SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 1999
TENTANG
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan
yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi;
b. bahwa untuk melaksanakan pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah perlu dikembangkan sistem pelaporan
akuntabilitas kinerja yang mencakup indikator, metode, mekanisme
dan tata cara pelaporan kinerja instansi pemerintah;
c. bahwa pelaksanaan dan pengembangan sistem pelaporan kinerja
tersebut perlu diatur dalam suatu Instruksi Presiden;
Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
3. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
4. Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1998 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri
Negara Koordinator, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Presiden Nomor 134 Tahun 1998;
5. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1999 tentang Lembaga
Administrasi Negara;
MENGINSTRUKSIKAN :
Kepada : 1. Para Menteri;
2. Panglima Tentara Nasional Indonesia;
3. Gubernur Bank Indonesia;
4. Jaksa Agung;
5. Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
6. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen;
7. Para Pimpinan Sekretariat Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara;
8. Para Gubernur;
9. Para Bupati/Walikota.
Untuk :
PERTAMA : Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan
tujuan organisasi.
KEDUA : Pada tanggal 30 September 1999, setiap instansi pemerintah sampai
tingkat eselon II telah mempunyai Perencanaan Strategik tentang
program-program utama yang akan dicapai selama 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) tahunan.
KETIGA : Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA
mencakup :
1. Uraian tentang visi, misi, strategis dan faktor-faktor kunci
keberhasilan organisasi;
2. Uraian tentang tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi;
3. Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut.
KEEMPAT : Pada setiap akhir tahun anggaran, mulai Tahun Anggaran 200/2001,
setiap instansi menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah kepada Presiden dan salinannya kepada Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dengan menggunakan
pedoman penyusunan sistem akuntabilitas kinerja.
KELIMA : Kepala Lembaga Administrasi Negara ditugaskan untuk :
1. Membuat pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah paling lambat awal tahun 2000/2001;
2. Memberikan bantuan teknis dan penyuluhan tentang pelaporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
KEENAM : Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melakukan
evaluasi terhadap pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
dan melaporkan kepada Presiden melalui Menteri Negara Koordinator
Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur
Negara dan salinan nya kepada Kepala Lembaga Administrasi Negara.
KETUJUH : Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan
Pendayagunaan Aparatur Negara mengkoordinasikan pelaksanaan
Instruksi Presiden ini.
KEDELAPAN : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab, serta memperhatikan lampiran Instruksi Presiden ini.
Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan.
Dikeluarkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juni 1999
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI
Kepala Biro Peraturan
Perundang-undangan II
Edy Sudibyo
LAMPIRAN
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 7 Tahun 1999
TANGGAL : 15 Juni 1999
PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
I. UMUM
1. Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan:
a. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
b. Perencanaan strategik merupakan suatu proses yang berorientasi
pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)
tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau
mungkin timbul. Rencana strategik mengandung visi, misi, tujuan/sasaran, dan
program yang realistis dan mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan dapat
dicapai.
c. Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah
harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi
pemerintah.
d. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan
pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah, dan mengetahui peran dan
program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang.
e. Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu
1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan.
f. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan
dicapai/dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan,
semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif
sehingga dapat diukur.
2. Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk
mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu
prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.
3. Sasaran Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah :
a. menjadikan instansi pemerintah yang akuntebel sehingga dapat
beroperasi secara efisien, efektif dan responsive terhadap aspirasi masyarakat dan
lingkungannya;
b. terwujudnya transparansi instansi pemerintah;
c. terwujudnya partisipasi masyarakat dalm pelaksanaan pembangunan
nasional;
d. terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
4. Ruang Lingkup :
a. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilaksanakan atas
semua kegiatan utama instansi Pemerintah yang memberikan kontribusi bagi
pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah. Kegiatan yang menjadi perhatian
utama mencakup :
1. Tugas pokok dan fungsi instansi pemerintah;
2. Program kerja yang menjadi isu nasional;
3. Aktivitas yang dominant dan vital bagi pencapaian visi dan misi instansi
Pemerintah
b. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang meliputi ruang
lingkup tersebut di atas dilakukan oleh setiap instansi Pemerintah sebagai bahan
pertanggungjawabannya kepada Presiden.
II. PELAKSANAAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
5. Pelaksanaan penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan
dengan :
a. mempersiapkan dan menyusun perencanaan strategik;
b. merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran dan strategi
instansi Pemerintah :
c. merumuskan indikator kinerja instansi Pemerintah dengan berpedoman pada
kegiatan yang dominan, menjadi isu nasional dan vital bagi pencapaian visi dan
misi instansi Pemerintah;
d. memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama;
e. mengukur pencapaian kinerja dengan :
1) perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target;
2) perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya;
3) perbandingan kinerja aktual dengan kinerja di negara-negara lain, atau dengan
standar internasional.
f. melakukan evaluasi kinerja dengan :
1) menganalisa hasil pengukuran kinerja;
2) menginterpretasikan data yang diperoleh;
3) membuat pembobotan (rating) keberhasilan pencapaian program;
4) membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi instansi pemerintah.
6. Alat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
adalah laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
7. Mekanisme pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
sebagai berikut :
a. Setiap pemimpin Departemen/Lembaga Pemerintah Non
Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja didalamnya wajib
membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk
disampaikan kepada atasannya;
b. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari tiap
Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, masing-masing
Menteri/Pemimpin Lembaga Pemerintah Non Departemen menyampaikan kepada
Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara
Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur
Negara serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
c. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah
Tingkat I disampaikan kepada Presiden/Wakil Presiden dengan tembusan kepada
Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan;
d. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah
Tingkat II disampikan kepada Gubernur/Kepala Daerah yang terkait dengan
tembusan kepada Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
lakip
lakip

