Kerangka acuan ini membahas rencana pembentukan Desa Siaga Sehat Jiwa di Desa Timpuk, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat dalam mendeteksi dan menangani gangguan kejiwaan. Dokumen ini menjelaskan persiapan, pelaksanaan, panitia, jadwal kegiatan, dana yang diperlukan, serta harapan bah
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut,
pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan
realistis sesuai pentahapannya. Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
(SKN 2009) yang mengacu pada arah dan tahapan pembangunan kesehatan
yang ditetapkan dalam rencana pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan Tahun 2005-2025. Sasaran pembangunan kesehatan diharapkan
untuk semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah
secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna, sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Desa siaga adalah desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan (bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan) di desanya (Depkes RI, 2006 dalam Efendi,
2009).
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan
secara mandiri. Sebuah Desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa
tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa.
Desa Siaga yang telah dicanangkan pemerintah, merupakan gambaran
masyarakat yang sadar, mau dan mampu mencegah dan mengatasi berbagai
ancaman terhadap kesehatan masyarakat, seperti kurang gizi, kejadian
3. 3
bencana, termasuk didalamnya gangguan jiwa, dengan memanfaatkan potensi
setempat secara gotong royong, menuju Desa Siaga.
Desa siaga sehat jiwa merupakan sebuah program, yang mengajak
masyarakat untuk ikut berperan serta dalam mendeteksi penyakit serta siaga
terhadap munculnya masalah kesehatan jiwa di masyarakat (Apsari, 2010).
Rochana Dwi Astuti mengungkapkan, desa siaga sehat jiwa merupakan
gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu mencegah dan mengatasi
berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat, seperti kurang gizi,
bencana, serta masalah gangguan kejiwaan, dengan memanfaatkan potensi
setempat secara gotong royong. Beberapa tahapan yang akan dilaksanakan di
desa siaga sehat jiwa diantaranya, meliputi persiapan, sosialisasi, pelatihan
kader, pendampingan, monitoring, dan pelaporan. dengan dibentuknya desa
siaga sehat jiwa, diharapkan dapat mengurangi dampak dan kerugian akibat
dari adanya penderita gangguan jiwa yang tidak dirawat (Apsari, 2010).
Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) merupakan pengembangan kesehatan
mental berbasis masyarakat bertujuan agar masyarakat di desa binaan tanggap
terhadap masalah kesehatan jiwa masyarakat, dapat mencegah timbulnya
masalah kesehatan jiwa serta dapat menanggulangi masalah kesehatan jiwa di
masyarakat (Yuni, 2010).
B. TUJUAN
1. Umum
Terwujudnya desa dengan masyarakat yang sehat, peduli, dan tanggap
terhadap masalah-masalah kesehatan (bencana dan kegawatdaruratan
serta Jiwa) didesanya.
2. Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa
Khususnya Desa Timpuk tentang pentingnya kesehatan Jiwa
4. 4
b. Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk
menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan jiwa.
c. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa
terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan (bencana, wabah penyakit, dan lainnya).
C. PENGELOLAAN DALAM DESA SIAGA SEHAT JIWA
1. Kemitraan
Kemitraan dalam pelayanan kesehatan di komunitas merupakan bentuk
strategi kemitraan lintas program dan lintas sector yang terintegrasi atas
prinsip kesetaraan, keterpaduan, kesepakatan dan keterbukaan (Depkes
RI., 2000). Bentuk kemitraan antara masyarakat dan professional
dilakukan melalui keputusan yang diambil secara bersama-sama dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Hasil yang diharapkan dari upaya pengembangan kemitraan adalah semua
sektor baik pemerintah, swasta maupun masyarakat mampu
menyelenggarakan pelayanan dan pembinaan sesuai bidang, peran,
kemampuan dan kesepakatan bersama.
Dalam pelaksanaan kemitraan diperlukan komunikasi sebagai media
informasi yang diperlukan oleh semua sektor agar terjadi koordinasi dan
kerjasama yang efektif dalam mencapai tujuan. Koordinasi dapat dilakukan
di setiap jenjang administrasi dengan melaksanakan pembentukan tim di
Tingkat Kabupaten, Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa.
2. Pemberdayaan
Dalam mengembangkan Desa Siaga Sehat Jiwa perlu adanya keterlibatan
masyarakat desa setempat dalam upaya mencapai tujuan yaitu me
ingkatnya derajat kesehatan masyarakat. Strategi pemberdayaan
masyarakat bermanfaat untuk mengidentifikasi, mengatasi masalah
5. 5
kesehatan jiwa dan mempertahankan kesehatan jiwa di wilayahnya.
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses pengembangan potensi
baik pengetahuan maupun keterampilan masyarakat sehingga mereka
mampu mengontrol diri dan terlibat dalam memenuhi kebutuhan mereka
sendiri. Kader merupakan sumber daya masyarakat yang perlu di
kembangkan dalam pengembangan Desa Siaga Sehat Jiwa.
Pemberdayaan kader kesehatan jiwa sebagai tenaga potensial yang ada di
masyarakat diharapkan mampu mendukung program CMHN yang
diterapkan di masyarakat. Seorang kader akan mampu melakukan
kegiatan apabila kader tersebut sejak awal diberikan pembekalan. Metoda
dalam mengembangkan kader kesehatan jiwa sebaiknya teratur,
sistematis, rasional, yang digunakan untuk menentukan jumlah kader.
3. Rekruitmen Kader
Rekruitmen kader adalah suatu proses pencarian dan pemikatan para
calon kader yang mempunyai kemampuan dalam mengembangkan Desa
Siaga Sehat Jiwa.. Proses awal dalam merekruit kader adalah dengan
melakukan sosialisasi tentang pembentukan Desa Siaga Sehat Jiwa
disertai dengan kriteria kader yang dibutuhkan. Adapun kriteria kader
sebagai berikut :
1) Sehat jasmani dan rohani
2) Mampu membaca dan menulis dengan lancar menggunakan Bahasa
Indonesia.
3) Bersedia menjadi kader kesehatan jiwa sebagai tenaga sukarela.
4) Mempunyai komitmen untuk melaksanakan program kesehatan jiwa
masyarakat.
5) Meluangkan waktu untuk kegiatan CMHN.
6) Mendapat ijin dari suami atau istri atau keluarga.
6. 6
BAB II
PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN
Untuk menggalang kerjasama lintas sektor lintas program dalam
Pembentukan Desa Siaga Sehat Jiwa di Desa Timpuk diperlukan pertemuan –
pertemuan antara sektor terkait di tingkat kecamatan dan aparat desa.
Pertemuan dilaksanakan
Tempat : Balai desa Timpuk
Tanggal : 23 Agustus 2017
Waktu : 09.00 – 14.00 WIBA
Jumlah Peserta : 68 orang yang berasal dari sektor terkait tingkat
kecamatan, Kepala desa,Petugas kesehatan Kader
Jiwa serta unsur terkait lainnya.
B. UNDANGAN
Peserta undangan dalam rangka Kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektoral
Puskesmas SP III Trans Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau adalah
sebanyak 68 Orang dengan rincian sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dan Staf 6 Orang
2. Camat Sekadau Hilir dan Staf 4 orang
3. Kapolsek Sekadau Hilir 1 orang
4. Danramil Sekadau Hilir 1 orang
5. Kepala Desa Timpuk 1 orang
6. Kepala Desa Landau Kodah 1 orang
7. Kepala Desa Semabi 1 orang
8. Kepala Sekolah SMA 4 Sekadau 1 orang
9. Kepala Sekolah SMP 2 Sekadau 1 orang
10. Kepala Sekolah SD 33 Ikatan Tunggal 1 orang
11. Kepala Sekolah SD 13 Tabai 1 orang
7. 7
12. Kepala Sekolah SD 34 SP 4 1 orang
13. Kepala Sekolah SD 36 SP 5 1 orang
14. Tokoh Agama 1 orang
15. Tokoh Masyarakat 1 orang
16. Kader Jiwa desa Timpuk 4 orang
17. Staf Puskesmas SP III Trans 41 orang
C. PROSES KEGIATAN PELAKSANAAN KERJASAMA LINTAS SEKTOR
1. PEMAPARAN
a. Gambaran Umum Puskesmas SP III Trans
b. Gambaran Kesehatan Jiwa Wilayah Puskesmas SP III Trans
c. Pembentukan Desa Siaga Sehat Jiwa di Desa Timpuk
2. PENGGALANGAN KOMITMEN KERJA SAMA DALAM RANGKA
PENATALAKSANAAN KESEHATAN JIWA
D. SUSUNAN PANITIA
b. Ketua : Muhsin, A.Md.Kep
c. Sekretaris : Mulyani, Amd.Keb
d. Seksi-seksi :
1. Perlengkapan : Kornelius Sasandi, S.Kep. Ners
Sahdan, SKM
Ahmad Nuruddin, A.Md.Kep
Asep Ismail, A.Md.Kep
Teguh Widodo, A.Md.Kep
2. Komsumsi : Dessy Apriyani, A.Md.Kep
Monica Constantia, A.Md.Keb
Eka Rita, A.Md.Keb
Siti Kulaimah, A.Md.Keb
8. 8
Linda Elisa, A.Md.Keb
ii. Acara : Nurhayatun, A.Md.Keb
Siti Nurhasanah, S.Tr.Keb
Sardi
iii. Dokumentasi : Han’ri Purwa, A.Md.Gizi
E. DANA
Bersumber dari dana anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskesmas SP III Trans Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Seakdau
tahun 2017
9. 9
.
JADWAL KEGIATAN
No Tanggal / Jam Acara Pemateri
Moderator/ Penanggung
Jawab
1 09.00 – 09.10 Pembukaan
Siti
Nurhasanah,S.Tr.Keb
2 09.10 - 09.15
Menyanyikan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya
Monica,
A.Md.Keb
Siti
Nurhasanah,S.Tr.Keb
3 09.15 – 09.20 Doa Sardi
Siti
Nurhasanah,S.Tr.Keb
4 09.20 – 09.30 Laporan Ketua Panitia Muhsin, A.Md.Kep
5 09.30 – 09.45
Sambutan Kepala Desa
Timpuk selaku tuan rumah
desa
Kepala Desa
Timpuk
Siti
Nurhasanah,S.Tr.Keb
6 09.45 – 10.00
Sambutan Camat Sekadau
Hilir sekaligus membuka
acara
Camat Sekadau
Hilir
Siti
Nurhasanah,S.Tr.Keb
7 10.00 – 10.15
Sambutan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten
Sekadau
Kadis Kesehatan
Kab Sekadau
Siti
Nurhasanah,S.Tr.Keb
8 10.15 – 10.30 Istirahat Panitia
9 10.30 – 11.30
Pemaparan Gambaran
Umum PKM SP III Trans Ka Puskesmas Nurhayatun, A.Md.Keb
10 11.30 – 11.45
Gambaran Kesehatan Jiwa
Wilayah PKM SP III Trans Ka Puskesmas Nurhayatun, A.Md.Keb
11 11.45 – 12.30 ISOMA Panitia
12 12.30 – 13.50
Pembentukan Desa Siaga
Sehat Jiwa
Camat Sekadau
Hilir Nurhayatun, A.Md.Keb
13 13.50 – 14.20 Penggalangan Komitmen
Camat Sekadau
Hilir Nurhayatun, A.Md.Keb
14
14.20 –
selesai Penutup
Siti
Nurhasanah,S.Tr.Keb
10. 10
BAB III
PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
Pembentukan Desa Siaga Sehat Jiwa Desa Timpuk Kecamatan Sekadau Hilir
Kabupaten Sekadau, Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik tanpa kendala
dan halangan yang berarti,aamiin.
SP III Trans, 28 Juli 2017
Kepala Puskesmas SP III Trans
SELAMET SUBAGIO,A.Md.Kep
NIP : 19681021 198911 1 001