01 Kebijakan Umum Penyelenggaraan Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan.pdf
1. Kebijakan Umum Penyelenggaraan
Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan
Yulianto Nugroho
Universitas Indonesia
Bimbingan Teknis Layanan Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan
Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri,
Jakarta, 15 s.d. 17 September 2021
1
3. Kebakaran pemukiman padat penduduk
Darlene T. Rini, P.E., Fire Risk and Vulnerability in Urban Informal Settlements in Metro Manila: An integrated approach to sustainable urban fire risk management, Thesis Lund University, 2018.
3
4. Kebakaran
industrial
ANTARA FOTO/DEDHEZ ANGGARA/RWA.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Foto: Kebakaran Kilang Balongan, Kepulan Asap Masih Berlanjut" , https://katadata.co.id/muchamadnafi/berita/6063e36521421/foto-kebakaran-kilang-balongan-kepulan-
asap-masih-berlanjut
Penulis: Adi Maulana Ibrahim
Editor: Muchamad Nafi 4
5. Kebakaran bahan berbahaya dan beracun
This battery pack has caught fire after going
into thermal runaway. That condition is fueled
by chemical reactions that cause the pack to
massively overheat.JUDITH JEEVARAJAN/UL
5
6. Kebakaran hutan, gambut, lahan dan
tumpukan material berukuran besar
6
Ilustrasi kebakaran hutan dan kebakaran membara lahan
gambut oleh Usup. A., dkk. (2004)
9. Misi Pemadam Kebakaran
1. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran
2. Pemadaman Kebakaran
3. Penyelamatan
4. Pemberdayaan masyarakat
5. Penanganan bahan berbahaya
Pancadarma Pemadam Kebakaran
Misi Pemadam Kebakaran adalah mewujudkan Visi menyelamatkan jiwa dan harta
benda, yang dilaksanakan melalui Tugas Pokok dan Fungsi Pemadam Kebakaran
yang disebut sebagai Panca Dharma Pemadam Kebakaran, yaitu:
9
10. 10
1. Pencegahan dan pengendalian kebakaran, Pemadam Kebakaran siap
melaksanakan tugas Pencegahan dan pengendalian kebakaran, dengan
kegiatan mitigasi, pemetaan risiko kebakaran, penyusunan rencana
induksistem proteksi kebakaran, pengembangan wilayah manajemen
kebakaran, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, inspeksi, kesiapsiagaan;
2. Pemadaman kebakaran, Pemadam Kebakaran siap melaksanakan tugas
Pemadaman kebakaran, dengan kegiatan penerimaan informasi kejadian
kebakaran, pelaksanaan operasi pemadaman dan atau mengomandokan
operasi pemadaman, pemberian perintah dan atau komando operasi,
penyiapan peralatan unit operasional kebakaran dan penyelamatan,
pengamanan lingkungan tempat kejadian kebakaran, pengendalian dan
pengawasan operasi pemadaman;
11. 11
3. Penyelamatan, Pemadam Kebakaran siap melaksanakan tugas
Penyelamatan, dengan melakukan pembentukan tim penyelamat,
penyusunan strategi penyelamatan, penyiapan peralatan unit penyelamatan,
termasuk paramedik, pelaksanaan operasi penyelamatan, penyelamatan
korban jiwa dan cidera, penyelamatan harta benda dan pemindahan korban,
penyelamatan properti, harta benda, penyelamatan petugas pemadam
kebakaran dan penyelamat dan identifikasi korban;
4. Pemberdayaan masyarakat, Pemadam Kebakaran siap melaksanakan
tugas Pemberdayaan masyarakat, dengan kegiatan membentuk suatu sistem
kesiagaan atau ketahanan masyarakat dalam menghadapi bahaya kebakaran
dan bencana lainnya, sedemikian sehingga masyarakat dapat secara efektif
mampu melakukan upaya pemadaman dini dan upaya penyelamatan,
meskipun tanpa kehadiran petugas pemadam kebakaran (Damkar) di lokasi,
serta mampu bersama dengan IPK (Institusi Pemadam Kebakaran) mencegah
dan menanggulangai bahaya kebakaran;
12. 12
5. Penanganan bahan berbahaya dan beracun, Pemadam Kebakaran
siap melaksanakan tugas Penanganan bahan berbahaya dan beracun,
dengan kegiatan dan segala upaya yang harus dilakukan untuk mencegah
serta menanggulangi kebakaran yang ditimbulkan oleh reaksi bahan B3 baik
pada kegiatan eksplorasi, pengolahan/pemrosesan, penyimpanan,
pengiriman dan penggunaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
14. Gambaran Kebijakan Umum Penyelenggaraan
Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan
14
1. Urusan Pemerintahan Wajib . Penyelenggaraan Urusan Kebakaran dan Penyelamatan
(sebagai bagian dari ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat)
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar (UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentangan Pemerintahan Daerah),
2. Standard Pelayanan Minimal. Konsekuensi dari urusan wajib ini diantaranya adalah
pemerintah daerah wajib memberikan prioritas, penyelenggaraan urusan berdasarkan
Standard Pelayanan Minimal, memedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114
Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan dasar pada Standar Pelayanan Minimal sub
Urusan Kebakaran daerah Kabupaten/Kota.
