Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kekerasan dalam rumah tangga dapat berupa fisik, psikis, seksual, atau penelantaran dan merupakan tindakan kriminal menurut agama Islam. Dokumen tersebut juga membahas penyebab, dampak, dan solusi atas masalah kekerasan dalam rumah tangga sesuai ajaran agama.
2. KDRT adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang
berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran
rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara
melawan hukum dalam lingkup rumah
tangga.
UU No. 23
Tahun 2004
tentang KDRT
3. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), sering kali
menghiasi kehidupan pernikahan. Terkadang perceraian
terjadi karena suami melakukan KDRT atau sebaliknya
istri membangkang dan tidak mau mentaati suaminya.
4. KDRT tak hanya identik dengan tindakan yang menjurus
pada kriminalitas seperti pemukulan, penganiayaan,
intimidasi dan hal yang melukai badan. Namun
emosional, dan yang tidak kasat mata juga
dikategorikan sebagai KDRT.
5. Tujuan UU
KDRT
1. Mencegah segala bentuk kekerasan dalam rumah
tangga;
2. Melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga;
3. Menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga; dan
4. Memelihara keutuhan rumah tangga yang harmonis
dan sejahtera.
6. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT)
Menurut islam : Kekerasan dalam rumah tangga adalah bentuk kriminalitas
(jarimah). Pengertian kriminalitas (jarimah) dalam Islam adalah tindakan
melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam dan termasuk
kategori kejahatan. Sementara kejahatan dalam Islam adalah perbuatan
tercela (al-qobih) yang ditetapkan oleh hukum syara’.
7. Macam-Macam KDRT Menurut Islam
Kekerasan
fisik
Kekerasan
psikis
Kekerasan
seksual
Penelantaran
rumah tangga
8. Ayat-ayat Al-qur’an dan hadist nabi yang
mengharuskan suami untuk berlaku sopan,
penyayang dan lemah lembut kepada istrinya (Tidak
boleh melakukan KDRT)
9. Surat An-nisa : 19 yang menyatakan "Wahai orang yang beriman, tiada
dihalalkan bagimu mempusakai perempuan dengan paksaan dan janganlah
bertindak kejam terhadap mereka….sebaliknya bergaullah dengan mereka
secara baik-baik lagi adil. Hiduplah bersama mereka dalam kebajikan".
surat Ar-rum:21 yang pada intinya menyuruh
kepada suami istri untuk hidup saling sayang
menyayangi dan cinta mencintai.
Rasulullah SAW bersabda "Yang paling baik dikalangan kamu
adalah mereka paling sopan terhadap istrinya" (HR. Tarmizi)
10. Rasulullah SAW bersabda "…para suami yang
memukul istrinya bukanlah termasuk orang-
orang baik diantara kamu“ (HR.Abu Daud,
Nasa’i dan Ibnu Majah).
Hadits Rasulullah SAW "Janganlah kamu memukul
hamba-hamba perempuan Allah swt“ (HR. Abu
Daud dengan isnad yang shahih
11. Faktor Penyebab Terjadinya
Kekerasan dalam rumah tangga
1. Laki-Laki dan Perempuan tidak berada dalam posisi setara.
2. Masyarakat mengangap laki-laki dengan menanamkan angapan
bahwa laki-laki harus kuat, berani serta tanpa ampun.
3. KDRT dianggap bukan sebagai permasalahan sosial, tetapi
persoalan pribadi terhadap relasi suami istri.
4. Pemahaman keliru terhadap ajaran agama, sehingga timbul
anggapan bahwa laki-laki boleh menguasai perempuan.
12. Dampak KDRT
1. Tidak pernah tenang
Seseorang yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga bakal sulit
melupakan bekas luka yang dialaminya. Hidup pun jadi tidak tenang.
Seandainya korban berhasil meninggalkan penganiayanya, misalnya istri
yang menggugat cerai, anak yang bertumbuh dewasa, hal ini akan terus
mempengaruhi hubungan-hubungan mereka selanjutnya.
13. 2. Trauma
Ada banyak kasus di mana korban kekerasan dalam rumah
tangga menjadi tertekan dan trauma setelah menghadapi
pelecehan dalam hubungan mereka.
Hal ini membuat mereka tidak bisa 'berfungsi' normal, yang
kadang mempengaruhi berbagai aspek lain dalam kehidupan
mereka, misalnya dalam bidang pekerjaan atau pendidikan
14. 3. Rasa sakit
Dalam kasus di mana salah satu di antara pasangan menerima kekerasan
fisik, korban mungkin mengalami rasa sakit dan penderitaan. Dan ada
kasus di mana cedera fisik sulit untuk dihilangkan.
Dalam beberapa kasus ekstrem, korban KDRT mengalami cacat fisik
permanen akibat penganiayaan yang diterimanya.
15. 4. Ketakutan
Sebuah studi baru-baru ini mengatakan, korban kekerasan dalam rumah tangga
cenderung menjadi paranoid. Mereka mungkin tidak bisa mempercayai adanya
sebuah hubungan baru di mana mereka tidak akan dianiaya.
Sangat disarankan bagi korban KDRT untuk mengikuti sesi terapi, dimana
mereka bisa menyembuhkan dan mengobati jiwa mereka atas pengalaman
buruk yang sudah dialami. Terapi yang benar dan cukup akan membuat mereka
lebih siap dan kuat untuk menghadapi hidup kedepannya. (Adit/Nils
16. Solusi Mengatasi
Kemelut Rumah Tangga
Pertama, dinasihati dahulu.
Kedua, harus dipisah sementara, tapi tidak boleh keluar dari
rumah, artinya di rumah itu sendiri.
Tingkatan terakhir baru ada pemukulan. Pemukulan itu pun disebut dharbun
ghairu mubarrih (pukulan yang bukan mencederai). ''Nah, ini yang sering
disalahfahami. Jadi, bukan pukulan yang membuat babak belur
17. “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari
keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud
mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. An Nisa Ayat 35)
Melakukan dengan sungguh-sunggguh makna ikhtiar, sabar
dan tawakkal kepada Allah swt