Kepemimpinan sinergistik adalah gaya kepemimpinan yang fokus pada membangun sinergi dari potensi anggota kelompok dengan cara: 1) membangun solidaritas dan rasa saling membutuhan antar anggota; 2) melakukan kolaborasi cerdas untuk menciptakan pengetahuan baru; 3) belajar secara inovatif dengan mempertanyakan pengetahuan lama.
Untuk mengenal apa itu buah naga, kita harus mengetahui apa itu buah naga, buah naga adalah buah yang dihasilkan dari tanaman dari keluarga kaktus-kaktusan (Cactaceae) dan dari marga Hylocereus dan Selenicereus. tanaman buah naga mempunyai sifat merambat dan akan terus tumbuh memanjang jika tidak dilakukan pemangkasan.
Disebuah artikel penyebaran buah naga di mulai pada tahun 1870 di Vietman. pertama kali tanaman buah naga ditujukan sebagai tanaman hias yang dibawa oleh rombongan orang Francis dari negara Guyana. perkembangan waktu tanaman buah naga sudah mulai di Budidayakan di negara-negara asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Filipina dan termasuk di Indonesia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga)
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama KatolikLusius Sinurat
Materi ini merupakan stimulus bagi para penyuluh Agama Katolik, termasuk para katekis, khususnya dalam upaya membangun Jejaring internal dan eksternal dalam menjalankan tugas mereka,
Untuk mengenal apa itu buah naga, kita harus mengetahui apa itu buah naga, buah naga adalah buah yang dihasilkan dari tanaman dari keluarga kaktus-kaktusan (Cactaceae) dan dari marga Hylocereus dan Selenicereus. tanaman buah naga mempunyai sifat merambat dan akan terus tumbuh memanjang jika tidak dilakukan pemangkasan.
Disebuah artikel penyebaran buah naga di mulai pada tahun 1870 di Vietman. pertama kali tanaman buah naga ditujukan sebagai tanaman hias yang dibawa oleh rombongan orang Francis dari negara Guyana. perkembangan waktu tanaman buah naga sudah mulai di Budidayakan di negara-negara asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Filipina dan termasuk di Indonesia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga)
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Membangun Jejaring Kerja Penyuluh Agama KatolikLusius Sinurat
Materi ini merupakan stimulus bagi para penyuluh Agama Katolik, termasuk para katekis, khususnya dalam upaya membangun Jejaring internal dan eksternal dalam menjalankan tugas mereka,
KnowledgePRO merupakan sistem knowledge management (KM) untuk mengelola pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan atau dihasilkan dari kegiatan-kegiatan program atau proyek yang dilakukan dalam sebuah organisasi.
VISI
HIMADKTAR sebagai forum Mahasiswa Bidikmisi yang dedikatif, aspiratif, dan aplikatif dengan mengedepankan integritas dan budi pekerti luhur serta menjunjung tinggi asas kekeluargaan, kebermanfaatan, dan akuntabilitas.
Menuju HIMADIKTAR dengan perubahan dan perbaikan "TOTALITAS" yakni Tofik and Tahlia will create a loyal organization, information that is easily received or obtained through good communication, good time management in organizing activities, attitudes and actions that reflect noble character, and smart in thinking and acting in everything.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Pendekatan Inovatif Cooperative Learning dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
05 Kepemimpinan Transformasional RLA XIII (Dr. Haryanto, M.Pd & Dr. Dewi Wahy...Massaputro Delly TP
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kompetensi kepemimpinan transformasional yaitu kemampuan dalam memimpin inovasi melalui pembelajaran menghargai harkat dan martabat manusia, peningkatan mutu pelayanan, menunjukkan kesadaran diri terhadap kekuatan karakter dan kebajikan (virtues) yang dimilikinya, mengenali peluang dan ancaman perubahan lingkungan strategis, dan mengenali langkahlangkah yang tepat untuk memunculkan potensi inovatif suatu organisasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode, berbagi pengalaman, studi kasus, diskusi interaktif, dan games. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menunjukkan kemampuan berinovasi.
