SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Pencegahan KDRT
1) Keluarga wajib mengamalkan ajaran agama. Bapak harus menjadi imam bagi isteri, anak-
anak serta keluarga, dan Ibu imam bagi anak-anak dan dalam mengatur urusan rumah
tangga.
2) Harus dikembangkan komunikasi timbal balik antara suami, isteri dan anak-anak.
3) Isteri wajib mendidik anak sejak kecil, kalau marah jangan memukul dan berkata kasar.
4) Kalau ada masalah harus diselesaikan dengan dialog.
5) Jika terjadi pertengkaran serius, salah satu atau kedua-duanya harus meminta kepada orang
yang dituakan untuk memediasi.
Penanganan KDRT
Dalam hidup ini, tidak jarang dialami yang sama sekali tidak diinginkan. Ada pepatah
“untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak”, yang artinya kehidupan didepqan kita
adalah rahasia Allah, untung maupun malang sering datang tiba-tiba tanpa disangka.
Menghadapi masalah KDRT, maka ada pepatah yang penting kita hayati “Sebelum ajal
berpantang mati”. Maksudnya, kehidupan dan kematian ditentukan oleh Tuhan, maka jangan
terlalu takut menghadapi masalah karena orang tidak akan mati seblum tiba ajalnya. Oleh
karena itu, teruslah berusaha sampai titik darah penghabisan.
Jika KDRT terjadi, maka hadapi dan tangani:
1) Isteri dan suami lakukan dialog. Keduanya harus cari solusi atas masalah yang dihadapi
untuk memecahkan masalah yang menjadi penyebab terjadinya KDRT. Jika anak-anak sudah
mulai besar, ajak mereka supaya berbicara kepada bapak, kalau KDRT dilakukan bapak
(suami).
2) Selesaikan masalah KDRT dengan kepala dingin. Cari waktu yang tepat untuk sampaikan
bahwa KDRT bertentangan hukum negara, hukum agama, budaya dan adat-
istiadat masyarakat.
3) Laporkan kepada keluarga yang dianggap berpengaruh yang bisa memberi jalan keluar
terhadap penyelesaian masalah KDRT supaya tidak terus terulang.
4. Kalau sudah parah KDRT seperti korban sudah luka-luka, maka dilakukan visum.
5. Laporkan kepada yang berwajib telah terjadi KDRT. Melapor ke polisi
merupakan tindakan paling terakhir karena bisa berujung kepada perceraian.
Kekerasan dalam Rumah Tangga seperti yang tertuang dalam Undang-undang No.23
Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, memiliki arti setiap
perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya
kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran
rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau
perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Cara Penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga
Untuk menghindari terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga, diperlukan cara-
cara penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga, antara lain:
a. Perlunya keimanan yang kuat dan akhlaq yang baik dan berpegang teguh pada
agamanya sehingga Kekerasan dalam rumah tangga tidak terjadi dan dapat diatasi
dengan baik dan penuh kesabaran.
b. Harus tercipta kerukunan dan kedamaian di dalam sebuah keluarga, karena
didalam agama itu mengajarkan tentang kasih sayang terhadap ibu, bapak, saudara,
dan orang lain. Sehingga antara anggota keluarga dapat saling mengahargai setiap
pendapat yang ada.
c. Harus adanya komunikasi yang baik antara suami dan istri, agar tercipta sebuah
rumah tangga yang rukun dan harmonis. Jika di dalam sebuah rumah tangga tidak
ada keharmonisan dan kerukunan diantara kedua belah pihak, itu juga bisa menjadi
pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga.
d. Butuh rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai dan sebagainya antar
anggota keluarga. Sehingga rumah tangga dilandasi dengan rasa saling percaya.
Jika sudah ada rasa saling percaya, maka mudah bagi kita untuk melakukan
aktivitas. Jika tidak ada rasa kepercayaan maka yang timbul adalah sifat cemburu
yang kadang berlebih dan rasa curiga yang kadang juga berlebih-lebihan.
e. Seorang istri harus mampu mengkoordinir berapapun keuangan yang ada dalam
keluarga, sehingga seorang istri dapat mengatasi apabila terjadi pendapatan yang
minim, sehingga kekurangan ekonomi dalam keluarga dapat diatasi dengan baik.
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
DAN UPAYA PENCEGAHANNYA
Oleh : Lembaga Perawatan Psikologi
Perempuan bukan diciptakan dari tulang ubun-ubun,
karena berbahaya jika membiarkannya dalam sanjung puja
Bukan pula diciptakan dari tulang kaki ,
karena nista, diinjak dan diperbudak
Melainkan Perempuan diciptakan dari tulang rusuk kiri,
dekat di hati untuk dicintai, dekat dg tangan untuk dilindungi.. selama-lamanya......
LATAR BELAKANG
 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) telah menjadi agenda bersama
dalam beberapa dekade terakhir. Fakta menunjukan bahwa KDRT
memberikan efek negatif yang cukup besar bagi wanita sebagai korban.
 Kekerasan Terhadap Perempuan telah mendefinisikan KDRT dalam bingkai
gender sebagai ”kekerasan yang dilakukan di dalam lingkup rumah tangga
dengan target utama terhadap perempuan dikarenakan peranannya dalam
lingkup tersebut.
 Latar belakang munculnya analisa permasalahan gender adalah karena
adanya observasi, “Daripada menanyakan kenapa pihak pria memukul,
terdapat tendensi untuk bertanya kenapa pihak perempuan hanya berdiam
diri ... ”
Pengertian Kekerasan Dalam Rumah Tangga, adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang, terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan serta melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
BENTUK-BENTUK KDRT
Kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi dalam bentuk kekerasan fisik,
kekerasan psikologis/emosional, kekerasan seksual, kekerasan ekonomi dan
kekerasan spiritual.
 Secara fisik. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan atau
mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya pada korban. Umumnya
menyebabkan cedera fisik pada korban seperti : menampar, memukul,
menjambak rambut, menendang, menyundut dengan rokok, melukai dengan
senjata, bahkan bisa menyebabkan cacat menetap hingga kematian.
 Secara psikologis. Merupakan bentuk kekerasan dengan sengaja dilakukan
pelaku pada korban dengan tujuan untuk mempertahankan atau menguasai
korban. Secara psikologis seperti : penghinaan, komentar-komentar yang
merendahkan, melarang istri mengunjungi saudara maupun teman-temannya,
