SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
BAB 3
MODEL – MODEL VARIABEL KEADAAN
Dalam bab ini kita pikirkan sebuah tipe model yang ketiga: model variavel
keadaan [1,2]. Model ini adalah sebuah model persamaan diferensial, tetapi
persamaan-persamaannya selalu ditulis dalam suatu format yang spesifik. Model
variabel keadaan merupakan satu himpunan perasamaan diferensial orde satu
terhubung, biasanya ditulis dalam bentuk vektor-matriks. Kegunaan dari model
variabel keadaan, atau model ruang keadaan, adalah untuk membangun suatu
reprensasi yang mempertahankan hubungan keluaran-masukan (yaitu fungsi
alih).
3.1 Pemodelan variabel keadaan
Model yang dipakai untuk melukiskan variabel-variabel keadaan sistem
mekanik translasi linier. Bentuk baku persamaan keadaan dariu suatu sistem
analog linier time-invariant (LTI) diberikan oleh
x(t) = Ax(t) + Bu(t)
y(t) = Cx(t) + Du(t)
dengan vektor x(t) adalah turunan terhadap waktu dari vektor x(t). Dalam
persamaan tersebut,
x(t) = vektor keadaan = vektor (n x 1) dari keadaan-keadaan suatu sistem orde-n.
A = matriks sistem (n x n)
B = matriks masukan (n x r)
u(t)= vektor masukan = vektor (r x 1) yang tersusun dari fungsi-fungsi masukan
sistem.
y(t)= vektor keluaran = vektor (p x 1) tebentuk dari keluaran-keluaran yang
ditentukan.
C = matriks keluaran (p x n)
D = matriks (p x r) menunjukkan kaitan langsung antara masukan dan keluaran.
Contoh 3.1
Perhatikan sistem yang dideskripsikan oleh persamaan diferensial terkopling
sebagai berikut
ӱ1 + k1ẏ1 + k2y1 = u1 + k3u2
ẏ2 + k4y2 + k5ẏ = k6u1
dengan u1 dan u2 adalah masukan-masukan dan y1 dan y2 adalah keluaran-
keluaran. Ketergantungan notasional dari variabel-variabel tersebut terhadap
waktu telah dihilangkan agar mudah. Kita telah mendefinisikan keadaan sebagai
keluaran dan, bilamana perlu, turunan dari keluaran-keluaran tersebut.
x1 = y1 x2 = ẏ1 = ẋ1 x3 = y2
dari persamaan-persamaan diferensial sistem kita tuliskan
ẋ2 = -k2x1 – k1x2 + u1 + k3u2
ẋ3 = -k5x2 – k4x3 + k6u1
kita tuliskan kembali persamaan-persamaan diferensial tersebut dalam order
(urutan) berikut:
ẋ1 = x2
3-1
ẋ2 = -k2x1 – k1x2 + u1 + k3u2
ẋ3 = -k3x2 – k4x3 + k6u1
dengan persamaan-persamaan keluaran
y1 = x1
y2 = x3
persamaan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai
ẋ = x + u
y = x
3.2 Diagram-diagram simulasi
Diagram simulasi adalah suatu tipe khusus apakah suatu diagram blok
atau suatu grafik aliran yang dibangun untuk mendapatkan suatu fungsi alih
tertentu atau memodelkan satu set persamaan diferensial tertentu. Elemen dasar
dari diagram simulasi adalah integrator.
Contoh 3.2
Sebuah keadaan telah ditetapkan pada tiap-tiap keluaran integrator. Dengan
pendapatan ini, masukan untuk integrator paling kanan adalah ẋ1 ; jadi
persamaanya adalah
ẋ1 = x2
untuk integrator lainnya masukannya adalah ẋ2 . jadi persamaannya adalah
ẋ2 = - x1 - x2 + f
dan persamaan keluaran sistem adalah
y = x1
0 1 0
-k2 -k1 0
0 -k5 -k4
0 0
1 k3
k6 0
1 0 0
0 0 1
K
M
B
M
1
M
Persamaan-persamaan tersebut
sama seperti yang telah
diturunkan pada subbab pertama
dari bab ini, dan model
keadaannya terlihat dalam bentuk
kononik kontrol.
Gambar 3.1 Diagram simulasi
3.3 Solusi persamaan keadaan
3.3.1 Solusi dengan transformasi Laplace
Bentuk baku persamaan status diberikan adalah
x(t) = Ax(t) + Bu(t)
3.3.2 Solusi dengan deret tak hingga
Metode ini dipakai untuk mencari matriks transisi keadaan,
dengan seluruh masukan pada suatu sistem adalah nol, persamaannya
dituliskan sebagai
x(t) = Ax(t)
3.4 Fungsi-fungsi alih
Dalam subbab ini diperkenalkan sebuah prosedur matriks untuk
mendapatkan fungsi alih dari persamaan keadaan.
Bentuk standar persamaan keadaan diberikan oleh
x(t) = Ax(t) + Bu(t)
y(t) = Cx(t)
3.5 Transformasi-transformasi similaritas
Dalam bab ini diperkenalkan prosedur untuk mendapatkan sebuah model
variabel keadaan baik dari persamaan differensial sistem atau fungsi alih sistem.
3.6 Simulasi digital
Dalam subbab ini yang diperhatikan yaitu solusi numerik dari persamaan-
persamaan diferensial dengan algoritma integrasi dan mempertimbangkan
sebuah algoritma yang sangat sederhana – metode Euler [5]. Persamaannya
adalah
x(t) = )0()(
0
xdz
t