More Related Content

What's hot

Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018Denbagus
 
Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015fionarazqa
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
 
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019Nailil Afifah
 
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun ...
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun ...Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun ...
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun ...redaksi-humaspemkosbg2014
 
Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Hairi Mtp
 
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016Mohammad Singgih
 

What's hot (17)

3287547.pdf
3287547.pdf3287547.pdf
3287547.pdf
 
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
Salinan permen ppn_no.5_tahun_2018
 
Renstra bappeda
Renstra bappedaRenstra bappeda
Renstra bappeda
 
Redesign sistem penganggaran pemerintah
Redesign sistem penganggaran pemerintahRedesign sistem penganggaran pemerintah
Redesign sistem penganggaran pemerintah
 
62548551 administrasi-pemerintah-daerah
62548551 administrasi-pemerintah-daerah62548551 administrasi-pemerintah-daerah
62548551 administrasi-pemerintah-daerah
 
Renja bappeda
Renja bappedaRenja bappeda
Renja bappeda
 
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baruPermenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
 
Sistem pengendalian intern pemerintah spip internal control_birokrasi bersih ...
Sistem pengendalian intern pemerintah spip internal control_birokrasi bersih ...Sistem pengendalian intern pemerintah spip internal control_birokrasi bersih ...
Sistem pengendalian intern pemerintah spip internal control_birokrasi bersih ...
 
Pp39
Pp39Pp39
Pp39
 
Lakin bptp sumsel 2018
Lakin bptp sumsel 2018Lakin bptp sumsel 2018
Lakin bptp sumsel 2018
 
Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015
 
Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
Peraturan menteri-ppn-nomor-5-tahun-2019
 
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun ...
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun ...Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun ...
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) kota sibolga tahun ...
 
Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018 Permenpan no 30 tahun 2018
Permenpan no 30 tahun 2018
 
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
Perpres nomor 60 tahun 2015 rkp 2016
 

Viewers also liked (16)

Forum
ForumForum
Forum
 
Anestesi....
Anestesi....Anestesi....
Anestesi....
 
Absorbsi oral 2
Absorbsi oral 2Absorbsi oral 2
Absorbsi oral 2
 
Recovery password pada switch
Recovery password pada switchRecovery password pada switch
Recovery password pada switch
 
Kerangka Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat
Kerangka Pengembangan Taman Bacaan MasyarakatKerangka Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat
Kerangka Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat
 
AD-ART Forum TBM
AD-ART Forum TBMAD-ART Forum TBM
AD-ART Forum TBM
 
Tugas pbk
Tugas pbkTugas pbk
Tugas pbk
 
Juancho 11
Juancho 11Juancho 11
Juancho 11
 
Rap300
Rap300Rap300
Rap300
 
Voorraadbeleid website
Voorraadbeleid website Voorraadbeleid website
Voorraadbeleid website
 
C:\fakepath\nanotecnología informatica
C:\fakepath\nanotecnología informaticaC:\fakepath\nanotecnología informatica
C:\fakepath\nanotecnología informatica
 