mengancam akan dikembalikan ke rumah orang tuanya, dll.
 Secara seksual. Definisi kekerasan seksual adalah memperdaya seseorang
(termasuk anak-anak) untuk tujuan seksual dengan menggunakan tekanan
fisik atau psikologis. Bentuknya dapat terjadi seperti pemaksaan dan
penuntutan hubungan seksual.
 Secara ekonomi/penelantaran rumah tangga, kekerasan terjadi berupa
tidak memberi nafkah istri, melarang istri bekerja atau membiarkan istri
bekerja untuk dieksploitasi. Menelantarkan orang dalam lingkup rumah
tangganya menurut hukum yang berlaku wajib bagi suami memberikan
kehidupan, perawatan, atau memelihara kepada orang tersebut. Tindakan
setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara
membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar
rumah sehingga korban berada dibawah kendali orang tersebut.
 Secara spiritual, bentuk ini tampak dalam tingkah laku atau pengajaran
pelaku yang terlibat organisasi keagamaan dengan menggunakan cara
pemaksaan pada korban. Jenis-jenis kekerasan di atas dapat berlaku tunggal
atau sekaligus beberapa bentuk kejadian.
Kekerasan = Kriminalitas
Kekerasan atau kejahatan sendiri dipicu oleh dua faktor, yaitu :
 Faktor dari individu itu sendiri. Dalam hal ini karena tidak adanya ketaqwaan
pada individu-individu terhadap ajaran agama yang dianut, lemahnya
pemahaman terhadap relasi suami-istri dalam rumah tangga, dan karakteristik
individu yang temperamental adalah pemicu bagi seseorang untuk melakukan
pelanggaran, termasuk melakukan tindakan KDRT.
 Faktor sistemik. Kekerasan yang terjadi saat ini sudah menggejala menjadi
penyakit sosial di masyarakat, baik di lingkungan domestik maupun publik.
Kekerasan yang terjadi bersifat struktural yang disebabkan oleh berlakunya
sistem yang tidak menjamin kesejahteraan masyarakat, mengabaikan nilai-
nilai etika dan mengesampingkan perlindungan atas eksistensi manusia. Tak
lain dan tak bukan ialah sistem kapitalisme-sekular yang memisahkan agama
dan kehidupan. Penerapan sistem ini telah meluluhlantakkan sendi-sendi
kehidupan asasi manusia, yaitu dari sisi ekonomi, hukum, sosial budaya dan
pendidikan.
Lalu, apa arti dari gender?
Gender berasal dari bahasa Latin, yaitu “genus”, berarti tipe atau jenis.
Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang
dibentuk secara sosial maupun budaya. Karena dibentuk oleh sosial dan budaya
setempat, maka gender tidak berlaku selamanya tergantung kepada waktu (tren)
dan tempatnya.
Apa perbedaan seks dan gender?
Gender ditentukan oleh sosial dan budaya setempat sedangkan seks adalah
pembagian jenis kelamin yang ditentukan oleh Tuhan. Misalnya laki-laki mempunyai
penis dan bisa memproduksi sperma, sementara perempuan mengalami menstruasi,
bisa mengandung dan melahirkan serta menyusui.
Bagaimana bentuk hubungan gender?
Hubungan gender ialah hubungan sosial antara laki-laki dengan perempuan
yang bersifat saling membantu atau sebaliknya, serta memiliki banyak perbedaan
dan ketidaksetaraan. Hubungan gender berbeda dari waktu ke waktu, dan antara
masyarakat satu dengan masyarakat lain, akibat perbedaan suku, agama, status
sosial maupun nilai (tradisi dan norma yang dianut).
Apakah ketidakadilan gender itu?
Ketidakadilan gender merupakan bentuk perbedaan perlakuan berdasarkan
alasan gender, seperti pembatasan peran, penyingkiran atau pilih kasih yang
mengkibatkan terjadinya pelanggaran atas pengakuan hak asasinya, persamaan
antara laki-laki dan perempuan, maupun hak dasar dalam bidang sosial, politik,
ekonomi, budaya dan lain-lain.
Bagaimana sifat ketidakadilan gender?
Ketidakadilan gender dapat bersifat:
• Langsung, yaitu pembedaan perlakuan secara terbuka dan
berlangsung, baik disebabkan perilaku/sikap, norma/nilai, maupun aturan
yang berlaku.
• Tidak langsung, seperti peraturan sama, tapi pelaksanaanya
menguntungkan jenis kelamin tertentu.
• Sistemik, yaitu ketidakadilan yang berakar dalam sejarah, norma atau
struktur masyarakat yang mewariskan keadaan yang bersifat membeda-
bedakan.
Bagaimana bentuk-bentuk diskriminasi gender?
• Marginalisasi (peminggiran). Peminggiran banyak terjadi dalam bidang
ekonomi. Misalnya banyak perempuan hanya mendapatkan pekerjaan yang
tidak terlalu bagus, baik dari segi gaji, jaminan kerja ataupun status dari
pekerjaan yang didapatkan. Hal ini terjadi karena sangat sedikit perempuan
yang mendapatkan peluang pendidikan. Peminggiran dapat terjadi di rumah,
tempat kerja, masyarakat, bahkan oleh negara yang bersumber keyakinan,
tradisi/kebiasaan, kebijakan pemerintah, maupun asumsi-asumsi ilmu
pengetahuan (teknologi).
• Subordinasi (penomorduaan), anggapan bahwa perempuan lemah,
tidak mampu memimpin, cengeng dan lain sebagainya, mengakibatkan
perempuan jadi nomor dua setelah laki-laki.
• Stereotip (citra buruk) yaitu adanya pandangan buruk terhadap
perempuan. Misalnya ibu-ibu persit yang bekerja mengakibatkan terlantarnya
pekerjaan rumah tangga.
• Violence (kekerasan), yaitu serangan fisik dan psikis. Perempuan,
pihak paling rentan mengalami kekerasan, dimana hal itu terkait dengan
marginalisasi, subordinasi maupun stereotip diatas. Perkosaan, pelecehan
seksual atau perampokan contoh kekerasan paling banyak dialami
perempuan.
• Beban kerja berlebihan, yaitu tugas dan tanggung jawab perempuan
yang berat dan terus menerus. Misalnya, seorang perempuan selain melayani
suami (seks), hamil, melahirkan, menyusui, juga harus menjaga rumah.
Disamping itu, kadang ia juga ikut mencari nafkah (di rumah), dimana hal
tersebut tidak berarti menghilangkan tugas dan tanggung jawab diatas.
KDRT dari sudut Pandang Psikologi
Secara teori dalam ilmu psikologi, Maslow menyebutkan bahwa manusia
memiliki lima tingkat kebutuhan dalam hidupnya, yaitu:
 Kebutuhan yang paling dasar untuk memenuhi kebutuhan fisiknya,
yaitu sandang, pangan dan papan.
 Kebutuhan akan rasa aman dan tentram.
 Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi.
 Kebutuhan untuk dihargai.
 Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Dalam berbagai kasus KDRT, pemenuhan kebutuhan tersebut di atas
terabaikan. Pelaku kekerasan melakukan tindakan yang meniadakan hak-hak
korban, seperti menelantarkan istrinya (bukan karena tak mampu, tapi karena tak
