Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan. Faktor risiko solusio plasenta antara lain hipertensi, riwayat solusio plasenta, dan merokok. Tanda-tanda solusio plasenta meliputi perdarahan, nyeri abdomen, dan DJJ janin menurun. Asuhan kebidanan meliputi rujukan ke dokter, pemantauan kondisi ibu dan janin
2. • Amalina Husna
Rahmadhani
• Anita Susilowati
• Farra Dibba M.
• Febrina Ayu L.
• Lusya Aprilia L.
• Silvy Indra R.
• Siti Mut’maina
3. SOLUSIO PLASENTA
Terlepasnya sebagian atau seluruh
permukaan maternal placenta
sebelum waktunya dari tempat
implantasinya yang normal pada
lapisan desidua endometrium
sebelum anak lahir. (Sarwono, hal
: 505, 2009)
Biasanya saat dalam kehamilan > 22
minggu dengan berat janin > 500
gram disertai dengan pembekuan
darah.
7. Pengkajian Data
Data Subjektif
• Biodata Pasien
Pada usia 45 multi dan 18 primi
• Keluhan Utama
Keluhan yang dirasakan misalnya perdarahan pervaginam pada UK
>20minggu disertai rasa nyeri,perut terasa nyeri hebat dan keras
seperti papan, diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin
dalam rahim, merasakan pusing,lemas, muntah,pucat,pandangan
berkunang-kunang,terlihat anemis.
• Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang : perdarahan pervaginam pada UK
>20minggu disertai rasa nyeri,perut terasa nyeri hebat dan keras
seperti papan, diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin
dalam rahim, merasakan pusing,lemas, muntah,pucat,pandangan
berkunang-kunang,terlihat anemis.
8. • Riwayat kesehatan yang lalu : hipertensi, diabetes, anemia atau
mengalami kecelakaan yang berhubungan dengan alat-alat
kandungan.
• Riwayat kesehatan keluarga: adanya pengaruh penyakit
keluarga terhadap gangguan kesehatan ibu dan janinnya seperti
hipertensi, Diabetes,anemia
• Riwayat kehamilan :Riwayat kehamilan yang lalu yang pernah
terjadi solusio plasenta
• Riwayat Persalinan : persalinan dahulu terdapat penyulit seperti
perdarahan, sectio saesaria, solusio plasenta, plasenta previa
kemungkinan dapat terjadi atau timbul pada persalinan
sekarang.
• Riwayat nifas :ada apenyakit atau kelainan pada masa nifas yang
lalu (perdarahan, feloris).
9. • Pola Nutrisi :Keadaan pola makan, komposisi, variasi, porsi
dan jumlah yang bermasalah seperti nafsu makan menurun,
muntah, anoreksia sehingga berat badan menurun
• Pola Istirahat/ Tidur : Istirahat siang atau malam yang
bermasalah seperti insomnia, sering bangun
• Pola Aktivitas : terganggu akibat rasa nyeri yang timbul
• Pola Eliminasi :akan mengalami gangguan BAK yang dapat
berupa oligouria,terjadinya sumbatan glomerulus ginjal dan
dapat menimbulkan produksi urine makin berkurang.
Disebabkan adanya perdarahan.
10. • Pola Seksual : Keadaan yang tidak memungkinkan untuk
melakukan hubungan seksual dikarenakan adanya nyeri perut
pada tempat terlepasnya plasenta dan adanya perdarahan
• Pola Personal Hygiene : Keadaan personal hygiene tergantung
beratnya pada keadaan perdarahan akibat solusio plasenta.
• Keadaan sosial budaya :Kebiasaan dalam keluarga yang
menghambat seperti kebiasaan pantangan terhadap
makanan tertentu serta kebiasaan minum jamu, kebiasaan
minum-minuman keras seperti minum alkohol, merokok
11. • Pemeriksaan umum
Keadaan umum :lemah, sangat lemah
Kesadaran :composmentis, samnolen, apatis, koma, sopor.
• Tanda-tanda vital
TD : hipertensi ( sistol 140-159, dastol 90-99),
Nadi : syok
• Pemeriksaan fisik
• Inspeksi
Muka:Tampak pucat dan sianosis
Mata :konjungtiva anemis, sklera pucat
Abdomen :pembesaran abdomen tidak sesuai dengan usia kehamilan ,ada
striae livide, ada linea alba dan nigra, ada luka bekas operasi
12. • Genetalia : tidak ada condiloma akuminata dan talata, tidak ada
varises,ada perdarahan pervaginam, ada fluor albus
• Palpasi
• Muka tidak ada nyeri tekan
• Mata tidak ada nyeri tekan,tidak oedem pada palpebra
• Leher tidak ad pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembengkakan vena jugularis
• Mammae tidak ada benjolan abnormal
• Abdomen
- Uterus tegang dan keras (wooden uterus) diwaktu his
atau diluar his
- Nyeri tekan pada saat di palpasi terutama di tempat
terlepasnya plasenta bagian janin sukar di tentukan
13. • Genetalia :tidak ada oedem, tidak ada pembesaran
kelenjar bartholini dan skene.
•Pemeriksaan dalam
Serviks terbuka,ketuban teraba menonjol dan tegang
baik sewaktu his ataupun diluar his
Serviks masih menutup,apabila plasenta sudah
pecah,dan sudah terlepas seluruhnya plasenta ini akan
turun ke bawah dan teraba pada pemeriksaan disebut
dengan porlapus plasenta ini sering meragukan denga
plasenta previa.
14. Auskultasi
• Abdomen : DJJ >140kali/menit,kemudian menurun <100kali/menit dan
akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas >1/3
• Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Urin ; albumin (+),pemeriksaan sedimen terdapat silinder dan leukosit
Darah ; Hb menurun (menurun), pemeriksaan Golda,Hb menurun (anemia),
periksa golongan darah, kalau bisa cross match test.
Karena pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah
atau hipofibrionogenemia, maka diperiksakan pula COT (Clot Observation
Test) tiap 1 jam, tes kualitatif fibrinogen (fiberindex), dan tes kuantitatif
fibrinogen (kadar normalnya 150 mg%)
15. 2. Pemeriksaan USG
• Dijumpai perdarahan antara plasenta dan dinding abdomen
• Janin dan kandung kemih ibu
• Tepian plasenta
3. Pemeriksaan CTG (kardiografi)
Tergantung dari klasifikasi dan cepatnya plasenta terlepas sehingga dapat
mempengaruhi sirkulasi retroplasenter yang selanjutnya akan langsung
mempengaruhi nutrisi dari pertukaran O2/CO2 intraplasenta.
• Pemeriksaan plasenta
Sesudah bayi dan plasenta lahir, kita periksa plasentanya
Tampak tipis dan cekung pada bagian tempat telepasnya (krater)
Terdapat koagulum atau darah beku dibelakang plasenta (hematoma
retroplasenter
4.CRT (Capiler Revil Time)
16. Identifikasi Masalah
• Dx : Ny. “...”G... P... kehamilan dengan suspek solusio plasenta
• Ds : Keluhan utama yang sedang dirasakan klien pada saat
pengkajian yaitu perdarahan disertai rasa nyeri,perut terasa
nyeri hebat dan keras seperti papan, diikuti penurunan sampai
terhentinya gerakan janin dalam rahim, merasakan
pusing,lemas, muntah, pucat, pandangan berkunang-
kunang,terlihat anemis
• Do :Keadaan Umum,TTV,Pemeriksaan Fisik yang terfokus pada
muka abdomen dan genetalia
• Masalah : jika terdapat ketidaknyamanan yang dirasakan oleh
pasien
17. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
1. Potensial terjadi gawat janin
Dasar : karena plasenta yang lepas sebelum waktunya, karena terputusnya hubungan antara
janin dan ibu sehingga dapat mempengaruhi nutrisi dan pertukaran O2/CO2 intraplasenta.
2. Potensial terjadi hipoksia pada janin
Dasar : karena terputunya hubungan antara janin dan ibu sehingga dapat mempengaruhi nutrisi
dan pertukaran O2/CO2 intraplasenta.
3. Syok Hipovolemik
Dasar : karena perdarahan yang banyak akibat dari solusio plasenta.
Identifikasi Kebutuhan dan Tindakan Segera
• Lakukan pemasangan infus
• Pasang oksigen
• Lakukan rujukan ke dokter SPOG
• Posisi miring kiri,kaki lebih tinggi
18. Intervensi
• Diagnosa : Ny. “...”G... P... Kehamilan dengan suspek
solusio plasenta
• Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1
X60 menit diharapkan keadaan umum ibu dan janin
baik/stabil,dan keadaan pasien terpantau sampai tempat
rujukan.
• Kriteria hasil : Keadaan umum baik, Kesadaran baik
sampai tempat rujukan
19. Intervensi
1. Kolaborasi dengan dokter segera mungkin jika terjadi
komplikasi yang lebih hebat
2. Lakukan rujukan ke dokter SPOG
3. Observasi TTV
4. Pantau adanya tanda gejala syok hipovelemik
5. Pantau DJJ
20. Implementasi
• Secara efisien dan aman jika bidan
melaksanakannya dengan kolaborasi. Bila
kolaborasi dengan tim medis maka bidan
tetap bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan rencana asuhan bersama yang
menyeluruh.
21. • S : perdarahan pervaginam pada UK >20minggu disertai rasa nyeri,perut terasa nyeri
hebat dan keras seperti papan, diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin
dalam rahim, merasakan pusing,lemas, muntah,pucat,pandangan berkunang-
kunang,terlihat anemis
• O : Keadaan umum= lemah, sangat lemah
Tanda-tanda vital = TD hipertensi ( sistol 140-159, dastol 90-99), Nadi : syok
pemeriksaan fisik= Muka :Tampak pucat dan sianosis,konjungtiva anemis, sklera
pucat
Abdomen : pembesaran abdomen tidak sesuai dengan usia
kehamilan,ada striae livide, ada linea alba dan nigra,ada luka
bekas operasi, Uterus tegang dan keras (wooden uterus)
diwaktu his atau diluar his,Nyeri tekan pada saat di palpasi
terutama di tempat terlepasnya plasenta bagian janin sukar
ditentukan. DJJ >140kali/menit,kemudian menurun
<100kali/menit dan akhirnya hilang bila plasenta yang
terlepas >1/3
• A : Ny. “...”G... P... Kehamilan dengan suspek solusio plasenta
• P : Lakukan rujukan ke dokter SPOG, Observasi TTV dan Pantau DJJ
Evaluasi
22. Pertanyaan
1. Penyebab oliguria menjadi komplikasi dalam
solusio plasenta ?
2. Mengapa hipertensi sangat berpengaruh dalam
solusio plasenta ?
3. Penyebab abdomen teraba seperti papan dan
bagian janin tak teraba ?
4. Mengapa pola kebiasaan merokok,nikotin dapat
menjadi resiko solusio plasenta ?
5. Mengapa pemeriksaan COT dilakukan setiap 1jam
sekali ?
6. Apa hubungannya auskultasi dada paru
(ronchi/wheazing) dengan pmx. Solusio plasenta
?
23. 7. Mengapa abdomen teraba keras seperti papan ?
8. Perbedaan cara test kuantiatif fibrinogen
dengan kualitatif fibrinogen ?
9. Bagaimana cara mengetahui seberapa besar
terlepasnya bagian plasenta ?
10.Jika sudah diketahui terjadi perdarahan hebat
apa yang harus diklakukan ?
11.Kecelakaan seperti apa yangmenyebabkan
solusio plasenta ?