#RLA Angkatan XIII
Standarisasi Penilaian Kinerja Satuan Tugas Percepatan Berusaha - Rencana Aks...Massaputro Delly TP
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional (RBI) ini disusun oleh Peserta Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XIII dalam rangka memenuhi tugas kepesertaan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Merupakan bahan ajar atau materi yang disampaikan oleh Tim Pengajar dan Fasilitator untuk mempersiapkan peserta Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XIII menyusun Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional (RBI), sekaligus mempersiapkan bahan seminar RBI pada tanggal 29 Agustus 2018.
Merupakan bahan ajar atau materi yang disampaikan oleh Tim Pengajar dan Fasilitator untuk mempersiapkan peserta Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XIII menyusun Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional (RBI), sekaligus mempersiapkan bahan seminar RBI pada tanggal 29 Agustus 2018.
Optimalisasi Satuan Tugas Percepatan Berusaha Melalui Forum Komunikasi Dalam ...Massaputro Delly TP
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional (RBI) ini disusun oleh Peserta Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XIII dalam rangka memenuhi tugas kepesertaan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional (RBI) ini disusun oleh Peserta Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XIII dalam rangka memenuhi tugas kepesertaan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Forum Pengawasan dan Komunikasi Stakeholder Implementasi Perpres Nomor 20 Tah...Massaputro Delly TP
Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Instansional (RBI) ini disusun oleh Peserta Reform Leader Academy (RLA) Angkatan XIII dalam rangka memenuhi tugas kepesertaan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan menetapkan kebutuhan RB instansi melalui pembelajaran pemetaan kebutuhan perubahan RB instansi, identifikasi kebutuhan perubahan RB instansi, dan penetapan intervensi penyelesaian permasalahan RB instansi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode, diskusi interaktif, studi kasus, praktek. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan menetapkan intervensi penyelesaian permasalahan RB instansi.
#RLAXIII
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan menyusun Rencana Aksi RB Nasional sesuai tema melalui pembelajaran identifikasi permasalahan RB tingkat nasional, penetapan area perubahan dan penyusunan Rencana Aksi RB Nasional. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif, pembimbingan dan penulisan. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan dalam menyusun Rencana Aksi RB Nasional.
#RLAXIII
20 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Tim Fasilitator)Massaputro Delly TP
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan menyusun Rencana Aksi RB Nasional sesuai tema melalui pembelajaran identifikasi permasalahan RB tingkat nasional, penetapan area perubahan dan penyusunan Rencana Aksi RB Nasional. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif, pembimbingan dan penulisan. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan dalam menyusun Rencana Aksi RB Nasional.
#RLAXIII
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan menyusun Rencana Aksi RB Nasional sesuai tema melalui pembelajaran identifikasi permasalahan RB tingkat nasional, penetapan area perubahan dan penyusunan Rencana Aksi RB Nasional. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif, pembimbingan dan penulisan. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan dalam menyusun Rencana Aksi RB Nasional.
#RLAXIII
18 Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Nasional (Dr. M. Idris)Massaputro Delly TP
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan menyusun Rencana Aksi RB Nasional sesuai tema melalui pembelajaran identifikasi permasalahan RB tingkat nasional, penetapan area perubahan dan penyusunan Rencana Aksi RB Nasional. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif, pembimbingan dan penulisan. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan dalam menyusun Rencana Aksi RB Nasional.
#RLAXIII
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan menetapkan kebutuhan RB instansi melalui pembelajaran pemetaan kebutuhan perubahan RB instansi, identifikasi kebutuhan perubahan RB instansi, dan penetapan intervensi penyelesaian permasalahan RB instansi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode, diskusi interaktif, studi kasus, praktek. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan menetapkan intervensi penyelesaian permasalahan RB instansi.
#RLAXIII
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang Inovasi di sektor publik, melalui pembelajaran konsep inovasi sektor publik, jenis-jenis inovasi sektor publik, tahapan inovasi sektor publik, tantangan inovasi sektor publik, dan praktik baik inovasi sektor publik. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif, studi kasus. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya memahami pentingnya inovasi di sektor publik.
#RLAXIII
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
3. Mengenalkan Kepemimpinan Sinergistik
dgn Simulasi/Game
• Bentuk Kelompok dgn game “Body
Contact”
• Peserta scr Kelompok: “ Pengiriman
Barang” dgn dua tahap:
a. Tahap konservatif
b. Tahap yg Inovatif
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
3
4. Pola Pikir Sinergistik [1]
• Mentalitas berlebih (abundance mentality),
bukan mentalitas keterbatasan (scarcity
mentality)
• Menganggap kegagalan adalah
konsekuensi dari kekurangan diri sendiri,
bukan konsekuensi dari niat jahat pihak lain
• Berpikir positif tentang orang lain, bukan
negatif
• Menganggap kepentingan sendiri setara,
bukan kalah dari kepentingan bersama
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
4
5. • Menganggap orang lain adalah orang yang
juga cerdas, bukan orang yang tidak berdaya
• Mengggap orang lain adalah orang yang
terhormat dan dapat dipercaya, bukan orang
yang patut dicurigai
• Optimistik menghadapi tantangan, bukan
pesimistik
• Menerawang ke masa depan, bukan terpaku
pada masa kini
Pola Pikir Sinergistik [2]
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
5
6. Pola Pikir Sinergistik [3]
• Melihat keberhasilan masa lalu sebagai
pelajaran untuk berubah menghadapi masa
depan, bukan sebagai alasan untuk tidak
berubah
• Berpikiran terbuka, bukan terjebak oleh
ortodoksi, konvensi, dan kebiasaan
• Berpikiran maju (progresif), bukan regresif
• Berwawasan luas, tidak sekedar terfokus pada
substansi bidang spesialisasi sendiri
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
6
7. Pola Pikir Sinergistik [4]
• Memandang kebhinekaan pengetahuan dan
kepentingan di tempat kerja sebagai
sumber inovasi dan kreativitas, bukan
sebagai sumber konflik, permasalahan, atau
kekacauan
• Melihat konflik sebagai tanda kepedulian
orang untuk maju, bukan sebagai awal
disintegrasi
• Menganggap hambatan kerjasama adalah
wajar, bukan tanda dari perpecahan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
7
8. Mengenalkan Peran, Ciri, Perilaku
Kepemimpinan Sinergistik
dgn Simulasi/Game
• Bentuk Kelompok dgn game “Simulasi
Hitung”
• Peserta scr Kelompok: “ Membuat sebuah
Bangunan …” dgn dua tahap:
a. Bangunan tak jelas
b. Bangunan yg Inovatif
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
8
9. Peran Pemimpin di dalam
Upaya Membangun Sinergi [1]
• Fasilitator dan peserta aktif di dalam proses
berbagi informasi, dialog, dan olah intelektual
• Fasilitator proses integrasi aneka ragam potensi
insani menjadi modal maya organisasi
• Pengembang budaya kerja yang kondusif bagi
kerjasama yang dilandasi rasa saling percaya dan
saling menghargai yang tulus
• Penjaga tata nilai, norma, dan etika di dalam
kegiatan kerjasama
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
9
10. Peran Pemimpin di dalam
Upaya Membangun Sinergi [2]
• Pelopor kegiatan eksplorasi dan eksperimentasi
yang dijalankan di lingkungan kelompok kerja
• Pengelola konflik yang arif
• Pembangun konsensus yang dihargai dan
dipercaya oleh semua pihak yang bekerjasama
• Mediator olah intelektual dan dialog yang arif
• Penerobos kebuntuan intelektual yang kreatif dan
bijaksana
• Pembangkit semangat kerjasama yang efektif
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
10
11. • Dengan mengandalkan pada kemampuannya
berkomunikasi, berusaha dengan sungguh-sungguh
mempertemukan kepentingan anggota kelompok
yang berbeda-beda
• Tidak menjadikan dirinya “pusat” dari proses
sinergi, tetapi mengembangkan iklim kerja di mana
semua anggota kelompok mau saling berinteraksi
dan berbagi pengetahuan untuk menciptakan
sinergi
• Mengembangkan budaya kerja egaliter dan
apresiatif yang kondusif bagi kerjasama cerdas
Cara Pemimpin Sinergistik
Menjalankan Perannya [1]
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
11
12. • Tidak memaksa orang lain untuk memanfaatkan
kompetensinya, tetapi memberi mereka pilihan
bebas untuk memanfaatkan kompetensi siapa
saja dalam menciptakan sinergi
• Tidak berkompromi dalam mencegah dominasi
orang-orang tertentu di dalam bekerjasama
• Tidak membiarkan nalar tertentu berkembang
menjadi nalar yang dominan dengan cara
memberi peluang maksimal bagi berkembangnya
nalar-nalar alternatif
Cara Pemimpin Sinergistik
Menjalankan Perannya [2]
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
12
13. • Membina lingkungan kerja yang terbebas dari rasa
kuatir dan rasa takut
• Menunjukkan kesediaan untuk memperjoangkan
pemenuhan kebutuhan kerja dan kepentingan para
anggota kelompok kerja secara konsisten
• Bersedia berkorban dan “go the extra mile” bagi
anggota kelompok kerja yang dipimpinnya
• Berusaha agar semua sarana dan fasilitas yang
dibutuhkan bagi kerjasama sinergistik, cukup
tersedia pada waktu dibutuhkan
Cara Pemimpin Sinergistik
Menjalankan Perannya [3]
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
13
14. Ciri-ciri Pemimpin Sinergistik
• Pemimpin sinergistik adalah orang yang
berkemampuan mempengaruhi orang lain untuk
bekerjasama di antara mereka dan memadukan
gagasan mereka yang berbeda-beda menjadi
suatu pengetahuan hibrida yang memiliki nilai
utilitas tinggi bagi perusahaan dan petaruhnya
• Pemimpin sinergistik adalah orang yang mampu
mendorong orang lain untuk menggunakan otak
kanan maupun otak kirinya secara serentak dan
serasi
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
14
15. • Orang yang mampu melihat komplementaritas
yang terdapat di antara kepentingan, gagasan,
pengetahuan, dan wawasan yang berbeda-beda
• Orang yang mampu mengembangkan tatar
bersama (common platform) bagi kiprah bersama
dari orang-orang yang memiliki kepentingan yang
berbeda-beda
• Orang yang mampu menimbulkan kesadaran pada
diri orang-orang lain tentang nilai sinergistik dari
suatu kerjasama yang cerdas di suatu lingkungan
kerja yang pluralistik
Ciri-ciri Pemimpin Sinergistik
Lanjutan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
15
16. Perilaku Pemimpin Sinergistik
• Membangun Solidaritas - Menyadarkan orang
akan makna dan utilitas dari kerjasama serta
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kebutuhan
untuk bekerjasama
• Berkolaborasi Cerdas - Melakukan interaksi dan
komunikasi yang intensif untuk menciptakan
sinergi yang bernilai tinggi dari kebhinekaan intelek
yang terdapat di antara para anggota kelompok
kerja
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
16
17. • Belajar Inovatif - Mempertanyakan pengetahuan
yang mapan serta melakukan eksplorasi dan
eksperimentasi dalam rangka mengembangkan
pengetahuan hibrida yang bernilai tinggi
• Konsensus Kreatif - Menciptakan kesepakatan
bersama yang mampu mengakomodasikan
perbedaan kepentingan dengan arif – Konsensus
ini dapat dijadikan modal untuk membangun
keunggulan kreatif
Perilaku Pemimpin Sinergistik
Lanjutan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
17
18. 1. Membangun Solidaritas
• Menumbuhkan kesadaran di antara para
anggota kelompok kerja tentang makna dan
faedah dari suatu kerjasama cerdas melalui
dialog yang dilakukan dengan tulus dan terbuka
• Menumbuhkan kebutuhan untuk bekerjasama
dengan menunjukkan manfaat yang dapat
diperoleh dari suatu kerjasama yang tulus
• Membangun iklim kerja yang akrab dan egaliter
yang dilandasi rasa saling percaya, saling
menghargai, dan saling peduli yang tulus
Penjelasan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
18
19. Membangun Solidaritas
• Menumbuhkan kesadaran di antara para
anggota kelompok kerja tentang makna dan
faedah dari suatu kerjasama cerdas melalui
dialog yang dilakukan dengan tulus dan terbuka
• Menumbuhkan kebutuhan untuk bekerjasama
dengan menunjukkan manfaat yang dapat
diperoleh dari suatu kerjasama yang tulus
• Membangun iklim kerja yang akrab dan egaliter
yang dilandasi rasa saling percaya, saling
menghargai, dan saling peduli yang tulus
Penjelasan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
19
20. Membangun Solidaritas
• Menunjukkan bahwa masing-masing anggota
kelompok kerja dapat memberikan kontribusi
yang nyata dan berharga di dalam proses
penciptaan kinerja melebihi ekspektasi
• Menumbuhkan rasa saling membutuhkan
(interdependensi) di antara anggota kelompok
kerja dengan menunjukkan komplementaritas
dari intelek yang dimiliki masing-masing anggota
• Menumbuhkan rasa emfati di antara para
anggota kelompok
Penjelasan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
20
21. Membangun Solidaritas
• Mengembangkan rasa memiliki visi, misi, dan tata
nilai bersama melalui dialog tanpa meninggalkan
idealisme yang telah disepakati bersama
• Menumbuhkan mentalitas berlebih (abundance
mentality) dan kebiasaan berbagi di antara
anggota kelompok kerja
• Memahami kebutuhan dan kepentingan anggota
kelompok kerjanya dan bertanggung jawab untuk
memenuhinya secara layak
Penjelasan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
21
22. • Menumbuhkan kesadaran di antara para anggota
kelompok kerja bahwasanya mereka dapat banyak
berkontribusi pada usaha penciptaan sinergi
• Mengembangkan tatar bekerjasama yang rata di
mana setiap anggota kelompok kerja memperoleh
peluang yang sama untuk memberikan kontribusi
terbaik mereka pada usaha penciptaan sinergi
• Mengembangkan iklim kerja egaliter dan akrab
PenjelasanBerkolaborasi Cerdas
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
22
23. Berkolaborasi Cerdas
• Menumbuhkan rasa kompeten (self efficacy -
personal mastery) pada diri anggota kelompok
kerja, sehingga mereka berani memunculkan dan
menggunakan potensi terbaik mereka
• Mencari komplementaritas yang terdapat di antara
potensi intelektual para anggota kelompok kerja
• Mengembangkan pola pikir sistemik dan
pendekatan holistik dalam penanganan isyu
• Mengembangkan interaksi, dialog, dan olah
intelektual yang cerdas di dalam kelompok kerja
Penjelasan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
23
24. • Menghargai kebhinnekaan intelek dan perbedaan
kepentingan
• Memfasilitasi proses berbagi pengetahuan dan
penciptaan pengetahuan hibrida yang unik,
inovatif, dan memiliki potensi utilisasi yang tinggi
• Mencegah berkembangnya logika dominan, tetapi
sebaliknya menumbuhkan logika alternatif yang
relevan untuk memperkaya khasanah
pengetahuan
PenjelasanBerkolaborasi Cerdas
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
24
25. Belajar Inovatif
• Mempertanyakan kembali berbagai asumsi
dasar, dan bila perlu, memelopori pembaharuan
pradigma manajemen yang melandasi sistem
dan praktek manajemen yang berlaku sekarang
• Mempelopori upaya mempertanyakan kembali
pengetahuan yang sudah dikuasai kelompok
• Mengembangkan pemaknaan baru dari berbagai
fakta dan data yang tersedia
• Berani meninggalkan kebiasaan lama yang tidak
cocok lagi dengan kebutuhan kerja mutakhir
Penjelasan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
25
26. • Mengembangkan artikulasi baru dari tata nilai, visi,
dan misi perusahaan serta keyakinan dan asumsi
yang dijadikan sebagai acuan bersama
• Memelopori proses adaptasi terhadap
perkembangan kontekstual yang dihadapi
organisasi dengan mengkaji ulang dan
menyelaraskan berbagai sistem dan praktek
manajemen yang selama ini digunakan
• Memelopori pengembangan proses, produk, dan
jasa baru melalui kegiatan eksplorasi dan
eksperimentasi yang berkesinambungan
PenjelasanBelajar Inovatif
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
26
27. • Memfasilitasi proses belajar organisasional
• Mengajak anggota kelompok kerja untuk
mempelajari dan memahami lingkungan eksternal
(konteks) dengan lebih baik dan seksama
• Mengembangkan jejaring kerjasama dengan
pihak lain di lingkungan eksternal berdasarkan
prinsip kesetaraan, rasa saling percaya, dan rasa
saling menghargai yang tulus
• Memelopori interaksi dan kegiatan berbagi
pengetahuan dengan jejaring kerjasama eksternal
PenjelasanBelajar Inovatif
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
27
28. • Mengembangkan model mental yang dapat
diterima anggota kelompok kerja dengan penuh
kesadaran dan ketulusan
• Mengembangkan dan menerapkan wacana
menang-menang (“Win-win” atau “Menang
Tanpo Ngasorake”) di dalam usaha memadukan
aneka kepentingan anggota kelompok kerja
• Mengelola konflik secara arif dengan tetap
berfokus pada penanggulangan isyunya dan
menghindari personalisasi isyu tersebut
Penjelasan
Membangun
Konsensus Kreatif
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
28
29. • Membangun dan menguji rasa saling percaya
yang terdapat di antara angota kelompok kerja
secara berkesinambungan
• Mengembangkan kesepakatan yang akomodatif
yang dibangun di atas tatar bersama yang
ditumpu oleh tata nilai, visi, dan misi bersama
• Membiasakan para anggota kelompok untuk
bekerjasama di dalam lingkungan kerja
transparan yang bebas dari kemunafikan dan
egosentrisme yang kontra-produktif
Penjelasan
Membangun
Konsensus Kreatif
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
29
30. Membangun
Konsensus Kreatif
• Memberi peluang maksimal kepada para anggota
kelompok kerja untuk berpartisipasi nyata di dalam
proses pengambilan keputusan untuk mewujudkan
keadilan prosedural yang tinggi
• Mengusahakan agar konsensus yang dicapai
selalu terbuka untuk diperbaharui
• Memperhatikan tata krama selama bekerjasama
• Membiasakan diri untuk bertutur kata dengan
ramah dan benar untuk menghindari salah tafsir
Penjelasan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
30
31. Misi Pemimpin Sinergistik
sebagai Agen Perubahan
• Pemimpin sinergistik biasanya adalah orang yang
mengkaitkan aspirasi manajemen puncak dan niat
strategik dengan perkembangan lingkungan
kontekstual (eksternal) dan lingkungan internal
• Pemimpin sinergistik adalah orang yang
menimbulkan gelombang perubahan ke segala
arah dan jajaran organisasi melalui orang-orang
yang berinteraksi dengan mereka
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
31
32. • Pemimpin sinergistik merupakan sumber gagasan
baru yang dapat digunakan untuk memulai
berbagai perubahan di segala bidang
• Pemimpin sinergistik dapat menyesuaikan pola
kepemimpinannya dengan situasi yang
dihadapinya
• Pemimpin sinergistik membuka horison baru yang
penuh peluang inovasi bagi semua pihak yang
dilibatkannya di dalam proses kerjasama
Lanjutan
Pemimpin Sinergistik
sebagai Agen Perubahan
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
32
33. Manajer Tradisional vs Pemimpin
Sinergistik: Di mana Bedanya? [1]
Manajer Tradisional Pemimpin Sinergistik
Merasa diri sendiri sebagai
orang yang paling tahu
Merasa tidak ada orang yang
paling tahu
Berusaha keras memuaskan
pemilik saham
(shareholders)
Berusaha keras menciptakan
nilai bagi para petaruh
(stakeholders)
Berusaha memperluas
pangsa pasar
Berusaha membangun
kesetiaan pelanggan
Membangun keunggulan
berbasis sumber daya fisik
Membangun keunggulan
berbasis modal maya
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
33
34. Manajer Tradisional vs Pemimpin
Sinergistik: Di mana Bedanya? [2]
Manajer Tradisional Pemimpin Sinergistik
Bekerja untuk mendapatkan
imbalan dan jabatan
Bekerja untuk bertumbuh
kembang bersama
Berusaha mencapai sasaran
kuantitatif
Berusaha memuaskan para
petaruh
Kiprahnya digerakkan oleh
pertimbangan ekonomi dan
diarahkan oleh strategi
Kiprahnya digerakkan dan
diarahkan oleh aspirasi
Mendelegasikan tugas dan
pekerjaan
Melibatkan diri di dalam
kerja kolaboratif
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
34
35. Manajer Tradisional vs Pemimpin
Sinergistik: Di mana Bedanya? [3]
Manajer Tradisional Pemimpin Sinergistik
Menyediakan waktu untuk
menangani isyu yang
dianggapnya penting
Menyediakan waktu untuk
menangani isyu-isyu yang
dianggap penting orang lain
Beberapa orang baik akan
dapat menyelesaikan tugas ini
bagi saya
Merasa perlu untuk
memunculkan potensi terbaik
anggota kelompok
Produktivitas dan inovasi
ditentukan oleh teknologi
yang superior
Produktivitas dan inovasi
ditentukan oleh orang terbaik
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
35
36. Manajer Tradisional vs Pemimpin
Sinergistik: Di mana Bedanya? [4]
Manajer Tradisional Pemimpin Sinergistik
Perhatian terpusat pada laba
rugi
Perhatian terpusat pada
produktivitas
Pekerja adalah sumber daya
yang dapat dimanfaatkan
manajemen
Pekerja adalah anggota
organisasi yang terhormat
Akuntabilitas diwujudkan
melalui verifikasi
komprehensif di segala
bidang
Akuntabilitas diwujudkan
melalui verifikasi selektif di
bidang-bidang yang kritikal
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
36
37. Manajer Tradisional vs Pemimpin
Sinergistik: Di mana Bedanya? [5]
Manajer Tradisional Pemimpin Sinergistik
Ada akuntabilitas pribadi
yang jelas
Ada akuntabilitas pribadi
maupun akuntabilitas
bersama yang jelas
Mengendalikan proses Memperbaharui proses
“Saya minta anda
bertanggung jawab”
“Kita semua bertanggung
jawab”
Menghindari kesalahan
sekuat tenaga – “Orang yang
bersalah harus dihukum”
Kesalahan adalah hal yang
wajar dan manusiawi – “Kita
dapat belajar dari kesalahan”
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
37
38. Manajer Tradisional vs Pemimpin
Sinergistik: Di mana Bedanya? [6]
Manajer Tradisional Pemimpin Sinergistik
Memanfaatkan orang lain
secara maksimal
Mengembangkan orang lain,
agar mereka dapat
berprestasi maksimal
Menggunakan pendekatan
dan cara yang sudah teruji
kesahihannya
Menggunakan pendekatan
dan cara apa saja yang
diperkirakan memiliki peluang
berhasil yang besar
Membatasi risiko karir Berani menghadapi risiko
karir
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
38
39. Manajer Tradisional vs Pemimpin
Sinergistik: Di mana Bedanya? [7]
Manajer Tradisional Pemimpin Sinergistik
Melakukan analisis sampai
diperoleh hasil atau
kesimpulan yang pasti
Berani bereksperimentasi,
meskipun belum tentu dapat
diperoleh kepastian
“Saya tidak boleh gagal,
karena hal itu menyangkut
nama baik saya”
“Saya bisa gagal, tetapi saya
akan tetap mencari cara-cara
yang lebih baik”
“Orang yang pindah karir
menandakan bahwa ia tidak
setia pada organisasi”
“Orang bebas untuk pindah
karir, karena itulah haknya”
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
39
40. Mengenalkan Kepemimpinan Sinergistik
dalam mengoptimalkan Modal sosial Organisasi
dgn Simulasi/Game
• Simulasi “ Seven Up”
• Peserta scr Kelompok: “ Membangun
Menara” dgn dua tahap:
a. Menara sederhana
b. Menara yg Inovatif
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
40
41. • Di dalam dunia bisnis kontemporer tidak ada
produk atau jasa yang merupakan hasil kerja
satu orang saja - Setiap produk dan jasa yang
dihasilkan organisasi adalah keluaran dari suatu
proses kerjasama yang melibatkan banyak
orang
• Pelanggan membutuhkan produk dan jasa
yang makin canggih yang hanya dapat
dihasilkan dari integrasi sinergistik dari kerja
cerdas banyak orang
Modal Sosial dalam Organisasi [1]
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
41
42. • Kerjasama cerdas di antara orang-orang yang
memiliki potensi berbeda, tetapi komplementer,
dapat menghasilkan keunggulan kreatif yang
sinergistik - Keunggulan kreatif biasanya bukan
merupakan hasil kerja satu orang saja
• Dengan bekerjasama dapat dimunculkan
potensi terbaik dari para anggota melalui olah
intelektual, eksplorasi, dan eksperimentasi yang
dilandasi oleh rasa saling percaya dan
kebersamaan yang tulus
Modal Sosial dalam Organisasi [2]
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
42
43. • Kerjasama bukan saja dapat menghasilkan nilai
ekonomik yang tinggi, tetapi juga dapat
membangun ikatan emosional dan rasa solider
di antara para anggota, yang menyebabkan
mereka menjadi lebih tangguh dalam menghadapi
tantangan eksternal
• Kerjasama dapat mengurangi rasa kuatir orang
pada waktu menghadapi ke-tidak-pasti-an dan
risiko, sehingga dengan begitu dapat muncul
keberanian bertindak yang lebih besar
Modal Sosial dalam Organisasi [3]
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
43
44. Memotret Pemimpin dalam Pengambilan
Keputusan dgn analisis Kasus
• Contoh Kasus:
“SIAPA YANG HARUS DITOLONG”
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
44
45. • Pemimpin sinergistik bukanlah harus orang yang luar biasa,
tetapi adalah orang yang mau memahami kebutuhan dan
kepentingan anggota kelompok kerja yang dipimpinnya dan
memperjoangkan pemenuhan hal-hal itu secara konsisten
dan sepenuh hati
• Pemimpin sinergistik adalah orang yang rasional, cerdas,
dan pekerja keras, tetapi ia juga adalah orang yang penuh
kepedulian
• Pemimpin sinergistik berwawasan luas dan konseptual,
tetapi tidak enggan untuk juga mengerjakan hal-hal teknikal
dan operasional
• Pemimpin sinergistik adalah juga pemimpin yang
transformasional
Penutup
02-08-8018 Kepemimpinan Sinergistik/RLA
XIII-Jakarta/Haryanto-Dewi / 2018
45
46. Burung Irian Burung Cendrawasih,
Cukup Sekian Terima Kasih
Salam REFORMASI BIROKRASI Untuk
Indonesia Yang Lebih Baik
Sumber: Bahan: PROF. DJAMALUDIN
ANCOK, Guru Besar UGM