SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan 
oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat 
gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari 
beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari 
berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam 
penampilan, komposisi, dan kemurniannya. 
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak 
larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada 
sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti 
sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk 
olahannya: minyak tanah (kerosena). Namun demikian, kata ini sebenarnya 
berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya 
minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas 
(misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai 
wangi-wangian (misalnya minyak nilam) 
ii 
B. Tujuan 
1. Untuk mengetahui secara rinci tentang bagaimana proses pembentukan 
minyak bumi dan komponen utama minyak bumi. 
2. Untuk mengetahui asal mula ditemukannya minyak bumi. 
3. Untuk mengetahui manfaat minyak bumi.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Proses Pembentukan Minyak Bumi 
Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa minyak bumi 
adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan setelah 
melalui proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta lamban, maka 
makhluk hidup zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi. Namun, 
yang membuat para ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh berapa kali 
organisme prasejarah dalam skala besar terkumpul dan terkubur, baru bisa 
menghasilkan minyak bumi yang sedemikian banyak seperti sekarang ini? 
Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis artikel 
tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil hitungan dari 
data industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon minyak bumi 
Amerika, ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan 
material, artinya 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala. 
Lalu berapa tumbuhan yang dapat mencapai 23,5 ton itu? Hasil hitungan didapati, 
bahwa itu setara dengan 16.200 meter persegi jumlah tanaman gandum, teremasuk 
daun, tangkai dan seluruh akarnya. 
Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian 
besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa 
minyak bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa 
menghasilkan minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika 
penguburan tidak cepat, maka akan lapuk dan terurai. Namun, masalahnya adalah 
sebenarnya berapa besar rasio makhluk hidup purbakala berubah menjadi energi 
fosil? Penulis mengatakan: Kurang dari 1/10.000! Sebab sebagian besar karbon 
kembali ke atmosfer setelah melalui penguraian. Dan sejumlah kecil yang tersisa 
baru dapat berubah menjadi bahan bakar fosil. 
ii
Selanjutnya penulis mengatakan: Berdasarkan hitungan jumlah pemakaian 
minyak bumi seluruh dunia tahun 1997, energi fosil yang dihabiskan seluruh 
dunia waktu itu setara dengan 400 kali lipat jumlah semua tumbuhan di atas bumi 
yang bisa menghasilkan minyak. 
Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada zaman 
purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi saat ini, 
lagi pula jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman 
purbakala kurang lebih 30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata 
lain, kecepatan busuknya makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang. 
Seandainya minyak bumi berasal dari jasad makhluk hidup melalui sirkulasi 
karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup purbakala lebih besar, 
namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan sangat rendah 
juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus yang 
tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang 
ini. Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk 
disimpan, lalu berapa besar rasionya jasad dinosaurus dalam skala besar yang 
harus segera dikubur? 
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga 
sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah 
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak 
bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati 
sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar 
lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun 
berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara 
itu, dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa 
jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. 
Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. 
Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air 
dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke 
daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang 
kedap.Walupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak 
ii
sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan 
kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan. 
Minyak bumi adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauanyang mudah 
terbakar, yang berada dilapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak 
bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar 
seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. 
B. Pengolahan Minyak Bumi 
Dari penambangan hasil minyak bumi diperoleh minyak mentah (crude oil) yang 
belum dapat dimanfaatkan. Minyak mentah diolah pada kilang minyak melalui 
dua tahap sebagai berikut. 
1) Tahap pertama 
Komponen-komponen minyak bumi dipisahkan dengan cara distilasi bertingkat 
(distilasi berfraksi). Distilasi bertingkat adalah penyulingan serta pengembunan 
kembali berbagai macam cairan adalah penyulingan titik didih berbeda-beda. 
Makin besar molekul hidrokarbon, makin tinggi titik dididhnya dan makin kecil 
molekul hidrokarbon, makin rendah titik didihnya. Proses pemisahan berlangsung 
dalam stu kilom ditilassi bertingkat ( kolom berfraksi) yang mempunyai plate 
(piringan-piringan) sebagai batas keseimbangan uap cair dengan jumlah tertentu 
untuk setiap fraksi. Sebelum dimasukan ke dalam tungku pemanas. Minyak 
mentah dipanaskan dahulu dalam dapur ( purnace ) pada temperature 320 - 370⁰C. 
2) Tahap kedua 
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan 
proses sebagai berikut : 
- Perengkahan (craking) 
- Ekstrasi 
- Kristalisasi 
- Pembersihan dari kontaminasi 
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang 
telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak 
mentah dapat dibedakan menjadi: 
ii
· Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan 
belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositasrendah). 
· Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan 
belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar 
meleleh. 
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama 
alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa 
anorganik. Meskipun kompleks, untungnya terdapat cara mudah untuk 
memisahkan komponen komponennya, yakni berdasarkan perbedaan nilai titik 
didihnya. Proses ini disebut distilasi bertingkat. Untuk mendapatkan produk akhir 
sesuai dengan yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu 
diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan 
pencampuran fraksi. 
Distilasi bertingkat 
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi 
komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok 
yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis 
komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon 
mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat 
dijelaskan sebagai berikut: ? Minyak mentah dipanaskan dalam boiler 
menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak 
mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur 
distilasi. ? Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati 
pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan 
tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat. ? Dalam 
pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan 
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat 
cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi. ? 
Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan 
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa 
dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara. 
ii
Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang 
minyak lainnya untuk proses konversi. 
Proses konversi 
Proses konversi bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan 
kualitas sesuai permintaan pasar. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan 
fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu 
diubah/dikonversi menjadi fraksi rantai pendek. Di samping itu, fraksi bensin 
harus mengandung lebih banyak hidrokarbon rantai bercabang/ alisiklik/aromatik 
dibandingkan rantai lurus. Jadi, 
diperlukan proses konversi untuk penyusunan ulang struktur molekul 
hidrokarbon. 
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah: 
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor, antara lain senyawa organik yang 
mengandung S, N, O; air; logam; dan garam anorganik. Pengotor dapat 
dipisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui: 
1. Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak 
jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat sepertiaspal. 
2. Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan 
ii 
air. 
3. Scrubber, yang berfungsi untuk memisahkan belerang/senyawa belerang. 
Percampuran fraksi 
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan 
yang diinginkan. 
Sebagai contoh: 
1. Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang/ alisiklik 
/aromatik dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu. (Simak 
sub bab bensin). 
2. Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif 
untuk mendapatkan kualitas tertentu.
3. Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia. 
Selanjutnya, produk-produk ini siap dipasarkan ke berbagai tempat, seperti 
pengisian bahan bakar dan industri petrokimi 
C. Penggunaan Minyak Bumi 
A. Bensin 
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan 
penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon 
yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak 
mentah dan kualitas yang diinginkan. karena bensin hanya terbakar dalam fase 
uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam 
silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses pembakaran bensin 
diubah menjadi gerak melalui tahapan sebagai berikut. Pembakaran bensin yang 
diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan 
piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi 
yang ditransfer ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran 
tergantung dari jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan 
kualitas bensin. 
- Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan nonana sangat 
mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal sebelum 
piston mencapai posisi yang tepat. Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal 
sebagai ketukan (knocking). Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa 
komponen bensin yang belum terbakar sehingga energi yang ditransfer ke piston 
tidak maksimum. 
- Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti isooktana tidak 
terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi 
yang ditransfer ke piston lebih besar. Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang 
baik harus mengandung lebih banyak alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik 
dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin ini dinyatakan oleh bilangan 
oktan. 
ii
Bilangan oktan 
Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar 
untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 
ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana 
yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 30% nheptana dan 70% isooktana 
akan 
mempunyai bilangan oktan: 
= (30/100 x 0) + (70/100 x 100) 
= 70 
Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel 
bensin untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut 
kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran 
n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana 
dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan 
nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji. Fraksi bensin dari menara distilasi 
umumnya mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk menaikkan nilai bilangan oktan 
tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan: 
- Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi 
hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming. Contohnya 
mengubah n-oktana menjadi isooktana. 
- Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir 
fraksi bensin. 
D. Manfaat Minyak Bumi 
Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat 
fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifatkimianya. 
a. Sandang 
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA 
(purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya 
adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk 