3. Kelembagaan. Pada pasal 208 dan pasal 232 - UU 23 Tahun 2014 mengamanatkan
pembentukan Lembaga yang mengurus sub urusan kebakaran di daerah diatur dalam
peraturan pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang perangkat daerah pasal 53 mengatur
kriteria perangkat daerah. Permendagri Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pedoman
Nomenklatur Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
15. Gambaran Kebijakan Umum Penyelenggaraan
Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan
(lanjutan)
15
4. Sumber Daya Manusia. Masyarakat di berbagai negeri mengenal petugas
pemadam kebakaran sebagai sahabat dan pelindung masyarakat. Pembentukan
Jabatan Fungsional Pemadam Kebakaran (Permen PAN-RB Nomor 16 Tahun 2019)
dan Jabatan Fungsional Analis Kebakaran (Permen PAN-RB Nomor 16 Tahun 2019)
merupakan upaya penting Pemerintah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
dalam Urusan Kebakaran di seluruh wilayah Indonesia.
5. Sarana Prasarana. Bahwa untuk melakukan pencegahan, penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan, pemerintah daerah wajib menyediakan sarana dan
prasarana pemadam kebakaran; bahwa untuk mendukung penyelenggaraan sub
urusan kebakaran agar dapat melaksanakan tugas fungsi secara optimal
diperlukan standardisasi sarana dan prasarana (Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 122 Tahun 2018 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Pemadam
Kebakaran di Daerah)
16. Gambaran Kebijakan Umum Penyelenggaraan
Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (lanjutan)
16
6. Sarana Prasarana. Bahwa untuk melakukan pencegahan, penanggulangan
kebakaran dan penyelamatan, pemerintah daerah wajib menyediakan sarana
dan prasarana pemadam kebakaran; bahwa untuk mendukung
penyelenggaraan sub urusan kebakaran agar dapat melaksanakan tugas fungsi
secara optimal diperlukan standardisasi sarana dan prasarana (Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 122 Tahun 2018 tentang Standarisasi Sarana dan
Prasarana Pemadam Kebakaran di Daerah)
7. Standar Operasional dan Prosedur (SOP). Melalui penyusunan SOP kegiatan
Pemadam Kebakaran dan Penyelamat
8. Perencanaan dan Pengkajian Risiko Kebakaran. Melalui pengembangan
pedoman penyusunan RISPKP
9. Penganggaran. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020
Tentang Hasil Verifkasi Dan Validasi Pemutakhiran Klarifikasi, Kodefikasi Dan
Nomeklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah.
10. Penilaian Kinerja.
18. 18
Bahaya pada TKP Kebakaran
• Kondisi lokasi kebakaran yang berbahaya, gas beracun, asap
tebal, dsb.
• Bahaya Listrik, radiasi panas, keracunan gas
• Bahaya Flashover, Rollover, Backdraft, Ledakan
• Terperosok/Terjatuh
• Bangunan Runtuh
• Putus Komunikasi
• Kehilangan peralatan/kekurangan suplai SCBA
• Bahaya fisik saat mengangkat dan memindahkan objek
• Keterbatasan kemampuan APD / APK
2
19. 19
“Saya tidak memiliki ambisi di dunia ini, kecuali satu, yaitu
menjadi pemadam kebakaran. Sebuah tugas, yang mungkin di
mata sebagian orang tidaklah penting, tetapi bagi kami yang
mengetahui pekerjaan pemadam kebakaran, haruslah menyakini
bahwa menjadi pemadam kebakaran adalah suatu panggilan
mulia. Saat yang paling membanggakan bagi kami adalah untuk
menyelamatkan jiwa”.
Edward F. Croker, Chief of the Fire Department of New York City (1899-1911)
20. Pendidikan dan Pelatihan Dasar Pemadam Kebakaran dan
Penyelamat
Kebijakan Penanggulangan Bahaya Kebakaran
• Standar Pelayanan Minimal Pengurangan Resiko Kebakaran di daerah
• Arah Kebijakan Pengembangan Kompetensi Satuan Tugas Pemadam kebakaran.
