SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhseluruh
kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang. Menurut Stuart (2006), alam perasaanadalah
perpanjangan keadaan emosional yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsikehifupan
seseorang. Gangguan alam perasaan ditandai oleh sindroma depresif sebagian atautotal dan ditandai
engan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari.
Gangguan alam perasaan depresi dapat disebabkan karena ketidakseimbangan elektrolityaitu,
natrium dan kalium di dalam neuron (gibbsons, 1960) di kutip dari Townsend, M.C
1995).Neurotransmitter yang ada di system syaraf pusat dan perifer juga memiliki implikasi
padapsikiatrik. Transmisi monoamin seperti neropinefrin, dopamine dan serotonin berimplikasi
padaetiologi gangguan emosi tertentu seperti gangguan alam perasaan: depresi dan mania.Norepinefrin
dan dopamine mempunyai implikasi menurunkan derajat depresi dan meningkatkanderajat mania
sedangkan serotonin memiliki implikasi menurunkan kadar depresi (Suliswati,2005).Dari penjelasan di
atas penting untuk kita ketahui mengenai terjadinya mania oleh karenamania memiliki psikopatologi
yang tidak jauh berbeda dengan depresi, sehingga berdasarkanuraian-uraian di atas, dalam makalah ini
akan dibahas mengenai konsep dasar asuhankeperawatan dengan gangguan alam perasaan (mania)
untuk menunjang pembelajaran padasistem neurobehavior II yang akan berguna dalam melakukan
asuhan keperawatan melaluipendekatan proses keperawatan.
B.Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan alamperasaan
(mania)?
C.Tujuan
Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan alamperasaan
(mania).
D.Manfaat
Sebagai bahan acuan dan pemahaman konsep mengenai konsep dasar asuhan keperawatanpada pasien
dengan gangguan alam perasaan (mania).
E.Metode Penulisan
Makalah ini ditulis dengan teknik deskriptif kualitatif dimana data-data bersifat sekunder.Makalah ini
ditunjang dari dari data-data studi kepustakaan yaitu dari buku-buku literatturpenunjang masalah yang
dibahas.
F.Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
D.Manfaat
E.Metode Penulisan
F.Sistematika PenulisanBab II Pembahasan
A.Konsep Dasar Penyakit
B.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Bab III Penutup
A.Simpulan
B.Saran
BAB II PEMBAHASAN
A.KONSEP PENYAKIT
1.Definisi/Pengertian
Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaanyang
meluas, meningkat, bersemangat, atau mudah tersinggung. Respon diri dapat ditunjukkandengan
perilaku hiperaktif, banyak bicara, tertawa berlebihan dan penyimpangan seksual(Riyadi, 2009:
140).Mania adalah respon emosional yang berat dan dapat dikenali melalui intensitas danpengaruhnya
terhadap fisik individu dan fungsi sosial (Purwaningsih, 2009: 130).Mania adalah suatu gangguan alam
perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraanyang berlebihan, arus berpikir yang cepat, mudah
tersinggung dan kegiatan motorik meningkat,sehingga menyebabkan energi banyak yang keluar
(Standar Asuhan Keperawatan Jiwa,DEPKES, biru blogspot).
Jadi, mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alamperasan
yang meningkat dimana kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku yang berlebihanberupa peningkatan
kegiatan motorik, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, tertawa berlebihan,penyimpangan seksual yang
berpngaruh terhadap fungsi fisik dan sosial individu.
2.Etiologi/Penyebab
Mania dapat timbul karena adanya factor predisposisi dan factor presipitasi
a.Faktor Predisposisi
1) Faktor genetik
4 Faktor genetik mengemukakan, transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melaluigaris keturunan.
Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembarmonozigote.
2) Teori Agresi Berbalik pada Diri SendiriMengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan
marah yang dialihkan padadiri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan objek/orang, ambivalen
antaraperasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiridan
dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu mekanisme kompensasi)
3) Teori KehilanganBerhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orangtua
yangsangat dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.4)
Teori KepribadianMengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang
mengalamimania.
5)Teori Kognitif Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi
olehpenilaian terhadap diri sendiri, lingkungan dan masa depan
.6) Model Belajar KetidakberdayaanMengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri
lalu menjadi aktif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan
akanketidakmampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupayamengembangkan
respons yang adaptif.
7)Model PerilakuMengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif
selamaberinteraksi dengan lingkungan.
8)Model BiologisMengemukakan bahwa dalam keadaan depresi/mania terjadi perubahan kimiawi,
yaitudefisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol.
b.Faktor PresipitasiStresor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi factor
biologis,psikologis, dan sosial budaya. Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yangdisebabkan oleh
obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma danketidakseimbangan metabolism.
Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang,termasuk kehilangan cinta, seseorang, dan
kehilangan harga diri. Faktor osial budayameliputi kehilangan peran, perceraian, dan kehilangan
pekerjaan.Menurut Riyadi, terdapat stressor pencetus gangguan alam perasaan yang meliputi:
1)Kehilangan keterkaitan individu mempunyai hubungan yang sangat actual atau pentingdengan
seeorang atau obyek kehilangan sehingga menimbulkan stress. Misalkankehilangan orang yang dicintai,
fungsi fisik, harga diri dan peran.
2)Peristiwa besar dalam kehidupan, pengalaman terdahulu tentang hal-hal menyakikan
ataumenyenangkan yang tidak terlupakan mempengaruhi masalah individu saat ini dankemampuannya
dalam menyelesaikan masalah.
3)metegangan Peran, yang meliputi konflik peran, peran yang tidak jelas, atau peran yangberlebihan
dapat menimbulkan gangguan alam perasaan depresi atau mania4)
Perubahan fisiologis akibat penyakit dan obat-obatan penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma, dan
ketidakseimbangan metabolic dan berbagai macam obatantihipertensiserta penyalahgunaan obat dapat
mencetuskan gangguan alam perasaan.
3.Proses Terjadinya Mania
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dandisertai
dengan hiperaktivites, agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadangkadangsebagai pikiran
yang meloncat-loncat (flight of ideas).Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang
merasa tidak berharga dantidak berguna. Karena tidak dapat menerima perasaan ini, mereka
menyangkalnya danmengakibatkan timbulnya kecemasan. Pasien memperlihatkan sikap banyak bicara,
banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan pada satu topik.
Meskipunmereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan, sebenarnya pasien penuh dengan
kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya. Ia melontarkan perasaannya
secara kasardalam cetusan-cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain.Pada pasien
depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukumanatas tingkah laku yang
buruk, sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul,ia bertindak seolah-olah
mempunyai kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasabersalah menguasai dirinya. Dari
luar pasien tampak memilikikepercayaan diri yang penuh danmembesarkan diri untuk menutupi
perasaan tidak berharga, yang pada dasarnya bersifat depresif.Pasien membutuhkan cinta kasih dan
perlindungan. Untuk mendapatkan ini pasienberusaha menguasai orang lain agar memenuhi dan
memberi kepuasan kepadanya. Karenakebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya, bahkan
menolak karena sikapnya yangmengganggu orang lain. Penolakan ini menimbulkan kecemasannya
bertambah yangmengakibatkan gejala manianya lebih menonjol.
Rentang Respon
Adaptif Maladaptif Responsif Reaksi kehilanganyang wajarSupresi Reaksi kehilanganyang
memanjangMania depresiKeterangan :
1)Responsif
adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya.Pada rentang ini individu
dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal.
2)Reaksi kehilangan yang wajar
merupakan posisi rentang yang normall dialami individuyang mengalami kehilangan. Pada rentang ini
individu menghadapi realita dari kehilangandan mengalami proses kehilangan, misalnya sedih, berfokus
pada diri sendiri, berhentimelakukan kegiatan sehari-hari. Reaksi kehilangan tersebut tidak berlangsung
lama.
3)Supresi
merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive, individu menyangkal,menekan atau
menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan.
4)Reaksi kehilangan yang memanjang
Bila anada merasa sangat marah atau kesal dengan pergi mengendarai sepeda, biasanyareaksi berduka
yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan memanjang,tetapi tidak tampak emosi
emosional terhadap kehilangan. Reaksi berduka yangmemanjang dapat terjadi beberapa tahun.
5) Depresi
adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih danberduka yang
berlebihan dan berkepanjangan.
4.Pohon masalahCORE PROBLEM
Masalah Keperawatannya:
a.Gangguan alam perasaan: mania
b.Koping maladaptif.
Gangguan alam perasaan: mania
Koping individu tidak efektif DefisitperawatandiriGangguan sensoripersepsi :
halusinasiRisikoketidakseimbangannutrisiGangguanpola tidur / istirahatHambatankomunikasi
verbalResiko PK :mencederai diri,orang lain,lingkunganPenatalaksanaanregimen terapeutik tidak efektif
c.Gangguan sensori persepsi: Waham
d.Risiko PK
e.Gangguan pola tidur dan istirahat: kurang tidur.
f.Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan.
g. Gangguan komunikasi: verbal.
h.Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
i.Defisit perawatan diri.
j.Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
5.Manifestasi (Perilaku dan Mekanisme Koping)
a.PerilakuGambaran utama dari mania adalah perbedaan intensitas psikofisiologikal yang tinggi.Tingkah
laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkandari kurang efektifnya
koping dalam menghadapi kehilangan.
Tabel 1. Perilaku yang berhubungan dengan mania
Komponen Perilaku
Afektif Gembira yang berlebihanHarga diri meningkatTidak tahan kritik Kognitif AmbisiMudah
terpengaruhMudah beralih perhatianWaham kebesaranIlusiFlight of ideasGangguan penilaianFisik
DehidrasiNutrisi yang tidak adekuatBerkurangnya kebutuhan tidur/istirahat
Berat badan menurunTingkah Laku Agresif Hiperaktif Aktivitas motorik meningkatKurang
bertanggung jawabRoyalIrritable atau suka berdebatPerawatan diri kurangTingkah lahu seksual yang
berlebihanBicara bertele-tele
b.Mekanisme KopingMekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjangadalah
denial dan supresi, hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat.
Tingkah laku mania
merupakan mekanisme pertahanan terhada p depresi yangdiakibatkan dari kurang efektif koping dalam
menghadapi kehilangan.
B.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1.Pengkajian
a.Pengumpulan DataPengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi :
1)Identitas klien dan penanggung.
2)Alasan dirawat
3)Riwayat penyakit
4)Faktor predisposisi, presipitasi
5)Aspek fisik, psikososial, status mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping,masalah
psikososial dan lingkungan.
a)Aktivitas/IstirahatPola tidur terganggu atau periode tanpa tidur / penurunan kebutuhan tidur (
misalnyamerasa telah reistirahat dengan baik hanya dengan tidur selama 3 jam ). Secara fisik hiperaktif,
akhirnya kelelahan.
b)Integritas EgoPersepsi diri yang mengagungkan atauy merendahkan kepercayaan diri yang tidak
realistis.Waham dapat diekspresikan dengan rentang dari perencanaan yang tidak realistisdan memberi
nasehat tanpa diminta secara terus menerus ( meskipun tidak adakeahlian ) sampai delusi waham
kebesaran tentang hubungan dengan orang pentingtermasuk Tuhan atau perasaan obsesif orang lain
adalah kumpulan musuh karenakekhususan.Sikap humoris dapat menjadi kaustik atau bermusuhan.
c)Makan MinumPenurunan berat badan sering ditemukan .
d)HygieneTidak perhatian terhadap aktifitas hidup sehari
– hari secara umum .Kerapihan dan pilihan berpakaian dapat menjadi tidak sesuai, terlalu semarak
danganjil, penggunaan tata rias dan perhiasan yang berlebihan.
e)Neurosensoris
11Alam perasaan yang timbul terlalu meluas, melayang atau peka.Melaporkan aktifitas yang tidak
terorganisasi atau semarak dan aneh, penyangkalanterhadap kemungkinan hasil akhir, persepsi alam
perasaan sama
– sama diinginkandan berpotensi membatasi.Status mental : konsentrasi atau perhatian buruk (
berespon terhadap rangsanganmultiple yang tidak relevan dalam lingkungan ), menyebabkan
perubahan topic yangcepat dalam percakapan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan
aktivitas.Alam perasaan : didominasi oleh euphoria, tetapi dengan mudah berubah menjadimarah atau
kecewa akibat provokasi ringan, perubahan alam perasaan, dapatdiselingi periode normal.Delusi :
paranoid dan waham, fenomena psikotik (ilusi atau halusinasi ).Penilaian : buruk, umumnya peka
rangsang.Wicara : cepat dan ditekan, dengan perubahan tiba
– tiba dapat berkembang menjaditidak terorganisasi dan tidak kohernAgitasi Psikomotor :
f)KeamananDapat menunjukan derajat bahaya untuk diri atau orang lain, bertindak
berdasarkankesalahan persepsi.
g)SeksualitasLibido meningkat, perilaku mungkin tidak terhambat.
h)Interaksi SosialDapat digambarkan atau diingat sebagai sangat ekstrovert / mudah bersosialisasi
(banyak teman )Riwayat terlalu terlibat dengan orang lain dan dengan aktivitas, perencanaan yangtidak
realistis, ambisius, bertindak atas keputusan yang buruk berkaitan dengankonsekuensi social ( tindakan
yang tidak terkendali, mengemudi dengan sembrono,perilaku seksual yang ganjil atau bermasalah
)Hambatan yang khas dalam aktivitas social, hubungan dengan orang lain (kurangnya hubungan dekat ),
fungsi disekolah atau pekerjaan, perubahan periodicdalam pekerjaan / sering berpindah pekerjaan.
i)Pembelajaran/PengajaranEpisode penuh pertama biasanya antara 15 dan 24 tahun, dengan gejala
yangberlangsung paling sedikit 1 minggu.Dapat dirawat di Rumah Sakit selama episode perilaku mania
sebelumnya.Penyalahgunaan alcohol atau obat lain secara periodic.
6) Aspek medic
b.Pohon Masalah
Core Problem
c.Daftar Masalah keperawatan
1)Gangguan alam perasaan: mania.
2)Koping maladaptif.
3)Gangguan sensori persepsi: Waham
4)Risiko PK
5)Gangguan pola tidur dan istirahat: kurang tidur.
6) Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan.
Gangguan alam perasaan: mania
Koping individu tidak efektif DefisitperawatandiriGangguan sensoripersepsi :
halusinasiRisikoketidakseimbangannutrisiGangguanpola tidur / istirahatHambatankomunikasi
verbalResiko PK :mencederai diri,orang lain,lingkunganPenatalaksanaanregimen terapeutik tidak efektif
7)Gangguan komunikasi: verbal.
8)Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
9)Defisit perawatan diri.
10)Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
2.Diagnosis Keperawatan
a.Gangguan alam perasaan: mania
b. Koping tidak efektif
c.Gangguan sensori persepsi : waham
d.Risiko PK : mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
e. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan.
f.Hambatan komunikasi: verbal
g.Gangguan pola tidur dan istirahat: kurang tidur
h.Defisit perawatan dirii.
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
3.Rencana KeperawatanTglCoreProblemPerencanaanIntervensi RasionalTujuan Kreteria evaluasi
Gangguanalamperasaan:maniaTUM:Mengajarkan klienuntuk memilikirespon emosionalyang adaptif
danmeningkatkankepuasan diri yangdapat diterima olehlingkungan.
TUK 1:Klien dapatmembina hubungansaling percayaSetelah dilakukan asuhankeperawatan selama
(....X...)hubungan saling percayadapat terbinaEkspresi wajah bersahabat,menunjukkan rasa senang,ada
kontak mata, mauberjabat tangan, maumenyebutkan nama, maumenjawab salam, mau duduk
a)Bina hubungan saling percaya:salam terapeutik, memperkenalkandiri, jelaskan tujuan
interaksi,ciptakan lingkungan yang tenang,buat kesepakatan / janji dengan jelas tentang topik, tempat,
waktu.
b)Tanggapi pembicaraan kliendengan sabar dan tidak menyangkal.
c)Bicara dengan tegas, jelas, singkatHubungan saling percayamerupakan langkah awaluntuk