mau), memukul dan menampar, mempermalukan korban di depan umum,
menyeleweng dan lain sebagainya.
Apa Dampaknya bagi korban KDRT?
Kekerasan pelaku KDRT dapat menimbulkan stres kepada korbannya, yang
biasanya menimbulkan keluhan dan akibat seperti :
 Cemas dan penuh keraguan.
 Selalu waspada dan tegang sehingga tidak pernah merasa santai.
 Sulit tidur atau tidak dapat tidur.
 Merasa tidak berdaya dan tidak ada yang menolong, serta merasa tidak
mampu melepaskan diri dari pelaku.
 Takut tidak dapat melindungi dirinya sendiri atau anaknya sehingga
biasanya mereka menolak bantuan keluarga atau teman.
 Tidak mampu membuat keputusan karena adanya rasa ketakutan yang
amat tinggi.
 Percaya bahwa memang nasipnya buruk (sehingga mengalami KDRT).
 Seringkali teringat, membayangkan atau mengalami mimpi buruk
tentang kekerasan.
 Seringkali bereaksi secara emosional (menangis, ketakutan, atau
bahkan tegang) ketika teringat kekerasan yang dialami.
Lebih jauh lagi, KDRT dapat menyebabkan:
 Penderitaan secara mental yang berpengaruh buruk pada kepribadian
korban.
 Kehilangan rasa aman dan tentram.
 Merasa kesepian dan terisolasi.
 Kehilangan kepercayaan diri.
 Tertekan secara ekonomi dan finansial.
 Cedera atau cacat fisik (termasuk kontak seksual yang tidak diinginkan
oleh korban), bahkan kematian.
Secara psikologis, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan keretakan
dalam rumah tangga dan wajib dihindari, yaitu:
 Tidak Ada Rasa Hormat
Sesama pasangan harus saling menghormati meskipun ada perbedaan
pendapat. Hal ini adalah wajar, karena masing-masing orang ingin
dihargai. Apabila terhadap pasangan sudah tidak ada rasa saling
menghormati, maka tidak akan ada kasih sayang dalam keluarga.
 Berbohong
Kalau tidak ingin dibohongi oleh pasangan, maka jangan bohongi
pasangan Anda. Kejujuran adalah kunci dari sebuah hubungan, jadi harus
dijaga sebaik-baiknya. Sekali Anda berbohong, akan terulang kebohongan
berikutnya dan seterusnya.
 Adanya tindak kekerasan
Jangan melakukan tindak kekerasan seperti memukul pasangan. Selain
akan ada penyesalan, juga akan berurusan dengan hukum / negara.
 Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi menjadi salah satu pemicu keretakan dalam rumah
tangga, karena tingginya tingkat kebutuhan dewasa ini. Upaya
pencegahan adalah dengan menggunakan management keuangan.
Dalam hal ini adalah melalui cara berdiskusi bersama pasangan, bukan
dengan marah dan menuntut macam-macam. Dengan berkomunikasi
maka akan ada suatu pengertian dan saling tenggang rasa yang baik
untuk kelangsungan hidup berkeluarga.
 Perselingkuhan
Hal ini terkadang yang sering menjadi pemicu terbesar retaknya keluarga.
Entah rasa tidak puas terhadap pasangan, atau sensasi tersendiri yang
menjadi pemicu perselingkuhan dalam rumah tangga. Untuk itu, jauhi
perbuatan ini jika Anda menginginkan perkawinan senantiasa bahagia.
Upaya Penanggulangan KDRT dapat bersifat :
 Internal, adalah upaya yang dapat dilakukan oleh individu itu sendiri
(dalam hal ini adalah pasangan suami istri).
 Eksternal, adalah upaya yang dapat dilakukan oleh pihak luar pasangan
suami istri (dalam hal ini adalah Pemerintah).
Internal
Kebahagiaan perkawinan adalah suatu hal yang mampu membuat hidup itu
terasa tenteram, bahagia, nyaman, aman dan damai. Apalagi bila kebahagiaan itu
dapat dirasakan dalam waktu lama. Untuk membuat kebahagiaan itu bertahan lama,
perlu pemeliharaan yang dilakukan dengan langkah dan tidakan yang hati-hati dan
tidak sembarangan.
Beberapa tips yang dapat dilakukan oleh pasangan suami istri agar suatu rumah
tangga menjadi tentram, nyaman dan bahagia :
 Menciptakan komunikasi harmonis dengan rasa saling menerima bagi
pasangan suami istri.
 Saling memahami satu sama lain dengan saling menerima baik sisi positif
maupun sisi negatif atau menerima kekurangan maupun kelebihannya.
 Saling mengingatkandan memberi masukan yang baik antara pasangan
suami istri.
 Menumbuhkan rasa saling percaya antara pasangan/ jangan saling
mencurigai.
 Pasangan Suami istri adalah partner. Dalam hal ini pasangan suami istri
harus sama-sama sadar bahwa pasangan bukanlah bawahan dan atasan.
 Tatap masa depan. Jangan mengungkit-ungkit masa lalu karena hidup hari ini
bukan milik masa lalu. Lebih baik, arahkan hubungan untuk masa kini dan
masa depan.
Eksternal
Dalam hal ini adalah upaya yang dapat dilakukan oleh pihak pemerintah
dalam mengatasi permasalahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pemerintah :
 Menyelenggarakan komunikasi,informasi, dan edukasi tentang
pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, seperti seminar,
penyuluhan, dll.
 Dibentuknya Undang-Undang tentang Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga (PKDRT) yang diatur secara komprehensif, jelas, dan
tegas untuk melindungi dan berpihak kepada korban, serta sekaligus
memberikan pendidikan dan penyadaran kepada masyarakat dan aparat
bahwa segala tindak kekerasan dalam rumah tangga merupakan
kejahatan terhadap martabat kemanusiaan.
Harapan dibentuknya UU PKDRT agar masyarakat luas lebih :
 Memahami dan menghormati hak-hak asasi manusia.
 Adanya toleransi yang didasarkan atas perilaku kesetaraan dan keadilan
gender dalam setiap rumah tangga sehingga terhindar dari kekerasan
dalam rumah tangga.
 Penegakan hukum dan aparat terkait penanganan korban kekerasan
dalam rumah tangga akan lebih sensitif dan responsif terhadap
penanganan kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga.
UU PKDRT ini melindungi setiap orang yang berada dalam ruang lingkup
rumah tangga, yaitu :
 Suami, istri dan anak.
 Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang
sebagaimana dimaksud pada poin pertama.
 Karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan
perwalian, yang menetap dalam rumah tangga, dan/atau,
 Orang–orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap
dalam rumah tangga tersebut.
Keharmonisan adalah suasana yang selalu didambakan setiap pasangan
suami-istri. Hubungan yang harmonis akan membuat pasangan mampu menghadapi
apapun situasi yang terjadi. Kemesraan yang sudah terjalin pun akan selalu terjaga
dan tetap hangat. Rumah tangga juga akan terhindar dari cekcok dan konflik yang
menyebabkan terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