 
Maka algoritma integrasi numerik adalah
1. Misalkan k = 1.
2. Hitung x[(k – 1)H].
3. Hitunglah x(kH).
4. Misalkan k = k + 1.
5. Kembali ke langkah 2.
TABEL 3.1 HASIL INTEGRASI NUMERIK
Simulasi Eksak
t x1(t) x2(t) x1(t) x2(t)
0 0 0 0 0
0,01 0 0,01 0,00005 0,00999
0,02 0,0001 0,02 0,0002 0,01999
0,03 0,0003 0,03 0,0004 0,02999
3-2
3-3
3-4
3-5
3.7 Perangkat lunak pengendali/kendali
Dalam bab ini diperkenalkan program komputer CTRL, yang tersedia
dengan buku ini, dan diperoleh gratis dari “the math Works”. CTRL adalah menu
driven, dengan tidak dibutuhkan pemrograman dari user.
Contoh 3.3
Sebagai sebuah contoh yang mengilustrasikan integrasi numerik, perhatikan
sistem pada Gambar 3.3. Untuk sistem ini, fungsi alih lingkar tertutupnya adalah
23
2
)(1
)(
)(
2




sssG
sG
sT
p
p
Akan kita bahas tanggapan untuk satuan, yang pertama-tama akan dihitung
secara analistis.
2
1
1
21
)2)(1(
2
)()()(







ssssss
sUsTsY
Jadi,
tt
eety 2
21)( 

Tabel 3.2 memberikan tanggapan eksak, tanggapan untuk integrasi Runge-Kutta
orde empat, dan tanggapan integrasi Euler. Untuk integrasi Runge-Kutta,
increment integrasi numerik H=0,25 detik dan H=0,5 menghasilkan tanggapan
yang kira-kira sama, dengan H=1 detik menghasilkan tanggapan yang berbeda
cukup berarti, karena itu H=0,5 merupakan suatu pilihan yang baik. Perhatikan
juga bahwa karena tanggapan eksak diketahui, H=0,5 menghasilkan simulasi
yang akurat.
TABEL 3.2 Hasil – Hasil Simulasi
Waktu Eksak
Runge-Kutta Euler
H = 0,25 H = 0,5 H = 1,0 H = 0,125 H = 0,5
0,5 0,155 0,155 0,161 0,144 0
1,0 0,400 0,400 0,400 0,583 0,413 0,5
1,5 0,604 0,604 0,604 0,629 0,75
2,0 0,748 0,748 0,748 0,830 0,774 0,875
2,5 0,843 0,843 0,843 0,865 0,938
3,0 0,903 0,903 0,903 0,932 0,920 0,969
3,5 0,941 0,941 0,941 0,953 0,984
4,0 0,964 0,964 0,964 0,973 0,972 0,992
6,0 0,995 0,995 0,995 0,996 0,997 1,000
Gambar 3.2 Sistem Konfigurasi untuk CRLT
Untuk integrasi Euler, H=0,125 detik menghasilkan simulasi yang
kurang akurat dibandingkan yang dihasikan integrasi Runge-Kutta
dengan H=0,5 detik. Algoritma Runge-Kutta orde empat
membutuhkan sekitar empat kali perhitungan per iterasi
sebagaimana yang dilakukan algoritma Euler. Karena itu efisiensi
algoritma Runge-Kutta merupakan hal yang sudah semestinya
dalam contoh ini.
3.8 Simulasi analog
Sebagai sebuah contoh, pikirkan fungsi alih
)23(1
2
23
2
)(
)(
)(
21
2
2 