menentukankeberhasilan rencanaselanjutnya berdampingan denganperawat, mau
mengutarakanmasalah yang dihadapi.dan bersahabat.
TUK 2:Klien dapatmengungkapkanperasaannyaSetelah dilakukan asuhankeperawatan selama
(....X...)klien dapat mengungkapkanpermasalahannya, denganKriteria Evaluasi:Klien tampak lebih lega
danlebih mau terbuka dalammengungkapkan masalah danisi pikiran.
a)Beri kesempatan klien unutk mengungkapkan perasaannya.
b) Beri kesempatan klienmengutarakan keinginan danpikirannya dengan teknik
focusing.
c)Bicarakan hal-hal yang nyatadengan klien.Dengan memberikesempatan klienmengungkapkan
dapatmeningkatkan hubungansaling percaya.
TUK 3:Klien dapatmenggunakankoping adaptif.Setelah dilakukan asuhankeperawatan selama
(....X...)mekanisme koping klienadaptif, denganKriteria EvaluasiKlien dapat mengungkapkanperasaan
saat marah/jengkel,menyimpulkan tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami.
a)Tanyakan kepada pasien cara yangbiasa dilakukan mengatasi perasaankesal, marah, dan tak
menyenangkan.
b)Bicarakan kerugian cara yang telahdigunakan.
c)Jelaskan tentang batas tingkah lakuyang wajar.
d)Bantu klien menemukan cara lainDengan mengkaji masalahklien dapat membantumengatasi masalah
klien.Reinforcement bisameningkatkankepercayaan diri klien.yang lebih posistif.
e)Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepatdan dapat diterima.
f)Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
g)Anjurkan pasien untuk mencobaalternatif lain dalam menyelesaikanmasalah.
TUK 4:Klien terlindung dariperilaku mencederaidiri, orang lain danlingkungan.Setelah dilakukan
asuhankeperawatan selama (....X...)klien terlindung dari perilakumencederai diri, denganKriteria
Evaluasi:
a.Sikap klien tampak tenang tanpa perlawanandan dapat mengontrolemosinya
a)Tempatkan klien di ruang yangtenang, tidak banyak rangsangan,tidak banyak peralatan.
b)Jauhkan dan simpan alat-alat yangdapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinya,orang lain
danlingkungan, ditempat yang amandan terkunci.
c)Temani klien jika nampak tanda-tanda marah / agresif.
d)Lakukan pengekangan fisik jikaklien tidak dapat mengontrolperilakunya.Meningkatkankenyamanan
danketenangan klien danmengurangi prilakumencederai diri
TUK 5:Klien dapatmelakukan kegiatanterarah.Setelah dilakukan asuhankeperawatan selama (....X...)klien
dapat melakukankegiatan terarah, denganKriteria Evaluasi:
Klien dapat melakukankegiatan yangdiinstruksikan dengan baik
a) Anjurkan klien untuk melakukankegiatan motorik yang terarah,misal: menyapu, joging dll.
b) Beri kegiatan individual sederhanayang dapat dilaksanakan denganbaik oleh klien.
c) Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi.
d) Bantu klien dalam melaksanakankegiatan.
e) Beri reinforcement positif ataskeberhasilan pasien.TUK 6:Klien terpenuhikebutuhan nutrisinyaSetelah
dilakukan asuhankepperawatan selama(....X...) kebutuhan nutrisiklien terpenuhi, denganKriteria
evaluasi:BB ideal dan nafsu makanklien meningkat.
a)Diskusikan tentang manfaat makandan minum bagi kesehatan.
b)Ajak klien makan makanan yangtelah disediakan, temani selamamakan.
c)Ingatkan klien untuk minum ½ jamsekali sebanyak 100 cc.
d)Sediakan makanan TKTP, mudahdicerna.Mengkaji danmendiskusikan makananpada klien
dapatmeningkatkan asupannutrisi klien.
TUK 7 :Klien terpenuhikebutuhan tidur danistirahatnyaSetelah dilakukan asuhankeperawatan
selama(....X...), klien terpenuhikebutuhan tidurnya, denganKriteria evaluasi:Konjungtiva tidak pucat,klien
tidak terbangun malamhari, klien tidak mengeluhkan susah tidur,dan wajah tampak segar.
a)Diskusikan pentingnya istirahatbagi kesehatan.
b)Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat.
c)Sediakan lingkungan yangmendukung: tenang, lampu redupdll.Meningkatkan rasatenang klien
danmemenuhi kebutuhanisstirahat klienTUK 8 :Klien terpenuhikebersihan dirinyaSetelah dilakukan
asuhankeperawatan selama(....X...), kebutuhankebersihan diri klienterpenuhiKriteria evaluasi:Klien
tampak rapi danbersih, klien dapatberpakaian mandiri, dandapat toileting sendiri.
a)Diskusikan manfaat kebersihan diribagi kesehatan.
b)Bimbing dalam kebersihan diri(mandi, keramas, gosok gigi).
c)Bimbing pasien berhias.
d) Beri pujian bila klien berhiassecara wajar.Meningkatkan rasakebersihan diri klien
TUK 9 :Klien dapatSetelah dilakukan asuhankeperawatan selamaa) Diskusikan tentang obat (nama,dosis,
frekuensi, efek dan efek Meningkatkankemampuan klien dalam
menggunakan obatdengan benar dantepat(....X...), klien dapat minumobat dengan benar,
denganKriteria evaluasi:Klien dapat menyebutkanmanfaat minum obat,kerugian tidak minum obat,efek
samping dan efek terapi. Klien dapatmendemonstrasikanpenggunaan obat denganbenar. Klien
dapatmenyebutkan akibat berhentiminum obat tanpa konsultasidokter.samping minum obat)
.b) Bantu menggunakan obat denganprinsip 5 benar (benar pasien, obat,dosis, cara, waktu).
c) Anjurkan membicarakan efek danefek samping yang dirasakan.
d) Beri reinforcement positif bilamenggunakan obat dengan benar.menggunakan obat denganbenar dan
tepat.TUK 10 :Klien dapatmemanfaatkansistem pendukungyang ada.Setelah dilakukan
asuhankeperawatan selama (....X...),klien dapat memanfaatkansistem pendukung yang ada,dengan
Kriteria evaluasi:Klien dapat beraktifitasdengan lancar oleh bantuankeluarga.
a)Beri pendidikan kesehatan padakeluarga tentang cara merawat klien.
b)Bantu keluarga memberi dukunganselama klien dirawat.
c)Bantu keluarga menyiapkanlingkungan di rumah.
d)Beri reinforcement positif atasketerlibatan keluarga.Perhatian keluarga danpengertian keluarga
akandapat membantumeningkatkan harga diriklien
4.Implementasi
Implementasi disesuaikan dengan intervensi
5.Evaluasi
a.Terbinanya hubungan saling percaya
b.Klien dapat mengungkapkan perasaannya
c.Klien dapat mempertahankan mekanisme koping adaptif
d.Tidak terjadi perilaku mencederai diri
e.Klien dapat melakukan aktivitas atau kegiatan secara terarah
f.Nutrisi klien terpenuhi secara adekuat
g. Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi
h.Kebutuhan perawatan diri terpenuhi
i.Klien dapat minum obat dengan benar
j.Pemanfaatan sistem pendukung yang ada
BAB IIIPENUTUP
A.SIMPULAN
Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dandisertai
dengan hiperaktivites, agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang -kadang sebagai
pikiran yang meloncat-loncat. Keadaan ini disebabkan oleh berbagai factor,diantaranya factor genetik,
psikologis, biologis, dan perilaku serta dapat juga dipengaruhi olehfactor kepribadian. Pada dasarnya
pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna. Karena tidak
dapat menerima perasaan ini, mereka menyangkalnyadan mengakibatkan timbulnya kecemasan. Pasien
memperlihatkan sikap banyak bicara, banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat
memusatkan pada satu topik. Meskipunmereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan,
sebenarnya pasien penuh dengan kebenciandan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya. Ia
melontarkan perasaannya secara kasardalam cetusan-cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik
yang lain.
B.SARAN
Sebagai mahasiswa keperawatan yang nantinya akan terjun langsung dalam pemberianasuhan
keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan hendaknya senantiasa memahamikonsep
penyakit khususnya penyakit sistem neurobehavior. Hal ini akan sangat bermanfaat dalammencapai nilai
terapeutik yang maksimal dalam pencapaian kesembuhan klien.Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadapberbagai macam gangguan jiwa yang mungkin terjadi
atau dialami oleh seseorang, sehinggamahasiswa mampu menerapkan intervensi keperawatan jiwa yang
baik dan benar terhadappasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marlynn E et al. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri Edisi .Jakarta:EGCMaramis, W.
F. 1996.
Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.Surabaya: Airlangga University Press.NANDA Internasional. 2010.
Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.Jakarta: EGCPurwaningsih, Wahyu. 2009.
Asuhan Keerawatan Jiwa.Yogyakarta: Nuha MedikaRiyadi, Sujono. 2009.
Asuhan Keeperawatan Jiwa.Yogyakarta: Graha IlmuStuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa.
Jakarta: EGC

