SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Penyimpangan KDM Appendiksitis
Obstruksi Bakteri, Virus
( Fecolith, benda asing, Ca, Tumor, terlipat )
Ulcerasi Mukosa
Penyumbatan Pengeluaran Sekret
Inflamasi Appendiks
Appendicitis Pembedahan
Kerusakan Jaringan
Aliran darah kedaerah Radang
Dilepaskan Mediator Kimia
( Histamin, Bradikinin dan
prostaglandin ).
Dilatasi Arteriol
Pembengkakan
Penekanan Ujung ujung syaraf
Pembatasan Masukan Makanan/cairan
Nutrisi Inadekuat
P↑ HCL
Iritasi Lambung
Mual, muntah
Nyeri
Risiko kekurangan
Volume cairan tubuh
Pembatasan Aktivitas
Nutrisi kurang dari
Kebutuhan tubuh
Ancietas
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN APPENDISITIS
I. Konsep Dasar
1. Pengertian
Appendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10 cm
melekat pada saecum tepat dibawah katup illeosaecal. Appendiks berisi makanan
dan mengosongkan diri secara teratur kedalam saecum, Karena pengosongannya
tidak efektif dan lumennya kecil appendiks cenderung menjadi tersumbat dan
terutama rentan terhadap infeksi.
Appendicitis, penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah
kanan dari rongga abdomen, kira-kira 7 % dari populasi akan mengalami
appencitis pada waktu yang bersamaan dalam hidup mereka.
2. Patofisiologi
Appendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat atau
tersumbat , kemungkinan oleh faecalit ( massa keras dari faeces ), tumor , benda
asing , bacterial dan virus. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal,
menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara prodresif, dalam
beberapa jam, terlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen, akhirnya
appendiks yanag terinflamasi berisi pus.
Sebagian kecil dari appendiks dapat menjadi membengkak atau nekrosis.
Tekanan didalam appendiks meningkat dengan cepat , menimbulkan nekrosis
yang cepat dari dinding appendiks dengan diikuti oleh perforasi.
3. Manifestasi klinis
Nyeri kuadran bawah terasa dan biasanya disertai oleh demam ringan ,
mual, muntah dan hilangnya nafsu makan. Nyeri tekan local pada titik mc Burney
bila dilakukan tekanan. Nyeri tekan lepas (hasil atau intensifikasi dari nyeri bila
tekanan dilepaskan) mungkin dijumpai. Derajat nyeri tekan, spasme otot dan
apakah terdapat konstipasi atau diare tidak tergantung pada beratnya infeksi dan
lokasi apendiks. Bila apendiks melingkar dibelakang sekum, nyeri dan nyeri tekan
dapat terasa didaerah lumbal, bila ujungnya ada pada pelvis, tanda-tanda ini dapat
diketahui hanya pada pemeriksaan rectal. Nyeri pada defekasi menunjukkan ujung
apendiks berada dekat rectum., nyeri pada saat berkemih menunjukkan bahwa
ujung apendiks dekat dengan kandung kemih atau ureter. Adanya kekakuan pada
bagian bawah otot rektus kanan dapat terjadi.
II. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
A.1. Aktivitas / istirahat
Gejala : Malaise
A.2. Sirkulasi
Tanda : Takikardi
A.3. Eliminasi
Gejala : Konstipasi pada awal awitan
Diare
Tanda : Distensi abdomen, nyeri tekan/nyeri lepas, kekakuan.
A.4. Makanan / cairan
Gejala : Anoreksia , mual, muntah
A.5. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilicus, yang
meningkat berat dan terlokalisasi pada titik McBurney (setengah
jarak antara umbilicus dan tulang ileum kanan ), meningkat
karena berjalan, bersin, batuk, atau napas dalam (nyeri berhenti
tiba-tiba diduga perforasi atau infark pada apendiks
Keluhan berbagai rasa nyeri / gejala tak jelas (sehubungan
dengan lokasi apendiks, contoh retrosekal atau sebelah ureter).
Tanda : Perilaku berhati-hati, berbaring kesamping atau telentang dengan
lutut ditekuk, meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah
karena posisi ekstensi kaki kanan / posisi duduk tegak.
Nyeri lepas pada sisi kiri diduga inflamasi peritoneal.
A.6. Keamanan : Demam (biasanya rendah)
A.7. Pernapasan : Takipnea, pernapasan dangkal.
A.8. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Riwayat kondisi lain yang berhubungan dengan nyeri
abdomen, contoh pielitis akut, batu ureter, salpingitis