menjadi senyawa aromat, yaitu para-xylene. 
ii
Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan 
C3 dari molekul benzen tersebut.Para-xylene ini kemudian dioksidasi 
menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses petrokimia diatas). Nah dari 
PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan 
metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yang menjadi benang 
sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian seragam yang 
adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan 
pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang 
sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat 
dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang 
terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses 
pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Salah satu produsen 
PTA di Indonesia adalah di Pertamina Unit Pengolahan III dengan jenis produk 
dan peruntukannya disini. Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk 
pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk 
bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen. 
b. Papan 
Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. 
Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu 
senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian 
jadi macam-macam mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan 
interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring, dll. 
c. Seni 
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta 
/ cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa 
digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak 
patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dll…. Hidrokarbon yang 
digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS 
mmerupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan 
rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang 
membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan 
ii
hidrokarbon aromatik. Untuk daftar pelarut lebih lengkap dan kegunaannya bisa 
dilihat disini. 
d. Estetika 
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebih luas lagi 
dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang 
juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing 
(pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik 
lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik 
spesifikasinya ketat sekali. 
e. Pangan 
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang 
tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat 
paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Kalau atom karbon 
dinotasikan sebagai bola berwarna hitam, okeigen berwarna merah dan hidrogen 
berwarna putih maka bentuk molekul tiga dimensi dari glukosa akan seperti 
gambar disamping ini. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang 
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta 
bercabangcabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber 
tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, 
karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam 
bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat 
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. 
Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan 
bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah 
sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Selsel tubuh tersebut menyerap glukosa. 
Gula ini kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita 
hirup menjadi energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi 
yang dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan dibawah jaringan kulit dalam 
bentuk lemak. Reaksi pembakaran gula dalam tubuh : 
ii
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan 
oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat 
gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari 
beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari 
berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam 
penampilan, komposisi, dan kemurniannya. 
B. SARAN 
Kita harus hemat dalam penggunaan energi. 
ii
DAFTAR PUSTAKA 
1. Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian, 
ii 
Pengerjaan 
2. dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta. 
3. Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. 
Second 
4. Edition. Applied Science Publisher: London
KATA PENGANTAR 
Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada 
Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis 
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari 
makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak 
kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada 
junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, 
kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. 
makalah ini penulis membahas mengenai “PEMANFAATAN MINYAK 
BUMI”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem 
pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. 
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. 
ii 
Raha, Juni 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Kata pengantar............................................................................................. i 
Daftar Isi....................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1 
A. Latar Belakang....................................................................................... 1 
B. Tujuan................................................................................................. 1 
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2 
A. Proses Pembentukan Minyak Bumi..................................................... 2 
B. Pengolahan Minyak Bumi..................................................................... 4 
C. Penggunaan Minyak Bumi ..................................................................... 7 
D. Manfaat Minyak Bumi........................................................................... 8 
BAB III PENUTUP...................................................................................... 11 
A. Kesimpulan................................................................................................11 
B. Saran......................................................................................................... 11 
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12 
ii
MAKALAH 
PEMANFAATAN MINYAK BUMI 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : SAMSIA 
STAMBUK : 21215112 
JURUSAN : PLS GEOGRAFI 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
KELAS RAHA 
2014 
ii

More Related Content

What's hot

Makalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alamMakalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alamSeptian Muna Barakati
 
Makalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamMakalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamkusnullatifah
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamZilan12345
 
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak BumiPembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak BumiAlfian Isnan
 
Minyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas BumiMinyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas Bumialspril
 
Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1Alfian Isnan
 
Proses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiProses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiRio Vernando
 
Petroleum System Process
Petroleum System ProcessPetroleum System Process
Petroleum System Processgigihwahyuakbar
 
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumiMakalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumigis nargis
 
2 pengolahan minyak bumi
2 pengolahan minyak bumi2 pengolahan minyak bumi
2 pengolahan minyak bumiRoyenk Nimrodh
 
Pembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak BumiPembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak Bumihariri lail
 

What's hot (18)

Makalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alamMakalah mengenai minyak bumi dan gas alam
Makalah mengenai minyak bumi dan gas alam
 
Makalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamMakalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alam
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alam
 
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak BumiPembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
 
Pembentukan minyak bumi dan gas alam
Pembentukan minyak bumi dan gas alamPembentukan minyak bumi dan gas alam
Pembentukan minyak bumi dan gas alam
 
Minyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas BumiMinyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas Bumi
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
 
Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1
 
Proses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiProses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumi
 
Petroleum System Process
Petroleum System ProcessPetroleum System Process
Petroleum System Process
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumiMakalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
 
2 pengolahan minyak bumi
2 pengolahan minyak bumi2 pengolahan minyak bumi
2 pengolahan minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Pembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak BumiPembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak Bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 

Viewers also liked

Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?Kantar
 

Viewers also liked (20)

Asuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakarAsuhan keperawatan luka bakar
Asuhan keperawatan luka bakar
 
Makalah muntsana
Makalah muntsanaMakalah muntsana
Makalah muntsana
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 
Askep luka bakar
Askep luka bakarAskep luka bakar
Askep luka bakar
 
Makalah mikroganisme
Makalah mikroganismeMakalah mikroganisme
Makalah mikroganisme
 
Makalah mpr
Makalah mprMakalah mpr
Makalah mpr
 
Makalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksiMakalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksi
 
Makalah mikrobiologi vidha
Makalah mikrobiologi vidhaMakalah mikrobiologi vidha
Makalah mikrobiologi vidha
 
Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2Makalah mikroganisme 2
Makalah mikroganisme 2
 
Asuhan keperawatan sancy
Asuhan keperawatan sancyAsuhan keperawatan sancy
Asuhan keperawatan sancy
 
Makalah mikrobiologi dosen
Makalah mikrobiologi                                 dosenMakalah mikrobiologi                                 dosen
Makalah mikrobiologi dosen
 
Makalah mengukur tekanan darah
Makalah mengukur tekanan darahMakalah mengukur tekanan darah
Makalah mengukur tekanan darah
 
Makalah lompat jauh
Makalah lompat jauhMakalah lompat jauh
Makalah lompat jauh
 
Makalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramataMakalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramata
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
 
Makalah morfologi batang
Makalah morfologi batangMakalah morfologi batang
Makalah morfologi batang
 
Makalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besiMakalah logam bukan besi
Makalah logam bukan besi
 
Makalah masalah lingkungan hidup
Makalah masalah lingkungan hidupMakalah masalah lingkungan hidup
Makalah masalah lingkungan hidup
 
Makalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentangMakalah budi daya tanaman kentang
Makalah budi daya tanaman kentang
 
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
Super Bowl - Oscars : qui sont les gagnants sur les médias sociaux ?
 

Similar to Minyak Bumi Proses

Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiVJ Asenk
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiVJ Asenk
 
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkanselamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkanEva Ginting
 
Proses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumiProses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumiRohman Efendi
 
Kimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumiKimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumiRiana Indah
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendariWarnet Raha
 
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptxppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptxWindaApriliasari
 

Similar to Minyak Bumi Proses (20)

Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk rahaMakalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkanselamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Proses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumiProses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumi
 
Kimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumiKimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumi
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptxppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Minyak Bumi Proses

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak tanah (kerosena). Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak nilam) ii B. Tujuan 1. Untuk mengetahui secara rinci tentang bagaimana proses pembentukan minyak bumi dan komponen utama minyak bumi. 2. Untuk mengetahui asal mula ditemukannya minyak bumi. 3. Untuk mengetahui manfaat minyak bumi.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Proses Pembentukan Minyak Bumi Saat ini, sejumlah besar ilmuwan secara umum berpendapat bahwa minyak bumi adalah makhluk hidup purbakala yang di bawah tekanan suhu tinggi dan setelah melalui proses pengolahan dalam jangka waktu yang panjang serta lamban, maka makhluk hidup zaman purbakala baru berubah menjadi minyak bumi. Namun, yang membuat para ilmuwan bingung adalah sebenarnya butuh berapa kali organisme prasejarah dalam skala besar terkumpul dan terkubur, baru bisa menghasilkan minyak bumi yang sedemikian banyak seperti sekarang ini? Masalah ini terjawab di majalah Scientist akhir November 2003. Penulis artikel tersebut yakni Jeffry S. Dukes dari Universitas Utah, melalui hasil hitungan dari data industri dan geokimia serta biologi yang ada sekarang: 1 galon minyak bumi Amerika, ternyata membutuhkan 90 ton tumbuhan purbakala sebagai bahan material, artinya 1 liter minyak bumi berasal dari 23,5 ton tumbuhan purbakala. Lalu berapa tumbuhan yang dapat mencapai 23,5 ton itu? Hasil hitungan didapati, bahwa itu setara dengan 16.200 meter persegi jumlah tanaman gandum, teremasuk daun, tangkai dan seluruh akarnya. Mengapa membutuhkan makhluk hidup purbakala dalam jumlah yang sedemikian besar baru bisa mengubahnya menjadi minyak bumi? Penyebabnya adalah bahwa minyak bumi harus di bawah tekanan suhu tinggi, dengan demikian baru bisa menghasilkan minyak bumi, lalu setelah makhluk hidup purbakala mati, jika penguburan tidak cepat, maka akan lapuk dan terurai. Namun, masalahnya adalah sebenarnya berapa besar rasio makhluk hidup purbakala berubah menjadi energi fosil? Penulis mengatakan: Kurang dari 1/10.000! Sebab sebagian besar karbon kembali ke atmosfer setelah melalui penguraian. Dan sejumlah kecil yang tersisa baru dapat berubah menjadi bahan bakar fosil. ii
  • 3. Selanjutnya penulis mengatakan: Berdasarkan hitungan jumlah pemakaian minyak bumi seluruh dunia tahun 1997, energi fosil yang dihabiskan seluruh dunia waktu itu setara dengan 400 kali lipat jumlah semua tumbuhan di atas bumi yang bisa menghasilkan minyak. Dilihat dari segi lainnya, data geologi menunjukkan, bahwa bumi pada zaman purbakala mutlak tidak mungkin lebih besar ukurannya dibanding bumi saat ini, lagi pula jumlah kandungan oksigen di udara dan suhu udara pada zaman purbakala kurang lebih 30% lebih tinggi dibanding bumi saat ini, atau dengan kata lain, kecepatan busuknya makhluk hidup lebih cepat dibanding sekarang. Seandainya minyak bumi berasal dari jasad makhluk hidup melalui sirkulasi karbon, maka meskipun bentuk tubuh makhluk hidup purbakala lebih besar, namun jika rasio penguburan lebih cepat dan skala besar malahan sangat rendah juga akan sangat sulit, ini adalah yang bisa diketahui dari fosil dinosaurus yang tidak sempurna dan tidak banyak jumlahnya, yang hanya dapat kita gali sekarang ini. Sebuah fosil individual dinosaurus yang demikian tidak mudah untuk disimpan, lalu berapa besar rasionya jasad dinosaurus dalam skala besar yang harus segera dikubur? Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas. Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.Walupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak ii
  • 4. sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan. Minyak bumi adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauanyang mudah terbakar, yang berada dilapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. B. Pengolahan Minyak Bumi Dari penambangan hasil minyak bumi diperoleh minyak mentah (crude oil) yang belum dapat dimanfaatkan. Minyak mentah diolah pada kilang minyak melalui dua tahap sebagai berikut. 1) Tahap pertama Komponen-komponen minyak bumi dipisahkan dengan cara distilasi bertingkat (distilasi berfraksi). Distilasi bertingkat adalah penyulingan serta pengembunan kembali berbagai macam cairan adalah penyulingan titik didih berbeda-beda. Makin besar molekul hidrokarbon, makin tinggi titik dididhnya dan makin kecil molekul hidrokarbon, makin rendah titik didihnya. Proses pemisahan berlangsung dalam stu kilom ditilassi bertingkat ( kolom berfraksi) yang mempunyai plate (piringan-piringan) sebagai batas keseimbangan uap cair dengan jumlah tertentu untuk setiap fraksi. Sebelum dimasukan ke dalam tungku pemanas. Minyak mentah dipanaskan dahulu dalam dapur ( purnace ) pada temperature 320 - 370⁰C. 2) Tahap kedua Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses sebagai berikut : - Perengkahan (craking) - Ekstrasi - Kristalisasi - Pembersihan dari kontaminasi Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi: ii
  • 5. · Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositasrendah). · Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh. Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks, untungnya terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen komponennya, yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini disebut distilasi bertingkat. Untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi. Distilasi bertingkat Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut: ? Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur distilasi. ? Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat. ? Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi. ? Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara. ii
