SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Islam sangat memperhatikan dunia kesehatan guna menolong orang yang sakit dan 
meningkatkan kesehatan.Anjuran islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi islam 
untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan 
kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman.Jadi walaupun seseorang sudah menjaga 
kesehatannya sedemikian rupa, risiko kesakitan masih besar, disebabkan faktor eksternal 
yang diluar kemampuannya menghindari. 
Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit, maka profesi kebidanan tidak bisa 
dihindari karena keperawatan sangat dibutuhkan secara tradisional sampai pada yang semi 
modern dan super modern.Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan 
kesehatan dan pelayanan medis.Pelayanan kesehatan ialah kegiatan yang dilakukan oleh 
pranata sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai 
tujuannya.Sedangkan pelayanan medis ialah suatu upaya dan kegiatan 
pencegahan,pengobatan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar hubungan 
individual antara para ahli pelayanan medis dengan individu yang membutuhkannya. 
Sebagai seorang praktisi kebidanan kita harus bertindak professional sesua fungsi dan tujuan 
dari asuhan kebidanan dengan demikian dapat tercapai pelaksanaan asuhan keperawatan / 
kebidanan yang bermutu dan sesuai dengan syariat islam 
Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan, yang 
saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit merupakan 
warna dan rona abadi yang selalu melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup. Tetapi 
kebanyakan manusia memperlakukan sehat dan sakit secara tidak adil. Kebanyakan mereka 
menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna. Sebaliknya sakit hanya dianggap sebagai 
beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali. Orang yang beranggapan 
demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuatu 
atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu 
semua. (Q.S. Shaad : 27)
C. RUMUSAN MASALAH 
 Definisi sakit secara medis 
 Definisi sakit menurut agama islam 
 Jenis Penyakit 
 Macam-macam Orang Sakit 
 Anjuran Bagi Orang yang Sakit Menurut pandangan islam 
 Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit 
 Perawatan Bagi Orang Sakit 
 Pendampingan Terhadap Orang Sakit 
 Pengertian Sakaratul Maut dalam pandangan islam 
 Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut 
 Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut Menurut pandangan islam 
 Tuntunan Merawat Orang Sekarat 
 Sesaat Setelah Ajal Tiba 
B. TUJUAN 
Untuk mengetahui perlakuan terhadap orang sakit dan sakratul maut menurut ajaran 
islam.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PERLAKUAN TERHADAP ORANG SAKIT MENURUT AJARAN ISLAM 
1. Definisi sakit secara medis 
Beberapa pengertian sakit dan diantara pengertian sakit ini adalah sebagai berikut : 
1. Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk 
keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menurut 
Pemons, 1972) 
2. Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa 
seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu 
dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. (Menurut Perkins) 
3. Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana 
fungsinya terganggu atau menyimpang. (Menurut Oxford English Dictionary) 
2. Definisi sakit menurut agama islam 
A. Mukadimah 
Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak 
jaman Nabi Adam a.s.. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit 
pun merupakan takdir. 
B. Sakit dalam Pandangan al-Quran 
فأ أأ أذَََأنْفَأأأُ أأَََض وَََََُُّّْ ٨٣أنرأيِّمألَََُِّّأَحَُأرأَىإَنْرَأ أَِضإاأَُّ ذمِّأَِِّنرأأَُرََّأىَأنَ ذإِ وَُُّّيأوََ 
و ٨٤ يأوََضُّنَََال أَنىأَيَأوََنرَأأٍَِّنْأَنضُّ أٍّنهأَََضأرنهأَََىأََولْ ضَُّ نَََََُُُّّأأََُنلُّأَِْر ذَُّ رٍَّأنَََُُّّ 
“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya 
aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara 
semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan 
penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat
gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi 
peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (QS al-Anbiyâ’,َ 21:َ 83-84) 
Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit, kehilangan harta 
dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa 
penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi 
Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pun mengabulkan 
doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya. 
Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah, tidak 
berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita 
sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah menakdirkan sakit maka kita akan 
sakit, begitu pula apabila Allah menakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan 
izin-Nya kita sembuh. 
أن لَُّّأ أَض اَُِّنفََّأنهأم يَأ ي وَََُّ ٧٩أن ذإنُّنَِأِم يَننَرُّنوأََُِّنيأاَ ي وََُّ وَ ٧٨ ذإنُّأَِأٍّْ أفََُِّأنهأمأَيهَنُّي وََُّ 
و ٨۲أن ذإنُّ رَِأأََونرََأت يَأ أِذَُّأَِنُّْييأ يَِأمَأ ذنُّ ي وََُّ وَ ٧۱أن ذإنُّ يَِنوُّي ننََُُِّإيََن يُّي وََُّ وَ ٨٠ و 
“(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi petunjuk kepadaku. 
Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, 
Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan 
menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada 
hari kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’َ 26:َ 78-82) 
Dalam setiap perjalanan hidup manusia, senantiasa dipertemukan pada tiga kondisi 
dan situasi yakni sehat, sakit atau mati. Pada kondisi sehat, terkadang melupakan cara hidup 
sehat dan mengabaikan perintah Allah SWT, sebaliknya pada kondisi sakit dianggap sebuah 
beban penderitaan, malapetaka dan wujud kemurkaan Allah SWT. 
Dalam Q.S. Saad: 27 Allah SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu 
ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu semua. 
أنأضأََأٍّْ أ ذإاأوأَأََن لَأىَأأَۚنأضأََيََأَنهأوأَََوََُّْأَََلأذُّأأََ ذإنُّيأأََ أنِن فأأميَال ذَُّ إٍّنُّيأأََ أنِن ضَُّأ ذإَىََُّ
Artinya: 
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa 
hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang 
kafir itu karena mereka akan masuk neraka. 
Dalam perspektif Islam, setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah 
SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya 
“Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai 
cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan 
barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT”َ 
(H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi). 
Kondisi sehat dan kondisi sakit adalah dua kondisi yang senantiasa dialami oleh setiap 
manusia. Allah SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga 
obatnya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Nabi saw 
bersabda: 
أض رََأأَُ أه إَنحَأ إَََُّّْإ رَأأَُ أه ذَأنْ أَََْ 
Allah SWT tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya 
(HR Bukhari) 
Bila dalam kondisi sakit, umat Islam dijanjikan oleh Allah SWT berupa penghapusan 
dosa apabila ia bersabar dan berikhtiar untuk menyembuhkan penyakitnya. Sebagaimana 
sebuah hadits yang diriwayatkan Imamَ Muslim,َ “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita 
dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) 
kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.” 
3 Jenis Penyakit 
a. Penyakit fisik/ lahir 
b. Penyakit batin/ hati, seperti syirik, kufur, iri atau dengki, dan lain sebagainya 
4 Macam-macam Orang Sakit 
Orang yang sakit dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: 
a. Orang yang sakit ringan, 
b. Orang yang sakit berat atau keras, dan 
c. Orang yang sedang menghadapi sakaratul maut
5 Anjuran Bagi Orang yang Sakit Menurut pandangan islam 
a. Berbaik sangka kepada Allah SWT 
b. Bersabar atas apa yang menimpanya, tidak berputus asa 
c. Menerima takdir Allah SWT atasnya 
d. Bersyukur kepada Allah SWT 
e. Memperbanyak istighfar 
f. Memperbanyak doa 
g. Banyak muhasabah diri 
h. Senantiasa mengharapkan rahmat Allah SWT atasnya 
i. Tawakkal 
j. Tetap menjalankan ibadah sesuai kemampuan 
k. Membaca buku-buku agama untuk menguatkan batinnya 
l. Mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Quran 
m. Tidak boleh mengharapkan kematian bagi dirinya 
n. Hendaklah segera menunaikan segala tanggungan-tanggungan (utang) kepada orang 
lain atau memberi wasiat kepada keluarganya atau yang lainnya 
6. Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit 
a. Ikhlas 
b. Penuh kasih sayang 
c. Pemaaf 
d. Cermat/ teliti 
e. Penuh tanggung jawab 
f. Patuh pada peraturan 
g. Menyimpan rahasia 
7 Perawatan Bagi Orang Sakit 
a. Pengobatan Medis 
b. Pengobatan Non Medis, meliputi: 
 Doa-doa 
 Mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an 
c. Pengobatan alternatif lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam
8 Pendampingan Terhadap Orang Sakit 
Orang sakit biasanya mengalami krisis psikologis dalam dirinya, oleh karena itu 
hendaknya didampingi dan diberi perhatian lebih, serta dorongan motivasi untuk 
kesembuhannya. Doa-doa serta dzikir dirasa mampu mengurangi rasa sakit orang yang 
merasakannya. Karena dalam doa dan dzikir tersebut terdapat ilmu ikhlas sebagai hamba 
Allah swt yang tidak mempunyai daya dan upaya dihadapan-Nya. Kita dapat 
mendampinginya sebagai wujud bertawaqal dan menyerahkan diri kepada Allah swt dan 
menyadari segalanya kembali atas kehendaknya. 
B. PERLAKUAN TERHADAP SAKARATUL MAUT MENURUT ISLAM 
1. Pengertian Sakaratul Maut dalam pandangan islam 
a. Sakaratunَ jamakَ dariَ sakratunَ =َ ‘keadaanَ mabuk’ 
b. Naza’َ =َ mencabut, mencopot, melepaskan, menghilangkan 
c. Wafat (wafaa) = sempurna/ lengkap (tamma) 
d. Ajal = batas waktu, akhir waktu 
Imam Al Gazali berbicara tentang maut, “sesungguhnya diketahui dari jalan-jalan 
yang menjadi pedoman dan al-quranul karim menyatakannya pula bahwa maut tidak lebih 
perubahan keadaan manusia semata. Setelah berpisahnya jasad, wujudnya tetap, hanya 
masalahnya dia tersiksa atau didalam nikmat allah”.َ Artiَ perpisahanَ denganَ jasadَ adalahَ 
berakhirnya kekuasaan atas jasad bersamaan dengan keluarnya roh dari jasad tersebut atas 
kehendak masa yang telah ditetapkan baginya. Anggota badan merupakan alat bagi manusia, 
seperti tangan dipergunakan untuk memukul dan perbuatan-perbuatan lainnya, telinga untuk 
mendengar, mata untuk melihat, dan yang sebenarnya untuk memahami segala sesuatu adalah 
hati. Hati disini diibaratkan sebagai roh karena itu disebut hati rohani bukan hati jasmani, dan 
roh dengan sendirinya dapat mengetahui segala sesuatu tanpa bantuan alat atau indera. 
2. Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut 
a. Kakinya terasa lebih dingin 
b. Jari kaki dan tangan nampak hijau kebiru-biruan 
c. Mata membalik 
d. Denyut nadi mulai tidak teraba 
e. Telinganya tampak lemas (pipih) 
f. Sekali-kali merasa panas, minta dikipasi 
g. Tampak kesehatannya lebih baik, kadang minta makan atau minum
3. Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut Menurut pandangan islam 
a. Mendampinginya dengan tegar 
Apabila diperkenankan, membisikkan kalimat atau bacaan Tauhid ditelinga pasien 
dan di doakan 
b. Pasrah dan ikhlas atas segala yang terjadi, serta menyadari bahwa semua takdir yang 
terjadi merupakan kehendak-Nya 
c. Adapun bimbingan bagi keluarga pasien yang sakaratul maut: 
*Mengajak keluarga untuk tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk pasien 
sakaratul maut dengan ridho dan ikhlas atas apa yang terjadi 
*Menghimbau untuk menciptakan suasana yang tenang 
*Ajak untuk berdoa bersama serta pasrah dengan apa yang akan terjadi dan menyadari 
bahwa semata-mata atas kehendak-Nya 
4. Tuntunan Merawat Orang Sekarat 
Kepercayaan Spiritual dan Keagamaan 
Penanganan penyakit secara serius pada klien biasanya melibatkan intervensi medis 
untuk memulihkan atau menjaga kesehatan. Sebagai rangkaian praktik kedua, strategi yang 
transformatif, mengakui keterbatasan hidup, dan membantu individu yang sekarat 
menemukan arti dalam penderitaan sehingga mereka dapat melampaui atau melangkah lebih 
ke depan, keberadaan diri mereka. Praktik yang transformatif dihubungkan dengan 
penyembuhan, komunikasi, dan kepercayaan spiritual atau keagamaan (Myers,2003). Sumber 
daya spiritual termasuk kepercayan pada kekuatan tertinggi, komunitas pendukung, teman-teman, 
rasa pengharapan dan arti hidup, dan praktik keagamaan. Spiritualitas klien dan 
anggota keluarga memengaruhi kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap rasa 
kehilangan. Individu yang memiliki hubungan yang kuat dengan kekuatan tertinggi 
menunjukan ketabahan dan kemampuan untuk mengalami pemulihan dari rasa kehilangan 
(Matheis, Tulsky, dan Matheis,2006). 
Integrasi spiritual terjadi ketika individu mencapai kata sepakat dengan 
kehidupannya dan meletakkan potongan-potongan kehidupannya bersama-sama dalam suatu 
cara yang sesuai dengan seluruh kehidupannya. Mendekati akhir kehidupan, integrasi tersebut 
membantu individu memperbaiki hubungan yang rusak atau menyelesaikan urusan yang 
belum terselesaikanَ (O’gorman,َ .َو 2002 
Fiqih Islam memberikan tuntunan terkait tindakan yang dilakukan terhadap orang 
yang sakit keras/ sekarat (muhtadlir). Apabila nampak tanda-tanda ajalnya sudah tiba, maka 
tindakan yang sunah dilakukan oleh orang yang sedang menungguinya adalah:
1. Membaringkan muhtadlir pada lambung sebelah kanan untuk menghadapkannya ke arah 
kiblat. Jika tidak memungkinkan, misalnya disebabkan karena tempatnya terlalu sempit atau 
ada semacam gangguan pada lambung kanannya, maka ia dibaringkan pada lambung sebelah 
kiri. Dan jika masih tidak memungkinkan, maka tidurkanlah dengan melentangkan 
menghadap kiblat dengan memberi ganjalan di bawah kepala agar wajahnya bisa lurus 
menghadap ke arah tersebut. 
2. Membaca surat Yasin dengan agak keras dan al-Ro’duَ denganَ suaraَ yangَ pelan.َ Faidahَ 
pembacaan Surat ini kata al-Qulyubi, adalah mempermudah keluarnya ruh, disamping ada 
sebuah hadits yang menjelaskan, bahwa ia akan mati, masuk dan bangkit dari alam kubur 
dalam keadaan segar bugar. Dalam Nihayah Az-Zain, Syaikh Nawawi Banten menambahkan, 
jika tidak mungkin membaca keduanya, maka surat yang dibaca disesuaikan dengan keadaan 
muhtadlir. Yakni apabila masih ada kesadaran dalam diri muhtadlir, maka surat Yasin-lah 
yang dibaca. Dan jika sudah tidak ada, maka yang dibaca adalah surat al-Ro’duَ karenaَ suratَ 
ini berfaedah mempermudah keluarnya ruh. 
3. Men-talqin dengan kalimat Tahlil secara santun (lembut) tidak menampakkan kesan 
memaksa. Misalnya, mulaqqin (orang yang mentalqin) mengingatkan disampingnya dengan 
ucapan: “ dzikir kepada Alloh itu amat diberkahi”, atau mengajak hadirin dzikir bersama. 
Dalam talqinnya, Mulaqqin tidak perlu menambahkan lafadz Asyhadu kecuali muhtadlir 
bukan seorang mukmin dan ada harapan ia masuk Islam, maka talqinnya disamping harus 
