu, sudut puntir sama untuk kedua poros, yaitu:
  • 32. Bending Stress in Straight Beams Dalam praktek keteknikan, bagian-bagian mesin dari komponen struktur dapat dikenai beban statis atau dinamis yang menyebabkan tegangan lentur pada bagian selain jenis tegangan lain seperti tegangan tarik, tekan dan geser. Perhatikan balok lurus yang mengalami momen lentur M seperti yang ditunjukkan pada Gambar di bawah. Asumsi berikut biasanya dibuat saat menurunkan rumus lentur. 1. Bahan balok adalah homogen sempurna (yaitu dari bahan yang sama di seluruh) dan isotropik (yaitu sifat elastis yang sama ke segala arah). 2. Bahan balok mematuhi hukum Hooke. 3. Bagian melintang (yaitu BC atau GH) yang datar sebelum ditekuk, tetap datar setelah membungkuk juga. 4. Setiap lapisan balok bebas untuk mengembang atau mengerut, secara independen, dari lapisan, di atas atau di bawahnya. 5. ModulusYoung (E) adalah sama dalam tarik dan tekan. 6. Beban diterapkan pada bidang lentur. Bending stress in straight beams.