akut, ileitis regional. Dapat terjadi pada berbagai usia .
B. Diagnosa Keperawatan
B.1.Nyeri b/d penekanan ujung-ujung saraf, pelepasan mediator kimia
(histamine, bradikinin, prostaglandin), distensi jaringan usus oleh inflamasi
B.2.Risiko terhadap perubahan volume cairan / kekurangan volume cairan b /d
muntah, mual, pembatasan makanan dan cairan, kadang-kadang diare
B.3.Kecemasan b/d rencana pembedahan, nyeri
B.4.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d adanya mual,muntah dan
pembatasan makanan .
B.5 Pembatasan aktivitas b/d relokasi nyeri .
C. Intervensi Keperawatan
C.1.a. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, beratnya (skala 0-10)
b. Selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan cepat.
. c. Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler.
d. Dorong ambulasi dini
e. Berikan aktivitas hiburan
f. Beri kantong es pada abdomen
g. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.
C.2. a. Awasi tekanan darah dan nadi
b. Lihat membrane mukosa, kaji turgor kulit dan pengisian kapiler.
c. Awasi masukan dan haluaran ; catat warna urine / konsentrasi, berat
jenis.
d. Auskultasi bising usus. Catat kelancaran flatus dan gerakan usus.
e. Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan peroral dimulai,
dan dilanjutkan dengan diet sesuai dengan toleransi.
f. Berikan perawatan mulut sering dengan perhatian khusus pada
perlindungan bibir.
g. Kolaborasi pemberian cairan IV dan elektrolit.terutama pada klien yang
akan mengalami pembedahan.
C.3. a. Kaji tingkat cemas.
b. Beri penyuluhan tentang penyakit klien
c. Beri penyuluhan tentang tindakan pembedahan yang akan dilakukan
d. Anjurkan kepada keluarga untuk selalu berada disamping klien
e. Beri aktivitas hiburan atau bahan bacaan yang menyenangkan.
f. Ingatkan klien untuk selalu berdoa pada Tuhan sesuai dengan agamanya
g. Jika dibutuhkan, kolaborasi untuk pemberian obat penenang.
C.4. a. Kaji tingkat kebutuhan nutrisi klien
b. Beri makanan kesukaan klien.
c. Beri makan porsi kecil tapi sering secara bertahap
d. Jangan beri makan yang merangsang asam lambung.
e. Jelaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi
f. Kolaborasi tim kesehatan lain tentang pemenuhan kebutuhan gizi klien
C5. a. Kaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas
b. Anjurkan kepada klien untuk menentukan sendiri posisi yang
menyenangkan baginya.
c. Anjurkan pada keluarga untuk selalu berada disamping klien dan
membantu dalam memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari.
d. Dekatkan alat-alat dari tempat tidur klien yang mungkin masih bisa
digunakan sendiri seperti alat makan, minum, sisir, dll.
C.6. a. Catat tanda-tanda vital terutama peningkatan suhu tubuh.
b. Beri kompres hangat daerah frontal dan axilla.
c. Beri minum yang cukup (± 1200 cc/hari) secara bertahap.
d. Beri selimut tebal.
e. Kolaborasi pemberian antibiotic dan antipiretik.
f. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium terutama lekosit dan LED.
(leukositosis diatas 12.000 /mm3)
III. Komplikasi
Komplikasi utama appendicitis adalah perforasi apendiks yang dap[at
berkembang menjadi peritonitis atau abses. Gejala mencakup demam denagn suhu
tinggi 37,7 ºC atau lebih tinggi, penampilan toksik dan nyeri atau nyeri tekan
abdomen yang kontinyu.
d. Dekatkan alat-alat dari tempat tidur klien yang mungkin masih bisa
digunakan sendiri seperti alat makan, minum, sisir, dll.
C.6. a. Catat tanda-tanda vital terutama peningkatan suhu tubuh.
b. Beri kompres hangat daerah frontal dan axilla.
c. Beri minum yang cukup (± 1200 cc/hari) secara bertahap.
d. Beri selimut tebal.
e. Kolaborasi pemberian antibiotic dan antipiretik.
f. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium terutama lekosit dan LED.
(leukositosis diatas 12.000 /mm3)
III. Komplikasi
Komplikasi utama appendicitis adalah perforasi apendiks yang dap[at
berkembang menjadi peritonitis atau abses. Gejala mencakup demam denagn suhu
tinggi 37,7 ºC atau lebih tinggi, penampilan toksik dan nyeri atau nyeri tekan
abdomen yang kontinyu.