mencantumkan lafadz tersebut juga harus disempurnakan menjadi dua kalimat syahadat agar 
ia meninggal dalam keadaan Islam. Talqin ini tidak usah diulang kembali jika muhtadlir telah 
mampu mengucapkannya, selama ia tidak berbicara lagi dan menurutَ Ulama’َ Jumhur,َ 
walaupun mengenai hal-hal yang berkenaan dengan akhirat. Karena tujuan talqin ini, agar 
kalimat Tahlil menjadi penutup kalimat yang terucap dari mulutnya. Rosululloh bersabda : 
مَْ لَم اللهَملَّخ مخَََِ خ مآَمخِ مخِ آمنم نَم 
Barang siapa yang akhir perkataannya adalah “Laa ilaaha illallâh”, maka dia masuk sorga. 
4. Sunah memberi minum, jika nampak gejala ia menginginkannya. Karena dalam kondisi 
seperti itu, syaitan bisa saja menawarkan minuman yang akan ditukar dengan keimanannya.
5. Sesaat Setelah Ajal Tiba 
Setelah muhtadhir telah melalui kematiannya, seperti adanya tanda-tanda 
mengendurnya telapak tangan dan kaki, cekungnya pelipis dan hidung yang tampak lemas, 
tindakan berikutnya yang sunah dilalukan adalah: 
1. Memejamkan kedua matanya 
2. Jika sampai terlambat hingga kedua matanya tidak bisa dipejamkan, maka cara 
memejamkannya dengan menarik kedua lengan serta kedua ibu jari kakinya secara 
bersamaan, niscaya kedua mata tersebut akan terpejam dengan sendirinya. 
3. Mengikat rahangnya ke atas kepala dengan memakai kain yang agak lebar agar 
mulutnya tidak terbuka. 
4. Melemaskan sendi-sendi tulangnya dengan melipat tangan ke siku, lutut ke paha dan 
paha ke perut. Setelah itu dibujurkan kembali, kemudian jari-jari tangannya 
dilemaskan. Jika agak terlambat sehingga tubuhnya sudah kaku, maka sunah 
dilemaskan memakai minyak. Hikmah dari pelemasan ini agar mempermudah proses 
pemandian dan pengkafanannya nanti. 
5. Melepaskan pakaiannya secara perlahan. Kemudian disedekapkan lalu mengganti 
pakaian tersebut dengan kain tipis, (izar misalnya) yang ujungnya diselipkan di bawah 
kepala dan kedua kakinya (menutupi semua tubuh). Kecuali jika ia sedang 
menunaikan ibadah Ihram, maka kepalanya harus dibiarkan tetap terbuka. 
6. Meletakkan beban seberat 20 dirham (20gr x 2,75gr = 54,300 gr) atau secukupnya di 
atas perutnya dengan dibujurkan dan diikat agar perutnya tidak membesar. 
7. Membebaskan segala tanggungan hutang atau lainnya. Dan jika tidak mungkin 
dilakukan pada saat itu, maka segeralah ahli warinya malakukan aqad Hawalah 
(pelimpahan tanggungan hutang) dengan orang-orang yang bersangkutan. Dan sunah 
bagi mereka menerima tawaran tersebut.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Dalam padangan agama islam merawat pasien merupakan tugas mulia,baik secara 
tersurat maupun tersirat agama islam sangat menuntut akan hadirnya peran perawan(rufidah) 
di tengah masyarakat. Dalam mengabdi kepada masyarakat diperlukan kesiapan-kesiapan 
tertentu yang harus dimiliki oleh Kebidanan antara lain profesi kebidanan dijadikan sebagai 
profesi yang sebenarnya, dalam menjalankan tugas harus memperhatikan aspek-aspek 
meliputi ketelitian, kecermatan dan kewaspadaaan guna meminimalisir resiko negatif yang 
mungkin akan timbul. Serta rasa tanggung jawab yang harus dijunjung tinggi dalam 
menghadapi segala tindakan yang dilakukan. Sebagai seorang bidan harus proaktif dalam 
menjalankan tugas yang diembannya bukan sebagai penunggu pasien yang sakit ketika 
datang ke rumah sakit. 
B. Saran 
1. Dalam merawat pasien seorang perawat harus memperhatikan aspek-aspek hati-hati, 
teliti,dan cekatan serta tanggung jawab terhadap semua tindakan yang 
dilakukan. 
2. Menganjurkan pasien utuk tidak lupa melaksanakan mewajiban sebagai umat 
muslim. 
3. Sesibuk apapun kegiatan yang dilakukan perawat maupun petugas kesehatan yang 
lain tidak boleh meninggalkan sholat. 
4. Memegang teguh prinsip perawat profesional.
DAFTAR PUSTAKA 
1. http://www.kreasimahasiswa.page.tl/MATERI-AGAMA-ISLAM.htm 
2. Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. 
Salemba Medika: Jakarta 
3. Asmadi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta 
4. Anonim2009.sejarah perkembangan keperawatan di dunia,dalam di akses selasa 24 
agustus 2010 pukul 10:15am 
5. Kisyik, Abdul Hamid. 1991. Mati Menebus Dosa. Jakarta: Gema Insani Press. 
6. Potter dan Perry. 2002. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya 
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Agama ini. Dengan kami harapkan 
kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain 
yang membutuhkan informasi dalam makalah Pandangan islam Tentang “Perlakuan 
terhadap Orang sakit dan Sakaratul maut menurut islam” م 
Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang berkaitan dan 
menjadi dasar dalam Kebidanan. 
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu 
kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga 
tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia 
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. 
Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam 
teknik penyusunannya. 
Raha, November 2013 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar..................................................................................................................... i 
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1 
B. Rumusan masalah.......................................................................................................... 2 
C. Tujuan........................................................................................................................... 2 
BAB II PEMBAHASAN 
A. PANDANGAN ISLAM TERHADAP ORANG SAKIT................................... 3 
1. Definisi sakit secara medis............................................................................... 3 
2. Definisi sakit menurut agama islam....................................................................... 3 
3. Jenis Penyakit...................................................................................................... 5 
4. Macam-macam Orang Sakit........................................................................... 4 
5. Anjuran Bagi Orang yang Sakit Menurut pandangan islam................................. 5 
6. Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit........................................................................... 6 
7. Perawatan Bagi Orang Sakit........................................................................... 6 
8. Pendampingan Terhadap Orang Sakit.............................................................. 7 
B. PANDANGAN ISLAM TERHADAP ORANG SAKARATUL MAUT............ 7 
1. Pengertian Sakaratul Maut dalam pandangan islam.......................................... 7 
2. Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut.......................................................... 7 
3. Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut Menurut pandangan islam......... 8 
4. Tuntunan Merawat Orang Sekarat........................................................................... 8 
5. Sesaat Setelah Ajal Tiba........................................................................................ 10 
BAB III PENUTUP 
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................11 
3.2 SARAN............................................................................................................................11 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
MAKALAH 
PERLAKUAN TERHADAP ORANG SAKIT DAN 
SAKARATUL MAUT MENURUT ISLAM 
DI SUSUN OLEH: 
1. NURNIATI 
2. RUSTIN 
TINGKAT 1 B. 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA 
2013 / 2014

