Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Penelitian ini dilakukan pada seluruh relawan PNPM-MP di BKM Amanah sebanyak 50 orang relawan tidak termasuk pengurus. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory) yang menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik populasi, dimana sampel diambil berdasarkan populasi yang ada secara menyeluruh. Teknik analisis data yang digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji F dan uji t.
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikMuhammad Noer
Berikut adalah contoh bagaimana membuat slide presentasi yang baik dan menarik.
Anda bisa belajar dari lima contoh sederhana berikut ini untuk membuat slide yang lebih efektif.
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikMuhammad Noer
Berikut adalah contoh bagaimana membuat slide presentasi yang baik dan menarik.
Anda bisa belajar dari lima contoh sederhana berikut ini untuk membuat slide yang lebih efektif.
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Kerangka Acuan (TOR) Kegiatan Karya Bakti untuk Negeri di Kebumen 2014Toto Wirjosoemarto
Kegiatan Karya Bakti untuk Negeri 2014 di Kab, Kebumen, Jawa Tengah, diselenggarakan oleh Komunitas Sosial Media Sukarelawan PMI "KAMPOENGRELAWAN" sebagai upaya nyata dan bersinambung sejak Rembug Relawan I di Bantul Mei 2013, Temu Karya Nasional V 2013 di Kab. Malang serta Aksi Damai dan Audiensi dengan Panitia Khusus #RUUKepalangmerahan 3 Desember dan 5 - 18 Desember 2013. Konsisten menjaga sikap kemandirian sebagai realisasi Prinsip Dasar Kemandirian dan Kesukarelaan yang dilandasi oleh kesadaran kuat atas makna Prinsip Dasar Kesatuan dalam Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Yakni, di setiap negara hanya diperolehkan ada satu Perhimpunan Nasional, Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Bagi NKRI, PMI adalah harga mati yang tidak dapat ditukar dengan dalih dan ukuran apapun karena merupakan bagian sangat penting dari perjuangan merebut dan menegakkan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 1945.
LATAR BELAKANG
1. Peran pengelolaan SDM kini tak lagi jadi dominasi manager SDM, karena mulai banyak perusahaan yang menerapkan pendelegasian fungsi manajemen SDM kepada manager fungsional.
2. Setiap kegiatan yang melibatkan kerja tim adalah suatu proses pengelolaan SDM.
3. Setiap pemimpin otomatis melakukan matching people to jobs, managing performance, coaching & counseling, rewarding, hingga firing dalam setiap tugasnya.
4. Pada dasarnya setiap manager juga merupakan manager SDM karena mereka pasti memiliki anak buah yang harus dikelola.
5. Secara konsep SDM, para manager non-SDM seharusnya juga bisa memainkan peranan sebagai manager SDM.
6. Orang-orang SDM kini diarahkan untuk menjadi mitra bisnis bagi Perusahaan: pengelola SDM akan mendukung kebutuhan bisnis dengan tren ke depan dalam dunia kerja.
7. Manager SDM akan lebih berkonsentrasi untuk melihat perkembangan perusahaan ke depan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
8. Manager SDM berfungsi sebagai agen perubahan yang memberikan saran kepada perusahaan mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan.
9. Memberikan sarana pendukung berupa Personnel Manual yang berisikan: prosedur Karyawan, seperti pengobatan, klaim medikal, koperasi, pensiun dan jamsostek.
10. Dilakukannya HR-Audit oleh bagian SDM ke setiap departemen, cabang atau bagian lain di Perusahaan untuk memastikan bahwa setiap manager memenuhi standar SDM yang diharapkan
KAJIAN MANAJEMEN SDM
1. Fokus kajian MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2. Karyawan adalah perencana, palaku dan selalu berperan aktif dalam setiap aktifitas perusahaan
Aspek manajemen pada studi kelayakan bisnis+Studi Kasus-STIE Putra Bangsasiti nurlaeli
Aspek manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian dalam sebuah laporan studi kelayakan bisnis.
Keberhasilan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam pencapaian tujuan proyek atau kegiatan. Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis menyangkut fungsi-fungsi manajemen secara umum atau makro.
2. Pengertian Program Kerja
• Program Kerja disebut juga Agenda Kegiatan.
Yaitu suatu rencana kegiatan organisasi yang
dibuat untuk jangka waktu tertentu yang
disepakati oleh pengurus organisasi.
• Program kerja harus dibuat secara sistematis,
terpadu, terperinci serta terarah, sebab program
kerja sebagai pegangan dalam mencapai tujuan
organisasi
3. • Program Kerja sebagai panduan atau
pegangan (blue print) organisasi untuk
mencapai visi, misi serta tujuan
organisasi
5. • Perencaan (Planning) merupakan hal
terpenting dalam penyusunan program
kerja. Sebab perencaan dibuat karena
telah didapat informasi terkini, evaluasi
yang telah dilakukan serta berorientasi
memandang jauh kedepan (prediksi dan
forcasting).
• Perencanaan adalah awal untuk
bertindak, dengan langkah kecil bisa
membuat sesuatu menjadi besar
7. 1. SWOT analysis
Strenght (kekuatan organisasi)
Sejauhmana organisasi memiliki kemampuan serta keunggulan
baik SDM maupun SDA
Weeknesses (kelemahan organisasi)
Setiap organisasi memiliki kelemahan, bagaimana mengatasinya.
Opportunity (peluang bagi organisasi)
Organisasi menganalisis peluang-peluang untuk mencapai target
atau sasaran (goals)
Threats (ancaman bagi organisasi)
Organisasi menganalisis serta mampu mengantisipasi ancaman
Internal dan Ekternal yang dimungkinkan akan terjadi
8. 2. Waktu
Kapan kegiatan akan dilaksanakan, time
schedule dibuatkan
3. Siapa yang melaksanakan dan apa tugas-
tugasnya
Pembagian tugas sesuai kompetensi yang
dimiliki anggota, serta dibuatkan deskripsi
tugas (job description)
4. Program kerja yang dibuat harus lebih
baik dari realisasi kerja periode
sebelumnya.
9. • Setelah program kerja disusun, maka
dibahas pada “rapat kerja” selanjutnya
dikembangkan melalui pembagian tugas
(organizing and staffing), pemimpin
menetapkan “target kerja” yang harus
dicapai sesuai dengan tugas masing-
masing anggota organisasi, dalam proses
kerjanya diberikan arahan (directing)
serta dilakukan pengawasan (controlling)
agar terarah sesuai program yang telah
dibuat bersama.
10. Hal ini sesuai dengan “Fungsi
Manajemen” :
• Planning
• Organizing and Staffing
• Directing
• Controlling
11. Musyawarah Anggota
• Dilaksanakan secara periodik
• Membahas kepengurusan organisasi
• LPJ dari ketua : target kerja yang telah dicapai serta
yang belum tercapai
• Mengangkat kepemimpinan baru
• Ketua terpilih menyusun kabinet/pengurus baru
• Anggota mengusulkan “Program Kerja”
• Pengurus baru menyusun “Program Kerja” yang
diusulkan anggota
• Usulan “program kerja” dibahas pada rapat kerja serta
disyahkan dan disepakati bersama
12. Rapat Kerja
• Pembahasan program kerja
• Penentuan “time schedule”
• Pembagian tugas
• Invetarisir sumber daya organisasi (SDM
& SDA)
• Target kerja / Sasaran
14. Tujuan : Target Kerja / Sasaran
Kerja
(Goal Setting)
1. Target tahunan (setahun 1 kali)
2. Target semesteran (enam bulan 1 kali)
3. Target triwulanan (tiga bula 1 kali)
4. Target bulanan (sebulan1 1 kali)
15. Prioritas Kerja
• Dalam melaksanakan program kerja yang
telah dibuat, sebaiknya diprioritaskan
“target /sasaran kerja” yang lebih penting
(urgent), lebih mudah dan ringan untuk
dikerjakan/dilaksanakan serta
penyesuaian dengan situasi dan kondisi
16. 1. Evaluasi pada tahap perencanaan
2. Evaluasi pada tahap pelaksanaan
3. Evaluasi pada tahap pasca pelaksanaan
17. MENGEVALUASI PROGRAM KERJA
• Sebagai tindak lanjut dari program kerja yang telah
buat, maka setelah program kerja dilaksanakan,
diperlukan suatu evaluasi untuk menilai apakah
program kerja yang direncanakan telah sesuai dengan
apa yang dilaksanakan .Untuk mengevaluasi program,
kerja secara menyeluruh ada suatu momen tertentu
yang berhak melakukan evaluasi kegiatan, jadi
mengenai kapan tepatnya diadakan evaluasi
menyeluruh hal ini disesuaikan dengan konstitusi
organisasi(AD/ART). Secara umum evaluasi kegiatan
itu harus dilaksanakan pada 3 tahapan yakni :
18. • Program kerja tahunan sebaiknya
dilakukan evaluasi secara bulanan atau
triwulanan, agar dilakukan perbaikan
secara terus menerus. Rencana kerja yang
telah dibuat sebelumnya, dapat dilakukan
perubahan (jika harus), yang disesuaikan
dengan situasi serta kondisi saat ini agar
tujuan (goals) tercapai secara optimal
serta maksimal.
19. Pengukuran Hasil Kerja
• Hasil Kerja merupakan Kinerja, baik
kinerja organisasi itu sendiri maupun
kinerja anggota yang telah diberi tugas.
• Sebagai alat ukur, tersedia beberapa
parameter parameter yang dapat dipakai
sebagai standar untuk mengevaluasi
keberhasilan program kerja ,antara lain :
20. • Kesesuaian dengan perencanaan.
Hal ini berkaitan dengan apakah waktu, dana serta
tahapan tahapan dari kegiatan sudah sesuai dengan
yang direncanakan ketika program kerja dibuat
• Partisipasi dari sasaran kegiatan.
Bagian ini berhubungan dengan pihak yang menjadi
peserta atau target sasaran dari kegiatan, bagaimana
suatu kegiatan yang direncanakan bisa mengaktifkan
peserta kegiatan baik secara kuantitas melalui
kehadiran jumlah peserta sesuai targetan maupun
secara kualitas melalui partisipasi aktif dari peserta
selama kegiatan berlangsung.
21. • Efektifitas pelaksana kegiatan.
Hal ini berkaitan dengan para pelaksana dari
kegiatan, umumnya berupa panitia kegiatan. Apakah
pelaksanaan program kerja telah mampu menciptakan
suatu manajemen yang positif di antara para
pelaksana kegiatan ataukah suatu kegiatan itu hanya
langsung jadi, dan hanya dilakukan oleh sebagian
kecil dari pelaksana. Hal ini tentulah menjadi bahan
pertimbangan dalam mengevaluasi pelaksanaan suatu
program kerja
22. • Hasil atau manfaat dari kegiatan.
Hal ini berkaitan dengan dampak yang dihasilkan saat
pasca kegiatan, apakah kegiatan tersebut mampu
menghasilkan suatu hal yang positif sesuai dengan
apa yang diharapkan
• Evaluasi
Tujuan diadakannya evaluasi terhadap pelaksanaan
program kerja adalah pada nantinya kesalahan serta
kekurangan yang pernah dilakukan sebelumnya tidak
lagi dilakukan/terulang kembali.