[Ringkasan]
Makalah ini membahas tentang Puskesmas Benteng di Kota Sukabumi. Puskesmas Benteng bertanggung jawab atas wilayah Kelurahan Benteng dan Dayeuh Luhur. Makalah ini menjelaskan tentang definisi Puskesmas, peran, fungsi, struktur organisasi, tata kerja, dan program pokok Puskesmas. Selain itu juga membahas tentang pola penyakit terbanyak di Puskesmas Benteng dan rasio ideal dokter.
1. ii
LAPORAN ANALISA DATA PUSKESMAS BENTENG
KECAMATAN WARUDOYONG KOTA SUKABUMI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Managemen Teknologi Informasi
Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Dina Gitawati
2. Resti Rohimah
3. Teguh Haryanto
4. Yulinar Pratiwi
DIPLOMA III KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Laporan Analisa Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota
Sukabumi” dengan tepat waktu. Makalah ini diharapkan dapat memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Teknologi Informasi.
Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing yang telah
membimbing kami dalam membuat makalah ini. Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat untuk memenuhi kebutuhan akan
pengetahuan kita semua. Semoga bermanfaat.
Penyusun
Kelompok 7
i
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan....................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
A. Definisi Puskesmas ...................................................................................... 4
B. Peran Puskesmas......................................................................................... 4
C. Fungsi Puskesmas........................................................................................ 4
D. Struktur Puskesmas .................................................................................... 5
E. Tata Kerja ................................................................................................... 6
F. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Puskesmas .................................. 6
G. Program Pokok ........................................................................................... 6
H. Masalah Putu Pelayanan Puskesmas.......................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................11
A. Puskesmas Benteng.......................................................................................10
B. Pola Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Benteng ....................................12
C. Rasio Ideal Dokter Di Puskesmas Benteng..................................................13
BAB IV PENUTUP................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................17
B. Saran .............................................................................................................17
LAMPIRAN ...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menyebutkan bahwa Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan yang
selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang : a). Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat; b). mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu; c). Hidup dalam lingkungan sehat; d). Memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Puskesmas Benteng merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang dibentuk
pemerintah yang memiliki wilayah kerja meliputi Kelurahan Benteng dan Kelurahan
Dayeuh Luhur. Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatannyadibantu oleh
satu puskesmas pembantu yang terdapat di Kelurahan Dayeuh Luhur.
Visi Dinas Kesehatan
Dinas kesehatan Kota Sukabumi mempunyai visi “Masyarakat Kota
Sukabumi Yang Sehat Dan Mandiri Melalui Pemerintahan Rahmatan
Lil’alamim”
5. 2
Misi Dinas Kesehatan
Dinas kesehatan Kota Sukabumi dalam mewujudkan visinya mempunyai misi:
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan profesional, terpadu, menyeluruh,
bermitra dan berkesinambungan.
b) Mengendalikan penyakit menular dan penyakit tidak menular secara
komprehensif serta mengembangkan lingkungan sehat berbasis
masyarakat.
c) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
d) Mengembangkan sistem informasi kesehatan, teknologi dan sumber daya
manusia yang berkualitas.
e) Mengembangkan sistem jaminan kesehatan masyarakat.
Visi Puskesmas Benteng
Visi Puskesmas Benteng yaitu “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang
Optimal Untuk Menciptakan Masyarakat Sehat Dan Mandiri Di Wilayah
Kerja Puskesmas Benteng”
Misi Puskesmas Benteng
Dalam mewujudkan visinya, Puskesmas Benteng membuat misi sebagai
berikut :
a) Melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang merata dan
bermutu.
b) Mewujudkan strategi bersama guna memggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan.
c) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
d) Mendorong peran aktif masyarakat dalam PHBS.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan penulis dalam menyusun pembahasan dalam makalah ini,
maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
6. 3
1. Apa yang dimaksud dengan Puskesmas?
2. Apa saja visi dan misi Puskesmas?
3. Bagaiman peran puskesmas?
4. Apa saja fungsi dari puskesmas?
5. Bagaiman Pola penyakit terbanyak di Puskesmas Benteng tahun 2017?
6. Bagimana rasio ideal dokter di Puskesmas Benteng tahun 2017?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk memahami pengertian Puskesmas.
2. Untuk memahami visi dan misi Puskesmas.
3. Untuk memahami peran puskesmas.
4. Untuk memahami fungsi puskesmas.
5. Untuk memahami Pola penyakit terbanyak di Puskesmas Benteng tahun
2017..
6. Untuk memahami rasio ideal dokter di Puskesmas Benteng tahun 2017.
D. Manfaat Makalah
Dari pembahasan materi yang tersedia dalam makalah ini, diharapkan dapat
memberikan manfaat kepada pembaca untuk mengetahui tentang definisi,
fungsi, peran, tujuan, struktur, tata kerja, staff dan pola penyakit di Puskesmas,
serta mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
Puskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi
dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas dan mencari serta
menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup
Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah
yang muncul di lingkup Puskesmas.
7. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan
pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri
dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek
pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
B. Peran Puskesmas
Peran Puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komprehensif, tidak sebatas aspek kuratif dan
rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit
C. Fungsi Puskesmas
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah
kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:
8. 5
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali
dan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program
D. Struktur Organisasi
1. Kepala Puskesmas
2. Unit Tata Usaha:
3. Data dan Informasi,
4. Perencanaan dan Penilaian,
5. Keuangan, Umum dan Kepegawaian.
6. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
7. UKM / UKBM
8. UKP
9. Jaringan pelayanan Puskesmas:
10. Unit Puskesmas Pembantu
11. Unit Puskesmas Keliling
12. Unit Bidan di Desa/Komunitas
E. Tata Kerja
1. Kantor Camat → koordinasi
2. Dinkes → UPT → bertanggung jawab ke Dinke
3. Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama → sebagi mitra
4. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat → sebagai Pembina
9. 6
5. Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan →kerjasama
6. Lintas sektor → koordinasi
7. Masyarakat → perlu dukungan/partisipasi →BPP (Badan Penyantun
Puskesmas)
F. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas
Visi dan misi Puskesmas di Indonesia merujuk pada program Indonesia
Sehat. Hal ini dapat kita lihat pula dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal).
Standar Pelayanan Minimal adalah suatu standar dengan batas-batas tertentu
untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang
berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup : jenis
pelayanan, indikator, dan nilai (benchmark). Pelaksanaan Urusan Wajib dan
Standar Pelayanan Minimal (UW-SPM) diatur dalam Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 1457/MENKES/SK/X/2003 dibedakan atas
: UW-SPM yang wajib diselenggarakan oleh seluruh kabupaten-kota di seluruh
Indonesia dan UW-SPM spesifik yang hanya diselenggarakan oleh kabupaten-
kota tertentu sesuai keadaan setempat. UW-SPM wajib meliputi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, penyelenggaraan perbaikan gizi
masyarakat, penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular,
penyelenggaraan promosi kesehatan, dll. Sedangkan UW-SPM spesifik
meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan dan pemberantasan penyakit
malaria, dll. Hal ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standard
Pelayanan Minimal.
