1. Kelompok 3
Arip Rahmat Jaelani 6815132679
Eko N. S.
Muhammad Iqballuddin 6815132682
Muhamad Jamaludin M. R. 6815132676
Nur Hikmah 6815132674
Restu Ruskan 6815132666
Yulia Putri 6815132677
6. Persendian pada Bahu
Pada umumnya sendi bahu merupakan jenis sendi
putar (sferoid) yang berbentuk seperti bola dalam
cawan
Gerakan-gerakan yang terjadi di gelang bahu
dimungkinkan oleh sejumlah sendi yang saling
berhubungan erat, misalnya sendi kostovertebral atas,
sendi akromioklavikular, sendi sternoklavikular,
permukaan pergeseran skapulotorakal dan sendi
glenohumeral atau sendi bahu.
Gangguan gerakan didalam sendi bahu sering
mempunyai konsekuensi untuk sendi-sendi yang lain di
gelang bahu dan sebaliknya.
7. Persendian pada Bahu
Sendi bahu dibentuk oleh kepala tulang humerus dan
mangkok sendi, disebut cavitas glenoidalis. Sendi ini
menghasilkan gerakan fungsional sehari-hari seperti
menyisir, menggaruk kepala, mengambil dompet dan
sebagainya atas kerja sama yang harmonis dan simultan
dengan sendi-sendi lainnya.
Cavitas glenoidalis sebagai mangkok sendi bentuknya agak
cekung tempat melekatnya kepala tulang humerus dengan
diameter cavitas glenoidalis yang pendek kira-kira hanya
mencakup sepertiga bagian dan kepala tulang sendinya yang
agak besar, keadaan ini otomatis membuat sendi tersebut
tidak stabil namun paling luas gerakannya.
8. KAPSUL SENDI BAHU
Kapsul sendi terdiri atas 2 lapisan (Haagenars)
a)Kapsul Sinovial
lapisan bagian dalam dengan karakteristik mempunyai jaringan
fibrokolagen agak lunak dan tidak memiliki saraf reseptor dan
pembuluh darah. Fungsinya menghasilkan cairan sinovial sendi dan
sebagai transformator makanan ke tulang rawan sendi.
b) Kapsul Fibrosa
Karakteristiknya berupa jaringan fibrous keras dan memiliki saraf
reseptor dan pembuluh darah. Fungsinya memelihara posisi dan
stabititas sendi, memelihara regenerasi kapsul sendi. Cermin Dunia
Kedokteran No. 120, 1997 57 Kita dapat merasakan posisi sendi dan
merasakan nyeri bila rangsangan tersebut sudah sampai di kapsul
fibrosa.
9. Tulang Rawan Sendi Bahu (Kartilago)
Kartilago atau ujung tulang rawan sendi berfungsi
sebagai bantalan sendi, sehingga tidak nyeri sewaktu
penderita berjalau. Namun demikian pada gerakan
tertentu sendi dapat nyeri akibat gangguan yang
dikenal dengan degenerasi kartilago (Weiss,1979)
10. Karakteristik Sendi Bahu
Perbandingan antara permukaan mangkok
sendinya dengan kepala sendinya tidak sebanding.
Kapsul sendinya relatif lemah.
Otot-otot pembungkus sendinya relatif lemah,
seperti otot supraspinatus, infrapinatus, teres
minor dan subscapularis.
Gerakannya paling luas.
Stabilitas sendinya relatif kurang stabil.
11. Susunan dan Fungsi Tulang Bahu
Bahu terdiri dari tiga tulang yaitu klavikula (tulang selangka),
skapula (tulang belikat), dan humerus (tulang lengan atas) serta
otot-otot terkait seperti ligamen, dan tendon. Artikulasi dari 3
tulang tersebut membentuk sendi bahu, yang dikenal sebagai
sendi utama pada bahu yaitu sendi glenohumeral.
Dalam anatomi manusia sendi bahu terdapat diantara tulang
humerus yang melekat pada tulang skapula.
13. Ligamen pada Bahu
Di bahu, sekelompok ligamen pada bahu membentuk
kapsul sendi dan ligamen ini menghubungkan humerus ke
glenoidale.
Ligamen ini adalah sumber utama stabilitas untuk bahu,
mereka membantu memegang bahu di tempatnya dan
menjaga dari dislokasi.
Ligamen ini adalah glenohumeral ligamen (GHL), dan
ligamentum lain yang menghubungkan ke coracoid
akromion adalah coracoacromial ligamentum (CAL).
Ligamentum ini dapat menebal dan menyebabkan
Sindrom rotator. Ligamen juga mengikat clavicula dan
acromion di AC joint. Dua ligament yang menghubungkan
clavicula ke scapula dengan melekat ke prosesus coracoids
adalah coracoclavicular ligamen (CCL).