ss
s
sssR
sC
sT
Diagram komputer analog untuk fungsi alih ini diberikan dalam Gambar 3.4(a),
dan diagram simulasi yang setara ditunjukkan dalam Gambar 3.4(b). Diagram
smulasi dibuat, dengan menggunakan formula penguat mason, untuk
mendapatkan fungsi alih (3-6).
Gambar 3.3 Sistem untuk contoh integrasi numerik
3-6
(a)
(b)
Gambar 3.4 Simulasi Komputer analog

More Related Content

What's hot

Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleCourse 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleNandar Jhon
 
Penguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerPenguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerAiden Fiqhi Strife
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyalDina Aprila
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaDiana Fauziyah
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Nerossi Jonathan
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galatKelinci Coklat
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
Bab 5 media transmisi
Bab 5 media transmisiBab 5 media transmisi
Bab 5 media transmisiEKO SUPRIYADI
 
Model Matematik Untuk Sistem Termal Tugas 2
Model Matematik Untuk Sistem Termal Tugas 2Model Matematik Untuk Sistem Termal Tugas 2
Model Matematik Untuk Sistem Termal Tugas 2Muhammad AR
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourierBeny Nugraha
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adderpersonal
 

What's hot (20)

Bjt
BjtBjt
Bjt
 
Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
 
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleCourse 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
 
Penguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerPenguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementer
 
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian AritmatikaEdo A.G - Rangkaian Aritmatika
Edo A.G - Rangkaian Aritmatika
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasa
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
DESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATADESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATA
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
Bab 5 media transmisi
Bab 5 media transmisiBab 5 media transmisi
Bab 5 media transmisi
 
Model Matematik Untuk Sistem Termal Tugas 2
Model Matematik Untuk Sistem Termal Tugas 2Model Matematik Untuk Sistem Termal Tugas 2
Model Matematik Untuk Sistem Termal Tugas 2
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
 
Pulse code modulation
Pulse code modulationPulse code modulation
Pulse code modulation
 
Bab 6 adder
Bab 6 adderBab 6 adder
Bab 6 adder
 

Viewers also liked

Viewers also liked (14)

Perangkat pemodelan sistem
Perangkat pemodelan sistemPerangkat pemodelan sistem
Perangkat pemodelan sistem
 
Tugas softskill (peranan komputasi)
Tugas softskill (peranan komputasi)Tugas softskill (peranan komputasi)
Tugas softskill (peranan komputasi)
 
fungsi transfer single input
fungsi transfer single inputfungsi transfer single input
fungsi transfer single input
 
Model matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motorModel matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motor
 
iii. minggu ketiga
iii. minggu ketigaiii. minggu ketiga
iii. minggu ketiga
 
Pertemuan10
Pertemuan10Pertemuan10
Pertemuan10
 
Bond Graph
Bond GraphBond Graph
Bond Graph
 
Tugas pemodelan sistem
Tugas pemodelan sistemTugas pemodelan sistem
Tugas pemodelan sistem
 
Review Jurnal Antrian Puskesmas (Pemodelan Sistem)
Review Jurnal Antrian Puskesmas (Pemodelan Sistem)Review Jurnal Antrian Puskesmas (Pemodelan Sistem)
Review Jurnal Antrian Puskesmas (Pemodelan Sistem)
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelanMakalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
 
Contoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistemContoh tugas besar pemodelan sistem
Contoh tugas besar pemodelan sistem
 
contoh projek RBT tahun 6
contoh projek RBT tahun 6contoh projek RBT tahun 6
contoh projek RBT tahun 6
 

Similar to Bab 3 model model variabel keadaan

Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksyulika usman
 
Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratSistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratNisa Hakiki
 
mathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso systemmathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso systemSwadexi Istiqphara
 
7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3muli ani
 
Transformasi Fourier Waktu Diskrit
Transformasi Fourier Waktu DiskritTransformasi Fourier Waktu Diskrit
Transformasi Fourier Waktu Diskrityusufbf
 
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearTopik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearKanages Rethnam
 
sistem persamaan linear
sistem persamaan linearsistem persamaan linear
sistem persamaan linearmfebri26
 
Pertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model MatematisPertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model MatematisAprianti Putri
 
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)MiraRaudhotulJannah
 
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedBab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedwahyuddin S.T
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxNaufalDhiyaulhaq2
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelChristian Lokas
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear denganBAIDILAH Baidilah
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelnurindah_nurisa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18kasega
 

Similar to Bab 3 model model variabel keadaan (20)

Persamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriksPersamaan linear dan matriks
Persamaan linear dan matriks
 
2. Sistem.ppt
2. Sistem.ppt2. Sistem.ppt
2. Sistem.ppt
 
Sistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadratSistem persamaan linear dan kuadrat
Sistem persamaan linear dan kuadrat
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
mathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso systemmathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso system
 
7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3
 
Transformasi Fourier Waktu Diskrit
Transformasi Fourier Waktu DiskritTransformasi Fourier Waktu Diskrit
Transformasi Fourier Waktu Diskrit
 
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearTopik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
 
sistem persamaan linear
sistem persamaan linearsistem persamaan linear
sistem persamaan linear
 
Pertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model MatematisPertemuan 03 Model Matematis
Pertemuan 03 Model Matematis
 
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
Splkdv (Sistem Persamaan Linear dan kuadrat Dua Variabel)
 
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updatedBab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
Bab 8-solusi-pdp-dengan-mbh-updated
 
1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger1. persamaan schrodinger
1. persamaan schrodinger
 
5 sistem persamaan linier
5 sistem persamaan linier5 sistem persamaan linier
5 sistem persamaan linier
 
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptxBAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
BAB II AKAR-AKAR PERSAMAAN.pptx
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18Kelompok5 3ia18
Kelompok5 3ia18
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Bab 3 model model variabel keadaan

  • 1. BAB 3 MODEL – MODEL VARIABEL KEADAAN Dalam bab ini kita pikirkan sebuah tipe model yang ketiga: model variavel keadaan [1,2]. Model ini adalah sebuah model persamaan diferensial, tetapi persamaan-persamaannya selalu ditulis dalam suatu format yang spesifik. Model variabel keadaan merupakan satu himpunan perasamaan diferensial orde satu terhubung, biasanya ditulis dalam bentuk vektor-matriks. Kegunaan dari model variabel keadaan, atau model ruang keadaan, adalah untuk membangun suatu reprensasi yang mempertahankan hubungan keluaran-masukan (yaitu fungsi alih). 3.1 Pemodelan variabel keadaan Model yang dipakai untuk melukiskan variabel-variabel keadaan sistem mekanik translasi linier. Bentuk baku persamaan keadaan dariu suatu sistem analog linier time-invariant (LTI) diberikan oleh x(t) = Ax(t) + Bu(t) y(t) = Cx(t) + Du(t) dengan vektor x(t) adalah turunan terhadap waktu dari vektor x(t). Dalam persamaan tersebut, x(t) = vektor keadaan = vektor (n x 1) dari keadaan-keadaan suatu sistem orde-n. A = matriks sistem (n x n) B = matriks masukan (n x r) u(t)= vektor masukan = vektor (r x 1) yang tersusun dari fungsi-fungsi masukan sistem. y(t)= vektor keluaran = vektor (p x 1) tebentuk dari keluaran-keluaran yang ditentukan. C = matriks keluaran (p x n) D = matriks (p x r) menunjukkan kaitan langsung antara masukan dan keluaran. Contoh 3.1 Perhatikan sistem yang dideskripsikan oleh persamaan diferensial terkopling sebagai berikut ӱ1 + k1ẏ1 + k2y1 = u1 + k3u2 ẏ2 + k4y2 + k5ẏ = k6u1 dengan u1 dan u2 adalah masukan-masukan dan y1 dan y2 adalah keluaran- keluaran. Ketergantungan notasional dari variabel-variabel tersebut terhadap waktu telah dihilangkan agar mudah. Kita telah mendefinisikan keadaan sebagai keluaran dan, bilamana perlu, turunan dari keluaran-keluaran tersebut. x1 = y1 x2 = ẏ1 = ẋ1 x3 = y2 dari persamaan-persamaan diferensial sistem kita tuliskan ẋ2 = -k2x1 – k1x2 + u1 + k3u2 ẋ3 = -k5x2 – k4x3 + k6u1 kita tuliskan kembali persamaan-persamaan diferensial tersebut dalam order (urutan) berikut: ẋ1 = x2 3-1
  • 2. ẋ2 = -k2x1 – k1x2 + u1 + k3u2 ẋ3 = -k3x2 – k4x3 + k6u1 dengan persamaan-persamaan keluaran y1 = x1 y2 = x3 persamaan tersebut dapat dituliskan dalam bentuk matriks sebagai ẋ = x + u y = x 3.2 Diagram-diagram simulasi Diagram simulasi adalah suatu tipe khusus apakah suatu diagram blok atau suatu grafik aliran yang dibangun untuk mendapatkan suatu fungsi alih tertentu atau memodelkan satu set persamaan diferensial tertentu. Elemen dasar dari diagram simulasi adalah integrator. Contoh 3.2 Sebuah keadaan telah ditetapkan pada tiap-tiap keluaran integrator. Dengan pendapatan ini, masukan untuk integrator paling kanan adalah ẋ1 ; jadi persamaanya adalah ẋ1 = x2 untuk integrator lainnya masukannya adalah ẋ2 . jadi persamaannya adalah ẋ2 = - x1 - x2 + f dan persamaan keluaran sistem adalah y = x1 0 1 0 -k2 -k1 0 0 -k5 -k4 0 0 1 k3 k6 0 1 0 0 0 0 1 K M B M 1 M Persamaan-persamaan tersebut sama seperti yang telah diturunkan pada subbab pertama dari bab ini, dan model keadaannya terlihat dalam bentuk kononik kontrol. Gambar 3.1 Diagram simulasi
  • 3. 3.3 Solusi persamaan keadaan 3.3.1 Solusi dengan transformasi Laplace Bentuk baku persamaan status diberikan adalah x(t) = Ax(t) + Bu(t) 3.3.2 Solusi dengan deret tak hingga Metode ini dipakai untuk mencari matriks transisi keadaan, dengan seluruh masukan pada suatu sistem adalah nol, persamaannya dituliskan sebagai x(t) = Ax(t) 3.4 Fungsi-fungsi alih Dalam subbab ini diperkenalkan sebuah prosedur matriks untuk mendapatkan fungsi alih dari persamaan keadaan. Bentuk standar persamaan keadaan diberikan oleh x(t) = Ax(t) + Bu(t) y(t) = Cx(t) 3.5 Transformasi-transformasi similaritas Dalam bab ini diperkenalkan prosedur untuk mendapatkan sebuah model variabel keadaan baik dari persamaan differensial sistem atau fungsi alih sistem. 3.6 Simulasi digital Dalam subbab ini yang diperhatikan yaitu solusi numerik dari persamaan- persamaan diferensial dengan algoritma integrasi dan mempertimbangkan sebuah algoritma yang sangat sederhana – metode Euler [5]. Persamaannya adalah x(t) = )0()( 0 xdz t    Maka algoritma integrasi numerik adalah 1. Misalkan k = 1. 2. Hitung x[(k – 1)H]. 3. Hitunglah x(kH). 4. Misalkan k = k + 1. 5. Kembali ke langkah 2. TABEL 3.1 HASIL INTEGRASI NUMERIK Simulasi Eksak t x1(t) x2(t) x1(t) x2(t) 0 0 0 0 0 0,01 0 0,01 0,00005 0,00999 0,02 0,0001 0,02 0,0002 0,01999 0,03 0,0003 0,03 0,0004 0,02999 3-2 3-3 3-4 3-5
  • 4. 3.7 Perangkat lunak pengendali/kendali Dalam bab ini diperkenalkan program komputer CTRL, yang tersedia dengan buku ini, dan diperoleh gratis dari “the math Works”. CTRL adalah menu driven, dengan tidak dibutuhkan pemrograman dari user. Contoh 3.3 Sebagai sebuah contoh yang mengilustrasikan integrasi numerik, perhatikan sistem pada Gambar 3.3. Untuk sistem ini, fungsi alih lingkar tertutupnya adalah 23 2 )(1 )( )( 2     sssG sG sT p p Akan kita bahas tanggapan untuk satuan, yang pertama-tama akan dihitung secara analistis. 2 1 1 21 )2)(1( 2 )()()(        ssssss sUsTsY Jadi, tt eety 2 21)(   Tabel 3.2 memberikan tanggapan eksak, tanggapan untuk integrasi Runge-Kutta orde empat, dan tanggapan integrasi Euler. Untuk integrasi Runge-Kutta, increment integrasi numerik H=0,25 detik dan H=0,5 menghasilkan tanggapan yang kira-kira sama, dengan H=1 detik menghasilkan tanggapan yang berbeda cukup berarti, karena itu H=0,5 merupakan suatu pilihan yang baik. Perhatikan juga bahwa karena tanggapan eksak diketahui, H=0,5 menghasilkan simulasi yang akurat. TABEL 3.2 Hasil – Hasil Simulasi Waktu Eksak Runge-Kutta Euler H = 0,25 H = 0,5 H = 1,0 H = 0,125 H = 0,5 0,5 0,155 0,155 0,161 0,144 0 1,0 0,400 0,400 0,400 0,583 0,413 0,5 1,5 0,604 0,604 0,604 0,629 0,75 2,0 0,748 0,748 0,748 0,830 0,774 0,875 2,5 0,843 0,843 0,843 0,865 0,938 3,0 0,903 0,903 0,903 0,932 0,920 0,969 3,5 0,941 0,941 0,941 0,953 0,984 4,0 0,964 0,964 0,964 0,973 0,972 0,992 6,0 0,995 0,995 0,995 0,996 0,997 1,000 Gambar 3.2 Sistem Konfigurasi untuk CRLT
  • 5. Untuk integrasi Euler, H=0,125 detik menghasilkan simulasi yang kurang akurat dibandingkan yang dihasikan integrasi Runge-Kutta dengan H=0,5 detik. Algoritma Runge-Kutta orde empat membutuhkan sekitar empat kali perhitungan per iterasi sebagaimana yang dilakukan algoritma Euler. Karena itu efisiensi algoritma Runge-Kutta merupakan hal yang sudah semestinya dalam contoh ini. 3.8 Simulasi analog Sebagai sebuah contoh, pikirkan fungsi alih )23(1 2 23 2 )( )( )( 21 2 2      ss s sssR sC sT Diagram komputer analog untuk fungsi alih ini diberikan dalam Gambar 3.4(a), dan diagram simulasi yang setara ditunjukkan dalam Gambar 3.4(b). Diagram smulasi dibuat, dengan menggunakan formula penguat mason, untuk mendapatkan fungsi alih (3-6). Gambar 3.3 Sistem untuk contoh integrasi numerik 3-6 (a) (b) Gambar 3.4 Simulasi Komputer analog