SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Selvie Lokito

   XF/35
INDIKATOR
Mengungkapkan kembali      ciri-ciri    lapisan   atmosfer   dan
  pemanfaataannya.

Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim (penyinaran,
  suhu, angin, awan kelembaban, curah hujan).

Menganalisis   faktor-faktor   yang    mempengaruhi   penyinaran
  matahari.

Membuat laporan tentang pengukuran suhu udara, tekanan udara
  kelembaban udara, kecepatan angin.

Menghitung kelembaban udara
Lapisan I - Troposfer
• Lapisan terbawah dari atmosfer bumi
• Terletak pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi.
• Memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka
bumi
• Terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim
• 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat
pada lapisan ini
• Memiliki ciri khas : suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan
  perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan
bumi, Suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C

Lapisan II - Stratosfer
• Terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi.
• Ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara
  bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian.
• Tidak ada lagi uap air,awan ataupun debu atmosfer
• Pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada
lapisan ini.
Lapisan III - Mesosfer
• Terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi.
• Merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda
  angkasa luar lainnya.
• Ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per
  seratus meter
• Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C,

Lapisan IV - Termosfer/Ionosfer
• Terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi.
• Tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
  perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun
  pendek
• Kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari - 100°C hingga ratusan
  bahkan ibuan derajat celcius
• Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause
• Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan
waktu karena pengaruh osilasi
Lapisan V - Eksosfer/Desifasister
• Terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari
permukaan bumi
• Merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat
meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari
permukaan bumi
• Merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara
tidak beraturan
• Disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner.
• Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat
terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar
UNSUR-UNSUR CUACA DAN
             IKLIM
1. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya
   udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau
   derajat panas disebut thermometer. Biasanya
   pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C),
   Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi
   di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar
   ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
   suhu udara suatu daerah adalah:
a. Lama penyinaran matahari.
b. Sudut datang sinar matahari.
c. Relief permukaan bumi.
d. Banyak sedikitnya awan.
e. Perbedaan letak lintang.
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat
   digunakan rumus:
                   h
Tx = To – 0,6 x —
                 100
Keterangan:Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang
   dicari To = temperatur suatu tempat yang sudah
   diketahuih = tinggi tempat (x)
Contoh:
   Temperatur permukaan laut = 27 C. Kota X tingginya 1500
   m (di Indonesia).
   Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?
                       h
Jawab:      Tx = To – 0,6 x —
                               100
                             1500
             =27° – 0,6 x ——
                           100
             =27° – 0,6 x 15
2. Tekanan Udara
   Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun
    udarapun mempunyai berat dan tekanan. Besar atau
    kecilnya   tekanan  udara,   dapat   diukur    dengan
    menggunakan barometer. Orang pertama yang mengukur
    tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang
    digunakannya adalah barometer raksa. Tekanan udara
    menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan
    masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan
    udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari
    permukaan laut. Satuan ukuran tekanan udara adalah
    milibar (mb).

Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
  sama tekanan udaranya disebut isobar. Bidang isobar
  ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan
  udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan
  perbedaan tekanan udara.

Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya
3. ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang
   menyangkut sifat angin yaitu:
a. Kekuatan angin
b. Arah angin
c. Kecepatan angin

Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah
  yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan
  rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke
  kanan sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke
  kiri.

Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut
  anemometer.

Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
1) Gradient barometrik
2) Rotasi bumi
Menurut   hukum     Stevenson,     kekuatan  angin
berbanding lurus dengan gradient barometriknya.
Gradient    baromatrik       ialah    angka  yang
menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua
                        1000 mb
                P
isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km).
   A

       80 km        150 km
   B                             990 mb
                Q




Jadi angin yang bertiup dari A ke B lebih kuat
daripada angin yang bertiup dari P ke Q.

                     Dedi Suryadi smandatas 2009/2010   11
Sistem Angin
1) Angin Passat Angin passat adalah angin bertiup tetap
   sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah
   ekuator (khatulistiwa).
a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara.
b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.

