2. Disusun oleh :
Har diansyah Syaputr a
P utr i A yu Lestar i
Clar asasti P utr i
F azr ah M aulinda
F lor entina Sanam
M . A r iel SubdJa
Lutfi W ulandar i
P r atiwi Y adika
Er ika Dwi N.
A dJi W idisono
(2720210065)
(2720210101)
(2720210018)
(2720210013)
(2720210143)
(2720210111)
(2720210084)
(2720210057)
(2720210041)
(2729190041)
3. Kunfiungan Antenatal Care (ANC) adalah kunfiungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenfiak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunfiungan antenatal care (ANC), petugas
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada
tidaknya masalah atau komplikasi (Saifudin,dkk., 2002).
Program ini sebuah program untuk mengarahkan dan memberikan informasi tentang
hal-hal yang harus dilakukan seorang ibu hamil agar fianin nya tetap sehat dan terfiadi
kelahiran normal bagi bayi.
Latar belakang masalah
4. Antenatal Care (ANC) Merupakan pelayanan pemeriksaan hamil untuk deteksi dini
komplikasi dan pemberian informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan
(Backe, et al, 2015). Pelayanan ANC bertufiuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
dalam mendapatkan pelayanan yang berkualitas sehingga mampu menJalani kehamilan
yang sehat, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat (Kemenkes RI,
2014).
Pelayanan ANC memiliki manfaat agar ibu mendapatkan pelayanan terkait dengan
upaya memastikan tidak adanya hal- hal yang dapat menyulitkan selama kehamilan dan
persalinan (Prawirahardfio, 2013).
P enger tian A ntenatal Car e
5. Antenatal Care (ANC) sering disebut perawatan kehamilan. Kehamilan adalah proses
pemeliharaan fianin dalam kandungan yang disebabkan pembuahan sel telur oleh sel
sperma. Dalam proses kehamilan terdapat mata rantai yang saling berkesinambungan,
terdiri dari mulai ovulasi pelepasan ovum, terfiadi migrasi spermatozoa dan ovum,
terfiadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terfiadi nidasi (implantasi) pada rahim,
pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai kehamilan matur atau
aterm (Susilowati dan Kuspriyanto, 2016).
Lamanya hamil normal adalah 2 8 0 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2009). Trimester Kehamilan dibagi menfiadi 3
yaitu :Trimester I adalah usia kehamilan 0 sampai 12 minggu, Trimester II adalah usia
kehamilan 13 sampai 27 minggu, Trimester III adalah usia kehamilan diatas 2 8 sampai
4 0 minggu. Antenatal Care adalah perawatan kesehatan yang diafiukan kepada ibu
hamil sebelum dan selama hamil (Prawirohardfio,2014)
P enger tian A ntenatal Car e
6. (1)intervensi nutrisi seperti pengaturan diet, pemberian suplemen besi, asam folat,
vitamin A, kalsium dan zinc,
(2)Penilaian kondisi ibu dan fianin, yaitu menilai faktor risiko pada ibu dan pemeriksaan
kesefiahteraan fianin,
(3)Tindakan pencegahan dengan pemberian vaksin,
(4)Intervensi untuk gefiala psikologis umum dan penanganan mual muntah, kram kaki,
nyer i pinggang ser ta keluhan dalam kehamilan lainnya, dan
(5)Intervensi sistem kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan ANC.
Standar pelayanan A NC menur ut W HO
7. (1)timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
(2)ukur tekanan darah,
(3)pengukuran lingkar lengan atas (LLA ),
(4)ukur tinggi fundus uter i,
(5)tentukan pr esentasi fianin dan denyut fiantung fianin (DJJ),
(6)skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT bila diperlukan,
(7)ber i tablet Fe,
8 )per iksa laborator ium,
(9)tatalaksana kasus dan
(10)temu wicara (Kemenkes RI, 2 0 14 ).
P elayanan A NC di indonesia
8. 1.Memantau kemafiuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang fianin.
2.Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan
bayi.
3.Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terfiadi selama hamil,
ter masuk r iwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4.Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berfialan normal dan pemberian Asi Eksklusif.
6.Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
T u j u a n dar i Antenatal Car e
9. 1.faktor fisik
2. faktor psikologis
3. faktor sosial budaya dan ekonomi.
F aktor yang mempengar uhi kehamilan
10. Pemeriksaan palpasi leopold merupakan pemeriksaan obstetric secara palpasi pada
abdomen dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan fianin dengan menilai letak dan
presentasi fianin dalam kandungan.pada kehamilan sangat diperlukan untuk dan
mendeteksi apakah persalinan dapat dilakukan secara normal ataukah dengan caesar.
P emer iksaan Leopor d
11. BertuJuan untuk mengetahui T F U dan bagian fianin
yang ada di fundus.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1)Pemeriksa menghadap pasien.
2)Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur
berapa tinggi fundus uteri.
3)Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba
benda bulat, melenting,mudah digerakkan, maka itu
adalah kepala. Namun fiika teraba benda bulat, besar,
lunak, tidak melenting, dan susah digerakkan maka itu
adalah bokong fianin.
Leopord 1
12. Bertufiuan untuk mengetahui bagian fianin yang ada disebelah kanan atau
kiri ibu.
Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut.
1.Kedua tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri perut ibu.
2.Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut
sebelah kiri ke arah kanan.
3.Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian
apa yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak teraba
bagiankecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun
fiika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonfiol, maka itu adalah bagian
kecil fianin).
4.Hasil disimpulkan letak fianin punggung kanan apa bila diperut sebelah
kanan ibu teraba bagian yangterpanfiang, lurus dan keras dan di perut
sebelah kiri teraba bagian yang kecil-kecil. Apabila bagian fiani yang
panfiang,lurus dan keras di sebelah kiri dan bagian kecil-kecil teraba di
perut ibu sebelah kanan, maka letak fianin punggung kiri.
Leopord 2
14. Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.
- Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
1.Tangan kiri menahan fundus uteri. Tangan kanan meraba bagian yang ada
dibagian bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat, melenting, keras, dan
dapat digoyangkan,maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bagian yang
bulat, lunak, dan sulit digerakkan, maka ini adalah bokong. Jika di bagian
bawah tidak ditemukan kedua bagian seperti diatas, maka pertimbangkan
apakah janin dalam letak melintang.
2.Pada letak sungang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballotement
(pantulan dari kepala janin,terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7
bulan).
3.Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika
masih muda digoyangkan, berati kepala belum masuk panggul, namun jika
tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul), lalu lanjutkan
15. 1.Letakkan ufiung telapak tangan kir i dan kanan pada later al kir i dan kanan
uterus bawah, ufiung-ufiung fiari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas
Simfisis
2.Temukan kedua ibu fiari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua fiari-
fiaritangan yang meraba dinding bawah uterus.
3.Perhatikan sudut yang dibentuk oleh fiari-fiari kiri dan kanan (konvergen
atau divergen)
Leopord 4
16. 4.Setelah itu, pindahkan ibu fiari dan telunfiuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi (bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala
di dekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang
pinggang bayi).
5.Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian
letakkan fiarifiari tangan kanan di antara tangan kiri dan simfisis untuk
menilai seberapa fiauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul
Leopord 4
17. Untuk membantu seorang ibu melalui kehamilan dan persalinan yang
sehat, bidan harus :
1.Menbantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedaruratan yang mungkin terfiadi.
2.Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang timbulselama
kehamilan, baik yang bersifat medis, bedah atau obstetri
3.Memelihara peningkatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dengan
memberikan pendidikan, suplemen immunisasi
4.Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusuai, melalui masa nifas
yang normal, serta menfiaga kesehatan anak secara fisik, psikologi dan
sosial.
Kesimpulan