More Related Content

What's hot

Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanUwes Chaeruman
 
Islam dalam Masalah Harta Dan Jabatan
Islam dalam Masalah Harta Dan JabatanIslam dalam Masalah Harta Dan Jabatan
Islam dalam Masalah Harta Dan Jabatanluffyahmad
 
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan SejahteraKB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahterapjj_kemenkes
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeRidwan Hidayat
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islamMakalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islamOperator Warnet Vast Raha
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatanMoch Rachman
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)pradnyakr
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanCahya
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanWarnet Raha
 
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraMakalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraAmphie Yuurisman
 

What's hot (20)

Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori Keperawatan
 
Islam dalam Masalah Harta Dan Jabatan
Islam dalam Masalah Harta Dan JabatanIslam dalam Masalah Harta Dan Jabatan
Islam dalam Masalah Harta Dan Jabatan
 
Makalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatanMakalah teori model keperawatan
Makalah teori model keperawatan
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan SejahteraKB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
KB 3 Peran Umat Beragama dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
 
Spiritualitas
SpiritualitasSpiritualitas
Spiritualitas
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islamMakalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran islam
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)Manusia dan tanggung jawab (ppt)
Manusia dan tanggung jawab (ppt)
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraMakalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Makalah: UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Makalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatanMakalah etika keperawatan
Makalah etika keperawatan
 

Similar to Perawatan Orang Sakit Menurut Islam

Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Warnet Raha
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitWarnet Raha
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitSeptian Muna Barakati
 
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptxkholil13
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamSeptian Muna Barakati
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamWarnet Raha
 
Nasehat untuk yang sakit
Nasehat untuk yang   sakitNasehat untuk yang   sakit
Nasehat untuk yang sakitHelmon Chan
 
! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabi! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabiNano Nani
 
Sakit menurut islam
Sakit menurut islamSakit menurut islam
Sakit menurut islamHelmon Chan
 

Similar to Perawatan Orang Sakit Menurut Islam (20)

Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakitMakalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
Makalah perawatan orang sakit dan adab mengunjungi orang sakit
 
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
03.Pemahaman tentang konsep sakit dan penyakit menurut agama.pptx
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
Makalah euthanasia
Makalah euthanasiaMakalah euthanasia
Makalah euthanasia
 
pengobatan bekam
pengobatan bekam pengobatan bekam
pengobatan bekam
 
Makalah euthanasia
Makalah euthanasiaMakalah euthanasia
Makalah euthanasia
 
Nasehat untuk yang sakit
Nasehat untuk yang   sakitNasehat untuk yang   sakit
Nasehat untuk yang sakit
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islamMakalah konsep sehat sakit dalam islam
Makalah konsep sehat sakit dalam islam
 
! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabi! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabi
 
Eutanasia dalam Pandangan Islam
Eutanasia dalam Pandangan IslamEutanasia dalam Pandangan Islam
Eutanasia dalam Pandangan Islam
 
Sakit menurut islam
Sakit menurut islamSakit menurut islam
Sakit menurut islam
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 