More Related Content

What's hot

Laporan pendahuluan kolitis
Laporan pendahuluan kolitisLaporan pendahuluan kolitis
Laporan pendahuluan kolitisMJM Networks
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganYabniel Lit Jingga
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisFebri Hale
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Amee Hidayat
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2NJL
 
Laporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarahLaporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarahAulia Amani
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitisWarnet Raha
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerSofiaNofianti
 
Gastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannyaGastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannyaMuhammad Munandar
 
Asuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisAsuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisRizky maulana
 

What's hot (20)

Laporan pendahuluan kolitis
Laporan pendahuluan kolitisLaporan pendahuluan kolitis
Laporan pendahuluan kolitis
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
Ulkus peptik
Ulkus peptikUlkus peptik
Ulkus peptik
 
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1Askep ulkus peptikum 1
Askep ulkus peptikum 1
 
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
PEmbahasaan PBL Sistem Digestive Kelompok 2
 
Askep peritonitis
Askep peritonitisAskep peritonitis
Askep peritonitis
 
Makalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikumMakalah ulkus peptikum
Makalah ulkus peptikum
 
Laporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarahLaporan modul 3 BAB berdarah
Laporan modul 3 BAB berdarah
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
gawat abdomen
gawat abdomengawat abdomen
gawat abdomen
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
 
Askep kolelitis
Askep kolelitisAskep kolelitis
Askep kolelitis
 
Gastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannyaGastritis dan cara penanganannya
Gastritis dan cara penanganannya
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 
Asuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisAsuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritis
 

Similar to Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA (20)

Askep app n kdm
Askep app n kdmAskep app n kdm
Askep app n kdm
 
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
 
Appendiks kmb
Appendiks kmbAppendiks kmb
Appendiks kmb
 
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
Asuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsiaAsuhan keperawatan dispepsia
Asuhan keperawatan dispepsia
 
Lp appendisitis
Lp appendisitisLp appendisitis
Lp appendisitis
 
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
358159676-Colic-Abdomen-ppt.pptx
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
Bab 2 t cs'sps
Bab 2 t cs'spsBab 2 t cs'sps
Bab 2 t cs'sps
 
Eliminasi fekal
Eliminasi fekalEliminasi fekal
Eliminasi fekal
 
askep intususepsi
askep intususepsiaskep intususepsi
askep intususepsi
 
Qqqqqooooooooytre
QqqqqooooooooytreQqqqqooooooooytre
Qqqqqooooooooytre
 
Qqqqqooooooooytre
QqqqqooooooooytreQqqqqooooooooytre
Qqqqqooooooooytre
 
Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3Modul pencernaan d3
Modul pencernaan d3
 
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitisAsuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
Asuhan keperawatan pasien dengan appendiksitis
 
Bab ii zamilan Akper pemkab muna
Bab ii zamilan Akper pemkab munaBab ii zamilan Akper pemkab muna
Bab ii zamilan Akper pemkab muna
 
Bab ii zamilan
Bab ii zamilanBab ii zamilan
Bab ii zamilan
 
ppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptxppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA

  • 1. Penyimpangan KDM Appendiksitis Obstruksi Bakteri, Virus ( Fecolith, benda asing, Ca, Tumor, terlipat ) Ulcerasi Mukosa Penyumbatan Pengeluaran Sekret Inflamasi Appendiks Appendicitis Pembedahan Kerusakan Jaringan Aliran darah kedaerah Radang Dilepaskan Mediator Kimia ( Histamin, Bradikinin dan prostaglandin ). Dilatasi Arteriol Pembengkakan Penekanan Ujung ujung syaraf Pembatasan Masukan Makanan/cairan Nutrisi Inadekuat P↑ HCL Iritasi Lambung Mual, muntah Nyeri Risiko kekurangan Volume cairan tubuh Pembatasan Aktivitas Nutrisi kurang dari Kebutuhan tubuh Ancietas
  • 2. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN APPENDISITIS I. Konsep Dasar 1. Pengertian Appendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10 cm melekat pada saecum tepat dibawah katup illeosaecal. Appendiks berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur kedalam saecum, Karena pengosongannya tidak efektif dan lumennya kecil appendiks cenderung menjadi tersumbat dan terutama rentan terhadap infeksi. Appendicitis, penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan dari rongga abdomen, kira-kira 7 % dari populasi akan mengalami appencitis pada waktu yang bersamaan dalam hidup mereka. 2. Patofisiologi Appendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat atau tersumbat , kemungkinan oleh faecalit ( massa keras dari faeces ), tumor , benda asing , bacterial dan virus. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara prodresif, dalam beberapa jam, terlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen, akhirnya appendiks yanag terinflamasi berisi pus. Sebagian kecil dari appendiks dapat menjadi membengkak atau nekrosis. Tekanan didalam appendiks meningkat dengan cepat , menimbulkan nekrosis yang cepat dari dinding appendiks dengan diikuti oleh perforasi. 3. Manifestasi klinis Nyeri kuadran bawah terasa dan biasanya disertai oleh demam ringan , mual, muntah dan hilangnya nafsu makan. Nyeri tekan local pada titik mc Burney bila dilakukan tekanan. Nyeri tekan lepas (hasil atau intensifikasi dari nyeri bila
  • 3. tekanan dilepaskan) mungkin dijumpai. Derajat nyeri tekan, spasme otot dan apakah terdapat konstipasi atau diare tidak tergantung pada beratnya infeksi dan lokasi apendiks. Bila apendiks melingkar dibelakang sekum, nyeri dan nyeri tekan dapat terasa didaerah lumbal, bila ujungnya ada pada pelvis, tanda-tanda ini dapat diketahui hanya pada pemeriksaan rectal. Nyeri pada defekasi menunjukkan ujung apendiks berada dekat rectum., nyeri pada saat berkemih menunjukkan bahwa ujung apendiks dekat dengan kandung kemih atau ureter. Adanya kekakuan pada bagian bawah otot rektus kanan dapat terjadi. II. Asuhan Keperawatan A. Pengkajian A.1. Aktivitas / istirahat Gejala : Malaise A.2. Sirkulasi Tanda : Takikardi A.3. Eliminasi Gejala : Konstipasi pada awal awitan Diare Tanda : Distensi abdomen, nyeri tekan/nyeri lepas, kekakuan. A.4. Makanan / cairan Gejala : Anoreksia , mual, muntah A.5. Nyeri / kenyamanan Gejala : Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilicus, yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik McBurney (setengah jarak antara umbilicus dan tulang ileum kanan ), meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau napas dalam (nyeri berhenti tiba-tiba diduga perforasi atau infark pada apendiks Keluhan berbagai rasa nyeri / gejala tak jelas (sehubungan dengan lokasi apendiks, contoh retrosekal atau sebelah ureter). Tanda : Perilaku berhati-hati, berbaring kesamping atau telentang dengan lutut ditekuk, meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah karena posisi ekstensi kaki kanan / posisi duduk tegak.
