Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Proposal Kewirausahaan Usaha "Tempat Pensil Flanel"Shofi Asriani
Contoh proposal untuk praktek kewirausahaan , membuat tempat pensil dari kain flanel.
disusun oleh: Shofi Asriani - XII TKJ 1
SMK BINA NASIONAL INFORMATIKA
Proposal Ipteks bagi produk ekspor (IbPE) fashionHery budiyanto
Program IbPE merupakan satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penerapan dan
pengembangan hasil riset perguruan tinggi, berlangsung selama tiga tahun. Persoalan yang ditangani
meliputi seluruh aspek bisnis usaha kecil atau usaha menengah sejak bahan baku sampai ke
pemasaran produk. Demikian juga persoalan produksi dan manajemen perusahaan, menjadi bidang
garapan wajib IbPE. Unit usaha mitra yang dipilih adalah Almira Handmade dan Nanda Collection.
Keduanya merupakah perusahaan bidang Fasion yang berkedudukan di Kota Malang. UKM tersebut
mampu menghasilkan produk yang berpeluang ekspor atau yang secara tidak langsung dibawa ke
luar negeri yaitu negara Malaysia. Pembinaan dan Pengembangan yang dilakukan melalui IbPE ini
adalah: Tahun Pertama, Pembinaan/pembimbingan terhadap proses dan metode produksi agar
lebih efektif melalui perencanaan stasiun kerja agar sesuai dengan karakter pekerja, kapasitas,
alat dan ruang serta lingkungan kerja. Dalam kaitan dengan faktor ergonomi, dilakukan
penataan ruang kerja dan showroom Tahun Kedua, Pembinaan pembukuan meliputi aspek
daftar inventaris, neraca awal, buku harian, buku pembelian, buku penjualan, buku persediaan
barang, menghitung laba rugi, membuat neraca akhir serta mampu menghitung harga pokok
produksi per unit produk untuk tiap-tiap jenis produk yang diproduksi baik berdasarkan pesanan
maupun produk lainnya. Penambahan jenis produk dan diversifikasi desain produk yang telah
ada akan menambah keragaman produk dan kualitas produk sehingga diharapkan menambah
daya saing produk. Tahun Ketiga. Perluasan jaringan pemasaran baik lokal, nasional, maupun
ekspor dengan membuat katalog produk, mengikutsertakan UKM pada pameran yang khusus
untuk produk fashion, menjalin kerjasama dengan Dinas Perindag dan Dinas Koperasi Kota
Malang serta Provinsi Jawa Timur. Terwujudnya website profil perusahaan sebagai sarana
promosi penjualan produk ke pelanggan domestik maupun manca negara melalui proses ekspor
Melalui perangkat on-line berbasis IT maka jaringan pemasaran dan pasokan bahan baku akan
dapat diakses dengan baik.
Kata kunci: UKM, fashion, ekspor, pameran, diversifikasi, jaringan
memenuhi kebutuhan sayuran dan buah segar sehari-hari bagi masyarakat
pemukiman/perumahan di perkotaan. Teknologi Air Inflated Greenhouse sebagai
fasilitas pendukung produksi pertanian perkotaan, dapat dibangun serta dipindahkan ke
lokasi pemukiman/perumahan tertentu secara mudah, aman, cepat dan ringan (0,55mm
PVC Terpaulin) sehingga produk pertanian perkotaan semakin dekat dengan konsumen
pemukiman di perkotaan, dampaknya harga semakin murah namun berkualitas. Tujuan
jangka panjang adalah mengembangkan protitipe Air Inflated Greenhouse sebagai
fasilitas Urban Farming yang memenuhi aspek kekuatan, kecepatan, efektifitas,
kenyamanan serta mendorong hasil panen tanaman buah/sayuran hidroponik yang
higienis, murah dan menguntungkan, sehingga produk Air Inflated Greenhouse otomatis
mendukung peningkatan produksi pangan Nasional. Target khusus adalah tersedianya
protitipe Air Inflated Greenhouse sebagai fasilitas Urban Farming guna peningkatan
produktifitas tanaman buah/sayuran hidroponik higienis, murah dan menguntungkan,
sehingga berprospek tinggi untuk diproduksi massal oleh Mitra UMKM guna
memenuhi kebutuhan pangan Nasional. Metode Penelitian menggunakan Metode
Eksperimen dan Action Research, diawali dengan pengembangan rancang bangun,
pembuatan, pengujian dan perbaikan prototipe Air Inflated Greenhouse meliputi (1) uji
kekuatan dan ketahanan bahan Air Inflated Greenhouse terhadap cuaca, (2) uji bahan
Air Inflated Greenhouse yang paling efektif sebagai komponen struktur, (3) uji