More Related Content

What's hot (6)

Depresi
DepresiDepresi
Depresi
 
Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Depresi makalah
 
Makalah sik odgj
Makalah sik odgjMakalah sik odgj
Makalah sik odgj
 
Makalah ega
Makalah egaMakalah ega
Makalah ega
 
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversiMakalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
 
Makalah SIK
Makalah SIKMakalah SIK
Makalah SIK
 

Similar to Mania (20)

Reply AKPER PEMKAB MUNA
Reply AKPER PEMKAB MUNA Reply AKPER PEMKAB MUNA
Reply AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi
Makalah depresiMakalah depresi
Makalah depresi
 
Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)Makalah depresi (2)
Makalah depresi (2)
 
Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)Makalah depresi (5)
Makalah depresi (5)
 
Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)Makalah depresi (4)
Makalah depresi (4)
 
Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)Makalah depresi (6)
Makalah depresi (6)
 
Asuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan maniaAsuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan mania
 
Maniac AKPER PEMKAB MUNA
Maniac AKPER PEMKAB MUNA Maniac AKPER PEMKAB MUNA
Maniac AKPER PEMKAB MUNA
 
Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Depresi makalah
 
Depresi AKPER PEMKAB MUNA
Depresi AKPER PEMKAB MUNA Depresi AKPER PEMKAB MUNA
Depresi AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep gangguan alam perasaa1
Askep gangguan alam perasaa1Askep gangguan alam perasaa1
Askep gangguan alam perasaa1
 
Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Depresi makalah
 
Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Depresi makalah
 
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNAAskep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
 
Makalah sik odgj
Makalah sik odgjMakalah sik odgj
Makalah sik odgj
 
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversiMakalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
 
Makalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversiMakalah sik odgj dikonversi
Makalah sik odgj dikonversi
 
Makalah sik odgj
Makalah sik odgjMakalah sik odgj
Makalah sik odgj
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 

Recently uploaded (17)

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 

Mania

  • 1. BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhseluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang. Menurut Stuart (2006), alam perasaanadalah perpanjangan keadaan emosional yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsikehifupan seseorang. Gangguan alam perasaan ditandai oleh sindroma depresif sebagian atautotal dan ditandai engan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari. Gangguan alam perasaan depresi dapat disebabkan karena ketidakseimbangan elektrolityaitu, natrium dan kalium di dalam neuron (gibbsons, 1960) di kutip dari Townsend, M.C 1995).Neurotransmitter yang ada di system syaraf pusat dan perifer juga memiliki implikasi padapsikiatrik. Transmisi monoamin seperti neropinefrin, dopamine dan serotonin berimplikasi padaetiologi gangguan emosi tertentu seperti gangguan alam perasaan: depresi dan mania.Norepinefrin dan dopamine mempunyai implikasi menurunkan derajat depresi dan meningkatkanderajat mania sedangkan serotonin memiliki implikasi menurunkan kadar depresi (Suliswati,2005).Dari penjelasan di atas penting untuk kita ketahui mengenai terjadinya mania oleh karenamania memiliki psikopatologi yang tidak jauh berbeda dengan depresi, sehingga berdasarkanuraian-uraian di atas, dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep dasar asuhankeperawatan dengan gangguan alam perasaan (mania) untuk menunjang pembelajaran padasistem neurobehavior II yang akan berguna dalam melakukan asuhan keperawatan melaluipendekatan proses keperawatan. B.Rumusan Masalah Bagaimana konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan alamperasaan (mania)? C.Tujuan Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan alamperasaan (mania). D.Manfaat Sebagai bahan acuan dan pemahaman konsep mengenai konsep dasar asuhan keperawatanpada pasien dengan gangguan alam perasaan (mania).
  • 2. E.Metode Penulisan Makalah ini ditulis dengan teknik deskriptif kualitatif dimana data-data bersifat sekunder.Makalah ini ditunjang dari dari data-data studi kepustakaan yaitu dari buku-buku literatturpenunjang masalah yang dibahas. F.Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan A.Latar Belakang Masalah B.Rumusan Masalah C.Tujuan D.Manfaat E.Metode Penulisan F.Sistematika PenulisanBab II Pembahasan A.Konsep Dasar Penyakit B.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Bab III Penutup A.Simpulan B.Saran
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A.KONSEP PENYAKIT 1.Definisi/Pengertian Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaanyang meluas, meningkat, bersemangat, atau mudah tersinggung. Respon diri dapat ditunjukkandengan perilaku hiperaktif, banyak bicara, tertawa berlebihan dan penyimpangan seksual(Riyadi, 2009: 140).Mania adalah respon emosional yang berat dan dapat dikenali melalui intensitas danpengaruhnya terhadap fisik individu dan fungsi sosial (Purwaningsih, 2009: 130).Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan kegembiraanyang berlebihan, arus berpikir yang cepat, mudah tersinggung dan kegiatan motorik meningkat,sehingga menyebabkan energi banyak yang keluar (Standar Asuhan Keperawatan Jiwa,DEPKES, biru blogspot). Jadi, mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alamperasan yang meningkat dimana kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku yang berlebihanberupa peningkatan kegiatan motorik, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, tertawa berlebihan,penyimpangan seksual yang berpngaruh terhadap fungsi fisik dan sosial individu. 2.Etiologi/Penyebab Mania dapat timbul karena adanya factor predisposisi dan factor presipitasi a.Faktor Predisposisi 1) Faktor genetik 4 Faktor genetik mengemukakan, transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melaluigaris keturunan. Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembarmonozigote. 2) Teori Agresi Berbalik pada Diri SendiriMengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan padadiri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan objek/orang, ambivalen antaraperasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiridan dimunculkan dengan perilaku mania (sebagai suatu mekanisme kompensasi) 3) Teori KehilanganBerhubungan dengan faktor perkembangan, misalnya kehilangan orangtua yangsangat dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.4)
  • 4. Teori KepribadianMengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang mengalamimania. 5)Teori Kognitif Mengemukakan bahwa mania merupakan msalah kognitif yang dipengaruhi olehpenilaian terhadap diri sendiri, lingkungan dan masa depan .6) Model Belajar KetidakberdayaanMengemukakan bahwa mania dimulai dari kehilangan kendali diri lalu menjadi aktif dan tidak mampu menghadapi masalah. Kemudian individu timbul keyakinan akanketidakmampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupayamengembangkan respons yang adaptif. 7)Model PerilakuMengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya reinforcemant positif selamaberinteraksi dengan lingkungan. 8)Model BiologisMengemukakan bahwa dalam keadaan depresi/mania terjadi perubahan kimiawi, yaitudefisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol. b.Faktor PresipitasiStresor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi factor biologis,psikologis, dan sosial budaya. Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yangdisebabkan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik seperti infeksi, neoplasma danketidakseimbangan metabolism. Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang,termasuk kehilangan cinta, seseorang, dan kehilangan harga diri. Faktor osial budayameliputi kehilangan peran, perceraian, dan kehilangan pekerjaan.Menurut Riyadi, terdapat stressor pencetus gangguan alam perasaan yang meliputi: 1)Kehilangan keterkaitan individu mempunyai hubungan yang sangat actual atau pentingdengan seeorang atau obyek kehilangan sehingga menimbulkan stress. Misalkankehilangan orang yang dicintai, fungsi fisik, harga diri dan peran. 2)Peristiwa besar dalam kehidupan, pengalaman terdahulu tentang hal-hal menyakikan ataumenyenangkan yang tidak terlupakan mempengaruhi masalah individu saat ini dankemampuannya dalam menyelesaikan masalah. 3)metegangan Peran, yang meliputi konflik peran, peran yang tidak jelas, atau peran yangberlebihan dapat menimbulkan gangguan alam perasaan depresi atau mania4)