2) Angin Anti Passat Udara di atas daerah ekuator yang
   mengalir ke daerah kutub dan      turun di daerah maksimum
   subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi
   Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan
   bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada
   daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat
   kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering.
3. Angin Muson (Monsun) Angin muson ialah angin yang berganti
   arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya
   pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang
   kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang
   basah.
Angin Monsun Asia-Australia

Angin Monsun Asia-Australia
Angin Siklon




Angin Anti Siklon
4. Kelembaban Udara
Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan
   samudra (sumber yang utama). Sumber lainnya berasal
   dari danau-danau, sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dan
   sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air
   yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin
   lembablah udara tersebut. Alat untuk mengukur
   kelembaban    udara      dinamakan    hygrometer    atau
   psychrometer.

Ada dua macam kelembaban udara:
1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang
   terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan
   banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara.

2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah
   uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan
   jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh
   udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan
   dalam persen (%).
5. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu
   daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur
   banyaknya curah hujan disebut Rain gauge. Curah hujan
   diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan.

Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair
  maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke
  permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan
  tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama
  disebut Isohyet

Klasifikasi hujan
a. Berdasarkan ukuran butirannya, hujan dibedakan
   menjadi:
1) hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang
   dari 0,5 mm;
2) hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang
   temperatur udaranya berada di bawah titik beku;
b.Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas:
1) Hujan Frontal




2) Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik
Tropis
3) Hujan Orografis
6. Awan

Bentuk-bentuk Awan
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan
  cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga
  jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin
  disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut
  cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus
  (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus).
Jenis-jenis awan
1. Stratus
     Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi
   dan menghasilkan hujan gerimis salju.
2. Kumulus
     Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian
   dasarnya berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini
   biasanya menghasil -kan hujan
3. Stratokumulus
     Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan.
   Bentuknya     bergelombang dan tidak membawa hujan.
4. Kumulonimbus
     Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, . .
   membawa badai.
5. Nimbostratus
     Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian
   bawah bergerigi serta membawa hujan atau salju.
6. Altostratus
     Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengan-
   dung hujan.
7. Altokumulus
8. Sirus
   Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis,
   bergaris- garis
9. Sirostratus
   Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas
   menutupi langit
10. Sirokumulus
   Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-
   butir es kecil.


Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur
  dari bagian dasar

1.Stratus, di bawah 450 m.
2.Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di
   ketinggian 450 - 2000 m.
3.Nimbostratus, 900 - 3000 m.
4.Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 –
   7000 m.
5.Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian
   5000 - 13.500 m.
Iklim Matahari




Yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas
  matahari yang diterima permukaan bumi.
  Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi
  lebih sedikit memperoleh sinar matahari,
  sedangkan daerah yang terletak pada lintang
  rendah lebih banyak menerima sinar matahari,
  berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi:
Iklim Koppen


Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan
 Jerman membagi iklim berdasarkan curah
 hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
Iklim A, yaitu iklim hujan tropis, dengan ciri temperatur
bulanan rata-rata lebih dari 18 oC, suhu tahunan 20 oC – 25
oC dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.

Iklim B, yaitu iklim kering/gurun
Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada
penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan
gurun.
Iklim C, yaitu iklim sedang basah
Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 oC - 18 oC,
daerah ini terbagai menjadi :
Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
Iklim D, yaitu iklim dingin
Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 3 oC
dan temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC, daerah ini
terbagi menjadi Dw, Df
Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin
yang kering
Iklim E, yaitu iklim kutub.
Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari
10 oC Daerah ini terbagi menjadi :

ET Iklim tundra

DF Iklim salju

Iklim Schamidt - Ferguson
    Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan
    banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang
    dirumuskan sebagai berikut :
Berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketententuan
  tertentu diurutkan sebagai berikut:
Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm

Bulan lembab bila curah hujan 100 – 200 mm

Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm
        A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.