Pembentukan Keterampilan Dasar Pemadam Kebakaran
• Membantu melakukan Koordinasi dan Komunikasi dengan Pihak terkait.
• Menjunjung Tinggi Kode Etik dalam Pelaksanaan Tugas Pencegahan, Pengendalian dan
Penanggulangan Kebakaran.
• Menerapkan Peraturan dan Standard dalam Pelaksanaan Tugas Pencegahan, Pengendalian dan
Penanggulangan Kebakaran.
Pembentukan Sikap, Mental dan perilaku Pemadam Kebakaran
• Melaksanakan Consignus Jaga.
• Membangun Kerjasama Tim.
• Menerapkan Pembinaan Fisik dan Mental.
• Melaksanakan Permildas. 20
21. Pemahaman Tentang Dinamika Api
• Menguasai Perilaku Api (Termasuk Mendeteksi Penjalaran dan pengembangan Api).
• Memadamkan Kebakaran dengan Menggunakan APAR, APAB dan Peralatan Berbasisi Air.
• Melakukan Gelar/ Gulung Selang, Penyambungan Kopling, Pengoperasian Nozzle Pemadam Kebakaran.
• Menggunakan Peralatan Alat Pelindung Diri (APD).
• Mengoperasikan Peralatan Unit Operasional Pemadam Kebakaran.
• Menguasai Orientasi Situasi Lapangan, Arah dan Ketinggian (Penggunaan Kompas, Multi Media/ Sistem
GPS, dll).
• Menguasai Keterampilan Tali Menali.
• Melaksanakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)/ Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat
(PPGD).
• Menguasai Tentang Keselamatan Petugas (APD dan Resiko Petugas)
Pendidikan dan Pelatihan Satgas Damkar Pemula
21
22. Teknik Pemadaman dan Teknik Penyelamatan
• Menerima dan Memverifikasi serta Meneruskan Informasi Kejadian Kebakaran dari Masyarakat
• Menguasai Sandi, Aba-aba, Isyarat Operasi Pemadaman Kebakaran dari Masyarakat
• Melaksanakan Operasi Ventilasi Asap pada Bangunan
• Mengoperasikan Peralatan Forcible Entry
• Mengidentifikasi dan mengatur Setting Tekanan/ Debit Air pada Pompa Kebakaran pada Unit
Operasional Damkar (Portable dan PTO) Penguasaan Khusus; Perlu Diklat Teknis/ Khusus untuk
Penyelamat, Operator Unit Operasional
• Melakukan Pemeriksaan dengan Seksama Terhadap Potensi Penyalaan Kembaliu pasca Kebakaran (Over
Haulling)
• Melakukan Penyelamatan dan Evakuasi
• Melakukan Security and Preservation of Property in Case and Post Fire (Pengamanan dan Perlindungan
Property Pasca Kebakaran)
• Melakukan Penyelamatan Barang dan Dokumen (Salvage)
Pendidikan dan Pelatihan Pemadam Kebakaran Terampil
22
23. No. Jabatan
Fungsional
Kompetensi berdasarkan
Tipologi Kebakaran
Pra-syarat Peserta Persyaratan Tempat Pelatihan Catatan
1 Pemadam
Kebakaran
Pemula
(FF-1)
a. Memadamkan kebakaran
lahan terbuka.
b. Memadamkan kebakaran
pemukiman dengan tinggi
rumah/bangunan Rendah (1
s.d. 2 lantai)
c. Penyelamatan diri sendiri
dan evakuasi korban
kebakaran lahan terbuka
d. Penyelamatan barang
berharga.
e. Penyelamatan dalam air
(water rescue)
a. Memenuhi
persyaratan
penerimaan
sebagai Pemadam
Kebakaran
b. Lulus ujian
tulis/teori dan
keterampilan
a. Ruang Kelas untuk Pelatihan dan
Diskusi Kelompok
b. Fasilitas pelatihan komunikasi
personal pemadam kebakaran
c. Fasilitas pelatihan operasi
pemadaman kebakaran (APAR,
APAB, Pompa Portabel)
d. Fasilitas/peralatan pelindung diri
petugas
e. Fasilitas pelatihan operasi
penyelamatan dan PPGD
f. Fire ground berupa
lapangan/lahan terbuka.
g. Fire ground berupa bangunan
rumah 1 lantai.
h. Fasilitas pelatihan penyelamatan
dalam air.