More Related Content

What's hot

Hukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanHukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanFerri Lee
 
Pendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanPendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanRita Pranawati
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020TV Desa
 
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak Falanni Firyal Fawwaz
 
Gender dan Pembangunan
Gender dan PembangunanGender dan Pembangunan
Gender dan PembangunanIrenty Helena
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaHenry Kurniawan
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Esdras Idialfero
 
09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adatQomaruz Zaman
 
Pemberdayaan Masyarakat Mengatasi Bahaya narkoba (P4GN)
Pemberdayaan Masyarakat Mengatasi Bahaya narkoba (P4GN) Pemberdayaan Masyarakat Mengatasi Bahaya narkoba (P4GN)
Pemberdayaan Masyarakat Mengatasi Bahaya narkoba (P4GN) Novy Khayra
 
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGTINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGPaul SinlaEloE
 

What's hot (20)

Hukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanHukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaan
 
KDRT
KDRTKDRT
KDRT
 
Pendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinanPendewasaan usia perkawinan
Pendewasaan usia perkawinan
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
 
RUU TPKS
RUU TPKSRUU TPKS
RUU TPKS
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
 
Gender dan Pembangunan
Gender dan PembangunanGender dan Pembangunan
Gender dan Pembangunan
 
kdrt.ppt
kdrt.pptkdrt.ppt
kdrt.ppt
 
Ppt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkobaPpt penyalahgunaan narkoba
Ppt penyalahgunaan narkoba
 
Makalah kdrt
Makalah kdrtMakalah kdrt
Makalah kdrt
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Pernikahan dini
Pernikahan diniPernikahan dini
Pernikahan dini
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Kekerasan anak
Kekerasan anakKekerasan anak
Kekerasan anak
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
 