Posicionamiento en buscadores google
Posicionamiento en buscadores googlePosicionamiento en buscadores google
Posicionamiento en buscadores google
 
Escuela Santiago Derqui- Así soy yo- 4º Grado
Escuela Santiago Derqui- Así soy yo- 4º GradoEscuela Santiago Derqui- Así soy yo- 4º Grado
Escuela Santiago Derqui- Así soy yo- 4º Grado
 
Reliasystem Brochure
Reliasystem BrochureReliasystem Brochure
Reliasystem Brochure
 
ROSHAN-1 (1)
ROSHAN-1 (1)ROSHAN-1 (1)
ROSHAN-1 (1)
 
I lipidi rip ac_dac.
I  lipidi rip ac_dac.I  lipidi rip ac_dac.
I lipidi rip ac_dac.
 

Similar to lakip

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintahAkuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintahNandang Sukmara
 
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintahAkuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintahNandang Sukmara
 
Penguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalPenguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalSujatmiko Wibowo
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...CaeCaew
 
Laporan kinerja-sekretariat-komisi-informasi-pusat-tahun-2016
Laporan kinerja-sekretariat-komisi-informasi-pusat-tahun-2016Laporan kinerja-sekretariat-komisi-informasi-pusat-tahun-2016
Laporan kinerja-sekretariat-komisi-informasi-pusat-tahun-2016Roy Siwabessy
 
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdfSalinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdfPurwanto583027
 
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAULAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAUNo Offense
 
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014fionarazqa
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfsantoni toni
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfsantoni toni
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfsantoni toni
 
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahLaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahirwanto IAINSKA
 
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahLaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahirwanto IAINSKA
 
Grand Design RB
Grand Design RBGrand Design RB
Grand Design RBrbpkalbar
 

Similar to lakip (20)

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintahAkuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
 
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintahAkuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
 
Penguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internalPenguatan pengawasan internal
Penguatan pengawasan internal
 
Spip reviu
Spip reviuSpip reviu
Spip reviu
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
 
Laporan kinerja-sekretariat-komisi-informasi-pusat-tahun-2016
Laporan kinerja-sekretariat-komisi-informasi-pusat-tahun-2016Laporan kinerja-sekretariat-komisi-informasi-pusat-tahun-2016
Laporan kinerja-sekretariat-komisi-informasi-pusat-tahun-2016
 
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdfSalinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
Salinan_PermenBappenas Nomor 1 Tahun 2022_call2 (1).pdf
 
Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022
 
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAULAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
LAKIP 2015 RSJ TAMPAN PROVINSI RIAU
 
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
Lakip Sekretariat Kota Kediri 2014
 
SPIP
SPIPSPIP
SPIP
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
 
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahLaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
 
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahLaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
 
Renja-2014-inspektorat
Renja-2014-inspektoratRenja-2014-inspektorat
Renja-2014-inspektorat
 
Grand Design RB
Grand Design RBGrand Design RB
Grand Design RB
 
Isi lakip bab i iv inspektorat 2015
Isi lakip bab i iv inspektorat 2015Isi lakip bab i iv inspektorat 2015
Isi lakip bab i iv inspektorat 2015
 

More from Caldhy's Soundalisme (6)

Serial number
Serial numberSerial number
Serial number
 
New text document
New text documentNew text document
New text document
 
New text document (2)
New text document (2)New text document (2)
New text document (2)
 
Link
LinkLink
Link
 
Cara install idm
Cara install idmCara install idm
Cara install idm
 
002. inpres 7 1999
002. inpres 7 1999002. inpres 7 1999
002. inpres 7 1999
 

Recently uploaded

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Recently uploaded (16)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 