12.Klasifikasi derajat kehilangan darah ?
24.
25. Penyebab oliguria menjadi komplikasi ,Terjadi akibat
nekrosis tubuh atau nekrosis korteks ginjal mendadak .
Perfusi ginjal akan terganggu karena syok dan
pembekuan intravaskuler. Oliguria hanya dapat
diketahui dengan pengukuran urin yang secara rutin.
1
27. Rahim keras seperti papan dan nyeri di pegang
karena isi rahim bertambah dengan darah
yang berkumpul di belakang plasenta hingga
rahim teregang.
(OBSTETRI PATOLOGI,unpad bandung : 123)
3
28. • Penyebab dari solusio plasenta belum diketahui,namun ada
beberapa keadaan patologik yang terlihat lebih sering
menyertai dan dianggap sebagai faktor resiko :
Faktor Merokok : mengakibatkan plasenta menjadi
tipis,diameter lebih luas, dan beberapa abnormalitas pada
mikrosirkulasinya
Faktor kokain : mengakibatkan tingginya TD dan peningkatan
pelepasankatekolaminyang bertanggung jawab atas
terjadinya vasospasme pembuluh darah uterus & berakibat
terlepanya plasenta. Namun hipotesa belum terbukti
secara definitif
Sumber : jurnalbidandiah.blogspot.com
Resiko relatif merokok/nikotin 1,4-1,9.
Sarwono. Ilmu kandungan : 505
4
29. 5
• Salah satu komplikasi solusio plasenta,yaitu :
Koagulopati konsumtif (kadar fibrnogen <150mg% dan
produk degradasi fibrin meningkat),hal ini yang sering
menyebabkan terjadinya kelainan pembekuaan
darah/hipofibrionogemia. Karena ika terdapat kegagalan
pembekuan darah akan menambah beratnya
perdarahan,sehingga persediaan fibrinogen lambat laun
mencapai titik kritis (<150mg/100ml darah) dan akan
menyebabkan kematian pada janin.
Karena hal inilah pmx COT dilakukan setiap 1jam. Nilai
normal kadar fibrinogen 450mg%.
Sarwono.Ilmu kandungan : 511
31. Hubungannya Wheazing dan ronchi pada solusio ,Memang tidak
menjadi fokus , tetapi kita tetap melakukan pemeriksaan ,
apalagi kalu rochi dan wheezing itu terdengar atau positif .
otomatis akan terganggu begitu juga pada solusio plasenta
kemungkinan bisa menambah komplikasi atau masalah baru
6
32. Rahim keras seperti papan dan nyeri di pegang
karena isi rahim bertambah dengan darah yang
berkumpul di belakang plasenta hingga rahim
teregang.
(OBSTETRI PATOLOGI,unpad bandung : 123)
7
34. Dengan cara USG karena fungsi USG untuk menilai implantasi plasenta
dan seberapa luas terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya dan
derajat maturasi plasenta.
Solusio plasenta dibagi menjadi 3 tingkatan :
1. Solusio plasenta ringan : Ari-ari terlepas sebagian kecil,gejalanya : perut
sedikit nyeri,rahim mulai menegang dan keluar darah agak kehitaman.
2. Solusio plasenta sedang : ¼ bagian ari-ari telah terlepas,gejalanya :
perut akan nyeri,rahim tak berhenti menegang dan perdarahan dari
vagina.darah yang keluar tidak banyak tapi perdarahan hebat terjadi di
dalam tubuh sekitar 1.000 ml (ibu hamil akan syok kehilangan
kesadaran serta kemungkinan janin meninggal,jika masih hidup kondisi
sudah gawat)
3. Solusio plasenta berat : 2/3 bagian ari-ari telah terlepas,gejalanya :
perut akan sangat tegang dan sangat nyeri, ibu hamil syok dan janin
sudah meninggal, perdarahan tidak sampai keluar karena sudah terjadi
pembekuan darah dalam tubuh.
9
35.