Recently uploaded (9)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 

Perawatan Orang Sakit Menurut Islam

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Islam sangat memperhatikan dunia kesehatan guna menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan.Anjuran islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi islam untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman.Jadi walaupun seseorang sudah menjaga kesehatannya sedemikian rupa, risiko kesakitan masih besar, disebabkan faktor eksternal yang diluar kemampuannya menghindari. Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit, maka profesi kebidanan tidak bisa dihindari karena keperawatan sangat dibutuhkan secara tradisional sampai pada yang semi modern dan super modern.Keperawatan secara umum dapat dibagi dua, yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan medis.Pelayanan kesehatan ialah kegiatan yang dilakukan oleh pranata sosial atau pranata politik terhadap keseluruhan masyarakat sebagai tujuannya.Sedangkan pelayanan medis ialah suatu upaya dan kegiatan pencegahan,pengobatan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar hubungan individual antara para ahli pelayanan medis dengan individu yang membutuhkannya. Sebagai seorang praktisi kebidanan kita harus bertindak professional sesua fungsi dan tujuan dari asuhan kebidanan dengan demikian dapat tercapai pelaksanaan asuhan keperawatan / kebidanan yang bermutu dan sesuai dengan syariat islam Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal yang saling bertentangan, yang saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah kosong sedikit pun. Sehat dan sakit merupakan warna dan rona abadi yang selalu melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup. Tetapi kebanyakan manusia memperlakukan sehat dan sakit secara tidak adil. Kebanyakan mereka menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna. Sebaliknya sakit hanya dianggap sebagai beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali. Orang yang beranggapan demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu semua. (Q.S. Shaad : 27)
  • 2. C. RUMUSAN MASALAH  Definisi sakit secara medis  Definisi sakit menurut agama islam  Jenis Penyakit  Macam-macam Orang Sakit  Anjuran Bagi Orang yang Sakit Menurut pandangan islam  Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit  Perawatan Bagi Orang Sakit  Pendampingan Terhadap Orang Sakit  Pengertian Sakaratul Maut dalam pandangan islam  Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut  Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut Menurut pandangan islam  Tuntunan Merawat Orang Sekarat  Sesaat Setelah Ajal Tiba B. TUJUAN Untuk mengetahui perlakuan terhadap orang sakit dan sakratul maut menurut ajaran islam.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. PERLAKUAN TERHADAP ORANG SAKIT MENURUT AJARAN ISLAM 1. Definisi sakit secara medis Beberapa pengertian sakit dan diantara pengertian sakit ini adalah sebagai berikut : 1. Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.(Menurut Pemons, 1972) 2. Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. (Menurut Perkins) 3. Sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang. (Menurut Oxford English Dictionary) 2. Definisi sakit menurut agama islam A. Mukadimah Sakit dan penyakit merupakan suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak jaman Nabi Adam a.s.. Kita memahami apapun yang menimpa manusia adalah takdir, sakit pun merupakan takdir. B. Sakit dalam Pandangan al-Quran فأ أأ أذَََأنْفَأأأُ أأَََض وَََََُُّّْ ٨٣أنرأيِّمألَََُِّّأَحَُأرأَىإَنْرَأ أَِضإاأَُّ ذمِّأَِِّنرأأَُرََّأىَأنَ ذإِ وَُُّّيأوََ و ٨٤ يأوََضُّنَََال أَنىأَيَأوََنرَأأٍَِّنْأَنضُّ أٍّنهأَََضأرنهأَََىأََولْ ضَُّ نَََََُُُّّأأََُنلُّأَِْر ذَُّ رٍَّأنَََُُّّ “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat
  • 4. gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah”. (QS al-Anbiyâ’,َ 21:َ 83-84) Ayat di atas mengisahkan bahwa Nabi Ayyub a.s. yang ditimpa penyakit, kehilangan harta dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi Ayyub a.s. untuk berdzikir dan memohon keridhaan Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayyub a.s. sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya. Dari sini dapat diambil pelajaran agar manusia tidak berprasangka buruk kepada Allah, tidak berputus asa akan rahmat Allah serta bersabar dalam menerima takdir Allah. Karena kita sebagai manusia perlu meyakini bahwa apabila Allah menakdirkan sakit maka kita akan sakit, begitu pula apabila Allah menakdirkan kesembuhan, tiada daya upaya kecuali dengan izin-Nya kita sembuh. أن لَُّّأ أَض اَُِّنفََّأنهأم يَأ ي وَََُّ ٧٩أن ذإنُّنَِأِم يَننَرُّنوأََُِّنيأاَ ي وََُّ وَ ٧٨ ذإنُّأَِأٍّْ أفََُِّأنهأمأَيهَنُّي وََُّ و ٨۲أن ذإنُّ رَِأأََونرََأت يَأ أِذَُّأَِنُّْييأ يَِأمَأ ذنُّ ي وََُّ وَ ٧۱أن ذإنُّ يَِنوُّي ننََُُِّإيََن يُّي وََُّ وَ ٨٠ و “(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakaku, maka Dialah yang memberi petunjuk kepadaku. Dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku. Dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkanku (kembali). Dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (QS asy-Syu’arâ’َ 26:َ 78-82) Dalam setiap perjalanan hidup manusia, senantiasa dipertemukan pada tiga kondisi dan situasi yakni sehat, sakit atau mati. Pada kondisi sehat, terkadang melupakan cara hidup sehat dan mengabaikan perintah Allah SWT, sebaliknya pada kondisi sakit dianggap sebuah beban penderitaan, malapetaka dan wujud kemurkaan Allah SWT. Dalam Q.S. Saad: 27 Allah SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu ujian kepada hambanya pasti ada hikmah atau pelajaran dibalik itu semua. أنأضأََأٍّْ أ ذإاأوأَأََن لَأىَأأَۚنأضأََيََأَنهأوأَََوََُّْأَََلأذُّأأََ ذإنُّيأأََ أنِن فأأميَال ذَُّ إٍّنُّيأأََ أنِن ضَُّأ ذإَىََُّ
  • 5. Artinya: Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. Dalam perspektif Islam, setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Sabda Rasulullah SAW yang artinya “Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu kaum, dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka dia akan memperoleh keridhoan Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan memperoleh kemurkaan Allah SWT”َ (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi). Kondisi sehat dan kondisi sakit adalah dua kondisi yang senantiasa dialami oleh setiap manusia. Allah SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga obatnya, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra dari Nabi saw bersabda: أض رََأأَُ أه إَنحَأ إَََُّّْإ رَأأَُ أه ذَأنْ أَََْ Allah SWT tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan obatnya (HR Bukhari) Bila dalam kondisi sakit, umat Islam dijanjikan oleh Allah SWT berupa penghapusan dosa apabila ia bersabar dan berikhtiar untuk menyembuhkan penyakitnya. Sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan Imamَ Muslim,َ “Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.” 3 Jenis Penyakit a. Penyakit fisik/ lahir b. Penyakit batin/ hati, seperti syirik, kufur, iri atau dengki, dan lain sebagainya 4 Macam-macam Orang Sakit Orang yang sakit dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: a. Orang yang sakit ringan, b. Orang yang sakit berat atau keras, dan c. Orang yang sedang menghadapi sakaratul maut