  • 5. Perubahan fisiologis akibat penyakit dan obat-obatan penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma, dan ketidakseimbangan metabolic dan berbagai macam obatantihipertensiserta penyalahgunaan obat dapat mencetuskan gangguan alam perasaan. 3.Proses Terjadinya Mania Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dandisertai dengan hiperaktivites, agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadangkadangsebagai pikiran yang meloncat-loncat (flight of ideas).Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dantidak berguna. Karena tidak dapat menerima perasaan ini, mereka menyangkalnya danmengakibatkan timbulnya kecemasan. Pasien memperlihatkan sikap banyak bicara, banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan pada satu topik. Meskipunmereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan, sebenarnya pasien penuh dengan kebencian dan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya. Ia melontarkan perasaannya secara kasardalam cetusan-cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain.Pada pasien depresif tampak menonjol perasaan bersalah dan kebutuhan akan hukumanatas tingkah laku yang buruk, sedangkan pada pasien dengan mania rasa permusuhannya timbul,ia bertindak seolah-olah mempunyai kekuasaan yang penuh dan tidak pernah membiarkan rasabersalah menguasai dirinya. Dari luar pasien tampak memilikikepercayaan diri yang penuh danmembesarkan diri untuk menutupi perasaan tidak berharga, yang pada dasarnya bersifat depresif.Pasien membutuhkan cinta kasih dan perlindungan. Untuk mendapatkan ini pasienberusaha menguasai orang lain agar memenuhi dan memberi kepuasan kepadanya. Karenakebutuhan ini tidak nampak orang tidak melihatnya, bahkan menolak karena sikapnya yangmengganggu orang lain. Penolakan ini menimbulkan kecemasannya bertambah yangmengakibatkan gejala manianya lebih menonjol. Rentang Respon Adaptif Maladaptif Responsif Reaksi kehilanganyang wajarSupresi Reaksi kehilanganyang memanjangMania depresiKeterangan : 1)Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaaanya.Pada rentang ini individu dapat berpartisipasi dengan dunia eksternal dan internal. 2)Reaksi kehilangan yang wajar
  • 6. merupakan posisi rentang yang normall dialami individuyang mengalami kehilangan. Pada rentang ini individu menghadapi realita dari kehilangandan mengalami proses kehilangan, misalnya sedih, berfokus pada diri sendiri, berhentimelakukan kegiatan sehari-hari. Reaksi kehilangan tersebut tidak berlangsung lama. 3)Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive, individu menyangkal,menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaanya terhadap lingkungan. 4)Reaksi kehilangan yang memanjang Bila anada merasa sangat marah atau kesal dengan pergi mengendarai sepeda, biasanyareaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan memanjang,tetapi tidak tampak emosi emosional terhadap kehilangan. Reaksi berduka yangmemanjang dapat terjadi beberapa tahun. 5) Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih danberduka yang berlebihan dan berkepanjangan. 4.Pohon masalahCORE PROBLEM Masalah Keperawatannya: a.Gangguan alam perasaan: mania b.Koping maladaptif. Gangguan alam perasaan: mania Koping individu tidak efektif DefisitperawatandiriGangguan sensoripersepsi : halusinasiRisikoketidakseimbangannutrisiGangguanpola tidur / istirahatHambatankomunikasi verbalResiko PK :mencederai diri,orang lain,lingkunganPenatalaksanaanregimen terapeutik tidak efektif c.Gangguan sensori persepsi: Waham d.Risiko PK e.Gangguan pola tidur dan istirahat: kurang tidur.
  • 7. f.Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan. g. Gangguan komunikasi: verbal. h.Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. i.Defisit perawatan diri. j.Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif 5.Manifestasi (Perilaku dan Mekanisme Koping) a.PerilakuGambaran utama dari mania adalah perbedaan intensitas psikofisiologikal yang tinggi.Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkandari kurang efektifnya koping dalam menghadapi kehilangan. Tabel 1. Perilaku yang berhubungan dengan mania Komponen Perilaku Afektif Gembira yang berlebihanHarga diri meningkatTidak tahan kritik Kognitif AmbisiMudah terpengaruhMudah beralih perhatianWaham kebesaranIlusiFlight of ideasGangguan penilaianFisik DehidrasiNutrisi yang tidak adekuatBerkurangnya kebutuhan tidur/istirahat Berat badan menurunTingkah Laku Agresif Hiperaktif Aktivitas motorik meningkatKurang bertanggung jawabRoyalIrritable atau suka berdebatPerawatan diri kurangTingkah lahu seksual yang berlebihanBicara bertele-tele b.Mekanisme KopingMekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjangadalah denial dan supresi, hal ini untuk menghindari tekanan yang hebat. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhada p depresi yangdiakibatkan dari kurang efektif koping dalam menghadapi kehilangan.
  • 8. B.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 1.Pengkajian a.Pengumpulan DataPengkajian dilakukan dengan cara mengidentifikasi : 1)Identitas klien dan penanggung. 2)Alasan dirawat 3)Riwayat penyakit 4)Faktor predisposisi, presipitasi 5)Aspek fisik, psikososial, status mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping,masalah psikososial dan lingkungan. a)Aktivitas/IstirahatPola tidur terganggu atau periode tanpa tidur / penurunan kebutuhan tidur ( misalnyamerasa telah reistirahat dengan baik hanya dengan tidur selama 3 jam ). Secara fisik hiperaktif, akhirnya kelelahan. b)Integritas EgoPersepsi diri yang mengagungkan atauy merendahkan kepercayaan diri yang tidak realistis.Waham dapat diekspresikan dengan rentang dari perencanaan yang tidak realistisdan memberi nasehat tanpa diminta secara terus menerus ( meskipun tidak adakeahlian ) sampai delusi waham kebesaran tentang hubungan dengan orang pentingtermasuk Tuhan atau perasaan obsesif orang lain adalah kumpulan musuh karenakekhususan.Sikap humoris dapat menjadi kaustik atau bermusuhan. c)Makan MinumPenurunan berat badan sering ditemukan . d)HygieneTidak perhatian terhadap aktifitas hidup sehari – hari secara umum .Kerapihan dan pilihan berpakaian dapat menjadi tidak sesuai, terlalu semarak danganjil, penggunaan tata rias dan perhiasan yang berlebihan. e)Neurosensoris 11Alam perasaan yang timbul terlalu meluas, melayang atau peka.Melaporkan aktifitas yang tidak terorganisasi atau semarak dan aneh, penyangkalanterhadap kemungkinan hasil akhir, persepsi alam perasaan sama
  • 9. – sama diinginkandan berpotensi membatasi.Status mental : konsentrasi atau perhatian buruk ( berespon terhadap rangsanganmultiple yang tidak relevan dalam lingkungan ), menyebabkan perubahan topic yangcepat dalam percakapan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan aktivitas.Alam perasaan : didominasi oleh euphoria, tetapi dengan mudah berubah menjadimarah atau kecewa akibat provokasi ringan, perubahan alam perasaan, dapatdiselingi periode normal.Delusi : paranoid dan waham, fenomena psikotik (ilusi atau halusinasi ).Penilaian : buruk, umumnya peka rangsang.Wicara : cepat dan ditekan, dengan perubahan tiba – tiba dapat berkembang menjaditidak terorganisasi dan tidak kohernAgitasi Psikomotor : f)KeamananDapat menunjukan derajat bahaya untuk diri atau orang lain, bertindak berdasarkankesalahan persepsi. g)SeksualitasLibido meningkat, perilaku mungkin tidak terhambat. h)Interaksi SosialDapat digambarkan atau diingat sebagai sangat ekstrovert / mudah bersosialisasi (banyak teman )Riwayat terlalu terlibat dengan orang lain dan dengan aktivitas, perencanaan yangtidak realistis, ambisius, bertindak atas keputusan yang buruk berkaitan dengankonsekuensi social ( tindakan yang tidak terkendali, mengemudi dengan sembrono,perilaku seksual yang ganjil atau bermasalah )Hambatan yang khas dalam aktivitas social, hubungan dengan orang lain (kurangnya hubungan dekat ), fungsi disekolah atau pekerjaan, perubahan periodicdalam pekerjaan / sering berpindah pekerjaan. i)Pembelajaran/PengajaranEpisode penuh pertama biasanya antara 15 dan 24 tahun, dengan gejala yangberlangsung paling sedikit 1 minggu.Dapat dirawat di Rumah Sakit selama episode perilaku mania sebelumnya.Penyalahgunaan alcohol atau obat lain secara periodic. 6) Aspek medic b.Pohon Masalah Core Problem c.Daftar Masalah keperawatan 1)Gangguan alam perasaan: mania. 2)Koping maladaptif.
  • 10. 3)Gangguan sensori persepsi: Waham 4)Risiko PK 5)Gangguan pola tidur dan istirahat: kurang tidur. 6) Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan. Gangguan alam perasaan: mania Koping individu tidak efektif DefisitperawatandiriGangguan sensoripersepsi : halusinasiRisikoketidakseimbangannutrisiGangguanpola tidur / istirahatHambatankomunikasi verbalResiko PK :mencederai diri,orang lain,lingkunganPenatalaksanaanregimen terapeutik tidak efektif 7)Gangguan komunikasi: verbal. 8)Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. 9)Defisit perawatan diri. 10)Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif 2.Diagnosis Keperawatan a.Gangguan alam perasaan: mania b. Koping tidak efektif c.Gangguan sensori persepsi : waham d.Risiko PK : mencederai diri, orang lain dan lingkungan. e. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan. f.Hambatan komunikasi: verbal g.Gangguan pola tidur dan istirahat: kurang tidur h.Defisit perawatan dirii.
  • 11. Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif 3.Rencana KeperawatanTglCoreProblemPerencanaanIntervensi RasionalTujuan Kreteria evaluasi Gangguanalamperasaan:maniaTUM:Mengajarkan klienuntuk memilikirespon emosionalyang adaptif danmeningkatkankepuasan diri yangdapat diterima olehlingkungan. TUK 1:Klien dapatmembina hubungansaling percayaSetelah dilakukan asuhankeperawatan selama (....X...)hubungan saling percayadapat terbinaEkspresi wajah bersahabat,menunjukkan rasa senang,ada kontak mata, mauberjabat tangan, maumenyebutkan nama, maumenjawab salam, mau duduk a)Bina hubungan saling percaya:salam terapeutik, memperkenalkandiri, jelaskan tujuan interaksi,ciptakan lingkungan yang tenang,buat kesepakatan / janji dengan jelas tentang topik, tempat, waktu. b)Tanggapi pembicaraan kliendengan sabar dan tidak menyangkal. c)Bicara dengan tegas, jelas, singkatHubungan saling percayamerupakan langkah awaluntuk menentukankeberhasilan rencanaselanjutnya berdampingan denganperawat, mau mengutarakanmasalah yang dihadapi.dan bersahabat. TUK 2:Klien dapatmengungkapkanperasaannyaSetelah dilakukan asuhankeperawatan selama (....X...)klien dapat mengungkapkanpermasalahannya, denganKriteria Evaluasi:Klien tampak lebih lega danlebih mau terbuka dalammengungkapkan masalah danisi pikiran. a)Beri kesempatan klien unutk mengungkapkan perasaannya. b) Beri kesempatan klienmengutarakan keinginan danpikirannya dengan teknik focusing. c)Bicarakan hal-hal yang nyatadengan klien.Dengan memberikesempatan klienmengungkapkan dapatmeningkatkan hubungansaling percaya. TUK 3:Klien dapatmenggunakankoping adaptif.Setelah dilakukan asuhankeperawatan selama (....X...)mekanisme koping klienadaptif, denganKriteria EvaluasiKlien dapat mengungkapkanperasaan saat marah/jengkel,menyimpulkan tanda-tanda jengkel/kesal yang dialami.
  • 12. a)Tanyakan kepada pasien cara yangbiasa dilakukan mengatasi perasaankesal, marah, dan tak menyenangkan. b)Bicarakan kerugian cara yang telahdigunakan. c)Jelaskan tentang batas tingkah lakuyang wajar. d)Bantu klien menemukan cara lainDengan mengkaji masalahklien dapat membantumengatasi masalah klien.Reinforcement bisameningkatkankepercayaan diri klien.yang lebih posistif. e)Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepatdan dapat diterima. f)Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih g)Anjurkan pasien untuk mencobaalternatif lain dalam menyelesaikanmasalah. TUK 4:Klien terlindung dariperilaku mencederaidiri, orang lain danlingkungan.Setelah dilakukan asuhankeperawatan selama (....X...)klien terlindung dari perilakumencederai diri, denganKriteria Evaluasi: a.Sikap klien tampak tenang tanpa perlawanandan dapat mengontrolemosinya a)Tempatkan klien di ruang yangtenang, tidak banyak rangsangan,tidak banyak peralatan. b)Jauhkan dan simpan alat-alat yangdapat digunakan oleh pasien untuk mencederai dirinya,orang lain danlingkungan, ditempat yang amandan terkunci. c)Temani klien jika nampak tanda-tanda marah / agresif. d)Lakukan pengekangan fisik jikaklien tidak dapat mengontrolperilakunya.Meningkatkankenyamanan danketenangan klien danmengurangi prilakumencederai diri TUK 5:Klien dapatmelakukan kegiatanterarah.Setelah dilakukan asuhankeperawatan selama (....X...)klien dapat melakukankegiatan terarah, denganKriteria Evaluasi: Klien dapat melakukankegiatan yangdiinstruksikan dengan baik a) Anjurkan klien untuk melakukankegiatan motorik yang terarah,misal: menyapu, joging dll. b) Beri kegiatan individual sederhanayang dapat dilaksanakan denganbaik oleh klien.