kecepatan pembuatan, pengangkutan, perakitan, pemasangan, pembongkaran Air
Inflated Greenhouse, (4) uji temperatur, kelembaban dan tekanan udara didalam Air
Inflated Greenhouse, (5) uji tanaman buah/sayuran hidroponik yang cocok
dikembangkan dalam bangunan air inflated greenhouse sehingga diperoleh hasil panen
yang higienis, murah dan menguntungkan. Tahun pertama melakukan pengembangan
rancang bangun prototipe Air Inflated Greenhouse, dilanjutkan pembuatan prototipe dan
diakhiri dengan uji coba prototipe di Lab Universitas Merdeka Malang, serta uji coba
lapangan di workshop Mitra UMKM. Tahun kedua dilakukan perbaikan terhadap
prototipe Air Inflated Greenhouse dilanjutkan uji coba prototipe hasil perbaikan di Lab
Universitas Merdeka Malang, serta uji coba lapangan di workshop Mitra UMKM. Hasil
perbaikan prototipe tersebut diproses registrasi PATEN KemenkumHAM. Tahun
ketiga melanjutkan proses pengajuan PATEN KemenkumHAM diserta perbaikan
terhadap prototipe Air Inflated Greenhouse dilanjutkan uji coba prototipe hasil
perbaikan di Lab Universitas Merdeka Malang, serta uji coba lapangan di workshop
Mitra. Hasil penelitian berupa Teknologi Tepat Guna dipublikasikan pada
Seminar/Proceeding Nasional dan Jurnal Internasional terindex, diproses PATEN
KemenkumHAM, serta layak diproduksi massal oleh UMKM Mitra guna mendukung
percepatan produksi pangan Nasional yang higienis, murah dan menguntungkan.
Membangun jaringan wirausaha kerajinan kota malangHery budiyanto
Wirausaha bidang kerajinan sangat memerlukan jaringan dengan berbagai stakeholder untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Asosiasi Perajin Kota Malang merupakan kumpulan pelaku industri kreatif Kota Malang yang eksis dan berkembang berkat jaringan wirausaha ini.
1. i
Diusulkan oleh:
Muhammad Iqbal Nur Budiyanto Putra, NIM. 13430018 (angkatan 2013)
Bobby Sujangkung, NIM. 13430016 (angkatan 2013)
Widha Utama Putra, NIM. 14430008 (angkatan 2014)
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
MALANG
2014
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
SOWAN MBAH YUNUS
(Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus)
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………..
RINGKASAN ……………………………………………………………...
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
BAB 1. PENDAHULUAN ………………………………………………...
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………..
1.2 Perumusan Masalah …………………………………………………..
1.3 Tujuan ………………………………………………………………...
1.4 Target Luaran ………………………………………………………...
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA …………………….
2.1 Kondisi Umum Lingkungan Yang Menimbulkan Gagasan
Menciptakan Kegiatan Usaha ………………………………………...
2.2 Potensi Sumberdaya ………………………………………………….
2.3 Potensi Pasar ………………………………………………………….
2.4 Analisis Ekonomi Usaha (Kelayakan Usaha) .......................................
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ..........................................................
3.1 Desain ...................................................................................................
3.2 Bahan dan Alat .....................................................................................
3.3 Tahapan Pelaksanaan Produksi ............................................................
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..........................................
4.1 Rencana Anggara Biaya .......................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................
LAMPIRAN
Lampiran 1: Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ..................
Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................
Lampiran 3: Susunan Organisasi Tim PKM-K dan Pembagian Tugas ……
Lampiran 4: Surat Pernyataan Ketua Pelaksana …………………………
Lampiran 5: Surat Pernyataan Kesediaan Kerjasama Dari Mitra Usaha
Dalam Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa ……….
i.
ii.
iii.
iv.
v.
1.
1.
3.
3.
3.
5.
5.
5.
5.
7.
8.
8.
8.
9.
10.
10.
10.
11.
15.
17.
18.
19.
4. iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Limbah Kayu Kerajinan ………………………………………
Gambar 2: Limbah Kayu Industri ………………………………………...
Gambar 3: Kayu Bekas Palet Petikemas…………………………………..
Gambar 4: Contoh Souvenir BahanKayu …………………………………
Gambar 5: Desain Souvenir Kayu ………………………………………..
Gambar 6: Tahap Pelaksanaan Produksi ………………………………….
2.
2.
2.
2.
8.
9.
5. v
RINGKASAN
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
Kata kunci: Souvenir, Limbah, Kayu, Pinus
6. 1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jenis usaha yang akan dibuat adalah usaha produksi dan pemasaran
Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus (SOWAN MBAH YUNUS)
dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang dihasilkan oleh
usaha industri pengguna bahan kayu (Gambar 1), kerajinan kayu (Gambar
2), dan peti kemas dari bahan kayu pinus (Gambar 3). Bahan-bahan
tersebut dibuat menjadi produk souvenir yang estetis dan menawan sesuai
dengan tuntutan pasar.
Saat ini usaha di bidang souvenir dari bahan kayu sedang mengalami
kelesuan. Hal ini disebabkan karena desain produk souvenir dari para
pengusaha kerajinan kayu kurang berkembang sehingga para pengusaha
memproduksi produk souvenir dengan motif-motif yang sama dan
cenderung bersaing tidak sehat satu sama lain. Sementara permintaan
produk souvenir sangat besar seiring dengan kebutuhan souvenir untuk
berbagai kegiatan, misalnya pernikahan, sunatan, ulang tahun, reuni, dan
lain-lain. Untuk itu diperlukan inovasi dan pembuatan desain-desain baru
yang memungkinkan konsumen dapat memilih lebih banyak variasi
desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami kembangkan pada
program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun dengan bahan
baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu, perabot
kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi.
Aspek pemasaran produk akan dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
Pertama, secara pasif melakukan penitipan pemasaran produk kepada
Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis dalam menjalankan
usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat penjualan souvenir
lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk kerajinan yang
diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara tersebut
diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya.
7. 2
Gambar 1: Limbah Kayu Kerajinan
Gambar 2: Limbah Kayu Industri
Gambar 3: Kayu Bekas Palet Peti Kemas
Gambar 4: Contoh Souvenir Bahan Kayu
8. 3
1.2 Perumusan Masalah
1. Pasar souvenir saat ini sangat besar untuk berbagai kebutuhan,
misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun, reuni, dll.
2. Persoalan yang dihadapi pengusaha souvenir saat ini antara lain pada
kurangnya keanekaragaman kreasi dan desain.
3. Limbah/sisa kayu hasil industri pengolahan kayu dapat dijadikan
produk souvenir bernilai jual tinggi;
4. Penguasaan pasar souvenir bebahan kayu pinus dapat dilakukan
dengan inovasi dan kreasi desain sesuai dengan keinginan pasar.
1.3 Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah:
1. Membuat usaha produksi souvenir berbahan kayu pinus sisa produksi
usaha industi dan kerajinan kayu.
2. Melakukan aktivitas pemasaran produk souvenir berbahan kayu
3. Mendapatkan profit dari usaha souvenir berbahan baku limbah kayu
pinus
4. Membuat artikel ilmiah berdasarkan kegiatan usaha pembuatan
souvenir berbahan baku limbah kayu pinus
1.4 Target Luaran
Target dan luaran dijabarkan pada tabel berikut
No AKTIVITAS TARGET LUARAN
1. Penyiapan desain produk Eksplorasi desain souvenir
dengan bahan kayu pinus
sisa industri dan kerajinan
kayu.
Memperoleh 10 buah
desain produk souvenir
kayu
2. Pemilihan produk kayu Mendapatkan jenis-jenis
produk souvenir berbahan
kayu pinus yang akan
diproduksi
Penetapan 10 jenis
produk souvenir kayu
3. Produksi Melakukan aktivitas
pembuatan produk
100 produk/minggu
9. 4
kerajinan souvenir kayu
4. Pemasaran Mendapatkan pasar
melalui:
- Menitipkan produk di
galeri kerajinan dan
toko souvenir
- mengikuti pameran
kerajinan di Kota
Malang.
Menjual produk di Galeri
Kerajinan dan toko
souvenir serta mengikuti
1 x pameran tingkat lokal
Malang
5. Evaluasi dan Laporan Penyelesaian analisis,
evaluasi dan laporan
kegiatan
Laporan kegiatan PKM-
K
6. Artikel ilmiah Menyusun artikel ilmiah
kegiatan produksi dan
pemasaran souvenir kayu
1 buah artikel ilmiah
10. 5
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Umum Lingkungan Yang Menimbulkan Gagasan
Menciptakan Kegiatan Usaha
Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat diperlukan untuk
berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun, reuni dan
lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar, seiring
dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-
kenangan terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata.
Produk-produk souvenir dibuat dengan berbagai bahan, misalnya keramik,
gips, kayu, daur ulang, dan lain-lain. Desain souvenir juga bermacam-
macam, mulai dari benda hiasa hingga fungsional.
Kota Malang mempunyai banyak pengusaha bidang kerajinan souvenir.
Saat ini usaha di bidang souvenir dari bahan kayu sedang mengalami
kelesuan. Hal ini disebabkan karena desain produk souvenir dari para
pengusahanya kurang berkembang dalam inovasi dan kreasi dalam desain
dan motifnya.
2.2 Potensi Sumberdaya
Limbah/sisa produksi dari industri pengolahan kayu, perabot kayu,
kerajinan kayu, dan bekas peti kemas di Kota Malang sangat banyak, sisa-
sisa kayu tersebut dapat di temukan di penjual kayu sisa (biasanya
masyarakat menyebut sebagai kayu kas). Bahan kayu tersebut dijual dalam
bentuk papan dan balok, dijual dengan ukuran berat (timbangan).
Sementara sisa kayu kerajinan diperoleh dari pengusaha kerajinan dan
perabot kayu yang masih layak untuk dijadikan bahan untuk membuat
souvenir.
Mahasiswa arsitektur sebagai pengusul PKM-K ini memiliki potensi
mampu membuat desain produk, manajemen dan mempunyai hubungan
baik dengan beberapa pengusaha di bidang kerajinan serta pengurus
Galeri Kerajinan Kota Malang, sehingga memungkinkan untuk membuat
usaha di bidang produksi dan pemasaran produk souvenir dari bahan kayu.
Jenis kayu pinus dipilih karena kayu tersebut mempunyai warna putih dan
tekstur serat yang indah serta mudah dalam pengerjaannya.
2.3 Potensi Pasar
1. Peluang pasar
Pencarian pasar kerajinan souvenir kayu ini dapat dilakukan dengan
penjualan tidak langsung yaitu penjualan yang dititipkan ke toko-toko
maupun penjualan langsung dengan mengikuti berbagai pameran dan
bazaar.
11. 6
Pemasaran akan dilakukan bekerjasama dengan Galeri Kerajinan Kota
Malang yang telah berpengalaman dalam pemasaran produk-produk
kerajinan, terutama produk kerajinan kayu, dimana terdapat kurang
lebih 12 pengusaha yang telah eksis di bidang kerajinan. Para anggota
Galeri Kerajinan Kota Malang telah memiliki pasar baik tingkat lokal,
regional hingga nasional sehingga dapat dijadikan rekan usaha dalam
mempercepat pencapaian pasar.
Pada program PKM-K ini direncanakan mengikuti salah satu pameran
produk kerajinan yang diikuti oleh para perajin Galeri Kerajinan Kota
Malang. Keikutsertaan di dalam pameran kerajinan ini akan membawa
dampak peningkatan jaringan pasar diantara penyelenggara PKM-K
dengan para perajin Kota Malang serta memperkenalkan produk
souvenir baru.
2. Analisis Potensi Pasar
a. Segmen Pasar
Segmen pasar yang dituju adalah:
- Kelompok masyarakat berpenghasilan menengah keatas
- Kelompok usia anak-anak dan dewasa
b. Targetting (Target Utama)
- Kelompok masyarakat yang sedang mencari souvenir
pernikahan, sunatan, ulang tahun, reuni, dll.Kebanyakan kaum
muda.
- Kelompok masyarakat yang sedang mencari souvenir khas
Kota Malang, antara lain para wisatawan yang berkunjung ke
Malang.