  • 6. Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke bagian kilang minyak lainnya untuk proses konversi. Proses konversi Proses konversi bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah/dikonversi menjadi fraksi rantai pendek. Di samping itu, fraksi bensin harus mengandung lebih banyak hidrokarbon rantai bercabang/ alisiklik/aromatik dibandingkan rantai lurus. Jadi, diperlukan proses konversi untuk penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon. Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah: Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor, antara lain senyawa organik yang mengandung S, N, O; air; logam; dan garam anorganik. Pengotor dapat dipisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui: 1. Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat sepertiaspal. 2. Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan ii air. 3. Scrubber, yang berfungsi untuk memisahkan belerang/senyawa belerang. Percampuran fraksi Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang diinginkan. Sebagai contoh: 1. Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang/ alisiklik /aromatik dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu. (Simak sub bab bensin). 2. Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
  • 7. 3. Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia. Selanjutnya, produk-produk ini siap dipasarkan ke berbagai tempat, seperti pengisian bahan bakar dan industri petrokimi C. Penggunaan Minyak Bumi A. Bensin Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses pembakaran bensin diubah menjadi gerak melalui tahapan sebagai berikut. Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang menghasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin. - Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan nonana sangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal sebelum piston mencapai posisi yang tepat. Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal sebagai ketukan (knocking). Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum terbakar sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak maksimum. - Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti isooktana tidak terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke piston lebih besar. Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin ini dinyatakan oleh bilangan oktan. ii
  • 8. Bilangan oktan Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 30% nheptana dan 70% isooktana akan mempunyai bilangan oktan: = (30/100 x 0) + (70/100 x 100) = 70 Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji. Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan: - Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming. Contohnya mengubah n-oktana menjadi isooktana. - Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin. D. Manfaat Minyak Bumi Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifatkimianya. a. Sandang Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat, yaitu para-xylene. ii
  • 9. Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil pada atom C1 dan C3 dari molekul benzen tersebut.Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses petrokimia diatas). Nah dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian seragam yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Salah satu produsen PTA di Indonesia adalah di Pertamina Unit Pengolahan III dengan jenis produk dan peruntukannya disini. Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen. b. Papan Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam-macam mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring, dll. c. Seni Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dll…. Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS mmerupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan ii
  • 10. hidrokarbon aromatik. Untuk daftar pelarut lebih lengkap dan kegunaannya bisa dilihat disini. d. Estetika Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebih luas lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali. e. Pangan Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Kalau atom karbon dinotasikan sebagai bola berwarna hitam, okeigen berwarna merah dan hidrogen berwarna putih maka bentuk molekul tiga dimensi dari glukosa akan seperti gambar disamping ini. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabangcabang. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Selsel tubuh tersebut menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi yang dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan dibawah jaringan kulit dalam bentuk lemak. Reaksi pembakaran gula dalam tubuh : ii
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Minyak bumi (Bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. B. SARAN Kita harus hemat dalam penggunaan energi. ii
  • 12. DAFTAR PUSTAKA 1. Nawawi, Harun. 1955. Minyak Bum; dan Hasil Minyak Bumi, Penggalian, ii Pengerjaan 2. dan Pemakaiannya. Penerbit Buku Teknik: Jakarta. 3. Wiseman, Peter. 1983. An Introduction to Industrial Organic Chemistry. Second 4. Edition. Applied Science Publisher: London
  • 13. KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. makalah ini penulis membahas mengenai “PEMANFAATAN MINYAK BUMI”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. ii Raha, Juni 2014 Penyusun
  • 14. DAFTAR ISI Kata pengantar............................................................................................. i Daftar Isi....................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1 A. Latar Belakang....................................................................................... 1 B. Tujuan................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2 A. Proses Pembentukan Minyak Bumi..................................................... 2 B. Pengolahan Minyak Bumi..................................................................... 4 C. Penggunaan Minyak Bumi ..................................................................... 7 D. Manfaat Minyak Bumi........................................................................... 8 BAB III PENUTUP...................................................................................... 11 A. Kesimpulan................................................................................................11 B. Saran......................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12 ii
  • 15. MAKALAH PEMANFAATAN MINYAK BUMI DISUSUN OLEH : NAMA : SAMSIA STAMBUK : 21215112 JURUSAN : PLS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2014 ii