09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat
 
Hiv aids
Hiv aidsHiv aids
Hiv aids
 
Pemberdayaan Masyarakat Mengatasi Bahaya narkoba (P4GN)
Pemberdayaan Masyarakat Mengatasi Bahaya narkoba (P4GN) Pemberdayaan Masyarakat Mengatasi Bahaya narkoba (P4GN)
Pemberdayaan Masyarakat Mengatasi Bahaya narkoba (P4GN)
 
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANGTINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
 

Similar to Pencegahan kdrt

dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...BobyWattimena
 
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptPERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptLilaArlina
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaarnoldjansen10
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
Presentation2 (elm)
Presentation2 (elm)Presentation2 (elm)
Presentation2 (elm)claomitz
 
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya newDimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya newSilVhya Saidah
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coyMakalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coySeptian Muna Barakati
 
5. Penghapuasan Kekerasan dalam RT ok.pptx
5. Penghapuasan Kekerasan dalam RT ok.pptx5. Penghapuasan Kekerasan dalam RT ok.pptx
5. Penghapuasan Kekerasan dalam RT ok.pptxSalimAnshori3
 

Similar to Pencegahan kdrt (20)

dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
 
Makalah kdrt 2
Makalah kdrt 2Makalah kdrt 2
Makalah kdrt 2
 
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptPERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
 
Makalah kdrt
Makalah kdrtMakalah kdrt
Makalah kdrt
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
 
Kdrt1
Kdrt1Kdrt1
Kdrt1
 
Kdrt
KdrtKdrt
Kdrt
 
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptxPPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
PPT MIRANDA ISU2 KEL 1.pptx
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
 
Presentation2 (elm)
Presentation2 (elm)Presentation2 (elm)
Presentation2 (elm)
 
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya newDimensi sosial wanita dan permasalahannya new
Dimensi sosial wanita dan permasalahannya new
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coyMakalah kekerasan dalam rumah tangga coy
Makalah kekerasan dalam rumah tangga coy
 
Kdrt
KdrtKdrt
Kdrt
 
Isu gender dan kdrt
Isu gender dan kdrtIsu gender dan kdrt
Isu gender dan kdrt
 
fdfgh
fdfghfdfgh
fdfgh
 
5. Penghapuasan Kekerasan dalam RT ok.pptx
5. Penghapuasan Kekerasan dalam RT ok.pptx5. Penghapuasan Kekerasan dalam RT ok.pptx
5. Penghapuasan Kekerasan dalam RT ok.pptx
 
Pergaulan Bebas
Pergaulan BebasPergaulan Bebas
Pergaulan Bebas
 
Ppm iswi-kdrt
Ppm iswi-kdrtPpm iswi-kdrt
Ppm iswi-kdrt
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Pencegahan kdrt