- Perusahaan yang akan memberi ceneramata bagi: tamu, rekan
usaha, karyawan berprestasi.
c. Positioning
Konsumen melihat produk souvenir kayu pinus produksi Tim
PKM-K ini sebagai produk yang kreatif, inovatif, lain dari yang
lain dan harganya tidak mahal.
12. 7
2.4 Analisis Ekonomi Usaha (Kelayakan Usaha)
1. Perhitungan Harga Produksi dan Keuntungan
Untuk memproduksi 100 buah gantungan kunci, perhitungannya
adalah sebagai berikut:
Pembelian kayu matang: 1 lembar x 30.000,- = 30.000,-
Ongkos tukang rakit dan finishing 100 x 750,- = 75.000,-
Bahan finishing 100 x 750,- = 75.000,-
Sablon 100 x 1.250,- = 50.000,-
Besi penggantung kunci 100x500,- = 50.000,-
Biaya-biaya listrik, air, dll = 20.000,-
Administrasi dan Promosi = 10.000,-
Jumlah = 310.000,-
Harga Pokok Produksi 1 bh gantungan kunci = 3.100,-
Harga Jual = 5.000,-
Keuntungan Kotor = 1.900,-
Apabila dalam 1 minggu memproduksi 100 buah gantungan kunci, maka
dalam 10 minggu akan menghasilkan 1.000 buah souvenir gantungan
kunci serta akan meghasilkan keuntungan kotor sebesar 1.000 x Rp.
1.900,- = Rp. 1.900.000,- Dalam program PKM-K ini akan dibuat 10 jenis
produk sehingga perkiraan keuntungan kotor selama 10 mingga dapat
menghasilkan keuntungan kotor sebesar Rp. 19.000.000,-
2. Analisis kelayakan usaha
a. Bahan baku murah, karena dari bahan sisa produksi;
b. Desain kreatif dan inovatif sesuai dengan kebutuhan pasar;
c. Profit menjanjikan sebagai penghasilan tambahan;
d. Pemasaran jelas, bekerjasama dengan Galeri Kerajinan Kota Malang
dan mengikuti satu acara pameran di Kota Malang.
3. Strategi pengembangan usaha
a. Strategi pemasaran
- Membuat katalog produk untuk disebarkan ke calon konsumen
- Membuat produk sesuai permintaan pasar
- Memasarkan secara online, kerjasama, dan mengikuti pameran
b. Strategi produksi
- Peningkatan produktivitas tenaga kerja
- Penentuan harga souvenir dengan kualitas bagus
- Penataan dan pengembangan SDM tenaga kerja
- Pengelolaan dan pengendalian sistem keuangan
- Penambahan investasi modal usaha
13. 8
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Desain
Pembuatan desain souvenir kayu pinus dilakukan dengan pencarian ide
dari internet dan memperhatikan produk-produk souvenir yang ada di
pasaran. Selanjutya Tim akan membuat desain berdasarkan tren pasar dan
membuat modifikasi desain agar desain mempunyai keunikan serta tidak
sama dengan desain yang telah ada di pasaran.
Key Holder Temp tusuk gigi Tempat memo Tempat Kunci Kalender kayu Temp Kartu Nama Pinsil karakter
Gambar 5: Desain Souvenir Kayu
3. 2 Bahan dan Alat
a. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat usaha souvenir dengan
bahan kayu pinus, antara lain:
- Papan kayu pinus
- Bahan untuk mengecat yaitu cat poster
- Kertas kalkir dan pinsil
- Bahan finishing: wood filler, sanding sealer, melamic clear
- Amplas, dll
b. Alat
Peralatan yang digunakan, antara lain:
- Gergaji scrollsaw, digunakan untuk memotong dan membentuk
produk kayu
- Kompresor dan spray gun untuk finishing akhir
- Kuas untuk mengecat produk souvenir
- Laptop dan modem untuk pemasaran secara online
14. 9
2.3 Tahapan Pelaksanaan Produksi
Langkah-langkah produksi souvenir kayu pinus digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 6: Tahap Pelaksanaan Produksi
15. 10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rencana Anggaran Biaya
Anggaran biaya pelaksanaan PKM-K adalah sebagai berikut:
No. Nama alat/komponen Jumlah (Rp)
1. Peralatan Penunjang 3.120.000,-
2. Bahan Habis Pakai 4.370.000,-
3. Perjalanan 3.120.000,-
4. Selang dan kabel 1.870.000,-
Jumlah 12.450.000,-
Terbilang: dua belas juta empat ratus lima puluh ribu rupiah
4.2 Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama 5 (lima) bulan dengan perincian
jadual sebagai berikut :
No. Kegiatan Bulan
I II III IV V
1. Persiapan
a. Penyiapan program
b. Penyiapan bahan
dan alat
c. Penyiapan desain
2. Pembuatan desain
produk
3. Produksi
4. Pemasaran
5. Monitoring dan analisa
6. Evaluasi dan perbaikan
7. Laporan hasil
20. 15
Lampiran 2:
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
No. Material Justifikasi
Pemakaian
Jumlah Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1. Scrollsaw Memotong
bentuk
1 bh 1.500.000,- 1.500.000,-
2. Kompresor ½ PK Menghasilkan
udara untuk
mengecat
1 bh 1.250.000,- 1.250.000,-
3. Spray Gun Mengecat 1 bh 250.000,- 250.000,-
4. Selang dan kabel Perlengkapan
pengecatan
1 set 120.000,- 120.000,-
Sub Total 3.120.000,-
2. Bahan Habis Pakai
No. Material Justifikasi
Pemakaian
Jumlah Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1. Kayu Pinus Bahan baku
produk
0,5 m3 5.000.000,- 2.500.000,-
2. Cat poster Membuat
lukisan produk
2 set 250.000,- 500.000,-
3. Kuas Alat megecat 4 set 50.000,- 200.000,-
4. Melamic Clear Lapisan
penutup
4 kg 60.000,-. 240.000,-
5. Sanding Sealer Meratakan
permukaan
4 kg 60.000,- 240.000,-
6. Wood Filler Menutup pori-
pori
2 kg 60.000,- 120.000,-
7. Thinner Campuran
sanding &
melamic clear
10 lt 10.000,- 100.000,-
8. Kertas Amplas Menghaluskan
kayu
20 bh 5.000,- 100.000,-
9. Mata gergaji scroll Memotong
kayu
20 bh 5.000,- 100.000,-
10. Kertas HVS konsep &
laporan
2 rim 35.000,- 70.000,-
11 Tinta printer Isi catridge
printer
4 botol 50.000,- 200.000,-
Sub Total 4.370.000,-
21. 16
3. Perjalanan
No. Material Justifikasi
Pemakaian
Jumlah Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tahap perijinan
Desain
Beli Bahan
Beli Alat
Produksi
Pemasaran
Mengurus ijin
Membuat desain
Pengadaan bahan
Membeli alat
Analisa data
Memasarkan prod
4 kali
11 kali
6 kali
4 kali
6 kali
20 kali
45.000,-
40.000,-
150.000,-
75.000,-
50.000,-
50.000,-
180.000,-
440.000,-
900.000,-
300.000,-
300.000,-
1.000.000,-
Sub Total 3.120.000,-
4. Lain-lain
No. Material Justifikasi
Pemakaian
Jumlah Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1. Pembuatan
laporan
Penyusunan hingga
pembuatan laporan
1 paket 250.000,- 250.000,-
2. Penggandaan
Laporan
Fotocoy dan jilid
laporan
5 buah 70.000,- 350.000,-
3. Pembuatan
Poster
Pembuatan hingga
pencetakan poster
1 paket 220.000,- 220.000,-
4. Seminar &
Publikasi
Pendaftaran hingga
pelaksanaan
seminar &
publikasi
1 paket 1.000.000,- 1.000.000,-
Sub Total 1.870.000,-
Total (Keseluruhan) 12.450.000,-
JUMLAH BIAYA SELURUHNYA (1+2+3+4) = Rp. 12.450.000,-
(Dua belas juta empat ratus lima puluh ribu rupiah)
22. 17
Lampiran 3:
Susunan Organisasi Tim PKM-K dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1. Muhammad Iqbal
Nur Budiyanto
Putra/13430018
Arsitektur Arsitektur 10 a. Mengkoordinir
b. Membuat desain
souvenir
2. Bobby Sujangkung/
13430016
Arsitektur Arsitektur 10 a. Menata dekorasi
pameran,
b. Penanggungjawab
Pemasaran
3. Widha Utama Putra/
14430008
Arsitektur Arsitektur 10 a. Melakukan
Pendataan desain,
produk dan pasar
b. Melakukan Analisis
terhadap data