36. • Jika perdarahan aktiv dapat diatasi dengan
pengosongan uterus secepat mungkin hingga
dengan kontraksi dan retraksi rahim
perdarahan dapat berhenti. Persalinan dapat
dipercepat dengan pemecahan ketuban dan
pemberian infus dengan oxytocin. Dengan
pemecahan ketuban tegangan dinding uterus
berkurang dan kontraksi uterus menjadi lebih
baik.
Obstetri patologi ginekologi.unpad :125
10
37. Kecelakaan yang menyebabkan solusio plasenta
Adanya luka atau trauma pada daerah perut atau
tepatnya pada perlekatan plasenta
Faktor trauma,Trauma yang dapat terjadi antara lain :
• Dekompresi uterus pada hidroamnion dan gemeli.
• Tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan
janin yang banyak/bebas, versi luar atau tindakan
pertolongan persalinan.
• Trauma langsung, pada daerah perut akibat jatuh, kena
pukulan dan tendang atau kecelakaan mobil dan lain-
lain.
• Dari penelitian yang dilakukan Slava di Amerika Serikat
diketahui bahwa trauma yang terjadi pada ibu
(kecelakaan, pukulan, jatuh, dan lain-lain) merupakan
penyebab 1,5-9,4% dari seluruh kasus solusio plasenta.
Di RSUPNCM dilaporkan 1,2% kasus solusio plasenta
disertai trauma.
11
38. Derajat perdarahan
Perdarahan derajat I (kehilangan darah 0-15% EVB)
Tidak ada komplikasi, hanya terjadi takikardi minimal.
Biasanya tidak terjadi perubahan tekanan darah, tekanan
nadi, dan frekuensi pernapasan.
Perlambatan pengisian kapiler lebih dari 3 detik sesuai
untuk kehilangan darah sekitar 10%
Perdarahan derajat II (kehilangan darah 15-30% EVB)
Gejala klinisnya, takikardi (frekuensi nadi>100 kali
permenit), takipnea, penurunan tekanan nadi, kulit teraba
dingin, perlambatan pengisian kapiler, dan anxietas ringan
.
Penurunan tekanan nadi adalah akibat peningkatan kadar
katekolamin, yang menyebabkan peningkatan resistensi
pembuluh darah perifer dan selanjutnya meningkatkan
tekanan darah diastolik.
39. Perdarahan derajat III (kehilangan darah 30-40% EVB)
Pasien biasanya mengalami takipnea dan takikardi, penurunan tekanan
darah sistolik, oligouria, dan perubahan status mental yang signifikan,
seperti kebingungan atau agitasi.
Pada pasien tanpa cedera yang lain atau kehilangan cairan, 30-40%
adalah jumlah kehilangan darah yang paling kecil yang menyebabkan
penurunan tekanan darah sistolik.
Sebagian besar pasien ini membutuhkan transfusi darah, tetapi
keputusan untuk
pemberian darah seharusnya berdasarkan pada respon awal terhadap
cairan.
Perdarahan derajat IV (kehilangan darah >40% EVB)
Gejala-gejalanya berupa takikardi, penurunan tekanan darah sistolik,
tekanan nadi menyempit (atau tekanan diastolik tidak terukur),
berkurangnya (tidak ada) urine yang keluar, penurunan status mental
(kehilangan kesadaran), dan kulit dingin dan pucat.
Jumlah perdarahan ini akan mengancam kehidupan secara cepat.
EBV : Effective Blood Volume= 70 – 100 cc/kgBB
40. Perbedaan solusio dan previa
Solusio :
• Nyeri
• Perdarahan kehitaman
• Limbung
• Perubahan kardiovaskuler
• Akibat dari trauma
• Perdarahan yang tidak
diketahui
• Syok hipovelimik
• DJJ bisa hilang
• Fetal distress janin
• Sampai terjadi IUFD
Previa :
• Tidak Nyeri
• Darah merah segar
• Perdarahan berulang