  • 1. Pencegahan KDRT 1) Keluarga wajib mengamalkan ajaran agama. Bapak harus menjadi imam bagi isteri, anak- anak serta keluarga, dan Ibu imam bagi anak-anak dan dalam mengatur urusan rumah tangga. 2) Harus dikembangkan komunikasi timbal balik antara suami, isteri dan anak-anak. 3) Isteri wajib mendidik anak sejak kecil, kalau marah jangan memukul dan berkata kasar. 4) Kalau ada masalah harus diselesaikan dengan dialog. 5) Jika terjadi pertengkaran serius, salah satu atau kedua-duanya harus meminta kepada orang yang dituakan untuk memediasi. Penanganan KDRT Dalam hidup ini, tidak jarang dialami yang sama sekali tidak diinginkan. Ada pepatah “untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak”, yang artinya kehidupan didepqan kita adalah rahasia Allah, untung maupun malang sering datang tiba-tiba tanpa disangka. Menghadapi masalah KDRT, maka ada pepatah yang penting kita hayati “Sebelum ajal berpantang mati”. Maksudnya, kehidupan dan kematian ditentukan oleh Tuhan, maka jangan terlalu takut menghadapi masalah karena orang tidak akan mati seblum tiba ajalnya. Oleh karena itu, teruslah berusaha sampai titik darah penghabisan. Jika KDRT terjadi, maka hadapi dan tangani: 1) Isteri dan suami lakukan dialog. Keduanya harus cari solusi atas masalah yang dihadapi untuk memecahkan masalah yang menjadi penyebab terjadinya KDRT. Jika anak-anak sudah mulai besar, ajak mereka supaya berbicara kepada bapak, kalau KDRT dilakukan bapak (suami). 2) Selesaikan masalah KDRT dengan kepala dingin. Cari waktu yang tepat untuk sampaikan bahwa KDRT bertentangan hukum negara, hukum agama, budaya dan adat- istiadat masyarakat. 3) Laporkan kepada keluarga yang dianggap berpengaruh yang bisa memberi jalan keluar terhadap penyelesaian masalah KDRT supaya tidak terus terulang. 4. Kalau sudah parah KDRT seperti korban sudah luka-luka, maka dilakukan visum. 5. Laporkan kepada yang berwajib telah terjadi KDRT. Melapor ke polisi merupakan tindakan paling terakhir karena bisa berujung kepada perceraian.
  • 2. Kekerasan dalam Rumah Tangga seperti yang tertuang dalam Undang-undang No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, memiliki arti setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Cara Penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga Untuk menghindari terjadinya Kekerasan dalam Rumah Tangga, diperlukan cara- cara penanggulangan Kekerasan dalam Rumah Tangga, antara lain: a. Perlunya keimanan yang kuat dan akhlaq yang baik dan berpegang teguh pada agamanya sehingga Kekerasan dalam rumah tangga tidak terjadi dan dapat diatasi dengan baik dan penuh kesabaran. b. Harus tercipta kerukunan dan kedamaian di dalam sebuah keluarga, karena didalam agama itu mengajarkan tentang kasih sayang terhadap ibu, bapak, saudara, dan orang lain. Sehingga antara anggota keluarga dapat saling mengahargai setiap pendapat yang ada. c. Harus adanya komunikasi yang baik antara suami dan istri, agar tercipta sebuah rumah tangga yang rukun dan harmonis. Jika di dalam sebuah rumah tangga tidak ada keharmonisan dan kerukunan diantara kedua belah pihak, itu juga bisa menjadi pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga. d. Butuh rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai dan sebagainya antar anggota keluarga. Sehingga rumah tangga dilandasi dengan rasa saling percaya. Jika sudah ada rasa saling percaya, maka mudah bagi kita untuk melakukan aktivitas. Jika tidak ada rasa kepercayaan maka yang timbul adalah sifat cemburu yang kadang berlebih dan rasa curiga yang kadang juga berlebih-lebihan. e. Seorang istri harus mampu mengkoordinir berapapun keuangan yang ada dalam keluarga, sehingga seorang istri dapat mengatasi apabila terjadi pendapatan yang minim, sehingga kekurangan ekonomi dalam keluarga dapat diatasi dengan baik.
  • 3. KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA Oleh : Lembaga Perawatan Psikologi Perempuan bukan diciptakan dari tulang ubun-ubun, karena berbahaya jika membiarkannya dalam sanjung puja Bukan pula diciptakan dari tulang kaki , karena nista, diinjak dan diperbudak Melainkan Perempuan diciptakan dari tulang rusuk kiri, dekat di hati untuk dicintai, dekat dg tangan untuk dilindungi.. selama-lamanya...... LATAR BELAKANG  Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) telah menjadi agenda bersama dalam beberapa dekade terakhir. Fakta menunjukan bahwa KDRT memberikan efek negatif yang cukup besar bagi wanita sebagai korban.  Kekerasan Terhadap Perempuan telah mendefinisikan KDRT dalam bingkai gender sebagai ”kekerasan yang dilakukan di dalam lingkup rumah tangga dengan target utama terhadap perempuan dikarenakan peranannya dalam lingkup tersebut.  Latar belakang munculnya analisa permasalahan gender adalah karena adanya observasi, “Daripada menanyakan kenapa pihak pria memukul, terdapat tendensi untuk bertanya kenapa pihak perempuan hanya berdiam diri ... ” Pengertian Kekerasan Dalam Rumah Tangga, adalah setiap perbuatan terhadap seseorang, terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan serta melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
  • 4. BENTUK-BENTUK KDRT Kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi dalam bentuk kekerasan fisik, kekerasan psikologis/emosional, kekerasan seksual, kekerasan ekonomi dan kekerasan spiritual.  Secara fisik. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya pada korban. Umumnya menyebabkan cedera fisik pada korban seperti : menampar, memukul, menjambak rambut, menendang, menyundut dengan rokok, melukai dengan senjata, bahkan bisa menyebabkan cacat menetap hingga kematian.  Secara psikologis. Merupakan bentuk kekerasan dengan sengaja dilakukan pelaku pada korban dengan tujuan untuk mempertahankan atau menguasai korban. Secara psikologis seperti : penghinaan, komentar-komentar yang merendahkan, melarang istri mengunjungi saudara maupun teman-temannya, mengancam akan dikembalikan ke rumah orang tuanya, dll.  Secara seksual. Definisi kekerasan seksual adalah memperdaya seseorang (termasuk anak-anak) untuk tujuan seksual dengan menggunakan tekanan fisik atau psikologis. Bentuknya dapat terjadi seperti pemaksaan dan penuntutan hubungan seksual.  Secara ekonomi/penelantaran rumah tangga, kekerasan terjadi berupa tidak memberi nafkah istri, melarang istri bekerja atau membiarkan istri bekerja untuk dieksploitasi. Menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya menurut hukum yang berlaku wajib bagi suami memberikan kehidupan, perawatan, atau memelihara kepada orang tersebut. Tindakan setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban berada dibawah kendali orang tersebut.  Secara spiritual, bentuk ini tampak dalam tingkah laku atau pengajaran pelaku yang terlibat organisasi keagamaan dengan menggunakan cara pemaksaan pada korban. Jenis-jenis kekerasan di atas dapat berlaku tunggal atau sekaligus beberapa bentuk kejadian.