Kompetensi Pemadam Kebakaran Pemula berdasarkan Tipologi Kebakaran, dan Persyaratan Tempat Pelatihan
23
24. No. Jabatan
Fungsional
Kompetensi berdasarkan
Tipologi Kebakaran
Pra-syarat Peserta Persyaratan Tempat Pelatihan Catatan
2 Pemadam
Kebakaran
Terampil
(FF-2)
a. Memadamkan kebakaran hutan
dan lahan gambut dengan
kedalaman s.d. 3 meter.
b. Memadamkan kebakaran
pemukiman / bangunan gedung,
dengan tinggi bangunan
Menengah (3 s.d. 8 lantai)
c. Memadamkan kebakaran Bismen
dengan kedalaman maksimum 2
lantai Bismen
d. Penyelamatan rekan sejawat, dan
korban kebakaran, evakuasi korban
kebakaran lahan terbuka dan
dalam kebakaran gedung.
e. Penyelamatan barang berharga,
dokumen dan data elektronik.
f. Penyelamatan kecelakaan jalan
(road safety)
a. Telah mengikuti
dan bersertifikat
kompetensi
sebagai
Pemadam
Kebakaran
Pemula (FF-1)
b. Telah
melaksanakan
tugas sebagai FF-
1, selama
minimum 2
tahun.
c. Lulus ujian
tulis/teori dan
keterampilan
a. Ruang Kelas untuk Pelatihan
dan Diskusi Kelompok
b. Fasilitas pelatihan komunikasi
personal pemadam kebakaran
c. Fasilitas pelatihan operasi
pemadaman kebakaran (plus
PTO Engine)
d. Fasilitas/peralatan pelindung
diri petugas
e. Fasilitas pelatihan operasi
penyelamatan dan PPGD
f. Fire ground berupa
lapangan/lahan terbuka
g. Fire ground berupa
bangunan bertingkat rendah
(2 s.d.3 lantai).
h. Fasilitas pelatihan untuk
penyelamatan korban
kecelakaan jalan/lalu lintas.
Keterampilan
untuk melakukan
pengeboran sumur
air untuk
penyediaan air
dalam operasi
pemadaman di
lahan gambut.
Kompetensi Pemadam Kebakaran Terampil berdasarkan Tipologi Kebakaran, dan Persyaratan Tempat Pelatihan
24
25. Pembentukan Fisik dan Mental
25
Seorang pemadam kebakaran harus dapat bertindak selayaknya Rescuer atau
penyelamat saat di tempat kejadian peristiwa kebakaran. Sebagai sesama
manusia yang hendak menolong manusia lainnya, Penyelamat (Rescuer)
harus memiliki kesegaran jiwa raga.Kesegaran Jiwa memiliki lingkup
kesehatan mental, sosial dan emosional sedangkan kesegaran raga meliputi
kesegaran jasmani dalam arti fisik yang sehat sempurna tanpa
ketidaknormalan.
Keterampilan fisik bagi petugas pemadam kebakaran adalah memiliki sifat
dan kemampuan respons berupa : kecepat-tanggapan, ketangguhan,
keterampilan, trengginas. Kecepat-tanggapan menunjukkan seberapa
kekuatan dan kecepatan berfikir untuk menentukan tindakan maupun
perintah.
28. Perubahan Fase Zat akibat
Pemanasan
28
Batas nyala (flammable limits)
Minimum Ignition Energy
[Gambar dari Drysdale, D., 1985]
Flaming Combustion
Smoldering Combustion
Sains Kebakaran
A (virgin tobacco) B
[Gambar dari Björn Karlsson,
James G. Quintiere, 2000]
34. Tekanan
34
Reference:
Fire Service Manual Volume 1 Fire Service
Technology, Equipment and Media
Hydraulics, Pumps and Water Supplies,
HM Fire Service Inspectorate Publications
Section London (2001).
36. Sistem Hidran
36
Hidran merupakan sebuah sumber/terminal air untuk bantuan darurat ketika
terjadi kebakaran. Hidran ini juga berfungsi untuk mempermudah proses
penanggulangan ketika kebakaran terjadi. Sistem hidran merupakan sebuah
fasilitas wajib bagi bangunan-bangunan publik seperti pasar tradisional
maupun modern, pertokoan, bahkan semestinya lingkungan perumahan pun
harusnya ada fasilitas hidran.
(> 94,5 Liter/detik)
40. Terima kasih
40
Alamat korespondensi:
Prof. Yulianto S. Nugroho
Department of Mechanical Engineering
Fire Safety Engineering Research Group
Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424, Indonesia
E-mail : fserc.ui@gmail.com