        B : Jika terdapat 7 – 9 bulan basah berurutan.

        C : Jika terdapat 5 – 6 bulan basah berurutan.

        D : Jika terdapat 3 – 4 bulan basah berurutan.

        E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.

Pada dasarnya Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai
Oldeman berbeda dengan yang digunakan oleh Koppen atau pun
Schmidt – Ferguson Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah
sebagai berikut: Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200
mm. Bulan lembab apabila curah hujannya 100 - 200 mm. Bulan
Klasifikasi Iklim Yunghunh

 Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian
 tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zone
 iklimnya adalah terbagi lima zone:
• Zone iklim panas.Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata-
  rata tahunan lebih 22 C ( padi, jagung, tebu dan
  kelapa).

• Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu
  rata-rata tahunan antara 15 – 22 C ( kopi, the,
  kina dan karet).

• Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 – 2500, suhu
  rata-rata tahunan 11 C – 15 C (cocok tanaman
  holtikultura).

• Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 – 400m, dengan
  suhu rata-rata tahunan 11 C (zone ini tumbuhan
  yang ada berupa lumut).
Curah hujan Kota X 1998-2000

                               1998   1999     2000      Jml   Rata-rata
                   Bulan
           Jan                 343    345      310
           Pebruari            360    260      245
           Maret               200    275      175
           April               150    184      120
           Mei                 100*   93*      30*
           Juni                75*    60*       0*
           Juli                50*    44*       0*
           Agustus             40**   112      84*
           September           112    153      125
           Oktober             225    244      200
           Nopember            280    275      275
           Desember            310    322      350
           JBB                  8      9        8        25      8,33
           JBK                  2      1        3        6       2,0
           JBL                  2      2        1        5       1,67

Coba hitung nilai Q nya dan Kota X termasuk iklim……….?
1998   1999   2000   Jml   Rata-rata
        Bulan
Jan             343    345    310
Pebruari        360    260    245
Maret           200    275    175
April           150    184    120
Mei             100*   93*    30*
Juni            75*    60*     0*
Juli            50*    44*     0*
Agustus         40**   112    84*
September       112    153    125
Oktober         225    244    200
Nopember        280    275    275
Desember        310    322    350
JBB              8      9      8     25      8,33
JBK              2      1      3     6       2,0
JBL              2      2      1     5       1,67
Lapisan Atmosfer dan Unsur Cuaca

More Related Content

What's hot

Emrc 8º aula 11
Emrc 8º aula 11Emrc 8º aula 11
Emrc 8º aula 11jv26
 
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptxANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptxIqbalRamdhany
 
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaPerc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaSMA Negeri 9 KERINCI
 
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapitaHubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapitaprilla marta
 
Angin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XAngin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XZhafirah Yumna
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya yusuf hidayat
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Rezki Amaliah
 
Momentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukanMomentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukanFKIP UHO
 
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)Nailul Affida
 
Rangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RCRangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RCWahyu Pratama
 
Pasar Saham - 16 Support dan Resistance
Pasar Saham - 16 Support dan ResistancePasar Saham - 16 Support dan Resistance
Pasar Saham - 16 Support dan ResistanceKuliahKita
 
Permasalahan dan kebijakan di bidang pertanian
Permasalahan dan kebijakan di bidang pertanianPermasalahan dan kebijakan di bidang pertanian
Permasalahan dan kebijakan di bidang pertanianOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Emrc 8º aula 11
Emrc 8º aula 11Emrc 8º aula 11
Emrc 8º aula 11
 
Vii angin
Vii anginVii angin
Vii angin
 
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptxANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx
 
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaPerc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
 
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapitaHubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
Hubugan pendapatan nasional, penduduk dan pendapatan perkapita
 
Cuaca& Iklim
Cuaca& IklimCuaca& Iklim
Cuaca& Iklim
 
cost-benefit analysis
cost-benefit analysiscost-benefit analysis
cost-benefit analysis
 
Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1Contoh makalah pemanasan globa1
Contoh makalah pemanasan globa1
 
Kinematika gerak lurus
Kinematika gerak lurusKinematika gerak lurus
Kinematika gerak lurus
 
Angin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XAngin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas X
 
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
Hipotesis pembentukan bumi dan tata surya
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 
Momentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukanMomentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukan
 
Lempeng Tektonik
Lempeng TektonikLempeng Tektonik
Lempeng Tektonik
 
Geografi Litosfer
Geografi LitosferGeografi Litosfer
Geografi Litosfer
 
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
Jurnal Seminar Praktikum Fisika Dasar II (Lensa)
 
Rangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RCRangkaian Penapis RC
Rangkaian Penapis RC
 
Pasar Saham - 16 Support dan Resistance
Pasar Saham - 16 Support dan ResistancePasar Saham - 16 Support dan Resistance
Pasar Saham - 16 Support dan Resistance
 
Permasalahan dan kebijakan di bidang pertanian
Permasalahan dan kebijakan di bidang pertanianPermasalahan dan kebijakan di bidang pertanian
Permasalahan dan kebijakan di bidang pertanian
 
fisika Elastisitas
fisika Elastisitasfisika Elastisitas
fisika Elastisitas
 

Viewers also liked

Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiJanatun Rahmilah
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Helena Nalle
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembabanRahma Dwi
 
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFIPOLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFIJacqueline Celine
 
POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA
POLA KERUANGAN  DESA DAN KOTAPOLA KERUANGAN  DESA DAN KOTA
POLA KERUANGAN DESA DAN KOTAantonsujarwo83
 
Paket belajar fisika pelatihan ujian nasional - zainal abidin
Paket belajar fisika   pelatihan ujian nasional - zainal abidinPaket belajar fisika   pelatihan ujian nasional - zainal abidin
Paket belajar fisika pelatihan ujian nasional - zainal abidinZainal Abidin Mustofa
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaFirdyannisa Iskandar
 
Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2fadillahsalsa
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
 
Kumpulan rumus-cepat-matematika
Kumpulan rumus-cepat-matematikaKumpulan rumus-cepat-matematika
Kumpulan rumus-cepat-matematikaisnaijal
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 

Viewers also liked (18)

Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
 
Mobilitas penduduk
Mobilitas pendudukMobilitas penduduk
Mobilitas penduduk
 
Atmosfer ok
Atmosfer okAtmosfer ok
Atmosfer ok
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
Tekanan 02
Tekanan 02Tekanan 02
Tekanan 02
 
4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban4. suhu & kelembaban
4. suhu & kelembaban
 
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFIPOLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
 
POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA
POLA KERUANGAN  DESA DAN KOTAPOLA KERUANGAN  DESA DAN KOTA
POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA
 
Paket belajar fisika pelatihan ujian nasional - zainal abidin
Paket belajar fisika   pelatihan ujian nasional - zainal abidinPaket belajar fisika   pelatihan ujian nasional - zainal abidin
Paket belajar fisika pelatihan ujian nasional - zainal abidin
 
Kelembaban udara
Kelembaban udaraKelembaban udara
Kelembaban udara
 
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisaATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
ATMOSFER geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa
 
Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2Atmosfer Kelas X Semester 2
Atmosfer Kelas X Semester 2
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
Kumpulan rumus-cepat-matematika
Kumpulan rumus-cepat-matematikaKumpulan rumus-cepat-matematika
Kumpulan rumus-cepat-matematika
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 

Similar to Lapisan Atmosfer dan Unsur Cuaca

bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfersabah16
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMeliagustin12
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperdasriyanti
 
ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10W Apri
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosferjopiwildani
 
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimPertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimRanti Priyanti
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxfadillahdila7
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaariesmoela
 
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...Nurul Shufa
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfalfabagus47
 

Similar to Lapisan Atmosfer dan Unsur Cuaca (20)

bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10ATMOSFER-geografi kelas 10
ATMOSFER-geografi kelas 10
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
 
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimPertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
 
Atmosfer2
Atmosfer2Atmosfer2
Atmosfer2
 
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptxPengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
Pengertian Atmosfer dalam pembelajaran geografi .pptx
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
Presentation1baru
Presentation1baruPresentation1baru
Presentation1baru
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Modul kelas x atmosfer
Modul kelas x   atmosferModul kelas x   atmosfer
Modul kelas x atmosfer
 
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
2.atmosfer dan fenomena alam ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA Nurul Faela ...
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdfDINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
DINAMIKA_PERUBAHAN_ATMOSFER_oleh_kls_pdf
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 

Lapisan Atmosfer dan Unsur Cuaca

  • 2. INDIKATOR Mengungkapkan kembali ciri-ciri lapisan atmosfer dan pemanfaataannya. Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim (penyinaran, suhu, angin, awan kelembaban, curah hujan). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyinaran matahari. Membuat laporan tentang pengukuran suhu udara, tekanan udara kelembaban udara, kecepatan angin. Menghitung kelembaban udara
  • 3.
  • 4. Lapisan I - Troposfer • Lapisan terbawah dari atmosfer bumi • Terletak pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. • Memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi • Terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim • 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini • Memiliki ciri khas : suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, Suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C Lapisan II - Stratosfer • Terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. • Ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian. • Tidak ada lagi uap air,awan ataupun debu atmosfer • Pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada lapisan ini.
  • 5. Lapisan III - Mesosfer • Terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. • Merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. • Ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter • Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C, Lapisan IV - Termosfer/Ionosfer • Terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. • Tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek • Kenaikan temperatur dapat berlangsung mulai dari - 100°C hingga ratusan bahkan ibuan derajat celcius • Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer adalah termopause • Temperatur termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena pengaruh osilasi
  • 6. Lapisan V - Eksosfer/Desifasister • Terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi • Merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi • Merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan • Disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. • Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar
  • 7. UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM 1. Suhu Udara Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah: a. Lama penyinaran matahari. b. Sudut datang sinar matahari. c. Relief permukaan bumi. d. Banyak sedikitnya awan. e. Perbedaan letak lintang.
  • 8. Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus: h Tx = To – 0,6 x — 100 Keterangan:Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahuih = tinggi tempat (x) Contoh: Temperatur permukaan laut = 27 C. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia). Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X? h Jawab: Tx = To – 0,6 x — 100 1500 =27° – 0,6 x —— 100 =27° – 0,6 x 15
  • 9. 2. Tekanan Udara Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun mempunyai berat dan tekanan. Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah barometer raksa. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari permukaan laut. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb). Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut isobar. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara. Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya
  • 10. 3. ANGIN Angin adalah udara yang bergerak. Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu: a. Kekuatan angin b. Arah angin c. Kecepatan angin Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer. Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor: 1) Gradient barometrik 2) Rotasi bumi
  • 11. Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua 1000 mb P isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km). A 80 km 150 km B 990 mb Q Jadi angin yang bertiup dari A ke B lebih kuat daripada angin yang bertiup dari P ke Q. Dedi Suryadi smandatas 2009/2010 11
  • 12. Sistem Angin 1) Angin Passat Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara. b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. 2) Angin Anti Passat Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. 3. Angin Muson (Monsun) Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
  • 13.
  • 14. Angin Monsun Asia-Australia Angin Monsun Asia-Australia