  • 4. Nyeri lepas pada sisi kiri diduga inflamasi peritoneal. A.6. Keamanan : Demam (biasanya rendah) A.7. Pernapasan : Takipnea, pernapasan dangkal. A.8. Penyuluhan/pembelajaran Gejala : Riwayat kondisi lain yang berhubungan dengan nyeri abdomen, contoh pielitis akut, batu ureter, salpingitis akut, ileitis regional. Dapat terjadi pada berbagai usia . B. Diagnosa Keperawatan B.1.Nyeri b/d penekanan ujung-ujung saraf, pelepasan mediator kimia (histamine, bradikinin, prostaglandin), distensi jaringan usus oleh inflamasi B.2.Risiko terhadap perubahan volume cairan / kekurangan volume cairan b /d muntah, mual, pembatasan makanan dan cairan, kadang-kadang diare B.3.Kecemasan b/d rencana pembedahan, nyeri B.4.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d adanya mual,muntah dan pembatasan makanan . B.5 Pembatasan aktivitas b/d relokasi nyeri . C. Intervensi Keperawatan C.1.a. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, beratnya (skala 0-10) b. Selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan cepat. . c. Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler. d. Dorong ambulasi dini e. Berikan aktivitas hiburan f. Beri kantong es pada abdomen g. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi. C.2. a. Awasi tekanan darah dan nadi b. Lihat membrane mukosa, kaji turgor kulit dan pengisian kapiler.
  • 5. c. Awasi masukan dan haluaran ; catat warna urine / konsentrasi, berat jenis. d. Auskultasi bising usus. Catat kelancaran flatus dan gerakan usus. e. Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan peroral dimulai, dan dilanjutkan dengan diet sesuai dengan toleransi. f. Berikan perawatan mulut sering dengan perhatian khusus pada perlindungan bibir. g. Kolaborasi pemberian cairan IV dan elektrolit.terutama pada klien yang akan mengalami pembedahan. C.3. a. Kaji tingkat cemas. b. Beri penyuluhan tentang penyakit klien c. Beri penyuluhan tentang tindakan pembedahan yang akan dilakukan d. Anjurkan kepada keluarga untuk selalu berada disamping klien e. Beri aktivitas hiburan atau bahan bacaan yang menyenangkan. f. Ingatkan klien untuk selalu berdoa pada Tuhan sesuai dengan agamanya g. Jika dibutuhkan, kolaborasi untuk pemberian obat penenang. C.4. a. Kaji tingkat kebutuhan nutrisi klien b. Beri makanan kesukaan klien. c. Beri makan porsi kecil tapi sering secara bertahap d. Jangan beri makan yang merangsang asam lambung. e. Jelaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi f. Kolaborasi tim kesehatan lain tentang pemenuhan kebutuhan gizi klien C5. a. Kaji tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktivitas b. Anjurkan kepada klien untuk menentukan sendiri posisi yang menyenangkan baginya. c. Anjurkan pada keluarga untuk selalu berada disamping klien dan membantu dalam memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari.
  • 6. d. Dekatkan alat-alat dari tempat tidur klien yang mungkin masih bisa digunakan sendiri seperti alat makan, minum, sisir, dll. C.6. a. Catat tanda-tanda vital terutama peningkatan suhu tubuh. b. Beri kompres hangat daerah frontal dan axilla. c. Beri minum yang cukup (± 1200 cc/hari) secara bertahap. d. Beri selimut tebal. e. Kolaborasi pemberian antibiotic dan antipiretik. f. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium terutama lekosit dan LED. (leukositosis diatas 12.000 /mm3) III. Komplikasi Komplikasi utama appendicitis adalah perforasi apendiks yang dap[at berkembang menjadi peritonitis atau abses. Gejala mencakup demam denagn suhu tinggi 37,7 ºC atau lebih tinggi, penampilan toksik dan nyeri atau nyeri tekan abdomen yang kontinyu.
  • 7. d. Dekatkan alat-alat dari tempat tidur klien yang mungkin masih bisa digunakan sendiri seperti alat makan, minum, sisir, dll. C.6. a. Catat tanda-tanda vital terutama peningkatan suhu tubuh. b. Beri kompres hangat daerah frontal dan axilla. c. Beri minum yang cukup (± 1200 cc/hari) secara bertahap. d. Beri selimut tebal. e. Kolaborasi pemberian antibiotic dan antipiretik. f. Kolaborasi pemeriksaan laboratorium terutama lekosit dan LED. (leukositosis diatas 12.000 /mm3) III. Komplikasi Komplikasi utama appendicitis adalah perforasi apendiks yang dap[at berkembang menjadi peritonitis atau abses. Gejala mencakup demam denagn suhu tinggi 37,7 ºC atau lebih tinggi, penampilan toksik dan nyeri atau nyeri tekan abdomen yang kontinyu.