  • 5. Kekerasan = Kriminalitas Kekerasan atau kejahatan sendiri dipicu oleh dua faktor, yaitu :  Faktor dari individu itu sendiri. Dalam hal ini karena tidak adanya ketaqwaan pada individu-individu terhadap ajaran agama yang dianut, lemahnya pemahaman terhadap relasi suami-istri dalam rumah tangga, dan karakteristik individu yang temperamental adalah pemicu bagi seseorang untuk melakukan pelanggaran, termasuk melakukan tindakan KDRT.  Faktor sistemik. Kekerasan yang terjadi saat ini sudah menggejala menjadi penyakit sosial di masyarakat, baik di lingkungan domestik maupun publik. Kekerasan yang terjadi bersifat struktural yang disebabkan oleh berlakunya sistem yang tidak menjamin kesejahteraan masyarakat, mengabaikan nilai- nilai etika dan mengesampingkan perlindungan atas eksistensi manusia. Tak lain dan tak bukan ialah sistem kapitalisme-sekular yang memisahkan agama dan kehidupan. Penerapan sistem ini telah meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan asasi manusia, yaitu dari sisi ekonomi, hukum, sosial budaya dan pendidikan. Lalu, apa arti dari gender? Gender berasal dari bahasa Latin, yaitu “genus”, berarti tipe atau jenis. Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Karena dibentuk oleh sosial dan budaya setempat, maka gender tidak berlaku selamanya tergantung kepada waktu (tren) dan tempatnya. Apa perbedaan seks dan gender? Gender ditentukan oleh sosial dan budaya setempat sedangkan seks adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan oleh Tuhan. Misalnya laki-laki mempunyai penis dan bisa memproduksi sperma, sementara perempuan mengalami menstruasi, bisa mengandung dan melahirkan serta menyusui.
  • 6. Bagaimana bentuk hubungan gender? Hubungan gender ialah hubungan sosial antara laki-laki dengan perempuan yang bersifat saling membantu atau sebaliknya, serta memiliki banyak perbedaan dan ketidaksetaraan. Hubungan gender berbeda dari waktu ke waktu, dan antara masyarakat satu dengan masyarakat lain, akibat perbedaan suku, agama, status sosial maupun nilai (tradisi dan norma yang dianut). Apakah ketidakadilan gender itu? Ketidakadilan gender merupakan bentuk perbedaan perlakuan berdasarkan alasan gender, seperti pembatasan peran, penyingkiran atau pilih kasih yang mengkibatkan terjadinya pelanggaran atas pengakuan hak asasinya, persamaan antara laki-laki dan perempuan, maupun hak dasar dalam bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan lain-lain. Bagaimana sifat ketidakadilan gender? Ketidakadilan gender dapat bersifat: • Langsung, yaitu pembedaan perlakuan secara terbuka dan berlangsung, baik disebabkan perilaku/sikap, norma/nilai, maupun aturan yang berlaku. • Tidak langsung, seperti peraturan sama, tapi pelaksanaanya menguntungkan jenis kelamin tertentu. • Sistemik, yaitu ketidakadilan yang berakar dalam sejarah, norma atau struktur masyarakat yang mewariskan keadaan yang bersifat membeda- bedakan. Bagaimana bentuk-bentuk diskriminasi gender? • Marginalisasi (peminggiran). Peminggiran banyak terjadi dalam bidang ekonomi. Misalnya banyak perempuan hanya mendapatkan pekerjaan yang tidak terlalu bagus, baik dari segi gaji, jaminan kerja ataupun status dari pekerjaan yang didapatkan. Hal ini terjadi karena sangat sedikit perempuan
  • 7. yang mendapatkan peluang pendidikan. Peminggiran dapat terjadi di rumah, tempat kerja, masyarakat, bahkan oleh negara yang bersumber keyakinan, tradisi/kebiasaan, kebijakan pemerintah, maupun asumsi-asumsi ilmu pengetahuan (teknologi). • Subordinasi (penomorduaan), anggapan bahwa perempuan lemah, tidak mampu memimpin, cengeng dan lain sebagainya, mengakibatkan perempuan jadi nomor dua setelah laki-laki. • Stereotip (citra buruk) yaitu adanya pandangan buruk terhadap perempuan. Misalnya ibu-ibu persit yang bekerja mengakibatkan terlantarnya pekerjaan rumah tangga. • Violence (kekerasan), yaitu serangan fisik dan psikis. Perempuan, pihak paling rentan mengalami kekerasan, dimana hal itu terkait dengan marginalisasi, subordinasi maupun stereotip diatas. Perkosaan, pelecehan seksual atau perampokan contoh kekerasan paling banyak dialami perempuan. • Beban kerja berlebihan, yaitu tugas dan tanggung jawab perempuan yang berat dan terus menerus. Misalnya, seorang perempuan selain melayani suami (seks), hamil, melahirkan, menyusui, juga harus menjaga rumah. Disamping itu, kadang ia juga ikut mencari nafkah (di rumah), dimana hal tersebut tidak berarti menghilangkan tugas dan tanggung jawab diatas. KDRT dari sudut Pandang Psikologi Secara teori dalam ilmu psikologi, Maslow menyebutkan bahwa manusia memiliki lima tingkat kebutuhan dalam hidupnya, yaitu:
  • 8.  Kebutuhan yang paling dasar untuk memenuhi kebutuhan fisiknya, yaitu sandang, pangan dan papan.  Kebutuhan akan rasa aman dan tentram.  Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi.  Kebutuhan untuk dihargai.  Kebutuhan untuk aktualisasi diri. Dalam berbagai kasus KDRT, pemenuhan kebutuhan tersebut di atas terabaikan. Pelaku kekerasan melakukan tindakan yang meniadakan hak-hak korban, seperti menelantarkan istrinya (bukan karena tak mampu, tapi karena tak mau), memukul dan menampar, mempermalukan korban di depan umum, menyeleweng dan lain sebagainya. Apa Dampaknya bagi korban KDRT? Kekerasan pelaku KDRT dapat menimbulkan stres kepada korbannya, yang biasanya menimbulkan keluhan dan akibat seperti :  Cemas dan penuh keraguan.  Selalu waspada dan tegang sehingga tidak pernah merasa santai.  Sulit tidur atau tidak dapat tidur.  Merasa tidak berdaya dan tidak ada yang menolong, serta merasa tidak mampu melepaskan diri dari pelaku.  Takut tidak dapat melindungi dirinya sendiri atau anaknya sehingga biasanya mereka menolak bantuan keluarga atau teman.
  • 9.  Tidak mampu membuat keputusan karena adanya rasa ketakutan yang amat tinggi.  Percaya bahwa memang nasipnya buruk (sehingga mengalami KDRT).  Seringkali teringat, membayangkan atau mengalami mimpi buruk tentang kekerasan.  Seringkali bereaksi secara emosional (menangis, ketakutan, atau bahkan tegang) ketika teringat kekerasan yang dialami. Lebih jauh lagi, KDRT dapat menyebabkan:  Penderitaan secara mental yang berpengaruh buruk pada kepribadian korban.  Kehilangan rasa aman dan tentram.  Merasa kesepian dan terisolasi.  Kehilangan kepercayaan diri.  Tertekan secara ekonomi dan finansial.  Cedera atau cacat fisik (termasuk kontak seksual yang tidak diinginkan oleh korban), bahkan kematian. Secara psikologis, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan keretakan dalam rumah tangga dan wajib dihindari, yaitu:  Tidak Ada Rasa Hormat Sesama pasangan harus saling menghormati meskipun ada perbedaan pendapat. Hal ini adalah wajar, karena masing-masing orang ingin
  • 10. dihargai. Apabila terhadap pasangan sudah tidak ada rasa saling menghormati, maka tidak akan ada kasih sayang dalam keluarga.  Berbohong Kalau tidak ingin dibohongi oleh pasangan, maka jangan bohongi pasangan Anda. Kejujuran adalah kunci dari sebuah hubungan, jadi harus dijaga sebaik-baiknya. Sekali Anda berbohong, akan terulang kebohongan berikutnya dan seterusnya.  Adanya tindak kekerasan Jangan melakukan tindak kekerasan seperti memukul pasangan. Selain akan ada penyesalan, juga akan berurusan dengan hukum / negara.  Faktor Ekonomi Faktor ekonomi menjadi salah satu pemicu keretakan dalam rumah tangga, karena tingginya tingkat kebutuhan dewasa ini. Upaya pencegahan adalah dengan menggunakan management keuangan. Dalam hal ini adalah melalui cara berdiskusi bersama pasangan, bukan dengan marah dan menuntut macam-macam. Dengan berkomunikasi maka akan ada suatu pengertian dan saling tenggang rasa yang baik untuk kelangsungan hidup berkeluarga.  Perselingkuhan Hal ini terkadang yang sering menjadi pemicu terbesar retaknya keluarga. Entah rasa tidak puas terhadap pasangan, atau sensasi tersendiri yang menjadi pemicu perselingkuhan dalam rumah tangga. Untuk itu, jauhi perbuatan ini jika Anda menginginkan perkawinan senantiasa bahagia.
  • 11. Upaya Penanggulangan KDRT dapat bersifat :  Internal, adalah upaya yang dapat dilakukan oleh individu itu sendiri (dalam hal ini adalah pasangan suami istri).  Eksternal, adalah upaya yang dapat dilakukan oleh pihak luar pasangan suami istri (dalam hal ini adalah Pemerintah). Internal Kebahagiaan perkawinan adalah suatu hal yang mampu membuat hidup itu terasa tenteram, bahagia, nyaman, aman dan damai. Apalagi bila kebahagiaan itu dapat dirasakan dalam waktu lama. Untuk membuat kebahagiaan itu bertahan lama, perlu pemeliharaan yang dilakukan dengan langkah dan tidakan yang hati-hati dan tidak sembarangan. Beberapa tips yang dapat dilakukan oleh pasangan suami istri agar suatu rumah tangga menjadi tentram, nyaman dan bahagia :  Menciptakan komunikasi harmonis dengan rasa saling menerima bagi pasangan suami istri.  Saling memahami satu sama lain dengan saling menerima baik sisi positif maupun sisi negatif atau menerima kekurangan maupun kelebihannya.  Saling mengingatkandan memberi masukan yang baik antara pasangan suami istri.  Menumbuhkan rasa saling percaya antara pasangan/ jangan saling mencurigai.  Pasangan Suami istri adalah partner. Dalam hal ini pasangan suami istri harus sama-sama sadar bahwa pasangan bukanlah bawahan dan atasan.  Tatap masa depan. Jangan mengungkit-ungkit masa lalu karena hidup hari ini bukan milik masa lalu. Lebih baik, arahkan hubungan untuk masa kini dan masa depan.
  • 12. Eksternal Dalam hal ini adalah upaya yang dapat dilakukan oleh pihak pemerintah dalam mengatasi permasalahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Pemerintah :  Menyelenggarakan komunikasi,informasi, dan edukasi tentang pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, seperti seminar, penyuluhan, dll.  Dibentuknya Undang-Undang tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT) yang diatur secara komprehensif, jelas, dan tegas untuk melindungi dan berpihak kepada korban, serta sekaligus memberikan pendidikan dan penyadaran kepada masyarakat dan aparat bahwa segala tindak kekerasan dalam rumah tangga merupakan kejahatan terhadap martabat kemanusiaan. Harapan dibentuknya UU PKDRT agar masyarakat luas lebih :  Memahami dan menghormati hak-hak asasi manusia.  Adanya toleransi yang didasarkan atas perilaku kesetaraan dan keadilan gender dalam setiap rumah tangga sehingga terhindar dari kekerasan dalam rumah tangga.  Penegakan hukum dan aparat terkait penanganan korban kekerasan dalam rumah tangga akan lebih sensitif dan responsif terhadap penanganan kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga.
  • 13. UU PKDRT ini melindungi setiap orang yang berada dalam ruang lingkup rumah tangga, yaitu :  Suami, istri dan anak.  Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan orang sebagaimana dimaksud pada poin pertama.  Karena hubungan darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan perwalian, yang menetap dalam rumah tangga, dan/atau,  Orang–orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam rumah tangga tersebut. Keharmonisan adalah suasana yang selalu didambakan setiap pasangan suami-istri. Hubungan yang harmonis akan membuat pasangan mampu menghadapi apapun situasi yang terjadi. Kemesraan yang sudah terjalin pun akan selalu terjaga dan tetap hangat. Rumah tangga juga akan terhindar dari cekcok dan konflik yang menyebabkan terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga.