Menyambut Si Kecil Trimester III : Bila Janin Sungsang
Bila posisi bayi melintang masih dapat berputar ke posisi normal dengan trik khusus. Tingkat keberhasilannya mencapai 90%.
Normalnya, menjelang kelahiran, posisi janin adalah kepala di bawah, kaki di atas. Tapi, ada calon ibu yang posisi janinnya abnormal. Oleh kebanyakan orang, posisi ini kerap disebut sungsang. Sedangkan di dunia kedokteran disebut malpresentasi.
Ada 4 tipe malpresentasi, yaitu posisi bayi melintang dan sungsang. Bayi disebut melintang dalam kandungan jika posisinya horizontal (transverse pregnancy), sumbu tubuh bayi melintang terhadap sumbu tubuh ibu, dengan kepala pada sisi samping rahim yang satu dan bokong atau kaki pada sisi yang lain. Sedangkan sungsang adalah posisi bayi sejajar dengan sumbu tubuh ibu tapi kepala bayi ada di atas.
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin Sungsang
1. Menyambut Si Kecil Trimester III : Bila Janin
Sungsang
Bila posisi bayi melintang
masih dapat berputar ke
posisi normal dengan trik
khusus. Tingkat
keberhasilannya mencapai
90%.
Normalnya, menjelang
kelahiran, posisi janin
adalah kepala di bawah, kaki di atas. Tapi, ada calon ibu
yang posisi janinnya abnormal. Oleh kebanyakan orang,
posisi ini kerap disebut sungsang. Sedangkan di dunia
kedokteran disebut malpresentasi.
Ada 4 tipe malpresentasi, yaitu posisi bayi melintang dan
sungsang. Bayi disebut melintang dalam kandungan jika
posisinya horizontal (transverse pregnancy), sumbu tubuh
bayi melintang terhadap sumbu tubuh ibu, dengan kepala
pada sisi samping rahim yang satu dan bokong atau kaki
pada sisi yang lain. Sedangkan sungsang adalah posisi bayi
sejajar dengan sumbu tubuh ibu tapi kepala bayi ada di atas.
2. Sementara itu, janin yang sungsang, memiliki 3 variasi pada
posisi kaki :
1. Frank Breech, bokong janin berada di bawah dengan
kedua tungkai terangkat ke atas hampir menyentuh
telinga, posisi hampir sejajar dengan bahu atau kepala.
Sebanyak 65-70% janin sungsang adalah posisi Frank
breech.
2. Complete Breech atau sungsang sempurna yaitu jika
bokong janin berada di atas mulut rahim sementara
kedua kaki terlipat sempurna, menghadap ke atas
sejajar dengan telinga. Jika dilihat dengan sekilas, janin
seperti sedang berjongkok.
3. Incomplete Breech atau sungsang tidak sempurna jika
satu kaki janin berada di atas dan kaki lainnya berada
di bawah.
Hampir semua janin dalam posisi sungsang di usia
kehamilan 28 minggu, yakni posisi kepala berada di bawah
tulang rusuk ibu. Sampai kehamilan 28 minggu, janin masih
bebas bergerak sesukanya karena berat masih lebih ringan
dibandingkan rahim dan ukurannya masih kecil. Ketika usia
kehamilan masuk minggu ke 34, umumnya janin sudah
berada dalam posisi tetap atau tidak berubah lagi.
Penyebab Malpresentasi
Ada 3 penyebab posisi bayi melintang atau sungsang, yaitu
faktor janin, faktor ibu, dan faktor ari-ari atau plasenta. Pada
penyebab yang berasal dari faktor janin, kasusnya cukup
beragam. Pertama, ketika ukurannya lebih kecil
dibandingkan rahim, maka janin akan bebas berputar, baik
3. ke atas maupun ke bawah sehingga bisa terjadi
malpresentasi. Malpresentasi juga bisa terjadi jika ukuran
bayi sudah cukup besar untuk berputar, sementara posisi
kepala masih di atas atau di samping. Kepala yang harusnya
bisa melewati panggul menuju posisi normal akhirnya
“terpental” kembali karena kepala janin sudah lebih besar
daripada rongga panggul ibu. Janin pun sulit berputar ke
arah bawah. Pada kasus janin kembar, kemungkinan
malpresentasi menjadi lebih besar sebab janin saling
berdesakan. Pada beberapa kasus janin kembar, desakan
tersebut bisa menghalangi janin untuk masuk ke posisi
normal.
Jika penyebab posisi melintang adalah faktor ibu, umumnya
karena ibu memiliki bentuk rahim yang tidak normal, air
ketuban yang terlalu banyak, pinggul terlalu sempit, dan
tumor pada rongga panggul atau rahim (miom atau kista
ovarium). Kasus multigravida pada ibu yang sudah
melahirkan banyak anak terutama lebih dari 5 juga bisa
menjadi penyebab. Pada kondisi ini rahim jadi lebih tegang
dibandingkan dengan kehamilan yang normal.
Untuk penyebab yang berasal dari ari-ari, umumnya janin
melintang karena kasus plasenta previa (letak plasenta di
bawah menutup jalan lahir). Plasenta previa dapat
mengurangi luas ruang rahim sehingga bayi berputar-putar,
berusaha mencari tempat yang lebih luas yaitu di bagian
atas atau samping. Penyebab lain bayi melintang adalah
relaksasi / peregangan dinding perut akibat proses
persalinan sebelumnya yang belum sempurna atau ibu
pernah melahirkan 4 kali atau lebih.
4. Deteksi dan Penanganan
Umumnya posisi malpresentasi janin dapat diketahui saat
pemeriksaan rutin dengan rabaan luar perut. Jika bagian
atas atau samping perut terasa keras dan besar,
diperkirakan terjadi malpresentasi janin. Cara lainnya
dengan USG dan pemeriksaan bagian dalam dengan
menggunakan jari.
Jika sudah pasti terjadi malpresentasi, dokter akan
menyarankan ibu untuk sering-sering melakukan posisi
sujud (nungging dengan dada menempel di lantai), posisi
perut seakan-akan menggantung ke bawah. Jika posisi ini
dilakukan dengan teratur segera setelah ada kepastian dari
dokter (biasanya di minggu ke 34), kesempatan bayi
mencapai posisi lahir normal cukup besar yaitu sekitar 90%,
terutama jika latihan dilakukan di awal trimester 3. Dengan
catatan tidak ada faktor yang sangat menghalangi posisi bayi
untuk berputar.
Cara lain untuk merubah posisi janin melintang menjadi
normal adalah dengan cara versi luar (externalcephalic
version / ECV). Sesuai dengan namanya, versi luar adalah
tindakan mengubah posisi janin melintang dari luar.
Tindakan akan segera dihentikan bila ibu merasa sakit (otot
rahim kejang, misalnya) atau tak sengaja tindakan tersebut
melepas plasenta. Versi luar tak bisa dilakukan bila letak
plasenta ada di bawah sebab janin tidak mungkin bisa
diputar.
5. Saat ini tindakan versi luar sudah sangat jarang dilakukan
karena dianggap cukup berisiko. Kalaupun dilakukan, risiko
harus diperkecil dengan memilih lokasi rumah sakit yang
memiliki fasilitas pembedahan sesar emergensi.
Persalinan Bayi Sungsang
Posisi bayi melintang dapat meningkatkan risiko cidera
rahim atau robekan pada dinding rahim ibu. Bila usia
kehamilan sudah cukup lanjut atau 36 minggu dan posisi
janin melintang, maka operasi sesar adalah pilihan terbaik.
Ditambah lagi, jika kantong ketuban pecah, maka tali pusat
bisa masuk ke dalam jalan lahir dan terjepit, sehingga
mengurangi aliran darah serta oksigen ke bayi.
Agar Tenang Dengan Janin Sungsang
Berikut ini adalah tips bagi ibu hamil yang mengalami janin
yang melintang atau sungsang :
1. Percaya dan turuti nasehat dokter. Jika dokter meminta
untuk sering-sering bersujud dan mengepel lantai
dengan posisi nungging, lakukanlah tanpa enggan.
Tanyakan juga persalinan bagaimana yang sebaiknya
dilakukan, apakah memungkinkan untuk normal atau
tidak, tanyakan dengan jelas positif dan negatifnya.
2. Tetap tenang jauhi stres karena stres dapat memicu
kontraksi rahim yang menyebabkan kejang dan sakit di
bagian perut.
3. Periksa secara teratur ke dokter atau bidan untuk
mengetahui perkembangan janin secara jelas juga
posisinya.
6. 4. Jika bayi diketahui ada posisi melintang di awal-awal
trimester ketiga, lakukan olahraga ringan seperti renang
atau jalan kaki secara teratur yang disesuaikan dengan
kemampuan dan tentu dengan seizin dokter kebidanan
ibu.
Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai Ibu
Hamil, dapat anda temukan pada tautan berikut ini
http://panduanlengkapuntukibuhamil.blogspot.com/