lakip

  • 1. INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi; b. bahwa untuk melaksanakan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dikembangkan sistem pelaporan akuntabilitas kinerja yang mencakup indikator, metode, mekanisme dan tata cara pelaporan kinerja instansi pemerintah; c. bahwa pelaksanaan dan pengembangan sistem pelaporan kinerja tersebut perlu diatur dalam suatu Instruksi Presiden; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 3. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 4. Keputusan Presiden Nomor 100 Tahun 1998 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara Koordinator, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 134 Tahun 1998; 5. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1999 tentang Lembaga Administrasi Negara; MENGINSTRUKSIKAN : Kepada : 1. Para Menteri; 2. Panglima Tentara Nasional Indonesia; 3. Gubernur Bank Indonesia; 4. Jaksa Agung; 5. Kepala Kepolisian Republik Indonesia; 6. Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen; 7. Para Pimpinan Sekretariat Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara; 8. Para Gubernur; 9. Para Bupati/Walikota. Untuk : PERTAMA : Melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.
  • 2. KEDUA : Pada tanggal 30 September 1999, setiap instansi pemerintah sampai tingkat eselon II telah mempunyai Perencanaan Strategik tentang program-program utama yang akan dicapai selama 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. KETIGA : Perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA mencakup : 1. Uraian tentang visi, misi, strategis dan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi; 2. Uraian tentang tujuan, sasaran dan aktivitas organisasi; 3. Uraian tentang cara mencapai tujuan dan sasaran tersebut. KEEMPAT : Pada setiap akhir tahun anggaran, mulai Tahun Anggaran 200/2001, setiap instansi menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah kepada Presiden dan salinannya kepada Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dengan menggunakan pedoman penyusunan sistem akuntabilitas kinerja. KELIMA : Kepala Lembaga Administrasi Negara ditugaskan untuk : 1. Membuat pedoman penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah paling lambat awal tahun 2000/2001; 2. Memberikan bantuan teknis dan penyuluhan tentang pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. KEENAM : Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melakukan evaluasi terhadap pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan melaporkan kepada Presiden melalui Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara dan salinan nya kepada Kepala Lembaga Administrasi Negara. KETUJUH : Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara mengkoordinasikan pelaksanaan Instruksi Presiden ini. KEDELAPAN : Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab, serta memperhatikan lampiran Instruksi Presiden ini. Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 15 Juni 1999 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan II Edy Sudibyo
  • 3. LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 7 Tahun 1999 TANGGAL : 15 Juni 1999 PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH I. UMUM 1. Dalam Instruksi Presiden ini yang dimaksud dengan: a. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. b. Perencanaan strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategik mengandung visi, misi, tujuan/sasaran, dan program yang realistis dan mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai. c. Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah. d. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah, dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. e. Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. f. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. 2. Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya. 3. Sasaran Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah : a. menjadikan instansi pemerintah yang akuntebel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsive terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; b. terwujudnya transparansi instansi pemerintah; c. terwujudnya partisipasi masyarakat dalm pelaksanaan pembangunan nasional; d. terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. 4. Ruang Lingkup : a. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilaksanakan atas semua kegiatan utama instansi Pemerintah yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah. Kegiatan yang menjadi perhatian utama mencakup : 1. Tugas pokok dan fungsi instansi pemerintah; 2. Program kerja yang menjadi isu nasional;
  • 4. 3. Aktivitas yang dominant dan vital bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah b. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang meliputi ruang lingkup tersebut di atas dilakukan oleh setiap instansi Pemerintah sebagai bahan pertanggungjawabannya kepada Presiden. II. PELAKSANAAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 5. Pelaksanaan penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan dengan : a. mempersiapkan dan menyusun perencanaan strategik; b. merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran dan strategi instansi Pemerintah : c. merumuskan indikator kinerja instansi Pemerintah dengan berpedoman pada kegiatan yang dominan, menjadi isu nasional dan vital bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah; d. memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama; e. mengukur pencapaian kinerja dengan : 1) perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target; 2) perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya; 3) perbandingan kinerja aktual dengan kinerja di negara-negara lain, atau dengan standar internasional. f. melakukan evaluasi kinerja dengan : 1) menganalisa hasil pengukuran kinerja; 2) menginterpretasikan data yang diperoleh; 3) membuat pembobotan (rating) keberhasilan pencapaian program; 4) membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi instansi pemerintah. 6. Alat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 7. Mekanisme pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut : a. Setiap pemimpin Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja didalamnya wajib membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya; b. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari tiap Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen, masing-masing Menteri/Pemimpin Lembaga Pemerintah Non Departemen menyampaikan kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; c. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah Tingkat I disampaikan kepada Presiden/Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; d. Laporan akuntabilitas kinerja tahunan dari setiap Daerah Tingkat II disampikan kepada Gubernur/Kepala Daerah yang terkait dengan tembusan kepada Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE