SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Tegangan
Pembebanan dan Jenis Tegangan.
Bila suatu batang mengalami pembebanan dari luar yg bekerja
Sejajar sumbu batang tersebut, maka didalam batang tsb akan
timbul gaya-gaya lawan yg dihasilkan oleh gaya antar molekul
Itu sendiri.
F
Gaya-gaya yg timbul di dalam batang ini secara umum adalah:
Gaya Normal,dengan arah tegak lurus penampang batang.
Gaya Tangensial, dengan arah terletak pada penampang
batang.
Gaya Normal
Gaya Tangensial
Dengan menganggap bahwa gaya-gaya yg timbul ini terbagi rata
pada seluruh luas penampang, maka gaya-gaya yg bekerja pada
suatu luasan penampang, disebut “ TEGANGAN” ().
Tegangan ()
Gaya (F)
Luas Penampang (A)
=
Gaya (F) = Newton.
Luas Penampang (A) = cm2 atau mm2.
Tegangan () = N/ cm2 atau N/mm2.
 Dari Gaya-gaya yg timbul, maka tegangan yang timbul adalah :
Tegangan Normal ()
F
d
Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt ditulis:
 = F/A (N/mm2)
Penampang
Tegangan Tangensial ( )
Gaya Tangensial
Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt ditulis:
 = F/A (N/mm2)
 Tegangan – tegangan Dasar
Didalam perencanaan elemen mesin, bila ditinjau dari cara dan
arah pembebanan terjadi pada bahan yg akan direncanakan
maka analisa tegangan pada bahan dibagi 5 bagian yaitu:
Tegangan Normal.
a. Tegangan Tarik (t)
t = F/A
b. Tegangan Tekan (tk)
tk= F/A
c. Tegangan Lengkung/Bengkok (b)
F
F
Tegangan Lengkung/Bengkok (b)
Momen Bengkok (Mb)
Momen Tahanan Bengkok (Wb)
=
Tegangan Tangensial.
a.Tegangan Geser (g)
g = F/A (N/mm2)
b.Tegangan Puntir (pt)
pt
Momen Puntir/Torsi (T)
Momen Tahanan Puntir(Wpt)
=
Gaya F mengakibatkan tegangan normal ()
Torsi (T) mengakibatkan tegangan tangensial (  )
Tegangan Kombinasi.
Yang dimaksud teg.kombinasi adalah bila pada suatu batang menerima
atau menahan dua jenis tegangan .Tegangan yg diterima pada batang
yg sama berupa kombinasi antara tegangan normal dengan tegangan
tangensial.
Rumus-rumus Empiris Untuk Tegangan.
g = 0,8 t
pt = 0,6 t
Pena
Plat
F
Pena putus akibat geser
Plat putus akibat Tarik
F
F
Berbagai Jenis Tegangan
Penampang baut putus akibat geser
Momen (M).
Momen adalah hasil perkalian antara Gaya dengan Jarak
M = F . L
• Momen Puntir (Mpt) / TORSI (T).
r
F
Mpt = F. r
F = Gaya (N).
r = jari-jari ( cm, mm).
Mpt= Momen puntir (N.m, N.mm).
• Momen Bengkok / Lengkung (Mb).
Mb = b . wb
b = Teg. Bengkok/Lengkung (N/cm2)
wb = Momen tahanan bengkok (cm3)
Mb= Momen bengkok (N.cm)
F
Mb = F . L
L
 Momen Tahanan (W)
 Momen Tahanan Bengkok (Wb)
d
Wb = /32 d3
d
D
Wb = /32 ( )
D4 – d4
D
h
b
Wb = 1/6 b.h2
Momen Tahanan Puntir (WPt)
d
Wpt= /16 d3
d
D
Wpt= /16 (
D4 – d4
D
)
Diagram Tegangan dan Regangan ( &  ).
Bahan/Material yg diperjual belikan di pasaran kekuatan dari material
tersebut sering diberikan dalam bentuk hasil pengujian, berupa Tegangan
Tarik atau Kekerasan, dimana besar tegangan tarik ini selalu
berhubungan dengan angka kekerasan dari suatu material/bahan.
Besarnya tegangan tarik juga berhubungan dgn besarnya tegangan
tegangan yg lain seperti: Teg. Lengkung, Teg.Geser dan Teg. puntir
Hasil dari nilai teg.Tarik dari berbagai bahan/material diperoleh
dari hasil percobaan yaitu dengan menarik material tersebut
hingga putus . Dari hasil pengujian tarik untuk bahan maka
diperoleh prilaku bahan/material dengan bentuk grafik .
Bentuk dari grafik tersebut dinyatakan dalam grafik/diagram
Tegangan dan Regangan
Stress Strain Diagram
Untuk material yang rapuh:
Contoh: Besi Tuang
Stress Strain Diagram
Untuk material yang ulet
Contoh: Baja lunak
Titik Patah
Daerah Plastis
Daerah Elastis
Ultimate Stress
(Tegangan Tarik Maksimum)
Titik Patah
Diagram Stress-Strain (Diagram Tegangan dan Regangan)
Strain ( ) (ΔL/L)
4
1
2
3
5
Daerah Elastis
Daerah plastis
Strain
Hardening Patah (Fracture)
Tegangan
Tarik
Maksimum
σt maks
Daerah Elastis.
Berlaku Hukum Hooke.
Daerah Berlakunya Modulus
Elastisitas (E)
Daerah Plastis
Kekuatan tarik Maksimum
Strain hardening
Daerah Patah (fracture)
Necking
Tegangan
tarik tarik
yg diizinkan
(σt)

Modulus Elastisitas (E)
Image is Figure 9.24 on pp. 268 in Engineering Fundamental and Problem Solving, Eide et al.
Modulus Elastisitas (E)
Material E, psi (lb/inc2) E, Gpa (109 N/m2)
Cold-rolled steel 30 x 106 210
Cast iron 16 x 106 110
Copper 16 x 106 110
Aluminum 10 x 106 70
Stainless steel 27 x 106 190
Nickel 30 x 106 210
Catatan : N/m2 = Pa
N/mm2 = Mpa (Mega Pascal)
Table .1 on pp. 269 in Engineering Fundamental and Problem Solving, Eide et al.
Contoh Untuk Baja (Steel)
Stress and Strain Diagram
Contoh: Menghitung Tegangan Tarik (σt)
F = 294 N
= 294 N
A = ( /4) d2 = 0,785 (52 mm2)
= 19.6 mm2
 = F/A
= 294 N / 19.6 mm2
= 15 N/mm2
2,50 m
294 N
5 mm
Sifat – sifat Material.
Brittle/Rapuh
Contoh : Material rapuh,Besi tuang.
Tidak ada perpanjangan sebelum putus.
Ductile /Tidak rapuh (Ulet)
Contoh material tidak rapuh: Baja carbon (Carbon Steel)
Ductile
Brittle
Strain
 Menentukan besarnya Regangan ().
 = L/ L, dimana L = Pertambahan Panjang (mm).
L = Panjang mula-mula (mm)
 Menentukan besarnya Tegangan ().
 = F/A, dimana F = Gaya (N)
A = Luas penampang (mm2)
dimana F = Gaya (N)
L = Panjang semula (mm)
E = Modulus Elastisitas (N/mm2)
A = Luas penampang (mm2)
 Menentukan besarnya Pertambahan panjang (L).
ΔL = F. L/E. A
Uraian dari persamaan didapat dalam bentuk lain :
Є = ΔL/ L = F . L / E. A = F/ E. A = 1/ E . σ
L
Є = σ/E
 Menentukan besarnya Tegangan tarik maksimum (t mak).
Besarnya teg.maksimun untuk berbagai bahan dari hasil
percobaan tarik biasanya selalu diambil sebagai symbol
dari bahan , misalnya untuk baja:
St 37 t mak = 37 kg/mm2 = 370 N/mm2
St 42 t mak = 42 kg/mm2 = 420 N/mm2
St 60 t mak = 60 kg/mm2 = 600 N/mm2
Atau E = σ/Є, Hukum Hook
Contoh menghitung Pertambahan Panjang (ΔL)
 = 15 N/mm2
 = /E
= 15 N/mm2/2100000 N/mm2
= 0.0000714
L = L
= (0.0000714 ) x 2500 mm
= 0.178 mm
E = 2,1 x 106 N/mm2 (Mpa) = Mega Pascal
(Modulus Elastis Baja)
2,50 m
294 N
5.00 mm
 Tegangan tarikyang diizinkan /Tegangan Kerja. ().
Setelah di ketahui besarnya teg.tarik dari berbagai bahan ,maka
didalam perencanaan elemen-elemen mesin sudah barang tentu
dipilih suatu bahan yang aman untuk dipergunakan dalam me-
rancang Elemen mesin tsb. Untuk itu dipilih suatu tegangan yg
aman yang disebut dengan Tegangan yang diizinkan ()
= t mak/ sf , dimana
tmak = Tegangan tarik maksimum .
sf = Faktor keamanan.
Besarnya faktor keamanan yang diambil tergantung dari
jenis pembebanan yang diterima .
Besarnya Faktor Keamanan untuk berbagai Material &Jenis Pembebanan.
MATERIAL Pembebanan
Statis Dinamis Kejut
Berulang Berganti
Metal yang rapuh 4 6 10 15
Metal yang lunak 5 6 9 15
Baja Kenyal ( Mild
Steel )
3 5 8 13
Baja Tuang 3 5 8 15

More Related Content

Similar to bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt

03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)tekpal14
 
Bab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zatBab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zatEKO SUPRIYADI
 
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFirdha Afsari
 
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat  baru by Sarah MaulinaSifat mekanika zat  baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat baru by Sarah MaulinaSarah Maulina
 
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptxfriskatheresia
 
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxPertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxbagus281236
 
06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3tekpal14
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikkaatteell
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaIrwan Saputra
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Ahmad Ramdani
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatLinkin Park News
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniiky
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdfTotohHanafiah1
 

Similar to bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt (20)

03 tegangan regangan (2)
03   tegangan regangan (2)03   tegangan regangan (2)
03 tegangan regangan (2)
 
SAMBUNGAN.ppt
SAMBUNGAN.pptSAMBUNGAN.ppt
SAMBUNGAN.ppt
 
Bab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zatBab 4 sifat mekanik zat
Bab 4 sifat mekanik zat
 
Fisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhanaFisika gerak harmoni sederhana
Fisika gerak harmoni sederhana
 
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat  baru by Sarah MaulinaSifat mekanika zat  baru by Sarah Maulina
Sifat mekanika zat baru by Sarah Maulina
 
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
1. Elastisitas - Bahas Soal.pptx
 
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxPertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
 
06 momen inersia 3
06  momen inersia 306  momen inersia 3
06 momen inersia 3
 
torsi.pdf
torsi.pdftorsi.pdf
torsi.pdf
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Getaran Harmonis
Getaran HarmonisGetaran Harmonis
Getaran Harmonis
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 
Lenturan 2
Lenturan 2Lenturan 2
Lenturan 2
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1
 
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zatKelompok 2 a sifat mekanik zat
Kelompok 2 a sifat mekanik zat
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Sambungan baut
Sambungan bautSambungan baut
Sambungan baut
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
 

More from Gidion Turuallo

ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdfss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdfGidion Turuallo
 
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docxGidion Turuallo
 
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docxDaftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docxGidion Turuallo
 
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).pptPerhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).pptGidion Turuallo
 
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.pptStruktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.pptGidion Turuallo
 

More from Gidion Turuallo (6)

ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdfss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
ss_hdjdhdhdjd_gsgdh_jshhsddg_hgdbcgdys2016.pdf
 
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
123-Article Text-234-1-10-1267378e-20190917.docx
 
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docxDaftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
Daftar Arti Emoji terpopuler igunakan .docx
 
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).pptPerhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
Perhitungan sturktur kolom baja 6162 (4).ppt
 
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.pptStruktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
Struktur Rabgka Bangunan Bangunan Baja _13776666.ppt
 
737 1613-1-sm
737 1613-1-sm737 1613-1-sm
737 1613-1-sm
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (9)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt

  • 1. Tegangan Pembebanan dan Jenis Tegangan. Bila suatu batang mengalami pembebanan dari luar yg bekerja Sejajar sumbu batang tersebut, maka didalam batang tsb akan timbul gaya-gaya lawan yg dihasilkan oleh gaya antar molekul Itu sendiri. F Gaya-gaya yg timbul di dalam batang ini secara umum adalah: Gaya Normal,dengan arah tegak lurus penampang batang. Gaya Tangensial, dengan arah terletak pada penampang batang. Gaya Normal Gaya Tangensial
  • 2. Dengan menganggap bahwa gaya-gaya yg timbul ini terbagi rata pada seluruh luas penampang, maka gaya-gaya yg bekerja pada suatu luasan penampang, disebut “ TEGANGAN” (). Tegangan () Gaya (F) Luas Penampang (A) = Gaya (F) = Newton. Luas Penampang (A) = cm2 atau mm2. Tegangan () = N/ cm2 atau N/mm2.
  • 3.  Dari Gaya-gaya yg timbul, maka tegangan yang timbul adalah : Tegangan Normal () F d Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt ditulis:  = F/A (N/mm2) Penampang
  • 4. Tegangan Tangensial ( ) Gaya Tangensial Bila luas penampang A (mm2), maka Tegangan dpt ditulis:  = F/A (N/mm2)
  • 5.  Tegangan – tegangan Dasar Didalam perencanaan elemen mesin, bila ditinjau dari cara dan arah pembebanan terjadi pada bahan yg akan direncanakan maka analisa tegangan pada bahan dibagi 5 bagian yaitu: Tegangan Normal. a. Tegangan Tarik (t) t = F/A b. Tegangan Tekan (tk) tk= F/A
  • 6. c. Tegangan Lengkung/Bengkok (b) F F Tegangan Lengkung/Bengkok (b) Momen Bengkok (Mb) Momen Tahanan Bengkok (Wb) =
  • 7. Tegangan Tangensial. a.Tegangan Geser (g) g = F/A (N/mm2) b.Tegangan Puntir (pt) pt Momen Puntir/Torsi (T) Momen Tahanan Puntir(Wpt) =
  • 8. Gaya F mengakibatkan tegangan normal () Torsi (T) mengakibatkan tegangan tangensial (  ) Tegangan Kombinasi. Yang dimaksud teg.kombinasi adalah bila pada suatu batang menerima atau menahan dua jenis tegangan .Tegangan yg diterima pada batang yg sama berupa kombinasi antara tegangan normal dengan tegangan tangensial. Rumus-rumus Empiris Untuk Tegangan. g = 0,8 t pt = 0,6 t
  • 9. Pena Plat F Pena putus akibat geser Plat putus akibat Tarik F F Berbagai Jenis Tegangan
  • 10. Penampang baut putus akibat geser
  • 11. Momen (M). Momen adalah hasil perkalian antara Gaya dengan Jarak M = F . L • Momen Puntir (Mpt) / TORSI (T). r F Mpt = F. r F = Gaya (N). r = jari-jari ( cm, mm). Mpt= Momen puntir (N.m, N.mm).
  • 12. • Momen Bengkok / Lengkung (Mb). Mb = b . wb b = Teg. Bengkok/Lengkung (N/cm2) wb = Momen tahanan bengkok (cm3) Mb= Momen bengkok (N.cm) F Mb = F . L L  Momen Tahanan (W)  Momen Tahanan Bengkok (Wb) d Wb = /32 d3 d D Wb = /32 ( ) D4 – d4 D h b Wb = 1/6 b.h2
  • 13. Momen Tahanan Puntir (WPt) d Wpt= /16 d3 d D Wpt= /16 ( D4 – d4 D )
  • 14. Diagram Tegangan dan Regangan ( &  ). Bahan/Material yg diperjual belikan di pasaran kekuatan dari material tersebut sering diberikan dalam bentuk hasil pengujian, berupa Tegangan Tarik atau Kekerasan, dimana besar tegangan tarik ini selalu berhubungan dengan angka kekerasan dari suatu material/bahan. Besarnya tegangan tarik juga berhubungan dgn besarnya tegangan tegangan yg lain seperti: Teg. Lengkung, Teg.Geser dan Teg. puntir Hasil dari nilai teg.Tarik dari berbagai bahan/material diperoleh dari hasil percobaan yaitu dengan menarik material tersebut hingga putus . Dari hasil pengujian tarik untuk bahan maka diperoleh prilaku bahan/material dengan bentuk grafik . Bentuk dari grafik tersebut dinyatakan dalam grafik/diagram Tegangan dan Regangan