  • 13. c) Berikan kegiatan yang tidak memerlukan kompetisi. d) Bantu klien dalam melaksanakankegiatan. e) Beri reinforcement positif ataskeberhasilan pasien.TUK 6:Klien terpenuhikebutuhan nutrisinyaSetelah dilakukan asuhankepperawatan selama(....X...) kebutuhan nutrisiklien terpenuhi, denganKriteria evaluasi:BB ideal dan nafsu makanklien meningkat. a)Diskusikan tentang manfaat makandan minum bagi kesehatan. b)Ajak klien makan makanan yangtelah disediakan, temani selamamakan. c)Ingatkan klien untuk minum ½ jamsekali sebanyak 100 cc. d)Sediakan makanan TKTP, mudahdicerna.Mengkaji danmendiskusikan makananpada klien dapatmeningkatkan asupannutrisi klien. TUK 7 :Klien terpenuhikebutuhan tidur danistirahatnyaSetelah dilakukan asuhankeperawatan selama(....X...), klien terpenuhikebutuhan tidurnya, denganKriteria evaluasi:Konjungtiva tidak pucat,klien tidak terbangun malamhari, klien tidak mengeluhkan susah tidur,dan wajah tampak segar. a)Diskusikan pentingnya istirahatbagi kesehatan. b)Anjurkan klien untuk tidur pada jam-jam istirahat. c)Sediakan lingkungan yangmendukung: tenang, lampu redupdll.Meningkatkan rasatenang klien danmemenuhi kebutuhanisstirahat klienTUK 8 :Klien terpenuhikebersihan dirinyaSetelah dilakukan asuhankeperawatan selama(....X...), kebutuhankebersihan diri klienterpenuhiKriteria evaluasi:Klien tampak rapi danbersih, klien dapatberpakaian mandiri, dandapat toileting sendiri. a)Diskusikan manfaat kebersihan diribagi kesehatan. b)Bimbing dalam kebersihan diri(mandi, keramas, gosok gigi). c)Bimbing pasien berhias. d) Beri pujian bila klien berhiassecara wajar.Meningkatkan rasakebersihan diri klien
  • 14. TUK 9 :Klien dapatSetelah dilakukan asuhankeperawatan selamaa) Diskusikan tentang obat (nama,dosis, frekuensi, efek dan efek Meningkatkankemampuan klien dalam menggunakan obatdengan benar dantepat(....X...), klien dapat minumobat dengan benar, denganKriteria evaluasi:Klien dapat menyebutkanmanfaat minum obat,kerugian tidak minum obat,efek samping dan efek terapi. Klien dapatmendemonstrasikanpenggunaan obat denganbenar. Klien dapatmenyebutkan akibat berhentiminum obat tanpa konsultasidokter.samping minum obat) .b) Bantu menggunakan obat denganprinsip 5 benar (benar pasien, obat,dosis, cara, waktu). c) Anjurkan membicarakan efek danefek samping yang dirasakan. d) Beri reinforcement positif bilamenggunakan obat dengan benar.menggunakan obat denganbenar dan tepat.TUK 10 :Klien dapatmemanfaatkansistem pendukungyang ada.Setelah dilakukan asuhankeperawatan selama (....X...),klien dapat memanfaatkansistem pendukung yang ada,dengan Kriteria evaluasi:Klien dapat beraktifitasdengan lancar oleh bantuankeluarga. a)Beri pendidikan kesehatan padakeluarga tentang cara merawat klien. b)Bantu keluarga memberi dukunganselama klien dirawat. c)Bantu keluarga menyiapkanlingkungan di rumah. d)Beri reinforcement positif atasketerlibatan keluarga.Perhatian keluarga danpengertian keluarga akandapat membantumeningkatkan harga diriklien 4.Implementasi Implementasi disesuaikan dengan intervensi 5.Evaluasi a.Terbinanya hubungan saling percaya b.Klien dapat mengungkapkan perasaannya c.Klien dapat mempertahankan mekanisme koping adaptif d.Tidak terjadi perilaku mencederai diri e.Klien dapat melakukan aktivitas atau kegiatan secara terarah
  • 15. f.Nutrisi klien terpenuhi secara adekuat g. Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi h.Kebutuhan perawatan diri terpenuhi i.Klien dapat minum obat dengan benar j.Pemanfaatan sistem pendukung yang ada
  • 16. BAB IIIPENUTUP A.SIMPULAN Mania adalah gangguan afek yang ditandai dengan kegembiraan yang luar biasa dandisertai dengan hiperaktivites, agitasi serta jalan pikiran dan bicara yang cepat dan kadang -kadang sebagai pikiran yang meloncat-loncat. Keadaan ini disebabkan oleh berbagai factor,diantaranya factor genetik, psikologis, biologis, dan perilaku serta dapat juga dipengaruhi olehfactor kepribadian. Pada dasarnya pasien mania sama dengan pasien depresif yang merasa tidak berharga dan tidak berguna. Karena tidak dapat menerima perasaan ini, mereka menyangkalnyadan mengakibatkan timbulnya kecemasan. Pasien memperlihatkan sikap banyak bicara, banyak pikiran dan cepat berpindah topiknya tetapi tidak dapat memusatkan pada satu topik. Meskipunmereka menunjukkan kegembiraan yang berlebihan, sebenarnya pasien penuh dengan kebenciandan rasa permusuhan terutama terhadap lingkungannya. Ia melontarkan perasaannya secara kasardalam cetusan-cetusan yang pendek dan cepat beralih ke topik yang lain. B.SARAN Sebagai mahasiswa keperawatan yang nantinya akan terjun langsung dalam pemberianasuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan hendaknya senantiasa memahamikonsep penyakit khususnya penyakit sistem neurobehavior. Hal ini akan sangat bermanfaat dalammencapai nilai terapeutik yang maksimal dalam pencapaian kesembuhan klien.Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa terhadapberbagai macam gangguan jiwa yang mungkin terjadi atau dialami oleh seseorang, sehinggamahasiswa mampu menerapkan intervensi keperawatan jiwa yang baik dan benar terhadappasien tersebut.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Doengoes, Marlynn E et al. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri Edisi .Jakarta:EGCMaramis, W. F. 1996. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.Surabaya: Airlangga University Press.NANDA Internasional. 2010. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.Jakarta: EGCPurwaningsih, Wahyu. 2009. Asuhan Keerawatan Jiwa.Yogyakarta: Nuha MedikaRiyadi, Sujono. 2009. Asuhan Keeperawatan Jiwa.Yogyakarta: Graha IlmuStuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC