SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
POSISI PERSALINAN
Menurut WHO persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara spontan (dengan kekuatan
ibu sendiri dan melalui jalan lahir), beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang
kepala pada usia kehamilan antara 37-42 minggu setelah persalinan ibu maupunb bayi berada dalam
kondisi baik. Persalinan normal disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi
yang umumnya belangsung kurang dari 24 jam. (Sujiyatini, dkk, 2011 : 1)
Persalinan merupakan suatu peristiwa fisiologis tanpa disadari dan terus berlangsung. Posisi
persalinan mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Penolong persalinan dapat
membantu ibu agar tetap tenang dan rileks, maka penolong persalinan tidak boleh mengatur posisi
meneran. Penolong persalinan harus memfasilitasi ibu dalam memilih sendiri posisi meneran dan
menjelaskan alternatif-alternatif posisi meneran bila posisi bila posisi yang dipilih ibu tidak efektif.
(Sumarah, dkk, 2009 : 102)
Tabel 2.1.
Posisi Persalinan
Posisi Alasan / Rasionalisasi
Duduk atau Semi Duduk Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala
bayi dan mengamati/men-support perineum.
Posisi Merangkak Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit,
membantu bayi melakukan rotasi, peregangan minimal pada
perineum.
Berjongkok atau Berdiri Membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran
panggul, memperbesar dorongan untun meneran.
Berbaring miring kekiri Memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi oksigenisasi
yang baik bagi bayi, membantu mencegah terjadinya laserasi.
(Rohani, dkk, 2011 : 123)
Posisi persalinan normal ada 6 yaitu :
1. Posisi Miring atau Lateral
Posisi miring membuat ibu lebih nyaman dan efektif untuk meneran dan membantu perbaikan oksiput
yang melintang untuk berputar menjadi posisi oksiput anterior dan memudahkan ibu beristirahat
diantara kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga mengurangi resiko terjadinya laserasi
perineum. (JPNK-KR, 2007 : 82)
Posisi berbaring miring kekiri dapat mengurangi penekanan pada vena cava inferior sehingga dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia karena suplay oksigen tidak terganggu dapat memberi
suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan dan dapat pencegahan terjadinya
laserasi/robekan jalan lahir. (Sumarah, dkk, 2009 : 102)
Posisi ini mengharuskan si ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kaki diangkat,
sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi yang akrab disebut posisi lateral ini, umumnya
dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat. Normalnya, posisi ubun-ubun bayi berada di depan
jalan lahir. Posisi kepala bayi dikatakan tidak normal jika posisi ubun-ubunnya berada di belakang
atau di samping. Dalam kondisi tersebut biasanya dokter akan mengarahkan ibu untuk mengambil
posisi miring. Arah posisi ibu tergantung pada letak ubun-ubun bayi. Jika berada dikiri ibu dianjurkan
mengambil posisi miring ke kiri sehingga bayi, bisa berputar, jika berada dikanan ibu dianjurkan
mengambil posisi miring ke kanan sehingga bayi diharapkan bisa berputar. (Rohani, dkk, 2011 : 123)
Gambar 2.1
Posisi Miring / Lateral
Keuntungan :
1. Oksigenisasi janin maksimal karena dengan miring kekiri sirkulasi darah ibu ke janin lebih
lancar.
2. Memberi rasa santai bagi ibu yang letih.
Mencegah terjadinya laserasi. (Sulistyawati, dkk, 2010 :105)
Keuntungan :
1. Perdarahan balik ibu berjalan lancar, sehingga pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke
janin melalui plasenta tidak terganggu.
2. Kontraksi uterus lebih efektif.
3. Memudahkan bidan dalam memberikan pertolongan persalinan. Karena tidak terlalu menekan
proses pembukaan akan berlangsung sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman. (Rohani, dkk,
2011 : 50)
2. Posisi Jongkok
Posisi jongkok membantu mempercepat kemajuan kala II persalinan dan mengurangi rasa nyeri.
(JPNK-KR, 2007 : 82).
Posisi jongkok memudahkan penurunan kepala janin ,memperluas rongga panggul sebesar 28 %
lebih besar pada pintu bawah panggul, memperkuat dorongan meneran. Posisi jongkok dapat
memudahkan dalam pengosongan kandung kemih. Jika kandung kemih penuh akan dapat
memperlambat penurunan bagian bawah janin. (Sumarah, dkk, 2009 : 102)
Posisi ini sudah dikenal sebagai posisi yang alami. Biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk
yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi (Rohani, dkk, 2011 : 50).
Gambar 2.2
Posisi Jongkok dan berdiri
Keuntungan :
1. Memperluas rongga panggul, diameter tranversa bertambah 1 cm dan diameter anteroposterior
bertambah 2 cm.
2. Persalinan lebih mudah.
3. Posisi ini menggunakan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi.
4. Mengurangi trauma pada perineum. (Rohani , dkk , 2011 : 50)
3. Posisi Merangkak
Posisi merangkak membuat ibu lebih nyaman dan efektif untuk meneran dan membantu perbaikan
oksiput yang melintang untuk berputar menjadi posisi oksiput anterior dan memudahkan ibu
beristirahat diantara kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga mengurangi resiko terjadinya
laserasi perineum. (JPNK-KR, 2007 : 82)
Posisi merangkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit pada punggung mempermudah
janin dalam melakukan rotasi serta peregangan pada perineum berkurang. (Sumarah, dkk, 2009 :
102)
Pada posisi ini ibu merebahkan badan dengan posisi merangkak, kedua tangan menyanggah tubuh
dan kedua kaki ditekuk sambil dibuka. (Rohani, dkk, 2011 : 51).
lihat gambar2.1 sebelah kiri
Keuntungan :
1) Membantu kesehatan janin dalam penurunan lebih dalam ke panggul.
2) Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit.
3) Membantu janin dalam melakukan rotasi.
4) Peregangan minimal pada perineum. (Sulistyawati, dkk, 2010 : 105)
Keuntungan :
1. Posisi merangkak seringkali merupakan posisi yang paling baik bagi ibu yang mengalami nyeri
punggung saat persalinan.
2. Mengurangi rasa sakit.
3. Mengurangi keluhan hemoroid. (Rohani, dkk, 2011 : 51)
4. Posisi Semi Duduk
Posisi ini posisi yang paling umum diterapkan diberbagai RS/RSB di segenap penjuru tanah air. Pada
posisi ini, pasien duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah
samping. Posisi ini cukup membuat ibu merasa nyaman. (Rohani, dkk, 2011 : 52)
Dengan posisi ini penolong persalinan lebih leluasa dalam membantu kelahiran kepala janin serta
lebih leluasa untuk dapat memperhatikan perineum. (Sumarah, dkk, 2009 : 102)
Gambar 2.4
Posisi Semi Duduk
Keuntungan :
1) Memudahkan melahirkan kepala bayi.
2) Membuat ibu nyaman.
3) Jika merasa lelah ibu bisa beristirahat dengan mudah. (Rohani, dkk, 2011 : 144)
Keuntungan :
1) Membantu dalam penurunan janin dengan kerja gravitasi menurunkan janin ke dasar panggul.
2) Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati/mensupport
perineum. (Sulistyawati, Ari, dkk, 2010 : 105)
5. Posisi duduk
Pada posisi ini, duduklah diatas tempat tidur dengan disangga beberapa bantal atau bersandar pada
tubuh pasangan. Kedua kaki ditekuk dan dibuka tangan memegang lutut dan tangan pasangan
membantu memegang perut ibu. (Rohani, dkk, 2011 : 52)
Menurut Sumarah (2009 : 102) dengan posisi duduk penolong persalinan lebih leluasa dalam
membantu kelahiran kepala janin serta lebih leluasa untuk dapat memperhatikan perineum.
Keuntungan :
1) Posisi ini memanfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi.
2) Memberi kesempatan untuk istirahat di antara dua kontraksi.
3) Memudahkan melahirkan kepala bayi. (Rohani, dkk, 2011 : 53)
Gambar 2.5.
Posisi Duduk
6. Posisi berdiri
Menurut Rohani (2011:53) menyatakan bahwa pada posisi ini ibu disangga oleh suami
dibelakangnya. Sedangkan menurut Sumarah (2009:102) menyatakan bahwa pada posisi berdiri
memudahkan penurunan kepala janin, memperluas rongga panggul sebesar 28 % lebih besar pada
pintu bawah panggul, memperkuat dorongan meneran.
Keuntungan :
1) Memanfaatkan gaya grafitasi.
2) Memudahkan melahirkan kepala.
3) Memperbesar dorongan untuk meneran.(Rohani , dkk , 2011 : 145)

More Related Content

What's hot

Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
PPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil PostmaturPPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil PostmaturChiyapuri
 
1. Evidence based midwifery.pptx
1. Evidence based midwifery.pptx1. Evidence based midwifery.pptx
1. Evidence based midwifery.pptxfita69
 
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)sicua050896
 
Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)Nagita Devi
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesElvi Zuliani
 
Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Nurul Wulandari
 
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASIDukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASIbintang anggun
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
Perawatan payudara
Perawatan payudaraPerawatan payudara
Perawatan payudaraPeny Ariani
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinTriana Septianti
 
Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)cinta04
 
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu HamilPemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu HamilUFDK
 
Pemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinPemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinChiyapuri
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Aning Aisyah
 

What's hot (20)

Pemantauan kala iv
Pemantauan kala ivPemantauan kala iv
Pemantauan kala iv
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
PPT Rest Plasenta
PPT Rest PlasentaPPT Rest Plasenta
PPT Rest Plasenta
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
PPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil PostmaturPPT SOAP Bumil Postmatur
PPT SOAP Bumil Postmatur
 
1. Evidence based midwifery.pptx
1. Evidence based midwifery.pptx1. Evidence based midwifery.pptx
1. Evidence based midwifery.pptx
 
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
Manajemen kebidanan pada ibu nifas (soap)
 
Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)
Powerpoint Posisi Meneran Saat Persalinan-Gita(Stikes Muhammadiyah Kudus)
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
Hidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskesHidrodinamika materi fiskes
Hidrodinamika materi fiskes
 
Distosia bahu
Distosia bahuDistosia bahu
Distosia bahu
 
Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)Siklus Hormonal (Askeb I)
Siklus Hormonal (Askeb I)
 
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASIDukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
Dukungan Bidan dalam Pemberisn ASI
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Perawatan payudara
Perawatan payudaraPerawatan payudara
Perawatan payudara
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
 
Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)Asbid nifas ( e'en)
Asbid nifas ( e'en)
 
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu HamilPemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Palpasi leopold Pada Ibu Hamil
 
Pemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janinPemantauan kesejahteraan janin
Pemantauan kesejahteraan janin
 
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
Perubahan fisik dan fisiologis pada kala ii (revisi)
 

Similar to POSISI PERSALINAN

macam-macamposisimelahirkan-170313071748.docx
macam-macamposisimelahirkan-170313071748.docxmacam-macamposisimelahirkan-170313071748.docx
macam-macamposisimelahirkan-170313071748.docxMuhraniMuhajirNasaru
 
MATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptxMATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptxRahmiAdawiyah1
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdfssuser489844
 
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptxKLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptxAmaliaYuliana2
 
Posisi tidur yang baik selama hamil
Posisi tidur yang baik selama hamilPosisi tidur yang baik selama hamil
Posisi tidur yang baik selama hamildevi Narti
 
Hyperlink ppt
Hyperlink pptHyperlink ppt
Hyperlink pptxssdds
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarWarnet Raha
 
asuhan sayang ibu dan posisi meneran
asuhan sayang ibu dan posisi meneran asuhan sayang ibu dan posisi meneran
asuhan sayang ibu dan posisi meneran KamilatulKhuriyah
 
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin Sungsang
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin SungsangMenyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin Sungsang
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin SungsangDina Bakrie
 
obstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintangobstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintangKamilatulKhuriyah
 

Similar to POSISI PERSALINAN (20)

Posisi dan Mobilisasi Melahirkan
Posisi dan Mobilisasi MelahirkanPosisi dan Mobilisasi Melahirkan
Posisi dan Mobilisasi Melahirkan
 
macam-macamposisimelahirkan-170313071748.docx
macam-macamposisimelahirkan-170313071748.docxmacam-macamposisimelahirkan-170313071748.docx
macam-macamposisimelahirkan-170313071748.docx
 
Bedong Bayi.pptx
Bedong Bayi.pptxBedong Bayi.pptx
Bedong Bayi.pptx
 
MATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptxMATERI ASKEB II SEM III.pptx
MATERI ASKEB II SEM III.pptx
 
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
392LETAK_SUNGSANG_HARUSKAH_DITERMINASI_DENGAN_BEDAH_SESAR.pdf
 
letak Sungsang
letak Sungsangletak Sungsang
letak Sungsang
 
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptxKLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
KLP 1- ASKEB NEO- PENYULUHAN CARA MENYUSUI DAN MENYENDAWAKAN.pptx
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Posisi tidur yang baik selama hamil
Posisi tidur yang baik selama hamilPosisi tidur yang baik selama hamil
Posisi tidur yang baik selama hamil
 
Active Birth.pptx
Active Birth.pptxActive Birth.pptx
Active Birth.pptx
 
Hyperlink ppt
Hyperlink pptHyperlink ppt
Hyperlink ppt
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
asuhan sayang ibu dan posisi meneran
asuhan sayang ibu dan posisi meneran asuhan sayang ibu dan posisi meneran
asuhan sayang ibu dan posisi meneran
 
-Senam-Hamil.pptx
-Senam-Hamil.pptx-Senam-Hamil.pptx
-Senam-Hamil.pptx
 
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin Sungsang
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin SungsangMenyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin Sungsang
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin Sungsang
 
Darmina 1 AKBID PARAMATA RAHA
Darmina 1 AKBID PARAMATA RAHA Darmina 1 AKBID PARAMATA RAHA
Darmina 1 AKBID PARAMATA RAHA
 
obstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintangobstetri letak sungsang dan lintang
obstetri letak sungsang dan lintang
 
FACE PRESENTATION.pptx
FACE PRESENTATION.pptxFACE PRESENTATION.pptx
FACE PRESENTATION.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

POSISI PERSALINAN

  • 1. POSISI PERSALINAN Menurut WHO persalinan normal adalah persalinan yang dimulai secara spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir), beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37-42 minggu setelah persalinan ibu maupunb bayi berada dalam kondisi baik. Persalinan normal disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya belangsung kurang dari 24 jam. (Sujiyatini, dkk, 2011 : 1) Persalinan merupakan suatu peristiwa fisiologis tanpa disadari dan terus berlangsung. Posisi persalinan mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Penolong persalinan dapat membantu ibu agar tetap tenang dan rileks, maka penolong persalinan tidak boleh mengatur posisi meneran. Penolong persalinan harus memfasilitasi ibu dalam memilih sendiri posisi meneran dan menjelaskan alternatif-alternatif posisi meneran bila posisi bila posisi yang dipilih ibu tidak efektif. (Sumarah, dkk, 2009 : 102) Tabel 2.1. Posisi Persalinan Posisi Alasan / Rasionalisasi Duduk atau Semi Duduk Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati/men-support perineum. Posisi Merangkak Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit, membantu bayi melakukan rotasi, peregangan minimal pada perineum. Berjongkok atau Berdiri Membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran panggul, memperbesar dorongan untun meneran. Berbaring miring kekiri Memberi rasa santai bagi ibu yang letih, memberi oksigenisasi yang baik bagi bayi, membantu mencegah terjadinya laserasi. (Rohani, dkk, 2011 : 123) Posisi persalinan normal ada 6 yaitu : 1. Posisi Miring atau Lateral Posisi miring membuat ibu lebih nyaman dan efektif untuk meneran dan membantu perbaikan oksiput yang melintang untuk berputar menjadi posisi oksiput anterior dan memudahkan ibu beristirahat diantara kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga mengurangi resiko terjadinya laserasi perineum. (JPNK-KR, 2007 : 82) Posisi berbaring miring kekiri dapat mengurangi penekanan pada vena cava inferior sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia karena suplay oksigen tidak terganggu dapat memberi suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan dan dapat pencegahan terjadinya laserasi/robekan jalan lahir. (Sumarah, dkk, 2009 : 102) Posisi ini mengharuskan si ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi yang akrab disebut posisi lateral ini, umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat. Normalnya, posisi ubun-ubun bayi berada di depan jalan lahir. Posisi kepala bayi dikatakan tidak normal jika posisi ubun-ubunnya berada di belakang atau di samping. Dalam kondisi tersebut biasanya dokter akan mengarahkan ibu untuk mengambil posisi miring. Arah posisi ibu tergantung pada letak ubun-ubun bayi. Jika berada dikiri ibu dianjurkan mengambil posisi miring ke kiri sehingga bayi, bisa berputar, jika berada dikanan ibu dianjurkan mengambil posisi miring ke kanan sehingga bayi diharapkan bisa berputar. (Rohani, dkk, 2011 : 123) Gambar 2.1 Posisi Miring / Lateral Keuntungan : 1. Oksigenisasi janin maksimal karena dengan miring kekiri sirkulasi darah ibu ke janin lebih lancar. 2. Memberi rasa santai bagi ibu yang letih. Mencegah terjadinya laserasi. (Sulistyawati, dkk, 2010 :105) Keuntungan : 1. Perdarahan balik ibu berjalan lancar, sehingga pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta tidak terganggu. 2. Kontraksi uterus lebih efektif. 3. Memudahkan bidan dalam memberikan pertolongan persalinan. Karena tidak terlalu menekan proses pembukaan akan berlangsung sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman. (Rohani, dkk, 2011 : 50)
  • 2. 2. Posisi Jongkok Posisi jongkok membantu mempercepat kemajuan kala II persalinan dan mengurangi rasa nyeri. (JPNK-KR, 2007 : 82). Posisi jongkok memudahkan penurunan kepala janin ,memperluas rongga panggul sebesar 28 % lebih besar pada pintu bawah panggul, memperkuat dorongan meneran. Posisi jongkok dapat memudahkan dalam pengosongan kandung kemih. Jika kandung kemih penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian bawah janin. (Sumarah, dkk, 2009 : 102) Posisi ini sudah dikenal sebagai posisi yang alami. Biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi (Rohani, dkk, 2011 : 50). Gambar 2.2 Posisi Jongkok dan berdiri Keuntungan : 1. Memperluas rongga panggul, diameter tranversa bertambah 1 cm dan diameter anteroposterior bertambah 2 cm. 2. Persalinan lebih mudah. 3. Posisi ini menggunakan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi. 4. Mengurangi trauma pada perineum. (Rohani , dkk , 2011 : 50) 3. Posisi Merangkak Posisi merangkak membuat ibu lebih nyaman dan efektif untuk meneran dan membantu perbaikan oksiput yang melintang untuk berputar menjadi posisi oksiput anterior dan memudahkan ibu beristirahat diantara kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga mengurangi resiko terjadinya laserasi perineum. (JPNK-KR, 2007 : 82) Posisi merangkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit pada punggung mempermudah janin dalam melakukan rotasi serta peregangan pada perineum berkurang. (Sumarah, dkk, 2009 : 102) Pada posisi ini ibu merebahkan badan dengan posisi merangkak, kedua tangan menyanggah tubuh dan kedua kaki ditekuk sambil dibuka. (Rohani, dkk, 2011 : 51). lihat gambar2.1 sebelah kiri Keuntungan : 1) Membantu kesehatan janin dalam penurunan lebih dalam ke panggul. 2) Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit. 3) Membantu janin dalam melakukan rotasi. 4) Peregangan minimal pada perineum. (Sulistyawati, dkk, 2010 : 105) Keuntungan : 1. Posisi merangkak seringkali merupakan posisi yang paling baik bagi ibu yang mengalami nyeri punggung saat persalinan. 2. Mengurangi rasa sakit. 3. Mengurangi keluhan hemoroid. (Rohani, dkk, 2011 : 51) 4. Posisi Semi Duduk Posisi ini posisi yang paling umum diterapkan diberbagai RS/RSB di segenap penjuru tanah air. Pada posisi ini, pasien duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping. Posisi ini cukup membuat ibu merasa nyaman. (Rohani, dkk, 2011 : 52) Dengan posisi ini penolong persalinan lebih leluasa dalam membantu kelahiran kepala janin serta lebih leluasa untuk dapat memperhatikan perineum. (Sumarah, dkk, 2009 : 102)
  • 3. Gambar 2.4 Posisi Semi Duduk Keuntungan : 1) Memudahkan melahirkan kepala bayi. 2) Membuat ibu nyaman. 3) Jika merasa lelah ibu bisa beristirahat dengan mudah. (Rohani, dkk, 2011 : 144) Keuntungan : 1) Membantu dalam penurunan janin dengan kerja gravitasi menurunkan janin ke dasar panggul. 2) Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati/mensupport perineum. (Sulistyawati, Ari, dkk, 2010 : 105) 5. Posisi duduk Pada posisi ini, duduklah diatas tempat tidur dengan disangga beberapa bantal atau bersandar pada tubuh pasangan. Kedua kaki ditekuk dan dibuka tangan memegang lutut dan tangan pasangan membantu memegang perut ibu. (Rohani, dkk, 2011 : 52) Menurut Sumarah (2009 : 102) dengan posisi duduk penolong persalinan lebih leluasa dalam membantu kelahiran kepala janin serta lebih leluasa untuk dapat memperhatikan perineum. Keuntungan : 1) Posisi ini memanfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunnya bayi. 2) Memberi kesempatan untuk istirahat di antara dua kontraksi. 3) Memudahkan melahirkan kepala bayi. (Rohani, dkk, 2011 : 53) Gambar 2.5. Posisi Duduk 6. Posisi berdiri Menurut Rohani (2011:53) menyatakan bahwa pada posisi ini ibu disangga oleh suami dibelakangnya. Sedangkan menurut Sumarah (2009:102) menyatakan bahwa pada posisi berdiri memudahkan penurunan kepala janin, memperluas rongga panggul sebesar 28 % lebih besar pada pintu bawah panggul, memperkuat dorongan meneran. Keuntungan : 1) Memanfaatkan gaya grafitasi. 2) Memudahkan melahirkan kepala. 3) Memperbesar dorongan untuk meneran.(Rohani , dkk , 2011 : 145)