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. 4. Kelembaban Udara Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra (sumber yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembablah udara tersebut. Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan hygrometer atau psychrometer. Ada dua macam kelembaban udara: 1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara. 2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).
  • 20. 5. Curah Hujan Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet Klasifikasi hujan a. Berdasarkan ukuran butirannya, hujan dibedakan menjadi: 1) hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm; 2) hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku;
  • 21. b.Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas: 1) Hujan Frontal 2) Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis
  • 23. 6. Awan Bentuk-bentuk Awan Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus).
  • 24. Jenis-jenis awan 1. Stratus Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan menghasilkan hujan gerimis salju. 2. Kumulus Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanya menghasil -kan hujan 3. Stratokumulus Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya bergelombang dan tidak membawa hujan. 4. Kumulonimbus Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, . . membawa badai. 5. Nimbostratus Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah bergerigi serta membawa hujan atau salju. 6. Altostratus Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengan- dung hujan. 7. Altokumulus
  • 25. 8. Sirus Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris- garis 9. Sirostratus Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi langit 10. Sirokumulus Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir- butir es kecil. Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur dari bagian dasar 1.Stratus, di bawah 450 m. 2.Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di ketinggian 450 - 2000 m. 3.Nimbostratus, 900 - 3000 m. 4.Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 – 7000 m. 5.Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian 5000 - 13.500 m.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Iklim Matahari Yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi:
  • 31. Iklim Koppen Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
  • 32. Iklim A, yaitu iklim hujan tropis, dengan ciri temperatur bulanan rata-rata lebih dari 18 oC, suhu tahunan 20 oC – 25 oC dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm. Iklim B, yaitu iklim kering/gurun Dengan ciri curah hujan lebih kecil daripada penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun. Iklim C, yaitu iklim sedang basah Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 oC - 18 oC, daerah ini terbagai menjadi : Cs (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering) Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering) Cf (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan) Iklim D, yaitu iklim dingin Dengan ciri temperatur bulan terdingin kurang dari 3 oC dan temperatur bulan terpanas lebih dari 10 oC, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df Dw adalah iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering
  • 33. Iklim E, yaitu iklim kutub. Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC Daerah ini terbagi menjadi : ET Iklim tundra DF Iklim salju Iklim Schamidt - Ferguson Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut :
  • 34. Berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketententuan tertentu diurutkan sebagai berikut: Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm Bulan lembab bila curah hujan 100 – 200 mm Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan. B : Jika terdapat 7 – 9 bulan basah berurutan. C : Jika terdapat 5 – 6 bulan basah berurutan. D : Jika terdapat 3 – 4 bulan basah berurutan. E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan. Pada dasarnya Kriteria bulan basah dan bulan kering yang dipakai Oldeman berbeda dengan yang digunakan oleh Koppen atau pun Schmidt – Ferguson Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. Bulan lembab apabila curah hujannya 100 - 200 mm. Bulan
  • 35. Klasifikasi Iklim Yunghunh Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zone iklimnya adalah terbagi lima zone:
  • 36. • Zone iklim panas.Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata- rata tahunan lebih 22 C ( padi, jagung, tebu dan kelapa). • Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 – 22 C ( kopi, the, kina dan karet). • Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 – 2500, suhu rata-rata tahunan 11 C – 15 C (cocok tanaman holtikultura). • Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 – 400m, dengan suhu rata-rata tahunan 11 C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut).
  • 37. Curah hujan Kota X 1998-2000 1998 1999 2000 Jml Rata-rata Bulan Jan 343 345 310 Pebruari 360 260 245 Maret 200 275 175 April 150 184 120 Mei 100* 93* 30* Juni 75* 60* 0* Juli 50* 44* 0* Agustus 40** 112 84* September 112 153 125 Oktober 225 244 200 Nopember 280 275 275 Desember 310 322 350 JBB 8 9 8 25 8,33 JBK 2 1 3 6 2,0 JBL 2 2 1 5 1,67 Coba hitung nilai Q nya dan Kota X termasuk iklim……….?
  • 38. 1998 1999 2000 Jml Rata-rata Bulan Jan 343 345 310 Pebruari 360 260 245 Maret 200 275 175 April 150 184 120 Mei 100* 93* 30* Juni 75* 60* 0* Juli 50* 44* 0* Agustus 40** 112 84* September 112 153 125 Oktober 225 244 200 Nopember 280 275 275 Desember 310 322 350 JBB 8 9 8 25 8,33 JBK 2 1 3 6 2,0 JBL 2 2 1 5 1,67