Dokumen tersebut membahas kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan di Indonesia. Terdiri dari tiga bagian utama yaitu kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, dan beban belajar. Kerangka dasar mengakomodasi arahan RPJMN dan pengembangan peserta didik secara menyeluruh. Struktur kurikulum membagi mata pelajaran dan mengatur alokasi waktu pembelajaran. Beban belajar menentukan jam pembelajaran
1. RANCANGAN KERANGKA DASAR
DAN STRUKTUR KURIKULUM
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
3. Unsur mutakhir yang melandasi perumusan
KERANGKA DASAR
Arahan, tuntutan, dan acuan sejumlah prioritas
RPJMN yang perlu diakomodasi dalam kerangka
dasar kurikulum:
•Penerapan metodologi yang menyeluruh yang
memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi
pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia
•Penataan ulang kurikulum satuan pendidikan yang
dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah dan
satuan pendidikan
Selain itu, perumusan kerangka dasar juga harus
mengakomodasi keluwesan kurikulum untuk
mengintegrasikan konten-konten ke dalam mata
pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
4. KURIKULUM sebagai media :
1) Transformasi pilar kehidupan berbangsa dan bernegara;
2) Internalisasi nilai-nilai pembentuk karakter;
3) Pemberdayaan potensi peserta didik secara berkarakteristik-holistik;
4) Pengembangan kreativitas dan kewirausahaan;
5) Transaksional ilmu, pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya;
6) Kontekstualisasi masyarakat dan lingkungan;
7) Penerapan metode pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik,
8) Penyerapan secara fleksibel-akomodatif berbagai perkembangan
mutakhir,
9) Penataan pola pengembangan dan pengelolaan kurikulum, dan
10) Peningkatan kerekatan` bangsa.
6. KOMPONEN STRUKTUR
KURIKULUM
Kegiatan Kurikuler: Intrakurikuler (mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri) dan Ekstrakurikuler.
Ada 2 sistem : Sistem Paket dan Sistem Kredit Semester (SKS)
Beban Belajar Sistem Paket diwujudkan dalam bentuk satuan jam
pembelajaran.
Beban Belajar SKS diwujudkan dalam bentuk satuan kredit
semester (sks)
Struktur Kurikulum sistem paket: Distribusi alokasi waktu
minimal per minggu serta pengaturan penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri.
Struktur Kurikulum SKS: kriteria sekolah penyelenggara SKS,
penentuan bobot sks, konversi satuan jam pembelajaran ke sks,
penetapan indeks prestasi (IP)
7. STRUKTUR KURIKULUM
• Pengklasifikasian komponen mata pelajaran dalam 3
kelompok.
Kelompok A : SK, KD, silabus dan buku teks pelajaran
disiapkan oleh pemerintah pusat;
Kelompok B: SK dan KD oleh pemerintah pusat, silabus
oleh daerah;
Kelompok C: Panduan oleh pemerintah pusat.
• Setiap hari maksimal 3 mata pelajaran agar terjadi
pembelajaran aktif dimasing-masing mata pelajaran tersebut
dapat berlangsung secara maksimal
• Penjurusan di SMA menjadi di kelas 10 SMA untuk efisiensi
dan efektifitas berlangsungnya pembelajaran.
8. Penjurusan di Kelas X menggunakan
satu atau lebih kriteria berikut ini.
•Hasil Ujian Nasional SMP
•Raport (laporan hasil belajar) SMP
•Hasil uji kompetensi yang diselenggarakan oleh
SMA
•Hasil tes penempatan (placement test) dan/atau tes
bakat yang diselenggarakan oleh SMA.
9. Prinsip Sistem Paket
Penyelenggaraan pembelajaran dalam sistem
paket terdiri atas tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri
BEBAN PAKET
BELAJAR 1 JAM
PELAJARAN SD SMP SMA/SMK
Tatap Muka 1 x 35 menit = 35 1 x 40 menit = 40 menit 1 x 45 menit = 45
menit menit
Penugasan 40% x 35 menit = 50% x 40 menit = 20 60% x 45 menit = 27
Terstruktur 14 menit menit menit
Kegiatan Mandiri
Total 49 menit 60 menit 72 menit
10. Prinsip Sistem Kredit Semester
Sistem Kredit Semester (SKS) adalah pengaturan sistem
penyelenggaraan pembelajaran yang peserta didiknya
menentukan sendiri bobot dan jenis mata pelajaran yang
dipelajarinya pada setiap semester dalam satuan pendidikan
tertentu dengan berdasarkan pada kemampuan, bakat, dan
minatnya. Bobot setiap mata pelajaran dalam SKS dinyatakan
dalam bentuk satuan kredit semester (sks).
11. PENENTUAN BOBOT SKS DAN EKIVALENSINYA
Ekivalensi Beban Belajar SMP
BEBAN BELAJAR 1 JAM SISTEM
PELAJARAN PAKET SKS
Tatap Muka 1 x 40 menit = 40 menit 1 x 40 menit = 40 menit
Penugasan Terstruktur 50% x 40 menit = 20 1 x 40 menit = 40 menit
Kegiatan Mandiri menit 1 x 40 menit = 40 menit
Total 60 menit 120 menit
1 SKS = 120/60 = 2 sistem paket
Ekivalensi Beban Belajar SMA
BEBAN BELAJAR 1 JAM SISTEM
PELAJARAN PAKET SKS
Tatap Muka 1 x 45 menit = 45 menit 1 x 45 menit = 45 menit
Penugasan Terstruktur 60% x 45 menit = 27 1 x 45 menit = 45 menit
Kegiatan Mandiri menit 1 x 45 menit = 45 menit
Total 72 menit 135 menit
1 SKS = 135/72 = 1,88 sistem paket
12. BEBAN BELAJAR
(Banyaknya waktu yang dapat digunakan untuk terjadinya peristiwa
belajar bagi peserta didik)
• Beban belajar terdiri atas :
SD dengan sistem paket
SMP dapat dengan sistem Paket atau
SKS
SMA dengan sistem paket atau SKS
• Penghitungan beban belajar per hari-
minggu- tahun dengan lebih rinci.
13. Jumlah Jam Tatap Muka Dalam Satu Tahun Pelajaran
Jenjang SD sampai dengan SMA
KONVERSI
MINGGU EFEKTIF JUMLAH JAM JUMLAH JAM
SATUAN KE DALAM
KELAS DALAM SATU TATAP MUKA TATAP MUKA PER
PENDIDIKAN SATUAN JAM
TAHUN PELAJARAN PER MINGGU TAHUN
@ 60 MENIT
SD I 38 26 988 [34580 menit] 576 Jam
II 38 27 1026 [35910 menit] 599 Jam
III 38 28 1064 [37240 menit] 621 Jam
IV s.d. VI 38 32 1216 [42560 menit] 709 Jam
SMP VII s.d. IX 811 Jam
38 32 1216 [48640 menit]
SMA X s.d. XII 1112 Jam
38 39 1482 [66690 menit]
Khusus SMK
MINGGU EFEKTIF JUMLAH JAM JUMLAH JAM PRAKTIK
SATUAN
KELAS DALAM SATU TATAP MUKA TATAP MUKA KEJURUAN
PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN PER MINGGU PER TAHUN /KEAHLIAN
SMK
X s.d. XII 38 39 1482 [66690 menit] 1152 Jam