G. Program Pokok Puskesmas
Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga
maupun fasilitasnya, karenanya kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat
berbeda-beda. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan
seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
10. 7
1. Kesejahteraan ibu dan Anak ( KIA )
2. Keluarga Berencana
3. Usaha Peningkatan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan termasuk Pelayanan Darurat Kecelakaan
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8. Usaha Kesehatan Sekolah
9. Kesehatan Olah Raga
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat
11. Usaha Kesehatan Kerja
12. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
13. Usaha Kesehatan Jiwa
14. Kesehatan Mata
15. Laboratorium ( diupayakan tidak lagi sederhana )
16. Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan
17. Kesehatan Usia Lanjut
18. Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga
sebagai satuan masyarakat terkecil. Karenanya, kegiatan pokok Puskesmas
ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari
masyarakat di wilayah kerjanya. Setiap kegiatan pokok Puskesmas
dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (
PKMD ). Disamping penyelenggaraan usaha-usaha kegiatan pokok Puskesmas
seperti tersebut di atas, Puskesmas sewaktu-waktu dapat diminta untuk
melaksanakan program kesehatan tertentu oleh Pemerintah Pusat ( contoh:
Pekan Imunisasi Nasional ). Dalam hal demikian, baik petunjuk pelaksanaan
maupun perbekalan akan diberikan oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah
Daerah. Keadaan darurat mengenai kesehatan dapat terjadi, misalnya karena
11. 8
timbulnya wabah penyakit menular atau bencana alam. Untuk mengatasi
kejadian darurat seperti di atas bisa mengurangi atau menunda kegiatan lain.
H. Masalah-Masalah mutu pelayanan kesehatan yang Muncul di Lingkup
Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak
pelayanan kesehatan bagi masyarakat karena cukup efektif membantu
masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama dengan standar pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dikenal murah seharusnya menjadikan
Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan utama bagi masyarakat, namun
pada kenyataannya banyak masyarakat yang lebih memilih pelayanan
kesehatan pada dokter praktek swasta atau petugas kesehatan praktek lainnya.
Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari masyarakat
terhadap pelayanan Puskesmas, misalnya anggapan bahwa mutu pelayanan
yang terkesan seadanya, artinya Puskesmas tidak cukup memadai dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan
prasarananya maupun dari tenaga medis atau anggaran yang digunakan untuk
menunjang kegiatannya sehari-hari. Sehingga banyak sekali pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat itu tidak sesuai dengan Standar Operating
Procedure (SOP) yang telah ditetapkan.
Misalnya : sikap tidak disiplin petugas medis pada unit pelayanan
puskesmas, yang dikeluhkan masyarakat. Mereka selalu diperlakukan kurang
baik oleh para petugas medis yang dinilai cenderung arogan, berdalih
terbatasnya persediaan obat-obatan pada puskesmas telah menyebabkan banyak
diantara pasien terpaksa membeli obat pada apotik. Di samping itu, ketika
membawa salah seorang warga yang jatuh sakit saat mengikuti kegiatan
perkampungan pemuda, kemudian warga yang lain mengantarnya ke
Puskesmas, pasien itu tidak dilayani dengan baik bahkan mereka (perawat-red)
mengaku telah kehabisan stok obat.
12. 9
Hal tersebut, tentu telah merusak citra Puskesmas sebagai pemberi
layanan kesehatan kepada masyarakat yang dianggap dapat membantu dalam
memberikan pertolongan pertama yang sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan. Selain itu, tidak berjalannya tugas edukatif di Puskesmas yang
berkaitan dengan penyuluhan kesehatan yang sekaligus berkaitan dengan tugas
promotif. Menurut masyarakat, petugas puskesmas sangat jarang berkunjung,
kalaupun ada, yaitu ketika keluarga mempunyai masalah kesehatan seperti
anggota keluarga mengalami gizi buruk atau penderita TB.
Berarti tugas ini lebih untuk memberikan laporan dan kuratif dibanding
upaya promotif. Kemudian, perawat / bidan puskesmas biasanya aktif dalam
BP, puskesmas keliling, dan puskesmas pembantu. Jelas dalam tugas tersebut,
perawat / bidan melakukan pemeriksaan pasien, mendiagnosa pasien,
melakukan pengobatan pada pasien dengan membuat resep pada pasien.
Namun, ketika
Melakukan tugas tersebut tidak ada supervisi dari siapapun, khususnya
penanggung jawab dalam tindakan pengobatan/medis. Tenaga perawat /
bidanseolah-olah tidak menghargai kegiatan-kegitan formalnya sendiri, karena
mungkin tugas kuratif lebih penting. Hal ini berdampak kepada status kesehatan
masyarakat, status gizi, penyakit infeksi menular dan mungkin upaya kesehatan
ibu dan anak tidak mendapatkan porsi yang sesuai sehingga berdampak pada
kondisi kesehatan masyarakat. Kalaulah memang tugas tenaga kesehatan di
Puskesmas lebih banyak ke arah kuratif, maka Puskesmas menjadi unit dari
pelayanan Rumah sakit karena Rumah Sakit akan memiliki banyak sumber
daya manusia dan fasilitas medik.
Tapi kalaulah Puskesmas ini menjadi lebih dominan dalam tugas
promotif dan preventif maka tugas eksekutif bagi perawat haruslah digiatkan,
dan puskesmas menjadi bagian dari unit Dinas kesehatan, atau bagian tersendiri
yang memiliki otonomi yang kuat dalam mengatur program-programnya,
sedangkan Dinas kesehatan hanya sebagai regulator, pemberi dana dan
pengadaan petugas, untuk pelayanan kesehatan masyarakat diberikan kepada
13. 10
Puskesmas, atau pelayanan kesehatan dapat ditenderkan kepada pihak swasta.
Tidak hanya hal-hal yang telah diungkapkan di atas, lebih dari itu, masih ada
permasalahan yang muncul di lingkup puskesmas. misalnya: Jam kerja
Puskesmas yang sangat singkat hanya sampai jam 14.00 WIB, kemampuan
keuangan daerah yang terbatas, puskesmas yang kurang memiliki otoritas untuk
memanfaatkan peluang yang ada, puskesmas belum terbiasa mengelola
kegiatannya secara mandiri, serta kurangnya kesejahteraan karyawan yang
berpengaruh terhadap motivasi dalam melaksanakan tugas di puskesmas.
14. 11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Puskesmas Benteng
Puskesmas Benteng adalah salah satu unit pelayanan kesehatan dasar
yang berada di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Terletak di JL. Benteng Kidul No.
70, Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi. Memiliki
luas wilayah 7,6 h. Rata-rata waktu tempuh ke Puskesmas sekitar 15 menit
dengan menggunakan roda 2, dan sekitar 20 menit dengan menggunakan roda
4. Rata-rata pengunjung yang datang setiap harinya yaitu sekitar 150 orang
dengan berbagai keluhan. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kec.
Warudoyong sebanyak 66,586 jiwa, sebanyak 34,374 laki-laki dan 32,211
perempuan.
Visi Puskesmas Benteng
Visi Puskesmas Benteng yaitu “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang
Optimal Untuk Menciptakan Masyarakat Sehat Dan Mandiri Di Wilayah
Kerja Puskesmas Benteng”
Misi Puskesmas Benteng
Dalam mewujudkan visinya, Puskesmas Benteng membuat misi sebagai
berikut :
e) Melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang merata dan
bermutu.
f) Mewujudkan strategi bersama guna memggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan.
g) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat dalam pembangunan
kesehatan.
h) Mendorong peran aktif masyarakat dalam PHBS.
Motto /Slogan : Anda Sehat Kami Bahagia
15. 12
Akreditasi/Prestasi : Madya
Jenis Pelayanan
Jumlah Poli : 3 (tiga)
Jenis Pelayanan : pengobatan umum, pengobatan gigi, pengobatan
kesehatan ibu dan anak, pelayanan imunisasi, pelayanan KB, pelayanan
laboratorium, pelayanan obat, pelayanan konseling.
Jadwal pelayanan/ Poli : setiap hari.
Jenis pelayanan unggulan (bila ada)
Kontak person untuk pelayanan gawat darurat
Nama : drg. Erna, MHKes
No. Telp/Hp : 08156010968
Puskesmas Benteng ini merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
dibentuk pemerintah yang meliputi wilayah kerja Kelurahan Benteng dan
Kelurahan Dayeuh Luhur. Untuk memperluas jangkauan pelayanan
kesehatannya dibantu oleh satu Puskesmas pembantu yang terdapat di Dayeuh
Luhur.
Pengumpulan data pada laporan ini dilakukan tanggal 13 Agustus 2019
pada pukul 10.00, lokasi : Puskesmas Benteng. Metode pengumpulan data
yakni studi literatur dan juga metode wawancara dengan narasumber drg. Erna,
MHKes sebagai Kepala Puskesmas.
B. Pola Penyakit Rawat Jalan di Puskesmas Benteng
Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas Benteng Kec. Warudoyong
Kota Sukabumi tahun 2017, dapat dilihat pada grafik 5 besar Penyakit Penderita
Rawat Jalan Di Puskesmas untuk semua golongan umur :
16. 13
Tabel Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Semua Golongan Umur Di
Puskesmas Benteng-Warudoyong Tahun 2017.
Berdasarkan grafik pada tahun 2017, didapatkan analisa bahwa secara
umum penyakit Nasofaringitis Akuta (Common Cold) merupakan penyakit
terbanyak (4.358 kasus), kemudian Hipertensi Primer menempati peringkat
kedua dengan jumlah 3.256 kasus. Diikuti oleh Diabetes Mellitus Tidak
No Penyakit Jumlah Penduduk
1 Nasofaringitis Akuta (Common Cold) (J00) 4358
2 Hipertensi Primer (I10) 3256
3 Diabetes Mellitus Tidak Spesifik (E14) 2919
4 Tukak Lambung (K25) 2516
5 Diare (A09) 2185
6 Penyakit lainnya 6715
21.949Total
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
4358
3256
2919
2516
2185
6715
Jumlah Penduduk
Grafik Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Semua
Golongan Umur Di Puskesmas Benteng Tahun 2017
1 Nasofaringitis Akuta (Common
Cold) (J00)
2 Hipertensi Primer (I10)
3 Diabetes Mellitus Tidak Spesifik
(E14)
4 Tukak Lambung (K25)
5 Diare (A09)
6 Penyakit Lainnya
17. 14
Spesifik dengan jumlah 2.919 kasus berada di peringkat ke tiga. Selanjutnya
penyakit Tukak Lambung sebanyak 2.516 kasus ada di peringkat ke empat, dan
yang terakhir yaitu Diare sebanyak 2.185 kasus. Selain itu ada beberapa
penyakit lainnya seperti Ispa, Faringitis, Dermatitis Lain Tidak Spesifik,
Konjungtivis Dan Rematisme Tidak Spesifik berjumlah 6.715 kasus yang
terdapat di puskesmas benteng selama tahun 2017. Sehingga pola penyakit
penderita rawat jalan di semua golongan umur pada tahun 2017 diakumulasikan
sebanyak 21.949 kasus.
Pola penyakit tersebut tidak mengalami perbedaan yang signifikan
terhadap pasien dalam setiap harinya ketika berobat. Penyakit infeksi ini masih
menjadi masalah utama di masyarakat terutama warga Benteng Kec.
Warudoyong. Hal ini disebabkan karena faktor resiko daya tahan tubuh rendah
dan karena faktor lingkungan.
C. Rasio Ideal Dokter Di Puskesmas Benteng
Tabel Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Benteng 2017
1 Jumlah DokterGigi 1
2 Jumlah DokterUmum 2
3 Jumlah Perawat 8
4 Jumlah TenagaKefarmasian 1
5 Jumlah TenagaKesehatan Masyarakat 2
6 Jumlah TenagaKesehatan Lingkungan 1
7 Jumlah TenagaGizi 1
8 Jumlah TenagaTeknisi Medis 1
9 Jumlah Bidan 6
23
No Jumlah
Total
Indikator
18. 15
Berdasarkan diagram, di dapat data bahwa jumlah tenaga kesehatan yang
ada di Puskesmas Benteng sebanyak 23 orang. Jumlah terbanyak tenaga
kesehatan yang berada di Puskesmas tersebut yaitu perawat dengan jumlah 8
orang, diikuti oleh bidan sebanyak 6 orang, kemudian dokter umum sebanyak 2
orang, lalu dokter gigi, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan tenaga teknisi medis
masing-masing tenaga kesehatan tersebut berjumlah 1 orang. Data tenaga
kesehatan tersebut bersifat dinamis, selalu berubah dengan cepat dan terus
menerus.
Rata-rata pengunjung dalam sehari di Puskesmas Benteng yaitu sebanyak
150 orang dengan keluhan terbanyak yaitu penyakit infeksi yang sebagian besar
ditangani oleh dokter umum. Jika dilihat dari kasus tersebut merujuk pada pasal
77 ayat (2) UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Ayat tersebut
5%
9%
35%
4%9%
4%
4%
4%
26%
Diagram Jumlah Tenaga Kesehatan Di
Puskesmas Benteng Tahun 2017
Jumlah Dokter Gigi 1
Jumlah Dokter Umum 2
Jumlah Perawat 8
Jumlah Tenaga Kefarmasian 1
Jumlah Tenaga Kesehatan
Masyarakat 2
Jumlah Tenaga Kesehatan
Lingkungan 1
Jumlah Tenaga Gizi 1
Jumlah Tenaga Teknisi Medis 1
Jumlah Bidan 6
19. 16
mengatur bahwa waktu kerja maksimum seorang tenaga kerja adalah 7 jam
dalam 1 hari untuk 6 hari kerja. Dan jika dilihat rasio ideal yang di standarkan
WHO (World Health Organization), antara dokter : pasien yakni 1:2500. Hal
tersebut tentunya mebuat beban kerja dokter sesuai dengan ratio ideal di
Puskesmas Benteng, jika dihubungkan antara dokter umum (sebagai contoh)
yang terdapat di Puskesmas Benteng yaitu sebanyak 2 orang dengan
perbandingan pasien sebanyak 150 orang dalam setiap harinya (2 :150).
Begitupun dengan tenaga kesehatan lainnya yang terdapat di Puskesmas Benteng
masing-masing memiliki ratio yang ideal sehingga keluhan-keluhan pasien dapat
ditangani dengan sangat baik.
20. 17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data, dapat disimpulkan bahwa secara umum
program kesehatan Puskesmas Benteng Kec. Warudoyong Kota Sukabumi telah
mencapai sasaran sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam rancangan strategis.
Berkat adanya upaya-upaya dan kerja sama yang dilaksanakan oleh Puskesmas
benteng beserta seluruh jajarannya, dengan dukungan masyarakat secara
menyeluruh yang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi dan
juga Pemerintah Kota Sukabumi.
Dilihat dari 5 besar jenis/pola penyakit pada kunjungan rawat jalan di
Puskesmas Benteng Kec. Warudoyong Kota Sukabumi pada tahun 2019 ini
menunjukkan bahwa penyakit infeksi akut pada saluran pernafasan bagian atas
masih merupakan penyakit terbanyak sebanyak 4.358 dan sebagian besar
penyakit infeksi ini disebabkan oleh daya tahan tubuh rendah juga faktor
lingkungan.
Selain itu, rata-rata keluhan pasien ditangani dengan sangat baik karena
beban kerja dokter di Puskesmas Benteng memiliki ratio yang sangat ideal yaitu
2 : 150 orang.
B. Saran
1. Puskesmas harus lebih memfokuskan pada peningkatan mutu pelayanan
kesehatan dan pengelolaan sistem kesehatan yang menyeluruh
2. Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana Puskesmas demi
terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
bermutu
3. Merestrukturisasikan peran Puskesmas
4. Pemerintah harus memberikan otonomi kepada Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
24. 21
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN SP 3 TAHUN 2017
PROFIL WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENTENG KOTA KOTA
SUKABUMI TAHUN 2017
Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003
http://azmiazza.blogspot.com/