  • 6. 5 Anjuran Bagi Orang yang Sakit Menurut pandangan islam a. Berbaik sangka kepada Allah SWT b. Bersabar atas apa yang menimpanya, tidak berputus asa c. Menerima takdir Allah SWT atasnya d. Bersyukur kepada Allah SWT e. Memperbanyak istighfar f. Memperbanyak doa g. Banyak muhasabah diri h. Senantiasa mengharapkan rahmat Allah SWT atasnya i. Tawakkal j. Tetap menjalankan ibadah sesuai kemampuan k. Membaca buku-buku agama untuk menguatkan batinnya l. Mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Quran m. Tidak boleh mengharapkan kematian bagi dirinya n. Hendaklah segera menunaikan segala tanggungan-tanggungan (utang) kepada orang lain atau memberi wasiat kepada keluarganya atau yang lainnya 6. Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit a. Ikhlas b. Penuh kasih sayang c. Pemaaf d. Cermat/ teliti e. Penuh tanggung jawab f. Patuh pada peraturan g. Menyimpan rahasia 7 Perawatan Bagi Orang Sakit a. Pengobatan Medis b. Pengobatan Non Medis, meliputi:  Doa-doa  Mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an c. Pengobatan alternatif lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam
  • 7. 8 Pendampingan Terhadap Orang Sakit Orang sakit biasanya mengalami krisis psikologis dalam dirinya, oleh karena itu hendaknya didampingi dan diberi perhatian lebih, serta dorongan motivasi untuk kesembuhannya. Doa-doa serta dzikir dirasa mampu mengurangi rasa sakit orang yang merasakannya. Karena dalam doa dan dzikir tersebut terdapat ilmu ikhlas sebagai hamba Allah swt yang tidak mempunyai daya dan upaya dihadapan-Nya. Kita dapat mendampinginya sebagai wujud bertawaqal dan menyerahkan diri kepada Allah swt dan menyadari segalanya kembali atas kehendaknya. B. PERLAKUAN TERHADAP SAKARATUL MAUT MENURUT ISLAM 1. Pengertian Sakaratul Maut dalam pandangan islam a. Sakaratunَ jamakَ dariَ sakratunَ =َ ‘keadaanَ mabuk’ b. Naza’َ =َ mencabut, mencopot, melepaskan, menghilangkan c. Wafat (wafaa) = sempurna/ lengkap (tamma) d. Ajal = batas waktu, akhir waktu Imam Al Gazali berbicara tentang maut, “sesungguhnya diketahui dari jalan-jalan yang menjadi pedoman dan al-quranul karim menyatakannya pula bahwa maut tidak lebih perubahan keadaan manusia semata. Setelah berpisahnya jasad, wujudnya tetap, hanya masalahnya dia tersiksa atau didalam nikmat allah”.َ Artiَ perpisahanَ denganَ jasadَ adalahَ berakhirnya kekuasaan atas jasad bersamaan dengan keluarnya roh dari jasad tersebut atas kehendak masa yang telah ditetapkan baginya. Anggota badan merupakan alat bagi manusia, seperti tangan dipergunakan untuk memukul dan perbuatan-perbuatan lainnya, telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, dan yang sebenarnya untuk memahami segala sesuatu adalah hati. Hati disini diibaratkan sebagai roh karena itu disebut hati rohani bukan hati jasmani, dan roh dengan sendirinya dapat mengetahui segala sesuatu tanpa bantuan alat atau indera. 2. Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut a. Kakinya terasa lebih dingin b. Jari kaki dan tangan nampak hijau kebiru-biruan c. Mata membalik d. Denyut nadi mulai tidak teraba e. Telinganya tampak lemas (pipih) f. Sekali-kali merasa panas, minta dikipasi g. Tampak kesehatannya lebih baik, kadang minta makan atau minum
  • 8. 3. Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut Menurut pandangan islam a. Mendampinginya dengan tegar Apabila diperkenankan, membisikkan kalimat atau bacaan Tauhid ditelinga pasien dan di doakan b. Pasrah dan ikhlas atas segala yang terjadi, serta menyadari bahwa semua takdir yang terjadi merupakan kehendak-Nya c. Adapun bimbingan bagi keluarga pasien yang sakaratul maut: *Mengajak keluarga untuk tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk pasien sakaratul maut dengan ridho dan ikhlas atas apa yang terjadi *Menghimbau untuk menciptakan suasana yang tenang *Ajak untuk berdoa bersama serta pasrah dengan apa yang akan terjadi dan menyadari bahwa semata-mata atas kehendak-Nya 4. Tuntunan Merawat Orang Sekarat Kepercayaan Spiritual dan Keagamaan Penanganan penyakit secara serius pada klien biasanya melibatkan intervensi medis untuk memulihkan atau menjaga kesehatan. Sebagai rangkaian praktik kedua, strategi yang transformatif, mengakui keterbatasan hidup, dan membantu individu yang sekarat menemukan arti dalam penderitaan sehingga mereka dapat melampaui atau melangkah lebih ke depan, keberadaan diri mereka. Praktik yang transformatif dihubungkan dengan penyembuhan, komunikasi, dan kepercayaan spiritual atau keagamaan (Myers,2003). Sumber daya spiritual termasuk kepercayan pada kekuatan tertinggi, komunitas pendukung, teman-teman, rasa pengharapan dan arti hidup, dan praktik keagamaan. Spiritualitas klien dan anggota keluarga memengaruhi kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap rasa kehilangan. Individu yang memiliki hubungan yang kuat dengan kekuatan tertinggi menunjukan ketabahan dan kemampuan untuk mengalami pemulihan dari rasa kehilangan (Matheis, Tulsky, dan Matheis,2006). Integrasi spiritual terjadi ketika individu mencapai kata sepakat dengan kehidupannya dan meletakkan potongan-potongan kehidupannya bersama-sama dalam suatu cara yang sesuai dengan seluruh kehidupannya. Mendekati akhir kehidupan, integrasi tersebut membantu individu memperbaiki hubungan yang rusak atau menyelesaikan urusan yang belum terselesaikanَ (O’gorman,َ .َو 2002 Fiqih Islam memberikan tuntunan terkait tindakan yang dilakukan terhadap orang yang sakit keras/ sekarat (muhtadlir). Apabila nampak tanda-tanda ajalnya sudah tiba, maka tindakan yang sunah dilakukan oleh orang yang sedang menungguinya adalah:
  • 9. 1. Membaringkan muhtadlir pada lambung sebelah kanan untuk menghadapkannya ke arah kiblat. Jika tidak memungkinkan, misalnya disebabkan karena tempatnya terlalu sempit atau ada semacam gangguan pada lambung kanannya, maka ia dibaringkan pada lambung sebelah kiri. Dan jika masih tidak memungkinkan, maka tidurkanlah dengan melentangkan menghadap kiblat dengan memberi ganjalan di bawah kepala agar wajahnya bisa lurus menghadap ke arah tersebut. 2. Membaca surat Yasin dengan agak keras dan al-Ro’duَ denganَ suaraَ yangَ pelan.َ Faidahَ pembacaan Surat ini kata al-Qulyubi, adalah mempermudah keluarnya ruh, disamping ada sebuah hadits yang menjelaskan, bahwa ia akan mati, masuk dan bangkit dari alam kubur dalam keadaan segar bugar. Dalam Nihayah Az-Zain, Syaikh Nawawi Banten menambahkan, jika tidak mungkin membaca keduanya, maka surat yang dibaca disesuaikan dengan keadaan muhtadlir. Yakni apabila masih ada kesadaran dalam diri muhtadlir, maka surat Yasin-lah yang dibaca. Dan jika sudah tidak ada, maka yang dibaca adalah surat al-Ro’duَ karenaَ suratَ ini berfaedah mempermudah keluarnya ruh. 3. Men-talqin dengan kalimat Tahlil secara santun (lembut) tidak menampakkan kesan memaksa. Misalnya, mulaqqin (orang yang mentalqin) mengingatkan disampingnya dengan ucapan: “ dzikir kepada Alloh itu amat diberkahi”, atau mengajak hadirin dzikir bersama. Dalam talqinnya, Mulaqqin tidak perlu menambahkan lafadz Asyhadu kecuali muhtadlir bukan seorang mukmin dan ada harapan ia masuk Islam, maka talqinnya disamping harus mencantumkan lafadz tersebut juga harus disempurnakan menjadi dua kalimat syahadat agar ia meninggal dalam keadaan Islam. Talqin ini tidak usah diulang kembali jika muhtadlir telah mampu mengucapkannya, selama ia tidak berbicara lagi dan menurutَ Ulama’َ Jumhur,َ walaupun mengenai hal-hal yang berkenaan dengan akhirat. Karena tujuan talqin ini, agar kalimat Tahlil menjadi penutup kalimat yang terucap dari mulutnya. Rosululloh bersabda : مَْ لَم اللهَملَّخ مخَََِ خ مآَمخِ مخِ آمنم نَم Barang siapa yang akhir perkataannya adalah “Laa ilaaha illallâh”, maka dia masuk sorga. 4. Sunah memberi minum, jika nampak gejala ia menginginkannya. Karena dalam kondisi seperti itu, syaitan bisa saja menawarkan minuman yang akan ditukar dengan keimanannya.
  • 10. 5. Sesaat Setelah Ajal Tiba Setelah muhtadhir telah melalui kematiannya, seperti adanya tanda-tanda mengendurnya telapak tangan dan kaki, cekungnya pelipis dan hidung yang tampak lemas, tindakan berikutnya yang sunah dilalukan adalah: 1. Memejamkan kedua matanya 2. Jika sampai terlambat hingga kedua matanya tidak bisa dipejamkan, maka cara memejamkannya dengan menarik kedua lengan serta kedua ibu jari kakinya secara bersamaan, niscaya kedua mata tersebut akan terpejam dengan sendirinya. 3. Mengikat rahangnya ke atas kepala dengan memakai kain yang agak lebar agar mulutnya tidak terbuka. 4. Melemaskan sendi-sendi tulangnya dengan melipat tangan ke siku, lutut ke paha dan paha ke perut. Setelah itu dibujurkan kembali, kemudian jari-jari tangannya dilemaskan. Jika agak terlambat sehingga tubuhnya sudah kaku, maka sunah dilemaskan memakai minyak. Hikmah dari pelemasan ini agar mempermudah proses pemandian dan pengkafanannya nanti. 5. Melepaskan pakaiannya secara perlahan. Kemudian disedekapkan lalu mengganti pakaian tersebut dengan kain tipis, (izar misalnya) yang ujungnya diselipkan di bawah kepala dan kedua kakinya (menutupi semua tubuh). Kecuali jika ia sedang menunaikan ibadah Ihram, maka kepalanya harus dibiarkan tetap terbuka. 6. Meletakkan beban seberat 20 dirham (20gr x 2,75gr = 54,300 gr) atau secukupnya di atas perutnya dengan dibujurkan dan diikat agar perutnya tidak membesar. 7. Membebaskan segala tanggungan hutang atau lainnya. Dan jika tidak mungkin dilakukan pada saat itu, maka segeralah ahli warinya malakukan aqad Hawalah (pelimpahan tanggungan hutang) dengan orang-orang yang bersangkutan. Dan sunah bagi mereka menerima tawaran tersebut.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam padangan agama islam merawat pasien merupakan tugas mulia,baik secara tersurat maupun tersirat agama islam sangat menuntut akan hadirnya peran perawan(rufidah) di tengah masyarakat. Dalam mengabdi kepada masyarakat diperlukan kesiapan-kesiapan tertentu yang harus dimiliki oleh Kebidanan antara lain profesi kebidanan dijadikan sebagai profesi yang sebenarnya, dalam menjalankan tugas harus memperhatikan aspek-aspek meliputi ketelitian, kecermatan dan kewaspadaaan guna meminimalisir resiko negatif yang mungkin akan timbul. Serta rasa tanggung jawab yang harus dijunjung tinggi dalam menghadapi segala tindakan yang dilakukan. Sebagai seorang bidan harus proaktif dalam menjalankan tugas yang diembannya bukan sebagai penunggu pasien yang sakit ketika datang ke rumah sakit. B. Saran 1. Dalam merawat pasien seorang perawat harus memperhatikan aspek-aspek hati-hati, teliti,dan cekatan serta tanggung jawab terhadap semua tindakan yang dilakukan. 2. Menganjurkan pasien utuk tidak lupa melaksanakan mewajiban sebagai umat muslim. 3. Sesibuk apapun kegiatan yang dilakukan perawat maupun petugas kesehatan yang lain tidak boleh meninggalkan sholat. 4. Memegang teguh prinsip perawat profesional.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.kreasimahasiswa.page.tl/MATERI-AGAMA-ISLAM.htm 2. Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Salemba Medika: Jakarta 3. Asmadi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta 4. Anonim2009.sejarah perkembangan keperawatan di dunia,dalam di akses selasa 24 agustus 2010 pukul 10:15am 5. Kisyik, Abdul Hamid. 1991. Mati Menebus Dosa. Jakarta: Gema Insani Press. 6. Potter dan Perry. 2002. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
  • 13. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT, Karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah Agama ini. Dengan kami harapkan kiranya makalah yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dalam makalah Pandangan islam Tentang “Perlakuan terhadap Orang sakit dan Sakaratul maut menurut islam” م Dalam makalah ini terdapat banyak sekali informasi mengenai nilai-nilai yang berkaitan dan menjadi dasar dalam Kebidanan. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna,untuk itu kami berbesar hati untuk menerima segala kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami mohon maaf atas kekurangan serta kejanggalan baik isi maupun dalam teknik penyusunannya. Raha, November 2013 Penyusun
  • 14. DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................................... i Daftar Isi.............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1 B. Rumusan masalah.......................................................................................................... 2 C. Tujuan........................................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. PANDANGAN ISLAM TERHADAP ORANG SAKIT................................... 3 1. Definisi sakit secara medis............................................................................... 3 2. Definisi sakit menurut agama islam....................................................................... 3 3. Jenis Penyakit...................................................................................................... 5 4. Macam-macam Orang Sakit........................................................................... 4 5. Anjuran Bagi Orang yang Sakit Menurut pandangan islam................................. 5 6. Sifat-Sifat Perawat Orang Sakit........................................................................... 6 7. Perawatan Bagi Orang Sakit........................................................................... 6 8. Pendampingan Terhadap Orang Sakit.............................................................. 7 B. PANDANGAN ISLAM TERHADAP ORANG SAKARATUL MAUT............ 7 1. Pengertian Sakaratul Maut dalam pandangan islam.......................................... 7 2. Tanda-Tanda Orang yang Sakaratul Maut.......................................................... 7 3. Bimbingan Terhadap Pasien yang Sakaratul Maut Menurut pandangan islam......... 8 4. Tuntunan Merawat Orang Sekarat........................................................................... 8 5. Sesaat Setelah Ajal Tiba........................................................................................ 10 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN................................................................................................................11 3.2 SARAN............................................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
  • 15. MAKALAH PERLAKUAN TERHADAP ORANG SAKIT DAN SAKARATUL MAUT MENURUT ISLAM DI SUSUN OLEH: 1. NURNIATI 2. RUSTIN TINGKAT 1 B. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013 / 2014