  • 15. Stress Strain Diagram Untuk material yang rapuh: Contoh: Besi Tuang Stress Strain Diagram Untuk material yang ulet Contoh: Baja lunak Titik Patah Daerah Plastis Daerah Elastis Ultimate Stress (Tegangan Tarik Maksimum) Titik Patah
  • 16. Diagram Stress-Strain (Diagram Tegangan dan Regangan) Strain ( ) (ΔL/L) 4 1 2 3 5 Daerah Elastis Daerah plastis Strain Hardening Patah (Fracture) Tegangan Tarik Maksimum σt maks Daerah Elastis. Berlaku Hukum Hooke. Daerah Berlakunya Modulus Elastisitas (E) Daerah Plastis Kekuatan tarik Maksimum Strain hardening Daerah Patah (fracture) Necking Tegangan tarik tarik yg diizinkan (σt) 
  • 17. Modulus Elastisitas (E) Image is Figure 9.24 on pp. 268 in Engineering Fundamental and Problem Solving, Eide et al.
  • 18. Modulus Elastisitas (E) Material E, psi (lb/inc2) E, Gpa (109 N/m2) Cold-rolled steel 30 x 106 210 Cast iron 16 x 106 110 Copper 16 x 106 110 Aluminum 10 x 106 70 Stainless steel 27 x 106 190 Nickel 30 x 106 210 Catatan : N/m2 = Pa N/mm2 = Mpa (Mega Pascal) Table .1 on pp. 269 in Engineering Fundamental and Problem Solving, Eide et al.
  • 19. Contoh Untuk Baja (Steel) Stress and Strain Diagram
  • 20. Contoh: Menghitung Tegangan Tarik (σt) F = 294 N = 294 N A = ( /4) d2 = 0,785 (52 mm2) = 19.6 mm2  = F/A = 294 N / 19.6 mm2 = 15 N/mm2 2,50 m 294 N 5 mm
  • 21. Sifat – sifat Material. Brittle/Rapuh Contoh : Material rapuh,Besi tuang. Tidak ada perpanjangan sebelum putus. Ductile /Tidak rapuh (Ulet) Contoh material tidak rapuh: Baja carbon (Carbon Steel) Ductile Brittle Strain
  • 22.  Menentukan besarnya Regangan ().  = L/ L, dimana L = Pertambahan Panjang (mm). L = Panjang mula-mula (mm)  Menentukan besarnya Tegangan ().  = F/A, dimana F = Gaya (N) A = Luas penampang (mm2) dimana F = Gaya (N) L = Panjang semula (mm) E = Modulus Elastisitas (N/mm2) A = Luas penampang (mm2)  Menentukan besarnya Pertambahan panjang (L). ΔL = F. L/E. A
  • 23. Uraian dari persamaan didapat dalam bentuk lain : Є = ΔL/ L = F . L / E. A = F/ E. A = 1/ E . σ L Є = σ/E  Menentukan besarnya Tegangan tarik maksimum (t mak). Besarnya teg.maksimun untuk berbagai bahan dari hasil percobaan tarik biasanya selalu diambil sebagai symbol dari bahan , misalnya untuk baja: St 37 t mak = 37 kg/mm2 = 370 N/mm2 St 42 t mak = 42 kg/mm2 = 420 N/mm2 St 60 t mak = 60 kg/mm2 = 600 N/mm2 Atau E = σ/Є, Hukum Hook
  • 24. Contoh menghitung Pertambahan Panjang (ΔL)  = 15 N/mm2  = /E = 15 N/mm2/2100000 N/mm2 = 0.0000714 L = L = (0.0000714 ) x 2500 mm = 0.178 mm E = 2,1 x 106 N/mm2 (Mpa) = Mega Pascal (Modulus Elastis Baja) 2,50 m 294 N 5.00 mm
  • 25.  Tegangan tarikyang diizinkan /Tegangan Kerja. (). Setelah di ketahui besarnya teg.tarik dari berbagai bahan ,maka didalam perencanaan elemen-elemen mesin sudah barang tentu dipilih suatu bahan yang aman untuk dipergunakan dalam me- rancang Elemen mesin tsb. Untuk itu dipilih suatu tegangan yg aman yang disebut dengan Tegangan yang diizinkan () = t mak/ sf , dimana tmak = Tegangan tarik maksimum . sf = Faktor keamanan. Besarnya faktor keamanan yang diambil tergantung dari jenis pembebanan yang diterima .
  • 26. Besarnya Faktor Keamanan untuk berbagai Material &Jenis Pembebanan. MATERIAL Pembebanan Statis Dinamis Kejut Berulang Berganti Metal yang rapuh 4 6 10 15 Metal yang lunak 5 6 9 15 Baja Kenyal ( Mild Steel ) 3 5 8 13 Baja Tuang 3 5 8 15